Marka Jalan.docx

  • Uploaded by: Dwi Sutikno
  • 0
  • 0
  • June 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Marka Jalan.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 2,161
  • Pages: 10
Marka Jalan

Secara Umum Cat Marka Jalan di bedakan Menjadi dua berdasarkan bentuk dan cara penggunaanya, yaitu Cat Thermoplastic dan Cold Plastic. Cat thermoplastic sering di gunakan karena Bahannya Murah dan tingkat ketahanannya Lebih lama dari pada Cold Plastic. Sedangkan Marka Jalan merupakan salah satu instrumen atau fasilitas yang dianggap penting bagi keselamatan pengguna jalan, di mana garis marka ini baik berupa garis lurus ataupun menyerong dapat di gunakan untuk memberikan tuntunan bagi pengguna jalan agar tidak terjadi kecelakaan. Pada kenyataanya Banyak orang yang belum mengetahui arti dari pada garis Marka yang ada di tepi atau pun Tengah jalan, Kebanyakan dari pengguna jalan menganggap bahwa garis marka ataupun lambang marka hanya hiasan saja. Berdasarkan kenyataan yang terjadi di lapangan di mana masih banyak orang yang belum mengerti maksud dan tujuan dari garis dan lambang marka jalan oleh karena itu perusahaan kami sebagai pembuat cat berinisiatif untuk memberikan sedikit pengetahuan mengenai marka jalan. Berikut kami sedikit akan memberikan Gambaran Mengenai arti dan maksud dari marka Jalan. I.

Marka Jalan 1 Garis Lurus warna Putih di Tengah Jalan (Marka Membujur)

marka membujur lurus ditengah jalan

Jenis marka Menurut KM 60 Tahun 1993 mempunyai arti : adalah tanda yang sejajar dengan sumbu jalan. Memberi tahu Pengguna jalan, bahwa garis tersebut selain sebagai pembatas jalur juga berfungsi sebagai tanda larangan bahwa pengguna kendaraan bermotor tidak di perkenankan untuk melewati atau menerobos jalur yang datang dari arah berlawanan dan juga untuk membatasi jalur lalu lintas. Jenis garis ini di pasang pada tempat - tempat tertentu yang sekiranya terdapat banyak kecelakaan dan atau umumnya di pasang pada awal sampai dengan akhir jalan yang terdapat tikungan dan berpotensi membahayakan pengguna lalu lintas. Selain itu fungsi garis ini juga sebagai penuntun atau pemberi panduan bagi pengendara saat berkendara pada malam hari agar pengendara tersebut tidak keluar dari badan

jalan.

II.

Marka Putus – putus warna Putih Membujur di tengah Jalan

marka putus putus

Berfungsi untuk mengarahkan lalu lintas dan selain itu juga juga berfungsi sebagai pemisah jalur pada jalan yang mempunyai 2 arah dan juga memberitahu pengguna jalan bahwa pengguna Kendaraan bermotor dapat mendahului kendaraan di depannya asalkan tidak terdapat rambu dilarang mendahului dan sekiranya aman. Berdasarkan international Traffic sign Manual yang juga merupakan pedoman pembuatan aksesoris jalan hal tersebut mempunyai arti yang berbeda dan bisa di klasifikasikan berdasarkan panjang pendek garis Putih dan juga jarak antara garis putih tersebut. sebagai contoh : - Panjang garis putih 1 meter dengan jarak antara garis 5 meter dan lebar pita garis marka 15 cm mempunyai arti : bahwasanya kendaraan yang melewati jalur ini tidak boleh melampaui kecepatan 64,37 Km/jam - Panjang garis putih 2 meter dengan jarak antara garis 7 meter dan lebar pita garis marka 15 cm mempunyai arti : bahwasanya kendaraan yang melewati jalur ini harus berjalan di atas kecepatan 64,37 Km/jam - Panjang garis putih 4 meter dengan jarak antara garis 2 meter dan lebar pita garis marka 10 cm mempunyai arti : bahwasanya kendaraan yang melewati jalur ini tidak boleh melampaui kecepatan 64,37 Km/jam dan juga memberitahu pengguna jalan bahwa bahwasanya lebar jalan kurang dari 10 meter

Menurut km 60 tahun 1993 di Indonesia ukuran dari garis putusputus pada marka membujur adalah sebagai berikut: (1) Lebar garis utuh maupun putus-putus pada marka membujur sekurang-kurangnya 0,10 meter (2) Panjang masing-masing garis pada garis putus-putus harus sama, berdasarkan kecepatan rencana : a. kurang dari 60 km per jam, panjang garis putus-putus 3,0 meter; b. 60 km per jam atau lebih, panjang garis putus-putus 5,0 meter. (3) Panjang celah diantara garis putus-putus sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) harus sama, berdasarkan kecepatan rencana : a. kurang dari 60 km per jam, panjang celah garis putus-putus 5,0 meter; b. 60 km per jam atau lebih, panjang celah garis putus-putus 8,0 meter.

III.

Marka Garis Lurus warna Kuning di Tepi jalan

Menurut KM 60 tahun 1993 di indonesia arti dari Marka berupa garis utuh berwarna kuning pada bingkai jalan , menyatakan dilarang berhenti pada daerah tersebut. dan Lebar garis tepi jalur lalu lintas sekurang-kurangnya 0,10 meter, dan pada jalan tol sekurang-kurangnya 0,15 meter. Beda tempat otomatis akan beda juga maksud yang terkandung di dalamnya. Secara umum arti dan maksud dari marka kuning ini bertujuan untuk memberitahu pengemudi untuk tidak berhenti dan atau menaikan dan menurunkan penumpang pada tempat yang terdapat garis kuning ini. Batasan yang berlaku untuk tidak berhenti di tempat yang terdapat garis ini adalah sepanjang tahun selama garis tersebut masih di pakai, kecuali bila ada rambu kuning tambahan di mana rambu tersebut menerangkan jam ataupun juga tanggal yang di mana larangan berlaku keras dan selebihnya mengikuti aturan yang mengikutinya dan berlaku pada tempat tersebut khususnya dan negara tersebut pada umumnya.

IV.

Marka Garis zigzag di tepi jalan Kalau yang ini Secara singkat mempunyai arti Dilarang Parkir di tepi jalan. Garis warna kuning mempunyai tujuan untuk memberi tahu pengguna jalan agar lebih berhati - hati saat melewati jalan yang mempunyai marka kuning di mana pada umumnya garis marka ini di pasangan pada jalan yang mempunyai tingkat kepadatan dan kecepatan lalu lintas yang cukup tinggi. Sehingga untuk menghindari kecelakaan yang di akibatkan kelalaian dari pengguna maka marka jenis ini di pasang pada tempat - tempat tersebut.

V.

Zebra Cross

1. Center Line Merupakan Garis marka utuh tidak terputus Yang Membatasi Jalur kanan dan Jalur kiri, dan, Garis ini membujur berada ditengah Jalan sejajar dengan jalan dan sebelum Zebra cross itulah yang di sebut Center Line. 2. Stop Line Garis Ini mempunyai bentuk sama dengan Center Line akan tetapi posisinya melintang secara sepesifik adalah garis pada akhir dari center line tersebut yang di sebut Stop Line,Garis ini mempunyai arti berbeda dari saudaranya di atas. Garis ini mempunyai maksud sebagai pembatas antara Pengendara dan penyeberang jalan. 3. Crossing Line

zebra cross

Garis dan atau penanda yang di gunakan untuk Menyeberang jalan bagi pejalan kaki. Sedangkan Bentuk Dan Ukuran Dari Marka Zebracross Menurut Km 60 Tahun 1993 Adalah Sebagai Berikut : 1. Garis membujur tempat penyeberangan orang harus memiliki lebar 0,30 meter dan panjang sekurang-kurangnya 2,50 meter .

2. Celah diantara garis-garis membujur sekurang-kurangnya lebarnya sama atau tidak lebih dari 2 (dua) kali lebar garis membujur tersebut. 3. Dua garis utuh melintang tempat penyeberangan pejalan kaki memiliki jarak antara garis melintang sekurang-kurangnya 2,5 meter dengan lebar garis melintang 0,30 meter.

VI.

Marka " Weightband "/ POLISI TIDUR/WHITE BAR/PITA PENGGADUH

Marka " Weightband " atau lebih di kenal dengan nama polisi tidur/white bar/pita penggaduh ,marka ini bertujuan untuk memberi tahu pengguna jalan untuk lebih waspada menjelang lokasi yang berpotensi terjadinya kecelakaan lalu lintas. Pita penggaduh dapat berupa marka jalan ataupun bahan lain yang di pasang melintang jalur lalu lintas Polisi Tidur / Whiteband / White bar

White bar digunakan dalam kondisi tertentu pada kecepatan tinggi sebelum bundaran, dan pada jalur lalu lintas utama . itu telah terbukti lebih baik dalam mengurangi kecelakaan yang disebabkan karna pengurangan kecepatan , yaitu di mana sopir telah bepergian dengan kecepatan tinggi untuk waktu yang lama secara terus menerus . Jenis-jenis kecelakaan yang paling mungkin dipengaruhi karena sopir ngantuk dan tidak waspada , marka bar ini biasanya tidak sesuai pada jalan turunan ,dan tikungan tajam. Atau ketika mendekatisimpang empat lampu lalu lintas, beberapa sopir akan melambat untuk melihat rambu rambu yang lain dan akan mempertahankan kecepatan dalam upaya untukmenghindari perubahan lampu lalu lintas menjadi merah.Pemasangan tidak diperbolehkan di daerah ini kecuali sering terjadi kecelakaan....… Berdasarkan International manual traffic management : Titik pemasangan 50 m dari stop line zebra penyebrangan jika itu adalah tempat penyebrangan orang , dan berlaku juga untuk pemasangan sebelum memasuki jalan bundaran , Garis harus tidak melebihi 5-6 mm ketebalannya,. Jika lebih dari itu cenderung menghasilkan tingkat kebisingan yang dapat mengganggu penduduk setempat

Sedangkan berdasarkan peraturan KM 3 tahun 1994 pasal 32 ayat 2 di sebutkan bahwa "Pita penggaduh sebagaimana dimaksud ayat (1), dapat berupa suatu marka jalan atau bahan lain yang di pasang melintang jalur lalu lintas dengan ketebalan maksimum 4 cm".

VII

Marka Profile

Marka profile sendiri menurut Surat Dirjen Perhubungan Darat No. AJ.0003/5/9/DRJD/ 2011

marka profile

Merupakan marka membujur berupa garis utuh dan berupa garis putus - putus untuk membuat Pengemudi lebih meningkatkan kewaspadaan dengan tambahan efek kejut dan memaksimalkan fungsi pantulanya (retro-reflektive). Untuk marka membujur pada lokasi rawan kecelakaan di gunakan marka profil dengan penambahan bentuk yang menonjol lebih tinggi dari marka dasar dengan jarak interval tertentu yang berfungsi sebagai pemisah jalur dan batas tepi jalur lalu lintas.Marka profil dapat menggunakan bahan thermoplastic atau bahan cold plastic

VIII.

Zoos

Zoos atau lebih dikenal dengan Zona aman Sekolah sering dianggap hal sepele bagi beberapa orang terutama bagi pengguna jalan yang belum begitu mengetahui fungsi dari zoos ini. Kali penulis akan sedikit memberikan gambaran mengenai manfaat dan fungsi Zoos. Secara umum Zoos di bentuk oleh marka zebra danmarka profile yang di gabung menjadi satu. Warna yang terdapat pada zoos antara lain : putih, merah dan kuning, tapi ada juga Zoos yang hanya terdiri dari dua warna yaitu merah dan putih saja. berikut penulis memberikan contoh zoos yang mempunyai warna merah dan putih yang terpasang pada jalan ukuran 8 meter. Tujuan pemasangan Zoos adalah untuk memberitahu pengguna jalan bahwa mereka telah memasuki zona sekolah di mana mereka di harapkan untuk mengurangi kecepatan di karenakan banyak anak ataupun orang yang sering menyeberang jalan. IX. Marka Cevron

1) Marka serong Marka Cevron

berupa garis utuh dilarang dilintasi kendaraan

(2) Marka serong untuk menyatakan pemberitahuan awal atau akhir pemisah jalan, pengarah lalu lintas dan pulau lalu lintas. (3) Marka serong yang dibatasi dengan digunakan untuk menyatakan :

rangka garis utuh

a. daerah yang tidak boleh dimasuki kendaraan; b. pemberitahuan awal sudah mendekati pulau lalu lintas; (4) Marka serong yang dibatasi dengan garis putus-putus digunakan untuk menyatakan kendaraan tidak boleh memasuki daerah tersebut sampai mendapat kepastian selamat.

X. MARKA LAMBANG SEGITIGA PRIORITAS

Marka segitiga prioritas

Jika anda melihat tanda marka segitiga seperti gambar disamping ini berarti , Pengemudi harus memberikan prioritas untuk lalu lintas di jalur utama didepannya biasanya tanda ini berada di dekatpersimpangan atau bundaran, Anda harus memberi jalan kepada lalu lintas di jalur utama didepan, dan Anda harus menunggu dibelakang garis strip didepan segitiga tersebut untuk masuk ke jalur utama sampai kondisi benar benar aman untuk melakukannya. Lebih baik aman dari pada anda menyesal,

Pada jalan yang mempunyai arus lalu lintas tertinggi biasanya harus diberikan prioritas. Khususnya , kondisi di persimpangan tertentu. Sebagai contoh, di persimpangan persimpangan jalan menurun, ketika memasuki jalur utama di jalan menurun curam mungkin akan mengakibatkan kecelakaan jika anda langsung memasukinya tanpa berhenti memberikan prioritas kendaraan pada jalur utama tersebut sampai kondisi memungkinkan anda untuk melakukanya.

Sedangkan bentuk dan ukurannya menurut KM 60 tahun 1993 di Indonesia diatur sebagai berikut 1) Lebar garis ganda putus-putus sebagai garis berhenti untuk mendahulukan kendaraan lain sekurang-kurangnya 0,20 meter, panjang 0,60 meter jarak antar garis putus yang membujur dan yang melintang 0,30 meter. 2) Jarak antara alas segitiga yang sejajar dengan garis tanda melintang berupa garis berhenti sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), ialah antara 1 meter sampai dengan 2,5 meter. 3) Alas segitiga segaimana dimaksud dalam ayat (2) sekurangkurangnya 1 meter dan tingginya 3 (tiga) kali alas segitiga

XI. MARKA LAMBANG PANAH

Marka lambang panah

Arah panah digunakan pada daerah untuk jalursibuk atau persimpangan multi-jalur untuk memberikan sopir/driver petunjuk jalur yang benar. Penggunaan Arah masing-masing kepala panah dapat bervariasi sesuai keadaan, tetapi tidak lebih dari dua arah yang ditampilkan pada satu panah.Ketika mendekati jalur ke persimpangan, penataan panah yang menunjukkan jalur untuk lurus ke depan, belok kiri dan belok kanan akan tergantung pada volume lalu lintas yang ada di daerah tersebut, serta pada kondisi situsi daerah tersebut,Fungsi dan tujuan panah pada jalur yaitu memperkuat informasi rambu rambu petunjuk arah pada jalur lalu lintas tersebut ketika mendekati persimpangan. Tanda panah digunakan untuk membantu sopir / driver sebagai alternatif untuk tanda/ arah tujuan,ketika sopir /driver tidak melihat rambu rambu petunjuk arah tujuan. Gambar arah panah sendiri ada dua, yaitu kecil dan besar maksud dari panah

tersebut adalah ,Ukuran yang lebih kecil dimaksudkan untuk digunakan ketika batas kecepatan 40 km/jam atau kurang, dan lebih besar bila lebih dari 40 km/jam dibawah ini tabel ukuran panah.

tabel ukuran marka lambang panah

XII. MARKA LAMBANG TULISAN

Marka lambang berupa tulisan, dipergunakan untuk mengulangi maksud rambu-rambu lalu lintas atau mempertegas arti rambu rambu lalu lintas dan untuk memberitahu pemakai jalan yang tidak dinyatakan dengan rambu lalu lintas jalan. marka lambang tersebut biasanya untuk Menyatakan tempat pemberhentian mobil , bus, atau untuk menaikkan dan menurunkan penumpang Sedangkan bentuk dan ukuran menurut KM 60 tahun 1993 di indonesia diatur sebagai berikut : (1) Marka lambang berupa tulisan harus memiliki tinggi huruf sekurang-kurangnya 1,6 meter,untuk kecepatan rencana kurang dari 60 km perjam dan sekurang-kurangnya 2,5 meter untuk jalan dengan kecepatan rencana 60 km perjam atau lebih. (2) Lebar huruf marka lambang berupa tulisan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), sesuai dengan jenis huruf dan sekurang-kurangnya 290 mm. Arti dari marka Stop berwarna kuning ini adalah : bahwa bus di larang untuk berhenti di dalam kotak berwarna kuning tersebut dengan durasi paling tidak seperempat hari ataupun bisa di perpanjang sampai dengan 24 jam dengan cara menghilangkan tanda waktu dari marka tersebut.

Related Documents


More Documents from "Rahadiansyah Muhammad"