25-penanganan Campak

  • Uploaded by: maharani
  • 0
  • 0
  • August 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View 25-penanganan Campak as PDF for free.

More details

  • Words: 719
  • Pages: 4
PENANGANAN CAMPAK No.Dok :

SOP PUSKESMAS NGEMPLAK SIMONGAN 1.

Pengertian

No. Revisi : 00 Tanggal Terbit : 03 Maret 2016 Halaman : 1 dari 4 Sri Andriani, SKM, M.Kes NIP. 19650519.198803.2.008

Campak adalah suatu penyakit infeksi virus, yang ditandai dengan gejala prodromal

berupa

demam,

batuk,

pilek,

konjungtivitis,

eksantem

patognomonik, diikuti dengan lesi makulopapular eritem pada hari ketiga hingga hari ketujuh. Diagnosis campak ditegakkan berdasarkan anamnesis dan hasil pemeriksaan fisik. 1. Anamnesis: -

Masa inkubasi 10-15 hari. Gejala prodromal berupa demam, malaise, gejala respirasi atas (pilek,

-

batuk), dan konjungtivitis. Pada demam hari keempat, muncul lesi makula dan papula eritem, yang dimulai pada kepala daerah perbatasan dahi rambut, di belakang telinga, dan menyebar secara sentrifugal ke bawah hingga muka,

badan, ekstremitas, dan mencapai kaki pada hari ketiga. - Faktor risiko: anak yang belum mendapat imunisasi campak. 2. Pemeriksaan fisik: - Demam, konjungtivitis, limfadenopati general. - Pada orofaring ditemukan koplik sopt sebelum munculnya eksantem. 3. Diagnosis Banding: Erupsi obat, eksantem virus yang lain (rubella, eksantem subitum), demam skarlatina, infectious mononucleosis, infeksi M. pneumoniae. 4. Komplikasi lebih umum terjadi pada anak dengan gizi buruk, anak yang belum mendapat imunisasi, dan anak dengan imunodefisiensi dan leukemia. Komplikasi berupa otitis media, pneumonia, ensefalitis, trombositopenia. Pada anak HIV yang tidak diimunisasi, pneumonia yang fatal dapat terjadi tanpa munculnya lesi kulit. 5. Penatalaksanaan: - Terapi suportif diberikan dengan menjaga cairan tubuh dan -

mengganti cairan yang hilang dari diare dan emesis. Obat diberikan untuk gejala simptomatis, demam dengan antipiretik (parasetamol 10-15mg/kgBB/kali). Jika terjadi infeksi bakteri sekunder, diberikan antibiotik (amoksisilin 50-100mg/kgBB/hari dibagi 3 dosis)

Puskesmas Ngemplak S

PENANGANAN CAMPAK No.Dok : No. Revisi : 00 Tanggal Terbit : 03 Maret 2016 Halaman : 2 dari 4

SOP PUSKESMAS NGEMPLAK SIMONGAN

Sri Andriani, SKM, M.Kes NIP. 19650519.198803.2.008

-

Suplementasi vitamin A diberikan pada: 

Bayi usia kurang dari 6 bulan 50.000 IU/hari PO diberi 2 dosis.



Umur 6-11 bulan 100.000 IU/hari PO 2 dosis (biru)



Umur di atas 1 tahun 200.000 IU/hari PO 2 dosis (merah)



Anak dengan tanda defisiensi vitamin A, 2 dosis pertama sesuai umur, dilanjutkan dosis ketiga sesuai umur yang diberikan 2-4 minggu kemudian.

-

Edukasi keluarga dan pasien bahwa morbili merupakan penyakit yang menular. Namun demikian, pada sebagian besar pasien infeksi

2.

Tujuan

dapat sembuh sendiri, sehingga pengobatan bersifat suportif. Prosedur ini bertujuan sebagai acuan petugas medis dan paramedis , untuk

3.

Kebijakan

melakukan penanganan pada pelanggan dengan diagnosis campak. SK Kepala Puskesmas Ngemplak Simongan Nomor 21 / SK PKM WR / IX /

4.

Referensi

2015 tentang Standar Pelayanan Poli Umum. 1. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 296/Menkes/SK/III/2008 tentang Pedoman Pengobatan Dasar di Puskesmas. 2. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 5 Tahun 2014 tentang Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Primer. 3. Djuanda, A. Hamzah, M. Aisah, S. Buku Ajar Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin, 5th Ed. Balai Penerbit FKUI. Jakarta. 2007. 4. James, W.D. Berger, T.G. Elston, D.M. Andrew’s Diseases of the Skin: Clinical Dermatology. 10th Ed. Saunders Elsevier. Canada. 2000. 5. Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin. Pedoman Pelayanan Medik. 2011

5.

Alat dan

1. Stetoskop

Bahan

2. Tensimeter 3. Termometer 4. Arloji tangan dengan penunjuk detik atau dengan polsteller

6.

Prosedur

5. Senter 1. Petugas melakukan anamnesa dan pemeriksaan fisik.

Puskesmas Ngemplak S

PENANGANAN CAMPAK No.Dok :

SOP PUSKESMAS NGEMPLAK SIMONGAN

No. Revisi : 00 Tanggal Terbit : 03 Maret 2016 Halaman : 3 dari 4 Sri Andriani, SKM, M.Kes NIP. 19650519.198803.2.008

2. Petugas mendiagnosis campak. 3. Petugas membuat rujukan internal ke laboratorium untuk diambil serum dan dikirim ke DKK 4. Petugas merujuk pasien ke RS jika didiagnosis campak dengan komplikasi. 5. Petugas membuat resep, dan petugas mencatat di Rekam Medis dan buku register, kemudian petugas mempersilahkan pasien ke Ruang Farmasi. 6. Petugas menginformasikan kasus campak kepada petugas surveilans untuk ditindaklanjuti penyelidikan epidemiologi. 7.

Alur Proses

8.

Unit

1.

Ruang BP Umum

Puskesmas Ngemplak S

PENANGANAN CAMPAK No.Dok :

SOP PUSKESMAS NGEMPLAK SIMONGAN Terkait

9.

Dokumen Terkait

10. Catatan

No. Revisi : 00 Tanggal Terbit : 03 Maret 2016 Halaman : 4 dari 4 Sri Andriani, SKM, M.Kes NIP. 19650519.198803.2.008

2.

Ruang KIA

3.

Ruang Laboratorium

4.

Program Gizi

5.

Program P2P

6. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.

Ruang Farmasi Rekam Medis Rujukan Internal Buku Register Harian Resep Formulir Rujukan BPJS Formulir Rujukan Umum/ Jamkesmaskot Formulir Penyelidikan Epidemiologi

Revisi

Puskesmas Ngemplak S

Related Documents


More Documents from "Sri Sumartini"