Revolusi Beludru.docx

  • Uploaded by: Putri Diani
  • 0
  • 0
  • July 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Revolusi Beludru.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 1,546
  • Pages: 7
REVOLUSI BELUDRU Revolusi Beludru adalah tumbangnya pemerintahan komunis di Cekoslowakia akibat demonstrasi massa, pada akhir tahun 1989.

Berakhirnya pemerintahan komunis menyebabkan munculnya nasionalisme dan menguatnya perbedaan antara sku bangsa Ceko dan Slowakia, yang berujung bubarnya Cekoslowakia pada 31 Desember 1992.

Pembahasan:

Revolusi Velvet (atau Revolusi Beludru) adalah transisi kekuasaan di Cekoslowakia, terjadi dari 17 November hingga 29 Desember 1989. Dalam revolusi ini, pemerintahan satu partai oleh Partai Komunis Cekoslovakia tumbang akibat demonstrasi massa siswa dan warga Cekoslowakia. Revolusi ini menyebabkan berakhirnya 41 tahun pemerintahan komunis, beralihnya ekonomi terencana dan perubahan sistem ke republik parlementer.

Revolusi dimulai pada 17 November 1989 (Hari Pelajar Internasional), ketika polisi mencoba membubarkan demonstrasi mahasiswa di Praha, ibukota Cekoslowakia. Peristiw ini memicu serangkaian demonstrasi dari massa hingga pada 20 November, jumlah pengunjuk rasa yang berkumpul di Praha bertambah menjadi sekitar 500.000.

Akibat tekanan demonstrasi ini, seluruh pimpinan Partai Komunis, termasuk Sekretaris Jenderal Miloš Jakeš, mengundurkan diri pada 24 November.

Tekanan pada pemerintahan Komunis Cekoslowakia makin kuat seiring dengan runtuhnya Pakta Warsawa dan melemahnya pengaruh Uni Sovet di Eropa. Akibatna, Partai Komunis Cekoslowakia mengumumkan pada 28 November 1989 bahwa mereka akan melepaskan kekuasaan dan menghapuskan sistem negara komunis dan sistem satu partai.

Pada 10 Desember, Presiden Gustav Husak menunjuk pemerintah pertama yang sebagian besar non-komunis, dan mengundurkan diri. Dari hasil pemilihan umum memenangkan kelompok anti-komunis dan Václav Havel terpilih sebagai Presiden Czechoslovakia pada 29 Desember 1989.

Runtuhnya komunisme menyebabkan munculnya kembali pertentangan antara dua kelompok suku bangsa di Cekoslowakia, suku Ceko dan suku Slowakia. Suku bangsa Slowakia, yang jumlah lebih sedikit, menganggap Cekoslowakia didominasi suku bangsa Ceko. Sedangkan suku bangsa Ceko menganggap bahwa subsidi negara ke daerah Slowakia yang lebih miskin memberatkan mereka

Sementara itu paham nasionalisme juga muncul di kedua suku bangsa. Dalam segi pemerintahan, politisi Ceko menginginkan negara yang tersentralisasi, dan berpusat di Praha (yang terletak di wilayah Ceko), sementara para politisi Slowakia menginginkan konfederasi dnegan otonomi yang luas.

Antara suku Ceko dan Slowakia juga banyak terjadi perbedaan budaya. Sebelum terbentuknya Cekoslowakia, wilayah Ceko adalah wilayah Austria-Hungaria yang diperintah langsung kaisar Austria dari Vienna, dan dipengaruhi budaya Jerman. Sementara wilayah Ceko adalah wilayah dari kerajaan Hungaria yang diperintah dari Budapest.

Setelah melalui perundingan, akhirnya para politisi memutuskan untuk membubarkan Cekoslowakia, menjadi negara-negara Republik Ceko dan Republik Slowakia, resmi berlaku pada 31 Desember 1992.

KONFLIK INDIA PAKISTAN Perang dan Konflik India-Pakistan merupakan perang-perang dan konflik-konflik yang terjadi antara India dan Pakistan, sejak pemisahan India pada Agustus 1947. Terdapat tiga perang utama dan satu perang kecil antara kedua negara, serta beberapa perkelahian dan pertikaian di perbatasan. Casus belli tiap perang ini disebabkan oleh wilayah Kashmir yang diperdebatkan, dengan pengecualian pada Perang India-Pakistan 1971 yang disebabkan oleh masalah wilayah Pakistan Timur.

Latar belakang Informasi lebih lanjut: Gerakan Kemerdekaan India, Gerakan Pakistan dan Pemisahan India Pemisahan India muncul pada masa pasca Perang Dunia II, saat Britania Raya dan Kemaharajaan Britania berhadapan dengan tekanan ekonomi akibat perang dan demobilisasinya.[1] Adalah maksud mereka, yang berharap untuk berdirinya sebuah negara muslim, untuk datang dari Kemaharajaan Britania untuk mendapat pemisahan yang bebas dan setara antara "Pakistan" dan "Hindustan" saat kemerdekaan muncul.[2]

Pemisahan tersebut, menurut politisi terkemuka seperti Muhammad Ali Jinnah (pemimpin Liga Muslim India) dan Jawaharlal Nehru (pemimpin Kongres Nasional India), seharusnya menghasilkan hubungan yang damai. Namun, Pemisahan Kemaharajaan India menjadi India dan Pakistan pada tahun 1947 tidak memisahkan dua bangsa melalui agama secara bersih. Hampir sepertiga populasi muslim Kemaharajaan India tetap tinggal di India.[3] Kekerasan antar-masyarakat, antara pengikut Hindu, Sikh dan Islam, menghasilkan korban sekitar 500 ribu sampai 1 juta jiwa.[1]:6

Teritori-teritori yang diperintah Pangeran, seperti Kashmir dan Hyderabad, juga ikut serta dalam Pemisahan. Para pangeran harus memilih antara bergabung dalam India atau Pakistan. India dan Pakistan menaruh klaim atas Kashmir, dan kemudian Kashmir menjadi titik utama dari konflik.[1]:8[4] Penguasa Kashmir, yang memiliki penduduk mayoritas muslim, bergabung dengan India dengan mentandatangani Instrumen Aksesi.[4]

Perang yang terjadi Perang India-Pakistan 1947: Pakistan merebut 1/3 Kashmir (Pakistan mengklaim Kashmir sebagai wilayahnya) dengan bantuan Pashtun. Hindu dan Sikhs dihilangkan dari Kashmir Pakistan. India membalas dengan mengirim pasukan ke Gurdaspur. Perang India-Pakistan 1965: Pasukan Pakistan berusaha memasuki teritori Kashmir India untuk memicu pemberontakan oleh Kashmir. Rencana ini gagal dan penyusup dapat ditemukan, sehingga India membalas hal ini. Perang ini diakhiri dengan gencatan senjata, dan India dapat merebut sedikit teritori Pakistan. Perang India-Pakistan 1971: Bangladesh meminta kemerdekaan dari India. Tentara India melakukan perlawanan. Jutaan pengungsi pindah ke Buthan. Pakistan membantu MuktiBahini Bangladesh dan menaklukan India, sehingga Bangladesh merdeka dan India menyerah seluruhnya. Perang India-Pakistan 1999, juga disebut "Perang Kargil": Tentara Pakistan dan beberapa pemberontak Kashmir merebut pos tentara India. India membalas dan merebut kembali pos itu. Tekanan internasional terhadap Pakistan membuatnya mundur. Perang berakhir dengan India merebu Kargil dan isolasi diplomatik Pakistan.

PENELITIAN SEJARAH 1. Heuristik

Heuristik adalah metode pertama yang dilakukan dalam penelitian sejarah. Pada tahap ini, para peneliti sejarah mencari dan menemukan sumber-sumber sejarah yang dibutuhkan. Sumber yang bisa digunakan terbagi menjadi dua, yaitu:

a. Sumber primer: berasal langsung dari para pelaku sejarah, seperti naskah, prasasti, artefak, dokumen-dokumen, foto, bangunan, catatan harian, hasil wawancara, video. b. Sumber sekunder: sumber sekunder berasal dari pihak yang bukan pelaku sejarah, melainkan pihak lain di luar para pelaku sejarah (peneliti misalnya). Benda-benda yang termasuk sumber sekunder antara lain adalah laporan penelitian, ensiklopedia, catatan lapangan peneliti, buku, dll. Sebagai contoh, misalnya kamu ingin meneliti satu candi. Kamu harus mengetahui latar belakang candi tersebut melalui laporan penelitian ataupun buku. Kemudian untuk mendapatkan ukuran, foto, dan hal-hal lain yang aktual, kamu perlu mendapatkan data primer sehingga kamu harus mengunjungi candi tersebut secara langsung Meski begitu, terdapat beberapa tantangan yang perlu dihadapi dalam mengumpulkan sumber-sumber sejarah, seperti;

- bahasa: bahasa yang digunakan dalam sumber sejarah bukanlah bahasa yang dipakai saat ini, sehingga sulit dipahami. Misalnya, Bahasa Indonesia kuno atau Bahasa Belanda kuno.

- Usia sumber sejarah: banyak sumber sejarah yang usianya sudah tua, sehingga sangat rapuh jika disentuh/digunakan.

- Akses sumber sejarah: tidak semua orang bisa mengakses sumber sejarah yang dibutuhkan.

- Sulit dipahami: ada beberapa catatan sejarah yang menggunakan tulisan tangan dan terkadang sulit dipahami.

2. Kritik/Verifikasi

Setelah melakukan heuristik, metode selanjutnya adalah kritik atau disebut juga verifikasi. Ini adalah metode untuk autentikasi (membuktikan sumber sejarah yang bersangkutan adalah asli) dan kredibilitas sumber sejarah. Ada dua macam kritik yang dilakukan:

a. Kritik estern (autentisitas): kritik terhadap keakuratan dan keaslian sumber, seperti materi sumber sejarah (dokumen dengan tulisannya) dan para pelaku sejarahnya. Aspek yang dikaji adalah waktu (penanggalan), bahan pembuat sumber, dan pembuktian keaslian.

b. Kritik intern (kredibilitas): kritik terhadap kredibilitas sumber. Artinya, peneliti perlu menguji isi (konten) sumber, baik secara kebendaan maupun tulisan. Kritik intern yang dapat dilakukan misalnya;

- melihat usia informan. Semakin tua usianya, umumnya daya ingat dan kemampuan panca inderanya sudah berkurang.

- Menganalisis peran informan dalam peristiwa sejarah yang sedang diteliti.

- Melakukan cek silang antara informan satu dengan informan lainnya.

3. Interpretasi/Eksplanasi

Metode penelitian sejarah yang ketiga adalah interpretasi. Di sini peneliti melakukan penafsiran akan makna atas fakta-fakta yang ada serta hubungan antara berbagai fakta yang harus dilandasi oleh sikap objektif. Kalaupun membutuhkan sikap subjektif, haruslah subjektif rasional. Rekonstruksi peristiwa sejarah disampaikan secara deskriptif dan harus menghasilkan sejarah yang benar atau mendekati kebenaran. Ada dua cara melakukan interpretasi, yaitu analisis (menguraikan) dan sintesis (menyatukan).

Pada metode ketiga ini, peneliti dituntut untuk berimajinasi yang terbatas. Batasan di sini adalah fakta-fakta sejarah yang ada tidak boleh menyimpang. Selain itu peneliti harus sangat berhati-hati karena di sini sangat rentan bagi peneliti untuk memasukkan sisi subjektifnya.

4. Historiografi/Penulisan Sejarah

Metode terakhir adalah historiografi. Penulisan sejarah merupakan upaya peneliti sejarah dalam melakukan rekonstruksi sumber-sumber yang telah ditemukan, diseleksi, dan dikritisi. Pada tahap ini, peneliti perlu memperhatikan beberapa kaidah penulisan, seperti;

- bahasa dan format penulisan yang digunakan harus baik dan benar menurut tata bahasa.

- Memperhatikan konsistensi, misalnya penggunaan tanda baca, penggunaan istilah, dan rujukan sumber.

- Istilah dan kata-kata tertentu harus digunakan sesuai konteks permasalahannya.

LBB FYI, Perang Dunia I merupakan salah satu tragedi kemanusiaan terbesar yang menyebabkan lebih dari 50 juta jiwa melayang. Perang ini dilahirkan dari kerakusan proses industrialisme, imperialisme, dan rasa nasionalisme yang berlebihan antarnegara Eropa. Namanya aja perang, ya pasti menimbulkan penderitaan lah ya. Penderitaan ini ngga cuma dirasain oleh negara yang berperang, tapi juga negara yang terdampak perang. Nah, berawal dari keinginan menciptakan perdamaian dunia akibat Perang Dunia I, Presiden Amerika Serikat Woodrow Wilson memberikan usulan Peace without Victory yang berisi:

Perjanjian-perjanjian rahasia tidak diperbolehkan.

Semua bangsa mempunyai kedudukan yang sama. Pengurangan persenjataan. Usulan tersebut kemudian diimplementasikan ke dalam 14 pasal perdamaian bangsa (Wilson’s Fourteen Points) yang salah satunya berisi “Perlu dibentuknya Liga BangsaBangsa (LBB)”. Akhirnya pada 10 Januari 1920 Liga Bangsa-Bangsa didirikan. LBB bermarkas di Genewa, Swiss. Apa aja sih tujuan didirikannya LBB?

Tujuan LBB

   

Menjamin perdamaian dunia Memelihara keamanan dan memajukan hubungan persahabatan serta mencegah peperangan antarbangsa atau negara. Menjunjung hukum dan perjanjian internasional Meningkatkan kerjasama internasional di segala bidang, seperti ekonomi, sosial, budaya, dan pendidikan.

Perjanjian Damai LBB Selama masa tugasnya, LBB telah berhasil mensponsori beberapa perjanjian damai, yaitu Protokol Jenewa (1924), Perjanjian Locarno (1925), dan Perjanjian damai Kellogg-Briand (1928).

Meskipun berhasil mensponsori beberapa perjanjian damai, LBB dinilai tidak mampu menciptakan perdamaian dunia. Hal ini terbukti dengan meletusnya Perang Dunia II pada 1939-1945. Setelah Perang Dunia II berakhir, LBB resmi dibubarkan. Atas dasar tersebut, pada 24 Oktober 1945 dibentuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB, bahasa Inggris: United Nations, disingkat UN) di San Fransisco, Amerika Serikat sebagai pengganti LBB.

Related Documents

Revolusi
May 2020 21
Revolusi Iran
November 2019 23
Revolusi Industri.docx
November 2019 20
Revolusi Beludru.docx
July 2020 17
Revolusi Manajemen
December 2019 26

More Documents from "sutopo patriajati"