Makalah Anatomi Fisiologi Darah

  • Uploaded by: Ratna Maharani
  • 0
  • 0
  • October 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Makalah Anatomi Fisiologi Darah as PDF for free.

More details

  • Words: 2,453
  • Pages: 17
BAB I PENDAHULUAN 1.1.

Latar Belakang Darah manusia adalah cairan di dalam tubuh yang berfungsi untuk mengangkut oksigen yang diperlukan oleh sel-sel di seluruh tubuh. Darah juga menyuplai jaringan tubuh dengan nutrisi, mengangkut zat-zat sisa metabolisme, dan mengandung berbagai bahan penyusun sistem imun yang bertujuan mempertahankan tubuh dari berbagai penyakit. Hormon-hormon dari sistem endokrin juga diedarkan melalui darah. Darah manusia berwarna merah, antara merah terang apabila kaya oksigen sampai merah tua apabila kekurangan oksigen. Warna merah pada darah disebabkan oleh hemoglobin, protein pernapasan (respiratory protein) yang mengandung besi dalam bentuk heme, yang merupakan tempat terikatnya molekul-molekul oksigen. Manusia memiliki sistem peredaran darah tertutup yang berarti darah mengalir dalam pembuluh darah dan disirkulasikan oleh jantung. Darah dipompa oleh jantung menuju paruparu untuk melepaskan sisa metabolisme berupa karbon dioksida dan menyerap oksigen melalui pembuluh arteri pulmonalis, lalu dibawa kembali ke jantung melalui vena pulmonalis. Setelah itu darah dikirimkan ke seluruh tubuh oleh saluran pembuluh darah aorta. Darah membawa oksigen ke seluruh tubuh melalui saluran halus darah yang disebut pembuluh kapiler. Darah kemudian kembali ke jantung melalui pembuluh darah vena cava superior dan vena cava inferior. Darah juga mengangkut bahan bahan sisa metabolisme, obat-obatan dan bahan kimia asing ke hati untuk diuraikan dan dibawa ke ginjal untuk dibuang sebagai air seni.

1.2.

Rumusan Masalah 1. Pengertian darah 2. Fungsi darah 3. Komposisi darah 4. Proses pembekuan darah 5. Penggolongan darah 6. Pembuluh Darah 7. Sistem Peredaran Darah 1

8. Pembagian Sistem Pererdaran Darah 9. Kelainan / gangguan pada sistem peredaran darah

1.3.

Tujuan Penulisan 1

Sebagai tugas mata kuliah histologi / sitologi

2

Untuk mengetahui tentang darah

3 Untuk mengetahui sistem peredaran darah

2

BAB II PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Darah Darah merupakan cairan yang terdiri dari banyak sel bebas yang membawa zat penting yang diperlukan oleh tubuh melalui

sebuah

jalur

yang

disebut

pembuluh darah. Kinerja darah diatur oleh “master kontrol” yaitu jantung. Zat yang dibawa bisa apa saja, seperti oksigen, mineral, protein, vitamin dan hormon yang berasal dari sistem endokrin. Hasil sisa olahan tubuh seperti karbondioksida dibawa oleh darah ke paru-paru untuk ditukar dengan oksigen. Begitu pula banyak racun dan bahan kimia yang tidak dikehendaki tubuh dibawa ke hati dan ginjal untuk kemudian dideportasi keluar dari tubuh manusia melalui feces atau urine.

2.2. Fungsi Darah Darah mempunyai fungsi sebagai berikut : 1. Mengedarkan sari makanan ke seluruh tubuh yang dilakukan oleh plasma darah 2. Mengangkut sisa oksidasi dari sel tubuh untuk dikeluarkan dari tubuh yang dilakukan oleh plasma darah, karbon dioksida dikeluarkan melalui paru-paru, urea dikeluarkan melalui ginjal. 3. Mengedarkan hormon yang dikeluarkan oleh kelenjar buntu (endokrin) yang dilakukan oleh plasma darah. 4. Mengangkut oksigen ke seluruh tubuh yang dilakukan oleh sel-sel darah merah 5. Membunuh kuman yang masuk ke dalam tubuh yang dilakukan oleh sel darah putih 6. Menutup luka yang dilakuakn oleh keping-keping darah 7. Menjaga kestabilan suhu tubuh.

3

2.3. Komposisi Darah Darah terdiri dari beberapa jenis korpuskula yang membentuk 45% bagian dari darah, angka ini dinyatakan dalam nilai hermatokrit atau volume sel darah merah yang dipadatkan yang berkisar antara 40 sampai 47. Bagian 55% yang lain berupa cairan kekuningan yang membentuk medium cairan darah yang disebut plasma darah.

Korpuskula darah terdiri dari: 

Sel darah merah atau eritrosit (sekitar 99%). Eritrosit tidak mempunyai nukleus sel ataupun organela, dan tidak dianggap sebagai sel dari segi biologi. Eritrosit mengandung hemoglobin dan mengedarkan oksigen. Sel darah merah juga berperan dalam penentuan golongan darah. Orang yang kekurangan eritrosit akan menderita penyakit anemia. Fungsi Eritrosit:  Mengantarkan oksigen ke seluruh tubuh  Penentuan Golongan Darah  Menjaga sistem kekebalan tubuh (antibodi)  Pelebaran pembuluh darah Ciri-Ciri Eritrosit :  Bentuk bulat pipih dengan cekung di bagian tengahnya atau bikongkaf.  Sel darah merah tidak memiliki inti sel  Warna merah karena mengandung hemoglobin  Umur 120 hari  Diameter 7 -8 µm dan tebal 1-2 µm.  Sifat elastis



Keping-keping darah atau trombosit (0,6 - 1,0%) Trombosit bertanggungjawab dalam proses pembekuan darah.



Sel darah putih atau leukosit (0,2%)

4

Leukosit bertanggung jawab terhadap sistem imun tubuh dan bertugas untuk memusnahkan benda-benda yang dianggap asing dan berbahaya oleh tubuh, misal virus atau bakteri. Leukosit bersifat amuboid atau tidak memiliki bentuk yang tetap. Orang yang kelebihan leukosit akan menderita penyakit leukimia, sedangkan orang yang kekurangan leukosit akan menderita penyakit leukopenia.

2.4. Susunan Darah Serum darah atau plasma terdiri atas: 1. Air: 91,0% 2. Protein: 8,0% (Albumin, globulin, protrombin dan fibrinogen) 3. Mineral: 0.9% (natrium klorida, natrium bikarbonat, garam dari kalsium, fosfor, , kalium dan zat besi,nitrogen, dll) 4. Garam Plasma darah pada dasarnya adalah larutan air yang mengandung :

albumin



bahan pembeku darah



immunoglobin (antibodi)



hormon



berbagai jenis protein



berbagai jenis garam

2.5. Proses PembekuanDarah Ketika

luka

mengakibatkan

terjadi rusaknya

yang jaringan

5

tubuh, merobek pembuluh darah hingga darah keluar, maka hati akan menggenjot produksi komponen yang ada di trombosit maupun plasma darah yang bernama fibrinogen. Fibrinogen adalah sebuah glikoprotein yang ada dalam plasma darah dalam bentuk cairan dan trombosit dalam bentuk granula yang semuanya dihasilkan oleh hati. Fibrinogen ini yang kemudian melakukan proses koagulasi darah dan meningkatkan viskositas darah. Proses ini akan menghasilkan trombin dan protrombin dengan bantuan CA2+ dan vitamin K. Trombin yang terbentuk akan memecah fibrinogen menjadi benang fibrin. Bersamaan dengan proses ini, terjadi pengendapan LDL yang memacau proses terbentuknya plak dan memicu agregasi trombosit yang pecah mengeluarkan trombokinase untuk merubah protrombin menjadi trombin dan proses kembali ini menyebabkan semakin banyaknya benang fibrin yang terbentuk.

Berikut adalah gambar skema proses pembekuan darah:

Benang fibrin yang terbentuk lantas menjalin kembali sel-sel yang terkoyak sehingga menutup jalan keluarnya darah. Fibrinogen akan bertahan hingga sel di sekitarnya membelah diri dan menutup luka yang terjadi. Fibrinogen berperan seperti jembatan molekul dalam interaksi antar sel ketika bereaksi dengan inflamasi atau luka.

6

2.6. PenggolonganDarah 1. Aglutinin Aglutinin disebut juga antibodi yaitu senyawa kimia yang berperan dalam menjalankan fungsi sistem kekebalan tubuh. Aglutinin berupa sekumpulan senyawa yang terbentuk di dalam darah akibat infeksi bakteri yang dapat menyebabkan penggumpalan bersama bakteri itu. Di dalam darah aglutinin dijumpai dalam plasma darah.

2. Aglutinogen Aglutinogen disebut juga antigen. Antigen sendiri diartikan sebagai senyawa kimia yang dapat merangsang aktifnya sistem kekebalan tubuh. Dalam kehidupan kita antigen bisa diartikan sebagai senyawa kimia yang dapat menyebabkan penyakit. Antigen bisa dijumpai di dalam darah tepatnya berada pada sel darah merah. Antigen ada 2 macam yaitu antigen A dan antigen B. Dr.Karl Landsteiner Dengan

dasar

ini

Dr.Karl

Landsteiner

dengan

rekannya

Donath

dapat

menggolongkan darah menjadi 4 macam. Penggolongan darah yang mereka lakukan disebut dengan penggolongan darah dengan sistem ABO. Penggolongan yang dilakukan oleh Landsteiner berdasarkan keberadaan antigen, hasilnya ada darah

yang

hanya

memiliki antigen A saja, atau memiliki antigen B saja,atau memiliki antigen A dan B, atau tidak memiliki antigen. Konsepnya adalah Antigen tidak boleh bertemu dengan antibodinya. Jika sampai bertemu maka akan terjadi penggumpalan di darah. Jika diapliaksikan dalam transfusi darah, maka ketika darah menggumpal maka fungsi darah jadi tidak berfungsi dan akibatnya pasien akan meninggal dunia.

7



Pada darah setiap manusia tidak akan dijumpai Aglutinogen/antigen dan zat antinya(zat yang dapat menggumpalkan antigen). Jadi jika seseorang memiliki aglutinin A maka dalam darahnya tidak akan dijumpai aglutinin a yang dapat menggumpalkannya. Sama halnya dengan orang yang memiliki antigen B, maka di dalam darahnya tidak akan dijumpai zat penggumpalnya. Demikian juga dengan orang yang memiliki aglutinin A dan B, maka di dalam darahnya tidak akan ada aglutinin. Berbeda dengan orang yang tidak memiliki aglutinogen, di dalam darahnya akan dijumpai 2 macam aglutinin yaitu aglutinin a dan aglutinin b.



Antigen A jangan sampai bertemu dengan antibodi a, jika ketemu darah akan menggumpal. Antigen B jangan sampai bertemu dengan antibodi b, jika ketemu darah akan menggumpal. Dengan kata lain, jika Antigen A bertemu dengan antibodi b, tidak terjadi penggumpalan demikian pula sebaliknya.

Pada proses Donor darah perhatikan antigen pada donor, dan perhatikan antibodi resipien-jangan sampai bertemu.

Gambar darah setelah ditambahkan dengan aglutini

8

Pada proses penggolongan darah 

jika seseorang memiliki aglutinogen A digolongkan ke dalam golongan darah A.



jika seseorang memiliki aglutinogen B digolongkan ke dalam golongan darah B.



jika seseorang memiliki aglutinogen A dan B digolongkan ke dalam golongan darah AB.



jika seseorang memiliki tidak memiliki aglutinogen digolongkan ke dalam golongan darah O.

Berikut ini akan dijelaskan kasus mengenai proses transfusi darah: Jika orang yang memberi darah bergolongan A. Maka di dalam darahnya akan terdapat aglutinogen A. Artinya dia tidak memberikan darahnya ke orang yang memiliki antibodi/aglutinin a. Orang yang tidak memiliki antibodi a adalah orang-orang yang bergolongan darah A dan AB. Jadi orang bergolongan darah A tidak boleh memberikan darahnya ke orang yang bergolongan darah B dan O.

Dr.Karl Landsteiner Berikutnya Landsteiner memeriksa juga antigenpada 1 jenis spesies kera (Maccacus Rhesus). Landsteiner menemukan antigen yang dia namakan antigen Rhesus.Ini sangat penting, Gologan 9

darah

manusia

Gologan

darah

Rh+

secara :

golongan

umum darah

yang

dibagi mempunyai

2

:

antigen

Rhesus

Golongan darah Rh- : golongan darah yang mempunyai antigen RhesusRh+ bersifat dominan, oleh karena itu Rh+ tidak boleh mendonorkan darahnya k tipe Rh- karena akan terjadi aglutinasi. Akan tetapi orang bergolongan darah Rh- boleh menyumbangkan darah ke orang bergolongan darah Rh+.

2.7.Pembuluh Darah Pembuluh darah adalah bagian dari sistem sirkulasi yang mengangkut darah keseluruh tubuh. Pembuluh darah di bagi menjadi tiga bagian yaitu: 1. Pembuluh Darah Arteri atau Nadi Pembuluh darah arteri adalah pembuluh darah yang berasal dari bilik jantung yang berdinding tebal dan kaku. - Pembuluh arteri yang datang dari bilik sebelah kiri dinamakan aorta yang tugasnya mengangkut oksigen untuk disebar keseluruh tubuh. - Pembuluh arteri yang asalnya dari bilik kanan disebut sebagai pembuluh pulmonalis yang bertugas membawa darah yang terkontaminasi karbondioksida dari setiap bagian tubuh menuju ke paru-paru. 2. Pembuluh Darah Vena atau Balik Pembuluhdarah venaadalahpembuluhdarah yang datangmenujuserambijantung yang bersifat tipis danelastis. - Pembuluh vena kava anterior adalah pembuluh balik yang berasal dari bagian atas tubuh. - Pembuluh vena kava pulmonalis adalah pembuluh balik yang berasal dari bagian bawah tubuh. 3. Pembuluh Darah Kapiler

10

Pembuluh darah kapiler adalah ujung yang berada di paling akhir dari pembuluh arteri. Jaringan pembuluh darah kapiler membentuk suatu anyaman rumit di mana setiap mili meter dari suatu jaringan memiliki kurang lebih sekitar 2000 kapiler darah.

Pasokan Darah Ke Jantung Otot jantung (miokardium) sendiri menerima sebagian dari sejumlah volume darah yang mengali rmelalui atrium dan ventrikel. Suatu sistem arteri dan vena (sirkulasikoroner) menyediakan darah yang kaya akan oksigen untuk miokardium dan kemudian mengembalikan darah yang tidak mengandung oksigen kedalam atrium kanan. Arteri koroner kanan dan arteri koroner kiri merupakan cabang dari aorta. Vena kardiak mengalirkan darah ke dalam sinurs koroner, yang akan mengembalikan darah kedalam atrium kanan. Sebagian besar darah mengalir kedalam sirkulasi koroner pada saat jantung sedang mengendur diantara denyutnya (selamadiastolventrikuler).

2.8.Sistem Peredaran Darah Sistem Transportasi/Peredaran Darah pada Manusia

11

Sistem transportasi manusia Transportasi ialah proses pengedaran berbagai zat yang diperlukan ke seluruh tubuh dan pengambilan zat-zat yang tidak diperlukan untuk dikeluarkan dari tubuh. Alat transportasi pada manusia terutama adalah darah. Di dalam tubuh darah beredar dengan bantuan alat peredaran darah yaitu jantung dan pembuluh darah. Selain peredaran darah, pada manusia terdapat juga peredaran limfe (getah bening) dan yang diedarkan melalui pembuluh limfe. Pada hewan alat transpornya adalah cairan tubuh, dan pada hewan tingkat tinggi alat transportasinya adalah darah dan bagianbagiannya. Alat peredaran darah adalah jantung dan pembuluh darah.

2.9.

Pembagian Sistem Peredaran Darah

Peredarah darah manusia dibagi menjadi dua kelompok yaitu peredaran darah besar dan peredaran darah kecil. Nama lain peredaran darah besar dalah peredaran darah sistemik sedangkan nama lain peredaran darah kecil disebut 12

dengan peredaran darah pulmonalis. Jalur Peredaran darah kecil meliputi jantung kemudian ke menuju paru-paru dan kembali lagi ke janung. Sedangkan peredaran darah besar mengambil jalur dari jantung kemudian menuju seluruh tubuh kemudian kembali lagi ke jantung. Peredaran darah sistemik dimulai dari bilik kiri ke bagian semua bagian tubuh dan berakhir di serambi kanan. Sedangkan peredaran darah pulmonaris dimulai dari bilik kanan menuju paru-paru dan berakhir di serambi kiri.Karena darah mengalir dua kali melewati jantung maka peredaran darah tipe ini disebut peredaran darah ganda. Selain itu karena darah selalu beredar di dalam pembuluh darah maka disebut dengan peredaran darah tertutup.

2.10. Kelainan/Gangguan PadaS istem Peredaran Darah 

Hemofilia: penyakit keturunan dimana darah sukar membeku



Anemia: penyakit kekurangan darah yang mungkin disebabkan oleh Hb yang kurang mengandung zat besi (Fe), dapat juga karena kekurangan air sel darah merah



Eritroblastosis fetalis: kerusakan sel darah pada bayi yang baru lahir akibat kemasukan aglutinin dari luar



Leukimia: penyakit yang disebabkan penambahan leukosit yang tidak terkendali



Trombus/embolus: disebabkan adanya gumpalan darah pada nadi tajuk atau arteri koronaria



Sklerosis: penyakit karena pengerasan pembuluh darah (ada dua macam, yaitu aterosklerosis yang disebabkan endapan lemak dan Arteriosklerosis yang disebabkan oleh endapan zat kapur)



Varises: pelebaran pembuluh balik pada kaki.

BAB III KESIMPULAN 1. Darah Bagian-bagian darah Sel-sel darah (bagian yg padat) 13



Eritrosit (sel darah merah)



Leukosit (sel darah putih)



Trombosit (keping darah)



Plasma Darah (bagian yg cair) 

Serum



Fibrinogen

Fungsi Darah Darah mempunyai fungsi sebagai berikut : 1. Mengedarkan sari makanan ke seluruh tubuh yang dilakukan oleh plasma darah 2. Mengangkut sisa oksidasi dari sel tubuh untuk dikeluarkan dari tubuh yang dilakukan oleh plasma darah, karbon dioksida dikeluarkan melalui paru-paru, urea dikeluarkan melalui ginjal 3. Mengedarkan hormon yang dikeluarkan oleh kelenjar buntu (endokrin) yang dilakukan oleh plasma darah. 4. Mengangkut oksigen ke seluruh tubuh yang dilakukan oleh sel-sel darah merah 5. Membunuh kuman yang masuk ke dalam tubuh yang dilakukan oleh sel darah putih 6.Menutup luka yang dilakuakn oleh keping-keping darah 7. Menjaga kestabilan suhu tubuh.

2. Jantung

14

jantung-manusia Jantung manusia dan hewan mamalia terbagi menjadi 4 ruangan yaitu: bilik kanan, bilik kiri, serambi kanan, serambi kiri. Pada dasarnya sistem transportasi pada manusia dan hewan adalah sama.

3. Pembuluh Darah Ada 3 macam pembuluh darah yaitu: arteri, vena, dan kapiler (yang merupakan pembuluh darah halus) Pembuluh Nadi 

Tempat Agak ke dalam



Dinding Pembuluh Tebal, kuat, dan elastis



Aliran darah Berasal dari jantung



Denyut terasa



Katup Hanya disatu tempat dekat jantung



Bila ada luka Darah memancar keluar

Pembuluh Vena 15

1. Dinding Pembuluh Tipis, tidak elastis 2. Dekat dengan permukaan tubuh (tipis kebiru-biruan) 3. Aliran darah Menuju jantung 4. Denyut tidak terasa 5. Katup Disepanjang pembuluh 6. Bila ada luka Darah Tidak memancar

4. Sistem peredaran darah tertutup dan peredaran darah ganda Dalam keadaan normal darah ada didalam pembuluh darah, ujung arteri bersambung dengan kapiler darah dan kapiler darah bertemu dengan vena terkecil (venula) sehingga darah tetap mengalir dalam pembuluh darah walaupun terjadi pertukaran zat, hal ini disebut sistem peredaran darah tertutup. Peredaran darah ganda pada manusia, terdiri peredaran darah kecil (jantung –paru-paru – kembali ke jantung) dan peredaran darah besar (jantung – seluruh tubuh dan kembali ke jantung). Peredaran ini melewati jantung sebanyak 2 kali.

DAFTAR PUSTAKA

guruneblog.wordpress.com semangatku.com/322/kesehatan/pengertian-fungsi-darah-dan-proses-pembekuan-darah/ http://www.artikelsiana.com/2014/12/pengertian-fungsi-ciri-ciri-sel-darah-merah.html http://stikeskharismakarawang.blogspot.com/2012/12/makalah-leukosit_15.html

16

17

Related Documents


More Documents from "Abiyyu prabowo"

Sitologi Darah
October 2019 29
25-penanganan Campak
August 2019 52
Bor, Los, Toi.ppt
May 2020 30
Makalah Facebook
June 2020 38
Sk-kebijakan-mutu.docx
June 2020 43