Bab II Sejarah Museum Bank Indonesia
2.1 Pengertian Museum Bank Indonesia Museum Bank Indonesia adalah museum yang memiliki sejarah panjang di dunia perbankan Indonesia. Bangunan yang sudah berusia tua yang dilestarikan menjadi cagar budaya ini letaknya berada di Kota Tua di Jakarta Barat. Tepatnya di Jl. Pintu Besar Utara No.3, Kelurahan Pinangsia, Kecamatan Taman Sari, Kota Jakarta Barat, Provinsi DKI Jakarta. Dulunya bangunan Museum Bank Indonesia adalah bangunan milik Hindia Belanda dengan nama Netherlands Indies Gulden atau De Javasche Bank yang menjadi bank sentral milik Hindia Belanda. Setelah Indonesia merdeka, pada tahun 1953, bank milik Hindia Belanda ini dinasionalisasikan menjadi Bank Indonesia. Selain menyimpan sejarah sistem perbankan di Indonesia, Museum Bank Indonesia juga menyimpan mata uang dari zaman dulu. 2.2 Latar Belakang Pendiriran Museum Bank Indonesia Museum BI menempati gedung BI Kota yang sebelumnya digunakan oleh De Javasche
Bank, gedung yang mempunyai nilai sejarah tinggi yang terancam kerusakan apabila tidak dimanfaatkan dan dilestarikan. Pemerintah telah menetapkan bangunan tersebut sebagai bangunan cagar budaya. Selain dari gedung bersejarah, BI juga memiliki benda-benda dan dokumen-dokumen bersejarah yang perlu dirawat dan diolah untuk dapat memberikan informasi yang sangat berguna bagi masyarakat. Dilandasi oleh keinginan untuk dapat memberikan pengetahuan kepada masyarakat mengenai peran BI dalam perjalanan sejarah bangsa, termasuk memberikan pemahaman tentang latar belakang serta dampak dari kebijakan-kebijakan BI yang diambil dari waktu ke waktu, Dewan Gubernur BI telah memutuskan untuk membangun Museum Bank Indonesia dengan memanfaatkan gedung BI Kota yang perlu dilestarikan. Pelestarian gedung BI Kota tersebut sejalan dengan kebijakan Pemerintah Daerah Khusus Ibukota Jakarta yang telah mencanangkan daerah Kota sebagai daerah pengembangan kota lama Jakarta. Bahkan, BI diharapkan menjadi pelopor dari pemugaran/revitalisasi gedung-gedung bersejarah di daerah Kota. Hal inilah yang antara lain menjadi pertimbangan munculnya gagasan akan pentingnya keberadaan Museum Bank Indonesia, yang diharapkan menjadi suatu lembaga tempat mengumpulkan, menyimpan, merawat, mengamankan, dan memanfaatkan aneka benda yang berkaitan dengan perjalanan panjang BI. Museum BI saat ini juga sebagai wahana komunikasi kebijakan BI bagi masyarakat, sehingga masyarakat dapat mengetahui kebijakan BI terkini yang dikeluarkan BI.
2.3 Tujuan Pendirian Museum Bank Indonesia Guna menunjang pengembangan kawasan kota lama sebagai tujuan wisata di DKI Jakarta, maka sangat tepat apabila gedung BI Kota yang telah ditetapkan sebagai bangunan cagar budaya oleh pemerintah, dimanfaatkan menjadi Museum Bank Indonesia. Keberadaan museum ini nantinya diharapkan dapat seiring dan sejalan dalam mendorong perkembangan sektor pariwisata bersama museum-museum lain yang saat ini sudah ada di sekitarnya, seperti Museum Fatahillah, Museum Wayang, Museum Keramik, dan Museum Bahari di daerah Pasar Ikan. BI mengharapkan bahwa keberadaan Museum Bank Indonesia akan berarti terwujudnya suatu museum bank sentral di Indonesia, yang mempunyai misi untuk mencari, mengumpulkan, menyimpan, dan merawat benda-benda maupun dokumen bersejarah yang saat ini dimiliki, sehingga menjadi suatu sosok yang mempunyai nilai dan arti penting bagi masyarakat. Hal ini hanya akan dapat terwujud apabila kita dapat menyajikan semuanya dalam bentuk yang mampu memberikan informasi yang lengkap dan runtut, sehingga mudah dimengerti dan dipahami oleh seluruh lapisan masyarakat. Museum BI juga diharapkan dapat menjadi wahana pendidikan dan penelitian bagi masyarakat Indonesia maupun internasional tentang fungsi dan tugas BI, di samping merupakan wahana komunikasi kebijakan dan rekreasi yang bersifat edukatif. Dengan pencapaian tujuan-tujuan tadi, diharapkan Museum BI dapat meningkatkan corporate image . Sepenuhnya disadari bahwa rencana pembangunan museum ini bukanlah suatu gagasan yang sederhana, melainkan suatu gagasan yang bersasaran ganda. Dengan segala keterbatasan dan kendala yang ada, proses perwujudan Museum Bank Indonesia jelas membutuhkan keuletan dan ketelitian. Mengingat keterbatasan kemampuan dan pengetahuan BI mengenai permuseuman, maka kerjasama dengan para ahli dari berbagai bidang diperlukan untuk bersama-sama mewujudkan gagasan ini secara menyeluruh dari tahapan konsep sampai dengan pelaksanaan fisik nantinya. Museum BI juga disajikan dalam website Bank Indonesia, sehingga memudahkan publik dimanapun berada untuk melakukan virtual tour dan mempelajari informasi yang disajikan di setiap ruangan Museum BI. 2.3.1 Tujuan dan Tugas Bank Indonesia Tujuan tunggal yang dimiliki oleh bank sentral (BI) adalah mencapai dan memelihara kestabilan nilai rupiah yang tercermin dari laju inflasi dan perkembangan nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing. Tugas Bank Sentral Sedangkan tugas Bank Sentral dalam hal ini Bank Indonesia yang telah diterangkan pada Undang-Undang No. 23 Tahun 1999 adalah sebagai berikut:
Melakukan pengaturan sirkulasi uang dengan cara menentukan dan menjalankan menurut kebijakan moneter.
Melakukan pengaturan dan mendorong kemudahan sistem pembayaran dan produksi.
Tugas Bank Sentral Berkaitan dengan Pemerintah
Penyediaan kredit terhadap pemerintah. Mengatur kas pemerintah. Membantu proses lelang dan menjual surat hutang negara. Melakukan pengedaran uang sebagai alat pembayaran yang sah. Mempunyai hak penuh terhadap pencetakan dan produksi uang. Mempunyai hak tunggal terhadap pencetakan uang.
Tugas Bank Sentra dalam Perbankan
Menentukan suku bunga. Sebagai banker. Melakukan pengembangan kredit yang sehat. Melakukan pembinaan semua bank yang ada. Melakukan pengaturan, pengontrolan dan perluasan jaringan serta lalu lintas pembayaran. Melakukan support dan mendorong masyarat untuk menjalankan usaha yang produktif.
Kewenangan Bank Sentral Kewenangan Bank Indonesia di bidang moneter, antara lain yaitu sebagai berikut :
Untuk melakukan pengendalian moneter, yakni : operasi pasar terbuka, penetapan tingkat diskonto, penetapan cadangan wajib minimum, dan pengaturan kredit atau pembiayaan. Menentukan target moneter dengan melakukan pertimbangan sasaran laju inflasi nasional. Melakukan pengontrolan kebijakan yang berhubungan dengan keuangan. Kebijakan keuangan yang dimaksud yaitu: Penerapan kebijakan diskonto. Penerapan cadangan wajib minimum. Pengontrolan pembiayaan dan kredit.
Bab III Dasar Hukum Museum Bank Indonesia
3.1 Undang Undang Museum Bank Indonesia 1. Undang-undang tentang bank indonesia Tah Undang-Undang/PERPU un 2009 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2009 Tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2008 Tentang Perubahan kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1999 Tentang Bank Indonesia Menjadi Undang-Undang 2008 Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2008 Tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1999 Tentang Bank Indonesia 2004 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2004 Tentang Perubahan Atas Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 tahun 1999 Tentang Bank Indonesia. Penjelasan Undang-Undang Republik Indonesia No 3 Tahun 2004 1999 Undang-Undang Republik Indonesia No 23Tahun 1999 Tentang Bank Indonesia Penjelasan atas Undang-undang Republik Indonesia Nomor 23 tahun 1999 Tentang Bank Indonesia. Ikhtisar Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 tahun 1999 tentang Bank Indonesia
2. Undang- Undang Nomor 21 tahun 2008 Undang-undang Republik Indonesia Nomor 21 tahun 2008 Tentang Perbankan Syariah Ikhtisar Undang-undang republik Indonesia Nomor 21 tahun 2008 tentang Perbankan Syariah 3. Undang-undang Nomor 24 tahun 1999 Undang-undang Republik Indonesia nomor 24 tahun 1999 tentang lalulintas devisa dan sisem nilai tukar 4. undang-undang tentang perbankan Undang-undang Republik Indonesia nomor 7 tahun 1992 tentang Perbankan sebagaimana diubah dengan undang-undang nomor 10 tahun 1998 v Undang-undang terkait 1. Undang-undang nomor 15 tahun 2002 tentang tindak pidana pencucian uang
Ø Undang-undang Republik Indonesia nomor 15 tahin 2002 tentang tindak pidana pencucian uang sebagaimana telah diubah dengan undang-undang nomor 25 tahun 2003 Ø Undang-undang Republik Indonesia nomor 15 tahun 2002 tentang tindak pidana pencucian uang Ø Penjelasan atas undang-undang republik indonesia nomor 15 tahun 2002 tentang tindak pidana pencucian uang 2. Undang-undang Republik Indonesia nomor 24 tahun 2002 tentang surat utang negara. v Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang 1. Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang No.3 Tahun 2008 tentang Perubahan atas Undang-Undang No.24 Tahun 2004 Tentang Lembaga Penjamin SimpananPeraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang No. 3 tahun 2008 tentang Perubahan atas undang-Undang No.24 tahun 2004 Tentang Lembaga Penjamin Simpanan. 2. Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang No. 4 tahun 2008 tentang Jaring Pengaman Sistem Keuangan · Peraturan Pemerintah Pengganti Unang-Undang No. 4 tahun 2008 tentang Jaring Pengaman sistem Keuangan.
3.2 Visi dan Misi Museum Bank Indonesia Visi : Untuk menjadi instrumen dan fasilitas untuk menyebarluaskan informasi yang lengkap, akurat dan mudah diakses mengenai fungsi dan peran Bank Sentral di Indonesia kepada publik dan fasilitas ini dikelola secara profesional. Misi : Ø Untuk memberikan informasi tentang sejarah Bank Sentral Indonesia yang lengkap, akurat dan obyektif dan mudah diakses dan dipahami oleh masyarakat. Ø Untuk menyediakan fasilitas dan sarana rekreasi edukatif kepada masyarakat. Ø Untuk melestarikan situs sejarah. Untuk mewujudkan visi dan misi tersebut, Bank Indonesia menetapkan sasaran strategis jangka menengah panjang, yaitu: 1. Meningkatkan efektifitas dan efisiensi manajemen moneter 2. Memelihara keamanan dan efisiensi sistem pembayaran 3. Memperkuat institusi melalui good governance, evektivitas komunikasi, dan kerangka hukum 4. Mengoptimalkan pencapaian dan manfaat inisiatif Bank Indonesia 5. Terpeliharanya kestabilan moneter 6. Terpeilharanya stabilitas sistem keuangan 7. Terpeliharanya kondisis keuangan Bank Indonesia yang sehat dan akuntabel 3.3 Dewan Gubernur Bank Indonesia
1. Pengangkatan dan Pemberhentian Dewan Gubernur Dalam melaksanakan tugas dan wewenangnya Bank Indonesia dipimpin oleh Dewan Gubernur. Dewan ini terdiri atas seorang Gubernur sebagai pemimpin, dibantu oleh seorang Deputi Gubernur Senior sebagai wakil, dan sekurang-kurangnya empat atau sebanyak-banyaknya tujuh Deputi Gubernur. Masa jabatan Gubernur dan Deputi Gubernur selama-lamanya lima tahun, dan mereka hanya dapat dipilih untuk sebanyak-banyaknya dua kali masa tugas. Gubernur dan Deputi Gubernur Senior diusulkan dan diangkat oleh Presiden dengan persetujuan DPR. Sementara Deputi Gubernur diusulkan oleh Gubernur dan diangkat oleh Presiden dengan persetujuan DPR. Anggota Dewan Gubernur Bank Indonesia tidak dapat diberhentikan oleh Presiden, kecuali bila mengundurkan diri, berhalangan tetap, atau melakukan tindak pidana kejahatan. 2. Pengambilan Keputusan Sebagai suatu forum pengambilan keputusan tertinggi, Rapat Dewan Gubernur (RDG) diselenggarakan sekurang-kurangnya sekali dalam sebulan untuk menetapkan kebijakan umum di bidang moneter, serta sekurang-kurangnya sekali dalam seminggu untuk melakukan evaluasi atas pelaksanaan kebijakan moneter atau menetapkan kebijakan lain yang bersifat prinsipil dan strategis. Pengambilan keputusan dilakukan dalam Rapat Dewan Gubernur, atas dasar prinsip musyawarah demi mufakat. Apabila mufakat tidak tercapai, Gubernur menetapkan keputusan akhir.
Bab IV Fasilitas Museum Bank Indonesia
4.1
Ruangan Museum Bank Indonesia Museum BI akan beroperasional secara penuh pada tahun 2008. Dalam tahap pengembangannya direncanakan Museum Bank Indonesia akan menyediakan fasilitas-fasilitas yang memberikan kenyamanan bagi pengunjung. Fasilitas tersebut antara lain: Ruang Penitipan Barang Ruang ini disediakan bagi pengunjung yang hendak menitipkan barang-barangnya selama berkunjung ke Museum Bank Indonesia. Pusat Informasi BI (BI Information Centre) Dalam ruangan ini, pengunjung akan dibanjiri dengan berbagai informasi dari masa lalu hingga masa kini dengan time series yang cukup panjang mengenai sejarah dan peran Bank Indonesia. Informasi tersebut dapat diakses menggunakan perangkat multi media, sehingga bermanfaat untuk keperluan penelitian, pembuatan analisis, dan sebagainya. Di samping informasi yang berasal dari Bank Indonesia, juga dapat diakses informasi dari beberapa sumber lain, dalam dan luar negeri. Disediakan pula fasilitas untuk mencetak (printing) data/informasi dari komputer. Kelengkapan informasi dalam ruangan ini masih ditambah dengan hadirnya BI Virtual Museum, yang akan memberikan informasi tentang Museum Bank Indonesia melalui jaringan internet. Ruang Auditorium Auditorium terletak di lantai 2 Museum Bank Indonesia berdekatan dengan pusat informasi BI (BI Information Center). Ruangan ini digunakan sebagai tempat penyelenggaraan ceramah/seminar/diskusi, baik yang disponsori oleh Bank Indonesia maupun pihak luar. Kios Buku dan Cenderamata Pengunjung dapat memperoleh berbagai hasil publikasi dan cenderamata yang berkaitan dengan museum, khususnya Museum Bank Indonesia. Snacks juga disediakan di sini. Ruang Serbaguna Salah satu keunggulan Museum Bank Indonesia adalah terdapatnya beberapa ruangan yang dapat digunakan untuk kepentingan pengunjung. Salah satunya adalah ruang serbaguna yang terletak di lantai 1. Ruangan ini dapat digunakan untuk ruang makan dalam mendukung kegiatan edukasi yang diselenggarakan di ruang auditorium. Atau kegiatan seni dan budaya. Perpustakaan Perpustakaan merupakan salah satu fasilitas unggulan Museum Bank Indonesia. Terdapat dua macam perpustakaan di Museum Bank Indonesia, yaitu: Perpustakaan untuk para peneliti museum Perpustakaan untuk umum. Perpustakaan ini akan menyajikan koleksi lengkap, mulai dari buku-buku referensi, majalah, hingga dokumen-dokumen yang tersimpan dalam perangkat multi media, yang kesemuanya dapat dimanfaatkan oleh pengunjung untuk menambah wawasan, keperluan penelitian, maupun analisis
4.2 Program Utama Museum Bank Indonesia Jelajah Museum Jelajah Museum adalah salah satu program bagi masyarakat guna memberikan informasi mengenai fungsi dan peran Bank Indonesia sebagai Bank Sentral di Indonesia, sekaligus wahana rekreasi yang edukatif. Sambil menyusuri bangunan arsitektur yang bersejarah ini, pengunjung akan diajak untuk memahami perjalanan Bank Indonesia dari masa ke masa. Untuk mengikuti acara ini peserta wajib mendaftarkan diri terlebih dahulu. Diskusi / Seminar / Talk Show Acara ini dirancang sebagai forum diskusi untuk membahas berbagai isu. Museum BI dalam waktu-waktu tertentu menyelenggarakan seminar/talk show dengan mengundang pembicara yang ahli di bidangnya, seperti : ahli numismatika, sejarah, moneter, perbankan atau sistem pembayaran. Atau diskusi / talk show mengenai isu terkait perkembangan kebijakan-kebijakan terkini BI, serta seni, budaya dan heritage. Pameran Temporer Pameran temporer ini diselenggarakan dalam rangka memperingati tema hari Nasional, seperti: dalam rangka Hari Kartini, Hari Pendidikan Nasional, dan Hari Pahlawan. Koleksi yang dipamerkan berupa koleksi numismatik yang disesuaikan dengan tema pameran. Pameran dapat juga dilakukan bekerja sama dengan pihak lain, berupa pameran seni dan budaya, seperti pameran fotografi, lukisan dan pameran karya heritage nasional seperti batik dan tenun daerah.