Materi Pelatihan Bekam

  • Uploaded by: Muhamad Ikhsan, hajjam
  • 0
  • 0
  • April 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Materi Pelatihan Bekam as PDF for free.

More details

  • Words: 8,345
  • Pages: 51
BAB I MA’RIFATULLAH DALAM PENGOBATAN



 

 

 





 

 

 

 

Hai jiwa yang tenang (an-nafsu al-muthmainnah). Kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang ridha lagi diridhai-Nya. Maka masuklah ke dalam jama'ah hamba-hamba-Ku, masuklah ke dalam syurga-Ku. (QS. Al-Fajr:27-30) Dari ayat di atas terdapat 3 pijakan bagi seorang pembekam sebagai dasar moral dalam melaksanakan bekam, yakni: a. Memiliki jiwa yang tenang (an-nafsu al-muthmainnah) Pembekam hendaklah memiliki jiwa yang tenang, karena hanya kepada jiwa yang tenang Allah memanggilnya untuk kembali kepada jalan-Nya yang lurus. Nafsu al-muthmainnah ini mampu mengalirkan energi tersembunyi yang dapat melakukan penyeimbang kepada ruh manusia yang sakit, dan dampak dari penyeimbang kepada ruh inilah yang menimbulkan kesan kesembuhan bagi penyakitpenyakit jasmani. Orang yang melihat seruan Allah ini akan membuka mata bashirahnya (mata batinnya) sehingga ia dapat melihat hakekat yang sebenarnya bahwa sesungguhnya penyakit itu sebenarnya hadir akibat dari ruh yang kotor.

b. Ridha Seorang pembekam hendaknya menyadari betul bahwa apapun yang dalam kehidupan ini adalah atas kehendak (iradah) Allah semata. Dan Allah tidak mungkin menciptakan semua itu tanpa makna, tidaklah Allah menciptakan segala sesuati dengan sia-sia. Oleh karena semua kejadian tidak lepas dari kehendak Allah, maka seyogyanya pembekam ridha akan setiap ketentuan Allah, dan disamping itu pembekam hendaknya mampu menyakinkan pasien akan memiliki sifat ridha yang meyakini bahwa tidaklah Allah menimpakan suatu penyakit kepada seseorang melainkan pasti ada makna besar dibalik penyakit tersebut, dan Allah pulalah yang menciptakan obatnya.

c. Menggambakan diri hanya kepada Allah masuklah ke dalam jama'ah hamba-hamba-Ku. Maksudnya seorang pembekam mesti memposisikan dirinya sebagai hamba, dan sesungguhnya itulah hakekat kedudukan manusia di hadapan rabbnya. Dengan demikian ketika pembekam mengobati pasien maka sesungguhnya hal tersebut bukan karena dorongan profesi/keuangan/kebendaan semata melainkan sebagai bentuk penghambaan diri kepada Allah. Apa balasan yang dijanjikan Allah? Seorang yang mampu melewati ketiga pijakan dasar tersebut Allah memberikan suatu penghargaan kepada hamba-Nya berupa al-jannah (syurga) … masuklah ke dalam syurga-Ku. Syurga merupakan balasan kasih saying Allah atas hamba-Nya. Ciri syurga adalah ketenangan dan kesenangan (kenikmatan). Orang-orang yang telah memiliki nafsu al-muthmainnah (jiwa yang tenang) ridha serta menghambakan diri hanya kepada Allah akan mendapatkan syurga yang tidak hanya di akherat tetapi bahkan ketika masih ada di dunia. Mereka akan merasa diliputi rasa tenang dan senang dalam hidupnya, sekalipun diuji dengan ujian yang macam-macam.

2

Kesyirikan dalam Pengobatan Syirik merupakan dosa besar dalam pandangan Islam. Sedemikian besarnya dosa tersebut hingga Allah tidak berkenan mengampuni orang yang melakukan perbuatan syirik, terkecuali bila orang tersebut bertobat dengan taubatan nasuha (tobat yang sungguh-sungguh)





 









 

 





 





 

Sesungguhnya Allah tidak mengampuni dosa mempersekutukan (sesuatu) dengan Dia, dan Dia mengampuni dosa yang selain syirik bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barangsiapa yang mempersekutukan (sesuatu) dengan Allah, Maka Sesungguhnya ia telah tersesat sejauh-jauhnya. (QS. An-Nisa : 116) Dalam pengobatan secara tidak disadari muncul perilaku kesyirikan yang terdapat di masyarakat kita. Paling tidak ada dua jenis bentuk kesyirikan dalam pengobatan; yaitu munculnya sifat keakuan dan percaya kepada sebab a. Munculnya Sifat Keakuan Ketika seorang pembekam menganggap bahwa dirinyalah yang menjadi penyebab kesembuhan tersebut, maka sesungguhnya dalam diri pembekam tersebut telah dihinggapi sifat keakuan. Orang yang memiliki sifat ini sesungguhnya dia telah belaku syirik, sebab ia telah menduakan Tuhan. Dia mengakui adanya dualisme ‘kekuasaan’ dalam kesembuhan suatu penyakit yaitu kekuasaan Allah dan kekuasaan dirinya. Sifat keakuan inilah yang telah menyebar dimana-mana. Bermula dari keinginan yang sangat besar dari pasien untuk sembuh, sehingga apapun upaya dikerahkan untuk mendapat kesembuhan. Ketika upaya kesembuhan itu didapat pujian diberikan secara berlebih pada pengobat yang merawatnya. Pemberian pujian yang berlebihan itu dapat menjerumuskan pembekam pada perilaku sifat keakuan. Disisi lain, pengobat demi hanya mencari cara agar pasien sembuh menempuh berbagai metoda yang sesungguhnya bertentangan secara norma agama dan kodrat kemanusiaan itu sendiri, seperti pengobatan dengan energi cakra, dengan semedi, dan berbagai cara yang sejenis yang jelas-jelas berbau syirik. b. Percaya Kepada Sebab Ketika Nabi Musa as dikejar-kejar tentara Fir’aun hingga terdesak dan berada di tepi laut. Maka turunlah firman Allah untuk memukulkan tongkat yang dibawanya ke laut dan laut terbelah sehingga seolah-olah terbentang jalan bagi Musa dan pengikutnya menyeberangi laut tersebut selamat dari kejaran tentara Fir’aun. Siapakah yang menyelamatkan Musa dan pengikutnya? Tongkat Nabi Musa? atau Nabi Musa sendiri? Ataukah Allah? Tentu saja kita akan mengatakan Allah. Tapi mengapa Allah memerintahkan untuk memukulkan tongkat? Mengapa Allah tidak langsung saja membuat laut itu menjadi terbelah? “Sebab tidak meninggalkan bekas Percaya kepada sebab menjadi syirik Meninggalkan sebab menjadi kafir” Artinya kalau orang Islam percaya pada obat yang menghilangkan penyakit berarti dia telah syirik. Syirik seperti itu disebabkan kekeliruan kuasa, kuasa pertama kuasa obat dan kuasa kedua kuasa Allah. Adapun menolak sebab yang menjadikan kafir adalah ketika kita tahu tidak minum maka akan menjadi dahaga, jika dahaga maka harus minum. Kalau kita meninggalkan minum air dan karena itu kemudian mati, maka ia digolongkan dalam keadaan kufur sebab mati karena membunuh diri. Dalam Islam ada 5 hal yang harus dipertahankan yaitu: jiwa, harta, akal, keturunan dan agama.

Menghilangkan Kesyirikan Seorang pengobat apakah ia herbalis atau pembekam mesti menyandarkan segala sesuatunya hanya kepada Allah. Menyadari bahwa dirinya hanya sebagai hamba yang tidak memiliki kekuatan apa-apa. Dan apabila ia

3

diberi kebisaan mengobati bukan dirinyalah yang mengobati demikian pula obat yang diberikan bukan obat itu yang menyembuhkan melainkan hanyalah sebagai sarana atau jalan dari Allah. Allah-lah Yang Maha Kuasa yang menyembuhkan suatu penyakit dan atas kuasanya pula untuk tidak disembuhkan. Orang yang bersandar kepada Allah tidak akan pernah merasa kecewa dalam menghadapi kehidupan ini. Namun pula ia tidak merasa apatis dalam menyikapi masalah. Kalaulah pengobatan yang dilakukannya sembuh maka kesembuhan itu bukan karena dirinya, melainkan karena Allah. Sebaliknya apabila tidak sembuh sedangkan segala daya upaya dan keilmuan dia telah kerahkan namun tidak diperoleh kesembuhan maka ia akan ikhlas menerima kepurusan itu dan tetap bersabar. Penyerahdirian inilah yang mendatangkan pertolongan Allah. Ketika Nabi Ibrahim hendak dibakar dan akan ditolong oleh malaikat, Nabi Ibrahim menolaknya. Ibrahim berkata, “Tuhanku menyertaiku.” Karena kepasrahan diri yang total inilah Nabi Ibrahim selamat tanpa luka sedikitpun. Demikian pulah orang yang sakit. Separah apapun penyakit yang dideritanya, jika ia benar-benar berserah diri kepada Allah, niscaya Allah akan menolongnya. Penyakit yang dideritanya tidak bias memberikan mudharat (bahaya) apa-apa tehadap dirinya, sebab hanya Allah yang berkuasa. Perbaiki niat kita. Sebuah perbuatan yang kelihatan aktifitas keseharian biasa, dapat bernilai ibadah dan mendapat pahala dari Allah. Sebaliknya, ibadah haji sekalipun akan menjadi amalan duniawi biasa dan bahkan bisa menjadi dosa karena niat kita. Tapi ingat! Niat tidak menghalalkan cara. Berobat dan mengobati suatu penyakit adalah perbuatan baik, tetapi jika kemudian ia mencari obat-obatan yang haram atau pengobatan yang bertentangan dengan ketauhidan maka jelas hal seperti itu tidak dibenarkan.

 

 





  



 

(Yaitu Tuhan) yang telah menciptakan Aku, Maka Dialah yang menunjuki Aku, dan Tuhanku, yang Dia memberi Makan dan minum kepadaKu, dan apabila aku sakit, Dialah yang menyembuhkan Aku, dan yang akan mematikan Aku, kemudian akan menghidupkan aku (kembali), (QS. Asy Syu'araa' : 78-81)

4

BAB II DASAR-DASAR HERBALOGI ISLAM Sejarah Penggunaan Tanaman Obat-Obatan Penggunaan tanaman sebagai obat-obatan telah sejak berlangsung ribuan tahun yang lalu. Para ahli kesehatan bangsa Mesir kuno pada 2500 tahun sebelum masehi telah menggunakan tanaman obat-obatan. Sejumlah besar resep penggunaan produk tanaman untuk pengobatan berbagai penyakit, gejala-gejala penyakit dan diagnosanya tercantum dalam Papyrus Ehers. Bangsa Yunani kuno juga banyak menyimpan catatan mengenai penggunaan tanaman obat yaitu Hyppocrates (466 tahun sebelum masehi), Theophrastus (372 tahun sebelum masehi) dan Pedanios Dioscorides (100 tahun sebelum masehi) membuat himpunan keterangan terinci mengenai ribuan tanaman obat dalam De Materia Medica. Di Indonesia, pemanfaatan tanaman sebagai obat-obatan juga telah berlangsung ribuan tahun yang lalu. Tetapi penggunaan belum terdokumentasi dengan baik. Pada pertengahan abad ke XVII seorang botanikus bernama Jacobus Rontius (1592 – 1631) mengumumkan khasiat tumbuh-tumbuhan dalam bukunya De Indiae Untriusquere Naturali et Medica. Meskipun hanya 60 jenis tumbuh-tumbuhan yang diteliti, tetapi buku ini merupakan dasar dari penelitian tumbuh-tumbuhan obat oleh N.A. van Rheede tot Draakestein (1637 – 1691) dalam bukunya Hortus Indicus Malabaricus. Pada tahun 1888 di Bogor didirikan Chemis Pharmacologisch Laboratorium sebagai bagian dari Kebun Raya Bogor dengan tujuan menyelidiki bahan-bahan atau zat-zat yang terdapat dalam tumbuh-tumbuhan yang dapat digunakan untuk obat-obatan. Selanjutnya penelitian dan publikasi mengenai khasiat tanaman obat-obatan semakin berkembang. Prinsip Herbalogi Menggunakan bahan yang bersifat alami, tidak menggunakan bahan-bahan sintetis. Herba terbaik adalah herba yang dianjurkan oleh Rasulullah SAW, seperti madu, habbatusaudah, minyak zaitun dan termasuk herba-herba yang tumbuh disekitar kita. Rasulullah pernah bersabda tidaklah suatu penyakit diturunkan melainkan Allah juga menyertakan obat-obatnya. Ayat-ayat ALLAH yang berhubungan dengan herbal dan memerintahkan manusia untuk mengkonsumsi nya :





    

   

 





 





  



Dia menumbuhkan bagi kamu dengan air hujan itu tanam-tanaman; zaitun, korma, anggur dan segala macam buah-buahan. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar ada tanda (kekuasaan Allah) bagi kaum yang memikirkan. (QS. An Nahl [16] : 11)



 

 





Maka hendaklah manusia itu memperhatikan makanannya. (QS.’Abasa [80]:24)

 



  

      

    

 





  





 



             

5

Lalu Kami tumbuhkan biji-bijian di bumi itu, anggur dan sayur-sayuran, zaitun dan kurma, kebun-kebun (yang) lebat, dan buah-buahan serta rumput-rumputan, untuk kesenanganmu dan untuk binatang-binatang ternakmu. (QS.’Abasa [80]: 27 - 32)

 

   

 

Hai sekalian manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa yang terdapat di bumi, dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah syaitan; karena Sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagimu. (Al Baqarah [2]: 168-169)

 

 

  

 

   



   



 

  

Hai orang-orang yang beriman, masuklah kamu ke dalam Islam keseluruhan, dan janganlah kamu turut langkahlangkah syaitan. Sesungguhnya syaitan itu musuh yang nyata bagimu. (QS.Al-Baqarah [2] : 208)

Hadist “Gunakanlah dua penyembuh: madu dan Al Qur’an” (HR. Ibnu Majah dan Al Hakim) “Kesembuhan itu ada dalam 3 perkara, yaitu minum madu, berbekam, dan kay dengan api. Dan aku melarang umatku dari kay.” (HR. Bukhari) “Sesungguhnya Allah menurunkan penyakit dan obat, dan menjadikan bagi setiap penyakit obatnya, maka (berobatlah kamu sekalian, tetapi) jangan berobat dengan yang haram.” (HR. Abu Dawud) Dari Jabir berkata, “Rasulullah bersabda, bagi tiap-tiap penyakit itu ada obatnya, apa bila obat yang dengan penyakitnya maka ia sembuh dengan izin Allah.” (H.R. Muslim) Definisi Herba Herba adalah segala bahan (tumbuh-tumbuhan, hewan, ikan, garam/batu-batuan) yang mengandung satu atau beberapa bahan aktif yang dapat digunakan untuk tujuan pengobatan. Definisi Herbalis Herbalis adalah orang yang memiliki kepakaran (arif) dan kecakapan (sklill) dalam bidang pengobatan (terapi) dengan menggunakan herba-herba alami. Tujuan penggunaan herba adalah untuk mengembalikan keseimbangan tubuh dan bukan sekedar untuk menyembuhkan penyakit (Release, Relax, Regeneration dan Refunction) Dan sebaiknya penggunaan herba dilakukan secara sinergi (tidak berdiri sendiri, namun diikuti dengan mengkonsumsi herba lain yang memiliki sifat berbeda dari herba yang kita konsumsi tujuannya: Mempercepat penyembuhan, Menambah khasiat obat, mengurangi sifat kerasnya obat dan menghilangkan efek samping. Prinsip Pengobatan Islami 1. Prinsip Keyakinan; yaitu berkeyakinan bahwa yang menyembuhkan adalah Allah, sehubungan dengan itu dalam merawat pasien hendaknya secara baik dan sesuai syariat Islam (Al Quran & As-Sunah) 2. Menggunakan obat yang halal dan baik, tidak sekali-kali menggunakan bahan yang haram atau bercampur dengan bahan yang haram. 3. Prinsip pengobatan tidak membuat mudharat dengan tidak mengakibatkan kerusakan apalagi hingga menjadi kecacatan tubuh, terkecuali bila sangat darurat dan tidak ada pengobatan lain selain dengan menggunakan itu. 4. Pengobatan tidak berbau tahayul, khurafat & bid’ah 5. Prinsip mencari yang lebih baik berdasarkan kaedah Islam & ilmu perobatan 6. Mengambil sebab melalui ikhtiar serta tawakal serta selalu berikhtiar mencari yang terbaik

6

Sifat Penggunaan Herba : 1. Harus yakin terhadap kekuasaan ALLAH karena ALLAH yang menciptakan penyakit, Dia pula yang akan menciptakan obatnya. Sesungguhnya sifat tawakal akan membawa diri kita menjadi lebih tenang dan secara otomatis sangat berpengaruh terhadap kodisi organ dalam tubuh kita. Menurut hasil penelitian, 50% kesembuhan suatu penyakit disebabkan oleh kekuatan spiritual seseorang, selebihnya berupa emosi berperan sebesar 20%, mental berperan sebesar 20% dan fisik hanya sebesar 10% saja.

Fizikal 10% Emosi 20%

Spiritual Spiritual 50%

Mental Emosi Fizikal

Mental 20%

2. Harus dikonsumsi secara rutin. Karena obat-obatan herbal berbeda dengan obat-obatan kimia. Proses penyembuhannya lama tetapi pasti. Berbeda dengan obat-obatan kimia, obat-obatan herbal bersifat memperbaiki organ yang rusak. 3. Dosis yang cukup. Dalam hal penentuan dosis bagi obatan-obatan herbal tidak bisa dilakukan sebagaimana layaknya obatan-obatan kimia karena obat-obatan herbal tidak memiliki aksi spesifik seperti obat-obatan kimia. untuk penentuan dosis dilakukan secara sederhana (trial and error) yaitu dengan memperhatikan tanda-tanda yang muncul dari setiap pasien. Pemberian dimulai dari dosis yang rendah kemudian sedikit demi sedikit dinaikkan sampai ketika pasien mulai memiliki gejala mual-mual maka dosis dikurangi sedikit. Atau dengan menggunakan aturan umum dimana 1 g herbal mewakili 10 kg berat badan atau < 40 Kg : 1 - 2 kapsul/hari, > 40 Kg : 2 - 4 kapsul/hari 4. Berlaku hukum DOC (Direct of Cure). Dalam hal ini seorang pasien yang mengkonsumsi herbal pada pertama kalinya, terkadang akan merasa sakit yang sangat seperti saat tersakit yang pernah dia rasakan. Kalau terjadi demikian, pengobatan jangan dihentikan tetapi perhatikan hal-hal berikut : Asupan air yang cukup (2,5 liter perhari), konsumsi herbal setelah makan, kurangi dosisnya). Atau terkadang saat terjadi DOC akan timbul beberapa gejala penyakit lain seperti jerawat dll. Hal-hal yang membuat herbal menjadi tidak berfaedah: 1. Mind set kita terhadap herbal 2. Stress 3. Sebelit / susah Buang Air Besar (BAB) 4. Asupan air yang kurang 5. Terlalu banyak ledir (mucusa) 6. Keadaan tubuh terlalu asam/acid 7. Tidak rutin mengkonsumsinya 8. Dosis yang tidak mencukupi

BAB III TEKNIK DIAGNOSA Keahlian herbalis selain dari menggunakan herbal sebagai khtiar membantu proses kesembuhan diperlukan satu kecakapan dalam mendiagnosis pasien dengan melihat fisik (fisio diagnosis). Hal pertama yang perlu diperhatian dalam diagnosa adalah mencatat setiap data pasien dengan baik, melihat perkembangan dan perubahan dari tiap-tiap fase pengobatannya. Dalam mendiagnosa yang terpenting yang perlu diperhatikan adalah memberi semangat yang dapat berupa mimik muka, raut wajah postur tubuh ucapan dan penampilan selama dalam melakukan pemeriksaan dan pengobatan.

7

Hal ini seperti apa yang diajarkan Rasulullah ketika beliau menjenguk orang sakit seringkali mengungkapkan hal yang memberi motivasi sepert, “Tidak ada apa-apa” dan “Setiap penyakit ada obatnya.” Hal ini bermakna sebagai upaya menentramkan hati orang yang sakit juga memberikan sugesti positif terhadap penyakitnya. Organ-organ yang menjadi acuan pemeriksaan: 1. Mata 2. Lidah 3. Nadi 4. Telapak Tangan Selain mendiagnosa organ, perlu juga memperhatikan 4 perkara lainnya, yaitu: 1. Sejarah Keluarga Sejarah keluarga disini dapat menyelidiki riwayat penyakit, boleh jadi terdapat penyakit yang diwariskan secara genetik. Tindakan mengenal pasti sejarah penyakit akan mempermudah dalam mengobatan dan proses perawatan. 2. Keluhan Penyakit Pasien biasanya mengeluhkan perasaan dan keadaan dirinya. Ada kalanya keluhan itu bukan dari sumber penyakit itu sendiri namun dapat pula menjadi acuan tindakan. Sebagai contoh pasien yang mengalami darah tinggi mengeluhkan kepala yang sering pusing atau bahu yang berat. 3. Gaya Hidup Gaya hidup sangat berpengaruh akan tingkat kesehatan pasien. Pasien yang perokok akan mengalami kondisi jantung, paru-paru yang sangat buruk. Gaya hidup mempengaruhi kesehatan fisik, mental dan emosi yang melibatkan pekerjaan, keluarga, pola istirahat, ibadah dan sebagainya. 4. Gaya Berpikir Dalam satu hadist Qudsi, Allah menegaskan bahwa: “Allah senantiasa seperti sangkaan hamba-Nya” Pikiran yang positif akan membuahkan kebaikan, sebaliknya pikiran negatif akan mendatangkan resiko mengubah reaksi kimia dalam tubuhnya menjadi tidak seimbang, sehingga mengakibatkan pengeluaran hormon kortisol dan menjadi sebab-sebab timbulnya penyakit.

8

A. Diagnosa

Mata (Bagian Mata Putih)

Mata Kuning

Mata Merah

Bila terdapat warna kekuningan pada mata bagian putih, terdapat 3 tafsiran: • Terjangkit virus seperti hepatitis. Ini dapat terlihat apa bila ditambah dengan bukti bintik putih di atas lidah • Keracunan logam berat, mengakibatkan rontoknya rambut, kuku pecah-pecah dan keluar darah dari rongga hidung. Contoh logam berat adalah Arsenik, yang terdapat dalam rokok, merkuri yang terdapat dalam bahan tambalan gigi dan imunisasi. • Masalah batu empedu, ditandai bila pasien sering mengalami kelaparan di waktu malam dan sangat emosi seperti mudah takut, marah, bimbang, benci dan sebagainya.

Bila terdapat warna kemerahan pada mata bagian putih, terdapat dua tafsiran: • Kekurangan air atau dehidrasi. Bisa terjadi karena kurang minum, atau sedang mengkonsumsi herba diuretik. Tandanya, urin kuning pekat, sakit kepala, sakit pinggang dan urat biru di tangan • Terjangkit kuman (infeksi) yang ditandai dengan kehadiran selaput putih Individu yang mempunyai tanda seperti ini perlu sering minum air yang banyak yaitu rata-rata 2,5 liter sehari.

9

B. Diagnosa Telapak Tangan

No 1

BAGIAN TANGAN Kelingking

MASALAH Bengkok

2

Jari manis

Runcing Kempot Keunguan Bengkok

3

Jari tengah

Bengkok

4

Jari telunjuk

Bengkok / melengkung

5

Jempol (Ibu jari)

Tipis Bengkok Kempot

PENYAKIT • Permasalahan organ syaraf dalam jantung (atas:otak, bawah:rahim) • Masalah pada tulang punggung • Pada wanita: pertanda sering melahirkan, pernah operasi • Bengkok atas saja pertanda rahim turun (sakit pinggang) • Pertanda tingkat stress • Pernah mengalami panas yang tinggi • Mata minus (pada ujung) Ketidaksuburan pada wanita/masalah peranakan Berkurangnya kemampuan seks Keracunan pada usus • Permasalahan pada saraf sistem imunitas • Permasalahan pada usus halus, penyerapan nutrisi tidak maksimal • Masalah di usus kecil / lambung Permasalahan organ selaput jantung, sering kagetan atau ada rasa sir-siran • Permasalahan saraf usus -> usus besar -> ujung pertama bengkak • Jika jari tengah & telunjuk direntangkan terasa sakit berarti ada masalah sembelit/perut • Masalah usus besar / kolon Sinusitis Kesuburan rendah / masalah pencernaan / usus / sembelit Ada alergi / pernafasan / sinus

10

6

Pangkal Ibu Jari

Gurat biru-hijau Benjolan di bagian bawah

Masalah paru-paru/alergi Amandel/masalah tiroid

7

Semua jari

Menipis Ruas ujung jari bengok ke dalam Ujung jari merah Ruas jari hitam (depan / belakang) dan telapak tangan pucat serta ada bintik-bintik merah Gurat biru-hijau Ujung jari montok/terasa tebal dan ada bintik merah Pangkal jari bengkak

Diabetes melitus/ pinggang mengecil · Batu ginjal (jika warnanya sama) atau · Batu empedu (jika warnanya lebih merah)

Pangkal jari menciut Pangkal jari berkerut Spot putih

Gangguan fungsi ginjal (kurang cairan)

8

Telapak Tangan

Merah Spot merah Berlopak (cekung) Garis ramal hitam Berkeringat Kering Tebal Garis hijau-biru Pucat

Kandungan kolesterol tinggi · Terlalu banyak toksid/karbon sehingga sembelit · Angin sudah menyebar pada sendi sehingga sering sakit sendi

Stress Tekanan darah tinggi

Gangguan fungsi ginjal, tandanya ada kantong air di bawah mata

Gangguan fungsi ginjal sampai masalah buang air kecil /kurang air • Masalah angin • Pada wanita ada permasalahan perut, usus rahim Masalah perut / menderita panas Pengguna obat kimia / drug / narkoba Imunitasnya rendah/ada gangguan syaraf Ada masalah pada pencernaan Jantung/tubuh banyak asam (pria:kelainan hormon; wanita: kelainan syaraf) Tubuh terlalu basa Masalah perut Migrain/wasir Anemia

11

9

Kuku

Mengeras Gelombang Vertikal Gelombang horizontal Bergelombang naik Lekukan horizontal dan dalam Pada jari tengah ada garis putih vertikal Kuku/bawah kuku gelap

Toksin / keracunan Permasalahan ginjal Permasalahan jantung atau asam urat/lever Asam urat / toksin Stress Permasalahan jantung

Diabetes, bibir hitam, pangkal lidah kuning • •

Bulan sabit pada jempol saja Bulan sabit menyebar/ tidak ada Bila ditekan warna merah darah lambat kembali

Pada pria berarti ginjal Pada perempuan berarti kesuburan

Imbalance hormon (kurang libido) Tekanan darah rendah

B. Diagnosa Nadi

Tafsiran pemeriksaan denyut nadi adalah:

Nadi Kuat Menandakan derajat kepanasan yang tinggi. Tubuh pasien dalam keadaan panas, baik panas dalam maupun panas dalam

• •

Nadi Lemah Menandakan kelemahan kerja sistem tubuh Dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti cuaca, kuman, hormon, makanan, tumor, peredaran

12

 Panas dalam; ditandai dengan telapak tangan dingin, nafas berbau, badan berbau dan bernafas dengan kuat  Panas di luar; ditandai oleh telapak tangan yang panas

darah, penyakit, dan lain-lain.

Pendapat Ibnu Sina mengenai nadi:  Demam : Tingkat demam ditandai dengan cepat-lemahnya nadi  Nadi Gergaji : Terjadi bengkak dibagian membrane dan diafragma  Nadi Berombak : Bengkak pada paru-paru

DIAGNOSIS NADI/PALPASI Palpasi artinya mengukur denyut nadi. Saat mengukur denyut nadi seorang herbalis harus memusatkan perhatian dengan seksama. Menggunakan jari telunjuk, jari tengah, dan jari manis, untuk merasakan denyut nadi pasien dengan menaruh jari-jari diatas nadi radial (jari) pada pergelangan tangan pasien. Gunakan jari tangan kanan untuk mengukur denyut pergelangan tangan kanan pasien, dan sebaliknya. Agar Denyut Nadi Jelas terdeteksi lengan pasien boleh diangkat, menekan denyut dengan kekuatan yang tepat, dan mengubah kekuatan tekan atau menggerakkan jari. Tingkat mahir, diperlukan latihan mengkur & merasai berbagai kondisi denyut nadi serta melakukan pengamatan (cross check) antara hasil pengukuran denyut nadi dengan keadaan sakit yang dialami oleh pasiennya. KATAGORI DENYUT NADI NO KATEGORI

PASANGAN DENYUT NADI Denyut Atas / Mengambang (fumai) dapat dirasakan dengan sentuhan ringan dan menjadi lemah bila jari herbalis menekan.

1

Kedalaman Denyut Dalam (chenmai), dapat dirasakan bila jari herbalis menekan dengan keras.

2

Kecepatan

Denyut Perlahan / terhambat (chimai), merupakan denyut yang kurang dari 4 pukulan per satu daur pernapasan (< 60 denyut / menit). Denyut Cepat / Sering (shumai), memiliki lebih dari 5 pukulan / daur pernapasan (> 90 denyut / menit). Denyut Lancar / Kuat (huamai), denyut yang memukul seperti manik yang menggelinding pada piring

3.

Kekuatan Denyut Ragu (semai) adalah denyut tempo kecil, halus, perlahan dan agak menyentak seperti mengikis bambu dengan pisau.

GEJALA PENYAKIT Tahap awal penyakit, Menandakan bagian luar tubuh sedang terkena (Komplikasi gejala luar). Penyakit terletak di bagian dalam tubuh (Komplikasi gejala dalam). Dingin / Unsur Air Pasien merasakan kedinginan Panas / Unsur Api Pasien merasakan kepanasan Kelebihan. Kelembaban, penyumbatan Makanan, Wanita Hamil, Orang Normal. Defisiensi (kekurangan atau tersumbatnya aliran darah dan essen / energi vital).

TITIK DENYUT NADI/PALPASI

13

B. Diagnosa Lidah INDIKATOR DIAGNOSIS LIDAH: • Ukuran Lidah • Bentuk Lidah • Warna Lidah • Kebasahan batang lidah • Saluran / Salutan Lidah • Pupa (Gelembung) Lidah WARNA LIDAH No. Warna Lidah 1. Merah Pucat dengan salutan tipis 2. Keputih-2an (pucat lebih dari normal)

Kondisi Penyakit Normal Kekurangan Energi Vital Darah

3.

Memerah (merah lebih dari normal)

Panas

4.

Batang lidah Merah

Panas tinggi

5.

Biru atau Ungu

Darah tersumbat

dan

Catatan: Jika warna lidah berubah dari kelabu ke hitam abu; atau dari ungu pucat ke biru tua; atau muncul saluran putih mirip jamur dan bercak-bercak; atau mirip pipihan salju; semua ini menandakan penyakit pasien telah sampai pada tingkat yang sangat berbahaya. SALUTAN LIDAH No. Salutan Lidah Putih, tipis dan licin 1. 2. 3. 4. 5. 6.

Putih, berlendir dan berlemak serta sukar diseka bersih

Kondisi Penyakit Dingin di bagian luar Lendir berlebihan, kelembapan dan penyumbatan makanan

Kunig, tebal dan berlendir Panas pekat dalam lambung Kuning, tipis dan berlendir dengan Faktor Patogen luar telah dasar putih menembus bagian dalam Hitam dan kering Panas Tinggi No dan lembab Titik Tangan Kiri Sangat Dingin Tangan Kanan Hitam 1. 2.

Cun Guan

3.

Chi

Jantung Hati (liver) Ginjal Kiri, dan Usus Kecil

Paru-paru Limpa (spleen) Ginjal kanan, Lambung, Kemih dan Usus besar

Kandung

14

ANATOMI LIDAH

GINJAL

PERUT & LIMPA EMPEDU

HATI

JANTUNG

CIRI-CIRI :  Lidah kering  Warna merah terang  Kasar  Berparit  Kurang selaput putih. MASALAH :  Poliurea atau kencing banyak  Masalah Ginjal (Kekurangan air)

Ciri-ciri: • Pinggir lidah berwarna merah tua Masalah: • Panas di hati dan empedu

15

CIRI – CIRI : • Licin • Selaput putih tipis • Hilangnya pupa (gelembung lidah) MASALAH : • Sejuk/yin • Kelemahan di perut • Kelemahan pada spleen • Titik perut 36 • Titik limpa 6 • Titik limpa 10

Ciri-ciri:

Ciri-ciri: • Berparit di tengah kawasan limpa dan perut • Selaput putih yang jelas Masalah: • Peradangan • Mukos • Angin panas • Titik usus bsr 4 • Titik perut 43 • T.Tri pemanas 5 (lemahkan)

Ciri-ciri: • Selaput lidah tebal, kuning bercampur hitam • Lidah kering • Berparit Masalah: • Serangan kuman didalam tubuh • Racun terlalu tinggi • Peringkat degenaratif.



Ujung lidah

berwarna merah terang • Selaput putih tebal di tengah Masalah: • Panas • Kolesterol tinggi • Ada tekanan darah tingi • Titik hati 3 • Titik usus besar 4 • Titik lambung 40 • Titik hati 2

16

Ciri-ciri: • Pucat • Dingin Masalah: • Ginjal • Kurang darah

Ciri-ciri: • Pinggirnya tidak rata seolah-olah bekas tergigit • Berparit • Lidah nampak agak melebar Masalah: Terlalu panas di limpa & ginjal

Ciri-ciri: • Pucat • Selaput lidah putih Masalah: • Kebiasaannya muka kekuning-kuningan. • Kurang darah

pesakit

berwarna

pucat

Ciri-ciri: • Kemerah-merahan • Kering • Banyak parit-parit dalam • Selaput putih tidak merata Masalah: • Kurang air • Kurang darah

17

Ciri-ciri: • Kemerah-merahan • Kering • Berparit Masalah: Pesakit baru sembuh dari penyakit yang disebabkan oleh kuman

Ciri-ciri: • Gemuk • Merah muda • Pinggirnya tidak rata Masalah: • Ginjal dan limpa

18

BAB IV BEKAM (TEORI & PRAKTEK) A. SEJARAH PENGOBATAN BEKAM Methode Pengobatan yang satu ini sudah dikenal pada masa Fir’aun King Ramses II berkuasa, di zaman mesir kuno kira-kira 1.200 tahun sebelum masehi, secara tidak sengaja orang-orang yang terkena lemparan batu dan terjadi lebam pada organ tubuhnya, yang kemudian dilakukan pengeluaran darah dan ternyata banyak yang sembuh dari rasa sakit yang dideritanya. Dengan insting yang Allah tanamkan pada makluk ciptaannya dari sala satu sifat-sifat-Nya yang maha Agung yaitu Asy-syafii (Maha menyembuhkan) maka cara pengobatan ini sering dilakukan dalam penyembuhan penyakit. Methode pengobatan ini terus berkembang dan sekitar 4.000 tahun sebelum masehi saat berdirinya kerajaan Sumeria yaitu suatu daerah wilayah Irak yang dialiri sungai Eufrat dan sungai Trigis. Pengobatan ini sangat dikenal dikalangan para raja-raja yang dilakukan oleh para tabib-tabib termasyhur dan diturunkan ilmunya kepada para murid-murid pilihan Sedangkan di Cina, metode ini berkembang sekitar 2.500 tahun sebelum masehi yang kemudian dikembangnkan dengan berdasarkan titik-titik meridian atau akupunktur. Metode ini telah menjadi kebiasaan umum dilakukan para tabib-tabib dalam melakukan pengobatan kepada pasiennya dengan menggunakan titik-titik tertentu ditubuh pasein. Gambaran titik-titik ini kemudian dituangkan pada lembran papyrus untuk menjadi pedoman pengobatan. Titik-titik yang menjadi pedoman pengobatan ini terus berkembang hingga ke Yunani, Saba’, Romawi, Figria, Bulgaria dan Isbanji. Pada bangsa Persia yang serumpun dengan bangsa Aria, India, Yunani, Romawi, Isbanji, Jerman, maupun rumpun Aria Eropa lainnya yang hidup 3.000 tahun sebelum masehi, pengobatan ini berkembang bersama dengan pengobatan al fashid yaitu pengobatan pengeluaran cairan darah dari tubuh. Di daerah Suriah dan Iskandariyah methode ini terus dikembangkan bersamaan dengan pengobatan kay, fashid dan ramuan herbal, tumbuh-tumbuhan laut, akar-akaran, biji-bijian, bunga dan sebagainya. Bagi ummat Islam pengobatan ini telah menjadi sunnah Rasulullah SAW. Sebagimana telah diriwayatkan oleh Ibnu Umar, Rasulullah SAW bersabda; “ Tidaklah aku melalui satu dari langit-langit yang ada, melainkan para malaikat mengatakan . “Hai Muhammad perintahkan ummatmu untuk berbekam, karena sebaik-baik sarana yang kalian pergunakan untuk berobat adalah bekam, alkist dan synuniz semacam tumbuh-tumbuhan”. Anas bin malik berkata, Rasulullah SAW bersabda : “ Aku tidak berjalan di hadapan sekelompak malaikat pada malam ketika aku diisro’kan, kecuali mereka berkata “ Wahai Muhammad , perintahkanlah umatmu untuk berbekam” (HR. Tirmidzi). Di zaman Rasulullah SAW, bekam sangat dianjurkan dan sudah menjadi kebiasaan para sahabat-sahabatnya, selain memerintahkan umatnya untuk berobat dengan bekam, beliau juga memberikan petunjuk tentang titik-titik yang sangat baik untuk dibekam. Walaupun Nabi Muhammad SAW bukan seorang tabib, namun semua apayang dilakukannya berdasarkan petunjuk Allah SWT sebagaimana firman-Nya “ Dan tiadalah yang diucapkannya menurut kemauan hawa nafsunya, ucapanya itu tiada lain hanyalah wahyu yang diwahyukan kepadanya” ( QS. An-Najm 53; 3-4). Beberapa titik-titik yang diajarkan oleh nabi yang biasa kita sebut dengan titik sunnah diantaranya : Hammah, Naqrah, qomahduwah, akhdza’ain, kahil, mankib, dzqn, udzn, tsadyu, qithon, bathn, shodr, maq’idah, rukbah, fakhdzu, saq, rusgh, nakhid, qodam, iltiwa, wirik, na’is, katifain, dan sebagainya.

19

Pada sekitar tahun 300 hijriyah, Bekam sangat populer di Baghdad dan merupakan pengobatan yang paling maju. Para juru bekamnya pun bermacam-macam, dari yang belajar turun temurun, bekam jalanan, para pelajar madrasah fikih dan ahli bekam dari perguruan tinggi seperti di lembaga kedokteran tinggi Jundi, Syahpur, Harran, Syam dan Iskandarsyah. B. DASAR PENGOBATAN BEKAM DEFINISI BEKAM (AL HIJAMAH) Bekam adalah suatu ungkapan yang dikenal oleh bangsa Indonesia seperti kop, canduk, canthuk atau mambakan, bahasa Inggris dengan istilah cupping atau fire botle, bahasa Mandari disebut Pa Hou Kuan dan Gua sha dalam bahasa Cina. Dalam bahasa Arab disebut Al- Hijamah yang berarti menghisap atau menyedot, hijamah merupakan istilah awal yang dipakai dalam bentuk pengobatan ini, kemudian munculah istilah-istilah lain yang digunakan untuk memudahkan dalam pemahaman disetiap suku dari masing-masing bangsa. Bekam atau Hijamah berarti pristiwa penghisapan atau penyedotan untuk pengeluaran darah dari permukaan kulit. Sedang alat yang digunakan dalam melakukan hijamah berupa tabung atau gelas kecil yang terbuat dari tanduk, bamboo atau kaca untuk menampung darah. Bekam merupakan suatu metode pengobatan yang turun temurun telah diwariskan oleh para nabi dan rasul, yang kemudian metode atau caranya telah dikembangkan oleh masing-masing bangsa dan negara dengan disiplin ilmu kesehatan yang dimilikinya, yang dalam mengeluarkan atau pelepasan darah statis melalui permukaan kulit dilakukan dengan cara yang aman dan higienis untuk dicapainya nilai sebagai alat penyembuhan yang terbaik. Dalam kitab-kitab Arab, menjelaskan tentang bekam sebagai berikut :

‫الحجامةإخراج الدّم من الجلد عن طريق المص ثمّ التشريط الظاهرى‬ ّ‫الخفيف على ظهر الجلد ثمّ المص مرة أخرى فيجرج الدم‬ Bekam adalah mengeluarkan darah dari kulit dengan cara menghisap, kemudian penyayatan ringan pada permukaan kulit, kemudian dilakukan penghisapan lagi agar darah bisa keluar dan menimbulkan kesembuhan dengan izin Allah. Sedang pada buku-buku barat, bekam diartikan dengan “It is a therapeutic method in which a jar or cup is attached to the surface of the skin to cause local congestion. This is achieved by the creation of a negative pressure inside the cup via the introduction of ignited material into the jar to become local blood statis, and the aspirate blood from the skin, to promote the circulation of qi and blood induce an analgesic effect, subdue swelling and expel wind, cold, and damp pathogens.” (Bekam adalah suatu metode pengobatan dengan menggunakan tabung atau gelas yang ditelungkupkan pada permukaan kulit agar menimbulkan bendungan lokal. Hal ini disebabkan oleh tekanan negatif didalam tabung, yang sebelumnya benda-benda dibakar dan dimasukan kedalam tabung, agar terjadi pengumpulan darah lokal. Kemudian darah tersebut dikeluarkan dari kulit dengan dihisap, dengan tujuan meningkatkan sirkulasi energy chi dan darah, menimbulkan efek analgetik (penghilang nyeri), mengurangi pembengkakan, serta membersihkan pathogen angin baik dingin maupun lembab. DASAR PENGOBATAN BEKAM (AL HIJAMAH)

‫ ثم قال‬- ‫ اى زاره وهو مريض‬- ‫ ) عاد المقـنع‬-‫ رضى ال عنهما‬- ‫ أن جابر بن عبد ال‬: ‫ إن فيها شفاء ( رواه مسلم‬: ‫ يقول‬-‫ صلى ال عليه وسلم‬-‫ فإنى سمعت رسول ال‬،‫لن أبرح حتى يحتجم‬ “Sesungguhnya Jabir bin Abdullah R.A. telah menziarahi Al-Mukna’ yang sedang sakit kepala. Kemudian beliau berkata : Aku tidak akan pulang sehinggalah kamu mau berbekam kerana aku pernah mendengar Rasulullah SAW bersabda “Sesungguhnya dengan berbekam itu ada kesembuhan”

20

Rasulullah menyatakan pada berbekam itu ada kesembuhan.. Maka siapakah yang lebih benar kata-katanya kalau bukan Rasulullah SAW

21

Rasulullah SAW bersabda:

ّ‫الشّفـاء فى ثلثة شربة عسل وشرطة محجم وكيّة نار وإنّى أنهى أمّتى عن الكى‬ “Kesembuhan ada 3, dalam pisau hijamah, minum madu dan pengobatan dengan besi panas, dan aku melarang ummatku melakukan pengobatan dengan besi yang dipanaskan.” (HR. Bukhari). Dari Ibnu Abbs RA. Rasulullah bersabda : “ Bahwasanya Rasulullah SAW pernah berbekam dan memberi imbalan bagi yang membekam.” ( H.R. Bukhari Muslim). Dari Abu Dawud, dalam sebuah hadist tentang Isro’ mi’roj, Nabi Muhammad SAW bersabda :

‫) ما مررت ليلة أسري به بملء الّ قالوا يا محمّد مر أمتك بالحجامة )عليك يا محمّد بالحجامة‬ “ Aku tidak berjalan dihadapan sekelompok malaikat pada malam ketika aku diiso’kan, kecuali mereka berkata, wahai Muhammad perintahkanlah umatmu untuk berbekam.” Rasulullah SAW bersabda :”

‫إنّ أفضل ما تداويتم به الحجامة‬ “ Sesungguhnya pengobatan yang paling utama yang kalian lakukan adalah Bekam. ” (H.R. Bukhari Muslim).

‫ ) مـا مررت ليلة أسـري بـى بمل مـن‬: ‫ قال‬-‫ صـلى ال عليـه وسـلم‬- ‫عـن إبـن مسـعود أن النـبى‬ ‫ يا محمد مر أمتك بالحجامة( رواه الترمذى والبيهقى‬: ‫الملئكة إل قالوا‬ Dari Ibnu Mas'ud sesungguhnya Nabi SAW telah bersabda " Sesungguhnya aku telah melalui sekumpulan malaikat pada malam aku di Isra' oleh Allah Taala dan mereka telah berkata ' Wahai Muhammad suruhlah umatmu berbekam' " Berbekam adalah sebaik- baik perubatan seperti sabda Rasulullah SAW yang diriwayatkan oleh Ibnu Abbas:

( ‫( رواه الحاكم‬...‫ وتخف الصلب‬،‫ وتجلو البصر‬،‫نعم الدواء الحجامة ؛ تذهب الدم‬ " Sebaik pengobatan ialah dengan berbekam : ia membuang darah kotor, mencerahkan mata, meringankan tubuh.."

( ‫إن خير ما دوائكم الحجامة ( رواه أحمد فى مسنده‬ " Sesungguhnya sebaik-baik perawatan yang kamu lakukan ialah dengan berbekam "

ADAB BERBEKAM Pengobatan adalah keterampilan yang penuh dengan kebaikan, oleh karena itu setiap penterapi atau pengobat bekam harus menunjukkan sikap yang baik dalam melakukan/membantu saudaranya yang membutuhkan pertolongannya. Pada dasarnya ada 3 prinsip yang harus dimiliki oleh setiap tenaga medis/kesehatan, diantaranya : 1. Baik hati dan tidak mencari kekayaan pribadi 2. Tulus dan ikhlas dalam menolong 3. Mempunya keberani dan keyakinan yang tinggi Nabi kita Muhammad SAW adalah suri tauladan yang terbaik yang harus kita jadikan sebagai pedoman kita dalam berprilaku, bersikap dan bertindak. Oleh kerenanya yang dilakukan oleh seorang pengobat bekam

22

adalah mengidupkan sunnah Rasulullah SAW dibidang pengobatan, maka adab atau sikap seorang pembekam harus : a. Niat karena Allah dan ikut Sunnah Rasullah SAW. b. Ikhlas membantu atas dasar persaudaraan c.

Hendaknya dalam keadaan berwudhu

d. Ramah dan bersahabat e. Berdialok dan sampaikan pesan-pesan hikmah kepada pasien

 Niatkan menjalankan sunnah  Berdo’a dan mohon kesembuhan pada Allah

‫حسبى ال ونعم الوكيل…… ول حول ول قوة إل بال العلى العظيم‬ f.

Bentengi diri dengan Ayat-ayat Allah

 Baca Taawwuz dan basmallah  Baca Ayat-ayat Allah seperti yang termaktup dalam zikir masyur dari Rasulullah g. Doa-doa

‫بسم ال الذى ل يضر مع إسمه شىء فى الرض ول فى السماء وهو السميع‬ ‫العليم‬ ‫أعوذ بال الكريم من الحجامة فى عين وفى دم وعن كل سوء‬ ‫ وأنت الشافى ل شفاء إل شفاءك شفاء ل يغادر سقما‬...‫اللهم رب الناس إذهب البأس إشف‬ h. Berpakaian rapih dan bersih i.

Tawakal pada Allah

WAKTU BERBEKAM Berkenaan dengan waktu, maka ada waktu-waktu yang mustajab sebagaimanapun Allah menetapkan waktuwaktu yang paling baik dalam beribadah dan berdoa kepada nya : 1..Waktu saat berbuka 2. Waktu 1/3 malam 3. Waktu Adzan dan iqomat 4. Waktu saat Sujud dalam Sholat 5. Waktu saat wukuf di arafah Sedang dalam berbekam Rasulullah SAW sangat menganjurkan pada hari – hari dan tanggal tertentu yang terbaik untuk berbekam sebagaimana sabdanya : Dari Ibnu Abbas r a. Rasulullah SAW : “Sebaik-baik kalian melakukan bekam adalah pada hari ke 17, 19 dan 21.” (HR.Tirmidzi) Dari Anas r.a. Rasulullah SAW bersabda : “Bahwasannya Rasulullah SAW melakukan bekam di akhda’ain dan di kahilnya pada hari ke 17, 19, dan 21.” (H.R. Ahmad, Tirmidzi) Dari Abu huroiroh Rasulullah bersabda :

23

‫من احتجم لسبع عشرة وتسع عشرة وإحدى وعشرين كان شفاء من كلّ داء‬ “Barangsiapa melakukan bekam pada hari ke 17, 19, atau 21 maka akan menyembuhkan berbagai penyakit.” . Dalam kitab Qonun fith Thibb, bahwa waktu untuk melakukanbekam itu jam dua atau jam tiga siang dan dilakukan setelah mandi. Diriwayatkan dari Ibnu ‘Abbas, ia berkata: “ Nabi Muhammad SAW berbekam, sedangkan pada saat itu beliau berpuasa ( H.R. Bukhari (1939). “ Nabi Muhammad SAW berbekam sedangkan pada saat itu beliau berihrom. (H.R. Bukhari (1835) Ibnu Sina dalam kitab beliau menyebutkan tentang waktu yang paling baik untuk berbekam ialah pada waktu tengah hari (Pukul 14 atau 15) karena pada waktu itu saluran darah sedang mengembang dan darah-darah toksid sedang dikeluarkan. Jadi mengikuti prinsip yang sama kita boleh menhangatkan pesakit selama ½ jam, istirahat selama 15 menit dan mulai dibekam. Diriwayatkan oleh Abu Hurairoh r.a Nabi Saw bersabda : “Barang siapa berbekam pada 17, 19 dan 21 hari bulan Hijriyah maka itu adalah hari hari yang menyembuhkan penyakit.” Jenis-Jenis Bekam Bekam terbagi dalam dua jenis, yaitu bekam kering dan bekam basah. Bekam kering dilakukan dengan hanya melakukan hisapan pada permukaan kulit tanpa dilukai. Sehingga darah kotor akan mengumpul dibawah kulit meninggalkan bekas berwarna merah lebam. Bekas ini akan hilang lebih lama yaitu sekitar satu minggu. Adapun bekam basah dilakukan dengan mengeluarkan darah dari permukaan kulit dengan cara melukai kulit dan melakukan hisapan. Sehingga ketika kulit dihisap darah akan keluar dari luka yang dibuat di permukaan kulit. Orang yang tidak boleh dibekam basah

1. Anak-anak dibawah 12 tahun 2. Orang tua yang sudah lemah, yang kulitnya sudah tidak elastis 3. Penderita diabetes mellitus (kecing manis) kronis, kecuali juru bekam yang benar benar ahli dan berpengalaman dalam menangani penyakit seperti ini. 4. Pasien yang fisiknya sangat lemah 5. Infeksi kulit yang merata 6. Anak-anak penderita dehidrasi ( kekurangan cairan) 7. Penderita penyakit kanker darah ( kondisi pasien dalam keadaan lemah ) 8. Penderita yang sering mengalami keguguran kandungan (pada saat kondisi hamil) 9. penderita penyakit gila, kesurupan, terkena sihir, dan sebagainya kecuali juru bekam yang telah mampu menghadapi kasus-kasus semacam ini. 10. Penderita penyakit hepatitis A dan B apabila sedang dalam kondisi akut (kronis) 11. Penderita penyakit kuning (akut) karena hepatitis kecuali dalam pengawasan dokter. Atau orang berpengalaman dalam menangani penyakit seperti ini. 12. Pasien setelah mengalami muntah sehingga kondisinya kembali stabil. 13. Pasien yang sedang melakukan cuci darah ( gagal ginjal ). Kecuali pembekam yang berpengalaman. 14. Pasien yang mengalami kelainan klep jatung, kecuali dibawah pengawasan dokter dan orang benar-benar ahli bekam. 15. Orang yang sedang menderita kedinginan, sementara suhu badannya sangat tinggi. 16. Wanita yang sedang menstruasi sementara kondisinya dalam keadaan lemah dan mengalami pendarahan cukup banyak.

24

17. Orang yang kondisinya tidak stabil karena menerita tekanan darah rendah. 18. Tidak dianjurkan meletakkan gelas bekam diatas urat sendi yang robek bagi pasien yang mengalami robek urat persendian 19. Pada penderita dengan kelainan cairan sendi, dalam pembekaman jangan sampai gelas bekam diletakkan pada daerah yang sakit, melainkan diletakkan disekitarnya 20. Tidak dianjurkan melakukan bekam tepat pada varises, tetapi dilakukan pada bagian kanan atau kiri di sekitarnya, dan sebaiknya dilakukan secara hati-hati. 21. Jangan dilakukan langsung sesudah makan, tapi 1.5 - 2 jam sesudah makan. 22. Wanita hamil terutama didaerah sekitar perut 23. Orang yang baru saja memberikan donor darah, kecuali setelah berlalu dua atau tiga hari, tergantung pada kondisi kesehatannya 24. Penderita vertigo (pusing tujuh keliling) sampai keadaannya rileks. 25. Orang yang mengalami ketakutan sampai jiwanya tenang. 26. Orang yang sedang kelelahan 27. Orang yang sedang kekenyangan atau orang yang sedang dalam keadaan kelaparan 28. Tidak dianjurkan melakukan mandi air dingin sesudah berbekam, tetapi boleh mandi dengan menggunakan air hangat minimal setengah jam sesudah bekam. 29. Pasien yang menderita anemia (kurang darah) kronis. 30. Pasien yang memiliki riwayat penyakit hemovilia. Pasien yang harus memakai alat bekam sendiri:

1. Penderita HIV 2. Penderita hepatitis Catatan penting:

1. Pasien diabetes parah tidak boleh dibekam di kaki dan tidak boleh menggunakan sayatan 2. Pasien anemia dan hipotensi dibekam titik demi titik, tidak boleh sekaligus 3. pasien kanker harus ditangani oleh orang yang benar-benar sudah mahir 4. hindari hijamah pada pasien yang baru mengalami cuci darah 5. hindari hijamah pada pasien yang mengonsumsi obat pengencer darah C. STANDAR OPERASIONAL BEKAM PERALATAN BEKAM Pada zaman Rasulullah , beliau menggunakan kaca yang berupa cawan atau mangkok tinggi. Pada zaman China kuno mereka menyebut bekam sebagai “PERAWATAN TANDUK” karena tanduk menggantikan kaca. Pada kurun abad ke 18 orang-orang di Eropa menggunakan LINTAH sebagai alat untuk berbekam. Pada satu masa, 40 Juta lintah diimpor ke negara Perancis untuk tujuan itu. Lintah-lintah itu akan dilaparkan tanpa diberi makan jadi bila disangkutkan pada tubuh manusia dia akan terus menghisap darah-darah tadi dengan begitu efektif sekali. Setelah kenyang dia tidak berupaya lagi untuk bergerak dan terus jatuh lantas mengakhiri upacara berbekamnya. Ada juga yang menggunakan buluh/tabung bambu, tapi ini semua memerlukan api untuk menguapkan bekasbekas tadi untuk mendapat vacum. Hari ini peralatan yang digunakan sesuai dengan perubahan zaman berteknologi tinggi dan diakui oleh para Dokter di rumah sakit. Teknik-teknik menjaga kebersihan alat, tempat dan pesakit serta perawat mesti dipatuhi. Adapun peralatan yang diperlukan dalam proses berbekam adalah :

25

1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.

Cupping Set (Gelas Vakum) dan pump tangan Lencet (Jarum-jarum kecil atau lancing device) atau Pisau Bedah Sarung Tangan (rubber gloves) Masker Gunting Pisau Cukur Tisue kertas yang bersih Kapas (steril cotton) 9. Cairan Antiseptic (alcohol atau betadin) 10. Plastik untuk tempat sampah. 11. Bak sampah Peralan penunjang 1. Stethoscope dan Tensimeter 2. Glukometer dan Termometer 3. Tabung Oksigen A. Tahapan berbekam Ada beberapa tahapan dalam berbekam yang harus diketahui oleh setiap pembekam agar apa yang dilakukannya didasari dengan pengetahuan. Bekam tidak semudah mengatakannya, hal ini perlu adanya tehnik dan perlakukan (manipulasi) bekam yang lebih serius sehingga proses pembekaman dapat berjalan dengan sempurna. Beberapa hal langkah-langkah yang harus diperhatikan dalam berbekam diantaranya : 1. Pra Bekam Ada 3 hal yang harus dipersiapkan dalam berbekam agar mendapatkan hasil yang optima , sebagai berikut : a) Persipan peralatan bekam :  Gelas Kop/kaca pastikan sudah dalam keadaan Steril  Jarum atau surgical blade hanya satu kali pakai/satu orang satu  Sarung tangan sekali pakai  Kapas/ kasa steril  Gunting  Alat cukur.  Masker  Tempat sampah/Limbah cair & Kering  Minyak Zaitun  Antiseptik b) Persiapan untuk pasien :  Pasien dalam keadaan rileks, nyaman dan jangan terlalu tegang atau takut.  Pasien dalam keadaan tidak terlalu kenyang  Pastikan bahwa pasien tidak sedang mengkonsumsi obat pengencer darah.  Pasien harus menceritakan keadaan penyakit yang dideritanya  Pasien hendaknya selalu membaca do’a kesembuhan dirinya (berzikir) c) Bagi pembekam :  Pembekam harus dalam keadaan sehat, sebaiknya dalam keadaan berwudhu.  Awali pembekaman dengan membaca Basmallah dan Do’a Kesembuhan  Jelaskan kepada pasen segala sesuatu tentang bekam dan pastikan pasien sudah mengisi lembar persetujuan tindakan  Lakukan wawancara mengenai riwayat kesehatan pasien.  Lakukan pemeriksaan / diagnosa tanda vital dan fisik pasien dan catat dalam lembar pemeriksaan.  Perhatikan Suhu Udara pasien dan lingkungan / ruangan,  Penentuan titik bekam disesuaikan dengan keluhan pasien.  Tentukan titik yang akan di bekam, bersihkan dan disinfeksi daerah tersebut.  Sebaiknya lakukan pembekaman di titik – titik bekam yang disunnahkan.  Buat pasien yang baru pertama kali, titik bekam perlu dibatasi.  Setelah titik bekam ditentukan, lakukanlah relaksasi ringan pada daerah yang akan di bekam, dengan jalan di pijat atau dikop luncur.

26

  

     

Pasang alat bekam atau gelas sesui dengan ukuran, kemudian divacum Kekuatan pemvakuman disesuaikan dengan kondisi pasien Setelah 3 – 5 menit gelas vacuum dibuka, kemudian ditusuk atau disayat. Jumlah penusukan disesuaikan dengan besarnya kop dengan jarak antara tusukan kurang lebih 0.5 - 1 cm dengan arah melingkar, horizontal atau vertical Bagi yang menggunakan sayatan, arah sayatan adalah vertical dengan hanya satukali proses pengulangan. Pasang kembali gelas divacuum pada titik tersebut, Setelah 3 – 5 menit, gelas dibuka dan darahnya dibersihkan dengan kapas atau kasa steril Pembekaman dengan menggunakan penusukan jarum dapat diulang kurang lebih 2 – 3 kali pengulangan. Setelah proses vakum selesai, bekas penusukan atau sayatan dibersihkan dengan antiseptic, kemudian di beri zaitun/habasauda oil dan dilakukan pemijatan ringan.

2. Pada Saat Bekam - Maksimal Jumlah titik : sesuai titik sunah - Lamanya pengulangan : 2 – 3 kali - Jumlah darah maksimal 250 cc  Titik – titik pembekaman wajib di awasi oleh pembekam sejak awal hingga akhir selama proses pembekaman.  Perhatikan dan komunikasikan mengenai kondisi pasien selama pembekaman, seperti kenyamanan dan keadaan fisik.  Bila pasien mengalami ketidak nyamanan misalnya mual, muntah atau mukanya pucat, maka segera lepaskan pembekaman.  Bila pasien pingsan, lepaskan alat bekam, bersihkan luka bekamnya kemudian pasien dibaringkan.  Lakukanlah penekanan (akupresur) pada titik dibawah hidung ( gambar terlampir)  Berikan minuman manis hangat seperti madu, jahe, atau jus kurma. 3. Paska Bekam  Setelah pembekaman selesai berikan pijatan ringan disekitar titik bekam,  Bersihkan atau sterilkan peralatan dan rapikan  Menganjurkan pasien untuk mengkonsumsi supplement/obat-obatan herba untuk menunjang kesehatannya B. STERILISASI PERALATAN BEKAM Alat/bahan yang dipakai untuk melakukan sterilisasi diataranya  Clorin  Alkohol  H2O2  Bethadin C. STANDAR PENGGUNAAN TEMPAT 1. Tempat tertutup 2. Bersih 3. Nyaman 4. Sirkulasi udara cukup 5. Pasien tidak berada tepat pada hembusan aingin dari AC maupun kipas angin. 6. Cukup Penerangan D. PENANGAN LIMBAH 1. Sampah bekam berupa tissu, hanskun sebaiknya dimusnahkan dengan cara dibakar 2. Sampah bekam berupa jarum sebaiknya di tanam atau dimusnahkan di mesin penghancur jarum suntik di dinas kesehatan atau puskesmas setempat. E. PENANGANAN KHUSUS PENYAKIT KRONIK

27

Khusus untuk pasien yang terinveksi HIV – AIDS dan hepatitis sebaiknya memiliki alat bekam sendiri.

F. KONDISI DARURAT PADA KASUS PEMBEKAMAN Pasien Pingsan atau Kolaps  Untuk pasien yang mengalami pingsan atau kolaps pada saat dibekam hendaknya pembekam harus tetap tenang.



Proses bekam di hentikan, alat kop di lepas, kemudian bersihkan dan pasien



Pasien di baringkan dengan posisi terlentang mendatar. Kepala diletakkan lebih rendah dari kaki dengan cara meletakkan bantal pada pantat atau tungkai pasien. JANGAN LETAKKAN BANTAK DIKEPALANYA.



Longgarkan semua pakaiannya.



Beri udara segar dengan membuka jendela di ruangan, atau letakkan pasien di ruangan yang bersikulasi udara baik. Atau beri oksigen.



Jangan beri makanan atau minuman kecuali sudah siuman.



Jika sudah siuman beri minuman hangat seperti teh atau air hangat dengan madu.



Jika belum sadar juga beri bekam kering pada puncak kepala atau pijat-pijat daerah puncak kepala atau antara hidung dan bibir.

Pendarahan pada Titik Bekam Kadang bila tusukan jarum atau sayatan pisau terlalu dalam hingga mengenai pembuluh darah. Atau ada penyakit dimana darah sulit membeku terjadi pendarahan yang terus menerus pada saat dibekam. 

Cara penanganannya dengan cara darah yang keluar dihapus dengan kassa steril atau tissue steril yang diolesi disinfektan. Lalu dengan kassa steril atau tissue steril tersebut lakukan penekanan kuat pada tempat keluarnya darah hingga darah berhenti.



Tempat yang bengkak atau memar dikompres dengan air hangat



Bila pendarahan tidak berhenti, mungkin perlu dilakukan penjahitan pembuluh darah.

Jarum Patah Saat Dibekam Walaupun jarang, kadang-kadang jarum yang dipakai menusuk bisa patah hal ini ditandai dengan badan jarum tinggal setengahnya atau tidak ada sama sekali. Teraba ada bagian jarum yang tertinggal di bawah kulit.



Cara penanganannya dengan menenangkan diri pembekam, diri pasien dan keluarga pasien.



Posisi jangan diubah. Bila jarum terlihat atau teraba, coba jepit dengan pinset dan cabut keluar. Atau coba cari dengan sepotong magnet.



Bila tidak berhasil dikeluarkan, sedangkan jarum berada di tempat vital seperti di dekat sendi atau daerah di pergerakan, maka harus dikeluarkan dengan operasi pembedahan



Bila patahan terjadi di otot, maka tinggalkan saja. Tidak perlu diambil. Namun pasien perlu diberi penjelasan mengenai hal tersebut.

TITIK BEKAM

28

Rasulullah SAW sangat menganjurkan dan memilihkan tempat atau titik-titik yang utama dan sangat baik untu dibekam. Dalam beberapa riwayat disebutkan : Dari Anas ra. Ia berkata

‫ يحتجم فى الخدعين والكاهل ( رواه أحمد‬-‫ صلى ال عليه وسلم‬- ‫ ) كان رسول ال‬-‫ رضى ال عنه‬- ‫قال أنس‬ ‫والترمذى وإبن ماجة‬ “ Sesungguhnya Rasulullah SAW dibekam pada Akhda’ain (kedua urat leher) dan kahil (bahu).”HR. Tirmidzi, Ahmad, Abu Dawud)

‫ وإثنتين على الخدعين‬،‫ واحدة على كاهله‬: ‫)كان رسول ال ص يحتجم ثلثا‬: ‫) وفى الصحيحين عنه‬ “ Sesungguhnya Rasulullah SAW berbekam pada 3 tempat : satu di atas ‘Kahil’ dan dua pada ‘Akhdain’ ” Dari Ibnu Umar ra., Rasulullah SAW pernah berbekam pada bagian kepala bagian depan, yang disebut dengan ummu mughits ( HR. Thabroni dalam Al-Ausath).

(‫ ) انه احتجم وهو محرم فى رأسه لصداع كان به‬: ‫وفى الصحيح عنه‬ “ Sesungguhnya Nabi SAW telah berbekam di kepala dalam keadaan ihram karena sakit kepala ” . Pada Bahu

( ‫ فى الخدعين وبين الكتفين‬-‫ صلى ال عليه وسلم‬- ‫ قال ) إحتجم رسول ال‬-‫ رضى ال عنهما‬- ‫عن إبن عباس‬ “ Rasulullah SAW telah berbekam di ‘Akhdain’ dan di antara dua bahunya ” Di Pinggang

( ‫ إحتجم فى وركه من وث كان به‬-‫ صلى ال عليه وسلم‬- ‫ ) أن النبى‬-‫ رضى ال عنه‬-‫حديث جابر‬ " Nabi SAW telah berbekam pada pinggangnya kerana sakit yang ditanggung.." Di Kaki

‫ إحتجم بـ )ملل( على ظهر القدم ( رواه أحمد‬-‫ صلى ال عليه وسلم‬- ‫ أن رسول ال‬-‫ رضى ال عنه‬- ‫عن أنس‬ ‫و أبو داود والترمذى‬ “Sesungguhnya Rasulullah SAW berbekam di ‘Malal’ (antara mekah dan madinah) pada betis Baginda ” Abu Naim dalm Thibbun Nabawi, menyebutkan hadist marfu’ yang diriwayatkan oleh Thabroni dalam Al-Kabir (7306), bahwasannya Rasulullah SAW bersabda ; “Hendaklah kalian berbekam di tengah qomahduah, karena dapat menyembuhkan 72 macam penyakit” Ada beberapa dasar pemilihan titik bekam diantaranya : 1. Titik yang sesuai dengan titik sunah 2. Titik yang sesuai dengan lokasi keluhan. 3. Titik di sekitar lokasi keluhan. 4. Titik yang berpasangan dengan lokasi keluhan. 5. Titik berdasarkan jalur Meridian yang terganggu. 6. Titik berdasarkan letak organ tubuh yang terganggu 7. Titik yang sesuai dengan “Prophet Point”.

29

30

31

TITIK-TITIK BEKAM MENURUT USTADZ KATHUR SUHARDI

32

33

34

35

36

37

38

39

40

41

42

43

TITIK-TITIK BEKAM MENURUT HPA

44

45

46

47

48

49

PROFIL Muhamad N. Ikhsan. Lahir di Jakarta 2 September 1978. Menamatkan S1 di Jurusan Teknologi Pendidikan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Jakarta dengan judul skripsi “PENGEMBANGAN WEBSITE E-LEARNING BERBASIS PHP”. Sebelumnya pernah kuliah di Fakultas Psikologi Universitas Persada Indonesia YAI, Jakarta namun tidak diselesaikan. Aktif dalam kegiatan kemahasiswaan dan LSM terutama pada bidang pendidikan, media dan sumber daya manusia; diantaranya, Unit Kegiatan Mahasiswa KSPA (Kelompok Sosial Pecinta Anak) TK Keliling Universitas Negeri Jakarta, Centra Mitra Muda – Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia, Komite Independen Pemantau Pemilu (KIPP Jakarta). Aktif menulis dan pernah menjadi Pembicara Seminar Nasional Teknologi Pendidikan tentang “Peningkatan Kualitas Belajar melalui Teknologi Pembelajaran” di Hotel Inna Garuda, Yogyakarta pada tanggal 22 – 23 Agustus 2003. Muhamad N. Ikhsan memiliki pengalaman pada bidang pendidikan & media pembelajaran dengan membentuk lembaga konsultan pendidikan bidang media pendidikan dan pembelajaran Mobile Learning Resource Unit, sebagai Chief Manager.

Biodata Penyusun:

Nama : Muhamad Ikhsan Jenis Kelain: Laki-laki Tempat Tanggal Lahir: Jakarta, 02 September 1978 Web Site: http://muhamadikhsan.web.id Alamat Email : wonk_ikhsan78[at]yahoo[dot]com Alamat Tinggal : Jl. Logam No. 7 Margacinta Buah Batu Bandung Hand Phone: (022) 7065 0272 Kota Kediaman: Ciputat, Bandung

PENUTUP Demikian, kerangka konseptual gagasan yang ditawarkan. Permasalahan lain, seperti jadwal implementasi (mulai dari persiapan, instalasi, sampai pelaksanaan) bisa dibicarakan belakangan setelah semua pihak terkait memahami betul dan menyepakati kerangka konseptual yang ditawarkan diatas. Perlu disampaikan pula disini bahwa, konsep pembelajaran seperti yang ditawarkan diatas, dapat diaplikasikan untuk pola pendidikan islam. Untuk dapat lebih memahami gagasan ini, kami bersedia melakukan presentasi kapan saja.

Billahi taufiq wal hidayah, wassalamu’alaikum wr. wb. 50

Bandung, 13 April 2009 Hormat Kami

Muhamad N Ikhsan

51

Related Documents


More Documents from ""