Maklumat Teori

  • May 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Maklumat Teori as PDF for free.

More details

  • Words: 994
  • Pages: 3
May 5th, 2008 Filed under: Teori Pekerjaan Sosial by teguhaditya

Teori Peranan dalam Pekerjaan Sosial Penulis seperti Strean (1971 ) dan Davis (1986 ) menekankan konstribusi pandangan sosiologi dan sosial psikologis pada pekerjaan sosial, sementara Perlman (1986 ) menyatakan peranan sosial adalah konsep yang berguna untuk memahami relasi dan kepribadian yang menjadi kepentingan pekerjaan sosial. Teori peranan berkaitan dengan teori stuktural fungsional dalam sosiologi. Teori ini menganggap bahwa orang menduduki posisi dalam struktur sosial dan setiap posisi memiliki peranan. Peranan adalah sekumpulan harapan atau perilaku yang berhubungan dengan posisi dalam struktur sosial, dan gagasan ini menyatakan peranan selalu dipertimbangkan dalam konteks relasi karena hanya dalam relasi peranan dapat dikenali ( Munson dan Balgopal,1978 ). Peranan berasal dari harapan terhadap orang lain. Peranan mungkin ascribed ( misal menjadi wanita atau kulit hitam atau cacat ) atau attained ( dicapai ) melalui sesuatu yang dilakukan (misalnya menjadi penulis atau anggota parlemen). Kumpulan peranan adalah kumpulan peranan yang bersamaan dalam posisi sosial tertentu. Complementarity ( saling mengisi ) peranan ada ada jika peranan, perilaku dan harapan sesuai dengan harapan dari orang - orang yang ada di sekeliling. Konflik peranan ada jika satu peranan tidak sesuai dengan peranan lain. Konflik inter-peranan terjadi jika peranan - peranan yang saling berbeda yang dipegang seseorang tidak sesuai. Konflik inter-peranan terjadi jika harapan dari orang yang berbeda yang peranannya sama tidak sesuai. Amibiguitas peranan muncul jika tidak ada kepastian tentang peranan yang dibawakan. Salah satu kesulitan pekerjaan sosial dalam mempertahankan ciri khusus relasi profesional adalah pekerja sosial harus memisahkan sikap dan perilaku pribadinya dengan perilaku yang diharapkan dari peranan profesional dan ada perdebatan tentang bagaimana menyeimbangkannya karena ada kecenderungan untuk lebih memperbesar persamaan dan keterbukaan dalam relasi dengan klien ( munson dan balgopal,1978 ). Salah satu masalah adalah jarak peranan yaitu peranan yang secara profesional tepat namun dianggap salah oleh klien atau pengamat lainnya karena tidak ada dengan peranan itu (Ruddock,1969, hal.14 ). Nilai dari gagasan ini adalah beberapa perilaku dapat dipahami sebagai konflik peranan dan ketidaktentuan peranan. Mudah bagi klien untuk memahaminya, tidak mencela klien dan mudah untuk mengubahnya. Selain itu, teori peranan diambil dalam perspektif sosial tentang perilaku sehingga merupakan kaitan yang berguna diantara masalah perilaku dan lingkungan sosial. (jangan asal copy paste donk) cantumin http://blogs.unpad.ac.id/teguhaditya pada daftar pustakanya Sebagai contoh, Clare, seorang wanita usia pertengahan, bekerja sebagai sekretaris. Sudah bercerai dari suaminya dan berhasil membesarkan anaknya sendirian. Ibunya yang sudah tua juga hidup sendiri dan mempunyai gangguan penglihatan sehingga hampir buta. Dokter menyarankan agar mereka hidup bersama. Pengaturan ini membuat stress dan menyulitkan Clare sehingga meminta pertolongan pekerja sosial. Dengan menggunakan gagasan dari teori peranan dapat dijelaskan ada konflik peranan di antara peran sebagai pekerja yang penting untuk self-esteemnya dan perannya sebagai anak yang harus mengurus orang tua. Ada konflik inter-peranan karena harapan ibunya pada peran mengurus. Konflik dengan harapan Clare dan harapan - harapan anaknya. Melihat lebih dalam keadaan situasi , Clare menderita ambiguitas perana ; karena ia memahami dan menghargai semua

pandangan tentang peran sebagai anak dan ia sendiri tidak pasti tentang apa yang harus dilakukannya. Dengan contoh ini, kita dapat melihat bagaimana teori peranan dapat memperjelas apa yang terjadi dalam situasi tanpa menyalahkan individu atau mengkritik perilaku dan pikirannya. Namun, pendukung gagasan psikologis mengkritik pendekatan ini karena mengabaikan perasaan yang kuat yang mungkin muncul dan mencegah pengubahan perilaku atau memecahkan konflik. Ruddock ( 1969 ) menyatakan bahwa teori peranan kurang menjelaskan perilaku yang khusus. Meskipun demikian, konsep - konsepnya berguna karena penjelasannya menghubungkan perilaku dengan faktor - faktor sosial. Pendekatan ini juga dikritik oleh perspektif radikal karena gagal menegaskan tekanan sosial yang lebih besar yang menuntun pada penindasan wanita. Walaupun teori peranan membantu menjelaskan bagaimana pola sosial mempengaruhi klien individual namun pendekatan struktural fungsionalnya cenderung menuntun pada asumsi bahwa peranan itu adadan merupakan bagian yang diperlukan dalam pola masyarakat tanpa menuntun pada pertanyaan apakah pola tersebut cocok dan mungkin diubah untuk kepentingan klien dan masyarakat. Selain itu, teori peranan tidak menawarkan cara intervensi situasi karena tidak memberikan teknik - teknik pengubahan perilaku dan teknik dalam menghadapi respon emosi dan pribadi terhadap konflik peranan. Karya Goffman (1968) memperlihatkan cara lainnya untuk melihat adanya peranan. Dalam interaksi sosial orang mengetahui tentang orang lain melalui cara menangkap tanda - tanda dari perilaku orang lain. Kita dapat mempengaruhi pandangan orang lain dengan cara mengatur informasi ; kita melakukan perbuatan yang dirancang agar kesannya tepat. Peranan dalam pandangan ini adalah ” perbuatan ” yang dilakukan karena adanya harapan sosial yang terkait dengan status sosial. Penampilan kita biasanya didealkan dan didalamnya tercakup harapan sosial. Beberapa aspek peranan sangat ditekankan sedangkan aspek lain disembunykan. Dalam buku terkenal lainnya, Goffman (1968 ) memperlihatkan bagaimana orang diberi stigma memberikan kesan pada orang lain tentang aspek - aspek diri mereka yang tidak disetujui secara sosial. (jangan asal copy paste donk) cantumin http://blogs.unpad.ac.id/teguhaditya pada daftar pustakanya Orang seringkali bekerja dalam tim terutama dalam organisasi untuk saling berbagi tanggung jawab, melakukan peranan yang diterima secara sosial. Dalam seri bukunya, Goffman (1972 a, b, c ) memperluas gagasannya ke dalam analisis komprehensif tentang bagaimana peranan yang secara sosial diterima dapat menjelaskan berbagai perilaku yang berbeda - beda. Gagasan ini berkaitan dengan interaksionisme simbolik yang menekankan pada bagaimana peranan dilakukan karena adanya harapan sosial dan labelling dan perilaku dalam peranan diubah sesuai situasi dan harapan sekeliling kita. gagasan ini berguna bagi pekerja sosial karena banyak klien yang diberi stigma karena mempunyai masalah fisik dan kondisi mental yang tidak setujui orang lain. Labelling berasal dari karya Lemert (1972) dan Becker (1963 ). Menurut Lemert, banyak orang bertindak menyimpang dan isu yang penting adalah respon lingkungan sosial sekelilingnya terhadap tindakan tersebut. Kadang - kadang orang diberi cap menyimpang atau kriminal leh sistem sosial. Sekali diberi cap, mereka berbuat sesuai harapan sosial dan terdorong bertindak dengan cara yang lebih menyimpang. Inilah yang menuntun pada proses labelling yang lebih kuat. Becker memperlihatkan bagaimana kelompok sosial menciptakan penyimpangan dengan membuat peraturan dan menentukan siapa yang terkena. Memberi cap ” orang luar ” bagi kehidupan sosial normal.

Teori Peranan Dalam Pekerjaan Sosial .http://blogs.unpad.ac.id/teguhaditya/script.php/read/teori-peranan-dalampekerjaan-sosial/(retrieved 8 September 2009)

Related Documents

Maklumat Teori
May 2020 16
Maklumat
June 2020 33
Teknologi Maklumat
May 2020 27
Maklumat Penting
November 2019 35
Teknologi Maklumat
May 2020 15