Makalah Kebidanan Komunitas Kel 4.docx

  • Uploaded by: Kebidanan 1718
  • 0
  • 0
  • May 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Makalah Kebidanan Komunitas Kel 4.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 2,050
  • Pages: 13
MAKALAH KEBIDANAN KOMUNITAS KELAS IBU HAMIL DAN KELAS IBU BALITA

1. DHEA PERMATA SARI

1703007

2. EVIS SURYANDARI A

1703009

3. IRFA FEBY MAHDIANA

1703011

DIII KEBIDANAN STIKES MUHAMMADIYAH KLATEN 2017/2018

KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, kami panjatkan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, kami dapat menyelesaikan makalah yang bertajuk “KELAS IBU HAMIL DAN KELAS IBU BALITA” dengan lancar. Dalam proses penyusunannya tak lepas dari bantuan, arahan dan masukan dari berbagai pihak. Untuk itu kami ucapkan banyak terima kasih atas segala partisipasinya dalam menyelesaikan makalah ini. Meski demikian, kami menyadari masih banyak sekali kekurangan dan kekeliruan di dalam penulisan makalah ini, baik dari segi tanda baca, tata bahasa maupun isi. Sehingga penulis secara terbuka menerima segala kritik dan saran positif dari pembaca.

Klaten, 28 Maret 2018

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN .................................................................................................. 4 1.1 Latar Belakang .............................................................................................................. 4 1.2 Rumusan Masalah ......................................................................................................... 5 1.3 Tujuan Makalah ............................................................................................................ 5 BAB II TINJAUAN TEORI............................................................................................. 6 2.1 Pengertian Presentasi Muka .......................................................................................... 6 2.2 Etiologi Persentasi Muka .............................................................................................. 7 2.3 Diagnosis Presentasi Muka ........................................................................................... 7 2.4 Mekanisme Persalinan dengan Presentasi Muka .......................................................... 8 2.5 Penanganan Persalinan dengan Presentasi Muka ......................................................... 9 2.6 Komplikasi Persalinan dengan Presentasi Muka .......................................................... 9 BAB III PENUTUP ........................................................................................................... 11 3.1 Kesimpulan ................................................................................................................... 11 3.2 Saran ............................................................................................................................. 12 DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................ 13

BAB I PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang Kejadian komplikasi persalinan menurut data SKDI 2007 adalah sebesar 47%, sedangkan

pada SDKI 2002-2003 sebesar 36% . Jenis kejadian komplikasi persalinan adalah persalinan lama 37%, pendarahan 9%, demam 7%, kejang 2%, komplikasi lainnya 4%. Dan menurut SDKI 20022003 jenis kejadian komplikasi persalinan adalah persalinan lama 30%, pendarahan 7%, demam 4%, kejang 1%, komplikasi lainnya 3%. Dari data diatas terlihat bahwa angka kejadian komplikasi persalinan pada SDKI 2007 meningkat dibandingkan SDKI 2002-2003. Kejadian komplkasi persalinan sendiri merupakan determinan proksi dari kesakitan dan kematian maternal. Gangguan terhadap jalannya proses persalinan dapat disebabkan oleh berbagai faktor, antara lain dengan adanya kelainan presentasi, posisi dan perkembangan janin intra uterine. Diagnosa distosia akibat janin bukan hanya disebabkan oleh janin dengan ukuran yang besar, janin dengan ukuran normal namun dengan kelainan pada presentasi intra uterin juga tidak jarang menyebabkan gangguan proses persalinan. Saat ini tidak ada metode yang akurat untuk meramalkan secara pasti tentang adanya Disproporsi Fetopelvik baik secara klinis maupun menggunakan alat radiologis Pada janin aterm dengan presentasi muka mento-posterior, proses persalinan pervaginam terganggu akibat bregma (dahi) tertahan oleh bagian belakang simfisis pubis. Dalam keadaan ini, gerakan fleksi kepala agar persalinan pervaginam dapat berlangsung terhalang, maka persalinan muka spontan per vaginam tidak mungkin terjadi. Bila dagu berada di anterior, persalinan kepala per vaginam masih dapat berlangsung pervaginam melalui gerakan fleksi kepala. Pada sejumlah kasus presentasi muka dagu posterior, dagu akan berputar spontan ke anterior pada persalinan lanjut. Presentasi Muka jarang terjadi kira-kira 1 dalam 500 kelahiran. Kepala dan tulang belakang ekstensi tetapi lutut fleksi sehingga letak fetus dalam uterus dalam bentuk huruf S. Oksiput berlawanan dari bahu dan muka secara langsung yang berada dibagian os. Internum.

1.2

Rumusan Masalah

1.

Apa Pengertian Presentasi Muka?

2.

Apa Saja Etiologi Presentasi Muka?

3.

Apa Diagnosis dari Presentasi Muka?

4.

Bagaimana Mekanisme Persalinan dengan Presentasi Muka?

5.

Bagaimana Penanganan Persalinan dengan Presentasi Muka?

6.

Apa Komplikasi dari Presentasi Muka?

1.3

Tujuan Makalah  Tujuan Umum : Untuk Menambah Pengetahuan Mahasiswa Kebidanan tentang Penyulit, Kelainan, dan Komplikasi Masa Persalinan Kala II.  Tujuan Khusus : 1.

Untuk Mengetahui Pengertian Presentasi Muka.

2.

Untuk Mengetahui Etiologi Presentasi Muka.

3.

Untuk Mengetahui Diagnosis Presentasi Muka.

4.

Untuk Mengetahui Mekanisme Persalinan dengsn Presentasi Muka.

5.

Untuk Mengetahui Penanganan Persalinan dengan Presentasi Muka

6.

Untuk Mengetahui Komplikasi dari Presentasi Muka.

BAB II TINJAUAN TEORI

2.1 Kelas Ibu Hamil Pengertian Kelas ibu hamil adalah kelompok belajar bumil dg UK 24-36 mg dg jml peserta max. 10 orang. Kegiatannya adaalah membahas materi buku KIA, Bentuk nya yaitu tatap muka dalam kelompok, Metode yang digunakan adalah diskusi, tukar pengalaman antara bumil dan nakes. Pelaksanaan KIH p Pelaksanaannya terjadwal dan berkesinambungan, Fasilitator nya yaitu bidan/ nakes. Paket KIH:  Buku KIA  Flip chart (lembar balik)  Pedoman Pelaksanaan KIH  Pegangan Fasilitator KIH  Buku senam Ibu Hamil

Presentasi muka primer bila terjadi sejak kehamilan, sedangkan presentasi muka sekunder bila terjadi pada proses persalinan. Presentasi muka terjadi apabila sikap janin ekstensi maksimal sehingga oksiput mendekat kearah punggung janin dan dagu menjad bagian presentasinya. Faktor predisposisi yang meningkatkan kejadian presentasi muka adalah malformasi janin (0,9 %), berat badan lahir < 1.500 g (0,71%), polihidramnion (0,63%), postmaturitas (0,18 %), dan multiparitas (0,16 %). Berbeda dengan presentasi dahi, presentasi muka masih dapat di lahirkan vaginal apabila posisi dagunya di anterior.

2.2

Etiologi Persentasi Muka Setiap keadaan yang menghambat masuknya kepala dalam sikap fleksi dapat menjadi

etiologi presentasi muka.Ada hubungan antara sikap extensi dengan disproporsi kepala panggul dan oleh karena ini merupakan kombinasi yang serius maka dengan teliti harus dikesampingkan kemungkinan adanya panggul sempit atau kepala janin yang besar.Sebab-sebab extensi yang jarang dijumpai antara lain adalah neoplasma thyroid yang mekanismenya adalah mendesak kepala ke belakang: Lilitan tali pusat berkali-kali pada leher sehingga mencegah flexi. Janin anencephalus seringkali ada dalam keadaan presentasi muka dan mempunyai insidensi prematuritas lebih tinggi (Oxorn, Harry dan William R. Forte, 2010). Penyebab keadaan-keadaan yang memaksa terjadi defleksi kepala atau keadaan yang menghalangi terjadinya fleksi kepala, yaitu : 1.

Panggul sempit.

2.

Janin besar.

3.

Kematian intrauterine.

4.

Multiparitas.

5.

Perut gantung.

6.

Janin ansefalus dan tumor bagian leher depan.

7.

Dagu merupakan titik dagu acuan dari posisi kepala, sehingga ada presentasi dagu anteriorposterior.

8.

Presentasi muka dagu anterior posisi muka fleksi.

9.

Presentasi muka dagu posterior posisi muka defleksi max.

2.3

Diagnosis Presentasi Muka 

Pemeriksaan abdomen Tubuh janin dalam keadaan fleksi yaitu ketika dipalpasi akan teraba luar dada yang seperti punggung, bagian kepala yang menonjol yang berada di sebelah berlawanan dengan letak dada.



Auskultasi Denyut jantung janin ditransmisikan melalui dinding depan thorax janin dan terdengar paling keras di kuadran kiri bawah perut ibu, pada sisi yang sama dengan bagianbagian kecil.



Pemeriksaan Vagina (VT) Bila muka sudah ke dalam rongga panggul akan teraba dagu, mulut, hidung dan pinggir orbita. Pemeriksaan ini harus hati-hati sehingga tidak melukai mata dan mulut janin. Karena muka menjadi edema, diagnosis sering keliru sebagai presentasi bokong.



Pemeriksaan Sinar-X Pemerikasaan radiologis berguna baik untuk mendiagnosis kedudukan maupun untuk memperkirakan kapasitas panggul.

2.4

Mekanisme Persalinan dengan Presentasi Muka Mekanisme persalinan presentasi muka serupa dengan persalinan persalinan presentasi

belakang kepala. Secara berurutan akan terjadi proses kepala mengalami penurunan (descent), rotasi internal, fleksi, ekstensi dan rotasi eksternal. Sebelum masuk panggul biasanya kepala janin belum dalam sikap ekstensi maksimal, sehingga masih presentasi dahi. Ketika terjadi penurunan kepala, tahanan dari panggul akan menyebabkan kepala lebih ekstensi sehingga terjadi perubahan menjadi presentasi muka. Ketika masuk pintu atas panggul dagu dalam posisi transversal atau oblik (Sarwono, 2008). Pada pintu tengah panggul rotasi internal terjadi. Tujuan rotasi internal ini adalah membuat kepala agar dapat segara memasuki panggul dengan cara mengubah posisi dagu ke arah anterior. Apabila dagu berputar kearah posterior maka kepala akan tertahan oleh sakrum sehingga kepala tidak mungkin turun lebih lanjut dan terjadilah persalinan macet. Pada janin yang sangat kecil atau sudah maserasi, bahu, dan kepala dapat secara bersamaan masuk ke dalam panggul, sehingga meskipun dagu di posterior kepala tetap dapat mengalami penurunan.keadaan demikian tidak bisa terjadi pada jann seukuran cukup bulan. Perputaran dagu ke araah anterior akan membuat kepala

dapat memasuki pintu tengah panggul dan dagu seerta mulut dapat muncul di vulva. Pada keadaan demikian dagu bawah berada di bawah simfisis. Sesuai dengan arah sumbu panggul, gerakan selanjutnya adalah fleksi kepala sehingga berturut-turut lahirlah hidung, mata, dahi, dan oksiput. Setelah kepala lahir, karena gaya beratnya akan terjadi ekstensi kepala sehingga oksiput menekan ke arah anus. Proses selanjutnya adalah terjadi putaran eksternal kepala pada kepala menyesuaikan kembali dengan arah janin.

2.5

Penanganan Persalinan dengan Presentasi Muka Posisi dagu di anterior adalah syarat yang harus dipenuhi apabila janin presentasi muka

hendak dilahirkan vaginal. Apabila tidak ada gawat janin dan persalinan berlangsung dengan kecepatan normal, maka cukup dilakukan observasi terlebih dahulu hingga terjadi pembukaan lengkap. Apabila setelah pembukaan lengkap dagu berada di anterior, maka persalinan vaginal dilanjutkan seperti persalinan dengan presentasi belakang kepala. Bedah sesar dilakukan apabila setelah pembukaan lengkap posisi dagu masih posterior, didapatkan tanda-tanda disproporsi, atau indikasi obstetric lainnya. (Sarwono, 2008) Dapat dicoba dengan perasat Thorn yaitu satu tangan penolong dimasukkan kedalam vagina untuk memang bagian belakang kepala janin, kemudian menarik ke bawah. Tangan yang lain berusaha meniadakan ekstensi tubuh jann dengan menekan dada dari luar. Pada kala II yang berlangsung lebhndari 2 jam diindikasi ekstraksi cunan. Bila tidak berhasil atau didapatkan disproporsi sefalopelvik, lakukan SC. Stimulasi oksitosin hanya diperkenankan pada posisi dagu anterior dan tidak ada tandatanda disproporsi. Melakukan perubahan posisi dagu secara manual ke arah anterior atau mengubah presentasi muka menjadi presentasi belakang kepala sebaiknya tidak dilakukan karena lebih banyak menimbulkan bahaya. Melahirkan bayi presentasi muka menggunakan ekstraksi vakum tidak diperkenankan. Pada janin yang meninggal, kegagalan melahirkan vaginal secara spontan dapat diatasi dengan kraniotomi atau bedah sesar (Sarwono, 2008).

2.6 1.

Komplikasi Persalinan dengan Presentasi Muka Persalinan Macet Wajah tidak seperti vertex, tidak mengalami moulage.Oleh karena itu, kontraksi minor pelvis sudah dapat menyebabkan persalinan macet. Pada posisi mentoposterior persisten, wajah terjepit dan diperlukan tindakan SC.

2.

Prolapse Tali Pusat Prolapse tali pusat lebih sering terjasi jika ketuban pecah karena wajah merupakan bagian presentasi janin yang tidak sesuai. Pemeriksaan vagina harus dilakukan untuk mencegah terjadinya hal tersebut.

3.

Memar Pada Wajah Wajah bayi selalu memar dan bengkak pada saat lahir, dengan edema pada kelopak mata dan bibir. Kepala memanjang dan bayi akan berbaring denga posisi kepala ekstensi. Edema akan hilang dalam 1-2 hari dan memar biasanya akan sembuh dalam seminggu.

4.

Perdarahan Serebral Tidak adanya moulage pada tulang wajah dapat menyebabkan perdarahan intracranial akibat kompresi berlebihan tengkorak wajah atau kompresi ke arah belakang pada moulage.

5.

Trauma Maternal Laserasi perineum yang luas dapat terjadi pada pelahiran karena besarnya diameter submentovertikal dan biparietal yang mendistensi vagina dan perineum.Terdapat peningkatan insiden pelahiran denganoperasi, baik dengan forcep maupun seksio sesaria dan keduanya meningkatkan morbiditas maternal (Fraser, Diane M., 2009).

BAB III PENUTUP

3.1

Kesimpulan Presentasi muka adalah keadaan dimana kepala dalam kedudukan defleksi maksimal

sehingga oksiput tertekan pada punggung dan muka merupakan bagian terendah menghadap ke bawah. (Ilmu Kebidanan, Sarwono 2008) Penyebab keadaan-keadaan yang memaksa terjadi defleksi kepala atau keadaan yang menghalangi terjadinya fleksi kepala, yaitu : 1.

Panggul sempit.

2.

Janin besar.

3.

Kematian intrauterine.

4.

Multiparitas.

5.

Perut gantung.

6.

Janin ansefalus dan tumor bagian leher depan.

7.

Dagu merupakan titik dagu acuan dari posisi kepala, sehingga ada presentasi dagu anteriorposterior.

8.

Presentasi muka dagu anterior posisi muka fleksi.

9.

Presentasi muka dagu posterior posisi muka defleksi max. Pemeriksaan luar (Palapasi Abdomen) : ketika dipalpasi akan teraba luar dada yang seperti

punggung, bagian kepala yang menonjol yang berada di sebelah berlawanan dengan letak dada. Denyut jantung janin ditransmisikan melalui dinding depan thorax janin dan terdengar paling keras di kuadran kiri bawah perut ibu, pada sisi yang sama dengan bagian-bagian kecil. Pemeriksaan dalam vagina : teraba hidung, tulang pipi, mulut, dagu dan pinggir orbita. Dan pemeriksaan sinar X atau USG. Mekanisme persalinan presentasi muka serupa dengan persalinan persalinan presentasi belakang kepala. Secara berurutan akan terjadi proses kepala mengalami penurunan (descent), rotasi internal, fleksi, ekstensi dan rotasi eksternal.

Pada pintu tengah panggul rotasi internal terjadi. Tujuan rotasi internal ini adalah membuat kepala agar dapat segara memasuki panggul dengan cara mengubah posisi dagu ke arah anterior. Posisi dagu di anterior adalah syarat yang harus dipenuhi apabila janin presentasi muka hendak dilahirkan vaginal.Stimulasi oksitosin hanya diperkenankan pada posisi dagu anterior dan tidak ada tanda-tanda disproporsi. Bedah sesar dilakukan apabila setelah pembukaan lengkap posisi dagu masih posterior, didapatkan tanda-tanda disproporsi, atau indikasi obstetric lainnya. Melahirkan bayi presentasi muka menggunakan ekstraksi vakum tidak diperkenankan. Pada janin yang meninggal, kegagalan melahirkan vaginal secara spontan dapat diatasi dengan kraniotomi atau bedah sesar. Komplikasi dari persalinan dengan presentasi muka antara lain : 1.

Persalinan Macet

2.

Prolapse Tali Pusat

3.

Memar Pada Wajah

4.

Perdarahan Serebral

5.

Trauma Maternal

3.2

Saran Presentasi muka yang merupakan komplikasi dan penyulit persalinan kala II, diharapkan

ditangani oleh tenaga kesehatan dengan tepat, berkompeten, dan sesuai dengan kewenangannya.

DAFTAR PUSTAKA

Prawirohardjo, Sarwono. 2014. Ilmu Kebidanan. Jakarta : Bina Pustaka. Hernawati, Erni dan Lia Kamila. 2017. Buku Ajar Bidan Kegawatdaruratan Maternal dan Neonatal. Jakarta : Trans Info Media.

Related Documents


More Documents from "Rahmong"