Manual Fecal.docx

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Dalam kehidupan sehari-hari setiap orang sebagian besar pernah mengalami gangguan sistem pencernaan yang disebabkan oleh berbagai faktor dari itu karena makanan, yang lanjut usia, kurangnya serat, kurangnya intake cairan dan sebagainya. Dalam beberapa kasus terjadi menyebabkan feses menjadi keras dan sulit untuk dikeluarkan maka dari itu perawat akan melakukan tindakan fekal manual. Pengertian Tindakan manual fekal adalah tindakan memasukkan jari perawat ke dalam rektum yang bertujuan untuk menghancurkan mengambil dan mengeluarkannya dalam bentuk yang telah hancur. Maka dari itu kami membuat makalah yang berjudul “Tindakan Manual Fekal” makalah ini akan membahas bagaimana cara melakukan tindakan manual fekal dengan benar. B. TUJUAN Tujuan dari tindakan keperawatan melakukan manual fekal terdiri dari 2 tujuan ,tujuan umum dan khusus 1. Tujuan umum a) Mahasiswa Mampu Mengetahui apa itu tindakan manual fekal. b) Mahasiswa Mampu Mengetahui tujuan dari tindakan manual fekal c) Mahasiswa Mampu Mengetahui indikasi pasien seperti apa yang harus diberikan tindakan manual fekal. 2. Tujuan khusus a. Mahasiswa diharapkan mengetahui apa itu tindakan manual fecal ? b. Mahasiswa diharapkan Mengetahui prosedur bagaimana melakukan tindakan manual fekal dengan benar. c. Mahasiswa diharapkan Mengetahui apa saja

yang

harus

diperhatikan dalam melakukan tindakan manual fekal. BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. DEFINISI Manual fekal (menggunakan jari) adalah tindakan memasukkan jari kedalam rektum

pasien untuk mengambil atau menghancurkan feses, kemudian

mengeluarkannya. Prosedur ini dilakukan pada pasien lansia ,pasien yang 1

mengalami kesulitan mengeluarkan feses secara volunter akibat imobilisasi yang lama, atau pelaksanaan enema yang tidak berhasil. Akan tetapi, prosedur ini tidak boleh dilakukan pada pasien yang memiliki masalah kardiovaskular karena dapat menyebabkan aritmia jantung akibat respons verbal yang berlebihan. B. TUJUAN MANUAL FECAL 1. Membantu mengeluarkan feses yang keras dari rektum 2. Mengeluarkan feses sehingga Pasien akan terhindar dari : Konstipasi dan kanker kolon C. INDIKASI 1. 2. 3.

Dilakukan jika pemberian enema tidak berhasil Massa feses terlalu besar untuk dikeluarkan secara volunter. Klien lansia yang gagal mempertahankan keseimbangan

diet atau asupan cairan rentan terhadap impaksi feses. 4. Hanya dilakukan pada kondisi medis pasien

D. PERSIAPAN PASIEN DAN ALAT 1. Kaji ulang dan cek catatan / status pasien untuk memastikan bahwa pasien perlu dilakukan tindakan manual fekal. Tentukan apakah spesimen dara dibutuhkn. Jika rgu – ragu, selalu siapkan spesimen 2. Identifikasi pasien untuk meyakinkan tindakan dilakukan pada pasien yang tepat. 3. a. b. c. d. e. f. g. h.

Persiapan alat – alat: Sarung tangan Masker Baraschort Bengkok Kantong sampah non – medis Jelly Tissue Waslap

2

i. j. k. l. m. n.

Sabun Baskom berisi air dua buah Handuk Pispot beserta tutupnya Perlak dan pengalas Selimut mandi

E. LANGKAH – LANGKAH PROSEDUR MANUAL FECAL 1. Fase orientasi a. Salam terapeutik b. Jelaskan tujuan dan prosedur tindakan c. Dekatkan alat ke pasien d. Tutup sampiran atau jaga privasi pasien

2. Fase kerja a. Cuci tangan b. Pakai APD(Baraschort,Masker, Handscoon) c. Atur posisi pasien d. Pasang selimut ekstra ( ganti selimut ) e. Letakkan perlak atau pengalas dibokong pasien f. Buka pakaian bawah pasien g. Anjurkan pasien untuk miring ke arah kiri dengan lutut sedikit fleksi h. Meletakkan pispot pada tempat yang memudahkan pelaksanaan tiandakan i. Oleskan jari telunjuk dengan jelly di atas bengkok j. Masukkan jari telunjuk perlahan – lahan ke dalam anus sampai terasa adanya feses yang keras. k. Buat gerakan melingkar/ sirkuler dega jari telunjuk 2 – 5 kali untuk merangsang sfingter anus, kemudian keluarkan jari telunjuk dari anus. l. Keluarkan feses dengan telunjuk ke dalam pispot 3

m. Bersihkan anus dengan tissue, lalu bilas dengan waslap basah dan sabun n. Keringkan gluteus atau bokong dengan handuk. o. Kenakan kembali pakaian pasien

3. Fase terminasi a. Rapihkan alat dan rapihkan pasien b. Lepas sarung tangan, masker dan baraschort. c. Tanyakan respon pasien setelah dilakukan tindakan. d. Cuci tangan. e. Dokumentasikan tindakan dalam catatan tindakan keperawatan. F. HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN 1. Lakukan tindakan dengan hati – hati, jangan sampai terjadi luka hingga berdarah. 2. Bila teraba feses masih keras berikan pelumas secukupnya menghindari luka pada anus. 3. Instruksikan pada klien untuk tetap minum banyak dan makan makanan berserat serta buah – buahan sehingga tidak terjadi konstipasi.

4

BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Manual fekal adalah mengeluarkan feses secara manual meliputi memasukkan jari perawat ke dalam rektum klien untuk mengambil massa feses yang terlalu besar untuk keluar secara volunter dan pemberian enema tidak berhasil. B. Saran Tindakan manual fecal harus dilakukan secara benar sesuai dengan Standar Operasional Prosedur (SOP) untuk menghindari ketidaknyamanan pasien maka dari itu kita sebagai mahasiswa keperawatan harus benar-benar memahami tahapannya dan memerhatikan etika dalam melakukan tindakan manual fekal.

DAFTAR PUSAKA 5

Perry, Anne Grifin . Veronica “ Ronnie “ Peterson. Patricia A. Potter. 2002. Buku saku Keterampilan dan Prosedur Dasar. Penerbit Buku Kedokteran EGC: Jakarta. Kusyanti,eni. Yunani.syaifudin,achmad. Wahyuningsih dyah, retno. Mustaida . R,fauziah. Hartana, aswidiastoeti. Edisi 2. 2011. Keterampilan Dan Prosedur Laboratorium Keperawatan Dasar. Penerbit buku kedokteran EGC: Jakarta Sunardi. 2016. Buku Panduan Praktik Laboratorium Keperawatan Medikal Bedah I ( KMB-1 ). Jurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes Banten – Program Studi Keperawatan Tangerang: Tangerang.

6