Masyarakat 20

Masyarakat 2.0, Suara Baru Demokrasi di era Internet1 Achmad Zaky, Teknik Informatika ITB, peserta PPSDMS Regional II Bandung angkatan 2

Kehadiran internet telah memberikan pengaruh baru dalam berbagai bidang. Media baru internet ini memiliki banyak kelebihan dibandingkan dengan media lain yang sudah ada sebelumnya seperti televisi, radio atau surat kabar. Internet memungkinkan setiap entitas berkomunikasi dua arah secara langsung yang tidak bisa dilakukan oleh media lain. Sebab inilah yang kemudian memunculkan masyarakat baru yaitu masyarakat 2.0. Berbeda dengan masyarakat pada umumnya, masyarakat baru ini memiliki karakteristik tertentu yang bisa digeneralisir. Masyarakat 2.0 merupakan produk dari transformasi budaya akibat kehadiran internet. Mereka memiliki ciri-ciri diantaranya terbuka(openness), percaya pada internet terutama blogging, dan juga moderat. Tidak setiap pengguna di internet memiliki sifat-sifat seperti masyarakat 2.0 tersebut. Akan tetapi kehadiran mereka cukup mempengaruhi pemikiran penduduk internet. Sebagai contoh adalah bagaimana Roy Suryo dicitrakan negatif oleh mereka. Masyarakat 2.0 dan pengguna internet pasti tahu siapa dan bagaimana Roy Suryo. Sebaliknya masyarakat yang jarang berinteraksi dengan internet pasti tidak pernah tersentuh isu-isu tentang Roy Suryo tersebut. Kesenjangan informasi inilah yang mengakibatkan perselisihan antara masyarakat biasa dan masyarakat 2.0 yang umumnya blogger tak kunjung selesai. Beberapa fakta setahun terakhir tentang besarnya pengaruh masyarakat 2.0 dalam kehidupan politik diantaranya adalah kemenangan Obama atas Hillary. Obama menggunakan internet sebagai media untuk menggaet pendukung dari masyarakat 2.0. Tim kampanye Obama (yang di dalamnya termasuk pendiri facebook) tahu betul mereka memiliki pengaruh yang sangat kuat. Tidak hanya itu, berkat internetlah Obama mendapatkan sebagian besar dana kampanyenya jauh meninggalkan kandidat lain. Selain obama, tokoh Negara tetangga kita Malaysia Anwar Ibrahim juga turut merasakan tren ini. Perdana Menteri Malaysia Abdullah Ahmad Badawi sendiri bahkan mengakui kekalahan partainya UMNO dikarenakan aktivitas di dunia maya kubu oposisi yang dilakukan lewat blog dan juga sms. Di Indonesia hal tersebut tampaknya akan digunakan oleh tim pemenangan beberapa pemilu Partai Politik di Indonesia.

1

Ditulis sebagai tugas artikel di PPSDMS untuk bulan april 2008

Karakteristik masyarakat 2.0 yang menjunjung tinggi keterbukaan mengakibatkan mudahnya tersebar informasi ke berbagai penjuru dunia. Jaringan informasi ini layaknya virus, akan menduplikasi dengan sendirinya secara cepat melalui internet. Namun yang menarik adalah masyarakat 2.0 ini memiliki karakteristik lain yang akan membawa ke kemajuan peradaban manusia yaitu realistis dan cerdas. Hal itu mengakibatkan informasi yang ada dalam internet sulit untuk direkayasa seperti yang terjadi di media konvensional (televisi, koran, radio). Itulah juga yang mengakibatkan masyarakat 2.0 begitu percaya dengan informasi yang ada di internet dibandingkan dengan informasi di media lain. Bagi pihak-pihak yang sering melakukan rekayasa informasi atau menggunakan teori-teori pencitraan/opini publik tentunya hal ini akan menjadi boomerang tersendiri. Dari sini sepertinya internet memiliki harapan besar untuk memperbaiki kehidupan berdemokrasi terutama di Indonesia. Demokrasi selama ini hanya diartikan secara prosedural semata dengan banyaknya partai, pemilihan langsung, dan sebagainya. Padahal secara substansi sesungguhnya demokrasi membawa kepada kemajuan suatu bangsa. Dengan membuminya internet di Indonesia, kita harapkan masyarakat 2.0 semakin berkembang dan merubah wajah demokrasi di Indonesia yang nantinya akan membawa kemajuan masyarakat dan negara Indonesia itu sendiri.