Koran Tempo_16sept09_bl_a5_banjir Banjir Di Mandailing Natal, 38 Orang Tewas

  • Uploaded by: lp3y.org
  • 0
  • 0
  • June 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Koran Tempo_16sept09_bl_a5_banjir Banjir Di Mandailing Natal, 38 Orang Tewas as PDF for free.

More details

  • Words: 290
  • Pages: 1
KORAN TEMPO › Print Article

Page 1 of 1

Edisi 16 September 2009

Banjir di Mandailing Natal, 38 Orang Tewas MEDAN — Sebanyak 25 orang tewas akibat meluapnya Sungai Muara Batang Gadis, Kecamatan Muara Batang Gadis, Kabupaten Mandailing Natal, Sumatera Utara, kemarin. Selain itu, 18 orang lainnya masih dalam pencarian tim gabungan Kepolisian Resor Mandailing Natal dan warga setempat. Menurut Kepala Kepolisian Resor Madina Ajun Komisaris Besar Engkos Kosasih, sungai meluap akibat tingginya curah hujan dalam du hari terakhir. Rumah penduduk pun terendam sejak Selasa subuh. "Ketinggian air empat meter lebih," kata Engkos saat dihubungi Tem kemarin. Korban yang tewas, Engkos menambahkan, sebagian ditemukan di dalam rumah dan sebagian lagi terbawa arus sungai yang bermuara di perairan Tabayung. Mereka umumnya tinggal di bibir Sungai Sulang Saling--aliran Sungai Muara Batang Gadis. Banjir kali ini merendam tujuh desa, yakni Hutarimbaru, Kuala Baru, Manuncang, Muara Batang Gadis, Lubuk Kapundung Satu, Lubuk Kapundung Dua, dan Ranto Panjang. Di kawasan itu tinggal sedikitnya 100 keluarga yang terancam. Mereka terpaksa mengungsi ke tempat yang lebih tinggi karena hingga kemarin sore air belum surut. Menurut Engkos, pemerintah daerah sudah mengirim bantuan kepada para korban melalui rute sungai. Bantuan itu diperkirakan baru akan sampai hari ini karena medan menuju lokasi sulit. Untuk memudahkan pengiriman bantuan, Bupati Mandailing Natal Amru Daulay mengaku butuh helikopter. “Saya sudah memberi tahu Gubernur,” kata Amru. Ia menambahkan, hingga kemarin sore, jumlah korban meninggal semula 25 orang. “Tapi malam ini sudah 38,” kata Amru. Sebelumnya, Amru menambahkan, pemberian bantuan makanan dan obat-obatan sempat diberikan dengan speedboat. Namun, upaya itu menemui kesulitan. “Petugas tak berani membawa bantuan dengan speedboat karena gelombang tinggi dan banyak kayu gelondongan di perairan Sungai Sulang Saling,” kata dia. “Kayu itu bekas HPH dan illegal logging." SOETANA MONANG

http://korantempo.com/korantempo/cetak/2009/09/16/Nasional/krn.20090916.176842.id.html ... 9/17/2009

Related Documents