MANAJEMEN KEBIDANAN KOMUNITAS MI BAABUSSALAM KECAMATAN GADING REJO KABUPATEN PRINGSEWU PROVINSI LAMPUNG
Laporan Praktek Kerja Lapangan Kebidanan Komunitas
Disusun Oleh : NAMA
: Yunita Rizka Sari
NPM
: 1802372P
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKes) Aisyah Pringsewu Lampung Program Studi D IV Bidan Pendidik 2018
LEMBAR PENGESAHAN ASUHAN KEBIDANAN KOMUNITAS PADA ANAK SEKOLAH An. āCā UMUR 9 TAHUN DESA WONOKRIYO KECAMATAN GADING REJO KABUPATEN PRINGSEWU PROVINSI LAMPUNG Laporan Individu Praktik Kerja Lapangan Kebidanan Komunitas Telah Memenuhi Persyaratan dan Disetujui Tanggal
Menyetujui dan mengesahkan Ketua Pelaksana
Pembimbing Praktik Akademik
PKL Kebidanan Komunitas
(Yunita Rizka Sari)
(Yeti Dwi Fara, SST. Mtr. Keb)
Mengetahui, Ketua Prodi Kebidanan STIKes Aisyah Pringsewu
Ani Kristianingsih, S.ST.,M.Kes NIDN.0205078902
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Kebersihan merupakan hal yang penting, karena kebersihan dipengaruhi oleh nilai nilai individu dan kebiasaanyang dapat mempengaruhi kesehatan dan psikologis seseorang. Diperlukan pembinaan kesehatan pada anak anak sekolah baik jasmani, rohani, dan sosial sebab anak anak merupakan investasi untuk negara dan bangsa Indonesia (Entjang 2000). Anak merupakan aset terpenting dalam tercapainya keberhasilan suatu negara, Karen anak generasi penerus bangsa selanjutnya. Diperlukan perhatian dan peningkatan pendidikan kemampuan hidup sehat mengenai kebersihan pada setiap anak untuk menghasilkan generasi penerus yang tumbuh sehat maupun berkembang secara harmonis dan optimal sehingga bisa meningkatkan sumber daya manusia yang berkualitas (Ahmadi, 2001). Kualitas sumber daya manusia mampu tercipta dimulai dari pengawasan kesehatan sejak anak usia sekolah dasar, sekolah menengah pertama dan sekolah menengah atas. Anak belajar dan diajar oleh lingkungan mengenai tingkah laku yang baik dan tidak baik, lingkungan meliputi orang tua, guru dan teman-temannya (Gunarsa, 2006). Peningkatan kualitas anak salah satunya ditentukan oleh
penanaman perilaku kesehatan anak sejak dini. Perilaku anak sekolah sangat
bervariasi apabila tidak ditangani sejak dini, gangguan kesehatan akan mempengaruhi prestasi belajar dan masa depan anak (Hendra, 2007). Kebiasaan yang mempengaruhi perilaku kesehatan pada anak antara lain: pola sarapan anak, kebiasaan mencuci tangan, kebersihan telinga, kebersihan kulit, kebersihan kuku, kebersihan rambut, mandi dan
kebiasaan anak untuk jajan di tempat sembarangan dengan jajanan yang rata-rata tidak sehat untuk dikonsumsi oleh anak-anak (Syamsu, 2002). Menurut hasil Riskesdas (2013), indikator kebersihan personal dalam mencuci tangan dengan benar untuk wilayah Jawa Tengah mendapat persentase 49,5%. Perlunya pengetahuan dan pengajaran kepada anak-anak agar personal hygiene terjaga dengan mencuci tangan dengan benar dan bisa dipraktekkan dimanapun anak-anak berada, sebelum maupun sesudah makan.Terkadang ketika anak-anak bersama orang tua, orangtua tidak mempedulikan kebersihan anaknya sehingga perlu pengetahuan untuk anak agar anak sadar diri mengenai kebersihan pada dirinya sendiri. Pengetahuan merupakan hasil tahu seseorang terhadap objek melalui indra yang dimilikinya. Perubahan sikap pada dasarnya dipengaruhi oleh faktor pengetahuan dan keyakinan maupun kepercayaan yang didapatkan dari hasil pengindraan yang salah satu didapatkannya melalui pendidikan atau proses belajar. Salah satu bentuk pendidikan adalah dengan melalui penyuluhan (Notoatmodjo, 2010)..
B.
Tujuan Umum Dan Khusus Tujuan Instruksional Umum (Tiu) Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan diharapkan An.C dapat memahami dan mengerti tentang pentingnya menjaga personal hygiene. Tujuan Instruksional Khusus (Tik) Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan klien dapat menjelaskan kembali : a. Menjelaskan pengertian personal hygiene b. Mendemonstrasikan dan menjelaskan macam-macam personal hygiene c. Menyebutkan dan menjelaskan tujuan personal hygiene
d. Menyebutkan dan menjelaskan factor-faktor yang mempengaruhi personal hygiene
C. MANFAAT Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dan pemahaman An. C akan pentingnya personal hygiene ( kebersihan diri)
D. METODE 1. Ceramah 2. Tanya jawab
E. KEGIATAN PEMBELAJARAN No 1
Waktu 5 menit
Kegiatan peserta
Kegiatan penyuluhan Pembukaan
Menjawab salam,
1. Memberi salam
mendegarkan dan
2. Menjelaskan tujuan pembelajaran
memperhatikan
3. Menyebutkan materi/pokok bahasan yang akan disampaikan 2
15 menit
Pelaksanaan
Menyimak dan
Menjelaskan materi penyuluhan secara
memperhatikan
berurutan dan teratur
materi yang
Materi:
disampaikan
a. Menjelaskan
pengertian
personal
hygiene b. Mendemonstrasikan menjelaskan personal hygiene
dan macam-macam
c. Menyebutkan
dan
menjelaskan
tujuan personal hygiene d. Menyebutkan
dan
menjelaskan
factor-faktor yang mempengaruhi personal hygiene 3
4
5 menit
5 menit
Evaluasi
Bertanya dan
Memberikan kesempatan kepada
menjawab
responden untuk bertanya
pertanyaan
Penutup
Menyimak dan
1. Menyimpulkan materi yang telah
Menjawab salam
disampaikan 2. Mengucapkan terimakasih atas perhatian dan waktu yang telah diberikan peserta 3. Mengucap salam
BAB II TINJAUAN TEORI
PERSONAL HYGIENE (KEBERSIHAN DIRI) A. PENGERTIAN Hygiene perorangan adalah cara perawatan diri manusia untuk memelihara kesehatan mereka. Cara perawatan diri menjadi rumit dikarenakan kondisi fisik atau keadaan emosional seseorang.Pemeliharaan hygiene perorangan diperlukan untuk kenyamanan individu, keamanan, dan kesehatan. Menjaga kebersihan tangan, kuku, dan kaki merupakan salah satu aspek dalam mempertahankan kesehatan sehingga kuku, tangan dan kaki harus dijaga kebersihannya. Kuman penyakit berasal dari kuku, tangan, kaki yang kotor. Kuku, tangan dan kaki yang kotor membawa bibit penyakit. Bibit penyakit dan telur cacing yang menempel pada tangan atau kuku yang kotor dapat tertelan oleh seseorang. Mencuci tangan menggunakan sabun penting dilakukan oleh anak untuk mencegah resiko penyakit (Siswanto, 2009). Hygiene merupakan suatu pencegahan penyakit yang menitikberatkan pada usaha kesehatan perseorangan beserta lingkungan. Personal hygiene yang tidak baik dapat menyebabkan timbulnya penyakit seperti penyakit infeksi (Widyati dan Yuliarsih, 2002). Keadaan penyakit infeksi dapat mengurangi nafsu makan sehingga menderita kurang gizi (Azwar, 2004). Keadaan kurang gizi merupakan salah satu faktor penyebab mudahnya seseorang terkena penyakit infeksi karena sistem kekebalan tubuh seseorang melemah (Indriyani dkk, 2006). Faktor yang mempengaruhi penyakit infeksi bisa disebabkan oleh makanan yang berupa makanan basi, beracun, alergi terhadap makanan, makanan yang terkontaminasi bakteri/kuman sehingga diperlukan personal hygiene untuk mengurangi kejadian
penyakit infeksi (Ngastiyah, 2005). Dipandang dari segi kesehatan lingkungan, pengaruh makanan terhadap kesehatan sangat besar karena makanan dan minuman dapat berperan sebagai vector agen penyakit yang ditularkan melalui makanan yang disebut food borne disease (penyakit bawaan makanan). Tipe penyakit yang dapat menyerang manusia berkaitan dengan makanan yaitu food infection yaitu suatu gejala penyakit yang muncul akibat mikroorganisme yang masuk dan berkembangbiak dalam tubuh manusia (usus) melalui makanan yang dikonsumsi dan food intoxication yaitu gejala penyakit yang muncul akibat mengkonsumsi racun yang ada dalam makanan (Mubarok, 2009). Tidak hanya status gizi yang memengaruhi kesehatan seseorang, tetapi status kesehatan juga memengaruhi status gizi (Amin dkk, 2004).
B. Macam-macam Personal Hygiene a. Perawatan Kulit Rambut dan Kepala. Penampilan dan kesejahteraan seseorang seringkali tergantung dari cara penampilan dan perasaan mengenai rambutnya. Penyakit atau ketidakmampuan mencegah klien untuk memelihara perawatan rambut sehari-hari. Menyikat, menyisir dan bersampo (minimal 2 kali seminggu) adalah cara-cara dasar higienis untuk perawatan kulit rambut dan kepala. b. Perawatan Mata. Cahaya harus cukup terang ketika membaca atau bekerja Hindari tempat berdebu. Makanlah makanan yang banyak mengandung vitamin A (wortel, hati dll). c. Perawatan Hidung. Untuk mengurangi masuknya polusi udara yang masuk pakailah kain untuk menutupi hidung pada saat berjalan.
Supaya tidak tertular ketika orang bersin/batuk pakailah penutup hidung. Hiruplah udara segar pada pagi hari. d. Perawatan Telinga. Bersihkan telinga dengan menggunakan cotton buds. Bisa menggunakan washlap yang dilembabkan, dirotasikan ke daun telinga dengan lembut. e. Perawatan Kuku Kaki dan Tangan. Potonglah kuku kaki dan tangan yang pendek dan memperhatikan sudut-sudutnya. f. Perawatan Genitalia. Gunakan celana dalam yang bahan kainnya dapat menyerap keringat serta jangan ketat (kalau bisa terbuat dari katun) serta ganti ketika terasa lembab. g. Perawatan Kulit Seluruh Tubuh. Mandi dua kali sehari, yang bertujuan: Membersihkan kulit dari bakteri, mengurangi keringat dan sel kulit yang mati yang meminimalkan iritasi kulit dan mengurangi kesempatan infeksi. Mengurangi bau badan. Peningkatan citra diri. Meningkatkan relaksasi dan perasaan segar kembali dan kenyamanan.
C. TUJUAN PERSONAL HYGIENE 1. Meningkatkan derajat kesehatan seseorang 2. Memelihara kebersihan diri seseorang 3. .Memperbaiki personal hyiene yang kurang 4. Mencegah penyakit 5. Menciptakan keindahan
6. Meningkatkan rasa percaya diri
D. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERSONAL HYGIENE 1. Body image Gambaran individu terhadap dirinya sangat mempengaruhi kebersihan diri misalnya karenaadanya perubahan fisik sehingga individu tidak peduli terhadap kebersihannya. 2. Praktik sosial Pada anak-anak selalu dimanja dalam kebersihan diri, maka kemungkinan akan terjadiperubahan pola Personal Hygiene. 3. Status sosial-ekonomi Personal Hygiene memerlukan alat dan bahan seperti sabun, pasta gigi, sikat gigi, sampo,alat mandi yang semuanya memerlukan uang untuk menyediakannya. 4. Pengetahuan Pengetahuan Personal Hygiene sangat penting karena pengetahuan yang baik dapatmeningkatkan kesehatan. 5. Budaya Di sebagian masyarakat jika individu sakit tertentu maka tidak boleh dimandikan. 6. Kebiasaan seseorang Ada kebiasaan seseorang yang menggunakan produk tertentu dalam perawatan dirinyaseperti penggunaan sabun, sampo, dan lain-lain.
BAB III FORMAT PENGKAJIAN
A. Perumusan Masalah Bagaimanakah metode konseling khusus pada salah satu siswi MI BAABUSSALAM. (An. C)
B. Prioritas Masalah Konseling pada siswa tentang pentingnya personal hygiene C. Perencanaan Memberikan konseling tentang personal hygiene
D. Penatalaksananaan Hari / tanggal
: Senin, 26 November 2018
Waktu
: 30 Menit
Memberikan konseling tentang personal hygiene
E. Evaluasi 1. Kegiatan konseling dapat dilaksanakan dengan baik 2. Siswa memberikan respon positif dalam bentuk pertanyaan
BAB IV PEMBAHASAN
Setelah melakukan identifikasi konseling kepada siswi MI BAABUSSALAM (An.C) tetang personal hygiene penulis menyimpulkan Personal hygiene (kebersihan perorangan) adalah suatu tindakan untuk memelihara kebersihan dan kesehatan seseorang untuk kesejahteraan fisik dan psikis. Pemeliharaan hygiene perorangan diperlukan untuk kenyamanan individu, keamanan, dan kesehatan. Menjaga kebersihan tangan, kuku, dan kaki merupakan salah satu aspek dalam mempertahankan kesehatan sehingga kuku, tangan dan kaki harus dijaga kebersihannya. Kuman penyakit berasal dari kuku, tangan, kaki yang kotor. Kuku, tangan dan kaki yang kotor membawa bibit penyakit. Bibit penyakit dan telur cacing yang menempel pada tangan atau kuku yang kotor dapat tertelan oleh seseorang. Mencuci tangan menggunakan sabun penting dilakukan oleh anak untuk mencegah resiko penyakit (Siswanto, 2009). Tujuan personal hygiene yaitu untuk : a. Meningkatkan derajat kesehatan seseorang. b. Memelihara kebersihan diri seseorang. c. Memperbaiki personal hygiene yang kurang. d. Pencegahan terhadap penyakit. e. Meningkatkan percaya diri seseorang dan Menciptakan keindahan. Macam-macam Personal Hygiene 1.
Perawatan Kulit Rambut dan Kepala. Yaitu : Menyikat, menyisir dan bersampo (minimal 2 kali seminggu)
2.
Perawatan Mata.yaitu : Cahaya harus cukup terang ketika membaca dan Makanlah makanan yang banyak mengandung vitamin A (wortel, hati dll).
3.
Perawatan Hidung.yaitu : Hiruplah udara segar pada pagi hari.
4.
Perawatan Telinga. Yaitu : Bersihkan telinga dengan menggunakan cotton buds.
5.
Perawatan Kuku Kaki dan Tangan. Yaitu : Potonglah kuku kaki dan tangan yang pendek
6.
Perawatan Genitalia. Yaitu : Gunakan celana dalam yang bahan kainnya dapat menyerap keringat serta jangan ketat (kalau bisa terbuat dari katun) serta ganti ketika terasa lembab.
h. Perawatan Kulit Seluruh Tubuh yaitu : Mandi dua kali sehari, yang bertujuan: Membersihkan kulit dari bakteri, mengurangi keringat.
Setelah dilakukan penyuluhan serta observasi selama 1 minggu terhadap An. C terdapat adanya perubahan yaitu sikat gigi telah dilakukan setiap hari 2 kali sehari, mencuci rambut dan memakai shampo telah dilakukan 2 kali sehari, dan juga kuku kaki dan tangan telah dipotong pendek. Dengan demikian penulis menyarankan agar An. C tetap menjaga personal hygiene sehingga aktifitas sehari-hari dapat dilakukan dengan nyaman.karena bersih dan sehat.
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan Personal hygiene (kebersihan perorangan) adalah suatu tindakan untuk memelihara kebersihan dan kesehatan seseorang untuk kesejahteraan fisik dan psikis (luthfya 2017) Pemeliharaan hygiene perorangan diperlukan untuk kenyamanan individu, keamanan, dan kesehatan. Menjaga kebersihan tangan, kuku, dan kaki merupakan salah satu aspek dalam mempertahankan kesehatan sehingga kuku, tangan dan kaki harus dijaga kebersihannya. Kuman penyakit berasal dari kuku, tangan, kaki yang kotor. Kuku, tangan dan kaki yang kotor membawa bibit penyakit. Bibit penyakit dan telur cacing yang menempel pada tangan atau kuku yang kotor dapat tertelan oleh seseorang. Mencuci tangan menggunakan sabun penting dilakukan oleh anak untuk mencegah resiko penyakit (Siswanto, 2009). Hygiene merupakan suatu pencegahan penyakit yang menitikberatkan pada usaha kesehatan perseorangan beserta lingkungan. Personal hygiene yang tidak baik dapat menyebabkan timbulnya penyakit seperti penyakit infeksi (Widyati dan Yuliarsih, 2002). B. Saran Disarankan bagi anak-anak dan terutama An. C supaya dapat menjaga kebersihan diri dari sedini mungkin sehingga terbiasa dengan pola hidup bersih dan sehat dan terhindar dari penyakit.
DAFTAR PUSTAKA
FKUI/ 1996.Buku Ajar Kardiologi.Gaya Baru. Jakarta. Ignatisius. Donna. 1995. Medical Surgical Nursing Philadephia. Sender Company. Riskesdas 2013 Sylvia A. Price. 2000. Patofisiologi. EGC. Jakarta. Potter dan Perry. 2005. Fundamental Keperawatan. Jakarta: EGC Sinta
Wahyu.
2013.
Bagaimana
Menjaga
Personal
Hygiene
yang
Baik?
www.personalhygiene.com. Diakses tanggal 1 April 2014 Sylvia A. Price. 2000. Patofisiologi. EGC. Jakarta. Jurnal luthfiya 2017. Gambaran personal hygiene siswa sekolah dasar ranowangko kecamatan tombariri kabupaten minahasa. http://sirwandasugiarto.blogspot.com/2012/12/kumpulan-sap_2497.html