KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK KESEHATAN BANTEN JURUSAN KEPERAWATAN TANGERANG
Jalan Syekh Nawawi Al-Bantani No.12, Banjar Agung, Cipocok Jaya, Serang 42122 Telepon/faksimil : 0254-7917796, Surat elektronik :
[email protected]
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR MANUAL FEKAL A. DEFINISI Manual fekal (menggunakan jari) adalah tindakan memasukkan jari kedalam rektum
pasien
untuk
mengambil
atau
menghancurkan
feses,
kemudian
mengeluarkannya. Prosedur ini dilakukan pada pasien lansia ,pasien yang mengalami kesulitan mengeluarkan feses secara volunter akibat imobilisasi yang lama, atau pelaksanaan enema yang tidak berhasil. Akan tetapi, prosedur ini tidak boleh dilakukan pada pasien yang memiliki masalah kardiovaskular karena dapat menyebabkan aritmia jantung akibat respons verbal yang berlebihan.
B. TUJUAN Mengeluarkan feses sehingga klien akan terhindar dari : Konstipasi dan kanker kolon
C. INDIKASI 1. Dilakukan jika pemberian enema tidak berhasil 2. Massa feses terlalu besar untuk dikeluarkan secara volunter. 3. Pasien lansia yang gaal mempertahankan keseimbangan diet atau asupan cairan rentan terhadap impaksi feses. 4. Hanya dilakukan pada kondisi medis pasien
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK KESEHATAN BANTEN JURUSAN KEPERAWATAN TANGERANG
Jalan Syekh Nawawi Al-Bantani No.12, Banjar Agung, Cipocok Jaya, Serang 42122 Telepon/faksimil : 0254-7917796, Surat elektronik :
[email protected]
D. PERSIAPAN KLIEN DAN ALAT 1.
Kaji ulang dan cek catatan / status pasien untuk memastikan bahwa pasien perlu dilakukan tindakan manual fekal. Tentukan apakah spesimen dara dibutuhkn. Jika rgu – ragu, selalu siapkan spesimen
2.
Identifikasi pasien untuk meyakinkan tindakan dilakukan pada pasien yang tepat.
3.
Persiapan alat – alat: a.
Sarung tangan
b.
Masker
c.
Baraschort
d.
Bengkok
e.
Kantong sampah non – medis
f.
Jelly
g.
Tissue
h.
Waslap
i.
Sabun
j.
Baskom berisi air dua buah
k.
Handuk
l.
Pispot beserta tutupnya
m.
Perlak dan pengalas
n.
Selimut mandi
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK KESEHATAN BANTEN JURUSAN KEPERAWATAN TANGERANG
Jalan Syekh Nawawi Al-Bantani No.12, Banjar Agung, Cipocok Jaya, Serang 42122 Telepon/faksimil : 0254-7917796, Surat elektronik :
[email protected]
E. LANGKAH – LANGKAH PROSEDUR 1. Fase orientasi a. Salam terapeutik b. Jelaskan tujuan dan prosedur tindakan c. Dekatkan alat ke pasien d. Tutup sampiran atau jaga privasi pasien
2. Fase kerja a. Cuci tangan b. Pakai APD(Baraschort,Masker, Handscoon) c. Atur posisi pasien d. Pasang selimut ekstra ( ganti selimut ) e. Letakkan perlak atau pengalas dibokong pasien f. Buka pakaian bawah pasien g. Anjurkan pasien untuk miring ke arah kiri dengan lutut sedikit fleksi h. Meletakkan pispot pada tempat yang memudahkan pelaksanaan tiandakan i. Oleskan jari telunjuk dengan jelly di atas bengkok j. Masukkan jari telunjuk perlahan – lahan ke dalam anus sampai terasa adanya feses yang keras. k. Buat gerakan melingkar/ sirkuler dega jari telunjuk 2 – 5 kali untuk merangsang sfingter anus, kemudian keluarkan jari telunjuk dari anus. l. Keluarkan feses dengan telunjuk ke dalam pispot m. Bersihkan anus dengan tissue, lalu bilas dengan waslap basah dan sabun n. Keringkan gluteus atau bokong dengan handuk. o. Kenakan kembali pakaian pasien
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK KESEHATAN BANTEN JURUSAN KEPERAWATAN TANGERANG
Jalan Syekh Nawawi Al-Bantani No.12, Banjar Agung, Cipocok Jaya, Serang 42122 Telepon/faksimil : 0254-7917796, Surat elektronik :
[email protected]
3. Fase terminasi a. Rapihkan alat dan rapihkan pasien b. Lepas sarung tangan, masker dan baraschort. c. Tanyakan respon pasien setelah dilakukan tindakan. d. Cuci tangan. e. Dokumentasikan tindakan dalam catatan tindakan keperawatan.
F. HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN 1.
Lakukan tindakan dengan hati – hati, jangan sampai terjadi luka hingga berdarah.
2.
Bila teraba feses masih keras berikan pelumas secukupnya menghindari luka pada anus.
3.
Instruksikan pada pasien untuk tetap minum banyak dan makan makanan berserat serta buah – buahan sehingga tidak terjadi konstipasi.
G. SUMBER Perry, Anne Grifin . Veronica “ Ronnie “ Peterson. Patricia A. Potter. 2002. Buku saku Keterampilan dan Prosedur Dasar. Penerbit Buku Kedokteran EGC: Jakarta.
Kusyanti,eni. Yunani.syaifudin,achmad. Wahyuningsih dyah, retno. Mustaida . R,fauziah. Hartana, aswidiastoeti. Edisi 2. 2011. Keterampilan Dan Prosedur Laboratorium Keperawatan Dasar. Penerbit buku kedokteran EGC: Jakarta
Sunardi. 2016. Buku Panduan Praktik Laboratorium Keperawatan Medikal Bedah I ( KMB-1 ). Jurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes Banten – Program Studi Keperawatan Tangerang: Tangerang.