Manual Sjh (hal) Cv.idlan Waranie Perkasa.docx

  • Uploaded by: Syamsuddin
  • 0
  • 0
  • December 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Manual Sjh (hal) Cv.idlan Waranie Perkasa.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 3,853
  • Pages: 25
DAFTAR ISI Daftar isi……………........................................................................................................ 1 Halaman Pengesahan ........................................................................................................ 2 1. Pendahuluan

…….................................................................................................... 3

1.1 Informasi Umum Perusahaan ................................................................................ 3 1.2 Tujuan Utama Penerapan SJH ............................................................................... 4 1.3 Ruang Lingkup Penerapan SJH ............................................................................. 4 2. Komponen Manual Sistem Jaminan Halal ................................................................... 4 2.1 Kebijakan Halal...................................................................................................... 4 2.2 Tim Manajemen Halal ........................................................................................... 5 2.3 Pelatihan dan Edukasi ............................................................................................ 6 2.4 Bahan…………. .................................................................................................... 6 2.5 Produk…… ............................................................................................................ 6 2.6 Fasilitas Produksi ................................................................................................... 6 2.7 Produser Tertulis untuk Aktivitas kritis ................................................................. 7 2.8 Kemampuan Telusur (Traceability) ....................................................................... 7 2.9 Penanganan Produk Yang Tidak Memenuhi Kriteria ............................................ 7 2.10 Audit Internal Halal ............................................................................................. 8 2.11 Kaji Ulang manajemen......................................................................................... 8 Lampiran…………… ....................................................................................................... 9

1

Halaman Pengesahan Saya yang bertanda tangan dibawah ini : Nama

: SITI RADIAH LESTARI MS.SST

Jabatan

: DIREKTUR

Nama Perusahaan

: CV.IDLAN WARANIE PERKASA

Alamat Kantor

:

JL.PRAJA RAYA PERUMAHAN PEMDA

Menyatakan dan mengesahkan dengan sebenarnya bahwa Manual Sistem Jaminan Halal ini disusun sesuai dengan kondisi perusahaan dan dijadikan pedoman dalam proses produksi halal di perusahaan.

Demikian surat pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya.

Yang menyatakan,

Materai Rp. 6000

(Sitti Radiah Lestari)

2

1. Pendahuluan 1.1 Informasi Umum Perusahaan Nama Perusahaan

:

CV.IDLAN WARANIE PERKASA

Alamat Perusahaan

:

JL.PRAJA RAYA PERUMAHAN PEMDA

Telp/ Fax

:

085242674077

E-mail

:

[email protected]

Nama Pabrik

:

CV.IDLAN WARANIE PERKASA

Alamat Tempat Produksi

:

JL.PRAJA RAYA PERUMAHAN PEMDA

Telp/Fax

:

085242674077

E-mail

:

[email protected]

Kelompok Produk

: Kosmetik

Jenis Produk

:

Nama Produk

: Mabello Bedda Lotong

Lulur Tradisional

: : : Jumlah Produksi (rata-rata/minggu)

:

200 Pot

Tempat Maklon (titip produksi)

: Internet

Jumlah Karyawan

:

Daerah pemasaran

: Kota Makassar

5 (Lima) Orang

3

1.2 Tujuan Utama Penerapan SJH Tujuan utama penerapan SJH adalah menjamin kehalalan produk agar dapat menyempurnakan kewajiban bagi kaum muslimin untuk mengkonsumsi produk halal. Mengkonsumsi produk halal adalah kewajiban bagi muslim, maka segala hal yang dapat menyempurnakan suatu kewajiban hukum melaksanakannya menjadi wajib. Hal ini didasarkan dari kaidah ushul fiqh “maa Laa Yatimmul Wajib Illa Fahuwa Wajib “.Dengan terpeliharanya suatu kewajiban syar’iy maka hikmahnya muslim akan terpelihara kesucian agama, akal, jiwa, keturunan dan hartanya. 1.3 Ruang Lingkup Penerapan SJH Ruang Lingkup Penerapan SJH perusahaan [CV.IDLAN WARANIE PERKASA] sebagai berikut : Pembelian Penerimaan Produksi Gudang 2. Komponen Manual Sistem jaminan Halal 2.1 Kebijakan Halal PERNYATAAN KEBIJAKAN HALAL Perusahaan [CV.IDLAN WARANIE PERKASA] “Dengan ini kami menyatakan bahwa perusahaan berkomitmen untuk Senantiasa memproduksi produk halal secara konsisten mencakup konsistensi dalam Penggunaan dan pengadaan bahan baku, bahan tambahan dan bahan penolong serta Konsistensi dalam proses produksi halal sesuai dengan persyaratan sertifikasi halal LPPOM MUI” ………….,……………………….2018 Pimpinan Perusahaan,

(Siti Radiah Lestari MS.SST)

4

Bentuk kegiatan sosialisasi kebijakan Halal yang akan kami lakukan kepada seluruh pemangku kepentingan (stake holders) perusahaan diantaranya sebagai berikut : a) Spanduk b) Baleho c) Banner d) e) 2.2 Tim Manajemen Halal 2.2.1 Persyaratan dari Tim Manajemen Halal adalah sebagai berikut : a) Karyawan tetap perusahaan bersangkutan/ pemilik perusahaan. b) Diangkat melalui surat penunjukan dari manajemen puncak (pemilik pabrik) atau bentuk ketetapan lain sesuai dengan kezaliman di perusahaan dan diberi kewenangan untuk melakukan tindakan yang diperlukan dalam melaksanakan proses produksi halal (termasuk tindakan penghentian produksi jika terjadi penyimpangan ). Contoh surat penunjukan Tim Manajemen Halal perusahaan dapat dilihat pada Lampiran 1. c) Memahami titik kritis keharaman produk, ditinjau dari bahan maupun proses produksi secara keseluruhan. 2.2.2 Tugas, Tanggungjawab, dan Wewenang Tim Manajemen Halal secara umum adalah sebagai berikut : a) Menyusun, mengelola, dan mengevaluasi Sistem Jaminan Halal. b) Melakukan tindakan yang diperlukan dalam melaksanakan SJH termasuk tindakan perbaikan terhadap kesalahan samapai pada penghentian produksi atau penolakan bahan yang diterima, sesuai dengan aturan yang ditetapkan LPPOM MUI. c) Menyusun dan melaksanakan prosedur tertulis dalam aktivitas kritis untuk memproduksi prosuk halal secara konsisten. d) Membuat laporan Pelaksanaan Sistem Jaminan halal kepada manajemen Puncak dan LPPOM MUI setiap 6 bulan sekali. e) Melakukan komunikasi ke LPPOM MUI> 2.2.3 Anggota Tim Manajemen halal Untuk menjalankan Sistem jaminan halal di perusahaan, dengan ini kami menunjuk anggota dibawah ini sebagai Tim Manaejmen Halal perusahaan. 1) Ahmad Sulesana Sanrapau 2) Hariana, S.farm 3) Khaerul Isya’i 4) Imran 5) Muh. Nurbayan

5

2.3 Pelatihan dan Pendidikan Tujuan dari pelatihan dan pendidikan adalah : 1. Meningkatkan pemahaman staf dan karyawan terhadap hukum-hukum Islam tentang pentingnya kehalalan suatu produk 2. Menjadikan karyawan peduli terhadap proses produksi halal dan mampu menerapkannya di tingkat operasional. Adapun bentuk pendidikan dan pelatihan yang akan kami laksanakan di Perusahaan diantaranya sebagai berikut : a) Mengikuti pelatihan dan bimbingan atau penyuluhan halal dari LPPOM MUI setidaknya dua tahun sekali atau lebih sering jika diperlukan. b) Melakukan pelatihan internal SJH ke semua staf dan karyawan setidaknya satu tahun sekali atau lebih sering jika diperlukan. Contoh perencanaan pelatihan dapat dilihat pada Lampiran 2. c) Berlangganan majalah jurnal Halal. d) Pemasangan slogan, stiker atau tulisan tentang peduli halal di lingkungan perusahaan 2.4 Bahan Perusahaan harus membuat Daftar Bahan (mencantumkan semua bahan baku, bahan tambahan dan bahan penolong) yang digunakan untuk menghasilkan produk yang disertifikasi. Ketentuan Daftar Bahan sebagai berikut : 1. Daftar Bahan dibuat sesuai format (dapat dilihat pada Lampiran 3). 2. Daftar bahan harus dibuat rangkap dua dan bermaterei, ditandatangani oleh Ketua Tim Manajemen Halal, pimpinan perusahaan dan dikirimkan ke LPPOM MUI untuk ditandatangani oleh LPPOM MUI. 3. Daftar bahan yang sudah disetujui LPPOM MUI disistribusikan ke bagian yang terkait proses produksi halal, seperti bagian seleksi bahan, pembelian, pemeriksaan dan penyimpangan bahan, dan produksi. 4. Perbaikan daftar bahan harus dilakukan bila terjadi perubahan daftar bahan karena adanya perubahan bahan, produsen bahan atau dokumen pendukung bahan. Revisi daftar bahan tidak perlu dimintakan tanda tangan ke LPPOM MUI setiap ada perubahan, tetapi cukup dimintakan tanda tangan setiap enam bulan sekali. Dalam daftar bahan yang diperbaiki, bahan baru diberi tanda dan dilampirkan dokumen persetujuannya. 2.5 Produk perusahaan harus membuat Daftar Produk dan Matriks Bahan vs Produk untuk semua produk yang disertifikasi halal. Format dapat dilihat pada Lampiran 4. Perusahaan harus membuat diagram alir proses produksi untuk produk yang disertifikasi halal. Diagram alir proses produksi dapat dilihat pada Lampiran 5. 2.6 fasilitas Produksi semua fasilitas produksi yang digunakan untuk menghasilkan produk, baik milik perusahan sendiri maupun yang disewa dari pihak lain harus didaftarkan dan menjadi ruang lingkup implementasi Sistem Janminan Halal. Fasilitas ini mencakup semua fasilitas yang digunakan dalam proses produksi sejak dari penyiapan bahan, proses utama hingga ke penyimpanan produk. Perusahaan harus meminta persetujuan dari LPPOM MUI setiap penambahan fasilitas produksi baru untuk produk yang sudah disertifikasi. Contoh surat permintaan persetujuan penambahan fasilitas baru dapat di lihat pada Lampiran 7.

6

2.7 Produser Tertulis untuk Aktivitas Kritis Dalam rangka menjaga kehalalan produk secara konsisten, kami menerapkan aturan/prosedur sebagai berikut adalah : 1. Dalam pembuatan produk baru, Tim Manajemen Halal akan memilih bahan yang telah ada pada daftar bahan yang telah disetujui oleh LPPOM MUI. 2. Jika harus menggunakan bahan diluar daftar bahan tersebut (bahan baru/bahan lama dengan produsen baru), maka Tim Manajemen Halal akan meminta persetujuan tertulis dari LPPOM sebelum menggunakan bahan tersebut. Contoh surat pengantar permohonan ijin bahan baku dapat dilihat pada Lampiran 6. 3. Melaksanakan pembelian bahan yang sesuai dengan daftar bahan yang telah disetujui oleh LPPOM MUI. 4. Pembelian bahan baru/bahan lam dengan produsen baru dilaksanakan setelah lada bukti tertulis persetujuan dari LPPOM MUI. 5. Mencatat semua transaksi pembelian dan menyimpan bukti-bukti pembelian lengkap dengan merk serta kodenya. 6. Setiap bahan datang sebelum digunakan produksi diperiksa kesesuaian antara informasi pada label kemasan bahan dengan informasi yang tercantum dalam dokumen pendukung bahan, informasi yang diperiksa mencakup nama bahan, nama produsen, Negara produsen dan adanya logo halal bila dipersyaratkan. 7. Menjalankan kegiatan produksi sesuai dengan daftar bahan yang telah disetujui oleh LPPOM MUI 8. Melakukan proses produksi yang bersih dan bebas dari bahan haram dan najis. 9. Meminta persetujuan tertulis dari LPPOM setiap penambahan fasilitas produksi. 10. Melakukan penyimpanan bahan dan produk yang dapat menjamin bebas dari kontaminasi segala sesuatu yang haram dan najis. 11. Memastikan produk halal perusahaan terdistribusi dengan baik yaitu tidak terkontaminasi silang dengan produk lain yang diragukan kehalalannya. 12. Mendaftarkan produk baru dengan merk yang sama untuk disertifikasi halal sebelum dijual di pasaran. 2.8 Kemampuan Telusur (Traceability) Dalam rangka pelaksanaan proses produksi halal dan mengoptimalkan pelaksanaan SJH di perusahaan, maka kami membuat sistem administrasi pembukuan dan dokumentasi yang rapi, sehingga akan mempermudah penelusuran kembali jika terjadi permasalahan dalam pelaksanaan produksi halal. Administrasi pembukuan yang terutama adalah pencatatan pembelian bahan baku, bahan tambahan dan penolong pada buku catatan pembelian bahan. Contoh Form Administrasi dapat dilihat pada Lampiran 8. 2.9 Penanganan Produk yang tidak memenuhi kriteria. Dalam rangka menangani produk yang tidak memenuhi kriteria, kami menerapkan aturan/prosedur sebagai berikut adalah : 1. produk yang berasal dari bahan dan fasilitas produksi yang tidak memenuhi kriteria harus dipisahkan dan tidak dijual ke konsumen yang membutuhkan produk halal. 2. Bila produk yang tidak memenuhi kriteria sudah terlanjur, maka produk tersebut harus ditarik dari pasaran.

7

2.10 Audit Internal Halal. Dalam rangka pemantauan atau evaluasi pelaksanaan SJH di perusahaan, maka kami akan melakukan audit Internal Halal. Audit Internal Halal bertujuan untuk menilai secara mandiri pelaksanaan Sistem Jaminan Halal di Perusahaan sehingga diharapkan kami dapat mengetahui kekurangan pelaksanaan SJH. Ketentuan Audit Internal Halal : 1. Audit Internal dilakukan secara terjadwal setidaknya enam bulan sekali atau lebih sering jika diperlukan. 2. Audit Internal dilakukan oleh auditor internal halal yang kompeten dan independent terhadap pihak yang diaudit. 3. Pelaksanaan audit internal dengan menggunakan daftar pertanyaan/Chek list audit (sesuai lampiran 9). 4. Hasil audit internal disampaikan kepihak yang bertanggung jawab terhadap setiap kegiatan yang di audit. 5. Jika dalam audit internal ditemukan kelemahan/ketidaksesuaian pelaksanaan

SJH di

perusahaan dengan persyaratan sertifikasi halal (kebijakan, produser dan kriteria). Maka akan segera dilakukan tindakan koreksi. 6. Kami akan melaporkan hasil audit internal halal dalam bentuk laporan berkala kepada LPPOM MUI setiap enam bulan sekali (sesuai lampiran 10)

2.11 Kaji Ulang Manajemen Dalam rangka pemantauan dan evaluasi pelaksanaan SJH di perusahaan, maka kami juga akan melakukan kaji ulang manajemen terkait dengan pelaksanaan sistem jaminan Halal di perusahaan. Kaji ulang manajemen atas SJH secara menyeluruh akan dilakukan dengan melibatkan seluruh bagian yang terlibat dalam SJH termasuk manajemen puncak atau pemilik perusahaan. Format notulen hasil rapat kaji manajemen dapat dilihat pada Lampiran 11.

8

Yang bertnda tangan dibawah ini : Nama

: Siti Radiah Lestari

Jabatan

: Direktur

Dengan ini menetapkan nama-nama di bawah ini sebagai Tim Manajemen Halal, dengan susunan sebagai berikut : Ketua

:Ahmad Sulesana Sanrapau

Anggota

: 1. Hariana, S.Farm 2. Khaerul Isya’i 3. Imran 4. Muh.Nurbayan 5. Alang, S.Farm

Tim Manajemen Halal bertugas untuk merancang, menerapkan dan mengevaluasi sistem jaminan halal di perusahaan. Demikian surat penetapan ini dibuat untuk dilaksanakan sebagaimana mestinya.

Pimpinan perusahaan,

(Siti Radiah Lestari)

9

Lampiran 2. Contoh Perencanaan Pelatihan waktu

Peserta Pelatihan

Tema Pelatihan

Oktober 2018

Ketua Tim Manajemen Halal

Pelatihan Eksternal SJH dari LPPOM MUI

November 2018

Tim Manajemen Halal

Pelatihan Internal tentang Implementasi SJH di Perusahaan

November 2018

Staf dan Operator

Prinsip Halal dan Haram dalam Islam serta Tindakan pencegahannya di pabrik

Desember 2018

Staf dan Operator

Implementasi SJH di Level Operator (Penerapan Prosedur tertulis bagian seleksi bahan, pembelian, penerimaan bahan datang, penyimpanan dan produksi, dll)

10

Lampiran 3. Format Daftar Bahan yang digunakan untuk seluruh produk yang disertifikasi halal

Nama Perusahaan Jenis Produk

: CV.IDLAN WARANIE PERKASA : Lulur Tradisional Dokumen Sertifikasi halal

No

Nama/Merk/ Kode bahan

Nama dan lokasi Produsen

Lembaga Penerbit SH

Pemasok

No. SH

Masa Berlaku SH

Dokumen lain (spesifikasi /Diagram Alir)

Keterangan

BAHAN BAKU DAN BAHAN TAMBAHAN 1. Beras 2.

Temulawak

3.

Daun Mangkokang Asam

4.

6.

Daun Belimbing Daun Turi

7.

Air

5.

BAHAN PENOLONG 1. Pengawet Surabaya Nipagin

Dibuat oleh: Ketua Tim Manajemen Halal

(Ahmad Sulesana Sanrapau)

Rocchem Jaya Sentosa

JMA (Japan 037Muslim TSRI/15 Association)

Disahkan, Pimpinan Perusahaan

(Siti Radiah Lestari)

May 24,2015 s/d May 24,2016

Diperiksa Oleh : Auditor Halal LPPOM

(

Disetujui, Direktur LPPOM MUI

) (

)

11

Penjelasan Pengisian Daftar Bahan untuk Seluruh Produk yang Disertifikasi Halal : 1. Nama/Merk/Kode Bahan : cantumkan seluruh bahan, meliputi bahan baku dan bahan tambahan serta bahan penolong (termasuk bahan-bahan alternative) dalam bentuk nama, merk atau kode bahan (misalnya tepung terigu cap xxx; flavor lychee, dll). Pengertian bahan baku dan bahan tambahan serta bahan penolong adalah sebagai berikut: a) Bahan baku dan bahan tambahan adalah seluruh bahan yang digunakan dalam proses pembuatan produk. b) Bahan penolong adalah bahan yang digunakan untuk membantu proses produksi, tetapi bahan tersebut tidak menjadi bagian dari komposisi produk (ingredient). 2. Nama dan lokasi Produsen : cantumkan nama pabrik, termasuk kode pabrik (jika ada) dan lokasi tempat memproduksi bahan (misalnya PT ABCDE di Indonesia,shugoi Co. Ltd., Tokyo Jepang, dll). 3. Pemasok : cantumkan seluruh supplier yang memasok bahan. 4. Lembaga Penerbit Serifikat Halal : cantumkan MUI atau lembaga sertifikasi halal yang di akui MUI. 5. Nomor SH : cantumkan nomor sertifikat halal. 6. Masa berlaku SH : cantumkan waktu berlakunya Sertifikat halal. 7. Dokumen lain (spesifikasi/Diagram Alir) : isikan jenis dokumen yang dilampirkan. 8. Keterangan : cantumkan nomor surat persetujuan bahan dari LPPOM MUI untuk produk pengembangan/perpanjangan (bila ada) atau menjelaskan bahan yang tidak memerlukan SH. (misalnya bahan kimia dari Petroleum atau dari tambang, atau bahan murni dari tanaman, dll)

12

Lampiran 4. Format Matriks Bahan vs Produk MATRIKS REKAPITULASI SELURUH BAHAN UNTUK SETIAP JENIS PRODUK Nama Perusahaan

: CV. IDLAN WARANIE PERKASA

Jenis Produk

: LULUR TRADISIONAL

No.

Nama Bahan

Nama Produk 1

Beras

2

3

4

5

6

7

8

Mabelloo

Temulawak Daun Mangkokang Asam Daun Belimbing Daun Turi Air Nipagin

Keterangan : 1. Angka 1,2,3 dan seterusnya merupakan nama produk yang disertifikasi dan dapat dituliskan pada lembaran terpisah. 2. Beri tanda (v) pada kolom yang disediakan jika bahan digunakan pada produk yang bersangkutan 3. Bila nama produk yang disertifikasi lebih dari 10 nama produk atau yang mempunyai kode-kode khusus harus menyerahhkan matriks bahan dalam bentuk soft copy. 4. Borang D dapat dibuat dalam bentuk non matriks pada halaman terpisah, dengan tetap dilengkapi pengesahan untuk setiap produk. ……………….,…………………… Dibuat oleh, Ketua Tim Manajemen Halal

Disahkan, Pimpinan Perusahaan

(Ahmad Sulesana Sanrapau)

(Sitti Radiah Lestari)

13

Lampiran 5. Diagram Alir Proses Produksi Uraian Kegiatan proses Produksi Halal di Perusahaan *) [……………………………] No. Nama Kegiatan Uraian Proses Produksi

*) Keterangan : Untuk perusahaan dengan kategori produk beresiko sangat tinggi (very high risk), maka perusahaanmembuat neraca massa yang menguraikan kesetimbangan masa antara potensi ketersediaan sumber bahan baku halal dengan produk halal yang dihasilkan.

14

Kepada : Yth. Kepala Bidang Pengkajian LPPOM MUI Di tempat

Bersama ini disampaikan permohonan persetujuan LPPOM MUI sehubungan dengan rencana penggunaan bahan baru, yaitu : Nama bahan Nama Produsen Asal Negara produsen

: : :

Sebagai bahan pertimbangan, kami lampirkan dokumen pendukung dari bahan yang dimaksud (sertifikat halal, spesifikasi bahan, diagram alir) Demikian permohonan ini disampaikan.Atas perhatian dan bantuannya, disampaikan terima kasih.

Pimpinan Perusahaan,

(……………………….)

*) Coret yang tidak sesuai.

15

Kepada : Yth. Kepala Bidang Sistem jaminan Halal LPPOM MUI Di Tempat.

Bersama ini disampaikan permohonan persetujuan LPPOM MUI sehubungan dengan rencana penambahan fasilitas baru untuk produk yang sudah disertifikasi yaitu :

Nama pabrik/fasilitas produksi Alamat Status pabrik/fasilitas produksi

: : : Milik sendiri, milik orang lain*

Demikian permohonan ini disampaikan.Atas perhatian dan bantuannya, disampaikan terima kasih.

Pimpinan perusahaan,

(………………………)

*) Coret yang tidak sesuai.

16

Lampiran 8. Contoh Form Administrasi a. Buku catatan pembelian bahan No. Nama Bahan 1. Daun Turi 2. Temulawak 3. Daun Mangkokang 4. Asam 5. Daun Belimbing 6. Air 7. Nipagin

Merk Bahan

Produsen/Pabrik

Tgl Pembelian

b. Form Pemeriksaan Bahan datang

No. 1.

Nama / Merk bahan Nipagin

Produsen & Negara

Tanggal Produksi Di kemasan

SH/ Logo Halal

Ada pada daftar bahan yang disetujui LPPOM MUI

Paraf KAHI

Cina

17

Lampiran 9. Daftar Pertanyaan untuk Audit Internal Halal No.

PERTANYAAN

YA

Hasil Audit TIDAK KETERANGAN

1. 2.

Apakah kebijakan halal telah ditetapkan? Apakah kebijakan halal telah disosialisasikan? 3. Apakah bukti sosialisasi kebijakan halal? 4. Apakah ada kegiatan pelatihan yang terjadwal/setidaknya dua tahun sekali? 5. Apakah ada bukti pelaksanaan pelatihan? 6. Apakah setiap bahan baru/supplier Baru/bahan lama dengan produsen baru sebelum digunakan selalu dimintakan persetujuan dari LPPOM MUI? 7. Apakah pembelian bahan baru dilaksanakan setelah ada bukti tertulis persetujuan dari LPPOM MUI? 8. Apakah setiap bahan datang diperiksa Kesesuaian antara informasi dalam label bahan Dengan informasi yang tercantum dalam dokumen pendukung bahan? 9. Apakah ada persetujuan tertulis dari LPPOM setiap penambahan fasilitas produksi? 10. Apakah setiap produk baru yang mempunyai merk yang sama dengan produk yang sudah disertifikasi sudah didaftarkan untuk sertifikasi? 11. Apakah ada formula/resep tertulis? 12. Apakah formula/resep yang digunakan dalam kegiatan produksi mengikuti formula/resep tertulis? 13. Apakah produk yang dihasilkan disimpan di gudang yang bersih dan terhindar dari najis? 14. Dalam hal terlanjur dibuat produk dari bahan yang belum mendapatkan persetujuan tertulis dari LPPOM MUI, apakah produk tersebut dijual? 15. Apakah hasil audit internal telah disampaikan ke LPPOM MUI? Catatan Khusus Auditor:

18

Lampiran 10. Format Laporan berkala ke LPPOM MUI a. Laporan Berkala untuk Produk Tidak Beresiko Form Laporan Berkala Nama Perusahaan : Jenis Produk : No. SH & Masa berlaku : Status SJH & Masa : berlaku sertifikat SJH : Ringkasan Perubahan dalam 6 Bulan terakhir : 1. Perubahan Manajemen Halal yang berpengaruh Terhadap kebijakan halal Penjelasan :

2.

3.

Ya

Tidak

…………………………………………………………… …………………………………………………………… ……………………………………………………………. Perubahan komponen Manual SJH (Prosedur tertulis, Dokumen, personal tim manajemen halal, dll) Penjelasan : …………………………………………………………… …………………………………………………………… …………………………………………………………… Perubahan Lokasi Pabrik atau penambahan fasilitas Produksi Penjelasn :

…………………………………………………………… …………………………………………………………… …………………………………………………………… 4. Perubahan bahan (produsen/pemasok, tipe bahan, dll) Penjelasan : …………………………………………………………… ……………………………………………………………. ………………………………………………………….. 5. Perubahan formula dan pengembangan Produk Baru Penjelasan : ……………………………………………………………. …………………………………………………………… ……………………………………………………………. Lampiran : 1. Manual SJH terakhir (jika ada revisi) Daftar Bahan yang digunakan untuk seluruh produk yang disertifikasi terakhir dan 2. Dokumen pendukung

19

b. Laporan Berkala untuk Produk Beresiko & Beresiko Rendah Form Laporan Berkala Nama Perusahaan Jenis Produk No. SH & Masa berlaku Status SJH & Masa berlaku sertifikat SJH 1. 1a. 1b. 1c. 1d. 1e. 2. 2a.

2b.

2c.

2d.

2e.

3. 3a. 3b. 3c.

: : : : :

Ringkasan Hasil Audit Internal Waktu Audit Internal Auditor Auditee Temuen Tindakan Koreksi Ringkasan Perubahan dalam 6 Bulan terakhir : Ya Tidak Perubahan Manajemen Halal yang berpengaruh Terhadap kebijakan halal Penjelasan : …………………………………………………………… …………………………………………………………… ……………………………………………………………. Perubahan komponen Manual SJH (Prosedur tertulis, Dokumen, personal tim manajemen halal, dll) Penjelasan : …………………………………………………………… …………………………………………………………… …………………………………………………………… Perubahan Lokasi Pabrik atau penambahan fasilitas Produksi Penjelasn : …………………………………………………………… …………………………………………………………… …………………………………………………………… Perubahan bahan (produsen/pemasok, tipe bahan, dll) Penjelasan : …………………………………………………………… ……………………………………………………………. ………………………………………………………….. Perubahan formula dan pengembangan Produk Baru Penjelasan : ……………………………………………………………. …………………………………………………………… ……………………………………………………………. Lampiran : Berita acara tindakan koreksi atas Temuan dalam Audit Internal. Daftar bahan yang digunakan untuk seluruh produk yang disertifikasi terakhir dan dokumen pendukung Manual SJH terakhir (jika ada revisi)

20

c. Laporan Berkala untuk produk Beresiko sangat Tinggi. Form Laporan Berkala Nama Perusahaan Jenis Produk No. SH & Masa berlaku Status SJH & Masa berlaku sertifikat SJH

: : : : :

1. Ringkasan Hasil Audit Internal 1a. 1b. 1c. 1d. 1e. 2. 2a.

2b.

2c.

2d.

2e.

3. 3a. 3b. 3c. 3d. 3e.

Waktu Audit Internal Auditor Auditee Temuen Tindakan Koreksi Ya Tidak Ringkasan Perubahan dalam 6 Bulan terakhir : Perubahan Manajemen Halal yang berpengaruh Terhadap kebijakan halal Penjelasan : …………………………………………………………… …………………………………………………………… ……………………………………………………………. Perubahan komponen Manual SJH (Prosedur tertulis, Dokumen, personal tim manajemen halal, dll) Penjelasan : …………………………………………………………… …………………………………………………………… …………………………………………………………… Perubahan Lokasi Pabrik atau penambahan fasilitas Produksi Penjelasn : …………………………………………………………… …………………………………………………………… …………………………………………………………… Perubahan bahan (produsen/pemasok, tipe bahan, dll) Penjelasan : …………………………………………………………… ……………………………………………………………. ………………………………………………………….. Perubahan formula dan pengembangan Produk Baru Penjelasan : ……………………………………………………………. …………………………………………………………… ……………………………………………………………. Lampiran : Berita acara tindakan koreksi atas Temuan dalam Audit Internal. Daftar bahan yang digunakan untuk seluruh produk yang disertifikasi terakhir beserta jumlah supplier dan kapasitas suplai. Manual SJH terakhir (jika ada revisi) Data Produksi 1 Tahun terakhir beserta kapasitas produksinya (Mass Balance) Bukti – bukti pencatatan perkedatangan bahan baku (Incoming Material)

21

Lampiran 11. Format Notulen Kaji Ulang Manajemen No.

Kehadiran

Hasil Pembahasan

22

PETUNJUK PENGISISAN MANUAL SJH 1. Cover Manual SJH : a) Isi “ Nama Perusahaan “ sesuai dengan nama perusahaan yang mengajukan sertifikasi halal dan akan tercantum dalam Sertifikat Halal. b) Isi tanda tangan dan nama jelas untuk Ketua Tim Manajemen Halal yang menyiapkan Manual SJH dan Perwakilan Manajemen yang mengesahkan Manual SJH 2. Halaman pengesahan pada halaman 2: Isi nama dan jabatan pemilik perusahaan, Nama perusahaan dan alamat kantor serta tanda tangan dan nama jelas sesuai dengan kondisi perusahaan. 3. Informasi Umum Perusahaan pada halaman 3 : a) Isi “Nama Perusahaan” sesuai dengan perusahaan yang mengajukan sertifikasi halal dan akan tercantum dalam Sertifikat Halal. b) Isi “ Alamat Perusahaan” sesuai dengan Alamat kantor pusat dari perusahaan yang mengajukan sertifikasi halal dan akan tercantum dalamSertifikat Halal. c) Isi “Telp/Fax” sesuai dengan alamat email perusahaan yang mengajukan sertifikasi halal d) Isi “Email” sesuai dengan alamat email perusahaan yang mengajukan sertifikasi halal atau personil yang ditunjuk untuk komunikasi dengan LPPOM MUI selama proses sertifikiasi halal. e) Isi “Nama Pabrik” sesuai dengan nama pabrik yang memproduksi produk yang disertifikasi halal f) Isi “Alamat tempat produksi” sesuai dengan alamat semua pabrik yang digunakan untuk memproduksi produk yang disertifikasi halal. g) Isi “Kelompok Produk” sesuai dengan kelompok produk untuk produk yang disertifikasi halal. Misalnya, kelompok Produk : daging dan Produk Daging Olahan. h) Isi “ Jenis Produk” sesuai dengan jenis produk untuk produk yang disertifikasi halal. Misalnya, Nama produk : Sosis. i) Isi “ Nama Produk” sesuai dengan nama produk untuk produk yang disertifikasi halal. Misalnya, Nama Produk : Sosis XYZ. j) Isi “ jumlah Produk” sesuai dengan Rata-rata jumlah produksi selama 1 minggu. k) Isi “Tempat Maklon (titip Produksi)” sesuai dengan Nama dan alamat pabrik milik orang lain yang digunakan untuk memproduksi produk yang disertifikasi halal. l) Isi “Jumlah Karyawan” sesuai dengan Jumlah Sumber Daya Manusia yang dimiliki perusahaan m) Isi “Daerah Pemasaran”: Daerah pemasaran untuk produk yang disertifikasi halal. 4. Ruang Lingkup Penerapan SJH pada halaman 4 : a) Isi “Nama Perusahaan” sesuai dengan perusahaan yang mengajukan sertifikasi halal dan akan tercantum dalam sertifikat halal. b) Isi “Ruang lingkup penerapan SJH” sesuai dengan jangkauan penerapan Sistem Jaminan Halal perusahaan di lingkungan perusahaan. Misalnya : Ruang lingkup penerapan SJH meliputi bagian seleksi bahan, pengembangan produk baru, pembelian, penerimaan bahan, produksi, penyimpanan bahan dan produk, transportasi dan distribusi, serta pemajangan dan penghidangan (untuk restoran ) termasuk tempat maklon dan gudang sewa jika ada. c) Isi “ Ruang Lingkup penerapan SJH” dengan menjelaskan lingkup penerapan SJH apakah semua produk disertifikasi halal atau hanya sebagian saja. 5. Kebijakan Halal pada halaman 4 : a) Isi “Nama Perusahaan” sesuai dengan perusahaan yang mengajukan sertifikasi halal dan akan tercantum dalam Serifikat Halal.

23

b) Isi (tempat, tanggal, bulan, dan tahun) sesuai dengan waktu penetapan Kebijakan Halal. c) Isi tanda tangan dan nama jelas untuk pimpinan perusahaan yang mengesahkan Manual SJH. d) Isi “Bentuk kegiatan sosialisasi kebijakan halal sesuai dengan kebutuhan di perusahaan. Misalnya : Spanduk, Slogan, Poster, Stiker, tulisan tentang peduli halal, cermah, briefing Karyawan, dan cara lainnya. 6. Anggota Tim Manajemen Halal pada halaman 5: Isi “Anggota Tim manajemen Halal” sesuai dengan nama lengkap anggota Tim Manajemen halal yang tercantum dalam surat penunjukan dari pimpinan perusahaan. 7. Lampirkan pada halaman 9 : Isi “Lampiran” disesuaikan dengan kondisi perusahaan.

24

DAFTAR PRODUK/ MENU NO 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15.

NAMA PRODUK / MENU LULUR HITAM MASKER HITAM MASKER KUNING SABUN DAUN KELOR SABUN TEMULAWAK SABUN HITAM

Dibuat Oleh,

Disahkan Oleh,

Auditor Halal Internal (

Pimpinan Peusahaan )

(

)

25

Related Documents

Hal
November 2019 54
Sjh 3113 Dante.pptx
April 2020 6
Serba Serbi Hal-hal Sepele
November 2019 40
10 Hal Vs 10 Hal
November 2019 44

More Documents from ""

Program Muhadharah.docx
October 2019 20
Buku Batas Pribadi.docx
October 2019 20
1a. Kompetensi Guru.docx
October 2019 19
Proposal Sementara.docx
October 2019 13
Puisi.docx
April 2020 9