Media Indonesia_17sept09_bl_1banjir_korban Mandailing Bertambah 40 Tewas, 2.000 Kelaparan

  • Uploaded by: lp3y.org
  • 0
  • 0
  • June 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Media Indonesia_17sept09_bl_1banjir_korban Mandailing Bertambah 40 Tewas, 2.000 Kelaparan as PDF for free.

More details

  • Words: 338
  • Pages: 1
Lampung Post

Page 1 of 1

%$1-,50$1'$,/,1*.RUEDQ%HUWDPEDK7HZDV .HODSDUDQ MEDAN (Lampost): Jumlah korban tewas akibat banjir bandang yang melanda enam desa di Kecamatan Muara Batang Gadis, Kabupaten Mandailing Natal (Madina), Sumatera Utara, bertambah menjadi 40 orang. Tim Search dan Rescue (SAR), kemarin, kembali menemukan 25 orang tewas. Sebelumnya, jumlah korban tewas pada saat banjir bandang, Selasa (15-9) dini hari sebanyak 15 orang. Sementara itu, sekitar 600 keluarga atau 2000 pengungsi dari enam desa terancam kelaparan akibat kekurangan pasokan bahan makanan. "Tim SAR dari Kabupaten Madina yang mengangkut bahan makanan terkatung-katung di Singkuang, sejak pukul 22.00 Selasa malam karena ketiadaan kapal," kata Kepala Kesbang Linmas Setda Kabupaten Mandailing Natal, Syahnan Pasaribu, Rabu (16-9). Lokasi bencana dapat ditempuh dengan menggunakan kapal selama enam jam dari Kecamatan Singkuang. Dari Singkuang setiap hari hanya ada dua kapal reguler. Sebetulnya, tim SAR bisa menaiki perahu karet. Namun, itu hanya bisa mengangkut penumpang enam orang. Sedangkan bahan makanan tidak bisa dibawa. Tim SAR Pemkab Madina yang beranggotakan 21 orang membawa persediaan makanan berupa empat ton beras, 500 mi kotak dan gula pasir. Bahan makanan juga sudah diangkut dari arah Tapanuli Selatan. "Semoga persediaan makanan warga masih tersedia," ujar Syahnan. Dia mengakui untuk mencapai lokasi banjir bandang sangat sulit. Selain harus menghadapi arus sungai yang sangat deras dan berbahaya, juga ditambah faktor cuaca yang tidak bersahabat. Jarak tempuh lokasi bencana dari Panyabungan, Ibu Kota Madina, sembilan jam, sedangkan dari Kota Medan, 12 jam. Bencana banjir bandang menimpa enam desa di Kecamatan Muara Batang Gadis, Kabupaten Madina, Selasa sekitar pukul 02.00 WIB, dipicu hujan deras yang mengguyur daerah tersebut. Akibatnya, Sungai Sulang Aling yang merupakan anak Sungai Batang Gadis, sungai terbesar di Madina, meluap. Luapan air setinggi dua meter menerjang enam desa yang memang berada di aliran Sungai Sulang Aling. Berdasarkan pemantauan kemarin, sejumlah desa masih tergenang air. Ratusan rumah, sekolah, rumah ibadah, jembatan, jalan, dan fasilitas publik lainnya rusak. Terlihat pula kayu-kayu gelondongan tersangkut di mana-mana. Pemerintah pusat harus segera turun tangan mencari terobosan mengirimkan bantuan dan memulihkan kondisi di daerah tersebut. n MI/R-1

http://www.lampungpost.com/cetak/berita.php?id=2009091706130552

10/8/2009

Related Documents