Makalah Pai.docx

  • Uploaded by: DwiIndah
  • 0
  • 0
  • June 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Makalah Pai.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 2,342
  • Pages: 10
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sejarah agama menunjukkan bahwa kebahagiaan yang ingin dicapai dengan menjalankan syariah agama itu hanya dapat terlaksana dengan adanya akhlak yang baik. Kepercayaan yang hanya berbentuk pengetahuan tentang keesaan Tuhan, ibadah yang dilakukan hanya berbentuk formalitas belaka, muamalah yang hanya merupakan peraturan yang tertuang dalam kitab saja, semua itu bukanlah merupakan jaminan untuk tercapainya kebahagian tersebut. Akhlak adalah komponen dasar Islam yang ketiga setelah aqidah dan syariat yang berisikan tentang perilaku atau sopan santun. Atau dengan kata lain dapat disebut sebagai aspek ajaran Islam yang mengatur perilaku manusia. Dalam pembahasan akhlak diatur mana yang tergolong baik dan buruk. Akhlak juga merupakan suatu gambaran mengenai perilaku ideal yang seharusnya dimiliki oleh seorang muslim dalam rangka hubingan dengan Allah, hubungan dengan manusia dan hubungan dengan alam. Manusia adalah makhluk yang dapat dibentuk akhlaknya. Ada manusia yang sebelumnya baik tetapi karena lingkungannya ia berubah menjadi seorang penjahat. Demikian pula sebaliknya. Oleh karena itu lembaga pendidikan sangat diperlukan manusia untuk mengarahkan generasi muda untuk senantiasa berakhlaqul karimah dalam kehidupannya sehari-hari. Dalam era globalisasi peranan akhlak dalam kehidupan kita sehari-hari sangatlah mutlak perlu. Tanpa didasari dengan akhlak tak mungkin kita mampu bersosialisasi baik dengan masyarakat sekitar kita, karena pada hakekatnya mereka juga akan menilai seseorang berdasarkan karakteristik akhlak. Secara etimologi akhlak bermakna sistem nilai yang mengatur pola sikap dan tindakan manusia di muka bumi. Sering kita jumpai seseorang yang merasa tidak malu dengan Allah setelah melakukan tindakan tercela (negattif). Padahal kita sebagai umat muslim yang baik haruslah meneladani sifat-sifat rasul yang mulia seperti sikap adil, jujur, sabar, syukur, qana’ah dan pema’af. Sebenarnya dengan kita selalu bersyukur atas segala nikmat yang diberikan-Nya dan senantiasa sabar atas segala sesuatu yang tidak disenanginya dan bersikap tabah itu merupakan sebuah aktivitas keseharian agar terbentuk kepribadian muslim guna untuk latihan mewujudkan tumbuhnya rasa malu kepada Allah.

1

B. Rumusan Masalah 1. Apa peranan akhlak dalam kehidupan bermasyarakat? 2. Bagaiman cara mengembangkan sikap dan sifat adil, jujur, sabar, syukur, qana’ah dan pema’af dalam pergaulan wujud akhlak mahmudah?

C. Tujuan Masalah 1. Mengetahui peranan akhlak dalam kehidupan bermasyarakat. 2. Mengetahui cara yang baik dalam mengembangkan sikap dan sifat adil, jujur, sabar, syukur, qana’ah dan pema’af dalam pergaulan wujud akhlak mahmudah

2

BAB II PEMBAHASAN I. Adil Adil memiliki arti meletakkan sesuatu pada tempatnya. Menurut istilah adil adalah menegaskan sesuatu kebenaran terhadap sebuah masalah atau beberapa masalah untuk mencari solusi berdasarkan ketentuan dalam agama.Jadi, keadilan ialah suatu perbuatan yang berusaha meletakkan sesuatu pada tempatnya atau lawan dari zalim. Adil merupakan suatu tindakan atas dasar kebenaran, bukan karena mengikuti hawa nafsu. Firman Allah : "Wahai orang-rang yang beriman, jadilah kamu orang yang benar-benar penegak keadilan, menjadi saksi karena Allah biarpun terhadap dirimu sendiri atau ibu-bapak dan kaum kerabatmu. Jika ia kaya ataupun miskin maka Allah lebih tahu kemaslahatannya. Maka, janganlah kamu mengikuti hawa nafsu karena ingin menyimpang dari kebenaran. Dan jika kamu memutarbalikkan (kata-kata) atau enggan menjadi saksi maka sesungguhnya Allah adalah Maha Mengetahui segala apa yang kamu kerjakan."(QS. An-Nisaa': 135). Maksud dari berlaku Adil ialah seseorang harus bijak dan tegas dalam menegakkan suatu keadilan tanpa memandang rakyat atau pejabat, miskin atau kaya, siapa yang bersalah harus dihukum. Karena Allah Yang Maha Adil membebani hukum kepada hambaNyadisesuaikan dengan kemampuannya dan perbuatannya. Dalam ayat lain Allah berfirman yang berbunyi: "Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya, dan (menyuruh kamu) apabila menetapkan hukum di antara manusia supaya kamu menetapkan dengan adil. Sesungguhnya Allah adalah Maha Mendengar lagi Maha Melihat." (QS. An-Nisaa': 58) Sebagai pemimpin dan hakim, Rasulullah menegakkan keadilan dengan sebaik-baiknya. Hal ini beliau contohkan dalam hadistnya yang artinya "Jika sekiranya Fatimah binti Muhammad mencuri, niscaya aku potong tangannya." (HR. Bukhari) Di dalam hadis yang lain beliau bersabda yang artinya "Sesungguhnya Allah beserta para hakim selama hakim itu tidak curang. Apabila ia telah curang Allah pun menjauh dari hakim itu mulailah setan menjadi teman yang erat bagi hakim itu." (HR. At-Turmudzi) Dari keterangan ayat-ayat dan hadis di atas jelaslah bahwa keadilan merupakan sendi pokok ajaran Islam yang harus ditegakkan. Sebaliknya, apabila keadilan dikesampingkan dan diabaikan akan berakibat perpecahan dan kehancuran di kalangan umat.

3

Contoh sikap adil dalam kehidupan sehari-hari 1. Selalu berprasangka baik terhadap orang disekitarnya 2. Selalu berfikir dengan benar sebelum bertindak dan berbuat 3. Tidak pilih kasih dalam bergaul

II. Jujur Jujur dapat diartikan kehati-hatian diri seseorang dalam memegang amanah yang telah dipercayakan oleh orang lain kepada dirinya karena kejujuran merupakan sifat luhur yang harus dimiliki manusia.Sifat jujur merupakan faktor terbesar tegaknya agama dan dunia. Kehidupan dunia tidak akan baik, dan agama juga tidak bisa tegak di atas kebohongan, khianat serta perbuatan curang. Jujur dan mempercayai kejujuran, merupakan ikatan yang kuat antara para rasul dan orang-orang yang beriman dengan mereka. Allah berfirman. َ‫صد َّقَ ِب ِه أ ُ ْولَئِكَ ُه ُم ْال ُمتَّقُونَ لَ ُهم َّما َيشَآ ُءونَ ِعندَ َر ِب ِه ْم ذَلِكَ َجزَ آ ُء ْال ُمحْ ِسنِين‬ ِ ‫َوالَّذِي َجآ َء ِب‬ َ ‫ق َو‬ ِ ْ‫الصد‬ "Dan orang yang membawa kebenaran (Muhammad) dan orang yang membenarkannya, mereka itulah orang-orang yang bertaqwa. Mereka memperoleh apa yang mereka kehendaki pada sisi Rabb mereka. Demikianlah balasan orang-orang yang berbuat baik". [Az zumar:33-34]. Kejujuran adalah perhiasan orang yang berbudi mulia dan orang yang berilmu. Oleh sebab itu sifat jujur sangat dianjurkan untuk dimiliki setiap umat Rasulullah saw. Hal ini sesuai dengan firman Allah : “Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaiakan amanah kepada yang berhak menerimanya.” (QS.An-Nisa: 58) “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu menghianati Allah dan Rasul-Nya dan janganlah kamu menghianati amanah-amanah yang dipercayakan kepadamu, sedang kamu mengetahui.” (QS.Al-Anfal: 27) Dari dua ayat tersebut didapat pemahaman bahwa manusia selain dapat berlaku tidak jujur terhadap dirinya dan orang lain, adakalanya berlaku tidak jujur juga kepada Allah dan Rasul-Nya. Maksud dari ketidakjujuran kepada Allah dan Rasul-Nya adalah tidak memenuhi perintah mereka. Dengan demikian, sudah jelas bahwa kejujuran dalam memilihara amanah merupakan salah satu perintah Allah dan dipandang sebagai salah satu kebajikan bagi orang yang beriman. Orang yang mempunyai sifat jujur akan dikagumi dan dihormati banyak orang. Karena orang yang jujur selalu dipercaya orang untuk mengerjakan suatu yang

4

penting. Hal ini disebabkan orang yang memberi kepercayaan tersebut akan merasa aman dan tenang. Jujur adalah sikap yang tidak mudah untuk dilakukan jika hati tidak benar-benar bersih. Namun sayangnya sifat yang luhur ini belakangan sangat jarang kita temui, kejujuran sekarang ini menjadi barang langka. Saat ini kita membutuhkan teladan yang jujur, teladan yang bisa diberi amanah umat dan menjalankan amanah yang diberikan dengan jujur dan sebaik-baiknya. Dan teladan yang paling baik, yang patut dicontoh kejujurannya adalah manusia paling utama yaitu Rasulullah saw. Kejujuran adalah perhiasan Rasulullah saw dan orang-orang yang berilmu.

Contoh sikap jujur dalam kehidupan sehari-hari: 1. Jika bersalah harus mengakui kesalahanya 2. Antara ucapan dan perbuatan harus sama 3. Memberitakan sesuatu hal baik ke orang tua ataupun kedalam lingkungan masayarakat 4. Memegang dan menjalankan amanah dengan baik III. Qana’ah a. Pengertian Qana’ah secara bahasa artinya meras cukup. Qana’ah secara istilah yaitu rela menerima dan merasa cukup dengan apa yang dimiliki, serta menjauhkan diri dari sifat tidak puas dan merasa kurang yang berlebihan. Qana’ah bukan berarti hidup bermalasmalasan, tidak mau berusaha sebaik-baiknya untuk meningkatkan kesejahteraan hidup. Justru orang yang Qana’ah itu selalu giat bekerja dan berusaha, namun apabila hasilnya tidak sesuai dengan yang diharapkan, ia akan tetap rela hati menerima hasil tersebut dengan rasa syukur kepada Allah SWT. Sikap yang demikian itu akan mendatangkan rasa tentram dalam hidup dan menjauhkan diri dari sifat serakah dan tamak. Nabi Muhammad SAW Bersabda : “Abdullah bin Amru r.a. berkata : Bersabda Rasulullah SAW, sesungguhnya beruntung orang yang masuk Islam dan rizqinya cukup dan merasa cukup dengan apa-apa yang telah Allah berikan kepadanya”. (H.R.Muslim) b. Qana’ah dalam Kehidupan Qana’ah merupakan sifat dasar yang harus dimiliki oleh setiap muslim, karena sifat tersebut dapat menjadi control agar tidak surut dalam keputusasaan dan tidak terlalu

5

maju dalam keserakahan. Qana’ah berfungsi sebagai stabilisator dan dinamisator hidup seorang muslim. Dikatakan stabilisator, karena seorang muslim yang mempunyai sifat Qana’ah akan selalu berlapang dada, berhati tentram, merasa kaya dan berkecukupan, bebas dari keserakahan, karena pada hakekatnya kekayaan dan kemiskinan terletak pada hati bukan pada harta yang dimilikinya. Bila kita perhatikan, banyak orang yang lahir dalam kecukupan bahkan mewah, namun hatinya penuh diliputi keserakahan dan kesengsaraan. Sebaliknya banyak orang yang sepintas kekurangan namun hidupnya tenang, penuh kegembiraan, bahkan masih sanggup mengeluarkan sebagian hartanya untuk kepentingan sosial. Nabi SAW bersabda dalam salah satu hadisnya : “Dari Abu Hurairah r.a. bersabda Nabi SAW : “Bukanlah kekayaan itu banyak harta benda, tetapi kekayaan yang sebenarnya adalah kekayaan hati”( H.R.Bukhari dan Muslim). Karena hatinya senantiasa merasa berkecukupan, maka orang yang mempunyai sifat Qana’ah akan terhindar dari sifat tamak. Demikianlah betapa pentingnya sifat Qana’ah dalam hidup, yang apabila dimiliki oleh setiap orang dan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari akan mendorong terwujudnya masyarakat yang penuh dengan ketentraman, tidak cepat putus asa, dan bebas dari keserakahan serta selalu berfikir positif dan maju. Contoh sikap qana’ah dalam kehidupan sehari-hari: 1. giat belajar dan berusaha untuk mencapai yang terbaik 2. slalu bersyukur atas apa yang menjadi hasil usahanya 3. tidak pernah iri atas keberhasilan orang lain 4. menerima dengan ikhlas setiap rezeki yang diberikan Allah SWT 5. Hidupnya sederhana dan menyesuaikan diri dengan keadaan,tidak usah rakus dan tamak

IV. Sabar Sabar adalah pilar kebahagiaan seorang hamba. Dengan kesabaran itulah seorang hamba akan terjaga dari kemaksiatan, konsisten menjalankan ketaatan, dan tabah dalam menghadapi berbagai macam cobaan. Ibnul Qayyim rahimahullah mengatakan, “Kedudukan sabar dalam iman laksana kepala bagi seluruh tubuh. Apabila kepala sudah terpotong maka tidak ada lagi kehidupan di dalam tubuh.” (Al Fawa’id, hal. 95)

6

Di dalam Tafsir Lathifil Mannaan Syaikh As Sa’di rahimahullah menyebutkan sebabsebab untuk menggapai berbagai cita-cita yang tinggi. Beliau menyebutkan bahwa sebab terbesar untuk bisa meraih itu semua adalah iman dan amal shalih.Di samping itu, ada sebabsebab lain yang merupakan bagian dari kedua perkara ini. Di antaranya adalah kesabaran. Sabar adalah sebab untuk bisa mendapatkan berbagai kebaikan dan menolak berbagai keburukan. Hal ini sebagaimana diisyaratkan oleh firman Allah ta’ala, “Dan mintalah pertolongan dengan sabar dan shalat.” (QS. Al Baqarah [2]: 45).Yaitu mintalah pertolongan kepada Allah dengan bekal sabar dan shalat dalam menangani semua urusan kalian. Begitu pula sabar menjadi sebab hamba bisa meraih kenikmatan abadi yaitu surga. Allah ta’ala berfirman kepada penduduk surga, “Keselamatan atas kalian berkat kesabaran kalian.” (QS. Ar Ra’d [13] : 24). Allah juga berfirman, “Mereka itulah orang-orang yang dibalas dengan kedudukankedudukan tinggi (di surga) dengan sebab kesabaran mereka.”(QS. Al Furqaan [25] : 75).Selain itu Allah pun menjadikan sabar dan yakin sebagai sebab untuk mencapai kedudukan tertinggi yaitu kepemimpinan dalam hal agama. Dalilnya adalah firman Allah ta’ala, “Dan Kami menjadikan di antara mereka (Bani Isra’il) para pemimpin yang memberikan petunjuk dengan titah Kami, karena mereka mau bersabar dan meyakini ayatayat Kami.” (QS. As Sajdah [32]: 24) (Lihat Taisir Lathifil Mannaan, hal. 375).

Contoh sikap sabar dalam kehidupan sehari-hari: 1. Bersabar dalam hal belajar untuk meraih cita-cita dan harapan 2. Sabar ketika diejek oleh teman-teman, karena kesabaran akan membawa hasil yang positif. 3. Tidak mudah emosi atau marah. 4. Menerima segala sesuatu dengan kepala dingin.

V. Syukur Pengertian syukur secara terminology berasal dari kata bahasa Arab, berasal dari kata ‫شكرا‬-‫يشكر‬-‫ ’‘شكر‬yang berarti berterima kasih kepada atau dari kata lain ‘’ ‫ ’‘شكر‬yang berati pujian atau ucapan terima kasih atau peryataan terima kasih. Sedangkan menurutistilah Syukur yaitu sikap berterima kasih atas pemberian nikmat Allah yang tidak bisa terhitung banyaknya. Syukur diungkapkan dalam bentuk ucapan dan perbuatan. Syukur dengan ucapan adalah memuji Allah dengan bacaan alhamdulillah, sedangkan syukur dengan perbuatan dilakukan dengan menggunakan dan memanfaatkan nikmat Allah sesuai dengan aturan-Nya.

7

Lain hal dengan sebagaian ulama yang menjelaskan syukur berasal dari kata ‘’syakara’’ yang berarti membuka yang dilawan dengan kata ‘’kufur’’ yang berarti ‘’menutup atau melupakan segala nikmat dan menutup-nutupinya. Syukur adalah sikap dan perilaku yang menunjukkan peneriaan terhadap suatu pemberian atau anugerah dalam bentuk pemanfaatan dan penggunaan yang sesuai dengan kehendak pemberinya.

Contoh sikap syukur dalam kehidupan sehari-hari: 1. Melaksanakan ibadah utama yang diperintahkan Tuhan kepada kita 2. Menjaga kesehatan fisik

VI. Pemaaf Pemaaf berarti merelakan atas kesalahan orang lain. Memaafkan sangat perlu dalam kehidupan manusia. Dengan saling memaafkan, kehidupan ini serasa lebih damai, nyaman dan tentram. Syawal adalah hari yang paling ditunggu oleh semua manusia yang beragama Islam di dunia. Pada hari inilah semua umat Islam di dunia meraikan Aidilfitri yang mulia. Pada hari inilah semua umat Islam bermaaf-maafan sesama sendiri. Allah SWT berfirman, artinya : “Jadilah engkau pema’af dan suruhlah orang mengerjakan yang ma’ruf, serta berpalinglah

dari

pada

orang-orang

yang

bodoh.

“(Q.S.

Al-A’raff:

199)

Jadi disini dapat disimpulkan, mereka yang tidak memaafkan sesama mereka seperti yang sepatutnya adalah orang yang rugi. Ini kerana mereka akan kekurangan kawan dan memutuskan rahmat dari Allah kerana mereka memutuskan silaturahim antara mereka. Jadi mereka yang bukan pemaaf hendaklah dijauhkan diri kerana mereka adalah orang-orang yang bodoh dan rugi.

Contoh sikap pemaaf dalam kehidupan sehari hari: 1. Memaafkan teman 2. Tidak mendendam kepada orang lain 3. Tidak mengungkit masalah orang lain

8

BAB III KESIMPULAN

Setiap orang memiliki karakter dan perilaku yang berbeda-beda, namun untuk mengembangkan akhlaqul karimah seperti adil, jujur, sabar, syukur, qana’ah dan pema’af kita harus memahami dan mampu untuk merealisasikannya dalam kehidupan sehari-hari. Perilaku tersebut memiliki nilai positif, mendidik, dan mengajarkan tentang kebenaran dalam kehidupan. Kita harus bisa berperilaku seperti itu khususnya dalam pergaulan di lingkungan masyarakat. Selain itu, semua akhlak tersebut bernilai ibadah dan mampu mengembangkan diri kita untuk menjadi insan yang lebih baik lagi. Seseorang akan menilai orang lain berdasarkan akhlak, karena akhlak merupakan pencerminan diri seseorang. Maka sepantasnya jika kita memupuk akhlaqul karimah dengan mempelajari perilaku-perilaku tersebut dan menerapkannya dalam kehidupan sosial masyarakat. Jika seseorang memiliki akhlak yang mulia, maka dia akan dipercaya dan dihargai oleh masyarakat.

9

DAFTAR PUSTAKA

Azra, Azyunardi, prof., Dr., dkk. 2002. Buku Teks Pendidikan Agama Islam pada Perguruan Tinggi Umum. Jakarta : Direktur Perguruan Tinggi Agama Islam. Derajat, Zakiah, Prof., Dr., dkk. 1984. Dasar-Dasar Agama Islam. Jakarta : Bulan Bintang. Nurdin, Muslim, Drs., K.H., dkk. Moral dan Kognisi Islam (Buku teks Agama Islam untuk Perguruan Tinggi Umum). Bandung : CV Alvabeta. Ahmadi, Abu, Drs., H., dkk. 1991. MKDU Dasar-Dasar Pendidikan Agama Islam untuk Perguruan Tinggi. Jakarta : Bumi Aksara. Asmara, Drs.,M.A.1992. Pengantar studi akhlak. Jakarta : Rajawali Pers.

10

Related Documents

Makalah
June 2020 40
Makalah
July 2020 39
Makalah
October 2019 94
Makalah
July 2020 62
Makalah
November 2019 85
Makalah
October 2019 95

More Documents from ""