MAKALAH PERENCANAAN DAN MANAJEMEN STRATEGIK
Dosen Pengampu : Ali Sadikin Disusun Oleh : Alif Setyawati (1810313620010) Christin Agape Tampubolon (1810313620027) Emelia Fitriananda (1810313620009)
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lambung Mangkurat 2019
A. Pengertian Perencanaan Perencanaan dengan garis besar diartikan seagai proses menemukan tujuan organisasi, membuat strategi untuk mencapai tujuan itu, dan mengembangkann rencana kegiatan kerja organisasi juga merupakan jenis pembuatan keputusan yang spesifik yang diminta oleh manajer untuk organisasi mereka. Perencanaan dapat diibaratkan seperti kereta yang menarik kereta yang terdiri dari kegiatan
mengorganisasikan,
memimpin,
dan
mengendalikan,
atau
kita
dapat
mengibaratkan perencanaan sebagai akar tunggang dari pohon yang besar dan rimbun, dari situ tumbuh cabang-cabang, yaitu penggorganisasian, pemilihan, dan kendali. Perencanaan bukan peristiwa tunggal, dengan awal dan akhir yang jelas. Perencanaan adalah proses berkesinambungan yang tercermin dan disesuaikan dengan yang terjadi di lingkungan sekitar setiap organisasi
B. Perencanaan: Sebuah Tinjauan Kita semua memiliki angan-angan untuk menemukan kebenaran, Keberuntungan, serta mendapat penghargaan dan dikagumi orang lain. Sasaran penting dengan empat macam alasan. Perencanaan Pentingnya: 1. Sasaran memberikan Arah 2. Sasaran memfokuskan usaha kita 3. Sasaran menjadi rencana perencanaan dan keputusan kita 4. Sasaran membantu kita mendukung kemajuan yang kita capai
Empat Tahap Dasar Perencanaan Menurut T. Hani Handoko (1999) 1. Menetapkan tujuan atau tujuan tujuan 2. Merumuskan keadaan saat ini 3. Mengidentifikasikan segala kemudhan dan tantangan 4. Mengembangkan rencana atau mendukung kegiatan untuk mencapai tujuan
C. Alasan Perlunya Perencanaan Salah satu rencana yang dibuat adalah melihat program-program yang digunakan untuk meningkatkan pencapain tujuantujuan di waktu yang akan datang, sehingga dapat meningkatkan penerimaan keputusn yang lebih baik. Oleh karena itu, perencanaan organisasi harus aktif, dinamis, berkelanjutan dan kreatif, sehingga manajemen tidak hanya bertentangan dengan lingkungannya, tetapi lebih kepada peserta aktif dalam dunia usaha.
Ada dua alasan dasar perlunya perencanaan: 1. Untuk mencapai “manfaat perlindungan” yang dihasilkan dari Pertemuan untuk menghindari kesalahan dalam pembuatan keputusan. 2. Untuk mencapai “manfaat positif” dalam bentuk meraih sukses pertemuan tujuan organisasi.
Beberapa Manfaat perencanaan adalah:
1. Membantu manajemen untuk menyesuaikan diri dengan perubahan perubahan Lingkungan 2. Lebih jelas 3. Bantuan penempatan tanggung jawab lebih tepat 4. Persetujuan cara pemberian perintah untuk implementasi 5. Memudahkan dalam melakukan koordinasi di antara berbagai bagian organisasi 6. Membuat tujuan lebih khusus, terperinci dan lebih mudah dipahami 7. Meminimumkan pekerjaan yang tidak pasti 8. Menghemat waktu, usaha, dan dana
Beberapa kelemahan perencanaan adalah:
1. Pekerjaan yang tercakup dalam perencanaan mungkin berlebihan pada perencanaan nyata 2. Perencanaan lebih baik 3. Perencanaan mungkin terlalu memerlukan manajemen untuk berinisiatif dan berinovasi
4. Kadang-kadang hasil yang paling baik diperoleh dari setiap penanganan masalah pada saat masalah tersebut terjadi 5. Ada beberapa rencana yang diikuti caracara yang tidak konsisten
D. Hubungan Perencanaan dengan Fungsi Lain Perencanaan adalah yang paling dasar dari fungsi manajemen lainnya. Fungsi perencanaan dan fungsi-fungsi serta kegiatan manajerial lainnya saling berkaitan satu sama lain saling bergantung dan saling membantu. Pengoranisasian (pengorganisasian) adalah perencanaan untuk menunjukkan cara dan estimasi mengoranisasikan sumber daya-sumber daya orgnisasi untuk mencapai sumber daya paling tinggi. Pengarahan (mengarahkan) adalah perencanaan untuk menentukan kombinasi terbaik dari sumber daya-sumber daya yang diperlukan untuk mengarahkan, mempengaruhi dan memotivasi karyawan. Pengawasan (pengendalian) adalah perencanaan dan pengawasan yang saling berkaitan erat. Rencana Pengerjaan terhadap Rencana.
Perencanaan organisasi Perencanaan ini terdiri dari: 1.
Perencanaan strategis Rencana strategis adalah rencana yang dikembangkan untuk mencapai tujuan strategis. Tepatnya, rencana strategis adalah rencana umum yang mendasari keputusan alokasi sumber daya, prioritas, dan langkah-langkah yang diperlukan untuk mencapai tujuan strategis.
2.
Perencanaan Polisi Adalah rencana yang ditujukan untuk mencapai tujuan, dikembangkan untuk mengimplementasikan bagian tertentu dari rencana strategis. Rencana strategis pada umumnya membahas rencana tingkat atas dan menegah dan jika membandingkan dengan rencana strategis, memiliki jangka waktu yang lebih singkat dan suatu tingkat fokus yang lebih spesifik dan nyata.
3.
Perencanaan operasional Adalah rencana yang menitikberatkan pada perencanaan rencana kerja untuk mencapai tujuan operasional. Dikembangkan oleh manajer ingkat menegah dan tingkat bawah, rencana operasional memiliki fokus jangka pendek, dn alokasi yang relatif lebih ketat. Masing-masing rencana operasional berkenaan dengan suatu rangkaian kecil aktivitas. Kami menjelaskan perencanaan dengan lebih membahas pada bagian selanjutnya Perencanaan operasional dibagi menjadi 2 yaitu: 1. Sebuah Rencana sekali pakai Dikembangkan untuk menyelesaikan langkah yang mungkin tidak berulang di masa mendatang Program: Rencana sekali pakai untuk seragkaian aktivitas yang besar Proyek: Program sekali pakai untuk memperbaharui yang lebih terbatas dan lebih tidak rumit dibandingkan dengan program.
2. Rencana Tetap Dikembangkan untuk aktivitas yang dilakukan secara berkala selama suatu periode waktu tertentu. Kebijakan: Rencana Tetap yang merinci respons umum terhadap masalah atau tertentu Prosedur operasi standar: Rencana tetap yang menyelesaikan langkah-langkah yang harus diselesaikan dalam diskusi tertentu Aturan dan peraturan: Rencana Tetap yang mendeskripsikan dengan tepat sesuai aktivitas yang dilakukan.
Perencanaan Kerangka Waktu 1. Rencana Jangka Panjang Rencana jangka panjang), rencana jangka panjang.
2. Rencana Jangka Menengah Suatu rencana yang agak sementara dan lebih mudah daripada rencana jangka panjang. Rencana Jangka Menengah biasanya diterbitkan selama lima tahun dan lebih penting bagi manajer menengah dan manajer lini.
3. Rencana jangka Pendek Seorang manajer juga mengembangkan rencana jangka pendek, yang memiliki jangka waktu satu tahun atau kurang. Rencana jangka pendek sangat mempengaruhi aktivitas seharihari manajer. Ada dua jenis rencana jangka pendek. Rencana aksi (rencana aksi) merealisasikan semua jenis rencana. Ketika sebuah pabrik Nissan siap untuk mengganti teknologinya, manajernya memusatkan perhatian mereka pada pergantian peralatan yang mungkin dengan peralatan baru dan melihat mungkin efisien untuk mendapatkan persetujuan waktu produksi. Dalam banyak kasus, hal ini dapat dilakukan dalam beberapa bulan, dan produksi hanya terhenti selama beberapa minggu. Dengan demikian, suatu rencana tindakan mengkoordinasikan berbagai perubahan aktual pada suatu pabrik tertentu. Tolak Rencana Reaksi (rencana reaksi) adalah rencana yang dirancang untuk membuat perusahaan dapat disetujui terhadapa diskusi yang tak terduga. Di salah satu pabrik Nissan, peralatan baru tiba lebih awal dari yang diharapkan dan manajer pabrik harus menutup produksi lebih cepat dari yang
mereka
perkirakan.
Oleh
karena
itu,
manajer
tersebut
harus
mempertimbangkan terhadap kejadian yang ada di luar, mereka dalam cara yang masih memungkinkan tercapainya tujuan.
E. Perlunya Perencanaan di Dalam Organisasi Salah satu maksud dibuat perencanaan adalah melihat program-program yang digunakan untuk meningkatkan pencapain tujuan-tujuan di waktu yang akan datang, sehingga dapat meningkatkan pengambilan keputusn yang lebih baik. Oleh karena itu, perencanaan organisasi harus aktif, dinamis, berkelanjutan dan kreatif, sehingga manajemen tidak hanya bertentangan dengan lingkungannya, tetapi lebih kepada peserta aktif dalam dunia usaha. Hierarki Rencana Organisasi Organisai Biasanya dimanajemeni menurut dua macam rencana: Rencana Strategis: Didesain oleh manajer tingkat tinggi dan menentukan sasaran luas untuk organisasi. Misalnya, di Federal Express, rencana strategis mungkin menentukan bagaimana produk dan jasa akan diposisikan terhadap UPS dan meminta persetujuan baru. Rencana strategis mengenai hubungan antara orang disebuah organisasi dan orang yang melakukan di organisasi lain. Rencana Operasional: Berisi rincian untuk mengimplementasikan, atau mengimplementasikan, rencana strategis
dalam
kegiatan
sehari-hari.
Misalnya,
akan
membahas
tentang
pemeliharaan paket pesawat terbang dan memodernsasikan peralatan penanganan paket. Rencana operasional mengenai orang yang ada di organisasi lain.
F. Perbedaan Rencana Strategis dan Operasional Rencana strategis dan operasional berbeda dalam tiga hal yang besar: Kurun Waktu: Rencana strategis untuk melihat ke depan beberapa tahun atau bahkan sebaliknya. Bagi rencana operasional, satu tahun sering kali merupakan periode yang relevan.
Cakupan: Rencana strategis yang berfokus pada perencanaan terbatas
Tingkat Rincian: Sering
kali
sasaran
strategis
diumumkan
dalam
istilah
yang
diterbitkan
menyederhanakan dan umum. Namun, bagi orang-orang dalam organisasi, perlu bantuan yang luas.
Evolusi Konsep Strategi Suatu rencana strategis yang diberikan dan disampaikan di sekitar yang ditentukan oleh strategi untuk sebuah organisasi. Membuat perusahaan yang strategis merupakan proses yang menghasilkan strategi ini dan memperbaikinya sesuai dengan keperluan.
Strategi Sebagai Rencana Besar Strategi prioritas dari bahasa Yunani strategi eia , yang berarti senior atau ilmu menjadi jenderal. Jenderal yang efekif harus menentukan jalur suplai yang tepat, memutuskan kapan saja berperang, kapan saja, dan mengatur hubungan angkatan dengan populasi, politisi, dan diplomat. Sejak zaman Yunani kuno, konsep strategi harus memiliki komponen perencanaan dan pembuatan keputusan (action). Jika disatukan, kedua konsep ini menyusun dasar untuk rencana strategi yang "besar".
G. Pengertian Manajemen Strategik (Manajemen straregic) Manajemen Strategik merupakan keputusan akhir dan tindakan manajerial yang akan menentukan keputusan jangka panjang perusahaan (wheelen dan Hunger 2004: 2)
Menurut HAROLD KOONTZ & CYRILL O'DONNEL : Manajemen merupakan upaya untuk mencapai tujuan tertentu melalui kegiatan orang lain yang diperlukan untuk mendukung perencanaan, kepegawaian, pengarahan, dan pengendalian.
Munculnya Manajemen Strategis Pada tahun 1962, Alfred D. Chandler, seorang pakar sejarah bisnis mengajukan “strategi” yang mendefinisikan: Penentuan sasaran dan tujuan jangka panjang dari sebuah perusahaan, dan proses adopsi rangkaian tindakan serta pengalokasian sumber daya yang dibutuhkan untuk mencapai sasaaran tadi. Chandler menekankan pada Tiga Elemen
Kunci: Rangkaian Tindakan Untuk Review Mencapai Tujuan, Proses Mencari Ide Pokok, dan Bagaimana Pengembangan Strategi Tadi Dirumuskan.
Proses Manajemen Strategis Secara garis besar ada dua fase yang terjadi: 1. Perencanaan strategis: Mencakup proses mengatur target dan merumuskan strategi 2. Implementasi strategis: Terkait dengan administrasi dan pengendalian strategis
Hofer dan schendel berfokus pada empat aspek kunci manajemen strategis: Strategi Perusahaan, Strategi Perusahaan, Strategi Bisnis dan Strategi Fungsional.
H. Tingkat Strategi: Beberapa Perbedaan Kunci Strategi terdiri dari tiga tingkat strategi, yaitu tingkat korporasi, unit bisnis, dan fungsional.
1. Strategi Tingkat Korporasi Dirumuskan oleh manajemen puncak untuk kepentingan dan operasi organisasi lebih dari satu jenis bisnis. 2. Strategi Unit Bisnis Diposting juga strategi lini bisnis yang terkait cara mengelola minat dan operasi lini bisnis tertentu. 3. Strategi Tingkat Fungsional Menciptakan komitmen kerja untuk manajer dalam setiap fungsi, seperti pemasaran atau produksi untuk menjalankan strategi unit bisnis dan strategi korporasi.
I. Isi Strategi Korporasi Strategi saham memberikan sesuatu yang berbobot yang menjadi panduan orang tua dalam pekerjaan mereka sehari-hari selama periode waktu tertentu.
Mutu Sebagai Bagian dari Strategi Korporasi Agar manajemen dapat mendukung, program yang dapat dihubungkan dengan beberapa sasaran yang jelas. Tiga cara negosiasi strategi korporasi yaitu:
1. Persetujuan Portofolio Korporasi Dalam menyetujui ini, manajemen puncak mempertimbangkan setiap unit bisnis yang bervariasi dengan mempertimbangkan pasar dan sifat internal. Jika semua unit bisnis telah dievaluasi, peran strategis yang memadai dikembangkan untuk setiap unit dnegan sasaran untuk meningkatkan prestasi organisasi secara keseluruhan.
2. Strategi Lima Korporasi Michael Porter Dari “Lima Kekuatan” Strategi Korporasi: Ancaman dari pendatang baru Daya tawar pembeli (pelanggan) Daya tawar pemasok Ancaman dari produk substitusi Persaingan antara kompetisi
3. Strategi Perusahaan Korporasi Paling sedikit ada tujuh macam strategi perusahaan yang dapat diketahui yaitu: Strategi perusahaan pemegang saham Strategi perusahaan prerogatif manajerial Strategi perusahaan pihak yang berkepentingan terbatas Strategi perusahaan pihak yang berkepentingan tidak terbatas Strategi perusahaan keserasian sosial Strategi perusahaan rawlsian Strategi perusahaan proyek pribadi
J. Strategi Kolektif Manajer strategi tidak hanya membahas strategi perusahaan mereka sendiri, tetapi juga menentang Arah gabungan perusahaan yang memiliki pertimbangan sama. Strategi dikumpulkan dapat juga dinyatakan dalam bentuk perjanjian. Penyusunan strategi kolektif memiliki hambatan signifikan di Amerika Serikat. Undang-undang federal menetapkan penetapan harga, gabungan antara perundingan untuk mengontrol perdagangan, dan perundingan lain yang mungkin disetujui oleh manajer di perusahaan gabungan.
DAFTAR PUSTAKA Handoko, T. Hani. 1999. Manajemen . BPFE - Yogyakarta Solihin, Ismail. 2011. Pengantar Manajemen . Penerbit Erlangga - Jakarta Stoner, James AF 1996. Manajemen (Terjemahan) . Penerbit Erlangga – Jakarta