BAB I PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang Sesuai juknis Posbindu PTM Kemenkes RI 2012 di sebutkan bahwa saat ini peningkatan prevalensi penyakit tidak menular telah menjadi ancaman yang serius, khususnya dalam perkembangan kesehatan masyarakat. Salah satu strategi yang d kembangkan oleh pemerintah untuk mengendalikan penyakit tidak menular. Kemudian di kembangkan model pengendalian penyakit tidak menular ( PTM ) berbasis masyarakat melalui pos pembinaan terpadu ( POSBINDU ) PTM. Posbindu PTM merupakan bentuk peran serta masyarakat dalam upaya pengendalian factor risiko secara mandiri dan berkesinambungan. Pengembangan Posbindu PTM dapat di padukan dengan upaya yang telah terselenggara di masyarakat. Melalui Posbindu PTM, dapat sesegera di lakukan pencegahan factor risiko PTM sehingga kejadian PTM di masyarakat dapat di tekan.
1.2.
Masalah Penyakit Tidak Menular ( PTM ) adalah penyebab kematian terbanyak di Indonesia. Angka kematian akibat PTM meninggkat dari 41,7 % pada tahun 1995 menjadi 49,9 % pada tahun 2001 dan 59,5 % pada tahun 2007 penyebab kematian tertinggi dari seluruh penyebab kematian adalah : stroke, di susul hipertensi, diabetes, kangker, dan penyakit paru obstuktif kronis ( PPOK ), kematian akibat PTM terjadi di perkotaan dan perdesaan. Di Puskesmas Bangkonol setelah diadakan scrining ptm d 12 desa sekecamatan koroncong tahun 2018 dari usia 15 tahun sampai 59 tahun sebanyak laki-laki 2.813 jiwa dan perempuan 3.517 jiwa di temukan penderita penyakit hipertensi sebanyak 497 jiwa
dan yang menderita
penyakit diabetes mellitus sebanyak 103 jiwa. Dari kasus diatas masih banyak yang tidak berobat secara rutin.
1.3.
Tujuan 1. Bagi masyarakat dengan kondisi sehat Posbindu PTM bertujuan untuk, memberikan penyuluhan dan upaya agar tidak sampai menjadi masyarakat yang beresiko terkena penyakit PTM. 2. Bagi masyarakat beresiko Posbindu PTM bertujuan untuk, mengenali factor risiko PTM yang ada dan upaya mengurangi jumlah maupun intensitas factor risiko tersebut agar tidak menjadi penyakit PTM. 3. Bagi masyarakat dengan PTM Posbindu PTM bertujuan untuk, mengontrol dan menjaga kesehatan secara optimal baik dengan upaya preventif seperti penyuluhan dan kuratif melalui sistem rujukan Posbindu PTM ke Puskesmas.
BAB II LANDASAN TEORI
2.1.
Definisi Posbindu Ptm merupakan peran serta masyarakat dalam melakukan kegiatan deteksi dini dan pemantauan factor risiko PTM utama yang di laksanakan secara terpadu, rutin dan periodic. Factor risiko ptm utama yang dilaksanakan meliputin : merokok, konsumsi minuman beralkohol, pola makan tidak sehat, kurang aktifitas fisik, stress, hipertensi, hiperglikemia, hiperkolesterol, serta menindak lanjuti secara dini factor risiko yang di temukan melalui konseling kesehatan dan segera rujuk ke fasilitas pelayanan kesehatan dasar. Kelompok PTM utama adalah diabetes mellitus ( DM ), kangker, penyakit jantung dan pembuluh darah ( PJPD ), penyakit paru obstruktif kronis ( PPOK ). Kegiatan posbindu PTM pada dasarny merupakan kegiatan milik masyarakat yg di laksanakan sepenuhny dari masyarakat. Sector kesehatan khususnya puskesmas lebih berperan dalam hal pembinaan Posbindu PTM dan menerima pelayanan rujukan dari Posbindu PTM di wilayah kerjanya karena pada perinsipnya kegiatan Posbindu PTM mencakup upaya promotif dan preventif, maka di dalam kegiatan Posbindu PTM tidak mencangkup pelayanan pengobatan dan rehabilitasi. Posbindu PTM akan merujuk setiap kasus PTM yang di temukan ke Puskesmas atau pelayanan kesehatan lainya untuk mendapatkan pelayanan lebih lanjut.
2.2.
Tujuan Dan Sasaran Posbindu PTM
Tujuan utama kegiatan Posbindu PTM adalah untuk meningkatkan peran serta masyarakat dalam mencegah dan penenmuan dini faktor risiko PTM. Oleh karena itu sasaran Posbindu PTM cukup luas mencakup semua masyarakat usia 15 tahun ke atas baik itu dengan kondisi sehat, masyarakat beresiko maupun masyarakat dengan kasus PTM.
2.3.
Manfaat Membudayakan gaya hidup sehat dengan prilaku CERDIK yaitu Cek kondisi kesehatan anda secara berkala, Enyahkan asap rokok, Rajin aktivitas fisik, Diit yang sehat dengan kalori seimbang, Istirahat yang cukup, Kelola stress dalam lingkungan yang kondusif di rutinitas kehidupannya.
2.4.
Wadah dan Pelaku Posbindu Posbindu PTM dapat di laksanakan terintegrasi dengan upaya kesehatan bersumber masyarakat yang sudah ada, di tempat kerja atau di klinik perusahaan, do lembaga pendidikan, tempat lain di mana masyarakat dalam jumlah tertentu berkumpul/beraktivitas secara rutin, misal di masjid, gereja, klub olah raga, pertemuan organisasi politik maupun kemasyarakatan. Pengintegrasian yang di maksud adalah memadukan pelayanan Posbindu PTM dengan kegiatan yang sudah di lakukan meliputi kesesuaian waktu dan tempat serta memanfaatkan sarana dan tenaga yang ada. Pelaksana posbindu PTM dilakukan oleh kader kesehatan yang telah ada atau beberapa orang dari masing -masing kelompok/ organisasi/ lembaga/tempat
kerja
yang
bersedia
menyelenggarakan
Posbindu
PTM,yang di latih secara khusus, dibina atau di fasilitasi untuk melakukan pemantauan Faktor risiko PTM di masing-masing kelompok atau organisasinya. 2.5.
Alur Kegiatan Pokok
Meja 1
: Pendaftaran
Meja 2
: Wawancara
Meja 3
: Pengukutan TB, BB, IMT, Lingkar Perut, Analisa Lemak Tubuh
Meja 4
: Pemeriksaan Tekanan Darah, Glukosa Darah, Kolesterol total, Trigliserida, IVA, dll
Meja 5
: Edukasi / Konseling
BAB III PEMBAHASAN
3.1.
Profil Puskesmas Luas wilayah Jumlah penduduk
Laki-laki
Perempuan
: 17,2 KM2 : 18.328 jiwa : 9.364 jiwa : 8.964 jiwa
Terdiri dari Jumlah posbindu
: 13 Posbindu PTM
Posbindu Umum : 12 pos
Posbindu Khusus : 1 pos
Jumlah kader posbindu
3.2.
: 12 desa
: 26 kader
Kegiatan Kegiatan yang sudah dilaksanakan untuk mencegah peningkatan penyakit PTM di kecamatan koroncong adalah sebagai berikut : 1. Posbindu PTM Jadwal Posbindu PTM terlampir
2. GERMAS lintas Sektoral 3. Kegiatan Kelompok prolanis o Hipertensi o Diabetes Melitus ( DM ) 4. Adanya klinik PTM di Puskesmas Bangkonol Jadwal : setiap Hari jum’at
3.3.
Masalah Kesehatan PTM Yang Ada di Masyarakat Koroncong dari Tahun 2015 Sampai Dengan Tahun 2018 1) Hipertensi Darah tinggi atau tekanan darah tinggi adalah kekuatan aliran darah dari jantung yang mendorong melawan inding pembuluh darah (arteri). Komplikasi : penyakit jantung coroner, gagal jantung, stroke, gagal ginjal, kebutaan dan diabetes. Tanda dan gejala : sakit kepala parah, pusing, penglihatan buram, mual, telingga berdengung, kebingungan, detak jantung tak teratur, kelelahan, nyeri dada, sulit bernafas, sensasi berdetak di dada, leher atau telinga, darah dalam urine.
250 211
202
200 167 150 LAKI-LAKI 100
75
78
PEREMPUAN
60
50
0 2015
2016
2017
Gambar 1 : Grafik Hipertensi dari Tahun 2015-2017 2) Diabetes Melitus (DM) Diabetes mellitus adalah di mana tubuh tidak dapat memproduksi cukup insulin. Insulin sangat penting karena mengontrol jumlah gula (glukosa) yang di dapat sel-sel tubuh. Akibatnya penderita diabetes memiliki kadar gula yang tinggi dalam darah. Komplikasi : jantung, mata, ginjal, system saraf, gusi, gigi. Tanda dan gejala : sering merasa haus, sering buang air kecil terutama di malam hari, kelelahan, rasa lapar meningkat, pandanagan kabur/buram, luka yang lama sembuh, rasa sakit atau mati rasa pada kaki dan tangan.
30 24
25
20 20 15
LAKI-LAKI
15
11
10
PEREMPUAN
10 5 5 0 2015
2016
2017
Gambar 2 : Grafik Diabetes Melitus (DM) dari Tahun 2015-2017 3) Asma (Asthma) Asma adalah sebuah penyakit kronis ( kambuhan ) pada system pernapasan, berupa peradangan dan penyempitan liang/saluran pernapasan, menyebabkan susah bernafas, dada terasa sesak dan batuk, penyakit asma dapat muncul karena reaksi terhadap rangsangan tertentu. Pnyebab dan pemicu asma : genetik atau sejarah asma pada keluarga, lingkungan lingkungan tempat tinggal, khususny bagi anak-anak, reaksi alergi pada substansi tertentu, infeksi saluran nafas. Factor – factor pemicu asma : debu, serbuk tanaman, bulu binatang, asap rokok, stress, aktifitas fisik berat / kelelahan, reaksi alergi terhadap makanan tertentu, cuaca. Saat serangan asma terjadi, gejala yang bisa muncul adalah sebagai berikut : mengi ( mengeluarkan bunyi saat bernapas ), batuk, dada terasa sesak atau sakit, sesak nafas.
18
13
14 12
16
15
16 13
13
10
10
LAKI-LAKI
8
PEREMPUAN
6 4 2 0 2015
2016
2017
Gambar 3 : Grafik Asma (Asthma) dari Tahun 2015-2017 4) Stroke Stroke adalah kondisi yang terjadi ketika pasokan darah ke otak terputus akibat penyumbatan atau pecahny pembuluh darah, sehingga terjadi kematian sel – sel pada sebagian area di otak. Stroke adalah kondisi kesehatan yang serius yang membutuhkan penanganan cepat. Komplikasi : hidrosepalus atau tingginy produksi cairan serebrospinal, disfagia atau kesuliatan menelan, thrombosis vena dalam atau penggumpalan darah pada kaki. 6 5
5
5 4 4 3
3
LAKI-LAKI
3
PEREMPUAN
2 2 1 0 2015
2016
2017
Gambar 4 : Grafik Stroke dari Tahun 2015-2017
5) Jantung Koroner Penyakit ini terjadi ketika pasokan darah yang kaya oksigen menuju otot jantung terhambat oleh flak pada arteri coroner. Pada dinding pembuluh darah arteri dapat terjadi kondisi arteroskolosis, yaitu penumpukan kolesterol dan substansi lainya yang semakin bertambah sehingga mempersempit ruang arteri. Hal yang memperbesar resiko penyakit jantung koroner : rokok, kolesterol, diabetes, terjadi pembengkakan darah, tekanan darah tinggi/ hiperttensi. 6 5
5
5 4 4 LAKI-LAKI
3 2
2
PEREMPUAN
2 1 1 0 2015
2016
2017
Gambar 5 : Grafik Jantung Koroner dari Tahun 2015-2017 6) PPOK (Penyakit Paru Obstruktif Kronis) PPOK adalah istilah yang di gunakan untuk sejumlah penyakit yang menyerang paru – paru jangka panjang, penyakit ini menghalangi cairan udara dari dalam paru – paru sehingga pengidap akan mengalami kesulitan dalam bernafas. Gejala PPOK : batuk nerdahak yang tidak kunjung sembuh, makin sering tersengal – sengal, bahkan saat melakukan aktivitas fisik yang ringan seperti memasak atau mengenakan pakaian, mengi atau nafas sesak dan berbunyi, lemas, sering mengalami infeksi paru, penurunan berat badan.
Faktor risiko : rokok, polusi udara, usia, factor keturunan. 2.5 2 2
1.5 1
LAKI-LAKI
1
PEREMPUAN
1
0.5
0
0
0
0 2015
2016
2017
Gambar 6 : Grafik PPOK (Penyakit Paru Obstruktif Kronis) dari Tahun 2015-2017
7) Obesitas Obesitas adalah kondisi kronis pada tubuh di mana terjadiny penumpukan lemak berlebih dalam tubuh, Melebihi batas yang baik untuk kesehatan.kegemukan juga dapat meningkatkan resiko dalam kondisi kesehatan lainya, seperti penyakit jantung coroner, diabetes, tekanan darah tinggi, arthritis, sesak nafas, sleep apnea, dan cepat lelah. Faktor–faktor yang dapat meningkatkan risiko kegemukan antara lain : genetik, gaya hidup, kebiasaan makan makanan kurang sehat, merokok, kurang tidur, penggunaan obat–obatan tertentu, umur, masalah social dan ekonomi, masalah kesehatan.
120
110
100 77
80 61
LAKI-LAKI
60
PEREMPUAN 40
26
32
35
20 0 2015
2016
2017
Gambar 7 : Grafik Obesitas dari Tahun 2015-2017
BAB IV PENUTUP
4.1.
Kesimpulan 1.
Kegiatan di lakukan sesuai jadwal yang ditentukan, masyarakat tetap bersemangat untuk melakukan kegiatan Posbindu PTM.
2
Hasil pemantauan Tekanan Darah dan Laboratorium (cek gula darah), yang di lakukan masyarakat desa di Posbindu PTM di temukan factor risiko yang tinggi adalah Hipertensi dan Diabetes mellitus.
3.
Bagi masyarakat penderita penyakit PTM di rujuk ke pusksmas dan di lakukan kunjungan rumah konseling dan penyuluhan sesuai dengan masalah kesehatan yang di alami.
4.2.
Saran 1.
Di harapkan untuk lintas sektoral agar lebih mempromosikan GERMAS dan Posbindu PTM di masyarakat kecamatan koroncong, agar lebih antusias dan bisa mebiasakan diri pola hidup sehat dengan cara CERDIK.
2.
Untuk teman – teman sejawat Lintas program di harapkan untuk terus meningkatkan kinerja, kekompakan dan kejasama dalam berbagai kegiatan . sehingga masyarakat dapat terlayani dengan baik.
3.
Dan Untuk masyarakat yang menderita penyakit PTM di harapkan atau di anjurkan untuk berobat secara rutin ke Puskesmas atau fasilitas kesehatan lain
DAFTAR PUSTAKA
1. Kementerian kesehatan RI Petunjuk teknis Pos Pembinaan Terpadu Penyakit Tidak Menular (POSBINDU PTM). Kemenkes RI thn 2012 2. Kementrian Kesehatan RI
Buku pintar Kader Penyelenggaraan Posbindu
PTM. Kemenkes RI thn 2013 3. Profil Puskesmas Bangkonol tahun 2017 4. Sutanto MHW Buku Panduan Pencegahan Penyakit Kronis cetakan I. Jakarta : Edsa Mahkota 2017
PERAN PERAWAT DI GERAKAN MASYARAKAT HIDUP SEHAT DALAM MENCEGAH PENYAKIT TIDAK MENULAR DI PUSKESMAS BANGKONOL
Makalah ini di Susun Sebagai Tugas dalam Mengikuti Lomba Nakes Teladan Tingkat Kabupaten Pandeglang tahun 2018
Oleh : ARIEN DINA WIDIASTUTI Amd.Kep NIP: 19830528.201001.2.008
DINAS KESEHATAN KABUPATEN PANDEGLANG UPT. PUSKESMAS BANGKONOL KECAMATAN KORONCONG 2019
KATA PENGANTAR Puji dan syukur saya haturkan kepada Allah Subhanahu Wata’ala yang telah memberikan banyak nikmat, sehingga saya dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “ Peran Perawat di Germas dalam Mencegah PTM di Puskesmas Bangkonol “ dengan baik tanpa ada halangan yang berarti. Makalah ini telah saya selesaikan dengan maksimal berkat kerjasama dan bantuan dari berbagai pihak. oleh karena itu saya sampaikan banyak terima kasih kepada segenap pihak yang telah berkontribusi secara maksimal dalam penyelesaian makalah ini. Di luar itu, penulis sebagai manusia biasa menyadari sepenuhnya bahwa masih banyak kekurangan dalam penulisan makalah ini, baik dari segi tata Bahasa, susunan kalimat maupun isi. Oleh sebab itu dengan segala kerendahan hati, saya selaku penyusun menerima segala kritik dan saran yang membangun dari pembaca. Dengan karya ini saya berharap dapat membantu pemerintah dalam upaya pengendalian factor resiko penyakit tidak menular (PTM). Demikian yang bisa saya sampaikan, semoga makalah ini dapat menambah manfaat nyata untuk masyarakat luas.
Pandeglang, 28 maret 2019 Penulis,
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ...............................................................................
i
DAFTAR ISI ..............................................................................................
iii
BAB I
BAB II
BAB III
PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ..............................................................
1
1.2 Masalah .........................................................................
1
1.3 Tujuan ............................................................................
2
LANDASAN TEORI 2.1 Definisi ..........................................................................
3
2.2 Tujudan dan Sasaran Posbindu PTM ...........................
3
2.3 Manfaat ..........................................................................
4
2.4 Wadah dan Pelaku Posbindu .........................................
4
2.5 Alur Kegiatan Pokok .....................................................
4
PEMBAHASAN 3.1 Profil Puskesmas ...........................................................
5
3.2 Kegiatan .........................................................................
5
3.3 Masalah Kesehatan PTM Yang Ada
di Masyarakat
Koroncong dari Tahun 2015 Sampai Dengan Tahun 2017 ................................................................................ BAB IV
6
PENUTUP 4.1 Kesimpulan ....................................................................
12
4.2 Saran ..............................................................................
12
DAFTAR PUSTAKA ...............................................................................
13
LAMPIRAN-LAMPIRAN........................................................................
14
DOKUMENTASI SENAM PROLANIS DAN KEGIATAN GERMAS DI KECAMATAN KORONCONG
DOKUMENTASI KUNJUNGAN RUMAH TERHADAP PASIEN DENGAN DIAGNOSA DIABETES MELITUS (DM) DI KECAMATAN KORONCONG
LAMPIRAN-LAMPIRAN