BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Alam memiliki kemampuan dalam menetralisir pencemaran yang terjadi apabila jumlahnya kecil, akan tetapi apabila dalam jumlah yang cukup besar akan menimbulkan dampak negatif terhadap alam karena dapat mengakibatkan terjadinya perubahan keseimbangan lingkungan. Permasalahan lingkungan saat ini yang dominan salah satunya adalah limbah cair industri. Limbah cair yang tidak dikelola akan menimbulkan dampak yang luar biasa pada perairan, khususnya sumber daya air sehingga limbah tersebut dikatakan telah mencemari lingkungan. Permasalahan lingkungan hidup akan terus muncul secara serius diberbagai pelosok bumi sepanjang penduduk bumi tidak segera memikirkan dan mengusahakan keselamatan dan keseimbangan lingkungan. Demikian juga di Indonesia, permasalahan lingkungan hidup seolah-olah seperti dibiarkan menggelembung sejalan dengan intensitas pertumbuhan industri, walaupun industrialisasi itu sendiri sedang menjadi prioritas dalam pembangunan. Tidak kecil jumlah korban ataupun kerugian yang justru terpaksa ditanggung oleh masyarakat luas tanpa ada konpensasi yang sebanding dari pihak industri. (nuraini Santi, Devi. 2004). Pengolahan limbah cair yang tidak sempurna dapat memicu dampak kerusakan lingkungan serta kesehatan bagi masyarakat sekitar. Hal ini dapat dicegah dengan mengolah limbah yang dihasilkan industri sebelum dibuang ke badan air. Limbah yang dibuang ke sungai harus memenuhi baku mutu yang telah ditetapkan karena sungai merupakan salah satu sumber air bersih bagi masyarakat,
sehingga diharapkan tidak tercemar dan bisa digunakan untuk keperluan lainnya. Kelangkaan sumber daya air di masa mendatang dan bencana alam semisal erosi, banjir, dan kepunahan ekosisten perairan tidak pelak lagi dapat terjadi apabila kita kaum akademisi tidak peduli terhadap permasalahan tersebut. Dalam PP No. 82 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air, pencemaran air didefinisikan sebagai: “pencemaran air adalah masuknya atau dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi dan atau komponen lain ke dalam air oleh kegiatan manusia sehingga kualitas air turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan air tidak dapat berfungsi sesuai dengan peruntukannya” (pasal 1 angka 11) Lingkungan yang tercemar akan mengganggu kelangsungan hidup makhluk hidup disekitarnya baik secara langsung maupun tidak langsung. Pencemaran lingkungan merupakan salah satu akibat dari aktivitas manusia. Salah satu sumber pencemaran lingkungan adalah limbah cair. Sebagian besar dari limbah cair industry mengandung senyawa berbahaya seperti nitrat, forfor dan asam. Hal ini tentunya sangat membahayakan apabila limbah tersebut belum dikelola dan kemudian dibuang ke lingkungan begitu saja. Untuk menciptakan lingkungan yang sehat, nyaman dan berkelanjutan maka harus dilaksanakan upaya-upaya pengendalian pencemaran lingkungan termasuk pengolahan limbah cair. Suatu pengelolaan limbah cair yang baik sangat dibutuhkan dalam mendukung hasil kualitas effluent sehingga tidak melebihi syarat baku mutu yang ditetapkan oleh pemerintah dan tidak menimbulkan pencemaran pada lingkungan sekitar. Oleh
karena sangat penting dilakukan pengelolaan limbah cair. (Trirahayu Ningrum, Prehatin & Nita Nurinda Khalista, 2014)
Dalam kegiatan industri, air yang telah digunakan (air limbah industri) tidak boleh langsung dibuang ke lingkungan, tetapi air limbah industri harus mengalami proses pengolahan sehingga dapat digunakan lagi atau dibuang ke lingkungan tanpa menyebabkan pencemaran. Proses pengolahan air limbah industri adalah salah satu syarat yang harus dimiliki oleh industri yang berwawasan lingkungan. (Sutrisno, 2011). Kualitas dan kuantitas air limbah yang dihasilkan oleh suatu industri sangat bervariasi terkait dengan kegiatan atau proses dan bahan baku serta bahan pembantu yang digunakan oleh pabrik. Semakin banyak jumlah air yang digunakan maupun semakin banyak bahan-bahan asing yang masuk ke dalam air limbah maka semakin sulit pula pengolahan yang harus diterapkan untuk meningkatkan mutu dan kualitas air limbah tersebut. (Windika Gameissa, Mutiara. 2012)
DAPUS:
Pengelolaan Limbah Cair Pada Industri Penyamakan Kulit Industri Pulp Dan Kertas Industri Kelapa Sawit. Bagian Kesehatan Lingkungan Fakultas Kesehatan Masyarakat Devi Nuraini Santi . 2014.
Universitas Sumatera Utara. e-USU Repository Universitas Sumatera Utara.
Mutiara Windika Gameissa, Suprihatin, Nastiti Siswi Indrasti, 2012. Pengolahan Tersier limbah cair industri pangan dengan teknik elektrokoagulasi menggunakan elektroda stanless steel. E-Jurnal Agroindustri Indonesia Juli 2012 Vol. 1 No. 1, p 31-37. ISSN: 2252-3324. Sutrisno, 2014. Studi Pengolahan Limbah Cair PT. Sermani Steel Makassar. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, Politeknik Kesehatan Makassar Jurusan Kesehatan Lingkungan, Program Studi DIII Makassar. Prehatin Trirahayu Ningrum, Nita Nurinda Khalista, 2014. GAMBARAN PENGELOLAAN LIMBAH CAIR DI RUMAH SAKIT X KABUPATEN JEMBER. Bagian Kesehatan Lingkungan dan Kesehatan Keselamatan Kerja Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Jember. Jurnal IKESMA Volume 10 Nomor 2 September 2014