Mata Kuliah MANAJEMEN BIAYA
Materi: KONSEP DASAR BIAYA
Fakultas/Jurusan EKONOMI / AKUNTANSI
TATAP MUKA KE: 3
Penyusun: MARSYAF SAMSURI UNIVERSITAS MERCUBUANA JAKARTA 2014
MANAJEMEN BIAYA KONSEP DASAR BIAYA
Pokok Bahasan:
1. COST DRIVER 2. COST POOL 3. COST OBJECT 4. KONSEP-KONSEP BIAYA
PERTEMUAN-3 KONSEP DASAR BIAYA
Konsep Dasar Biaya menjelaskan konsep biaya yang berhubungan dengan setiap
fungsi
manajemen,
yakni:
manajemen
stratejik,
perencanaan
dan
pengambilan keputusan, penentuan harga pokok produk dan jasa untuk pembuatan laporan keuangan, dan pengendalian manajemen dan pengendalian operasional.
KONSEP ‘COST DRIVER’ UNTUK MANAJEMEN STRATEJIK Langkah pertama yang sangat penting untuk memperoleh keunggulan kompetitif adalah mengidentifikasikan ‘Cost Driver’ kunci dalam perusahaan atau organisasi. ‘Cost Driver’ merupakan faktor yang memberi dampak pada perubahan tingkat biaya total. Cost Driver, Cost Pool, dan Cost Objects Biaya terjadi jika sumber daya digunakan untuk tujuan tertentu. Cost Pool merupakan pengumpulan biaya kedalam kelompok tertentu. Cost Objects adalah produk, jasa atau unit organisasi di mana biaya dibebankan utnuk beberapa tujuan manajemen. Pembebanan Biaya dan Alokasi Biaya: Biaya Langsung dan Biaya Tak Langsung Pembebanan biaya merupakan proses pembebanan biaya ke dalam ‘cost pool’ atau dari ‘cost pool’ ke ‘cost objects’. Biaya langsung dapat ditelusuri secara langsung ke ‘cost pool’ atau dari ‘cost pool’ ke ‘cost objects’ secara mudah dan dapat dihubungkan secara ekonomi. Biaya tak langsung, tidak dapat ditelusuri secara mudah, sulit dihubungkan secara ekonomi dari biaya atau ‘cost pool’ ke ‘cost pool’ atau ‘cost objects’.
Alokasi biaya, bentuk pembebanan biaya dimana penelusuran biaya secara langsung tidak mungkin dilakukan, sehingga digunakan ‘cost driver’. Dasar alokasi, menggunakan ‘cost driver’ untuk mengalokasikan biaya.
Hubungan antara Biaya, Cost Pool, Cost Object, dan Cost Driver dalam pemanufakturan
Cost Driver (dan Pembebanan Biaya)
Biaya
Cost Pool
Objek Biaya
Motor Listrik Perakitan Penanganan Bahan
Mesin
Supervisi
Pencuci Piring
Pengepakan Bahan
Pengepakan
Mesin Cuci
Inspeksi Akhir
Contoh Biaya, ‘Cost Pool’,
‘Cost Objects’ dan ‘Cost Driver’ dalam Industri
Pemanufakturan. Cost
Cost Driver
Cost Pool
Cost Driver
Cost Objects
Biaya Langsung
Motor elektrik
Penelusuran
Departemen
Penelusuran
mesin
langsung
Perakitan
langsung
Mesin Pencuci Piring dan cuci
Pengepakan
Penelusuran
Departemen
Penelusuran
mesin bahan
langsung
Pengepakan
langsung
Inspeksi akhir
Penelusuran
Tidak dapat
Tidak dapat
mesin
langsung
diterapkan
diterapkan
Mesin Pencuci Piring dan cuci Mesin Pencuci Piring dan cuci
Biaya Tak Langsung Supervisi
Dasar Alokasi: Jumlah karyawan dalam
Departemen Perakitan dan Pengepakan
departemen Penanganan bahan
Dasar Alokasi: Jumlah suku cadang dalam
Dasar Alokasi: Jam kerja langsung untuk
Mesin Pencuci Piring dan mesin cuci
setiap produk Departemen Perakitan dan Pengepakan
produk
Dasar Alokasi: Jumlah suku cadang dalam
Mesin Pencuci Piring dan mesin cuci
produk
Biaya Bahan Langsung dan Bahan Tak Langsung Biaya bahan langsung meliputi biaya bahan dalam produk dan ditambah sejumlah tertentu yang ‘reasonable’ yang berkaitan dengan sisa produksi dan unit-unit yang cacat produksi. Biaya bahan tak langsung merupakan biaya bahan yang digunakan dalam proses pemanufakturan yang bukan merupakan produk akhir. Biaya Tenaga Langsung dan Tenaga Tak Langsung Biaya tenaga langsung meliputi biaya tenaga langsung yang digunakan untuk membuat produk atatu untuk menyediakan jasa. Biaya tenaga tak langsung meliputi biaya supervisi, pengendalian kualitas, inspeksi, pembelian dan penerimaan serta biaya-biaya pendukung produksi lainnya. Biaya tak langsung lainnya meliputi biaya fasilitas, peralatan yang digunakan dalam memproduksi produk atau menyediakan jasa, dan peralatan-peralatan pendukung lainnya, seperti misalnya yang digunakan dalam penanganan bahan.
Semua biaya tak langsung terdiri atas biaya bahan tak langsung, biaya tenaga kerja tak langsung, dan biaya tak langsung lainnya, pada umumnya digabungkan dalam satu ‘cost pool’ yang disebut overhead. Dalam perusahaan manufaktur disebut Overhead pabrik. Biaya utama (prime cost) terdiri dari biaya bahan langsung dan biaya tenaga langsung. Biaya konversi merupakan penggabungan biaya tenaga langsung dan biaya overhead pabrik menjadi satu rekening. Jenis-jenis ‘Cost Driver’ Ada empat jenis ‘cost driver’ yaitu, dasar aktivitas (activity-based), dasar volume (volume-based), cost driver yang bersifat struktural dan eksekusional. Activity-Based Cost Driver Cost driver berdasarkan aktivitas dikembangkan pada level yang rinci dari operasi dan dihubungkan dengan aktivitas pemanufakturan yang ada (atau aktivitas dalam penyediaan jasa), seperti set-up mesin, inspeksi produk, penanganan bahan atau pengepakan. Berikut peraga activity driver dan cost driver di Rumah Sakit. Aktivitas
Cost Driver
1. Mendaftar pasien
Jumlah pasien yang terdaftar
2. Pembuktian asuransi
Jumlah pembuktian
3. Menerima pasien
Jumlah penerimaan
4. Menyiapkan kamar pasien
Jumlah penyiapan
5. Mereview laporan dokter
Jumlah review
6. Memberi makanan Volume-Based Costkepada Driver pasien
Jumlah makanan
7. Memerintahkan tes Jumlah perintah jumlah tes) level Cost driver berdasarkan volume dikembangkan pada level(bukan agregat, seperti
output-jumlah unit produk yang diproduksi atau jumlah jam tenaga kerja langsung 8. Memesan obat-obatan
Jumlah pesanan (bukan jumlah obat)
yang digunakan dalam proses pemanufakturan. Berikut peraga Biaya Total dan Pengaruh Keterbatasan Kapasitas.
Batas
Batas
Terendah Tertinggi Biaya Total, Dipengaruhi oleh
Kapasitas Kapasitas
Batas Kapasitas Tertinggi
Biaya Total
Biaya Total, Dipengaruhi oleh Batas Kapasitas Terendah Unit Cost Driver (volume input)
Kisar relevan (relevan range) dimana hubungan antara biaya dengan cost driver pada kisar cost driver mendekati linear. Berikut peraga perkiraan perilaku biaya total.
Kisar Relevan
Biaya Total
3.500 3.600 Unit Cost Driver (volume input)
Peraga berikutnya menunjukkan perkiraan linear dari total biaya sesungguhnyadalam ‘relevant range’.
Kisar Relevan
Biaya
Perilaku biaya linear
Total
3.500 3.600 Unit Cost Driver (volume input)
Biaya variabel adalah perubahan biaya total dihubungkan dengan setiap perubahan dalam kuantitas cost driver.
Biaya tetap merupakan bagian dari biaya total yang tidak terpengaruh (tidak berubah) dengan adanya perubahan dalam kuantitas cost driver, dalam kisar yang relevan (relevant range).
Biaya
Biaya Total
Total
$6.600
Biaya Variabel Total
3.000 Biaya Tetap
3.500 3.600 Unit Cost Driver (volume input)
Istilah biaya campuran digunakan untuk menunjukkan biaya total jika biaya total terdiri dari komponen biaya tetap maupun biaya variabel, seperti diilustrasikan di atas. Biaya Tetap Bertahap (Step-Fixed Cost) Biaya dikatakan tetap bertahap (step-fixed) jika biaya tersebut berubah sehubungan dengan adanya perubahan dalam cost driver, tetapi dalam tahapantahapan tertentu. Biaya tetap bertahap mempunyai karakteristik terjadi dalam tugastugas yang bersifat klerikal, seperti proses pemenuhan pesanan dan pemrosesan terhadap adanya klaim tertentu.
Penentuan akuntan manajemen terhadap apakah suatu biaya seharusnya diperlakukan sebagai biaya variabel, biaya tetap, atau biaya tetap bertahap didasarkan pada pertimbangan terhadap bagaimana pilihan tersebut
akan
mempengaruhi penggunaan informasi. Biaya per Unit dan Biaya Marginal Biaya per unit (biaya rata-rata) merupakan biaya pemanufakturan total bahan, tenaga langsung dan overhead dibagi dengan jumlah output. Ini merupakan konsep yang berguna dalam penentuan harga dan dalam evaluasi profitabilitas produk, tetapi informasi tentang biaya per unit juga dapat mengarahkan pada interpretasi yang keliru. Untuk dapat mempunyai interpretasi yang tepat tentang biaya per unit, kita harus membedakan antara biaya variabel per unit yang tidak berubah dengan adanya perubahan output, dengan biaya tetap per unit yang berubah dengan adanya perubahan output. Biaya marginal digunakan untuk menggambarkan biaya tambahan yang terjadi sebagai akibat adanya kenaikan cost driver yang disebabkan adanya kenaikan satu unit produk. Dengan asumsi biaya linear dalam relevant range, konsep biaya marginal sama dengan konsep biaya variabel per unit. Cost Driver Struktural dan Eksekusional Cost driver struktural dan eksekusional digunakan untuk membantu pengambilan keputusan stratejik dan operasional. Cost driver struktural bersifat stratejik karena cost driver tersebut melibatkan perencanaan dan keputusankeputusan yang berpengaruh dalam jangka panjang. Hal-hal yang dapat dipertimbangkan antara lain: 1. Skala Perusahaan yang lebih besar memiliki biaya yang secara keseluruhan lebih rendah karena mempunyai skala ekonomi yang lebih besar. Contoh: perusahaan retail seperti Walmart. 2. Pengalaman Semakin banyak pengalaman, tampaknya akan semakin rendah biaya yang dikeluarkan
untuk
pengembangan
pemanufakturan
dan
biaya
distribusi.
Contonya, perusahaan Hewlett-Packard menggunakan sebanyak mungkin metode pemanufakturan yang dimiliki untuk produk baru dengan tujuan untuk
mengurangi waktu dan biaya yang dibutuhkan tenaga kerja supaya cakap dalam pembuatan produk baru. 3. Teknologi Teknologi
baru
dapat
menurunkan
biaya-biaya
pemanufakturan
dan
pendistribusian produk atau jasa. Contohnya, perusahaan manufaktur seperti Procter & Gamble menggunakan teknologi komputer untuk memonitor kuantitas produk yang ada pada pelanggan (khususnya pengecer besar) sehingga perusahaan tersebut dapat memasok produk yang dibutuhkan dalam waktu yang tepat. 4. Kompleksitas Perusahaan yang mempunyai banyak produk mempunyai biaya penjadwalan dan proses produksi lebih banyak, sama banyaknya dengan biaya hulu yaitu biaya pengembangan dan biaya hilir yaitu biaya distribusi dan biaya pelayanan. Perusahaan-perusahaan ini sering menggunakan activity-based costing untuk mengidentifikasi biaya secara lebih baik dan lebih akurat sehingga dapat menghasilkan profitabilitas yang lebih baik. Analisis stratejik menggunakan cost driver struktural membantu perusahaan untuk meningkatkan posisi kompetitif. Analisis ini meliputi analisis value chain dan activity-based management. Analisis value chain dapat membantu perusahaan menilai konsekuensi jangka panjang dari komitmen terhadap cost driver struktural untuk saat ini maupun yang direncanakan. Cost Driver Eksekusional merupakan faktor-faktor yang mempengaruhi kemampuan perusahaan untuk mengelola perusahaan dalam jangka pendek dan melakukan pengambilan keputusan untuk menurunkan biaya. Hal ini meliputi: a. Keterlibatan semua tenaga kerja. b. Desain proses produksi. c. Hubungan dengan pemasok/supplier. Manajer pabrik melakukan studi tentang cost driver eksekusional untuk mendapatkan cara menurunkan biaya. Studi semacam ini dilakukan sebagai bagian dari pengendalian operasional.
KONSEP BIAYA UNTUK PENENTUAN BIAYA DAN JASA
Informasi yang akurat tentang biaya produk dan jasa merupakan hal yang penting dalam setiap tahap dalam fungsi manajemen stratejik, perencanaan dan pengambilan keputusan, pengendalian manajemen dan pengendalian operasional, dan pembuatan laporan keuangan. Akuntansi Biaya untuk Produk dan Jasa Biaya Produk Dan Biaya Periode Perbedaan
Perusahaan Manufaktur
Perusahaan Dagang
Perusahaan Jasa
Biaya
Terdiri dari biaya yang
Meliputi biaya pembelian
Merupakan biaya untuk
Produk
diperlukan untuk
produk ditambah dengan
jasa/layanan yang diberikan
menyelesaikan produk
biaya transportasi yang
kepada pelanggan
sampai produk siap
dibayar oleh pengecer
dijual:
atau pedagang besar
1. Bahan Langsung, 2. Tenaga kerja langsung, 3. Overhead pabrik,
untuk membawa produk ke lokasi dimana produk tersebut akan dijual atau didistribusikan
Biaya
Digolongkan sebagai
Digolongkan sebagai
Dinamakan sebagai Biaya
periode
Biaya Periode,
Biaya Periode,
Operasional, diperlakukan
diperlakukan sebagai
diperlakukan sebagai
sebagai expenses.
expenses.
expenses.
Biaya penjualan, biaya
Termasuk di dalamnya
administrasi dan umum,
pengeluaran-
biaya advertensi, biaya
pengeluaran untuk
pemrosesan data, gaji
operasional atau
eksekutif dan staf.
pengeluaran untuk
Contoh
penjualan dan administrasi
Penentuan Harga Pokok dalam Perusahaan Manufaktur, Perusahaan Dagang dan Perusahaan Jasa
Perusahaan Manufaktur Langkah pertama dari proses pemanufakturan / pengolahan
adalah
membeli
bahan
untuk
digunakan dalam proses pengolahan. Langkah kedua menambahkan tiga elemen biaya, yaitu :penggunaan bahan, tenaga kerja langsung dan overhead ke rekening barang dalam proses. Dalam langkah ketiga, dengan diselesaikannya proses produksi, biaya produksi yang telah diakumulasikan dalam rekening 'barang dalam proses' ditransfer ke produk selesai, dan dari sana diteruskan ke harga pokok penjualan ketika produk sudah terjual.
Perusahaan Dagang Pedagang membeli dan dimasukkan dalam Pembelian Bahan
rekening persediaan. Ketika produk terjual, maka
biaya
tersebut
ditransfer
dalam
rekening harga pokok Persediaan dibeli dalam perusahaan dagang, Persediaan Produk
sementara dalam perusahaan manufaktur persediaan
dibuat
dengan
menggunakan
bahan, tenaga kerja langsung dan overhead Harga Pokok Penjualan
pabrik. penjualan.
Perusahaan Jasa Perusahaan jasa tidak mempunyai persediaan atau hanya mempunyai persediaan yang sedikit saja. Dalam perusahaan jasa tidak ada persediaan produk selesai, atau bila ada jumlahnya sangat sedikit dan tidak ada persediaan barang untuk dijual kembali, sehingga biasanya bahan yang dibutuhkan untuk menyediakan jasa hanya sedikit.
Dalam perusahaan manufaktur, ada tiga jenis rekening persediaan,yaitu:
1. persediaan bahan, bahan yang disimpan untuk digunakan dalam proses pengolahan; 2. persediaan produk/barang dalam proses, yang nilainya meliputi semua biaya yang dikeluarkan dalam proses pengolahan produk yang sudah dimulai, tetapi belum selesai pada saat tanggal laporan keuangan; dan 3. persediaan produk selesai merupakan harga pokok produk yang siap untuk dijual. Masing-masing rekening ini mempunyai saldo awal dan saldo akhir. Hubungan antara setiap rekening persediaan disajikan dalam formula sebagai berikut :
Persediaan Awal + Biaya yang Ditambahkan = Biaya yang Ditransfer Keluar + Persediaan Akhir
Contoh : a. Perusahaan Manufaktur Dalam sebuah perusahaan manufaktur diketahui : -
Persediaan awal = $10
-
Produk dalam proses = $10
-
Produk selesai (awal periode) = $20
-
Pembelian Bahan = $70
-
bahan yang digunakan $75
-
biaya tenaga langsung = $80
-
biaya overhead = $100
-
produk yang selesai (selama periode) = $215
-
harga pokok penjualan = $210
-
persediaan akhir bahan = $5
-
produk dalam proses = $50
-
produk selesai = $25
Laporan Laba Rugi atas perusahaan tersebut disajikan sebagai berikut :
MANUFACTURING INC Laporan Laba Rugi Untuk Tahun yang berakhir pada Tanggal 31 desember 19X5 Biaya Produksi Periode Berjalan Bahan yang Digunakan Persediaan Awal Ditambah: Pembelian Dikurangi: Persediaan Akhir Bahan yang Digunakan Tenaga Kerja Langsung Biaya Overhead Pabrik Total Biaya Produksi Produksi dalam Proses Ditambah: Produk dalam Proses Awal Dikurangi Proses dalam Produk Akhir Harga Pokok Produksi
$
10 70 (5) $
$
75 80 100 255
$
10 (50) 215
$
300
MANUFACTURING INC Laporan Laba Rugi Untuk Tahun yang berakhir pada Tanggal 31 desember 19X5 Penjualan Dikurangi: Harga Pokok Penjualan Persediaan Produk selesai Awal Ditambah Harga Pokok Produksi Dikurangi: Persediaan Produk selesai akhir Laba Kotor Biaya administrasi Umum Laba Bersih
$
20 215 (25) $ $ $
210 90 30 60
b. Perusahaan Dagang Untuk perusahaan dagang, terjadi pembelian barang dagangan sebesar $250 dan penjualan sebesar $230 dan persediaan barang dagang meningkat dari $40 menjadi $60. Peraga 3-12a menunjukkan bagaimana hubungan akuntansi pada akhirnya disajikan dalam laporan laba rugi untuk dua jenis perusahaan tersebut. Perhatikan bahwa perusahaan manufaktur membutuhkan dua bagian perhitungan untuk menentukan harga pokok penjualan-Bagian pertama menggabungkan aliran yang mempengaruhi rekening produk dalam proses untuk menentukan besarnya harga pokok produk yang diproduksi/harga pokok produksi (cost of goods manufactured), harga pokok produk yang sudah selesai dan ditransfer ke produk dalam proses pada periode berjalan. Bagian kedua menggabungkan aliran untuk
rekening-rekening produk selesai untuk menentukan besarnya harga pokok penjualan.Peraga 3-12b menunjukkan laporan laba rugi untuk perusahaan jasa dengan penjualan sebesar $300, biaya bahan sebesar $60, biaya tenaga langsung sebesar $40 dan biaya operasional lainnya sebesar $100, untuk menghasilkan laba operasi sebesar $100. MANUFACTURING INC Laporan Laba Rugi Untuk Tahun yang berakhir pada Tanggal 31 desember 19X5 Tidak Perlu ada Laporan Harga Pokok Produksi
Penjualan
300
Dikurangi: Harga Pokok Penjualan Persediaan Produk selesai Awal Ditambah Harga Pokok Produksi Dikurangi: Persediaan Produk selesai akhir Laba Kotor Biaya administrasi Umum Laba Bersih
$ 40 250 60 230 70 40 30
Peraga 3-12b: Laporan Laba Rugi pada Perusahaan Jasa
MANUFACTURING INC Laporan Laba Rugi Untuk Tahun yang berakhir pada Tanggal 31 desember 19X5 Pendapatan Biaya Operasional Bahan Biaya Kerja Langsung Biaya Operasi Lainnya Laba Operasi
300 $
60 40 100 $
200 100
KONSEP BIAYA UNTUK PERENCANAAN DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN Untuk membantu perencanaan dan pengambilan keputusan manajemen, akuntan manajemen harus menyediakan informasi yang relevan dan tepat waktu dan akurat. Ketepatan waktu, akurasi dan biaya tidak penting jika informasi tersebut tidak relevan. Biaya Relevan Konsep biaya relevan muncul dalam situasi dimana pengambil keputusan harus memilih diantara dua atau lebih pilihan. Untuk menentukan pilihan mana yang terbaik, pengambil keputusan akan memilih keputusan yang mempunyai nilai manfaat yang paling tinggi, biasanya diukur dengan dollar. Biaya relevan mempunyai dua sifat: a. berbeda untuk setiap pilihan keputusan b. akan terjadi pada masa yang akan datang Dua kualitas dari informasi biaya yang relevan tersebut menjadi dasar yang berguna dalam memperkenalkan tiga konsep tambahan, yaitu biaya diferensial, biaya kesempatan (opportunity cost), dan sunk cost. Biaya Diferensial Biaya diferensial merupakan biaya yang berbeda untuk setiap pilihan keputusan dan oleh karena itu merupakan biaya yang relevan untuk pengambilan keputusan, jika biaya tersebut merupakan biaya yang belum terjadi. Biaya diferensial akan muncul sebagai biaya langsung dalam pemilihan alternatif (biaya membeli mesin baru mempunyai pengaruh langsung terhadap penggunaan mesin lama) atau sebagai biaya tak langsung jika dihubungkan dengan pemilihan pemilihan alternatif (mengganti
mesin
menciptakan
perbedaan
dalam
biaya
tertentu,
seperti
pemeliharaan atau tenaga listrik). Dalam menggunakan biaya diferensial akuntan manajemen harus mengukur biaya berdasarkan aliran kas (cash flow) atau berdasarkan laba bersih akuntansi. dalam beberapa kasus, para pengambil keputusan mungkin akan tertarik pada dampak keputusan terhadap cash flow; contohnya untuk tujuan manajemen kas, atau untuk mengevaluasi kemampuan perusahaan dalam menghasilkan aliran kas masuk. Dalam kasus yang lain, fokus prinsip ada pada laba bersih akuntansi dimana terdapat beberapa pendapatan dan biaya yang tidak berupa kas (misalnya depresiasi).
Biaya diferensial dipengaruhi oleh periode waktu yang digunakan dalam analisis. Untuk periode yang lebih lama akan lebih banyak biaya yang merupakan biaya diferensial dan sebaliknya untuk jangka waktu yang lebih pendek. Contohnya perusahaan manufaktur yang melakukan penyewaan gedung untuk 48 bulan yang akan datang, setelah sewa diperbarui dengan dasar dari bulan ke bulan. untuk 48 bulan selanjutnya, biaya tersebut bukan merupakan biaya diferensial; meskipun demikian, setelah waktu sewa berakhir biaya sewa tersebut menjadi biaya diferensial karena dapat dihentikan pada tiap akhir bulan apabila kontrak sewa berakhir. Opportunity Cost Opportunity
cost
merupakan
manfaat
yang
hilang
karena
satu
alternatif/pilihan yang dipilih mendapat manfaat dari pilhan atau alternatif lainnya. Konsep ini digunakan untuk mengukur dampak ekonomi yang potensial dari berbagai alternatif
pengambilan
keputusan,
dimana
pengukuran
dilakukan
dengan
berdasarkan faktor-faktor yang tidak mudah dikuantifikasikan. Contoh : jika seseorang memilih untuk meninggalkan pekerjaannya dengan pendapatan $20,000 per tahun, dan kembali ke sekolah untuk memperoleh gelar tertentu, maka opportunity costnya adalah $ 20,000 per tahun. dalam hal ini yang ingin dicapai adalah ada kemungkinan kembali ke sekolah untuk mendapatkan gelar yang lebih tinggi diharapkan akan mendatangkan pendapatan yang lebih tinggi di masa depan, dan jumlah pada saat diambilnya keputusan tidak mudah dikuantifikasikan. Sunk Cost Sunk cost merupakan biaya yang telah terjadi atau telah ditetapkan pada waktu yang lalu dan oleh karena itu merupakan biaya yang tidak relevan, dikarenakan para pengambil keputusan tidak lagi mempunyai kebijakan terhadap biaya-biaya tersebut, dan biaya-biaya tersebut tidak akan mempengaruhi kebijaka cash flow di masa yang akan datang. Contohnya jika perusahaan membeli mesin baru tanpa garansi dan jika mesin tersebut akan rusak di kemudian hari harga beli menjadi tidak relevan untuk membeli atau mengganti mesin tersebut. hanya cash flow yang akan terjadi di masa depan yang relevan untuk pengambilan keputusan, dam harga beli untuk membeli mesin tidak akan mempengaruhi cash flow di masa yang akan datang. Past Cost
Future Cost
Sunk Cost
Relevant Cost
Differential Cost Opportunity Cost
Atribut-Atribut Dalam Informasi Biaya Untuk Akurasi Pengambilan Keputusan Akurasi Alat utama untuk meyakinkan akurasi data untuk pengambilan keputusan adalah dengan merancang dan memonitor sistem pengendalian akuntansi internal yang efektif. Sistem pengendalian akuntansi internal merupakan seperangkat kebijakan dan prosedur yang membatasi dan mengarahkan aktivitas pemrosesan data keuangan, dengan tujuan untuk mencegah atau mendeteksi adanya kesalahan dan kecurangan. Auditor eksternal akan memberikan evaluasi secara periodik terhadap lingkungan pengendalian dan rekomendasi untuk memperbaiki efektivitas, sementara auditor internal mempunyai peran untuk melakukan pengawasan secara terus menerus. Ketepatan Waktu (Timeliness) Informasi manajemen biaya harus disediakan bagi pengambil keputusan dalam waktu yang tepat, untuk membantu pengambilan keputusan yang efektif. Biaya keterlambatan akan menjadi signifikan dalam banyak keputusan, seperti memenuhi pesanan yang tergesa-gesa yang mungkin saja bisa hilang karena informasi yang diperlukan tidak diberikan secara tepat waktu. Demikian pula biaya identifikasi kualitas sedini mungkin dalam proses pemanufakturan mungkin jauh lebih rendah daripada biaya bahan dan tenaga langsung yang dikeluarkan secara sia-sia sampai kualitas yang rendah terdeteksi pada proses akhir.
Informasi Biaya dan Nilai Informasi Biaya Akuntan manajemen memberikan jasa informasi tentang biaya persiapan dan 'value' untuk para pemakai. Biaya persiapan untuk informasi manajemen biaya seharusnya dikendalikan, yang dianggap sebagai jasa lainnya dalam perusahaan. Biaya persiapan ini sepertinya dipengaruhi oleh tingkat akurasi yang diharapkan, ketepatan waktu dan tingkat agregasi; dimana semakin tinggi akurasi, ketepatan waktu dan rinci, biaya persiapannya akan lebih besar.
KONSEP BIAYA UNTUK PENGENDALIAN MANAJEMEN DAN MANAJEMEN OPERASIONAL Peran penting untuk informasi manajemen biaya adalah menjadi dasar untuk pengendalian. memotivasi, dan memberi penghargaan kepada upaya dan efektivitas para manajer dan karyawan.
Kemampuan Untuk Melakukan Pengendalian Biaya dikatakan terkendali jika manajer atau pekerja mempunyai kebijakan dalam keputusan terjadinya biaya atau secara signifikan dapat mempengaruhi jumlah biaya dalam suatu periodik tertentu yang biasanya jangka pendek. Contoh, Biaya sewa dan asuransi untuk fasilitas pabrik biasanya tidak dapat dikendalikan oleh supervisor toko dan manajer divisi. Sebaliknya para karyawan biasanya dapat mengendalikan biaya bahan dan biaya tenaga kerja yang digunakan dalam lingkungan kerjanya. Ada dua pandangan tentang pentingnya kemampuan pengendalian dalam konteks motivasi manajer dan karyawan. Pertama pandangan yang mengatakan bahwa manajer atau karyawan seharusnya bertanggung jawab hanya pada biaya yang dapat dikendalikan oleh manajemen. Pandangan ini konsisten dengan argumentasi bahwa untuk meminta manajer bertanggung jawab terhadap perubahan biaya yang berada di luar tanggung jawabnya adalah tidak wajar dan membuat manajer tidak termotivasi. Pandangan kedua adalah bahwa banyak "biaya yang tidak terkendali" seperti biaya administrasi pada level perusahaan, pada kenyataannya dapat dikendalikan oleh semua manajer; jadi untuk memasukkan biaya ini pada laporan biaya memberi pesan yang jelas bahwa perusahaan mendapatkan manfaat jika manajer mengelola biaya ini secara tepat.
Dampak Preferensi Risiko terhadap Motivasi dan Pengambilan Keputusan Preferensi risiko menggambarkan cara setiap orang memandang suatu pilihan keputusan dengan cara yang berbeda-beda, karena menitikberatkan pada hasil tertentu secara berbeda dengan hasil/keluaran lainnya. Risiko berkaitan dengan hasil/keluaran tak tentu yang mungkin tidak diharapkan (atau diharapkan) oleh pengambil keputusan. Preferensi risiko dapat mengganggu pengambilan keputusan yang tepat. Contohnya, manajer yang mcnghindari risiko mungkin tidak memilih tindakantindakan yang mempunyai risiko yang dapat dilakukan oleh manajemen puncak (contohnya, memasang mesin baru yang mahal yang mungkin akan dapat mengurangi biaya operasional) karena adanya konsekuensi bagi manajer untuk mendapatkan output/hasil yang tidak menguntungkan. Untuk motivasi dan pengambilan keputusan yang tepat, sistem pengendalian manajemen dan operasional harus dirancang untuk menurunkan dampak negatif dari adanya preferensi risiko.