Makalah Maternitas 2 Kel 3.docx

  • Uploaded by: Putri lutfiatul ulum
  • 0
  • 0
  • October 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Makalah Maternitas 2 Kel 3.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 2,308
  • Pages: 14
MAKALAH “ABORTUS DAN MACAM-MACAMNYA” Dianjurkan sebagai Tugas Kelompok Mata Kuliah MATERNITAS 2

Oleh : 1. Alfiyah Nur Azijah

(170103006)

2. Chintya Dewi Nurul K

(170103015)

UNIVERSITAS HARAPAN BANGSA PURWOKERTO FAKULTAS KESEHATAN PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN (IVA) TAHUN AJARAN 2018/2019

i

KATA PENGANTAR Segala puji syukur kita haturkan kepada Allah SWT sebab karena limpahan rahmat serta anugerah dari-Nya kami mampu untuk menyelesaikan makalah kami dengan judul “ABORTUS DAN MACAM-MACAMNYA” ini. Shalawat serta salam tidak lupa selalu kita haturkan untuk junjungan nabi agung kita, yaitu Nabi Muhammad SAW yang telah menyampaikan petunjukan Allah SWT untuk kita semua, yang merupakan sebuah pentunjuk yang paling benar yakni Syariah agama Islam yang sempurna dan merupakan satu-satunya karunia paling besar bagi seluruh alam semesta. Selanjutnya dengan rendah hati kami meminta kritik dan saran dari pembaca untuk makalah ini supaya selanjutnya dapat kami revisi kembali. Karena kami sangat menyadari, bahwa makalah yang telah kami buat ini masih memiliki banyak kekurangan. Kami ucapkan terimakasih yang sebanyak-banyaknya kepada setiap pihak yang telah mendukung serta membantu kami selama proses penyelesaian makalah ini hingga selesainya makalah ini. Demikianlah yang dapat kami haturkan, kami berharap supaya makalah yang telah kami buat ini mampu memberikan manfaat kepada setiap pembacanya.

Purwokerto, 25 Maret 2019

Penyusun

ii

DAFTAR ISI Cover……………………………………………………………………

i

Kata Pengantar ........................................................................................

ii

Daftar Isi .................................................................................................

iii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang .............................................................................

4

B. Rumusan Masalah .......................................................................

5

C. Tujuan ...........................................................................................

5

BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Abortus .......................................................................

6

B. Macam-macam Abortus ..............................................................

6

C. Faktor-faktor yang berhubungan dengan abortus .........................

7

D. Etiologi ………………………………………………………….

9

E. pathogenesis…………………………………………………….

10

F. Manifestasi klinis ……………………………………………… .

10

BAB III PENUTUP A. Kesimpulan ..................................................................................

12

B. Saran .............................................................................................

12

iii

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Kita tahu bahwa istilah abortus dipakai untuk menunjukkan pengeluaran hasil konsepsi sebelum janin dapat hidup diluar kandungan. Sampai saat ini janin yang terkecil, yang dilaporkan dapat hidup diluar kandungan, mempunyai berat badan 297 gram waktu lahir. Akan tetapi, karena jarangnya janin yang dilahirkan dengan berat badan dibawah 500 gram dapat hidup terus, maka abortus ditentukan sebagai pengakhiran kehamilan sebelum janin mencapai berat 500 gram atau kurang dari 20 minggu. Abortus yang berlangsung tanpa tindakan disebut abortus spontan. Abortus buatan ialah pengakhiran kehamilan sebelum 20 minggu akibat tindakan. Abortus terapeutik ialah abortus buatan yang dilakukan atas indikasi medik. Frekuensi abortus sukar ditentukan karena abortus buatan banyak tidak dilaporkan, kecuali apabila terjadi komplikasi, juga karena sebagian abortus spontan hanya disertai gejala dan tanda ringan, sehingga pertolongan medik tidak diperlukan dan kejadian ini dianggap sebagai haid terlambat. Diperkirakan frekuensi abortus spontan berkisar 10-15%.

MATERNITAS2 Abortus & macam -macamnya |4

B. RUMUSAN MASALAH a. Apa pengertian abortus ? b. Apa saja macam-macam abortus ? c. Apa Factor-faktor yang berhubungan dengan abortus ? d. Apa etiologi abortus ? e. Apa pathogenesis dari abortus ? f. Apa Manifestasi klinis dari aborsi ?

C. TUJUAN a. Untuk mengetahui pengertian dari abortus b. Untuk mengetahui apa saja macam-macam dari abortus c. Untuk mengetahui factor-faktor yang berhubungan dengan abortus d. Untuk mengetahui efiologi abortus e. Untuk mengetahui pathogenesis dari abortus f. Untuk mengetahui manifestasi klinis dari abortus

MATERNITAS2 Abortus & macam -macamnya |5

BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Abortus Abortus adalah berakhirnya kehamilan sebelum janin dapat hidup di dunia luar, tanpa mempersoalkan penyebabnya. Bayi baru mungkin hidup di dunia luar bila berat badannya telah mencapai lebih daripada 500 gram atau umur kehamilan lebih daripada 20 minggu (Sastrawinata et al., 2005). Abortus spontan merujuk kepada keguguran pada kehamilan kurang dari 20 minggu tanpa adanya tindakan medis atau tindakan bedah untuk mengakhiri kehamilan (Griebel et al., 2005) Abortus dapat dibagi atas dua golongan yaitu abortus spontan dan abortus provokatus. Abortus spontan adalah abortus yang terjadi tanpa tindakan mekanis dan disebabkan oleh faktor-faktor alamiah. Abortus provokatus adalah abortus yang terjadi akibat tindakan atau disengaja, baik dengan memakai obat-obatan maupun alat-alat (Mochtar, 1998).

B. Macam-macam Abortus Abortus terbagi menjadi beberapa jenis berdasarkan tingkat kejadian, seperti berikut ini: a. Abortus completes (keguguran lengkap) Seluruh hasil konsepsi dikeluarkan sehingga rongga Rahim kosong. Dalam abortus ini tidak memerlukan penanganan kusus, b. Abortus inkompletus (keguguran bersisa) Abortus ini hanya ada sebagaian dari konsepsi yang dikeluarkan yang tertinggal adalah deci dua dan plasenta. c. Abortus iminen Yaitu keguguran yang membakat dan akan terjadi dalam hal ini keluarnya fetus masih dapat dicegah dengan memberikan obat-obat hormonal dan anti pasmodica. d. Missed abortion MATERNITAS2 Abortus & macam -macamnya |6

Keadaan dimana janin sudah mati tetapi tetap berada di dalam Rahim dan tidak dikeluarkan selama 2 bulan atau lebih. e. Abortus habitualis (keguguran berulaang) Yaitu keadaan dimana penderita mengalami keguguran berturut-turut 3 kali atau lebih. f. Abortus infeksionus dan abortus septic Merupakan abortus yang disertai infeksi genetal. Kehilangan janin tidak disengaja biasanya terjadi pada kehamilan usia muda (1-3 bulan). Ini dapat terjadi karena penyakit antara lain: demam,, panas tinggi, ginjal, TBC, sipilis atau karena genetic. Pada aborsi spontan tidak jarang janin keluar dalam keadaan utuh. g. Abortus provokatus (indoset abortion) Merupakan aborsi yang sengaja baik dengan memakai obat-obatan maupun alat-alat, abortus ini terbagi menjadi 2: 1. Abortus provocatus medicialis merupakan aborsi yang dilakukan oleh dokter atas dasar indikasi medis, yaitu apabila tindakan aborsi tidak diambil akan membahayakan jiwa ibu. 2. Abortus provocatus criminalis merupakan aborsi yang terjadi oleh tindakan-tindakan yang tidakn legal atau tidak berdassarkan indikasi medis, sebagai contoh aborsi yang dilakukan dalam rangka melenyapkan janin sebagai akibat dari hubungan seksual di luar perkawinan.

C. Faaktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian Abortus a. Faktor janin Kelainan pertumbuhan pada janin sebagai hasil konsepsi merupakan kelainan yang paling umum sebagian penyebab pada abortus pada trimester pertama. Hal ini disebabkan karena kelainan kromosom seperti trisomi autosom, triploidi, tetraploidi, atau monosomi 45X. Kelainan kromosom ini merupakan penyebab lebih dari 90 % keguguran pada kehamilan kurang dari 8. Penyebab abortus karena kelainan kromosom pada umumnya tidak diketahui, tetapi mungkin MATERNITAS2 Abortus & macam -macamnya |7

disebabkan oleh (1) kelainan genetik seperti mutasi tunggal, (2) berbagai penyakit dan (3) mungkin beberapa faktor ayah (Cuningham, et al., 2005). b. Faktor Ibu Wanita hamil mempunyai resiko untuk mengalami abortus sebesar 10 – 25%, semakin meningkatnya usia akan meningkatkan resiko abortus. Resiko abortus sebesar 15 % pada usia di bawah 35 tahun, 20 – 35% pada usia 35 – 45 tahun, dan resiko lebih dari 50 % pada pada usia lebih dari 45 tahun (Anonym, 2007). Sumber lain mengatakan bahawa 10% resiko abortus terjadi pada wanita yang berusia kurang dari 20 tahun, 20 % terjadi pada usia 35 – 39 tahun , dan 50% pada usia 40 – 45 (Heffner, 2004). Usia ayah juga beresiko terhadap kejadian abortus, Insiden abortus meningkat 12 – 20 % pada ayah yang berusia lebih dari 40 tahun. Usia ayah yang tua bisa menyebabkan translokasi kromosom pada sperma dimana hal tersebut dapat menyebabkan abortus (Cuningham, et al., 2005). c. Faktor gaya hidup Merokok akan meningkatkan resiko abortus karena kelainan kromosom. Wanita yang merokok lebih dari 14 batang perhari akan meningkatkan resiko abortus sebanyak dua kali lipat dibandingkan wanita yang tidak merokok (Cuningham, et al., 2005). Sementara (Armstrong, B.G., McDonald, A.D., Sloan, M. 1992) menemukan bahwa resiko abortus meningkat sebanyak 1.2 kali pada wanita yang menghisap rokok 10 batang perhari. Abortus spontan dan anomali janin dapat terjadi akibat sering mengkonsumsi alkohol selama 8 minggu pertama kehamilan (Floyd, R.L., Decoufle, P., Hungerford, D.W. 1999). Abortus meningkat dua kali lipat pada wanita yang minum dua kali seminggu dan tiga kali lipat lebih tinggi pada wanita yang minum alkohol setiap hari dibandingkan dengan wanita yang bukan peminum (Cuningham, et al., 2005). Sementara (Armstrong, B.G., McDonald, A.D., Sloan, M. 1992) menemukan resiko abortus meningkat 1.3 kali pada wanita yang minum alkohol dengan rata – rata konsumsi alkohol sebanyak satu gelas perhari. Wanita yang minum kopi tiga gelas sehari mempunyai resiko 3% abortus dan kematian bayi, sedangkan wanita yang minum kopi rata – rata atau lebih dari delapan gelas sehari mempunyai resiko 75% abortus spontan dan beresiko 2.7 kali MATERNITAS2 Abortus & macam -macamnya |8

terhadap kematian janin (Edry, 2001). Wanita yang minum teh dan minum cola terhadap abortus dan kematian janin. Kadar paraxanthine yang terdapat dalam kopi lebih tinggi pada wanita yang abortus. Tetapi resiko keguguran meningkat sebesar 30 % pada wanita yang mempunyai kadar paraxanthine cukup adekuat dengan konsumsi kopi sekitar 5 sampai 6 gelas kopi sehari, sehingga minum kopi yang berlebihan akan menyebabkan wanita mengalami abortus (Baines, 2005; Napoli, 2001). d. Faktor lingkungan Sebagian besar trauma tumpul yang cukup berat dalam kehamilan disebabkan oleh kecelakaan lalu lintas, jatuh dan penyerangan langsung (Connolly, et al., 1997; Pak et al., 1998). Beberapa kasus abortus terjadi setelah ibu mengalami kecelakaan lalulintas. Selain kecelakaan, penganiayaan fisik dan penganiayaan seksual juga bisa menjadi penyebab abortus. Menurut Cokkinides, et al., (1999) sebelas persen dari 6000 wanita hamil mengalami kekerasan fisik, hal ini biasanya berkaitan dengan pendidikan rendah, kemiskinan, penggunaan tembakau dan alkohol. Penelitian yang dilakukan di Bangladesh yang meneliti tentang efek kandungan air minum terhadap kejadian abortus dan kematian janin didapatkan hasil bahwa ibu hamil yang minum air yang mengandung mikro arsenic lebih dari 50 gr akan beresiko terhadap abortus dan kematian bayi (Rahman, A.,Marie,V., Eva,C.E., Mahfuzar,R., 2007).

D. Etiologi Pada kehamilan muda abortus tidak jarang didahului oleh kematian mudigah. Sebaliknya pada kehamilan lebih lanjut biasanya janin dikeluarkan dalam keadaan masih hidup. Hal-hal yang menyebabkan abortus dapat disebabkan oleh hal-hal berikut ini: a. Kelainan pertumbuhan hasil konsepsi dapat menyebabkan kematian janin atau cacat kelainan berat biasanya menyebabkan kematian mudigah pada hamil muda. Faktor-faktor yang menyebabkan kelainan dalam pertumbuhan ialah sebagai berikut: 1. Kelainan kromosom, terutama trisomi autosom dan monosomi X. MATERNITAS2 Abortus & macam -macamnya |9

2. Lingkungan sekitar tempat implantasi kurang sempurna. 3. Pengaruh dari luar akibat radiasi, virus, obat-obatan. b. Kelainan pada plasenta misalnya endarteritis dapat terjadi dalam villi koriales dan menyebabkan oksigenisasi plasenta terganggu, sehingga menyebabkan gangguan pertumbuhan dan kematian janin. c. Penyakit Ibu Penyakit mendadak seperti pneumonia, tifus abdominalis, anemia berat, dan keracunan. d. Kelainan Traktus Genetalis Mioma uteri, kelainan bawaan uterus dapat menyebabkan abortus. Sebab lain abortus dalam trisemester ke 2 ialah servik inkompeten yang dapat disebabkan oleh kelemahan bawaan pada serviks, dilatari serviks berlebihan, konisasi, amputasi atau robekan serviks luar yang tidak dijahit.

E. patogenesis Pada awal abortus terjadi pendarahan dalam desidua basalis, kemudian diikuti oleh nekrosis jaringan disekitarnya yang menyebabkan hasil konsepsi terlepas dan dianggap benda asing dalam uterus. Kemudian uterus berkontraksi untuk mengeluarkan benda asing tersebut. Pada kehamilan kurang dari 8 minggu vili korialis belum menembus desidua secara dalam, jadi hasil konsepsi dapat dikeluarkan seluruhnya. Pada kehamilan 8 sampai 14 minggu penembusan sudah lebih dalam hingga plasenta tidak dilepaskan sempurna dan menimbulkan banyak pendarahan. Pada kehamilan lebih 14 minggu, janin dikeluarkan lebih dahulu dari pada plasenta. Pendarahan tidak banyak jika plasenta segera dilepas dengan lengkap. Peristiwa abortus ini menyerupai persalinan dalam bentuk miniatur. Hasil konsepsi pada abortus dapat dikeluarkan dalam berbagai bentuk. Ada kalanya kantong amnion kosong atau tampak kecil tanpa bentuk yang jelas, mungkin pula janin telah mati lama, mola kruenta, maserasi, fetus kompresus.

F. Manifestasi klinis Manifestasi klinik abortus antara lain: a. Terlambat haid atau amenote kurang dari 20 minggu

MATERNITAS2 A b o r t u s & m a c a m - m a c a m n y a | 10

b. Pada pemeriksaan fisik: keadaan umum tampak lemah atau kesadaran menurun, tekanan darah normal atau menurun, denyut nadi normal atau cepat dan kecil, suhu badan normal atau meningkat. c. Pendarahan pervaginaan, mungkin disertai keluarnya jaringan hasil konsepsi. d. Rasa mulas atau keram perut didaerah atas simfisis, sering disertai nyeri pinggang akibat kontraksi uterus. e. Pemeriksaan Ginekologi 1.

Inspeksi Vulva: Pendarahan pervaginaan ada atau tidaknya jaringan hasil konsepsi, tercium atau tidak bau busuk dari vulva.

2. Inspekulo: Pendarahan dari kavum uteri, ostium uteri terbuka atau sudah

tertutup ada atau tidaknya jaringan keluar dari ostium, ada atau tidaknya cairan atau jaringan berbau busuk dari ostium. 3. Colok Vagina: Porsio terbuka atau sudah tertutup, teraba atau tidak jaringan

dalam kavum uteri, besar uterus sesuai atau lebih kecil dari usia kehamilan, tidak nyeri saat porsio digoyang, tidak nyeri pada perabaan adneksa, kaum douglasi tidak menonjol dan tidak nyeri.

MATERNITAS2 A b o r t u s & m a c a m - m a c a m n y a | 11

BAB III PENUTUP A. KESIMPULAN Abortus merupakan pengeluaran hasil konsepsi pada usia kehamilan kurang dari 20 minggu atau berat janin kurang dari 500 gram atau buah kehamilan belum mampu untuk hidup diluar kandungan. Etiologi dari abortus sebagian besar diakibatkan oleh kelainan pertumbuhan hasil konsepsi biasa menyebabkan abortus pada kehamilan sebelum usia 8 minggu, kelainan pada plasenta misalnya endarteritis vili korialis. Karena hipertensi menahun, factor maternal seperti pneumonia, tifus, anemia berat, keracunan, toksoplasmosis, kelainan traktus genetalia seperti mioma uteri, kelainan bawaan uterus. Diagnosa biasanya tidak dapat ditentukan dalam satu kali pemeriksaan, melainkan memerlukan waktu pengamatan untuk menilai tanda-tanda tidak tumbuhnya malah mengecilnya uterus. Hal tersebut diatas akan membawa kita pada suatu planning terapi serta pemilihan obat yang tepat dan efektif akan mempunyai pengaruh pada suatu prognosa yang akan terjadi dikemudian hari.

B. SARAN a. Bagi seorang wanita Jika anda sedang memikirkan untuk melakukan aborsi maka tenangkanlah pikiran anda. Aborsi bukan merupakan suatu solusi sama sekali. Aborsi akan membuahkan masalah-masalah baru yang bahkan yang lebih besar lagi di dunia dan akhirat. b. Bagi orang tua Diharapkan bagi orang tua lebih memperhatikan keadaan anak khususnya anak perempuan seperti membatasi pergaulannya dan memberikan informasi awal tentang aborsi c. Bagi tenaga kesehatan MATERNITAS2 A b o r t u s & m a c a m - m a c a m n y a | 12

Bagi tenaga kesehatan atau medis agar selalu menjaga kode etiknya dan sumpah profesi dalam atau mengabsorpsi seseorang

MATERNITAS2 A b o r t u s & m a c a m - m a c a m n y a | 13

DAFTAR PUSTAKA http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/31675/chapter;jsessionid=0FC 4C630EB022C969AD20041DB1AF7AD?sequence=4 file:///C:/Users/MANTRI%20LAPTOP/Downloads/6354-13286-1-SM%20(1).pdf https://last3arthtree.files.wordpress.com/2009/02/aborsi.pdf http://sahabatrhysayku.blogspot.com/2013/02/makalah-tentang-aborsi_4.html

MATERNITAS2 A b o r t u s & m a c a m - m a c a m n y a | 14

Related Documents


More Documents from "Annisa Vieren"