Makalah Pengantar Akuntansi I1 Yg Ini.docx

  • Uploaded by: Fitriani
  • 0
  • 0
  • December 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Makalah Pengantar Akuntansi I1 Yg Ini.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 1,699
  • Pages: 14
MAKALAH PENGANTAR AKUNTANSI II “PENGENDALIAN INTERN”

DISUSUN OLEH: KELOMPOK I 1. 2. 3. 4.

APRIANI NASARU TIRSA LAPALANG OLIVIA KEKUNG SYAHIRIL KUDO

NPM 17033020 17033030 17033060 17033004

KELAS : AKUNTANSI B

FAKULTAS EKONOMI JURUSAN AKUNTANSI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH LUWUK TAHUN 2018

DAFTAR ISI COVER DAFTAR ISI…………………………………………………………………….i KATA PENGANTAR………………………………………………………….ii

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang……………………………………………………………..1 1.2 Rumusan Masalah………………………………………………………….1 BAB II PEMBAHASAN 2.1 Kecurangan dan Pengendalian Intern………………………………………2 2.2 Komponen Pengendalian Intern……………………………………………4 2.3 Manfaat Pengendalian Intern bagi Perusahaan…………………………….9 BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan……………………………………………………………….10 DAFTAR PUSTAKA

KATA PENGANTAR Puji dan syukur tidak henti-hentinya senantiasa kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan kesehatan dan kesempatan sehingga kami dapat menyelesaikan dan dapat menyusun Makalah Pengantar Akuntansi II tentang “Pengendalian Intern”. Dengan selesainya penulisan ini, kami menyadari sepenuhnya bahwa apa yang tercakup di dalamnya masih jauh dari kesempurnaan baik isi maupun susunan kalimatnya, hal ini di karenakan masih terbatasnya tingkat kemampuan dan pengetahuan penulis.

Luwuk,

Februari 2018

Kelompok I

BAB I PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG Sejumlah besar organisasi telah mengakui pentingnya pengendalian intern oleh manajemen, auditor independen, dan pihak eksternal lainnya seperti pembuat peratura. Standar pekerjaan lapangan kedua mensyaratkan agar auditor memperoleh pemahaman yang cukup mengenai pengendalian intern suatu entitas untuk merencanakan audit. Hal ini termasuk pemahaman mengenai rancangan pengendalian intern dan apakah pengendalian tersebut telah ditempatkan dalm operasi, tetapi tidak termasuk menentukan efektifitasnya. Auditor menggunakan pemahaman untuk mengidentifikasikan jenis salah saji material yang dapat mempengaruhi asersi laporan keuangan manajemen, untuk mempertimbangkan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi risiko salah saji semacam itu, dan untuk merancang pengujian substantif untuk menyediakan keyakinan yang memadai dalam mendeteksi salah saji. Sebagian besar entitas yang memerlukan audit menggunakan teknologi informasi dalam sistem akuntansi mereka. 1.2 RUMUSAN MASALAH 1. Apa saja kecurangan dan pengendalian intern? 2. Apa saja komponen-komponen pengendalian intern? 3. Manfaat pengendalian intern bagi perusahaan?

BAB II PEMBAHASAN

2.1 KECURANGAN DAN PENGENDALIAN INTERN Definisi istilah fraud sebagai berikut: seseorang atau satu pihak dikatakan melakukan tindakan fraud ketika dia menempuh cara-cara tidak jujur untuk mengambil barang berharga dari orang lain, atau ketika seseorang berpura-pura (menjadi dukun, dokter, atau pegawai bank) dengan maksud menipu atau mengelabui orang lain. Dalam dunia bisnis, istilah fraud mempunyai konotasi yang sedikit atau banyak berbeda dengan arti kata itu dalam kamus. Kata fraud digunakan

majalah

bisnis,

misalnya

ketika

membahas laporan

keuanganyang direkayasa dengan maksud mengelabui pengguna informasi akuntansi mengenai fakta sesungguhnya yang ada di perusahaan. Anda mungkin pernah

mendengar

bahwa

Arthur

Andersen

terlibat

dalam

apa

yang

disebut fraudulent financial reporting, bahwa kelahiran Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) adalah respon atas maraknya korupsi, kolusi, dan nepotisme. Singkat kata, fraud dalam dunia bisnis biasa dikaitkan dengan tindakan-tindakan yang berdampak merugikan bagi orang banyak. Fraud atau kecurangan juga marak di dunia kerja. Weygandt, Kimmel, dan Kieso (2010) menjelaskan fraud atau kecurangan sebagai tindakan tidak jujur seorang karyawan demi kepentingannya sendiri yang berdampak merugikan perusahaan atau organisasi tempat dia bekerja. Weygandt, Kimmel, dan Kieso (2010) menggunakan apa yang mereka sebut segitiga kecurangan (fraud triangle) untuk menjelaskan faktor-faktor utama yang mendorong tindakan curang.

Dari tiga faktor di atas (kesempatan, tekanan keuangan, dan rasionalisasi), faktor yang paling menentukan adalah kesempatan (opportunity). Ingat, kejahatan terjadi bukan semata-mata karena niat si pelaku, tapi juga karena ada kesempatan . Kontrol atau pengendalian internal yang lemah dikatakan sebagai lahan subur bagi tindak kecurangan, misalnya ketika perilaku karyawan tidak dipantau sebagaimana layaknya. Manusia juga bisa curang karena terdesak secara keuangan,

banyak

utang,

atau

karena

menginginkan

sesuatu

melebihi

kemampuannya (faktor tekanan keuangan).Rasionalisasi berarti pembenaran. Seseorang mencoba membenarkan tindakan korupsi kecil-kecilan karena merasa dia dibayar terlalu rendah, sedangkan sang majikan atau atasan menikmati hidup mewah. Pengendalian intern atau kontrol intern didefinisikan sebagai suatu proses, yang dipengaruhi oleh sumber daya manusia dan sistem teknologi informasi, yang dirancang untuk membantu organisasi mencapai suatu tujuan atau objektif tertentu. Pengendalian intern merupakan suatu cara untuk mengarahkan, mengawasi, dan mengukur sumber daya suatu organisasi. Ia berperan penting untuk mencegah dan mendeteksi penggelapan (fraud) dan melindungi sumber daya organisasi baik yang berwujud (seperti mesin dan lahan) maupun tidak berwujud (seperti reputasi atau hak kekayaan intelektual seperti merek dagang). Adanya sistem akuntansi yang memadai, menjadikan akuntan perusahaan dapat menyediakan informasi keuangan bagi setiap tingkatan manajemen, para pemilik atau pemegang saham, kreditur dan para pemakai laporan keuangan (stakeholder)

lain yang dijadikan dasar pengambilan keputusan ekonomi. Sistem tersebut dapat digunakan oleh manajemen untuk merencanakan dan mengendalikan operasi perusahaan. Lebih rinci lagi, kebijakan dan prosedur yang digunakan secara langsung dimaksudkan untuk mencapai sasaran dan menjamin atau menyediakan laporan

keuangan

yang

tepat

serta

menjamin

ditaatinya

atau

dipatuhinya hukum dan peraturan, hal ini disebut Pengendalian Intern, atau dengan kata lain bahwa pengendalian intern terdiri atas kebijakan dan prosedur yang

digunakan

dalam operasi perusahaan

untuk

menyediakan

informasi

keuangan yang handal serta menjamin dipatuhinya hukum dan peraturan yang berlaku.

2.2 KOMPONEN PENGENDALIAN INTERN Lingkungan Pengendalian (Control Environment) Lingkungan pengendalian perusahaan mencakup sikap para manajemen dan karyawan terhadap pentingnya pengendalian yang ada di organisasi tersebut. Ada beberapa komponen dalam pengendalian lingkungan antara lain : 1. Filosofi manajemen dan gaya operasi 2. Integritas dan nilai-nilai etis 3. Komitmen terhadap kompetensi Penilaian Resiko (Risk Assesment) Semua organisasi memiliki resiko, dalam kondisi apapun yang namanya resiko pasti ada dalam suatu aktivitas, baik aktivitas yang berkaitan dengan bisnis (profit dan non profit) maupun non bisnis. Suatu resiko yang telah di identifikasi dapat di analisis dan evaluasi sehingga dapat di perkirakan intensitas

dan

tindakan

yang

dapat

meminimalkannya.

Sebuah

pengendalian internal yang baik memungkinkan penaksiran esiko yang dihadapi oleh organisasi baik ynag berasal dari dalam meupun dari luar organisasi. Langkah-langkah dalam penaksiran resiko adalah sebagai berikut

:

•Mengidentifikasi •Menaksir

resiko

faktor-faktor

yang

mempengaruhi

yang

berpengaruh

cukup

risiko signifikan

•Menentukan tindakan yang dilakukan untuk me-manage risiko Aktifitas Pengendalian (Control Activies) Aktifitas pengendalain dapat digolongkan dalam 2 kategori, yaitu : 1. Aktifitas Pengendalian yang berhubungan dengan Laporan Keuangan digolongkan menurut penggunaaannya dalam sebuah sistem , antara lain : a. Preventive control, merupakan pengendalian pencegahan terhadap peristiwa yang kurang baik seperti kerugian atau kesalahan yang terjadi. b. Detective Control, merupakan aktifitas untuk menemukan kejadian/peristiwa yang kurang baik seperti pemborosan operasional.

c. Corrective Control, merupakan aktifitas yang dirancang untuk memperbaiki masalah – masalah yang ditemukan melalui Detective Control d. Security Measures, merupakan ukuran keamanan yang dimaksudkan untuk menyediakan perlindungan yang memadai terhadap akses dan penggunaan aset dan data arsip. 2. Aktifitas Pengendalian yang berkenaan dengan pengolahan informasi yang digolongkan menurut aplikasi / penerapannya dalam sebuah sistem, antara lain : a. General controls, merupakan aktifitas pengendalian terhadap semua aktifitas yang berhubungan dengan Sistem Informasi Akuntansi dan Aset b. Application controls, merupakan aktifitas pengendalian yang berhubungan dengan transaksi atau tugas akuntansi secara spesifik. Dari kedua kategori tersebut semua terlihat atau cenderung bersifat pengendalian secara umum. Pemeriksaan Prestasi/Capaian kerja : 1. Membandingkan anggaran ke nilai – nilai nyata 2. Menetapkan perbedaan hubungan pada data operasi atau keuangan satu dengan yang lain, menganalisa dan menginvestigasi dan melakukan tindakan korektif. 3. Meninjau ulang capaian fungsional seperti manajer kredit memberikan persetujuan pinjaman ke anak cabang/daerah. Aktivitas pengendalian merupakan kebijakan, prosedur, teknik, dan mekanisme yang digunakan untuk menjamin arahan manajemen telah dilaksanakan. Aktivitas pengendalian seharusnya efesien dan efektif untuk mencapai tujuan pengendalian itu sendiri. Aktivitas pengendalian meliputi: • Pemisahan fungsi/tugas/wewenang yang cukup • Otorisasi traksaksi dan aktivitas lainnya yang sesuai • Pendokumentasiaan dan pencatatan yang cukup

• Pengendalian secara fisik terhadap aset dan catatan • Evaluasi secara independen atas kinerja • Pengendalian terhadap pemrosesan informasi • Pembatasan akses terhadap sumberdaya dan catatan Informasi dan Komunikasi (Information and Communication) Informasi dan komunikasi merupakan elemen-elemen yang penting dari pengendalian intern perusahaan. Informasi tentang lingkungan pengendalian, penilaian resiko, prosedur pengendalian dan monitoring diperlukan oleh manajemen Winnebago pedoman operasional dan menjamin ketaatan dengan pelaporan hukum dan peraturan-peraturan yang berlaku pada perusahaan. Informasi juga diperlukan dari pihak luar perusahaan. Manajemen dapat menggunakan informasi jenis ini untuk menilai standar eksternal. Hukum, peristiwadan kondisi yang berpengaruh pada pengambilan keputusan dan pelaporan eksternal. Pemantauan(Monotoring) Pemantauan terhadap sistem pengendalian intern akan menemukan kekurangan serta meningkatkan efektivitas pengendalian. Pengendalian intern dapat di monitor dengan baik dengan cara penilaian khusus atau sejalan dengan usaha manajemen. Usaha pemantauan yang terakhir dapat dilakukan dengan cara mengamati perilaku karyawan atau tanda-tanda peringatan yang diberikan oleh sistem akuntansi. Penilaian secara khusus biasanya dilakukan secara berkala saat terjadi perubahan pokok dalam strategi manajemen senior, struktur korporasi atau kegiatan usaha. Pada perusahaan besar, auditor internal adalah pihak yang bertanggung jawab atas pemantauan sistem pengendalian intern. Auditor independen juga sering melakukan penilaian atas pengendalian intern sebagai bagian dari auditor atas laporan keuangan. Pemantauan seharusnya menilai kualitas kinerja sepanjang waktu dan menyakinkan bahwa temuan-temuan audit dan reviu lainnya diselesaikan dengan tepat. Hal ini meliputi:

• Mengevaluasi temuan-temuan, review, rekomendasi audit secara tepat. • Menentukan tindakan yang tepat untuk menanggapi temuan dan rekomendasi dari audit dan reviu. • Menyelesaikan dalam waktu yang telah ditentukan tindakan yang digunakan untuk menindaklanjuti rekomendasi yang menjadi perhatian manajemen.

2.3 MANFAAT PENGENDALIAN INTERN BAGI PERUSAHAAN 1. Membantu

manajemen

dalam

mengendalikan

dan

memastikan

keberhasilan kegiatan organisasi. 2. Menciptakan pengawasan melekat, menutupi nkelemahan dan keterbatasan personel, serta mengurangi kemungkinan terjadinya kesalahan dan kecurangan. 3. Membantu auditor dalam menentukan ukuran sampel dan pendekatan audit yang akan diterapkan. 4. Membantu auditor dalam memastikan efektifitas 5. audit, dengan keterbatasan waktu dan biaya audit

BAB III PENUTUP 3.1 KESIMPULAN • Dalam akuntansi, Pengendalian Intern yang berlaku dalam perusahaan/entitas merupakan faktor yang menentukan keandalan laporan keuangan yang dihasilkan oleh entitas tersebut. Oleh karena itu dalam memberikan pendapat atas kewajaran laporan yang di auditnya, Auditor meletakkan kepercayaan atas efektivitas SPI dalam mencegah terjadinya kesalahan yang material dalam proses akuntansi. • Pengendalian intern merupakan suatu proses-yang dijalankan oleh dewan komisaris, manajemen, dan personel lain entitas-yang didesain untuk memberikan keyakinan memadai tentang pencapaian tiga golongan tujuan berikut ini : (a) keandalan pelaporan keuangan,(b) efektivitas dan efisiensi operasi, dan (c) kepatuhan terhadap hukum dan peraturan yang berlaku. • Arti pentingnya Pengendalian intern bagi manajemen dan auditor independen: karena : manajemen tidak dapat melakukan pengendalian secara langsung atau secara pribadi terhadap jalannya perusahaan., Pengecekan dan review yang melekat pada sistem pengendalian intern yang baik dapat akan pula melindungi dari kelemahan manusia dan mengurangi kekeliruan dan penyimpngan yang akan terjadi, tidak praktis bagi auditor untuk melakukan pengauditan secara menyeluruh atau secara detail untuk hampir semu transaksi perusahaan dalam waktu dan biaya terbatas.

DAFTAR PUSTAKA

Kieso, Donald E. Financial Accounting: IFRS Edition. Agoes,Soekrisno , 2004, AUDITING, Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Jakarta. WIKIPEDIA Mulyadi, Sistem Akuntansi.Edisi-3 Jakarta: PT Salemba Empat, 2001

Related Documents

Makalah Akuntansi
July 2020 12
Sesi 1 Pengantar Akuntansi
October 2019 30
I1
June 2020 17

More Documents from ""