Makalah Revolusi Rusia.docx

  • Uploaded by: RahmatHidayat
  • 0
  • 0
  • May 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Makalah Revolusi Rusia.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 2,078
  • Pages: 9
MAKALAH Tentang REVOLUSI RUSIA

DISUSUN OLEH : PRIATI KELAS : XI IIS 1

DIBIMBING OLEH: IBU KHAIRUNNISA, S.Pd

SMA NEGERI 2 WOHA TAHUN AJARAN 2018 / 2019

PEMBAHASAN REVOLUSI RUSIA Pada masa pemerintahan Tsar Nicholas II (1894–1917), pemerintahan sangat reaksioner dan bersifat otokratis. Akan tetapi, dalam bidang ekonomi sangat progresif, terutama dalam bidang industri, seperti industri tekstil, pertambangan, batubara, dan besi. Dengan industri yang maju inilah maka muncullah kaum buruh. Pada tahun 1905 terjadi pemberontakan kaum buruh yang bertujuan untuk menuntut perbaikan nasib dan persamaan hak. Hal ini selaras dengan semboyan mereka, yakni sama rasa sama rasa. Di samping itu, rakyat juga menuntut adanya pemerintahan yang liberal. Pada saat itu, Rusia mengalami kekalahan dalam perang melawan Jepang. Di tengah-tengah situasi yang sedang kacau itu, Tsar Nicholas II masih mampu mengatasi keadaan dengan mengambil tindakan dengan menjamin kebebasan berserikat dan pembentukan Duma (DPR). Namun dalam Duma itu sendiri terjadi pertentangan antara kaum Sosialis dan kaum Liberalis. Kaum Sosialis menghendaki susunan masyarakat yang sosialis, sedangkan kaum Liberal menghendaki adanya monarkhi konstitusional. Nicolas II bersikap keras, dan memihak kepada kaum Sosialis sehingga Duma dibubarkan. Hal inilah yang kemudian mendorong timbulnya revolusi. Nah, pada kesempatan kali ini Zona Siswa akan mencoba membahas secara lengkap mengenai Revolusi Rusia baik latar belakang, proses revolusi dan dampaknya. Semoga bermanfaat. Check this out!!! A. Latar Belakang Revolusi Rusia Sejak kekalahannya dalam perang melawan Jepang pada tahun 1905, bayangan revolusi selalu tampak di Rusia. Berbagai gerakan rakyat menentang pemerintah ditindas dengan kekerasan senjata. Gerakan tersebut bersifat sporadis dan seberapa pun usaha pemerintah untuk menindasnya, gerakan-gerakan serupa selalu muncul. Akhirnya, revolusi sungguh-sungguh

terjadi

di

tengah

Perang

Dunia

ketika

Rusia

mengalami

kekalahankekalahan besar. Sebab-sebab terjadinya revolusi sebagai berikut. 1. Pemerintahan Tsar Nicholas II yang reaksioner Ketika negara-negara lain mulai mengakui hak-hak politik bagi warga negaranya, Tsar Nicholas II masih enggan melakukan hal yang sama. Ia memang mengizinkan dibentuknya Duma (daerah perwakilan rakyat Rusia), namun keberadaannya hanya sandiwara belaka. Pemilihan anggota Duma dilakukan dengan pura-pura karena pada praktiknya, anggota Duma

adalah orang-orang yang propemerintahan Tsar. Hasil-hasil rapat dan rekomendasi Duma kepada Tsar tidak pernah dihiraukan. 2. Susunan pemerintahan Tsar yang buruk Pemerintahan pada masa Tsar Nicholas II tidak disusun secara rasional, melainkan atas dasar favoritisme. Tsar tidak memilih orang-orang yang cakap untuk pemerintahannya, orang-orang yang dipilihnya untuk jabatan-jabatan pemerintahan hanyalah orang-orang yang disukainya. Dalam hal ini, Nicholas II sangat dipengaruhi oleh istrinya, Tsarrina Alexandra. Alexandra sendiri sangat dipengaruhi oleh seorang biarawan yang menyebut dirinya sebagai utusan Tuhan, Grigori Rasputin. Alexandra dan Rasputin adalah orang-orang yang sangat kolot dan benci terhadap segala macam paham baru. 3. Perbedaan sosial yang mencolok Kondisi kehidupan antara kedua golongan masyarakat di Rusia pada masa itu sangat jauh perbedaannya. Tsar dan para bangsawan hidup mewah dan kaya raya, sementara rakyat, terutama petani dan buruh, sangat miskin dan sengsara. Bangsawan juga memiliki berbagai macam hak yang tidak dimiliki rakyat, bahkan banyak hak rakyat yang diabaikan. Sekalipun perbudakan telah dihapuskan, para bangsawan tetap memperlakukan rakyat biasa seperti budak dalam kehidupan sehari-hari. 4. Persoalan tanah Perubahan kebijakan agraria oleh Menteri Stolypin pada tahun 1906 hanya menghasilkan perubahan tanah-tanah mir menjadi milik perseorangan anggota mir. Di luar mir, masih banyak tanah berukuran luas yang menjadi milik para tuan tanah, baik bangsawan maupun para kulak (petani-petani besar). Tanah-tanah ini dikerjakan oleh para petani kecil (buruh tani). Para buruh tani ini lalu berusaha menuntut tanah yang seharusnya menjadi miliknya. 5. Adanya aliran-aliran yang menentang Tsar Dalam revolusi pada tahun 1905, aliran-aliran yang menentang Tsar dapat ditindas, tetapi tidak lenyap. Mereka melakukan gerakan bawah tanah dan mengumpulkan kekuatan sambil menunggu kesempatan untuk kembali muncul. Aliran-aliran tersebut adalah aliran liberal dan sosialis. Kaum liberal yang disebut Kadet (Konstitusional Demokrat). Aliran ini menghendaki Rusia menjadi kerajaan yang berundang-undang dasar. Kaum sosialis menghendaki susunan masyarakat yang sosialis serta pemerintahan yang modern dan

demokratis. Kaum sosialis merupakan anasir yang revolusioner dan terbagi lagi atas dua aliran: Mensheviks (moderat atau sosial demokrat) dan Bolsheviks (radikal, kemudian berkembang menjadi partai komunis). Golongan Mensheviks dipimpin oleh Georgi Plekhanou yang kemudian digantikan oleh Kerensky. Adapun golongan Bolsheviks dipimpin oleh Lenin dan Trotsky. 6. Kekalahan perang Ketika melibatkan diri dalam Perang Dunia I, sebenarnya Rusia tidak mempunyai tujuan perang yang tertentu. Rusia ikut perang karena terikat dan terseret oleh perjanjianperjanjiannya dengan negara-negara lain, terutama yang tergabung dalam Triple Entente. Keikutsertaan Rusia dalam Perang Dunia I mendapat sambutan dingin dari rakyatnya. Peperangan yang tidak didukung oleh rakyat tentu menghasilkan kekalahan. Kekalahankekalahan besar Rusia (pertempuran di Tannenberg dan di sekitar danau-danau wilayah Masuri) semakin mengecewakan hati dan melenyapkan kepercayaan rakyat kepada Tsar. Rakyat mulai jemu pada peperangan dan menginginkan kedamaian. 7. Ancaman bahaya kelaparan Lima belas juta warga Rusia dimobilisasi untuk perang. Kesejahteraan mereka harus dijamin penuh oleh negara. Sementara, banyaknya orang yang dikirim ke medan perang berakibat kurangnya tenaga kerja, baik dalam bidang industri maupun pertanian. Macetnya industri dan pertanian ini menimbulkan bahaya kelaparan sebab kurangnya bahan makanan. Perekonomian negara pun menjadi kacau balau. B. Prosess Terjadinya Revolusi Rusia Revolusi Rusia tahun 1917 dapat dibagi menjadi dua tahap, yakni Revolusi Februari 1917 dan Revolusi Oktober 1917. 1. Revolusi Februari 1917 Revolusi ini dimulai dari Petrograd (sekarang Leningrad) dengan demonstrasi yang menuntut bahan makanan, kemudian diikuti dengan pemogokan di perusahaan-perusahaan. Revolusi yang digerakan oleh kaum Kadet, Menshewiki, dan Bolshewiki ini kemudian berhasil menggulingkan Tsar Nicholas II. Tampuk pemerintahan dikendalikan oleh kaum Kadet dengan bentuk pemerintahan sementara. Akan tetapi, kaum Kadet tidak segera mengadakan perubahan-perubahan seperti yang dituntut oleh rakyat. Kaum Menshewiki di bawah pimpinan Karensky kemudian

menggulingkan kaum Kadet dan memegang tampuk pemerintahan. Program kaum Menshewiki pertama-tama ialah menjunjung kembali kehormatan Rusia di mata dunia internasional (karena kekalahan-kekalahan Rusia dalam peperangan), setelah itu baru mengadakan perubahan pemerintahan dalam negeri. Serangan besar-besaran terhadap Jerman (dalam Perang Dunia I) segera dilangsungkan, namun gagal. Hal inilah mengakibatkan hilangnya kepercayaan rakyat terhadap pemerintahan Menshewiki. Kesempatan ini digunakan dengan sebaik-baiknya oleh kaum Bolshewiki untuk menyusun kekuatan guna merebut pemerintahan. 2. Revolusi Oktober 1917 Ketika pemerintahan Menshewiki kehilangan kepercayaan di mata rakyat, kaum Bolshewiki segera mendekati rakyat dan menjanjikan adanya kedamaian dan pembagian tanah. Dengan cara ini kaum Bolshewiki mendapatkan simpati dan dukungan dari rakyat. Kaum Bolshewiki yang semula telah mempersiapkan diri dengan mengadakan wajib militer kepada para pekerja (yang kemudian menjadi Pengawal Merah) di bawah pimpinan Trotsky, siap untuk merebut kekuasaan. Revolusi di mulai di Petrograd lagi di bawah pimpinan Lenin yang menyerukan untuk mendirikan Republik Soviet. Angkatan Darat dan Angkatan Laut di Petrograd memihak Lenin. Pada tanggal 25 Oktober 1917 pemerintah Menshewiki di bawah pimpinan Kerensky berhasil digulingkan. Kaum Bolshewiki akhirnya berhasil memegang tampuk pemerintahan baru di Rusia. a. Keadaan Rusia Sebelum Revolusi 1917. Rusia adalah Negara kerajaan diperintah oleh seorang Tsar atau kaisar.Sebagian besar Tsar yang memerintah di kerajaan Rusia bersifat otoriter dan bertindak sewenang-wenang terhadap rakyatnya. Ketika Tsar Nicholas II (1894-1917) memerintah Rusia, ia menjalankan pemerintahan dengan sangat reaksioner, tetapi dalam bidang ekonomi bersifat progresif. Hal ini menyebabkan industrialisasinya berkembang pesat. Kemajuan industri menyebabkan berkembangnya gerakan sosialisme di Rusia.Akibatnya Tsar Nicholas ii menjadi korban dari gerakan sosialisme. Pada tahun 1917,Tsar Nicholas II diturunkan dari tahta kerajaannya & dibuang ke Serbia. Tahun 1918, Tsar Nicholas bersama dengan keluarganya dibunuh oleh kaum Komunis (Bolsjewiki/Bolshevik). Peristiwa-peristiwa penting yang terjadi pada masa pemerintahan Tsar Nicholas ii adalah sbb:

a. Industralisasi. Menteri Keuangan yaitu sergey witte, berjasa dalam perkembangan industri di Rusia sejak th. 1892. Industri ini dibangun agar dapat bersaing dengan negara-negara Eropa Barat.Industri yang dibangun, seperti industri tekstil. pertambangan batu bara,minyak,besi,dst. b. Munculnya Sosialisme di Rusia. Perkembangan industri yang cukup pesat menyebabkan munculnya golongan buruh (proletar) yang berakibat kemunculan gerakan sosialisme pada masa pemerintahan Tsar Nicholas II, George Plekhanov mendirikan Partai Sosial Demokrat (1898) programnya adalah persamaan dalam hukum, kemerdekaanpers, berbicara,berkumpul serta perbaikan nasib buruh dan tani.Pada tahun 1903 Partai Sosial Demokrat pecah menjadi Partai Sosialis(Mensjewiki/Menshevik)yang dipimpin oleh George Plikhanov kemudian dilanjutkan oleh Kerensky. Partai lainnya adalah Partai Komunis (Bolsjewiki/Bolshevik) yang dipimpin oleh Vladimir Ulyanov(nama samaran Lenin),kemudian beralih kep[ada Josef Dschugaschvili(terkenal dengan nama Salatin). c. Perang Rusia-Jepang (1904-1905). Pada perang ini Rusia mengalami kekalahan yang menyebabkan derajat & kepercayaan Tsar di mata rakyat semakin morosot. Baik kaum Menshevik maupun Bolshevik menuntut kepada pemerintahan Tsar untuk melaksanakan perubahan-perubahan secara liberal. d. Minggu berdarah (22 Januari 1905). Pada hari minggu, 22 Januari 1905 kaum buruh (laki-laki & perempuan) yang dipimpin oleh Gapon (nama lengkapnya Georgy Apollonovica Gapon seorangpendeta) berbaris meuju istana Tsar untuk menyampaikan (petisi)tentang pemerintahan liberal & perbaikan nasib kaum buruh.Karena tidak bersenjata & tidak agresif itu disambut dengan tembakantembakan oleh pasukan pengawal istana.Peristiwa ini menyebabkan rakyat marah & bahkan menjadi salah satu penyebab Revolusi th. 1905. 3. Revolusi Rusia 1905. Meletusnya revolusi Rusia tahun 1905 diawali dengan pemogokan umum di st.Petersburg(Petrograd/Leningrad). Diikuti oleh seluruh bangsa Rusia. Kaum buruh di st.Petersburg membentuk Dewan Buruh(Soviet), kemudian diikuti oleh buruh-buruh seluruh Rusia.Kaum buruh yang semakin bertambah besar, mendesak Tsar Nicholas II untuk membuat Undang-Undang Dasar(UUD)bagi Rusia.Dibentuk & diumumkan oleh Tsar pada bulan Oktober 1905 sehingga dikenal dengan sebutan Oktober Manifesto 1905. Kaum liberal merasa puas dengan dikeluarkannya UUD. Namun kaum Sosialis & komunis merasa tidak puas,& melanjutkan berbagai pemberontakan.Tetapi pemberontakan ini dapat ditindas dengan

kejam oleh angkatan perang Rusia yang masih setai kepada Tsar. Revolusi Rusia 1905 memunculkan beberapa akibat : Adanya perubahan agraria dari Menteri Stolypin tahun 1906. Dibentuknya Dewan Perwakilan Pakyat(Duma). Revolusi Rusia(1917). 1. Faktor-faktor yang menyebabkan munculnya Revolusi Rusia th.1917: 

Pemerintahan Tsar Nicholas II yang reaksioner. Tsar tidak mau memberikan hak-hak politik yang sungguh-sungguh kepada warga negaranya. Duma (Dewan Rakyat) yang dibentuk atas perintah Tsar tidak sepenuhnya mewakili rakyat,hanya sebagai badan penasehat Tsar.



Susunan pemerintahan Tsar yang buruk.Pemerintahan tidak disusun secara rasional,tetapi atas dasar favoritisme (mementingkan kesukaan terhadap seseorang). Tsar tidak memilih orang-orang yang cakap, tetapi orang yang disukainya untuk duduk di pemerintahan.



Perbadaan Sosial yang mencolok.Tsar & kaum bangsawan hidup mewah & kaya raya,sementara rakyat terutama para petani & buruh hidup miskin & sengsara.



Persoalan Tanah.Menteri Stolypin (namalengkapnya Pyotr Arkadyevich Stolypin) yang melakukan perubahan agrarian tahun 1906,tidak dapat sepenuhnya untuk dilakukan.karena kaum bangsawan masih tetap menjadi penguas atas tanah-tanah yang cukup luas & dikerjakan oleh para petani. Para petani itu menuntut tanah menjadi miliknya.



Munculnya aliran-aliran yang muncul untuk menentang Tsar seperti aliran-aliran dari kaum Liberal kaum sosialis.Kaum sosialis terbagi atas 2 aliran yaitu aliran sosial Demokrat & aliranKomunis.



Kekalahan Perang pasukan Rusia didaerah Tannenberg & Danau Misuri sangat mengecewakan rakyat & menghilangkan kepercayaan rakyat terhadap Tsar. Rakyat jemu menginginkan perang dan mereka menginginkan perdamaian.



Bahaya Kelaparan Mengancam lima belas juta rakyat Rusia dimobilisasiuntuk perang. Hal ini menimbulkan kekurangan tenaga kerja pada bidang industri maupun pertanian.Pertanian terbelengkai,ekonomi Negara kacau & akibatnya bahaya kelaparan mengancam.

2. Revolusi Rusia th.1917 ini dapat dibagi dlm 2 fase yaitu revolusi Februari 1917 & Revolusi Oktober 1917.

a. Revolusi Februari1917. Revolusi Februari 1917 ini dimulai dari Petrograd (Leninggrad sekarang). Masyarakat Rusia yang dikoordinasikan oleh golongan liberal, sosialis dan komunis menuntut bahan makanan,kemudian diikuti pemogokan pemogokan diperusahaan parusahaan. Tentara yang diperintahkan untuk menembak para demonstran dan para pemogok, berbalik menembak para komandannya sendiri. Revolusi Rusia meletus,Tsar Nicholas II ditawan dan dipaksa untuk turun tahta. Kelompok revolusi membentuk pemerintah sementara

atas

Negara

Rusia.Pemerintah sementara itu dipimpin oleh kaum liberal. b. Revolusi Oktober 1917 (Revolusi Komunis) Pada bulan April 1917, Lenin kembali keRusia dari perjalanannya di Jerman,Perancis,Inggris,Austria,Swiss.Pada tahun itu pula Leon Trotsky(alias Bronstein)juga kembali ke Rusia dari Amerika Serikat.Kedua tokoh ini merupakan pemimpin gerakan komunis di Rusia. Ketika pemerintahan dari kaum sosialis kehilangan kepecayaannya terhadap rakyat,maka kaum kumunis mendekati rakyat dengan memberikan harapanharapan,menganjurkan kepada para petani untuk membagi-bagi tanah dan para buruh untuk menyita pabrik-pabrik. Revolisi dimulai di Petrograd.Tanggal 25 Oktober 1917 pemerintahan sosialis di bawah Kerensky berhasil digulingkan oleh kaum komunis yang dipimpin oleh Lenin.Pemerintahan Rusia kemudian dipegang oleh Lenin,serta langsung mengadakan perubahan secara besar-besaran. Kaum pendukung Tsar menyebut dirinya Rusia Putih dan kaun komunis menyebut dirinya Rusia Merah.Kaum Rusia Putih melakukan perlawanan terhadap pemerintahan yang dipegang oleh kaum komunis.Perlawanan kaum Rusia Putih dipimpin oleh Jendral Denikin(nama lengkapnya Anton Ivanovich Denikin)dan Wrangel(nama lengkapnya Pyotr Nikolayevich Wrangel).Kaum Rusia Putih mendapat bantuan

dari

sekutu(Negara-negara

Eropa

Barat)yang

tidak

menginginkan

berkembangnya komunisme di Rusia.

C. Dampak dari Revolusi Rusia Revolusi Rusia yang dimenangkan oleh kaum komunis radikal (Bolshevik) berdampak pada meluasnya paham komunisme di dunia. Negara-negara dunia ketiga yang pada saat itu masih dijajah bangsa lain dengan segera mengadopsinya. Juga negara-negara

yang baru terbentuk dan negara-negara yang rakyatnya telah bosan hidup dalam kekangan feodalisme penguasa. Paham baru ini pun dengan segera menjalar ke Indonesia yang pada saat itu tengah menghidupkan organisasi-organisasi pergerakan ke arah kemerdekaan. Organisasiorganisasi yang menganutnya juga bersikap radikal (nonkooperatif) terhadap Belanda, bahkan di kemudian hari jelas-jelas melakukan pemberontakan. Contohnya adalah ISDV yang setelah Indonesia merdeka mengubah nama menjadi PKI.

Related Documents

Revolusi
May 2020 21
Revolusi Iran
November 2019 23
Revolusi Industri.docx
November 2019 20
Revolusi Beludru.docx
July 2020 17

More Documents from "Putri Diani"