Cara menyimpan asi untuk wanita karier
saat yang tepat memerah asi ketika bekerja ASI diperah secara rutin minimal setiap 2-3 jam dan tidak menunggu payudara terasa penuh. Akan lebih sulit untuk memerah jika payudara sudah bengkak dan akan terasa nyeri serta akan menyebabkan penurunan produksi ASI
Langkah-langkah pelaksanaan pemerah ASI
Oleh: Kelompok 3 keperawatan Maternitas AJ1 b20
a. Menyiapkan perlengkapan Perlengkapan memerah ASI dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan kemampuan ibu, yaitu: 1. Gelas/cangkir untuk menampung ASI perah; 2. Botol untuk menyimpan ASI yangsudah diperah; 3. Label dan spidol; 4. Cooler box/termos dan blue ice.
5. Jika diperlukan memerah dapat mengguanakan pompa asi b. Persiapan sebelum memerah ASI 1. Melakukanterilisasi wadah ASI. Caranya dengan memasukkan air mendidih ke dalam wadah tersebut, lalu dibiarkan selama beberapa men it kemudian buang airnya. 2. Menyiapkan lap atau tisu yang bersih. 3. Mencuci tangan sampai bersih,dengan menggunakan sabun kita bersihkan sela-sela jari dan kuku sebelum menyentuh payudara dan wadah ASI. 4. Kondisi ibu harus tenang dan santai, caranya duduk dengan nyaman pikirkan bayi atau dengarkan rekaman suara atau foto bayi. 5. Bila memungkinkan payudara dapatdikompres lebih dulu dengan lapyangtelah dibasahi air hangat. 6. Melakukan pemijatan ringan pada sekeliling payudara.
Cara menyimpan ASI perah di ternpat kerja a. Tempat penyimpanan ASI perah disarankan menggunakan botol kaca, karena lemak-lemak dalam ASI tidak akan banyak menempel. Sela in itu botol kaca juga relatif mu rah dan bisa digunakan berulang kali. b. Bila ASI perah disimpan dalam botol kaca, hendaknya botol jangan diisi terlalu penuh, hal ini bisa menyebabkan botol pecah saat disimpan di dalam freezer. Maka isikan ASI perah kurang lebih % botol saja. c. Pastikan botol yang akan digunakan untuk menyimpan ASI perah sudah dicuci bersih dengan sabun dan sebelum digunakan bi las dengan air panas. d. Simpan ASI perah ke dalam botol steril dan tutup dengan rapat, dan jangan sampai ada celah yang terbuka. e. Botol diberi label berupa jam, tanggal pemerahan, dan nama untuk membedakan dengan ASI perah milik pekerja lainnya. f. ASI perah harus disimpan dalam lemari pendingin. Pisahkan ASI perah dengan bahan makanan lain yang tersimpan dalam lemari pendingin.
Cara membawa ASI perah dari tempat kerja ke rumah
a. Tutup botol dipastikan sudah tertutup rapat. b. ASI perah dimasukkan ke dalam termos yang sudah diisi es batu dengan jumlah yang sesuai dengan c. jumlah botol ASI perah. d. Memastikan bahwa botol bersentuhan langsung dengan es batu.
Langkah-langkah penyajian ASI perah a. Sehari sebelumnya ASI perah beku yang tersimpan di freezer diturunkan ke lemari pendingin. (Tujuannya agar pelelehan AS I perah beku mencair secara bertahap.) b. ASI perah dikeluarkan dari lemari es secara berurutan darijam perah paling awal atau FIFO (First In First Out). c. ASI perah dihangatkan dengan cara merendam botol berisi ASI perah dalam wadah yang berisi air putih suhu ruangan lalu diganti dengan air yang lebih hangat.
Cara penyimpanan ASI perah setelah sampai di rumah a. Setelah sampai di rumah ASI perah dimasukkan ke dalam lemari pendingin selama 1 jam sebelum dimasukkan ke dalamfreezer. b. Bila ASI perah berlimpah, untuk jangka panjang sebaiknya sebagian ASI perah disimpan di dalam freezer, dan simpan sebagian di lemari pendingin untukjangka pendek. c. ASI perah diletakkan di bagian dalam freezer atau lemari pendingin, bukan di dekat pintu agar tidak mengalami perubahan dan variasi suhu. d. Bila di rumah tidak memiliki lemari pendingin ataufreezer, maka ASI perah bisa disimpan dalam termos dengan es batu
d. ASI perah tidak dihangatkan dengan air mendidih atau di rebus karena akan merusak kandungan gizi. e. Menyiapkan cangkir kecil atau cangkir dan sendok untuk meminumkan ASI perah kepada bayi. f. Jika ASI perah sudah mencair, ASI mesti dikocok perlahan (memutar searah jarum jam) agar cairan di atas bercampur dengan cairan bawah. Cairan atas biasanya terlihat agak kental, dikarenakan kandungan lemak yang lebih banyak. Bukan berarti ASI perah tersebut sudah basi.
Cara menyusui yang benar
Cara menyusui yang benar adalah cara memberikan asi kepada bayi dengan perlekatan dan posisi ibu dan bayi dengan benar Oleh : Kelompok 3 AJ1-B20
Manfaat dari cara menyusui yang benar
1.
Puting susu tidak lecet 2. Perlekatan menyusu bayi kuat 3. Bayi menjadi tenang 4. Tidak terjadi gumoh
Cara menyusu yang benar 1. Cuci tangan yang bersih dengan sabun 2. Bersihkan payudara dengan kapas yang dibasahi minyak kelapa atau baby oil atau air hangat atau air matang 3. Keluarjan sedikt areola yang dekat puting susu, kemudian oleskan disekitar puting susu 4. Bayi diletakkan menghadap ke ibu dengan posisi kepala dan tubuh bayi, psisi perut menempel pada perut bayi, kemudian hadapkan bayi pada dada ibu 5. Segera dekatkan bayi ke payudara ibu sehingga bibbir bawah bayi terletak dibawah puting susu 6. Setelah selesai menyusu, bersihkan mulut bayi denan kapas yang dibasahi air matang 7. Sendawakan bayi dengan cara menepuk-nepuk lembut punggung atas bayi
Tanda-tanda bayi menyusu dengan benar 1. Bayi tampak tenang 2. Badan bayi menempel pada perut ibu 3. Mulut bayi terbuka lebar 4. Dagu bayi menempel pada payudara ibu 5. Sebagian areola (bagian yang berwarna coklat) masuk kedalam mulut bayi, areola bawah lebih banyak yang masuk 6. Bayi tampak menghisap kuat dengan irama perlahan 7. Putting susu tidak
Akibat apabila bayi tidak menyusu dengan benar
1. Putting susu menjadi lecet 2. ASI tidak keluar optimalsehingga 3. mempengaruhi produksi ASI selanjutnya 4. Bayi enggan menyusu.
Terima kasih
Apa itu Gizi Gizi adalah makanan yang sehat dan
Tujuan khusus
seimbang yang diperlukan oleh tubuh 1. Meningkatkan status gizi ibu dan anak
2. Meningkatkan kesehatan ibu hamil, ibu untuk beraktivitas. bersalin, ibu nifas dan bayi baru lahir Gizi ibu nifas adalah gizi yang 3. Meningkatkan kesehatan bayi dan anak balita (1-59 bulan) dibutuhkan oleh ibu setelah 4. Meningkatkan kemampuan Bidan di Desa dalam berkomunikasi dan melahirkan dari 1 hari sampai 6 melaksanakan pelayanan kesehatan ibu minggu. dan anak (KIA) yang bermutu di masyarakat 5. Meningkatkan kemampuan manajemen Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota dalam pengelolaan ASUH 6. Meningkatkan kemandirian serta daya dukung keluarga dan masyarakat dalam persiapan persalinan dan perawatan kesehatan ibu nifas, bayi baru lahir, Gizi pada ibu nifas dan anak balita
Tujuaan umum
Meningkatkan
masyarakat.
1. Mempercepat kembalinya kandungan ke bentuk dan ke ukuran semula, sehingga mengurangi perdarahan setelah melahirkan, 2. menjarangkan kehamilan oleh karena kadar hormon yang mempertahankan produksi ASI bekerja menekan hormon untuk kesuburan (masaknya sel telor), 3. Memberikan keuntungan psikologis, kasih sayang implisit antara ibu dan anak.
MENU UNTUK IBU NIFAS Pada dasarnya menu untuk ibu nifas porsi makan baik nasi maupun lauk pauknya lebih banyak daripada sebelum hamil dan menyusui. Pesan penting bagi ibu menyusui antara lain : (a) Banyak makan sayuran yang beragam dan banyak minum sedikitnya 8 gelas sehari, (b) Pemakaian
status
kesehatan
dan gizi ibu, bayi, dan balita melalui pemberdayaan
MANFAAT GIZI BAGI IBU NIFAS
keluarga
dan
bumbu
jangan
terlalu
merangsang, tidak pedas (c) Tetap memperhatikan kecukupan gizi ratarata dianjurkan (2900 k.kal.)
MENU GIZI SEIMBANG dfdfdfdf PADA IBU NIFAS MAKANAN Susu (sapi atau kedelai) : 1200ml Protein hewani: daging matang, ikan, atau unggas) atau Protein Nabati : (bijibijian, kacang-kacangan, produk susu, produk kedelai) : 3 porsi atau lebih Telur: 1 butir Buah dan Sayuran yang kaya Vit A (sayuran hijau atau kuning) brokoli, kailan, kangkung, caisim, labu, wortel, tomat : 1 porsi.
Buah dan Sayuran yang kaya Vit C: jeruk-jerukan, tauge, tomat, melon, pepaya, mangga, jambu Biji-bijian (beras merah, roti wholemeal, havermut, mie mentega, margarine, minyak sayur
GIZI PADA IBU NIFAS
Oleh : Kelompok 3 AJ1-B20