Iniziatif | IZI Magazine | IZI | memudahkan, dimudahkan | edisi 6 | Desember 2017
MUDAH DIBACA, MUDAH DIPAHAMI
Pendidikan:
Mendidik Anak di Era Generasi Cyber
Kepemimpinan
Melayani dengan Hati Tafsir Quran
PemudaPemuda Obsesif
Wawancara dengan CEO
KitaBisa.com
Turun Langsung ke Masyarakat Mutiara Hikmah
Wasiat Nabi untuk Pemuda Muslim
PEMUDA MILENIAL:
TEKNOLOGI DAN PERCEPATAN
RUMAH SINGGAH PASIEN IZI
MELAYANI SEPENUH HATI
Rumah Singgah Pasien merupakan salah satu dari banyaknya program yang diprakrsai oleh LAZNAS Inisiatif Zakat Indonesia (IZI). Program yang melayani para penyandang penyakit dari berbagai daerah di seluruh Indnesia. Kondisi jarak RSP sengaja berdekatan dengan Rumah Sakit rujukan untuk memudahkan para pasien dhuafa yang menjalani perawatan dalam kurun waktu yang beragam. Hingga kini total penghuni RSP IZI diseluruh Indonesia sudah dihuni ratusan pasien dhuafa. Sebanyak 9 RSP di seluruh Indonesia telah didirikan oleh IZI yang dimulai dari RSP IZI Salemba Jakarta Pusat, RSP IZI Slipi Jakarta Barat, RSP IZI Makassar, RSP IZI Semarang, RSP IZI Yogyakarta, RSP IZI Bandung, RSP IZI Surabaya, RSP IZI Padang dan RSP IZI Balikpapan. Semua pelayanan di RSP IZI gratis dan tidak dipungut biaya sepeserpun.
Karena IZI begitu Memudahkan. Rek. an. Inisiatif Zakat Indonesia
BNI 700.121.009
BNI Syariah 121.555.4448
Lembaga Amil Zakat Nasional Surat Keputusan Menteri Agama Republik Indonesia No. 423 Tahun 2015
KANTOR PUSAT IZI (Inisiatif Zakat Indonesia) Jl. Raya Condet No 54 D-E Batu Ampar Jakarta Timur 13520 - Indonesia Telp.: (021) 87787325 Fax.: (021) 87787603
2
Inisiatif Zakat
InisiatifZakat
IZI_ID
0812 1414 789
Surat Pembaca
2 Tahun IZI
01 Berbakti Kepada
03
Negeri
Kabar dari IZI
02
Kisah Sukses Rafika, Penderita Celebral Palsy Kini Bisa Gerakkan Tangan
Pendidikan Mendidik Anak Tangguh di Era Generasi Cyber
Fikih Jual Beli melalui Marketplace
11
13
KESEHATAN
TAFSIR QURAN
Pemuda Pemuda Obsesif
05
KONSULTASI SYARIAH
13
Benarkah Imunisasi Lumpuhkan Generasi ?
Wawancara dengan Founder dan CEO KitaBisa.com Muhammad Al Fatih Timur :
Turun Langsung ke Masyarakat
27
15 3
Surat Pembaca
untuk Majalah Iniziatif Desember 2017
Irvin Padmadiwiria Donatur IZI
Alhamdulillah, IZI sungguh memudahkan kami untuk membantu saudara-saudara tercinta yang membutuhkan uluran kasih. IZI pun mengikuti perkembangan jaman dan teknologi, melalui layanan digital sehingga generasi milenial pun dapat dengan mudah menyalurkan bantuannya. Informasi di Media Sosial pun menjadi sarana untuk mendekatkan donatur dengan saudara-saudara yang mendapatkan bantuan melalui IZI. Terima kasih IZI atas setiap usaha untuk menopang saudara-saudara kami tercinta yang membutuhkan bantuan. Hanya Allah yang akan membalas setiap usaha yang dilakukan IZI dengan tulus dan ikhlas. Selamat milad, semoga IZI semakin dikenal luas sebagai garda terdepan dalam pelayanan penyaluran Zakat, Infaq dan Sadaqoh”.
Arief Pradetya
Vice President of Enterprise Mobile Product Marketing PT. Telkomsel “Saya senang berzakat dan sedekah via IZI karena sangat memudahkan dari sisi teknologi (online, mobile friendly, informatif dan interaktif, beragam alat bayar), tersedia pilihan tematik kegiatan sosial, memiliki account manager yang ramah, terbuka terhadap feedback dan jelas dalam reporting. Semoga ke depan IZI bisa terus maju dan insya Allah semakin amanah dalam mengelola dana umat untuk perbaikan bangsa”.
Novi Hendradi
Corporate Public Relation PT. Paragon Untuk IZI.... Selamat Milad yang ke 2. Terima kasih atas kerjasama dan pelayanannya selama ini. Semoga IZI menjadi solusi bagi kami yang membutuhkan rekanan untuk menyampaikan kepada saudara-saudara kita. Salam berbagi.
Andi Gunawan Donatur IZI
“Alhamdulillah, pembentukan IZI sebagai LAZ menyediakan alternatif bagi perbaikan pengelolaan dana ZIS ummat. IZI cukup komunikatif dan informatif dalam menyebarkan informasi seputar ladang amal maupun kegiatan berbagi ilmu lainnya. Semoga IZI dapat mengembangkan inovasi dan kreativitas dalam mengoptimalkan sumber-sumber dana ZIS serta bersinergi dengan LAZ lainnya dalam mengelola dana ZIS agar menjadi lebih tepat guna dan tepat sasaran. Selamat milad IZI, Barakallaahu fiik. Tetap semangat dalam berkarya...!”
Marjana
Director Risk, Compliance, and Human Capital Bank Mega Syariah Bagi kami, LAZNAS IZI merupakan lembaga professional yang mampu menopang kesejahteraan ummat melalui program-program yang efektif dalam membangun perekonomian ummat. Sebagai lembaga keuangan syariah, kami akan selalu mendukung kegiatan IZI, baik dalam kegiatan pengumpulan maupun dalam penyaluran dana ZIS. Alhamdulillah Bank Mega Syariah saat ini sudah bersinergi bekerjasama dengan IZI, baik dalam pengumpulan maupun dalam penyalurannya, terutama mendukung program-program IZI yang sangat bagus dalam mengembangkan perekonomian ummat dan juga menolong kaum Dhuafa. Maju terus IZI, semoga semakin jaya, semakin berkembang dan tentu berkah sepanjang masa.
1
KABAR DARI IZI
Diterbitkan oleh LAZNAS Inisiatif Zakat Indonesia Penanggung Jawab Cecep Muhammad Ismail, S. Sos Pemimpin Redaksi Ricky Abdurrahman Hafidz, S.I.Kom Redaktur Ricky Abdurrahman Hafidz, S.I.Kom Kontributor Wildhan Dewayana, S.T., M.Si ; Dr. Agus Setiawan, Lc., M.A ; Dr. Oni Sahroni, Lc., M.A ; Dr. Saiful Bahri, Lc., M.A ; dr. Piprim Basarah Yanuarso, Sp. A(K) ; Dewi Nur Aisyah, Ph.D ;Ustadz Bendri Jaisyurrahman, S.Sos ;Ustadz Muhammad Elvandi, Lc., M.A ; Muhammad Alfatih Timur, S.E. Desain dan Tata Letak Hikmatyar Rabbi al-Mujaddidi, S.KM., M.Kes dan Budiman Ramadhan, S. Ds
Assalamu’alaikum Wr. Wb. Apa kabar saudara pembaca setia InIZIatif? Semoga senantiasa sehat wal afiat dan tetap istiqomah di JalanNya serta bersungguhsungguh meneladani suri tauladan, Rasulullah shalallahu alaihi wasalam. Syukur Alhamdulillah, kita dapat berjumpa lagi di majalah kesayangan Anda. Kami percaya telah banyak amal dan kerja-kerja baik yang telah Anda lakukan selama ini. Dan kami doakan agar kerja-kerja baik tersebut menjadi pemberat amal di akhirat kelak, Aamiin. Waktu terus berjalan dan tanpa terasa keberadaan Lembaga Amil Zakat Nasional (LAZNAS) Inisiatif Zakat Indonesia (IZI) memasuki usia yang ketiga. Patut kami syukuri untuk itu. Kami menyadari usia dua tahun belumlah panjang dan belum pula apa-apa. Sebagai lembaga baru, tentunya kami terus melakukan pembenahan diri, baik program, management, pelaksanaan dilapangan, sistem evaluasi dan kontrol lainnya. Namun patut kami syukuri di tahun yang kedua ini kami berhasil melakukan inovasi
dalam dunia zakat. Melalui situs crowdfounding Zakatpedia.com dan permainan edukatif Zakat Game IZI merupakan upaya kami dalam memudahkan kaum Muslimin untuk memahami Zakat. Hal ini kami lakukan tak lain untuk memberikan pelayanan yang terbaik kepada Anda para Muzakki, donator setia kami. Memasuki tahun ketiga ini, kami terus mempertegas jati diri kami sebagai pelayan umat. Kami menyadari tugas dan tanggung jawab ini tidaklah mudah untuk dilaksanakan karena menuntut adanya keikhlasan, keseriusan dan usaha keras para relawan kami di seluruh Indonesia. Kami percaya, tanggung jawab dan tugas mahakarya sebagai pelayan umat itu mustahil dapat terlaksana dengan baik tanpa bantuan dan kerja sama dari Anda selaku pembaca, Donatur, Muzakki, Para Klien dan Rekan Kerja kami selama ini. Ibarat suplemen, bantuan Anda tersebut menjadi tenaga ekstra yang membuat kami terus bisa menjalankan tugas dan menunaikan amanat dalam
melayani umat. Dan kami menyadari tanpa petunjuk dan pertolongan Allah subhanahu wa taala, kami tidak akan bisa berbuat banyak. Melalui Janji besar Allah dan RasulNya yang akan diberikan kepada para Amil Zakat menjadi spirit kami dalam bertindak dengan tujuan semata-mata mengharap ridhaNya. Ibarat pepatah, taka da gading yang tak retak. Kami menyadari akan kekurangan kami. Untuk itu, kami menerima masukan yang membangun dari para pembaca. Selamat membaca! Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh. Pemimpin Redaksi
Ricky Abdurrahman Hafidz, S.I.Kom
2
EDISI KHUSUS
2 Tahun IZI Bakti Pada Negeri
3
Dua tahun lalu, sebuah inisiatif untuk memudahkan sesama itu tumbuh melaju. Dua tahun lalu, walau dengan segala keterbatasan serta tantangan, justru meyakinkan kami untuk semakin terus maju. Maju untuk memberi dan melayani dengan sepenuh hati, serta mejadikan mereka agar semakin mandiri. Dua tahun kami lalui, untuk selalu menebar inspirasi agar tercipta ridho ilahi. Memudahkan. Tetap Menjadi Visi dan Tanggung Jawab Amanat kami yang besar dalam memberi dan melayani dengan berimbang, bermanfaat, bermakna, bahkan memberi semangat menuju masa depan yang lebih baik. Doa kami, dan dengan apa yang kami lakukan, bukan hanya soal semangat. Ini sebuah kerja keras seluruh kar-
yawan Inisiatif Zakat Indonesia untuk mewujudkan visi dan misi yang sangat luar biasa: melayani sepenuh hati. Karena kami yakin dengan memudahkan sepenuh hati, disana pasti aka ada kemudahan. Tidak pernah menyerah untuk terus membangun, dan memakmurkan negeri. Kami menyadari, segala niat baik pasti akan dimudahkan, serta membawa manfaat bukan hanya untuk kami, tetapi justru untuk banyak orang. Saya atas nama Inisiatif Zakat Indonesia bersama seluruh Staf dan Karyawan mengucapkan banyak terimakasih atas doa serta dukungan seluruh pihak. Kami berjanji akan terus bergerak dan memberi yang terbaik. Kami sadar betul di usia muda ini masih banyak perjuangan dalam memberikan inovasi dan manfaat. Semua itu kami lakukan demi terciptanya negeri yang aman dan jauh dari kemiskinan. Karena IZI, memudahkan dimudahkan.
4
KISAH SUKSES
5
Rafika, Penderita Celebral Palsy Kini Bisa Gerakkan Tangan
S
etiap manusia pasti mendambakan kesempurnaan. Begitu juga orang tua, pasti berharap anak-anaknya tumbuh, mampu berjalan, berlari, bermain dan bermimpi. Hal itu demi mengantarkan sang buah hati sampai ke gerbang, bahkan ke puncak pencapaian yaitu sebuah kebanggaan bagi mereka yang telah dipercaya menjadi orang tua. Demikian juga dengan Riyanti, ketika melahirkan kedua bayinya yang kemudian diberi nama Rafika Luluk Nurjanah (10). Publik pasti masih ingat bagaimana Riyanti berjuang membesarkan Rafika, gadis kecil yang didiagnosa dokter menderita Celebral Palsy sesaat setelah terserang demam dan kejang yang pada saat itu Rafika baru berusia 18 bulan. Ketika ayah Rafika meninggal pada 9 Februari 2017 lalu, dan secara otomatis
Riyanti harus menjadi tulang punggung keluarga. Di satu sisi, ia tidak bisa meninggalkan putrinya yang tidak bisa beranjak dari tempat tidur. Di sisi lain, ia juga harus bekerja untuk menyambung hidup, membiayai Rafika dan kedua saudaranya. Untuk alasan itulah, Lembaga Amil Zakat Nasional (LAZNAS) Inisiatif Zakat Indonesia (IZI) Perwakilan Jawa Tengah berinisiatif untuk memberikan sarana berupa warung untuk Riyanti, sehingga ia dapat menunjang kehidupan sekaligus menjaga Rafika melalui Usaha Kecil Menengah (UMKM).
Di tengah-tengah usaha menyewakan warung yang strategis untuk Ibunda Rafika, Penanggungjawab Layanan Mulia Mustahik (LAMMUS) IZI Jateng, Endang Setyoningsih menyempatkan diri untuk menjenguk Rafika yang sedang menjalani fisioterapi di Semarang pada Kamis (23/11/2017). Rafika terlihat begitu bahagia ketika badannya dipijat dan digerak-gerakkan, bahkan ia sampai tertawa. Sesekali ia diam, mata jujurnya memandang sang Ibu, lalu kembali tertawa ketika Riyanti mencium pipinya.
“Kita berusaha menggali lebih dalam, karena ternyata persoalan yang harus dihadapi Bu Riyanti tidak hanya satu,” jelas Musyafa, Ketua Bidang Pendayagunaan IZI Jawa Tengah
6
techcrunch
PENDIDIKAN
Mendidik Anak Tangguh di Era Generasi Cyber Ustadz Bendri Jaisyurrahman Penggiat Komunitas Sahabat Ayah
D
alam mendidik anak tantangan setiap zaman itu berbeda, zaman dahulu dan sekarang berbeda. Dahulu tantangannya tidak begitu dahsyat. Segalak-galaknya orang tua ketika marah, anak masih memiliki keinginan untuk pulang. Karena dulu hiburan tidak banyak, televisi pun ada tapi tidak banyak, jika adapun tidak banyak stasiun televisinya. Dulu lingkungan masih banyak kebun, sawah, belum ada mall, bioskop, dsb. Sehingga dulu orang tua yg tidak punya bekal dalam mendidik anak masih bisa mengatasi permasalahan anak dan membuatnya untuk ingin pulang. Sebab ketika di luar rumah anak pun juga bingung mau melakukan apa. Namun seiring berkembangnya zaman, teknologi pun juga berkembang, zaman berubah. Jangan sampai ketika kita memiliki anak, menjadikannya anak yg lemah. Hendaklah kita khawatir, kita takut meninggalkan anak-anak kita dalam keadaan lemah. Anak-anak yg lemah inilah yg mudah tergerus oleh arus zaman. Anak-anak yg lemah yg tidak siap menghadapi perkembangan zaman. Anak menjadi mudah ikut-ikutan. Dan jangan sampai kita menjadi generasi yg ikut-ikutan, jika orang lain baik ikut baik, jika orang lain buruk ikut
7
buruk. Hal ini terjadi karena akarnya tidak kokoh. Dalam Q. S. Ibrahim : 24-27 terdapat pelajaran yg sangat berharga untuk bisa kita renungkan dan diambil hikmahnya. Ayat 24
ً َ ً َ َ ً َ َ ُ َّ َ َ ََ َ ْ تَ َ َ ْ َ ض كة ط ِّي َبة ِ أل � كيف �ب الل مثل َ ُ َ َ ََ َ ف �كش َج َر ٍة ط ِّي َب ٍة أ ْصل َها ث� ِب ٌت َوف ْر ُ َعا ِ ي َّ الس َم ِاء
“Tidakkah kamu perhatikan bagaimana Allah telah membuat perumpamaan kalimat yang baik seperti pohon yang baik, akarnya teguh dan cabangnya (menjulang) ke langit.” Ayat 25
ُ َّ ُت ْؤ ت� ُأ ُ َك َها ُ َّك ِح ي ن� ب إ� ْذ ِن َر بّ َ�ا ۗ َو َي ضْ� ُب الل ِ ِ ِِ ٍ ِي َ ُ َّ َ َ َ ْ ُ َّ َ َ َّ َ َ ْ َْ أ اس لعلهم يتذكرون ِ المثال ِللن
“Pohon itu memberikan buahnya pada setiap musim dengan seizin Tuhannya. Allah membuat perumpamaan-perumpamaan itu untuk manusia supaya mereka selalu ingat.”
Ayat 26
َّ َ َ َ َ َ َ َََُ َ َ ك ٍة خ ِبيث ٍة كش َج َر ٍة خ ِبيث ٍة ْاج ُتث ْت ِ ومثل َ َ َ َ ْأ ِم ْن ف ْو ِق ال ْر ِض َما َلا ِم ْن ق َر ٍار
“Dan perumpamaan kalimat yang buruk seperti pohon yang buruk, yang telah dicabut dengan akar-akarnya dari permukaan bumi; tidak dapat tetap (tegak) sedikitpun.”
Ayat 27
َّ ُ َّ ُ ّ َ ُ َّ َْ ف �الل ال ِذ ي نَ� َآم ُنوا ِب�لق ْو ِل الث ِاب ِت ِ ي يث ِبت َُّ ُّ ُ َ َ ْ َ َ ُّ ْ َ َ ف ْ آ الي ِاة الدنيا و ِ ي� ال ِخر ِة ۖ وي ِضل الل َ ُ َّ ُ َ ْ َ َ ََّ ن الل َما َيش ُاء ال ي� ۚ ويفعل ِ ِ الظ
“Allah meneguhkan (iman) orang-orang yang beriman dengan ucapan yang teguh itu dalam kehidupan di dunia dan di akhirat; dan Allah menyesatkan orang-orang yang zalim dan memperbuat apa yang Dia kehendaki” Anak yang lemah, akan mudah roboh, mudah galau, dan mudah stres. Ciri anak yg lemah dia mudah sekali putus asa. Inilah zaman yg akan kita hadapi, zaman Cyber, maka diperlukan bekal ilmu yang baik dalam mempersiapkan generasi yg tangguh. Agar tidak menciptakan gen-
erasi yang mudah ikut apa yg dikatakan orang. Generasi Cyber : Disebut juga dengan I-Generation, generasi Z, generasi Net, dan generasi Interne dan Lahir pada tahun 1995 keatas dan identik dengan era digital. Adapun ciri-ciri dari mereka seperti: Fasih Teknologi dan Ahli Berjejaring Sosial via Media, Pada zaman ini sulit kita temukan anak yang tidak memiliki sosial media. Minimal pasti punya Facebook, Twitter, Instagram ataupun Path, Punya jejaring sosial dan Multitasking. Akibatnya membuat anak tidak fokus. Seperti pada saat mengendarai motor sambil balas pesan SMS maupun WhatsApp, setelah shalat yang dicari HP/Smartphone, serta Dzikir sambil buka Whatshapp. Yang mana jika hal ini dibiarkan akan sangat membahayakan. Akibatnya akan menjadikan Generasi yang serba Instan. Apapun inginnya selalu instan, termasuk dalam memilih makanan pun inginnya instan. Seringkali Orang tua pun terbawa dalam situasi ini. Dalam mendidik anak maunya juga instan. Apapun yang instan tidak akan bertahan lama dan tidak baik. Orang tua ingin menyulap anaknya menjadi baik dalam seketika, padahal untuk membentuk karakter yang baik pada anak itu diperlukan proses. Karena terbawa situasi ini, akhirnya orang tua tidak mau melewati proses tersebut. Anak bandel sedikit, langsung ingin dimarahi ataupun di-pesantren-kan. Padahal orang tua sangat berperan penting dalam proses pembentukan karakter anak. Dan dalam melewati proses ini orang tua harus sabar dan sangat diperlukan ilmu. Fenomena saat ini yang sering terjadi, seperti halnya seorang Ibu yang tidak siap untuk menyusui anaknya. Belum genap dua tahun sudah ingin disapih, atau diberikan susu melalui botol sehingga hubungan batin ibu dan anak kurang dekat. Padahal saat menyusui anak itulah moment yang sangat penting untuk menjalin hubungan batin antara anak dan ibu.
Kemudian orang menjadi lebih suka mendapat gelar dan pujian dalam waktu yang cepat daripada mendapat ilmu yang banyak bermanfaat. Kalau perolehan tersebut diiringi dengan proses yang bagus tidak masalah. Artinya dalam mendapatkan gelar tersebut kita menjalani prosesnya dengan baik tidak hanya asal cepat. Sehingga dengan perolehan tersebut membuat kita semakin bermanfaat.
dengan yang manis dan enak, karena dia akan mengalami stroke jiwa. Akibatnya ketika anak tidak siap menghadapi realitas maka yang terjadi adalah Collapse, yaitu ketika realitas tidak sesuai dengan harapan bahkan bisa berujung kepada bunuh diri.
Ketika menghafal Al Quran pun juga tidak bisa instan, karena Al Quran diturunkan secara berangsur-angsur. Al Quran bukan hanya untuk dihafal lalu selesai, namun untuk dipelajari, ditadabburi, dijadikan sebagai sarana untuk belajar akhlak serta utamanya adalah diamalkan melalui pikiran, perkataan dan perbuatan. Sehingga akhlak kita mencerminkan seorang penghafal Al Quran.
[Q. S. Yusuf : 3]
Ikut-ikutan dan mudah dipengaruhi. Mendidik anak tangguh : belajar dari Kisah Nabi Yusuf alaihissalam. Kisah Yusuf alaihissalam adalah kisah terbaik.
َ نَ ْ� ُن َن ُق ُّص َع َل ْي َك َأ ْح َس َن ْال َق ص ِب َ�ا ص ِ َ ْ ُ ْ َ َٰ َ ْ َ َ ْ َ ْ َ ْآن َوإ ْن ُك ْن َت ِمن ِ أوحينا ِإليك هذا القر َْ َ َ �َق ْب ِ ِل ِل َن الغ ِاف ِل ي ن
Adapun disini kita akan melihat dampak kualitas Generasi Cyber
“Kami menceritakan kepadamu kisah yang paling baik dengan mewahyukan Al Quran ini kepadamu, dan sesungguhnya kamu sebelum (Kami mewahyukan)nya adalah termasuk orang-orang yang belum mengetahui”
Menjadi Asosial. Ada fenomena yang unik dan histeris, bukannya bantu tetapi hanya sekedar ‘ngelike’ dan komentar. Kurang peka dalam tindakan.
1. Disebut terbaik selain karena kisahnya yang paling lengkap dalam satu surat, juga memiliki unsur drama kehidupan yang patut dicontoh.
Terburu-buru dan menjadi tidak teliti
2. Memiliki pesan yang kuat akan kemampuan seorang hamba dalam melewati ujian. Seseorang dikatakan tangguh, apabila mampu menghadapi ujian dalam 3 hal (Merujuk kisah Yusuf alaihissalam) diantaranya:
Tidak tangguh dalam proses, gampang putus asa. Karena terbiasa dengan gadget, jika tidak suka tinggal hapus, dan jika tidak suka dengan bahasan grup ya langsung left. Techno Junkies. Lebih takut kehilangan gadget daripada orangtua. Kalau dulu sandang, pangan, dan papan. Sekarang menjadi sandang, pangan, pulsa, dan paket data. Bahkan sering kita temui remaja yang rela lapar demi pulsa maupun paket data. Konsumtif. Mengikuti pola perkembangan teknologi, namun tidak mengukur gaji orang tua. Ketika orang tua tidak mampu memberikannya, maka dia rela untuk menjual diri. Anak menjadi enggan untuk belajar Islam dan justru menjadi giat dalam kemaksiatan. Islam asal mulanya asing, sampai akhirnya pun akan asing. Oleh karenanya kita harus menyiapkan anak untuk menghadapi tantangan. Jangan membiarkan anak
•
Ujian dalam situasi sulit, yaitu ketika hampir dibunuh oleh saudara kandungnya karena merasa iri atas keutamaan Yusuf alaihissalam. Saudaranya cemburu karena Yusuf alaihissalam paling disayangi oleh Ayahnya yakni Nabi Yakub alaihissalam.
•
Ujian syahwat, yaitu ketika digoda oleh Zulaikhah, sang Istri Raja Mesir kala itu.
•
Ujian kemarahan, saat bertemu kembali dengan saudaranya, yang dulu pernah ingin membunuhnya, namun beliau tidak membalas dan mencacinya. Hal ini menunjukkan kematangan emosional.
Yusuf Pemuda Tangguh. Tangguh dalam
8
melewati Ujian Syahwat
taranya:
membebaskan dari ujian ini?
(Q. S. Yusuf : 24)
1. Di negeri orang, jauh dengan keluarga, orang di sekitar tidak ada yang mengenalnya.
1. Ibnu Jarir, Ibnu Abi Hatim, Abusy Syekh meriwayatkan dari Qotadah dalam ayat yang berbunyi
2. Dibawa ke ruangan sepi dan terkunci yang kemudian Yusuf alaihissalam digoda oleh Wanita yang sangat cantik pada masanya yang juga Istri pembesar negeri Mesir. Jika tidak dituruti maka akan dibunuh atau dipenjarakan.
َ َْ َ {} ل ْوال أن َرأى ُ ب ْ� َهان َر ِّب ِه
َ َْ َ َ َ َ َ َٰ َ َ ََ َولق ْد َّه ْت ِب ِه ۖ َو َّه ِب َ�ا ل ْول أن َرأ ٰى ُ ب ْ� َهان َر ِّب ِه ۚ كذ ِلك َ ُ ْ ََ ْ َ َ ْ ُ ُّ َ َ ْ َ ْ َ َ َّ ُ ْ َ ن �صف عنه السوء والفحشاء ۚ ِإنه ِمن ِعب ِاد �َال خْ�ل ِص ي ن ِ ِلن “Sesungguhnya wanita itu telah bermaksud (melakukan perbuatan itu) dengan Yusuf, dan Yusufpun bermaksud (melakukan pula) dengan wanita itu andaikata dia tidak melihat tanda (dari) Tuhannya. Demikianlah, agar Kami memalingkan dari padanya kemungkaran dan kekejian. Sesungguhnya Yusuf itu termasuk hamba-hamba Kami yang terpilih.” Yang dialami oleh Nabi Yusuf alaihissalam adalah ujian yang paling berat. Bukan hanya ujian berupa beratnya penderitaan. Namun juga tentang per-
3. Yusuf alaihissalam pun memiliki gejolak nafsu, ia menyukai wanita tersebut. Hal ini membuktikan bahwa Yusuf alaihissalam normal. Ketiga hal tersebut tentu saja tidak mudah untuk dilalui oleh seseorang, apalagi di zaman saat ini. Banyak kita mendengar dan menyaksikan anak muda
“
Orang tua ingin menyulap anaknya menjadi baik dalam seketika, padahal untuk membentuk karakter yang baik pada anak itu diperlukan proses. juangan menjaga kesucian dari melawan syahwat yang menggoda. Yusuf alaihissalam merupakan warga asli Palestin, kemudian dibuang oleh saudaranya dan terbawa ke Mesir. Di negeri Mesir, ketika orang ingin berbuat maksiat itu bebas dan lebih mudah karena merasa tidak ada yang mengenalnya. Sedangkan ketika di negeri sendiri pasti berpikir karena malu terhadap orang yang mengenalnya. Seseorang dikatakan tangguh saat menghadapi ujian justru bukan saat dirumah ataupun di pesantren. Namun ketika dilingkungan yang heterogen, kita bisa menghadapi atau tidak. Nabi Yusuf alaihissalam menghadapi ujian syahwat yang begitu berat, karena ia diuji oleh beberapa latar belakang, dian-
9
terjerumus dalam perilaku seksual yang diharamkan. Pacaran dijadikan sarana untuk menyalurkan syahwat kepada lawan jenisnya. Tidak hanya dilakukan dalam ruangan yang sepi, terkadang mereka pun tanpa malu melakukannya di tengah keramaian. Nabi Yusuf alaihissalam adalah manusia pilihan. Ia memiliki wajah yang tampan diatas rata-rata dan mempesona banyak wanita. Namun ia tidak menjadikannya sebagai sarana untuk memperdaya wanita demi kepuasan syahwatnya. Ia begitu sungguh-sungguh dalam menjaga kehormatan dirinya. Lalu, bagaimana cara Yusuf alaihissalam
ia berkata : Yusuf melihat tanda kekuasaan Rabb-nya, yang dengan izin-Nya, Allah subhanahu wa taala jauhkan ia dari maksiat; telah disampaikan kepada kami bahwa muncul wajah Ya’qub yang sedang menggigit kedua jarinya seraya berkata: Yusuf! Apakah kau hendak mengerjakan amalnya orang-orang yang bodoh, padahal dirimu telah tercatat sebagai salah satu Nabi! Maka itulah petunjuk yang dimaksud dan Allah SWT mencabut setiap syahwat yang ada di setiap persendiannya. 2. Muhammad bin Sirin berkata: Ya’qub alaihis salam terlihat sedang menggigit kedua jarinya sambil berkata: Yusuf bin Ya’qub bin Ishaq bin Ibrahim Khalilur Rahman (Kekasih Allah yang Maha Rahman), namamu tercatat di antara para Nabi, sementara kamu sekarang melakukan perbuatan orang-orang bodoh. Keterangan diatas memberikan gambaran kepada kita bahwa sosok Ya’qub sebagai seorang ayah memiliki hubungan yg sangat dekat dengan anaknya. Bahkan dalam situasi darurat ia masih menjadi pengingat bagi anaknya untuk menjaga kesucian dan kehormatannya. Nasehat yang diberikan begitu membekas dalam ingatan sehingga terpancar dengan jelas di depan Yusuf AS sosok wajah ayahnya. Padahal sang ayah terpisah jauh darinya. Yusuf berada di Mesir sedangkan ayahnya berada di negeri Syam. Dibalik ketangguhan Yusuf alaihissalam tentunya terdapat Peran Ayah dalam membentuk anak salih nan tangguh. Bagaimana kita bisa merenungi kedekatan hubungan di masa kecilnya Yusuf alaihissalam bersama sosok Yakub alaihissalam, Sang Ayah yang Tangguh. Bukti kedekatan Yusuf dan Yakub ditandai dengan kisah mimpi yang Allah subhanahu wa taala berikan kepada Yusuf alaihissalam.
[Q. S. Yusuf : 4]
َُ أ َ َ ّ َ َ َ ْ ِإذ قال ُي ُوسف ِ ِلب ِيه َ ي� أ َب ِت ِإ ِ ن ي� َرأ ْي ُت أ َح َد َ َْ َّ َ َ َ ََ ش � ك ْوك ًبا َوالش ْم َس َوالق َم َر َرأ ْي تُ ُ� ْم ِ يل ع �ََس ِاج ِد ي ن
(Ingatlah), ketika Yusuf berkata kepada ayahnya: “Wahai ayahku, sesungguhnya aku bermimpi melihat sebelas bintang, matahari dan bulan; kulihat semuanya sujud kepadaku Dalam ayat tersebut, Yusuf alaihissalam memanggil ayahnya dengan panggilan yaa Abati. Pertanyaannya, kenapa memakai kata Abati? Dalam bahasa Arab, Abi adalah panggilan untuk ayah dalam jarak dekat, sedangkan Abati untuk jarak jauh yang menandakan kerinduan yang mendalam. Lalu dalam kisah Yusuf tersebut terjadi dalam jarak dekat, namun kenapa harus memakai kata Abati? Hal ini menunjukkan bahwa sangat rindunya Yusuf alaihissalam dengan Ayahnya, walaupun dalam jarak dekat. Suatu prestasi besar bagi seorang Ayah yang dirindukan walaupun jaraknya dekat. Hal ini menunjukkan begitu dekatnya seorang Yakub alaihissalam dengan anaknya. 3. Dibalik kisah mimpinya Yusuf alaihissalam. Sejatinya ketika anak cerita soal mimpi, berarti tidak ada privasi antara Orang Tua dan Anak. Maka tugas orang tua di era Generasi Cyber ini setidaknya ada beberapa hal: a. Mampu berusaha mengetahui privasi remaja. b. Bagaimana pun Anak remaja tetap butuh bimbingan meski merasa sudah dewasa. Namun dalam hal pengalaman masih sedikit. Dan disini peran orang tua untuk masuk ke wilayah ini. c. Menjalin kedekatan sedini mungkin dengan anak. Adapun mengenai masa krisis seorang anak, dimana masa-masa ini sosok seorang Ayah sangat dibutuhkan ketika: 1. Awal sekolah 2. Menjelang pubertas 3. Pubertas
4. Persiapan pernikahan 5. 5 tahun pertama usia pernikaan, dan seterusnya Karena bagaimanapun, nasihat seorang Ayah akan membekas hingga anak beranjak remaja. Ayah akan dijadikan rujukan pertanyaan oleh anak-anaknya. Ayah yang tidak dekat dengan anaknya, maka siap-siap mendapatkan konsekuensi yang tidak diinginkan. Kemudian, Peran IBU dalam era Generasi Milenial ada beberapa hal: 1. Memberikan rasa nyaman, sebagai magnet yang membuat anak betah dan ingin pulang. Sedangkan Ayah sebagai pemandu dan pagar dalam menghadapi tantangan dunia luar 2. Petaka pertama pengasuhan : ketika Ibu tidak lagi dirindukan oleh Anak-anaknya. Maka disini Ibu haISTOCK.COM
rus berusaha agar selalu dirindukan oleh Anak-anaknya. 3. Ikatan Ibu dan Anak kurang dekat ditandai dengan Ibu yang salah dalam memberikan ASI. Sebagai contoh disapih ketika belum waktunya, jarang dipeluk, sedikit waktu untuk bercerita dari hati ke hati dan termasuk memberikan susu melalui botol. 4. Harus menjadi pendengar yang baik, serta 5. Mampu memberikan sentuhan hangat kepada anak-anaknya, apapun momentnya.
10
blog.netiquette.asia
KONSULTASI SYARIAH
Fikih Jual Beli melalui Marketplace Dr. Oni Sahroni, Lc., M.A.
Ketua Dewan Pengawas Syariah Inisiatif Zakat Indonesia
P
ertama, proses jual beli melalui marketplace bisa dijelaskan sebagai berikut:
Definisi Istilah (1) E-commerce: transaksi jual beli secara online. (2) Marketplace: tempat berjualan online (3) Dropship: Penjual barang ke konsumen, tetapi pengiriman dari produsen (4) Reseller: Penjual suatu produk dari produsen. Saldo Penjual Saldo penjual (seller) ditahan sebelum barang sampai ke tangan pembeli. Sistem tersebut dibuat agar penjual benar-benar telah mengirimkan barang yang sesuai. Free Ongkir Promo subsidi ongkir dari Marketplace adalah bentuk strategi promosi dari Marketplace. Apa itu Garansi Marketplace Garansi Marketplace adalah perlindungan dari marketplace dengan cara menahan dana pembeli sampai
11
barang sudah diterima dengan baik. Proses Transaksi (1) Pengiriman dari DKI Jakarta ke DKI Jakarta = 5 hari + (dikirim dalam). (2) Pengiriman daerah lainnya = 8 hari + (dikirim dalam). (3) Pengiriman via JNE = 1 hari setelah paket terkirim dengan sukses.
Kedua, Berdasarkan gambaran tentang bisnis proses yang terjadi dalam marketplace dan e-commerce, maka bisa dijelaskan sebagai berikut: 1. Pihak-pihak yang bertransaksi adalah produsen selaku pemilik barang yang menjual barangnya melalui lapak atau marketplace. Sedangkan pemilik lapak atau marketplace adalah penjual jasa marketing atau pihak yang memasarkan produk-produk kepada pasar. 2. Sesungguhnya transaksi jual beli itu terjadi antara pemilik produk atau barang dengan pembeli langsung. Skema yang digunakan adalah jual beli tidak tunai atau al-Bai’ al-Muajjal, di mana barang yang dijual itu diserahkan secara tunai, sedangkan harga diterima oleh penjual atau produsen setelah barang diterima oleh pembeli. Transaksi antara pemilik marketplace atau lapak dengan penjual itu menggunakan akad Ijarah atau jual manfaat, di mana pemilik marketplace menyewakan jasa lapak sebagai marketing atau pemasaran produk kepada pembeli. Maka atas jasa memasarkannya itu pemlik marketplace mendapatkan fee. Hal ini berdasarkan hasil keputusan Majma’ Al-Fiqh Al-Islami (Divisi Fikih Organisasi Kerjasama Islam/OKI) No. 51 (2/6) 1990 yang membolehkan jual beli tidak tunai dan Fatwa Dewan Syariah Nasional NO: 04/DSN-MUI/IV/2000 Tentang Murabahah.
“ 3. Berdasarkan skema jual beli antara pemilik produk dan pembeli melalui market place, penjual berhak mendapatkan margin atas produk yang dijualnya. Jika harga jualnya baru bisa diterima setelah produk diterima oleh pembeli itu disepakati, ketentuan ini menjadi sah dan harus ditepati dalam transaksi jual beli. Sebagaimana hadis Nabi Muhammad Saw. 4. Berdasarkan skema ijarah antara pemilik lapak dan supplier (pemilik produk), pemilik produk berhak mendapatkan fee atas jasa marketing product sehingga produk tersebut dibeli oleh pembeli atau pelanggan, baik fee secara langsung diberikan oleh penjual produk maupun fee secara tidak langsung dari iklan ataupun dari transaksi
Pihak-pihak yang bertransaksi adalah produsen selaku pemilik barang yang menjual barangnya melalui lapak atau marketplace.....
ًَو ْال ُم ْس ِل ُم ْو َن َع َلى ُش ُر ْو ِط ِه ْم ِإ َّال َش ْر ًطا َح َّر َم َح َال ًال أ� ْو أ� َح َّل َح َراما
Seorang muslim wajib menunaikan persyaratan yang telah disepakati kecuali persyaratan yang mengharamkan yang halal atau menghalalkan yang haram.” (HR. Tirmidzi, Ad Daruquthni, Baihaqi dan Ibnu Majah) pihak ketiga. Hal ini berdasarkan Fatwa Dewan Syariah Nasional NO: 09/DSN-MUI/IV/2000 Tentang Pebiayaan Ijarah dan Fatwa Dewan Syariah Nasional NO: 52/DSN-MUI/ III/2006 Tentang Akad Wakalah Bil Ujrah Pada Asuransi Syari’ah dan Reasuransi Syari’ah 5. Jika ada ketentuan bahwa saldo penjual ditahan oleh pemilik lapak sehingga barang diterima oleh pembeli. Ketentuan ini bertujuan agar hak pembeli, untuk mendapatkan barang, bisa terpenuhi sehingga tidak terjadi biaya sudah diterima oleh penjual, tetapi barang belum diterima. Jika ketentuan ini disepakati, jual beli menjadi sah. 6. Jika terjadi pengendapan dan pembungaan saldo rekening selama masa pengendapan tersebut, penyimpangan itu
bukan dilakukan oleh pembeli atau penjual, tetapi oleh pelaku (pembuka lapak). Dengan demikian, penyimpangan ini tidak berlaku pada transaksi jual beli antara penjual produk dan pembeli.
itu penyimpangan yang dilakukan marketplace.
7. Memprioritaskan untuk bertransaksi dengan pihak dan produk yang memberikan kemaslahatan kepada masyarakat Kesimpulan 1. Jual beli produk melalui marketplace dibolehkan selama memenuhi rukun dan syarat jual beli dan akad ijarah, 2. Pengendapan saldo oleh marketplace itu dibolehkan selama disepakati, 3. Jika terjadi pembungaan atas saldo mengendap yang dilakukan oleh pemilik marketplace maka
12
betterlivingthroughbeowulf.com
TAFSIR QURAN
Pemuda Pemuda Obsesif Dr. Saiful Bahri, Lc., M.A Doktor Jurusan Tafsir Qur’an Universitas Al-Azhar Mesir
َٰنَّ ْ ُ َ ُ ُّ َ َ ْ َ َ َ َ ُ ٱ ْ َ ّ نَّ ُ ْ ْ َ ٌ َ َ ُ ۟ َ ّ ْ َ ْ ن ً ُ ُ ْ �ن نقص عليك نبأه ِب�ل ِق ۚ ِإ�م ِفتية ءامنوا ِب� ِب ِ�م و ِزد�م هدى
“Sesungguhnya mereka adalah pemuda-pemuda yang beriman kepada Tuhan mereka, dan Kami tambah pula untuk mereka petunjuk.” (QS. Al-Kahfi: 13)
B
ila ingin tahu pentingnya masa muda, bacalah sejarah. Para nabi menerima wahyu di usia muda. Republik ini dibangun dengan darah, keringat dan perjuangan para pemuda. Perhatian al-Qur’an terhadap pemuda tertuang secara simbolik dalam kisah heroik ashâbul kahfi yang konsisten berpegang pada ajaran Allah meski berhadapan dengan penguasa yang kejam. Konsistensi mempertahankan semangat dakwah, sabar serta memiliki strategi matang, adalah highlight kisah ashâbul kahfi. Mereka menyembunyikan keimanan dan berani lantang menyuarakan kebenaran di saat yang tepat. Mereka merupakan sekelompok pemuda dari berbagai macam profesi dan status sosial. Ada di antara mereka penasehat Gubernur Romawi di Syam. Ini menepis rumor bahwa agama tauhid
13
hanya dianut oleh orang-orang miskin dan lemah. Agama tauhid ternyata mampu menembus dinding-dinding istana. Para pemuda itu teguh pertahankan harapan dengan sepenuh keyakinan bahwa suatu saat, Allah pasti turunkan pertolongan-Nya kepada yang tertindas. Inilah ”manajemen harapan”, yaitu cara mempertahankan harapan dan cita-cita agar tak luntur, meski berhadapan dengan berbagai rintangan yang dahsyat dan bertubi-tubi. Itulah kekuatan berkata benar di depan penguasa zhalim. Allah teguhkan mereka ketika lantang bersuara: ”Tuhan kami adalah Tuhan pencipta langit dan bumi. Kami sekali-kali tidak menuhankan siapapun selain-Nya” (QS. Al-Kahfi: 14). Ini dikatakan di depan para pemuka kerajaan. Sebagian riwayat menyebutkan di
depan upacara resmi yang dihadiri Kaisar Romawi. Tentunya, disaksikan oleh ratusan bahkan ribuan pasang mata. Ini menjadi pukulan telak bagi penguasa. Mereka berani berkata benar dengan lantang tanpa rasa takut. Apapun konsekuensinya. Teror dan menjadi buronan. Allah memberi ilham pada mereka untuk lari dan berlindung ke dalam sebuah gua. Sebuah strategi dan rencana yang telah Allah siapkan untuk mereka. Kemudian mereka pun ditidurkan sekitar 300-an tahun lamanya. Saat datang hari pembuktian janji Allah, mereka dibangunkan. Saat salah satu dari mereka turun ke kota, dan semua telah berubah. Orang-orang dengan nyaman menyebut nama Allah. Tak ada rasa takut. Kejutan lain terus berlanjut, ketika ia akan membeli makanan, uang
yang dibawanya sudah tak laku, karena sudah berlalu tiga abad. Bahkan kemudian ia di bawa menghadap raja untuk ditanyai banyak hal. Singkat cerita, terungkap bahwa dia adalah salah seorang dari para pemuda yang lari ke gua untuk menghindar dari teror Diqyanus yang zhalim. Kemudian semua ashâbul kahfi pun dibawa dan dikumpulkan di kota. Sekaligus untuk menjawab keraguan akan hari kebangkitan. Inilah bukti, bahwa Allah mampu bangkitkan orang mati. Sehingga keraguan tentang hari kebangkitan sirna dengan kisah nyata dan dengan saksi hidup. Allah juga kabulkan doa-doa mereka ketika bermunajat memohon pertolongan. Sementara para dai di luar gua pun terus gigih mendakwahkan agama meskipun diteror oleh penguasa. Pesan moral dari kisah ini: (1) Kaum muda itu tidak identik dengan berbagai stigma negatif. Namun, memiliki potensi kebaikan dan kekuatan yang bisa dioptimalkan. (2) Orang tua perlu
“
Kaum muda itu tidak identik dengan berbagai stigma negatif. Namun, memiliki potensi kebaikan dan kekuatan yang bisa dioptimalkan.
memberi kesempatan kaum muda untuk berkarya dengan bimbingan, disisihkan atau dijadikan saingan. (3) Totalitas kepasrahan kepada Allah, konsisten dan teguh dalam memegang prinsip kebenaran (4) Tidak berputus asa serta berani menanggung resiko apapun. (5) Mempunyai strategi yang tepat dalam berdakwah serta mampu membangun jaringan (network) yang baik. (6) Segala sesuatu berproses dan tidak terjadi seketika. Kemenangan agama Allah dan pembuktian janji Allah pun dengan sunnatullah. Bahkan dalam kisah ini memerlukan waktu tiga abad. (7) Berdakwah tidak menunggu tua atau banyak ilmu. Tapi sampaikan sesuai kemampuan. Adapun hadil, tidak selamanya bisa disaksikan langsung.
INDEKSBERITA.COM
14
CDN.SKIM.GS
KESEHATAN
Benarkah Imunisasi Lumpuhkan Generasi ? dr. Piprim Basarah Yanuarso, Sp. A(K) Dokter Spesialis Anak dan Konsultan Jantung Anak di PJT RSCM
A
khir-akhir ini kita sering mendengar atau melihat seminar dengan judul yang membuat mata seorang dokter terbelalak. “Imunisasi lumpuhkan generasi” atau “Wahai para orangtua bekali dirimu dengan pengetahuan tentang bahaya imunisasi”. Sebagai seorang dokter saya lalu merenung, bila benar apa yang mereka serukan itu, betapa besar dosa saya sebagai dokter anak yang sering mengimunisasi bayi dan anak yang datang ke tempat praktek. Betapa jahatnya saya sebagai manusia karena telah mengimunisasi begitu banyak bayi dan anak selama ini, bahkan sejak saya masih sebagai dokter umum di puskesmas dahulu. Lalu saya merenung dan mencoba meneliti kembali permasalahan ini. Siapa sebenarnya yang salah dan siapa yang benar? Dalam kontroversi yang memuat perbedaan 180 derajat ini, tidak mungkin kedua-duanya salah atau benar. Pasti salah satu benar dan yang lain salah. Dan saya khawatir bila selama ini sayalah yang bersalah
15
itu. Saya sungguh khawatir janganjangan saya telah melumpuhkan begitu banyak generasi muda. Janganjangan saya telah melakukan dosa kemanusiaan yang sangat besar. Galau habis-habisan. Rasa galau itu membuat saya membuka-buka literatur dan data yang ada tentang permasalahan imunisasi. Saya mencari tahu apa sebenarnya yang terjadi dengan seruan yang menentang keras imunisasi. Suatu pernyataan yang sangat bertolak belakang dengan yang selama ini saya pelajari bahwa imunisasi itu suatu tindakan preventif yang amat bermanfaat buat kemanusiaan. Di lain pihak kegalauan saya juga semakin menjadi bila mengingat andai seruan tersebut kemudian menyebar ke masyarakat luas lalu apa yang akan terjadi dengan bayi-bayi mungil tak berdosa itu di kemudian hari? Mungkinkah penyakit-penyakit berat yang dapat dicegah dengan imunisasi akan bangkit kembali dari kuburnya gara-gara seruan itu? Masalah ini justru menimbulkan kegalauan lebih dalam
bagi saya. Apakah Sebenarnya Imunisasi Itu ? Sebelum melangkah lebih jauh mari kita bahas sekilas apakah yang dimaksud dengan imunisasi. Imunisasi adalah suatu cara untuk meningkatkan kekebalan seseorang terhadap suatu penyakit, sehingga bila kelak terpajan pada penyakit tersebut ia tidak menjadi sakit. Kekebalan yang diperoleh dari imunisasi dapat berupa kekebalan pasif maupun aktif. Imunisasi yang diberikan untuk memperoleh kekebalan pasif disebut imunisasi pasif, dengan cara memberikan antibodi atau faktor kekebalan kepada seseorang yang membutuhkan. Contohnya adalah pemberian imunoglobulin spesifik untuk penyakit tertentu, misalnya imunoglobulin antitetanus untuk penyakit tetanus. Contoh lain adalah kekebalan pasif alamiah antibodi yang diperoleh janin dari ibu. Kekebalan jenis ini tidak berlangsung lama karena akan dimetabolisme oleh tubuh. Kekebalan aktif dibuat oleh tubuh sendiri akibat terpajan pada antigen
secara alamiah atau melalui imunisasi. Imunisasi yang diberikan untuk memperoleh kekebalan aktif disebut imunisasi aktif dengan memberikan zat bioaktif yang disebut vaksin, dan tindakan itu disebut vaksinasi. Kekebalan yang diperoleh dari vaksinasi berlangsung lebih lama dari kekebalan pasif karena adanya memori imunologis, walaupun tidak sebaik kekebalan aktif yang terjadi karena infeksi alamiah. Untuk memperoleh kekebalan aktif dan memori imunologis yang efektif maka vaksinasi harus mengikuti cara pemakaian dan jadwal yang telah ditentukan melalui bukti uji klinis yang telah dilakukan.
Pertanyaan selanjutnya yang perlu dijawab adalah adakah manfaat imunisasi? Ataukah imunisasi hanya bikin mudharat (keburukan) buat kemanusiaan? Untuk menjawab pertanyaan ini saya kemudian menelaah berbagai data status kesehatan masyarakat sebelum dan sesudah ditemukannya imunisasi di berbagai negara. Namun saya ingin menampilkan data dari negara maju seperti Amerika Serikat, karena kelompok antiimunisasi selalu menuduh bahwa imunisasi adalah sebuah proyek konspirasi dari negara ini untuk melumpuhkan generasi muda di seluruh dunia.
15.520 kasus. Setelah imunisasi ditemukan tahun 2001 jumlahnya menurun menjadi 2 kasus dan tahun 2006 tidak ada lagi laporan kasus difteri. Angka penurunan mencapai 100% Sebelum tahun 1940an terdapat 150.000-260.000 kasus pertussis setiap tahun dengan angka kematian mencapai 9000 kasus setahun. Setelah imunisasi pertussis ditemukan angka kematian menurun menjadi 30 kasus setahun. Namun dengan seruan antiimunisasi yang marak di AS terjadi lagi peningkatan kasus secara signifikan di beberapa negara bagian. Pada 8 negara bagian terjadi peningkatan kasus 10-100 kali lipat
“
Imunisasi adalah suatu cara untuk meningkatkan kekebalan seseorang terhadap suatu penyakit, sehingga bila kelak terpajan pada penyakit tersebut ia tidak menjadi sakit.
Kekebalan aktif dibuat oleh tubuh sendiri akibat terpajan pada antigen secara alamiah atau melalui imunisasi. Imunisasi yang diberikan untuk memperoleh kekebalan aktif disebut imunisasi aktif dengan memberikan zat bioaktif yang disebut vaksin, dan tindakan itu disebut vaksinasi. Kekebalan yang diperoleh dari vaksinasi berlangsung lebih lama dari kekebalan pasif karena adanya memori imunologis, walaupun tidak sebaik kekebalan aktif yang terjadi karena infeksi alamiah. Untuk memperoleh kekebalan aktif dan memori imunologis yang efektif maka vaksinasi harus mengikuti cara pemakaian dan jadwal yang telah ditentukan melalui bukti uji klinis yang telah dilakukan. Adakah Bukti Bermanfaat ?
Bahwa
Imunisasi
Sebelum adanya vaksin polio, terdapat 13.000 – 20.000 (16.316) kasus lumpuh layuh akut akibat polio dilaporkan setiap tahun di AS meninggalkan ribuan korban penderita cacat karena polio yang mesti menggunakan tongkat penyangga atau kursi roda. Saat ini AS dinyatakan bebas kasus polio. Angka penurunan mencapai 100%. Sebelum adanya imunisasi campak, 503.282 kasus campak terjadi setiap tahun dan 20% di antaranya dirawat dengan jumlah kematian mencapai 450 orang per tahun akibat pneumonia campak. Setelah ada imunisasi campak kasus menurun hingga 55 kasus per tahun pada tahun 2006. Angka penurunan 99.9%. Sebelum ditemukan imunisasi difteri terjadi 175.885 kasus difteri per tahun dengan angka kematian mencapai
pada saat cakupan imunisasi pertussis menurun drastis. Sebelum vaksin HiB ditemukan, HiB merupakan penyebab tersering meningitis bakteri (radang selaput otak) di AS, dengan 20.000 kasus per tahun. Meningitis HiB menyebabkan kematian 600 anak per tahun dan meninggalkan kecacatan berupa tuli, kejang, dan retardasi mental pada anak yang selamat. Pada tahun 2006 kasus meningitis HIB menurun menjadi 29 kasus. Angka penurunan 99.9%. Hampir 90% bayi yang lahir dari ibu yang terinfeksi Rubella saat hamil trimester pertama akan mengalami sindrom Rubella kongenital, berupa penyakit jantung bawaan, katarak kongenital, dan ketulian. Pada tahun 1964 sekitar 20.000 bayi lahir dengan sindrom Rubella kongenital
16
ini, mengakibatkan 2100 kematian neonatal dan 11.250 abortus. Setelah adanya imunisasi hanya dilaporkan 6 kasus sindrom Rubella kongenital pada tahun 2000. Kasus Rubella secara umum menurun dari 47.745 kasus menjadi hanya 11 kasus per tahun pada tahun 2006. Angka penurunan 99.9%. Hampir 2 milyar orang telah terinfeksi hepatitis B suatu saat dalam hidupnya. Sejuta di antaranya meninggal setiap tahun karena penyakit sirosis hati dan kanker hati. Sekitar 25% anakanak yang terinfeksi hepatitis B dapat diperkirakan akan meninggal karena penyakit hati pada saat dewasa. Terjadi penurunan jumlah kasus baru dari 450.000 kasus pada tahun 1980 menjadi sekitar 80.000 kasus pada tahun 1999. Penurunan terbanyak terjadi pada anak dan remaja yang mendapat imunisasi rutin. Di seluruh dunia penyakit tetanus menyebabkan kematian pada 300.000 neonatus dan 30.000 ibu melahirkan setiap tahunnya dan mereka tidak diimunisasi adekuat. Tetanus sangat infeksius namun tidak menular, sehingga tidak seperti PD3I yang lain, imunisasi pada anggota suatu komunitas tidak dapat melindungi orang lain yang tidak diimunisasi. Karena bakteri tetanus terdapat banyak di lingkungan kita, maka tetanus hanya bisa dicegah dengan imunisasi. Bila program imunisasi tetanus distop, maka semua orang dari berbagai usia akan rentan menderita penyakit ini. Sekitar 212.000 kasus mumps (gondongan) terjadi di AS pada tahun 1964. Setelah ditemukannya vaksin mumps pada tahun 1967 insidens penyakit ini menurun menjadi hanya 266 kasus pada tahun 2001. Namun pada tahun 2006 terjadi KLB di kalangan
17
mahasiswa, sebagian besar di antara mereka menerima 2 kali vaksinasi. Terjadi lebih dari 5500 kasus pada 15 negara bagian. Mumps merupakan penyakit yang sangat menular dan hanya butuh beberapa orang saja yang tidak diimunisasi untuk memulai transmisi penyakit sebelum menyebar luas. Sebelum vaksin pneumokokus ditemukan, pneumokokus menyebabkan 63.000 kasus invassive pneumococcal disease (IPD) dengan 6100 kematian di AS setiap tahun. Banyak anak yang menderita gejala sisa berupa ketulian dan kejang-kejang. Dari data di atas para ahli menyimpulkan bahwa imunisasi adalah salah satu di antara program kesehatan masyarakat yang paling sukses dan cost-effective. Program imunisasi telah menyebabkan eradikasi penyakit cacar (variola, smallpox), eliminasi campak dan poliomielitis di berbagai belahan dunia. Dan penurunan signifikan pada morbiditas dan mortalitas akibat penyakit difteri, tetanus, dan pertussis. Badan kesehatan dunia (WHO) pada tahun 2003 memperkirakan 2 juta kematian anak dapat dicegah dengan imunisasi. Katz (1999) bahkan menyatakan bahwa imunisasi adalah sumbangan ilmu pengetahuan yang terbaik yang pernah diberikan para ilmuwan di dunia ini. Kesalahpahaman Tentang Imunisasi Meskipun imunisasi telah terbukti banyak manfaatnya dalam mencegah wabah dan PD3I di berbagai belahan dunia, namun masih terdapat sebagian orang yang memiliki miskonsepsi terhadap imunisasi. Secara umum berikut ini adalah beberapa miskonsepsi yang sering terjadi di masyarakat: Kesalahpahaman 1: Penyakit-
penyakit tersebut (PD3I) sebenarnya sudah mulai menghilang sebelum vaksin ditemukan karena meningkatnya higiene dan sanitasi. Pernyataan sejenis ini dan variasinya sangat banyak dijumpai pada literatur antivaksin. Namun bila melihat insidens aktual PD3I sebelum dan sesudah ditemukannya vaksin kita tidak lagi meragukan manfaat vaksinasi. Sebagai contoh kita lihat kasus meningitis HiB di Canada. Higiene dan sanitasi sudah dalam keadaan baik sejak tahun 1990, namun kejadian meningitis HiB sebelum program imunisasi dilaksanakan mencapai 2000 kasus per tahun dan setelah imunisasi rutin dijalankan menurun menjadi 52 kasus saja dan mayoritas terjadi pada bayi dan anak yang tidak diimunisasi. Contoh lain adalah pada 3 negara maju (Inggris, Swedia, dan Jepang) yang menghentikan program imunisasi pertussis karena ketakutan terhadap efek samping vaksin pertussis. Di Inggris tahun 1974 cakupan imunisasi menurun drastis dan diikuti dengan terjadinya wabah pertussis pada tahun 1978, ada 100.000 kasus pertussis dengan 36 kematian. Di Jepang pada kurun waktu yang sama cakupan imunisasi pertussis menurun dari 70% menjadi 20-40% hal ini menyebabkan lonjakan kasus pertussis dari 393 kasus dengan 0 kematian menjadi 13.000 kasus dengan 41 kematian karena pertussis pada tahun 1979. Di Swedia pun sama, dari 700 kasus pada tahun 1981 meningkat menjadi 3200 kasus pada tahun 1985. Pengalaman tersebut jelas membuktikan bahwa tanpa imunisasi bukan saja penyakit tidak akan menghilang namun juga akan hadir kembali saat program imunisasi dihentikan.
Kesalahpahaman 2: Mayoritas anak yang terkena penyakit justru yang sudah diimunisasi. Pernyataan ini juga sering dijumpai pada literatur antivaksin. Memang dalam suatu kejadian luar biasa (KLB) jumlah anak yang sakit dan pernah diimunisasi lebih banyak daripada anak yang sakit dan belum diimunisasi. Penjelasan masalah tersebut sebagai berikut: pertama tidak ada vaksin yang 100% efektif. Efektivitas sebagian besar vaksin pada anak adalah
yang tidak mendapat imunisasi akan sakit campak; dibanding hanya 5,2% dari kelompok yang diimunisasi yang terkena campak. Jelas bahwa imunisasi berguna untuk melindungi anak. Kesalahpahaman 3: Vaksin menimbulkan efek samping yang berbahaya, kesakitan, dan bahkan kematian. Vaksin merupakan produk yang sangat aman. Hampir semua efek simpang vaksin bersifat ringan dan sementara, seperti nyeri pada bekas suntikan atau demam r i n g a n .
dengan besarnya manfaat vaksin. Bila satu efek simpang berat terjadi dalam sejuta dosis vaksin namun tidak ada manfaat vaksin, maka vaksin tersebut tidak berguna. Manfaat imunisasi akan lebih jelas bila resiko penyakit dibandingkan dengan resiko vaksin. Contoh vaksin MMR (melindungi campak, mumps (gondongan) dan rubella (campak jerman) Pneumonia campak: resiko kematian
sebesar 8595%, tergantung respons individu. Kedua: proporsi anak yang diimunisasi lebih banyak daripada anak yang tidak diimunisasi di negara yang menjalankan program imunisasi. Bagaimana kedua faktor tersebut berinteraksi diilustrasikan dalam contoh berikut. Suatu sekolah mempunyai 1000 murid. Semua murid pernah diimunisasi campak 2 kali kecuali 25 yang tidak pernah sama sekali. Ketika semua murid terpapar campak, 25 murid yang belum diimunisasi semuanya menderita campak. Dari kelompok yang telah diimunisasi campak 2 kali, sakit 50 orang. Jumlah seluruh yang sakit 75 orang dan yang tidak sakit 925 orang. Kelompok antiimunisasi akan mengatakan bahwa persentase murid yang sakit adalah 67 % (50/75) dari kelompok yang pernah imunisasi, dan 33% (25/75) dari kelompok yang tidak diimunisasi. Padahal bila dihitung dari efek proteksi, maka imunisasi memberikan efek proteksi sebesar (975-25)/975 = 94.8%. Yang tidak diimunisasi efek proteksi sebesar 0/25= 0%. Dengan kata lain, 100% murid
Kejadian ikutan pasca imunisasi ( K I P I ) secara definitif mencakup semua kejadian sakit pasca imunisasi. Prevalensi dan jenis sakit yang tercantum dalam KIPI hampir sama dengan prevalensi dan jenis sakit dalam keadaan sehari-hari tanpa adanya program imunisasi. Hanya sebagian kecil yang memang berkaitan dengan vaksin atau imunisasinya, sebagian besar bersifat koinsidens. Kematian yang disebabkan oleh vaksin sangat sedikit. Sebagai ilustrasi semua kematian yang dilaporkan di Amerika sebagai KIPI pada tahun 1990-1992, hanya 1 yang mungkin berhubungan dengan vaksin. Institut of Medicine (IOM) tahun 1994 menyatakan bahwa resiko kematian akibat vaksin adalah amat rendah (extra-ordinarily low). Besarnya resiko harus dibandingkan
1:3000, resiko vaksin MMR alergi berat 1:1000.000 Ensefalitis mumps: 1 : 300 pasien mumps. Resiko vaksin MMR ensefalitis 1:1000.000 Sindrom rubella kongenital : 1 : 4 bayi dari ibu hamil kena rubella Contoh vaksin DPaT (melindungi difteri, pertussis, dan tetanus) Difteri: Resiko kematian 1 : 20. Resiko vaksin DPaT menangis lama sementara 1 : 100 Tetanus: Resiko kematian 1 : 30. Resiko
18
REBENOK.BY
vaksin DPaT kejang sembuh sempurna 1 : 1750 Pertussis: Resiko ensefalitis pertussis 1 : 20. Resiko vaksin DPaT ensefalitis 1 : 1000.000 Kesalahpahaman 4: Penyakit penyakit tersebut (PD3I) telah tidak ada di negara kita sehingga anak tidak perlu diimunisasi Angka kejadian beberapa penyakit yang termasuk PD3I memang telah menurun drastis. Namun kejadian penyakit tersebut masih cukup tinggi di negara lain. Siapa pun termasuk wisatawan dapat membawa penyakit tersebut secara tidak sengaja dan dapat menimbulkan wabah. Hal tersebut serupa dengan KLB polio di Indonesia pada tahun 2005 lalu. Sejak tahun 1995 tidak ada kasus polio yang disebabkan oleh virus polio liar. Pada bulan April 2005, Laboratorium Bioofarma di Bandung mengkonfirmasi adanya virus polio liar tipe 1 pada anak berusia 18 bulan yang menderita lumpuh layuh akut pada bulan Maret 2005. Anak tersebut tidak pernah diimunisasi sebelumnya. Virus polio itu selanjutnya
19
menyebabkan wabah merebak ke 10 propinsi, 48 kabupaten. Sampai bulan April 2006 tercatat 349 kasus polio, termasuk 46 kasus VDVP (vaccine derived polio virus) di Madura. Dari analisis genetik virus diketahui bahwa virus berasal dari Afrika barat.
adalah dari orang-orang di sekitarnya yang tidak sakit dan tidak menularkan penyakit kepadanya.
Analisis lebih lanjut menunjukkan bahwa virus sampai ke Indonesia melalui Nigeria dan Sudan sama seperti virus yang diisolasi di Arab Saudi dan Yaman. Dari pengalaman tersebut terbukti bahwa anak tetap harus mendapat imunisasi karena dua alasan. Alasan pertama adalah anak harus dilindungi. Meskipun resiko terkena penyakit adalah kecil, bila penyakit masih ada, anak yang tidak terproteksi tetap berpeluang terinfeksi. Alasan kedua imunisasi anak penting untuk melindungi anak lain di sekitarnya. Terdapat sejumlah anak yang tak dapat diimunisasi (misalnya karena alergi berat terhadap komponen vaksin) dan sebagian kecil anak yang tidak memberi respons terhadap imunisasi. Anak-anak tersebut rentan terhadap penyakit dan perlindungan yang diharapkan
Anak-anak terpapar pada banyak antigen setiap hari. Makanan dapat membawa bakteri yang baru ke dalam tubuh. Sistem imun juga akan terpapar oleh sejumlah bakteri hidup di mulut dan hidung. Infeksi saluran pernapasan bagian atas akan menambah paparan 4-10 antigen, sedangkan infeksi streptokokus pada tenggorokan memberi paparan 25-50 antigen. Tahun 1994 IOM menyatakan bahwa dalam keadaan normal penambahan jumlah antigen dalam vaksin tidak mungkin akan memberikan beban tambahan pada sistem imun dan tidak bersifat imunosupresif. Data penelitian menunjukkan bahwa imunisasi simultan dengan vaksin multipel tidak membebani sistem imun anak normal. Pada tahun 1999 Advisory Committee on Immunization Practices (ACIP),
Kesalahpahaman 4: Pemberian vaksin kombinasi (multipel) meningkatkan resiko efek simpang yang berbahaya dan dapat membebani sistem imun
American Academy of Pediatrics (AAP), dan American Academy of Family Physicians (AAFP) merekomendasi pemberian vaksin kombinasi untuk imunisasi anak. Keuntungan vaksin kombinasi adalah mengurangi jumlah suntikan, mengurangi biaya penyimpanan dan pemberian vaksin, mengurangi jumlah kunjungan ke dokter, dan memfasilitasi penambahan vaksin baru ke dalam program imunisasi. Kesalahpahaman 5: Vaksin MMR menyebabkan Autisme Beberapa orangtua anak dengan autisme percaya bahwa terdapat hubungan sebab akibat antara vaksin MMR dengan autisme. Gejala khas autisme biasanya diamati oleh orangtua saat anak mulai tampak gejala keterlambatan bicara setelah usia lewat satu tahun. Vaksin MMR diberikan pada usia 15 bulan (di luar negeri 12 bulan). Pada usia sekitar inilah biasanya gejala autisme menjadi lebih nyata. Meski pun ada juga kejadian autisme mengikuti imunisasi MMR pada beberapa kasus. Akan tetapi penjelasan yang paling logis dari kasus ini adalah koinsidens. Kejadian yang bersamaan waktu terjadinya namun tidak terdapat hubungan sebab akibat. Kejadian autisme meningkat sejak 1979
yang disebabkan karena meningkatnya kepedulian dan kemampuan kita mendiagnosis penyakit ini, namun tidak ada lonjakan secara tidak proporsional sejak dikenalkannya vaksin MMR pada tahun 1988. Pada tahun 2000 AAP membuat pernyataan : “Meski kemungkinan hubungan antara vaksin MMR dengan autisme mendapat perhatian luas dari masyarakat dan secara politis, serta banyak yang meyakini adanya hubungan tersebut berdasarkan pengalaman pribadinya, namun bukti-bukti ilmiah yang ada tidak menyokong hipotesis bahwa vaksin MMR menyebabkan autisme dan kelainan yang berhubungan dengannya. Pemberian vaksin measles, mumps, dan rubella secara terpisah pada anak terbukti tidak lebih baik daripada pemberian gabungan menjadi vaksin MMR, bahkan akan menyebabkan keterlambatan atau luput tidak terimunisasi. Dokter anak mesti bekerja sama dengan para orangtua untuk memastikan bahwa anak mereka terlindungi saat usianya mencapai 2 tahun dari PD3I. Upaya ilmiah mesti terus dilakukan untuk mengetahui penyebab pasti dari autisme. Lembaga lain yaitu CDC dan NIH juga membuat pernyataan yang mendukung AAP. Pada
tahun 2004 IOM menganalisis semua penelitian yang melaporkan adanya hubungan antara vaksin MMR dengan autisme. Hasilnya adalah tidak satu pun penelitian itu yang tidak cacat secara metodologis. Kesimpulan IOM saat itu adalah tidak terbukti ada hubungan antara vaksin MMR dengan autisme. Penutup Setelah mengkaji berbagai literatur sebagaimana disebutkan di atas, maka secara berangsur kegalauan saya menghilang. Saya semakin yakin akan kebenaran teori ilmiah berbasis bukti yang sudah ditemukan para ahli. Bahkan beberapa waktu lalu ada sejawat saya Dr Julian Sunan, seorang dokter yang masih muda dan amat ganteng (menurut pengakuannya sendiri) telah menelaah bahwa ternyata tokoh-tokoh antivaksin yang sering dikutip kelompok antivaksin di Indonesia ternyata banyak yang fiktif. Mereka melakukan pemelintiran data dan pemutarbalikan fakta. Tak heran kalau yang sangat aman dianggap sangat berbahaya dan penyakit sangat berbahaya nan mematikan dianggap tidak apa apa dan mungkin malah diajak bersahabat karib oleh kelompok antiimunisasi. Terima kasih.
Bahan Bacaan • Ranuh IGNG, Suyitno H, Hadinegoro SRS, Kartasasmita CB, Ismoedijanto, Soedjatmiko. Buku Pedoman Imunisasi di Indonesia, edisi ke-4. Satgas Imunisasi Ikatan Dokter Anak Indonesia, Jakarta 2011. • Center for Disease Control http://www.cdc.gov • Gangarosa EJ, et al. Impact of anti-vaccine movements on pertussis control: the untold story. Lancet 1998;351:356-61. • Am. Acad. Ped. When Parents Refuse to Immunize Their Children. PEDIATRICS Vol. 115 No. 5 May 2005, pp. 1428-1431 (doi:10.1542/peds.2005-0316) • Diekema DS and the Committee on Bioethics. Responding to Parental Refusals of Immunization of Children. Pediatrics 2005;115:1428–1431 • World Health Oranization: http://www.who.int/immunization_safety/aefi/immunization_misconceptions • http://www.quackwatch.com • Halsey NA and others. Measles-mumps-rubella vaccine and autistic spectrum disorder: Report from the New Challenges in Childhood Immunizations Conference Convened in Oak Brook, Illinois, June 12-13, 2000. Pediatrics 107(5):E84, 2001. • National Network for Immunization Information http://www.immunizationinfo.org/ • The Red Book http://aapredbook.aappublications.org/ • http://juliansunan.blogspot.com/ Bahaya imunisasi, telaah tahap 1 dan tahap 2
20
123RF.com
AKHLAK
Ibu: Pencetak Generasi Rabbani di Era Global Dewi Nur Aisyah, Ph.D Doktor Ahli Infectious Disease Informatics Lulusan University College London, UK
I
bu… Islam muliakan ia sebagai orang pertama yang harus dikasihi sepenuhnya. Allah letakkan surga di telapak kakinya. Maka tersenyumlah duhai bunda, engkaulah mutiara bersahaja, lembut dan mempesona. Lembut tanganmu mendidik putra membangun bangsa, tangguh pengorbananmu membuat cemburu para bidadari surga.” “Al-ummu madrosatul ula’, iza a’dadtaha a’dadta sya’ban thayyibal a’raq”. Begitulah bunyi sebuah syair dari Arab yang artinya “Ibu adalah sekolah utama, bila engkau mempersiapkannya, maka engkau telah mempersiapkan generasi terbaik”. Itulah makna salah satu pilar utama wanita sebagai Madrasatul Ula, sekolah utama bagi anak-anaknya. Itulah yang menjadikan ibu memiliki peran yang begitu istimewa. Karena di telapak tangannyalah, letak peradaban itu berada. Dari rahimnyalah lahir generasi terbaik bangsa. Ibu adalah pendidik pertama dan utama bagi keluarga, sedangkan sang ayah berperan sebagai kepala sekolahnya. Rumah tangga yang qur’ani akan mencetak anak-anak yang penuh taqwa, memberikan kebermanfaatan luas untuk semesta.
21
Untuk mencetak generasi yang rabbani, setiap ibu harus memahami tanggung jawabnya, tawazun dalam menjalankan setiap perannya. Baik peran sebagai ibu, sebagai anak dari orang tua, sebagai istri, maupun sebagai bagian dari masyarakat. Memang menjadi ibu bukanlah hal yang mudah, ada kesabaran yang harus ditempa, keikhlasan yang tiada habisnya, serta pengorbanan yang mengiringi masa. Karena pekerjaan membangun generasi Rabbani ini bukan pekerjaan sampingan apalagi serabutan. Butuh perencanaan matang, keikhlasan yang dalam, dan pengorbanan yang tidak sebentar. Menghadapi arus modernisasi dan globalisasi, ada begitu banyak PR bagi setiap orang tua. Bagaimana menjaga anak-anaknya tetap dalam keimanan dan taqwa. Agar ia dapat memilah dan memilih hal yang diridhoi oleh Allah SWT dan selalu bergerak dalam ketaatan pada-Nya. Derasnya arus informasi dapat menyesatkannya, maka ia harus memiliki pijakan yang kuat sebelum terseret oleh arus dunia, yaitu aqidah yang lurus sebagai pilar utamanya.
Karena pada hakikatnya, anak adalah amanah dari Allah, maka jagalah titipan itu agar tidak tegilas oleh roda zaman, senantiasa terjaga dalam keimanan. Maka menjadi tugas bagi setiap orang tua untuk menanamkan aqidah Islam kepada anak-anaknya, menanamkan pokok syariah, mengenalkan qu’ran dan sunnah, memberikan keteladanan, serta lingkungan yang kondusif. Bergeraklah kita untuk terus memperbaiki diri sendiri, mengisi hari dengan kebaikan dan perbaikan yang berarti. Berusaha menempa diri untuk menjadi pribadi yang lebih baik lagi. Agar dapat menjadi teladan yang baik bagi putra-putri penyejuk hati. Mari kita belajar dari ibunda-ibunda para ulama. Kecintaan mereka kepada Rabbnya telah menggerakkan mereka untuk mendidik dan membentuk insan-insan mulia. Tentu buah manis di penghujung akhir tidak didapatkan dengan instan, namun berliku dan penuh perjuangan. Coba kita ingat kisah ibunda Imam AsSyafi’i, himpitan ekonomi, mendidik anak seorang diri, bukanlah alasan untuk mengerdilkan diri. Atau ibunda Ibnu Taimiyah, yang telah mengkhidmatkan
“Untuk mencetak generasi
yang rabbani, setiap ibu harus memahami tanggung jawabnya anaknya untuk Allah yang dicinta. Jadilah ibu, teman bermain, sahabat terbaik, dan guru bagi anak-anak kita. Temani tumbuh kembangnya dengan ketaatan kepada Sang Maha Pencipta. Iringi derap langkahnya dengan keimanan mendalam dan taqwa. Jadikan mengejar keridhoan Ilahi dan memberi kebermanfaatan terbaik di muka bumi sebagai motivasi untuk berusaha lebih baik lagi. Sehingga mencetak genarasi rabbani bukanlah sekedar mimpi, namun sebuah cita yang terpenuhi.
اب َو ِب َما ُك ْن ُت ْم َ � ِب َما ُك ْن ُت ْم تُ َع ِّل ُم َ َو َل ِك ْن كُونُوا َربَّا ِن ِّي ي ن َ ون ا ْل ِك َت ون َ …تَ ْد ُر ُس
“Akan tetapi (dia berkata): ‘Hendaklah kamu menjadi orang-orang rabbani, karena kamu selalu mengajarkan Al Kitab dan disebabkan kamu tetap mempelajarinya…’” (Al-Imran: 89)
Bila Komunitas Anda Ingin mencoba Zakat Game IZI Silahkan daftar di bit.ly/formpendaftarankomunitas
ZAKAT GAME Permainan Edukatif Zakat Game yang dirilis oleh Lembaga Amil Zakat Nasional (LAZNAS) Inisiatif Zakat Indonesia (IZI) telah berhasil memacu minat masyarakat lebih dari 18 Cabang Perwakilan IZI di Seluruh Indonesia. Banyak masyarakat yang menuturkan, melalui permainan Zakat Game dirasa mudah memahami ilmu zakat tanpa harus dibimbing secara rutin. Hingga kini IZI terus mensosialisasikan permainan edukatif Zakat Game ke berbagai kalangan, baik Perkantoran, Universitas, Sekolah, Yayasan dan Lembaga Islam serta seluruh Pengurus Masjid di Indonesia.
Zakat is IZI Lembaga Amil Zakat Nasional Surat Keputusan Menteri Agama Republik Indonesia No. 423 Tahun 2015 KANTOR PUSAT IZI (Inisiatif Zakat Indonesia) Jl. Raya Condet No 54 D-E Batu Ampar Jakarta Timur 13520 - Indonesia Telp.: (021) 87787325 Fax.: (021) 87787603
Inisiatif Zakat
InisiatifZakat
IZI_ID
0812 1414 789
KELUARGA
Pemuda Milenial: Teknologi dan Percepatan Ustadz Muhammad Elvandi, Lc., M.A.
Intelektual Muslim, Alumni Universitas Al Azhar Mesir dan Manchester University
S
ebelum usia 30 tahun, ada sederet nama besar dalam sejarah Islam yang sulit dipercaya pernah terjadi di alam nyata. Muhammad bin Idris AsSyafi’i menjadi Imam seusia SD anak hari ini, Al-Bukhari menjadi pakar Hadist seusia anak SMA modern, Harun al-Rasyid atau Muhammad Al-Fatih menjadi pemimpin imperium besar yang menguasai satu pertiga dunia di usia-usia mahasiswa baru S1. Tidak ada yang berbeda, soal modal biologis dan psikologis, antara pemuda zaman dulu dan sekarang. Pemuda 5 hingga 10 abad lalu, mempunyai jatah waktu yang sama dengan kita, yang mereka gunakan juga untuk makan, istirahat, keluarga, karir juga dakwah. Mereka bahkan tidak memiliki alat bantu teknologi yang selengkap sekarang. Saat mereka sekolah, sama-sama harus menghafal rumus-rumus science, atau kosa kata bahasa baru, tapi tanpa gadget dan multimedia yang memudahkan proses penghafalan. Saat aksi fisik dibutuhkan, tubuh mereka fit untuk memikul tugas-tugas besar, berkuda sepekan hingga sebulan tanpa jeda. Jumlah pemuda-pemuda jenius seperti itu terlalu banyak menghiasi plafon sejarah umat Islam. Setiap zaman selalu hadir pemuda-pemuda yang kualitas pribadinya sebanding dengan seribu manusia. Apa yang sebenarnya terjadi pada capaian-capaian besar itu? Bukanlah mod-
23
al kita sama? Bisakah pemuda zaman ini merebut piala kepahlawanan yang agung seperti Abdurrahman ad-Daakhil yang mendirikan imperium Islam di Andalusia Spanyol di usia 25 tahun? Pembentukan karakter masa kecil-lah jawabannya. Di balik biografi setiap pemuda agung tersimpan masa panjang pendidikan mental, spiritual dan pikiran yang kuat, sistematis dan berat. Inilah rahasia dari beratnya masa kecil Muhammad, yang tumbuh tanpa ayah, dan ditinggal Ibu di usia 6 tahun. Kasih sayang kakeknya hanya sampai 8 tahun. Sisanya, sang paman Abu Thalib yang miskin mengasuhnya dalam kehidupan yang keras. Menuntunya untuk menggembala dan berdagang. Berat memang! Tapi bukan tanpa hasil, usia muda yang dihabiskan untuk tugas-tugas berat mematangkan kepribadian. Menegaskan pada diri, bahwa hidup itu keras dan setiap suap makanan harus diperjuangkan dengan keringat. Tapi kehidupan muda sang Nabi juga bukan hanya soal bertahan mencari nafkah, tapi juga soal kontribusi sosial. Usia remaja beliau habiskan untuk organisasi, militer (dalam Perang Fijar) juga aksi sosial (Hilful Fudhul). Pengalaman-pengalaman berbobot inilah yang membentuk kepribadian sang Nabi di masa depan, sehingga beliau mengatakan “addabani rabbii, fa ahsana ta’diibi” (Tuhanku telah mendidikku, maka Dia mendidikku dengan sebaik-baiknya).
Itulah keadilan Allah yang diberikan melalui sebuah siklus yang dalam peribahasa terkenal:“Hard times create strong men, Strong men create good times, Good times create weak men, Weak men create hard times”(Masa sulit mencetak manusia kuat, Manusia kuat membangun masa yang enak, zaman yang enak membuat orang lemah, dan orang lemah membuat zaman yang susah). Masa-masa sulit itulah yang menciptakan generasi muda yang kuat, bukan hanya fisik, tapi juga kekuatan pikiran, mental, finansial dan keluhuran obsesi. Inilah situasi nasional yang tidak banyak dirasakan pemuda di kota-kota besar. Anak-anak yang lahir dari latar belakang orang tua berada, akan merasakan bahwa pendidikan dasar hingga kuliah sarjana adalah sebuah privilege dan taken for granted (jatah dan keharusan). Maka situasi ini akan jelas berbeda dengan seorang anak yang harus berjuang bahkan untuk menyelesaikan SMA. Setiap pemuda yang mudah mendapatkan akses sumber pengetahuan dengan sekali klik, tidak akan merasakan keseriusan Imam Bukhari yang harus berjalan 500 KM antar kota untuk mendapat 1 hadist, atau Imam Syafi’i yang harus menghafal setiap catatan pelajaran dari gurunya Imam Malik karena keterbatasan kertas dan alat tulis. Maka sekali download satu paket Ensiklopedia Britanica ada di depan laptop anak muda zaman ini, dan satu frase
keyword bisa memunculkan tayangan yang diinginkan di depan youtube tanpa merasa bahwa konten yang sedang kita buka itu sangat berharga, karena bisa di dapat kapanpun dimanapun. Pemuda yang terbiasa menghabiskan waktu 5-8 jam perhari untuk lesure time (santai) baik itu game online, chatting, medsos, atau hang out dengan sahabat, tidak akan pernah merasakan bahwa satu satuan waktu selama 30 menit menit bisa dilakukan berbagai aktivitas di tangan orang yang keras terhadap pemanfaatan waktu. Satu hari, satu jam bahkan satu menit, kadang bisa menentukan sebuah negera merdeka atau tidak, dalam satu menit sebuah perang bisa menang atau kalah, atau nyawa pemimpin selamat atau tidak. Masa sulit kemerdekaan, revolusi dan reformasi telah kita lewati. Para pemuda angkatan 08, 28, 45, 60-an, hingga 98 mengantarkan negeri ini pada sebuah level modernitas yang berpeluang untuk memanjakan generasi muda perkotaan, yang kita sebut generasi millenials. Inilah fase krusial yang menguji kematangan generasi muda sebuah bangsa. Ibnu Khaldun jauh-jauh hari memberi kita peringatan, bahwa siklus ini seperti tantangan yang menggelincirkan. Kata Ibnu Khaldun, usia peradaban seperti usia manusia. Ada masa kelahiran, muda, dewasa, tua dan mati. Generasi pertama fokus dengan misi luhur komunitasnya, atau agamanya, atau bangsanya. Generasi kedua menikmatinya, dan hanya mengingat semangat generasi pertama. Generasi ketiga lupa dengan semangat generasi pertama, dan melihat fasilitas kehidupan yang mereka terima adalah jatah wajib generasi mereka. Sedang generasi setelahnya hanya tinggal lanjut menikmati hingga meruntuhkannya. Di fase mana generasi muda Indonesia hari ini? Apakah kita masuk generasi ke-2 yang meneruskan perjuangan generasi pertama untuk membawa Indonesia pada puncak peradabannya? Ataukah kita tidak membiarkan negeri ini mendapatkan peran sejarahnya di level global sebagai aktor utama, dan kita memilih menjadi generasi ke-3 yang hanya menikmati fasilitas kehidupan sebagai jatah, mengeksploitasinya sesuai selera dan trend yang sedang viral, atau melihat demokrasi dengan harga yang murah sehingga jiwa kita tidak tergerak jika institusi demokrasi ini bermasalah? Yang lebih parah, apakah kita masih mempunyai definisi atas nasionalisme? Memaknai kemerdekaan? Indonesia emas 2045? Usia 17-35 adalah kategori pemuda menurut Undang-undang kita, berbeda dengan Perserikatan Bangsa-bangsa
(PBB) yang mematok 8-25 tahun. Kategori 18-35 inilah yang sering disebut dengan generasi Y atau Millenials. Mereka mempunyai pola pikir, perasaan, gaya hidup dan memori yang berbeda tentang kehidupan, bahkan tentang agama. Variabel terkuat yang mempengaruhi generasi ini adalah teknologi, politik, pendidikan dan demografi. Tapi dalam tulisan ini saya hanya akan mengulas dimensi teknologi sebagai variable yang mempengaruhi positif dan negatif generasi millennials. Teknologi Tahun 1991 tembok Berlin runtuh. Perang dingin berakhir. Sebelumnya sistem totaliter komunisme memonopoli informasi, dan kebenaran hanya satu, yaitu versi penguasa. Informasi hanya dihegemoni pemilik media, negara, juga pemilik teknologi. Setelah tembok berlin runtuh, 6 bulan setelahnya Windows 3.0 terbit. Generasi yang lahir tahun 60-an dipaksa beradaptasi melihat dunia baru yang ‘datar’. Semua orang jadi bisa memberi (uploading) dan mengambil informasi (downloading), siapapun, kapanpun, dimanapun, walau dalam skala yang terbatas. Semua fenomena ini adalah keajaiban bagi yang hidup di bawah rezim totaliter, di Asia Tengah bekas pecahan Uni Soviet, Uzbekistan, Tajikistan, atau Vietnam, bahkan Jerman timur dan Eropa timur. Tapi bagi generasi ini, kesetaraan informasi adalah jatah kehidupan yang mereka terima dari lingkungan nasional ataupun global. Mayoritas anak yang lahir tahun 2000-an tidak mempunyai gagasan tentang ‘kendala jarak’. Setiap keinginan mereka terpenuhi dengan social media, google, teleconference, livestreaming. Teknologi transportasi semakin memperluas ruang gerak generasi ini. Bisa makan pagi di Paris, makan siang di Brussels, dan makan malam di Amsterdam. Atau pagi rapat di Senayan, kemudian siangnya meeting dengan klien di Surabaya dan malam istirahat di hotel Bandung. Kita mungkin merasa tidak perlu merenungi perkembangan ini. Apa efeknya terhadap mimpi-mimpi kita, visi bangsa kita, dan peran negara ini bagi masyarakat dunia? Mengapa? Karena gelombang yang diciptakan oleh teknologi ini sedikit banyak menggerus nilai kemanusiaan manusia. Alexis Carrel, sang peraih Nobel dari Perancis dengan bukunya ‘L’homme inconnu’ menerbitkan kegelisahan jiwanya akan nasib umat manusia. Untuk apa teknologi jika semakin memuat manusia mengurangi gerakan fisiknya yang real? Bagaimana mesin mengubah cara
kita merasa dan berfikir? Perkembangan science semakin pesat tapi pemahaman kita akan manusia semakin kabur (the need of a better science of man). Fasilitas kehidupan semakin pesat tapi kematangan kepribadian kita semakin tergerus? Tahun berapakah keluhan Carrel akan nasib umat manusia itu? Tahun 1935, saat teknologi masih di level itu, saat Einstein belum melaunching bom atom. Bayangkan saat ini, seperti apa efek yang ditimbulkan teknologi atas kehidupan pribadi, keluarga, sosial dan bernegara kita? Medsos yang tujuannya menghilangkan jarak komunikasi, bisa jadi menghilangkan komunikasi real manusia. Berada satu tempat, berdekatan fisik, tapi setiap orang sibuk dengan dunia virtual di gadgetnya. Sarana pembelajaran semakin melimpah. Imam Bukhari yang harus berjalan berhari-hari untuk tahu 1 hadist, bisa kita kalahkan kecepatannya karena satu klik kita bisa mendownload seluruh 9 kitab Shahih. Atau para pembelajar yang dulu gigih menembus universitas-universitas besar, untuk mendapat akses sumber-sumber pengetahuan (learning sources), bisa tersaingi dengan cepat dengan ribuan situs online course, dengan narasumber yang tidak kalah kredibel atau mungkin selevel. Tapi apakah sumber-sumber produktivitas itu yang diambil generasi muda? Ataukah sederet game online, ribuan jam browsing yang tidak beraturan, traveling untuk mengumpulkan ensiklopedi selfie? Apakah kecepatan internet mengakselerasi kematangan pemikiran, keluasan visi, dan ketajaman analisis generasi millennials? Apakah kecanggihan smartphone mencipta smart people? Apakah alat-alat bantu pembelajaran menguatkan proses belajar? Apakah Powert Point untuk presentasi mengasah skill public speaking atau justru cara menyembunyikan ketidakmampuan menyampaikan materi dengan bahan presentasi yang canggih? Apakah evernote, onenote atau manajerial tools, membuat hidup lebih terorganisir? Ataukah mereduksi habis-habisan kemampuan natural manajemen hidup kita? Sehingga saat handphone dan laptop hilang atau rusak, maka produktivitas-pun lenyap? Itulah sebagian renungan akan tantangan teknologi bagi generasi millennials ini. Teknologi bisa menjadi tuan yang mengendalikan kita dengan dorongan konsumerisme dunia kapitalisme yang merangsek memasuki setiap saku kita. Atau melumpukan potensi kita karena kita sudah terlalu bergantung kepadanya? Pemimpin Teknologi
24
“Menguasai semua instrument teknologi informasi dan
telekomunikasi kontemporer adalah cara terbaik untuk mengefisienkan waktu kita
Saya membagi manusia menjadi tiga pada setiap fase perubahan revolusioner. Yaitu leaders (para pemipin), followers (para pengikut) atau victims (para korban). Misalnya, dalam revolusi percetakan, para penulis tangan (an-Nassakh) adalah korban-korban perubahan. Sedangkan para pemakai kertas, buku, penulis adalah follower yang mengikuti arus zaman. Adapun para pemilik percetakan adalah para pemimpin yang mengarahkan visi kehidupan dibidangnya. Seperti itu juga revolusi transportasi saat mobil dibuat. Kuda dan pengendaranya adalah korban pertama revolusi mobil, dan pengusaha mobil-lah yang menentukan masa depan transportasi dunia, hingga hari ini. Maka sekarang revolusi teknologi dalam bidang-bidang utama yaitu informasi, transportasi, telekomunikasi melahirkan para pemimpin baru, pengikut baru, dan korban-korban baru. Secara demografi, generasi diatas 40 tahun adalah golongan yang paling potensial menjadi korban atas perubahan ini, minimal menjadi pengikut. Saat anak dan cucu mereka menggunakan VPN gratis untuk memasuki jaringan negara lain dan menembus semua blokade yang dibuat negeri sendiri, tidak mudah difahami oleh orang umum diatas 50 tahun. Dan sehari-hari mereka dihadapkan pada para pengusaha online yang tidak dia ketahui kantornya, tapi dirasakan produknya. Atau guru, ustadz, pendidik, yang tidak mudah meyakinkan generasi millennials, karena generasi ini mampu mengklarifikasi konten apapun yang mereka sampaikan. Dan tiba-tiba mereka menciptakan tren-tren budaya baru dalam hitungan bulan yang mengalahkan usaha pendidikan mereka selama puluhan tahun.
25
Tapi apakah betul generasi millennial Indonesia memiliki independensi dalam bersikap? Kematangan yang dihasilkan teknologi? Atau kemampuan melakukan penetrasi sosial dan rekayasa tren dunia? Disinilah masalahnya. Pemimpin teknologi memiliki saham besar dalam mengatur wajah kehidupan di dunia ini. Pemilik Facebook, Instagram, Mobil, Mobile Phone, Google, tidak kita sadari mampu mengatur cara kita mengambil foto, memotong video, memilih konten postingan, bahkan menkonsumsi informasi harian. Tanpa sadar kita mengikuti Instagram untuk mereduksi konten video yang 1.5 menit kita menjadi 60 detik. Atau menyingkat setiap kata kita agar gagasan bisa dimasukan ke dalam Twitter. Disanalah kepemimpinan mereka dalam skala yang ringan mempengaruhi kita, sebagai follower dan konsumen teknologi. Saya percaya, tidak hanya solusi-solusi kecil dalam level individu untuk memindah kita dari kuadran follower menjadi leader, tapi kita butuh solusi strategis struktural kultural yang terintegrasi dalam konteks peradaban Indonesia. Tapi saya ingin berbicara dalam konteks kematangan pribadi generasi millennials di tahap ini. Karena di saat yang sana, inilah juga masa ketika manusia bisa mempercepat kematangan pemikiran, fisik dan kepribadian. Inilah zaman ketika manusia bisa mengetahui banyak hal dalam satu waktu, memahami banyak kerumitan kehidupan dan tim pembelajar strategis, merancang masa depan dengan big-data dan analisis pemikir strategis. Inilah peluang yang ditawarkan teknologi bagi kita. Ada 5 langkah untuk menjadikan teknologi informasi, transportasi dan telekomunikasi yang tersedia adalah asisten percepatan kematangan pribadi dan pe-
mikiran. Pertama, Visi yang Jelas. Membuat visi yang jelas akan pengembangan diri kita di masa depan. Segala sesuatu bermulai dari sini, memulai dari akhir. Visi inilah yang akan memberi arah, kemana kita menuju setelah belasan tahun belajar? Bagaimana menghabiskan usia muda kita? Perangkat ilmu apa saja yang kita butuhkan untuk mencapai visi kita? Muara dari visi yang jelas adalah adanya kurikulum pribadi yang sistematis, dalam rentang 15 tahunan, sekitar usia 2035 tahun. Yaitu apa saja yang perlu kita tahu dan kita kembangkan dalam diri kita. Baik secara spiritual, mental, emosinal juga intelektual. Disinilah perlunya mentor yang bisa mengarahkan kita membangun visi yang jelas dengan rincian jalan terefektif untuk mencapainya. Kedua, Sumber Pembelajaran Ini adalah zaman ketika semua yang ingin kita tahu bisa kita tahu dengan mudah dan cepat. Ini tidak berarti membuat kita generasi instant. Tapi yang saya maksud, jika kita mempunyai kurikulum pengembangan diri yang jelas, semua sumber pembelajaran yang kita butuhkan untuk kurikulum tersebut bisa kita dapatkan dengan mudah. Hal ini membutuhkan wawasan informasi sumber pembelajaran. Pendidikan formal adalah yang utama, hingga S1 bahkan S3. Tapi ia tidak cukup, karena apa yang bisa didapat dari informalitas tidak kalah luas dan dalam. Sumber pembelajaran ini berserak dimana-mana baik online ataupun kajian sistematis, yang bisa didapatkan dengan kualitas akademis yang mumpuni. Teknologi memberi kita keberlimpahan informasi ini. Situs seperti TedTalks, MIT
Online Course, dan ribuan lembaga pendidikan online dengan biaya yang jauh ratusan kali lebih murah dari pendidikan formal, bisa menjadi suplemen kognitif disamping pendidikan formal. Tapi hal ini hanya akan berhasil jika kita mempunyai kurikulum pengembangan diri yang jelas, dan sumber-sumber pengetahuan yang kredibel. Jika tidak, waktu kita terbuang banyak tapi hanya untuk mengkonsumsi sajian yang tidak ilmiah bahkan menyesatkan. Ketiga, Penguasaan Instrumen Teknologi Informasi dan Telekomunikasi Menguasai semua instrument teknologi informasi dan telekomunikasi kontemporer adalah cara terbaik untuk mengefisienkan waktu kita, di depan target kurikulum pengembangan diri yang banyak. Karena pada akhirnya, semua target kita akan selalu lebih banyak dari waktu yang tersedia. Maka, misalnya instrument teknologi informasi dan telekomunikasi harus bisa mereduksi waktu rapat tanpa mengurangi kualitas keputusan. Waktu perjalanan menuju tempat pertemuan 1 jam pergi dan 1 jam pulang bisa direduksi dengan kordinasi online, chat dan teleconference. Secara pribadi, kami pernah mengelola sebuah event besar di Paris, yang berhasil terlaksana dengan kordinasi virtual menggunakan sarana teknologi tanpa pertemuan fisik sekalipun. Maka banyak sekali urusan bisa terselesaikan jika kita menguasai instrument ini. Inilah fenomena baru manajemen diri dan waktu berbasis teknologi, yang memberi kita banyak waktu untuk meneruskan sederet agenda pengembangan diri. Ketiga, Tim Pembelajar Saat Imam Al-Ghazali menulis buku Tahafut al-Falasifah di Daulah Abbasi-
yyah (sekarang daerah Iraq), di benua lain Ibnu Rusyd butuh waktu untuk mendapatkan bukunya. Karena dia tinggal di daulah Andalusiyah (sekarang Spanyol). Dan saat ia membantah buku tersebut dalam ‘Tahafut at-Tahafut’, itupun butuh waktu yang tidak sebentar agar dibaca al-Ghazali. Tapi sekarang, tim pembelajar bisa kita bentuk dengan mudah. Teknologi telekomunikasi harus kita berdayakan bukan hanya untuk komunikasi sosial, tapi untuk tim pembelajaran. Bahkan tidak hanya di Indonesia, tapi antar negara. Karena pengetahuan hari ini sudah terlalu terspesialisasi, dan tidak ada orang yang mampu faham segala tentang segala. Pengetahuan kita semakin terfragmentasi dan semakin membutuhkan keterbukaan pikiran dan hati untuk mendengar perspektif berbeda, dari bidang berbeda, bahkan agama dan bangsa yang berbeda. Keempat, Traveling Teknologi memberi kita peluang lain yaitu transportasi yang memintahkan fisik kita ke benua berbeda dalam hitungan jam. Traveling yang produktif adalah tools lain untuk mempercepat kematangan mental dan pemikiran kita. Karena saat traveling itulah terjadi dialog budaya dan pertukaran sudut pandang. Keluasan pikiran seseorang bisa diukur oleh keluasan daya jelajahnya atas bumi Allah ini. Oleh sebab itulah banyak sekali ayat Qur’an bertebaran yang memerintahakan “Qul siiruu fil ardhi…fandzhuru…” (berjalanlah di muka bumi lalu analisalah). Itulah rahasia percepatan pemikiran dalam Qur’an, yaitu perjalanan yang disertai analisa. Maka traveling bukanlah-lah beban atau kemewahan, tapi investasi masa depan, dengan syarat traveling bukan hanya sekedar foto-foto atau belanja, melainkan proses pertukaran budaya,
perspetif dan mengantarkan pada analisa-analisa peradaban. Kelima, Bahasa Asing Pada akhirnya, semua instrumen diatas adalah fenomena global hari ini yang bisa kita manfaatkan dengan optimal jika kita memiliki kuncinya. Yaitu Bahasa asing. Bahasa Arab, Inggeris, Jerman, Spanyol, Perancis, Cina, Rusia adalah diantara besar yang membuka banyak sekali akses pada sumber pembelajaran, sumber tim belajar. Jika Bahasa Arab kita kuasai, betapa banyak kajian keislaman berbasis teknologi informasi yang bisa kita pelajari di sela-sela menunggu bus, kemacetan bahkan saat berolah-raga. Jika Bahasa Inggris kita kuasai, betapa banyak sumber-sumber online course yang berbobot, terbuka dan bisa diakses lewat smartphone kita. Dan betapa luasnya jangkauan diskusi ilmiah yang bisa kita lakukan dengan berbagai pembelajar seluruh dunia. Kelima poin diatas adalah tools untuk menjadikan perkembangan teknologi sebagai sarana percepatan kematangan pribadi, mental dan intelektual. Muhammad al-Fatih pernah mendapatkan pendidikan terbaik, dengan fasilitas guru terbaik di zamannya di berbagai bidang. Sehingga ia menguasai berbagai Bahasa, bidang ilmu juga kepemimpinan. Tapi di zamannya, hanya Muhammad al-Fatih lah yang mendapat kehormatan agung itu, karena ayahnya seorang khalifah Daulah Ustmaniyyah yang mempunyai fasilitas itu. Tapi saat ini, setiap generasi muda millennials mempunyai kesempatan yang sama dengan Al-Fatih berkat teknologi. Yang membedakan hanya satu: apakah kita mempunyai obsesi luhur yang sama, seluhur mimpi Al-Fatih untuk berkontribusi untuk umat dan bangsanya?
26
islam.com.kw
TAFSIR HADIST
Keberhasilan Nabi Ibrahim as Dalam Mendidik Anak Dr. Agus Setiawan, Lc., M.A Dewan Pengawas Syariah LAZNAS IZI
A
nak merupakan anugerah sekaliigus amanah dari Allah Subhanahu wa taala. Allah subhanahu wa taala berfirman :
hon kekuatan kepada Zat Yang Maha Kuat. Yang tidak pernah lalai pengawasan-Nya. Salah satunya Allah subhanahu wa taala abadikan :
“Kepunyaan Allah-lah kerajaan langit dan bumi, Dia menciptakan apa yang
“Ya Tuhan kami, sesungguhnya aku telah menempatkan sebahagian keturunanku di lembah yang tidak mempunyai tanam-tanaman di dekat rumah Engkau (Baitullah) yang dihormati, ya Tuhan kami (yang demikian itu) agar mereka mendirikan shalat, maka jadikanlah hati sebagian manusia cenderung kepada mereka dan beri rezekilah mereka dari buah-buahan, mudah-mudahan mereka bersyukur”. (QS. Ibrahim ayat 37)
Dia kehendaki. Dia memberikan anakanak perempuan kepada siapa yang Dia kehendaki dan memberikan anak-anak lelaki kepada siapa yang Dia kehendaki, atau Dia menganugerahkan kedua jenis laki-laki dan perempuan (kepada siapa) yang dikehendaki-Nya, dan Dia menjadikan mandul siapa yang Dia kehendaki. Sesungguhnya Dia Maha Mengetahui lagi Maha Kuasa.” (QS. Asy-Syuura ayat 49-50) Karena itulah Nabi Ibrahim alaihissalam berupaya untuk mengemban amanah Allah subhanahu wa taala dengan sebaik-baiknya. Banyak Berdoa Nabi Ibrahim alaihissalam adalah sosok orang tua yang banyak berdoa kepada Allah subhanahu wa taala. Memo-
27
Tanpa doa, sangat tak mungkin tujuan mendapatkan anak shalih bisa terwujud. Karena keshalihan didapati dengan taufik dan petunjuk Allah.
َم ْن يَ ْه ِد ال َّل ُه َف ُه َو ا ْل ُم ْه َت ِدي َو َم ْن يُ ْض ِل ْل ون َ اس ُ ِ َفأُو َل ِئكَ ُه ُم ا ْل َخ
“Barangsiapa yang diberi petunjuk oleh Allah, maka dialah yang mendapat petunjuk; dan barangsiapa yang disesatkan Allah, maka merekalah orang-orang yang merugi”. (QS. Al-A’rof ayat 178) Karena hidayah di tangan Allah, tentu kita harus banyak memohon pada Allah subhanahu wa taala. Membiasakan Ibadah Kepada Allah subhanahu wa taala Memiliki anak nan shaleh bukan hanya harapan dan doa kepada Allah subhanahu wa taala. Namun juga proses membiasakan dalam ketaatan dan ibadah kepada Allah subhanahu wa taala. Demikian yang dicontohkan oleh Nabi Ibrahim alaihissalam. Beliau secara lebih khusus memohon agar anak nya menjadi orang-orang yang menegakan shalat. Nabi Ibrahim secara khusus berdoa agar anak keturunannya tetap mendirikan shalat.
“Ya Tuhanku, jadikanlah Aku dan anak cucuku orang-orang yang tetap mendirikan shalat, Ya Tuhan kami, perkenankanlah doaku”. (QS Ibrahim ayat 40) Shalat memiliki rahasia tersendiri dalam membentuk kepribadian anak. Sehingga Nabi Muhammad shalallahu alaihi wasalam pun mengajarkan hal demikian; “Perintahkan anak-anak kalian untuk mengerjakan shalat ketika mereka berumur 7 tahun. Pukul mereka jika tidak mengerjakannya ketika mereka berumur 10 tahun. Pisahkanlah tempat-tempat tidur mereka”. (HR. Abu Daud no. 495. Al Hafizh Abu Thohir mengatakan bahwa hadits ini shahih) Shalat menjadikan seorang hamba Allah memiliki kejernihan hati. Saat dihadapkan dengan peluang dan kesempatan bermaksiat, maka hati yang jernih tersebut akan mampu menepis dan menolaknya. Allah subhanahu wa taala berfirman :
الص َل َة َّ ف ََخ َل َف ِم ْن بَ ْع ِد ِه ْم َخ ْل ٌف أَ َضا ُعوا
“
Shalat memiliki rahasia tersendiri dalam membentuk kepribadian anak. الش َه َو ِات ۖ ف ََس ْو َف يَ ْلق َْو َن غ ًَّيا َّ َواتَّ َب ُعوا “Maka datanglah sesudah mereka, pengganti (yang jelek) yang menyia-nyiakan shalat dan memperturutkan hawa nafsunya, maka mereka kelak akan menemui kesesatan”. (QS. Maryam ayat 59) Allah subhanahu wa taala menggandengkan antara lalai shalat dengan potensi memperturut hawa nafsu. Tentu dapat disimpulkan bahwa yang akan mampu mengontrol hawa nafsu saat ia menggoda adalah shalat. Menghiasi Kepribadian Anak Dengan Akhlak Dalam upaya merealisasikan doa Nabi Ibrahim agar hati manusia suka kepada anak-anaknya tersirat motivasi Beliau untuk menghiasi anak-anaknya dengan akhlak. Orang senang bergaul dengan
anak kita disebabkan pesona akhlak mulia, seperti yang diperintahkan oleh Rasulullah shalallahu alaihi wasalam: “Berinteraksilah dengan manusia dengan akhlaq yang baik.” (HR. Bukhari) Membekali Dengan Kemampuan Diri Tentunya dalam menjemput rejeki Allah swt, seorang hamba mesti memiliki kemampuan diri. Keterampilan. Itulah karena nya Umar menulis surat kepada Abu ‘Ubaidah Bin Al Jarrah (yang berisi); “Ajarkanlah kepada anak anak kalian berenang dan cara berperang kalian dengan menggunakan panah, sebab mereka akan melaksanakan berbagai tujuan.” Semoga kita mampu mencontoh Nabi Ibrahim as dalam mendidik anak-anak kita. Aamiin
images.theconversation.com
28
WAWANCARA
Wawancara dengan Founder dan CEO KitaBisa.com
Muhammad Alfatih Timur : Turun Langsung ke Masyarakat Di era modern ini banyak fenomena yang membuat masyarakat, khususnya kaum muda terkena sindrom gadget. Mereka terlihat tidak peduli dengan sesama, justru sibuk dengan sendirinya. Selain itu, mereka sulit lepas dari internet. Tiada hari tanpa internet, hingga uang jajan mereka pun justru lebih baik dibelikan paket data daripada makanan. Kemudian, penyebab dari fenomena tersebut akhirnya muncul hal-hal negatif seperti penyebar informasi Hoax, bahkan bersifat provokatif. Pertanyaannya, apakah benar semua itu? Benarkah tidak ada lagi sosok pemuda yang cerdas, peduli dan solutif di masa kini? Jawabannya mari kita temukan dalam wawancara khusus redaksi INIZIATIF bersama CEO KitaBisa.com, Muhammad Alfatih Timur. Boleh diceritakan apa yang melatarbelakangi Mas Timi mengharuskan membuat Social Crowdfunding Kitabisa.com? Berawal ketika bergabung di Rumah Perubahannya Prof. Renald Kasali. Saya
29
fokus di bidang sosial enterpreneur. Dan dari sana saya melihat hal yang paling penting dari kegiatan sosial adalah soal penghimpunan dana. Saya menyadari di Indonesia saat itu belum ada platform yang memfasilitasi masyarakat untuk berdonasi dan menghimpun dana secara online. Terlebih soal spesifiknya, dalam wujud nyata, kita sering berpatungan dana untuk membantu teman atau keluarga yang sakit, dan dari sini saya berpikiran bagaimana jika selanjutnya berpatungannya via online. Kalau tidak salah, ketika Mas Timi memulai proses pembuatan Kitabisa. com kondisinya masih menjadi mahasiswa dan bekerja di Rumah Perubahan, bagaimana untuk mengatur semua hal itu? Mulai membuat Crowdfunding KitaBisa. com pada awal tahun 2013 ketika saya masih bekerja paruh waktu di Rumah Perubahan. Awalnya saya membuat KitaBisa.com hanya ketika weekend saja,
artinya saya belum bisa full time untuk menggarap project ini. Namun di awal tahun 2015 saya sudah full time bekerja, kemudian mengejar untuk merealisasikan KitaBisa.com hingga seperti sekarang. Karena setelah saya coba lakukan pemantauan di banyak kanal di Indonesia, ternyata memang belum ada platform donasi online. Kapan KitaBisa.com resmi dilaunching? KitaBisa.com resmi dilaunching pada 6 Juli 2013. Apa saja kendala ketika memulai jalankan Kitabisa hingga kini? Pastinya kendala ketika awal membangun usaha adalah soal Trust (Kepercayaan), baik dari internal kami dan utamanya dari masyarakatnya sendiri. Bagaimana kita bisa meyakinkan masyarakat untuk berdonasi melalui KitaBisa.com yang ketika awal berdiri masih menggunakan rekening pribadi. Ketika kebutuhan administrasi sudah cukup
mapan, selanjutnya adalah soal trasnparansi laporan penghimpunan. Karena melaporkan donasi secara keseluruhan di setiap bulannya perlu ekstra teliti dan hati-hati dalam mempertanggungjawabkan kepada banyak pihak, utamanya donatur dari perusahaan, lembaga maupun perseorangan yang dikategorkan platinum. Kemudian soal mencari Talent atau sumber daya manusia mumpuni di zaman modern ini memang tidak mudah untuk kami ajak kerjasama. Walaupun ada, tapi belum tentu sejalan. Pada akhirnya kami mengajak rekan-rekan mahasiswa fresh graduate yang tidak hanya berlatar belakang dari jurusan Sistem Informasi, Internet Marketing maupun Desain Komunikasi Visual, kami ajak mereka untuk belajar dan merealisasikannya dalam platform KitaBisa.com. Sekarang, crowdfounding Kitabisa. com telah menjadi rujukan semua orang di Indonesia untuk memban-
Nama Muhammad Alfatih Timur, SE
tu satu sama lain, Panggilan Timi sebenarnya, siapa TTL Bukittinggi, 27 Desember 1991 saja elemen dan Pendidikan Fakultas Ekonomi UI tim yang paling berpengaruh Aktifitas CEO KitaBisa.com dalam mengemIstri Puti Ara Zena bangkan Kitabisa. com ini? Bagi kami KitaBisa. internet marketing, dan pemanfaatan com belum dikatakan sebagai crowdsosial media yang semua itu berbasis funding rujukan bagi semua kalangan. bisnis elektronik. Ada rekan saya, biasa Mungkin ada benarnya bagi segelintir kami menyebut ‘Bapaknya KitaBisa. masyarakat di Indonesia. Karena saya com’. Namanya Galih, sebagai programrasa belum semua orang mengetahui ming serta 12 engineer lainnya yang KitaBisa.com, dan presentase penggumengembangkan website KitaBisa.com. na E-Commerce atau belanja online di Berapa total penghimpunan yang diIndonesia baru sampai angka 2%. Dari himpun Kitabisa.com dalam setiap 2% pengguna E-Commerce di Indonesia bulannya hingga kini? yang baru mengenal dan menggunakan Hingga bulan ke 11 ini total penghimKitaBisa.com ya bisa dikatakan tidak punan KitaBisa.com mencapai kurang sampai 1%. Artinya potensinya masih lebih 100 Miliar Rupiah lebih. Ya bisa besar. Untuk penguatan tim, saya akui dikatakan tiap bulannya kami menghimrekan kami, seperti Fitra sebagai Co pun kurang lebih 10 Miliar. Adapun total Founder KitaBisa.com memang mumpenghimpunan pada tahun lalu sebesar puni dalam mengatur desain website, 60 Miliar. Jadi hingga kini total 160 Miliar
30
kurang lebih. Apa rencana Mas Timi untuk menjadikan Kitabisa.com menjadi NGO berkelas dunia? Sebenarnya kami didalam KitaBisa.com terdapat Yayasan dan Perseroan Terbatas (PT). Jadi kami tidak menyebut sebagai Non Government Organizations (NGO). Lebih tepatnya sebagai User Enterprise yang fokus mengembangkan produk, dan teknologi sehingga dapat menjadi top of mind di bidang Crowdfunding.
Menyinggung soal fenomena anak muda saat ini di Indonesia yang cenderung konsumtif dan latah dalam berbagai hal, sementara generasi muda inilah yang menentukan nasib negeri kedepannya, bagaimana menurut Mas Timi dalam upaya merubah pola pikir mereka agar produktif dan inovatif? Singkatnya, anak muda masa kini mempunyai rasa ingin tahu yang tinggi. Disamping mereka fasih berselancar di
“
Anak muda masa kini mempunyai rasa ingin tahu yang tinggi. Dengan tingginya jam terbang Mas Timi, apakah keluarga merasa terganggu dengan kesibukkan Mas Timi? Dikatakan sudah tinggi jam terbangnya ya bisa dibilang belum, baru berjalan 3 tahun kok. Dan saya bersama tim masih fokus mengembangkan KitaBisa.com. Artinya saya masih sering Quality Time bersama keluarga. Cara seperti apa Mas Timi menjaga keluarga agar tetap harmonis? Sering mengajak hangout, diskusi dan kebetulan saya dan istri mempunyai profesi yang sama, jadi nyambung kalau ngobrol.
31
Internet, seringkali banyak dari mereka masih menjadi follower yang menurut mereka harus diikuti. Artinya, mereka itu butuh wadah yang bisa mengarahkan kepada minatnya, sehingga nantinya saya yakin mereka tidak akan lagi jadi follower, akan tetapi justru bisa menjadi Content Creator. Tentunya juga, ada sebagian anak muda yang mampu menyesuaikan perkembangan zaman, namun sepertinya hal tersebut hanya berlaku di daerah yang mudah di akses (perkotaan) serta yang hanya sanggup meneruskan ke jenjang perguruan tinggi. Bagaimana un-
tuk pemuda yang berada di kampung/pelosok dan tidak meneruskan ke jenjang perguruan tinggi? Saya sendiri sebagai anak daerah yang sejak SD hingga SMA mengenyam pendidikan di Padang Sumatera Barat, ya katakanlah bisa sampai dengan saat ini membuat crowdfunding KitaBisa. com. Itu semua karena kemauan belajar dengan berbagai cara yang minim cost namun high impact. Dan internet bagi saya sudah menjadi hak asasi, kenapa? Karena internet bisa memberikan nilai tambah terhadap apapun, nilai tambah dalam proses belajar, belanja, donasi, mendapatkan akses pelayanan publik, advokasi, politik, hingga hukum, semua dengan internet bisa cepat kita mengaksesnya. Saya akui ini adalah tantangan, mungkin memang masih dalam proses internet masuk ke semua desa dan pelosok Indonesia. Akan tetapi, sekarang masyarakat pelosok pun sepertinya sudah mempunyai Gadget loh melalui aktifitas di media sosial. Artinya, internet sudah mampu diakses walau hanya mengakses media sosial saja. Dari situ sebaiknya followlah konten akun yang positif, dan jauhi konten yang provokatif. Kemudian fahami konten-konten yang tidak hanya positif, namun konstruktif. Saya rasa semua bisa dan tidak ada yang tidak mungkin. Terlebih sekarang Pemerintah pun sudah memfasilitasi program pendidikan gratis untuk jenjang perguruan tinggi. Adakah kisah emosional sewaktu membantu penerima manfaat? Sekitar sebulan yang lalu ketika saya baru dari salah satu rumah sakit, ada satu
keluarga yang anaknya masuk Neonatal Intensive Care Unit (NICU) karena terlahir prematur. Kondisi paru-parunya 80% rusak dan harus masuk ke ruang isolasi. Sementara mereka bukan peserta BPJS dan harus membayar biaya perawatan per hari sebesar 20 juta rupiah. Untuk membiayai perawatan tersebut mereka harus menjual aset, seperti rumah dan perabotan lainnya. Akhirnya mereka menggunakan KitaBisa.com. Hasilnya? Alhamdulillah hingga 3 pekan lalu sudah terkumpul 500 juta rupiah. Mereka terbantu dan berterima kasih atas dana yang dihimpun melalui KitaBisa.com. Singkatnya donatur yang membantu keluarga tersebut adalah orang-orang yang kenal dengan keluarga tersebut, kemudian mereka berdonasi dan mer-
eka juga yang menyebarkan informasi ke khalayak publik melalui media sosial. Bahkan orang yang tidak kenal dengan keluarga tersebut pun turut bantu donasi dan menyebarkannya. Adakah pesan untuk generasi muda sekarang agar lebih peduli dengan kemanusiaan? Turun langsung ke masyarakat. Tidak ada obat lain selain kita turun langsung melihat kondisi yang sebenarnya. Tak ada artinya bila terus menerus berbicara soal kemiskinan dan gizi buruk sementara terlibat langsung di masyarakat pun belum sama sekali. Saya sebagai anak Ekonomi yang terbiasa berbicara data angka statistik ketika dulu di kampus, namun disisi lain saya bersama teman-
teman aktif turun ke jalan dan berbagai tempat seperti bantar gebang. Apa maksudnya? Supaya tidak hanya bicara saja, namun masyarakat perlu pembuktian dari kita. Melihat manusianya secara langsung. Luangkan waktu akhir pekan mengunjungi panti asuhan, tempat-tempat kumuh, sekolah anak jalanan, dan lain sebagainya. Mungkin bisa juga ketika kita pulang dari kantor menuju rumah naik kendaraan ojek, dan kita tanya kepada abang ojeknya, bagaimana kondisi keluarganya, apa saja masalahanya dan dari situ bisa kita jadikan pembahasan yang selanjutnya harus kita bantu mereka. Jangan lupa juga untuk aktif di komunitas, karena kita tidak bisa berjuang sendirian.
32
POTRET DONATUR
Tingkatkan Laba Usaha dengan Berzakat
M
engawali karirnya sebagai karyawan di sebuah perusahaan start up digital. Sejak usia 19 tahun ia sudah jalani hari-hari dengan bekerja dan melanjutkan pendidikan Diploma Tiga Manajemen Informatika di sebuah kampus di Kota Depok. Profesi sebagai Programmer mengharuskan dirinya untuk terus mengupdate segala bentuk inovasi dalam lingkup digital. Lewat profesinya juga membuat dirinya untuk berurusan dengan berbagai pihak perusahaan dari mulai Sabang hingga Merauke. Sehingga, ketekunannya mampu mengantarkan dirinya ke sebuah perusahaan yang ia bentuk sendiri. Namanya Indra Yusmita. Seorang Pria berusia 32 tahun yang memulai usahanya sejak tahun 2011. Perjalanan perusahaan yang bergerak di bidang Jasa Perizinan dan Periklanan tersebut berawal dari sebuah rumah kecil yang ia tinggali, sekaligus dijadikan kantor di waktu bekerja. Selama masa merintis dan mengembangkan perusahaan yang ia beri nama PT. Brainware Media Pratama tidak luput dari tantangan. Pihaknya mengaku cukup sering dicurangi atau ditipu oleh pihak oknum tak bertanggung jawab. Namun menurtnya hal tersebut menjadi pemicu untuk lebih besar pengawasan usahanya, dan tentunya harus lebih rutin dalam bersedekah. Di tahun yang kedua, yakni ketika tahun 2013 pihaknya bersama tim menerima
33
kontrak besar dengan salah satu perusahaan multinasional yang bergerak di bidang Minyak dan Gas luar negeri. Pasalnya ketika itu perusahaan tersebut memerlukan mitra advertising yang juga fokus melayani perizinan dan pajak reklame selama masa kontrak dua tahun. Sebutlah Shell, berlasan bermitra dengan PT. Brainware Media Pratama karena memang tidak hanya melayani soal periklanan dengan berbagai fasilitas, namun serta merta mengurusi perizinan iklan dengan pemerintah setempat yang dalam hal ini yaitu Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu di Kota Depok.
saya temukan di lapangan seolah konsumen dengan mudah datang begitu saja.” Ungkap Indra Yusmita ketika diwawancarai oleh Redaksi InIZIatif. Melalui Lembaga Amil Zakat Nasional (LAZNAS) Inisiatif Zakat Indonesia (IZI) Indra rutin tunaikan zakat sejak tahun 2014. Menurutnya, alasan yang membuat pihaknya hingga kini rutin menunaikan zakat melalui IZI adalah keramahan para Amil IZI dalam berkomunikasi dan rutin menginformasikan berbagai program unggulan maupun laporan penyaluran.
Seiring dengan berkembangnya perusahaan yang dinahkodai oleh Indra Yusmita, mengharuskan dirinya bersama tim untuk lebih berhati-hati menjalankan bisnisnya. Pihaknya menuturkan salah satu cara agar usaha berkembang dan mendapat keuntungan yang berkah harus disertai dengan modal yang lebih besar. Modal dalam hal ini yaitu dengan rutin menunaikan zakat.
“Sejak tahun 2014 saya bertekad untuk rutin tunaikan zakat, baik bagi penghasilan buat saya sendiri maupun seluruh aset perusahaan saya. Dan soal IZI, ya saya merasa nyaman saja dengan keramhan para Amilnya, rutin bersilaturahim, dan yang paling penting menginformasikan update program-program unggulan dan laporan penyaluran. Karena bagaimana pun kami harus salurkan kepada lembaga zakat yang profesional.” Ujar Indra.
“Karena yang saya tahu, bisnis itu soal mengelola hubungan dengan Allah dan sesama manusia. Kan banyak nasihat yang sering kita dengar, bila ingin kaya, ya dekati Yang Maha Kaya. Dalam hal ini tidak hanya cukup berdoa, namun dalam urusan sesama manusia ada hal yang harus ditunaikan, yaitu Zakat. Yang
Hingga kini, PT. Brainware Media Pratama sudah membangun tiga titik papan iklan di Kota Depok. Sejumlah empat orang pegawai, dirinya dapat melayani ratusan mitra dengan berbagai macam pesanan. Di akhir tahun 2017 ini pun, sebanyak 8000 stiker iklan siap dipasang disetiap mobil mitra.
Indra Yusmita
Tempat Tanggal Lahir Kedaloman 24 Januari 1985 Pendidikan D3 Komputer Bina Sarana Informatika Aktifitas Wiraswasta Periklanan Posisi CEO Brainware Media Pratama Nama Istri Siti Kurniati Anak Ferisya Almira Edelweiss , Faqih Sabiq el Fathin
34
MULIA INISIATIF
Mengetahui Aktifitas di Rumah Singgah Pasien IZI
R
umah Singah Pasien (RSP) yang didirikan oleh Lembaga Amil Zakat Nasional (LAZNAS) Inisiatif Zakat Indonesia (IZI) kini hadir di beberapa kota besar di Indonesia.
‘Gong’ pendirian Rumah Singgah ini diawali di Jakarta, yakni RSP IZI Salemba yang berlokasi dekat dengan Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Cipto Mangunkusumo Jakarta Pusat dan RSP IZI Slipi di dekat Rumah Sakit Dharmais Jakarta Barat yang selanjutnya diikuti di Bandung, Semarang, Yogyakarta, Surabaya, Padang,
35
Makassar dan Balikpapan. Lokasi tempat semua RSP IZI di Indonesia sengaja berdekatan dengan Rumah Sakit Umum setempat untuk memudahkan pasien dalam menjalani perawatan. RSP IZI didirikan sebagai alternatif tempat singgah bagi pasien yang harus menjalani perawatan di rumah sakit dalam waktu yang ditentukan. Selain itu, RSP IZI diutamakan bagi masyarakat dhuafa yang bertempat tinggal jauh dari rumah sakit rujukan.
Semua pelayanan yang disuguhkan dalam RSP IZI ini tidak dipungut biaya, dan tersedia fasilitas yang meliputi perawatan kesehatan pasien dan pelayanan keseharian seperti makan tiga kali sehari dan ruang istirahat ber AC. Dalam setiap harinya, RSP IZI menampung puluhan pasien. Dan hingga kini kondisi RSP IZI selalu penuh dan menjadi tujuan para pasien dhuafa.
Mencerdaskan Generasi Muda Indonesia Melalui Program Pendidikan IZI
B
erpijak pada anjuran Nabi Muhammad shalallahu alaihi wasalam, barangsiapa ingin dimudahkan urusannya maka akan Allah mudahkan juga urusannya. Sebagaimana telah dijelaskan dalam riwayat Abu Hurairah radliyallahu anhu, bahwasannya Rosulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda: “Allah senantiasa menolong seorang hamba selama hamba itu menolong saudaranya”. (HR Muslim). Anjuran tersebut yang terejawantahkan dalam pembukaan Undang-undang Dasar (UUD) Negara Republik Indonesia pada Alinea ke 4 merupakan cita-cita luhur para pendiri bangsa yaitu “untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan
kemerdekaan.” Maka dalam dasar-dasar tersebutlah yang membuat Lembaga Amil Zakat Nasional (LAZNAS) Inisiatif Zakat Indonesia (IZI) turut merealisasikan niat luhur untuk memudahkan masyarakat, yang dalam hal ini ditujukan untuk generasi muda Indonesia. Melalui program rumah beasiswa, IZI membantu mahasiswa di seluruh Indonesia untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang sarjana yang dalam hal ini ditujukan untuk kalangan dhuafa. Hingga kini program rumah beasiswa mahasiswa IZI telah diluncurkan dibeberapa kota besar di Indonesia yang dimulai dari Insitut Pertanian
Bogor (IPB), Institut Teknologi Bandung (ITB), Universitas Airlangga Surabaya, Universitas Hasanuddin Makassar, Institut Teknologi Kalimantan, Sekolah Tinggi Teknologi Minyak dan Gas Bumi Balikpapan dan Politeknik Negeri Balikpapan. Selain itu, IZI dalam Program Nasional Peduli Pesantren memberikan bantuan renovasi bangunan dan fasilitas pesantren serta tunjangan pendidikan untuk pengajarnya. Program Nasional Peduli Pesantren ini dimulai sejak bulan September lalu yang sampai dengan sekarang IZI sudah membantu Pesantren di Provinsi Banten, Sulawesi Selatan dan Sumatera Barat.
36
BERITA IZI
Di Milad Ke-2, IZI Salurkan Bantuan Rumah Kepada Keluarga Penderita Penyakit Langka JAKARTA (IZI News - 20/11) - Di hari miladnya yang ke 2, Lembaga Amil Zakat Nasional (LAZNAS) Inisiatif Zakat Indonesia (IZI), gelar Malam Inspirasi, dan Talkshow Inspirasi, kepada Ramdan penderita penyakit langka, dan Manan, penyandang Difabel, serta, hiburan lain. Dalam acara Malam Inspirasi ini, IZI memberikan bantuan rumah senilai 200 juta rupiah yang diberikan pada keluarga Adik Ramdan asal Cikalong Jawa Barat, yang menderita penyakit langka. Adik Ramdan seorang bocah yang menderita penyakit kanker kulit, yang tidak dapat disembuhkan dalam ilmu kedokteran.
IZI Salurkan Bantuan Langsung ke Pengungsian Warga Rohingya di Bangladesh JAKARTA (IZI News - 9/11) - Lembaga Amil Zakat Nasional (LAZNAS) Insiatif Zakat Indonesia (IZI) menyalurkan berbagai bantuan secara langsung di pengungsian warga etnis Rohingya, Cox’s Bazar - Bangladesh. Salah seorang duta peduli Rohingya IZI, Rohandi mengungkap sejak Agustus 2017 terkumpul 600.000 jiwa menetap di sekitar 9 camp Cox’s Bazar. Adapun bentuk bantuan yang disalurkan antara lain makanan cepat saji, air bersih, pakaian, selimut, tenda pemukiman dan bahan pokok sehari-hari.
37
RSP Penuh, IZI Menyewakan Rumah Untuk Pasien Pengidap Kanker Otak JAKARTA (IZI News - 23/11) - Rumah Singgah Pasien (RSP) Lembaga Amil Zakat Nasional (LANZAS) Inisiatif Zakat Indonesia (IZI) hingga kini selalu menjadi rujukan para pasien terkhusus bagi kalangan dhuafa. Hal ini dikarenakan jarak yang sangat jauh bila harus ditempuh pergi dan pulang dari rumah pasien menuju rumah sakit untuk menjalani perawatan dalam kurun waktu yang ditentukan. Akibat membludaknya jumlah penghuni RSP IZI Salemba, IZI berinisiatif mencarikan tempat di sekitar Salemba yang tidak jauh dari RSP dan Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) untuk pasien asal Pandeglang Banten yang mengidap penyakit kanker otak.
IZI Lepas Keberangkatan Tim Peduli Rohingya ke Bangladesh
IZI Kembali Resmikan Beasiswa Mahasiswa Rumah Inisiatif di Jatim
JAKARTA (IZI News - 7/11) - Dua duta tim Peduli Rohingya diberangkatkan. Mereka akan membawa misi kemanusiaan sekaligus menyalurkan dana zakat, infak dan sedekah kepada korban krisis kemanusiaan Rohingya di Bangladesh.
SURABAYA (IZI NEWS - 3/11) - Lembaga Amil Zakat Nasional (LAZNAS) Inisiatif Zakat Indonesia (IZI) meresmikan Beasiswa Mahasiswa Rumah Inisiatif di Jawa Timur.
Dua duta tim peduli Rohingya tersebut dilepas oleh Direktur Utama Lembaga Amil Zakat Nasional (LAZNAS) Inisiatif Zakat Indonesia (IZI), Wildhan Dewayana di Kantor IZI Pusat, Condet - Jakarta Timur. Mereka yang diberangkatkan ke Bangladesh adalah Rohandi (Manajer Mulia Inisiatif IZI) dan perwakilan Staf PKPU Human Initiative (PKPU HI). Menurut Wildhan, selama sepekan tim duta peduli Rohingya akan menyalurkan bantuan melalui dana zakat, infak dan sedekah yang telah dihimpun selama tiga bulan sebanyak Rp 2,5 Miliar Rupiah.
Tepatnya bertempat di ruang LP3UA Gedung Rektorat Kampus C Universitas Airlangga (UNAIR) acara ini resmi dibuka oleh Direktur Pendayagunaan IZI, Nana Sudiana. Menurutnya, dana zakat tidak hanya digunakan untuk program yang habis sekali pakai (charity), akan tetapi ditunaikan ke berbagai program unggulan lainnya seperti Rumah Inisiatif di Jawa Timur.
38
BERITA IZI
Menteri Kepala Bappenas: Zakat Game IZI Potensi Cetak Pengusaha Muslim Taat Zakat JAKARTA (IZI News - 5/10) - Menteri Perencanaan dan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Republik Indonesia, Bambang Brodjonegoro mengapresiasi hadirnya permainan Edukatif Zakat Game yang diinisiasi oleh Lembaga Amil Zakat Nasional (LAZNAS) Inisiatif Zakat Indonesia (IZI). Bambang menuturkan, melalui permainan Zakat Game IZI, selain bertujuan memahamkan ilmu zakat, juga menuntut pemain untuk menjadi pengusaha yang taat zakat.
39
Edukasi Nilai-nilai Zakat, Direksi Bank Mega Syariah Bakal Gelar Perlombaan Zakat Game IZI Untuk Seluruh Karyawan JAKARTA (IZI News - 18/10) - Direktur Risk, Compliance and Human Capital, Marjana mengapresiasi permainan edukatif Zakat Game yang diinisasi oleh Lembaga Amil Zakat Nasional (LAZNAS) Inisiatif Zakat Indonesia (IZI). Menurutnya, Zakat Game IZI sesuai dengan Visi Misi nilai-nilai Ekonomi Syariah yang sedang diperjuangkan oleh masyarakat Muslim di Indonesia.
Ditanya Soal Zakat Game, Zee Zee Shahab: IZI Pelopori Inovasi Dunia Zakat Muliakan Kaum Santri, IZI Perbaiki Pesantren Tak Layak Guna di Banten BANTEN (IZI News - 9/10) - Bila berbicara Santri dan perannya, tentu kita semua mengetahui bahwa sosok Panglima Besar Jenderal Soedirman adalah seorang Pahlawan Kemerdekaan Indonesia yang terlahir dari rahim Pondok Pesantren. Belum lagi sosok Perdana Menteri Pertama Indonesia, Muhammad Natsir, adalah sama halnya sebagai tokoh teladan Indonesia yang besar dari lingkungan Pesantren. Dan tentunya masih banyak lagi para pahlawan Kemerdekaan yang dibesarkan dalam didikan Pesantren.
JAKARTA (IZI News - 17/10) - Siapa yang tak kenal dengan Artis sekaligus Presenter ‘Zee Zee Shahab’? Adalah seorang Istri dan Ibu yang mempunyai nama lengkap Fauziah Shahab mengapresiasi hadirnya permainan edukasi Zakat Game yang diinisiasi oleh Lembaga Amil Zakat Nasional (LAZNAS) Inisiatif Zakat Indonesia (IZI). Zee Zee menyebut, melalui hadirnya Zakat Game, IZI telah pelopori inovasi dalam dunia Zakat. Menurutnya, permainan Zakat Game IZI secara tidak langsung membuat pemain tanpa sadar sedang memahami ilmu zakat.
Dalam hal ini, Lembaga Amil Zakat Nasional (LAZNAS) Inisiatif Zakat Indonesia (IZI) berinisiatif memperbaiki seluruh Pondok Pesantren tak layak guna di masing-masing Kantor Perwakilan IZI di Indonesia. Direktur Pendayagunaan IZI, Nana Sudiana mengungkap bahwa masih banyak Pondok Pesantren di Indonesia yang belum tersentuh oleh berbagai pihak, baik untuk direnovasi maupun diberdayakan.
40
BERITA IZI
Ini Kata Ketua BAZNAS Soal Zakat Game IZI JAKARTA (IZI News - 5/10) - Ketua Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS), Bambang Sudibyo mengungkap, Permainan Edukatif Zakat Game permudah masyarakat memahami ilmu Zakat. Menurut Bambang, inovasi permainan edukatif Zakat Game yang diinisiasi oleh Lembaga Amil Zakat Nasional (LAZNAS) Inisiatif Zakat Indonesia (IZI) dinilai dapat berpotensi mencetak generasi muda yang sadar dalam berzakat.
Pertama kalinya, IZI Raih Predikat WTP untuk Laporan Keuangan 2016
Bersama Wakil Walikota Bandung, IZI Launching Rumah Singgah Pasien Keenam di Kota Bandung
JAKARTA (IZI News - 12/9) - Lembaga Amil Zakat Nasional (LAZNAS) Inisiatif Zakat Indonesia (IZI) menerima opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) pada laporan keuangan tahun 2016. Opini ini dikeluarkan oleh Kantor Akuntan Publik (KAP) Ahmad Raharjo Utomo (AR Utomo) pada akhir bulan Agustus lalu. Direktur Operasional IZI, Suharyanto mengatakan, ini tentu bukti bahwa IZI terus berupaya untuk memberikan pelayanan terbaik kepada umat.
BANDUNG (IZI News - 15/8) – Lembaga Amil Zakat Nasional (LAZNAS) Inisiatif Zakat Indonesia Perwakilan Jawa Barat meresmikan Rumah Singgah Pasien (RSP). RSP ini dihadirkan untuk pasien yang tidak mendapat tempat dari berbagai macam Rumah Sakit di Kota Bandung.
Sementara itu menurut Riyanto, Manajer Keuangan IZI, penilaian opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) oleh KAP AR Utomo ini didasarkan pada keseuaian laporan keuangan yang telah ditetapkan atas standar atau kaidah akutansi yakni PSAK (Pernyataan Standar Akutansi Keuangan) 109. Tentunya dengan adanya opini Wajar Tanpa Pengecualian ini, masyarakat tidak perlu ragu dengan kredibilitas LAZ Inisiatif Zakat Indonesia (IZI).
41
Direktur Pendayagunaan IZI, Nana Sudiana menyampaikan bahwa sebelumnya pihak IZI sudah melakukan survey di sejumlah Rumah Sakit yang berada di daerah Jawa Barat. Dari sekian banyak Rumah Sakit di Jawa Barat terhenti di satu titik yaitu Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung yang menurut hasil survey sudah tidak bisa menampung banyak pasien untuk dirawat. Demikian disampaikan Nana Sudiana ketika melaunching RSP di Kantor IZI Bandung, Selasa (15/8). Menanggapi hal tersebut, Wakil Walikota Bandung, Oded Muhammad Danial mengapresiasi langkah yang diinisiasi oleh IZI dalam menghadirkan RSP di Kota Bandung. Menurutnya, program yang dilaunching oleh IZI belum terpikirkan oleh Pemerintah Kota Bandung sendiri, sehingga hal ini merupakan solusi bagi masyarakat khususnya di Kota Bandung.
Pertama di Indonesia, IZI Launching Permainan Edukasi “Zakat Game” JAKARTA (IZI News - 15/8) - Lembaga Amil Zakat Nasional (LAZNAS) Inisiatif Zakat Indonesia (IZI) menginisiasi suatu permainan yang bernama “Zakat Game”. Karena seperti yang kita ketahui bahwa Game merupakan salah satu media yang mudah sekali diterima oleh semua kalangan. Sehingga ketika para pemain terus menerus bermain, tanpa sadar mereka pun sedang belajar mengenai zakat. Direktur Utama IZI, Wildhan Dewayana menyampaikan bahwa hadirnya Zakat Game yang diinisiasi oleh seorang Guru Besar Universitas Sains Islam Malaysia (USIM), Azman Abdurrahman merupakan sebagai sarana edukasi masyarakat sekaligus solusi untuk memperluas wawasan masyarakat mengenai zakat.
Kemenag Apresiasi IZI dan Hasene Jerman Sebar Hewan Gim Zakat IZI JAKARTA (IZI News - 15/8) - Kementerian Agama (Kemenag) memberikan apresiasi terhadap peluncuran permainan papan zakat oleh lembaga zakat Inisiatif Zakat Indonesia. Gim Zakat diluncurkan sebagai upaya memberikan edukasi kepada masyarakat mengenai pentingnya melakukan zakat. Kepala Sub Direktorat Pengawasan Lembaga Zakat Kemenag, M Fuad Nasar mengatakan dengan hadirnya inovasi tersebut dirinya optimis akan hadir inovasi yang lain dalam rangka mengajak masyarakat untuk ikut serta dalam kegiatan
Qurban di Pelosok Indonesia
JAKARTA (IZI News - 29/8) - Indonesia kembali mendapat bantuan kiriman Hewan Qurban langsung dari Lembaga Kemanusiaan Internasional Hasene yang berpusat di Jerman. Hal ini didasarkan karena Indonesia merupakan negara yang berpopulasi jumlah muslim terbesar di dunia. Dalam Idul Qurban tahun 2017, Lembaga Amil Zakat Nasional (LAZNAS) Inisiatif Zakat Indonesia (IZI) kembali mendapat kepercayaan untuk bersama mengirimkan hewan Qurban ke berbagai wilayah di Indonesia. Direktur Utama IZI, Wildhan Dewayana menyampaikan pada tahun 2017 IZI bersama Hasene menyalurkan Hewan Qurban ke tiga titik penting di Indonesia yaitu Provinsi Nusa Tenggara Barat, Sulawesi Selatan dan Gorontalo.
Kemudian senada dengan hal tersebut, Kepala Subdirektorat Edukasi, Inovasi dan Kerja Sama Zakat dan Wakaf Direktorat Pemberdayaan Zakat dan Wakaf Bimbingan Masyarakat Islam Kementerian Agama Republik Indonesia (Kemenag RI), Muhammad Fuad Nasar mengapresiasi hadirnya permainan edukasi Zakat Game yang diinisiasi oleh IZI yang menurutnya akan coba dijajaki oleh Bimas Islam Kemenag RI ke untuk dirumuskan menjadi kurikulum di Madrasah.
42
GALERI
Bersama Menteri Kepala Bappenas Prof. Bambang Brodjonegoro saat bermain Zakat Game IZI di Rakornas BAZNAS pada Oktober 2017, Jakarta.
Dirut IZI Wildhan Dewayana bersama Chef Ragil memberikan makanan buka puasa kepada Santri Dhuafa di Depok pada Juni 2017
Dirut IZI Wildhan Dewayana melepas pemberangkatan tim peduli Rohingya di Jakarta pada November 2017
Dirut IZI Wildhan Dewayana bersama Fadli dan Ben Kasyafani ketika launching Zakatpedia.com dalam Acara Silaturahim Trans 7 pada Juni 2017 di Jakarta.
Pelepasan Dai IZI ke seluruh Indonesia bersama Dirut IZI Wildhan Dewayana, Direktur Edukasi Kemitraan Zakat Rully Barlian Thamrin dan Ketua Biro Kepatuhan Syariah Ustadz Mohammad Suharsono pada Mei 2017
Manajer Pemberdayaan IZI Haryono memberikan Paket Ramadhan kepada Warga Dhuafa di Jakarta pada Juni 2017
Setelah usai pelaksanaan Audit dari Kemenag RI di Kantor Pusat IZI Jakarta pada Juni 2017
Wakil Gubernur Jawa Timur Gus Ipul meresmikan Rumah Singgah Pasien IZI di Surabaya pada 22 Agustus 2017
43
Dalam rangka peringati HUT RI ke 72 Dirut IZI Wildhan Dewayana memberikan bantuan modal usaha kepada 72 Mustahik di Jakarta
Direktur Pendayagunaan IZI Nana Sudiana meresmikan program beasiswa rumah inspirasi IZI untuk mahasiswa IPB di Bogor pada Januari 2017
Bersama Santri di Banten dalam Program Nasional Peduli Pesantren pada Oktober 2017
IZI memberikan bantuan kepada korban banjir di Jakarta pada Januari 2017
Dirut Wildhan Dewayana memberikan apresiasi kepada Staf dalam Milad IZI Kedua di Jakarta pada November 2017
Bantuan IZI untuk Somalia 2017
Direktur Pendayagunaan IZI Nana Sudiana memberikan bantuan kepada warga Mualaf di Bekasi pada Februari 2017
IZI memberikan bantuan kepada keluarga korban kebakaran di Bekasi pada Agustus 2017
44
MUTIARA HIKMAH
M
engelola masa muda agar memiliki karakter kuat dalam keagamaan, merupakan suatu perjuangan yang tidak mudah dan sederhana. Sebab pertentangan yang paling berat dan sulit serta menantang dalam fase kehidupan kita adalah menundukkan masa muda untuk tumbuh dalam beribadah kepada Allah (syaabun nasya-a fi ‘ibadatillah). Dorongan kebaikan dan keburukan sama kuatnya. Semakin sering kita kalah dalam menghadapi godaan, seperti itulah akhir kehidupan kita. Semakin sering kita menang dalam pertarungan melawan musuh internal dan eksternal, akan seperti itulah akhir/ending kehidupan kita. Itulah sebabnya Rasulullah shallallahu
Wasiat Nabi untuk Pemuda Muslim ‘alaihi wasallam menyebutkan di antara tujuh golongan yang memperolah naungan pada saat tiada naungan kecuali naungan dari-Nya pada hari kiamat adalah pemuda yang tumbuh dalam kerangka beribadah kepada Allah Subhanahu Wata’ala. Pemuda yang ingin sukses adalah pemuda yang pandai memanfaatkan peluang masa mudanya untuk maju dan berubah. Ia menyadari bahwa peluang itu tidak akan berulang. Ia memanfaatkan masa muda sebelum datang masa lemahnya (tua), masa sehat sebelum sakitnya, masa lapang sebelum sempitnya, masa terang sebelum masa gelapnya. Ada ungkapan dalam sastra Arab yang melukiskan sebuah penyesalan di masa beruban. “Aduhai alangkah indahnya
jika masa muda kembali lagi hari ini, akau akan menceritkan kepahitan pada masa beruban.” Mencermati dinamika kehidupan yang fluktuatif dan terus berubah, para pemuda Muslim dituntut memiliki modal kuat khususnya dari ajaran Islam, agar kelak di masa tua tak menyesal. Setidaknya ada beberapa kemampuan yang perlu dimiliki para pemuda Muslim hari ini; mencakup daya pikir (ijtihad), daya kalbu (mujahadah), dan daya raga (jihad) dalam arti yang seluas-luasnya. Termasuk jihad peradaban (kehidupan) di mana memilih hidup dalam kemuliaan Islam dan meninggal dalam keadaan husnul khatimah.
Jagalah Allah
ْ َ ُ ُك ْن ُت َخ ْل َف َّالنب ّي َص َّلى:هللا َع ْن ُه َما َق َال َ ّ َّ ً َ َ َ ُ َ ّ أ ُ هللا ْبن َع َّباس َر ِض َي :ات َع ْن أ� ِبي ال َع َّب ِ اس َع ْب ِد ٍ َيا غال ُم ِإ ِني � َع ِل ُم َك ك ِل َم: فقال،هللا َعل ْي ِه َو َسل َم َي ْوما ِ ٍ ِ ِ ِ َ َ اس أ�ل َ ْاح َف ِظ،هللا َي ْح َف ْظ َك َ ْا ْح َف ِظ ْ هللا َو ِإ َذا ْاس َت َع ْن َت َف ْ ِإ َذا َس أ� ْل َت َف،هللا َت ِج ْد ُه ُت َج َاه َك َو ْاع َل ْم أ� َّن اْلُأ َّم َة ل ْو ْاج َت َم َع ْت َع َلى أ� ْن،اهلل ِ اس َت ِع ْن ِب ِ ُ َوإن ْاج َت َم ُعوا َع َلى أ� ْن َي ُض ُّر ْو َك ب َش ْي ٍء َل ْم َي ُض ُّر ْو َك إ َّال ب َش ْي ٍء َق ْد ك َـ َت َب ُه،هللا َل َك ُ َي ْن َف ُع ْو َك ب َش ْي ٍء َل ْم َي ْن َف ُع ْو َك إ َّال ب َش ْي ٍء َق ْد ك َـ َت َب ُه ،هللا َع َل ْي َك ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ َ ْ َّ َ َ َ َ َ ْ َ َ َ ْ ُ أ َ ْ ْلَأ َّ ُ َ ُ َ ُّ ُ هللا ِ تعرف ِإلى، احف ِظ هللا ت ِجده �مامك: حديث حسن صحيح وفي رواية غير الترمذي:ُر ِف َع ِت ا قالم وجف ِت الصحف [رواه الترمذي وقال ّ ِ ِفي َّالر َخ ِاء َي ْعر ْف َك ِفي َّ َو ْاع َل ْم أ� َّن َّالن ْص َر َم َع، َو َما أ� َص َاب َك َل ْم َي ُك ْن ِل ُي ْخ ِط َئ َك، َو ْاع َل ْم أ� َّن َما أ� ْخ َط أ� َك َل ْم َي ُك ْن ِل ُي ِص ْي َب َك،الش َّد ِة َو أ� َّن،الص ْب ِر ِ ْ ً]ال َف َر َج َم َع ْال َك ْرب َو أ� َّن َم َع ْال ُع ْسر ُي ْسرا. ِ ِ Dari Abu Al ‘Abbas, ‘Abdullah bin ‘Abbas radhiyallahu anhu, ia berkata: Pada suatu hari saya pernah berada di belakang Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda: “Wahai anak muda, aku akan mengajarkan kepadamu beberapa kalimat: Jagalah Allah, niscaya Dia akan menjaga kamu. Jagalah Allah, niscaya kamu akan mendapati Dia di hadapanmu. Jika kamu minta, mintalah kepada Allah.Jika kamu minta tolong, mintalah tolong juga kepada Allah. Ketahuilah, sekiranya semua umat berkumpul untuk memberikan kepadamu sesuatu keuntungan, maka hal itu tidak akan kamu peroleh selain dari apa yang sudah Allah tetapkan untuk dirimu. Sekiranya mereka pun berkumpul untuk melakukan sesuatu yang membahayakan kamu, niscaya tidak akan membahayakan kamu kecuali apa yang telah Allah tetapkan untuk dirimu. Pena-pena telah diangkat dan lembaran-lembaran telah kering.” (HR. Tirmidzi). (dari Syarh Hadits Ke-19 Arbain an Nawawiyyah)
45
Makna ‘menjaga Allah’ dalam hadits di atas adalah menjaga hak-hak Allah, perintah-perintah, dan larangan-laranganNya.Karena Allah sendiri tidak butuh dengan penjagaan siapapun, bahkan Dialah yang Menjaga seluruh makhluk di alam semesta. Hak Allah yang paling pertama harus dijaga oleh seorang hamba adalah tauhid.Tauhid adalah penentu utama seseorang untuk masuk surga atau neraka. Hal yang pertama dinilai adalah: apakah ia mensekutukan Allah (berbuat syirik) atau tidak, sesuai dengan hadits:
َ َ َّ َ َ ْ َ ً الل ل ُي ْش ِر ُك ِب ِه َش ْيئ َد َخ َل من ل ِقي ْ َ ال َج َّن َة َو َم ْن ل ِق َي ُه ُي ْش ِر ُك ِب ِه َد َخ َل َّالن َار
“Barangsiapa yang bertemu dengan Allah tidak mensekutukanNya dengan suatu apapun, maka ia masuk Jannah (surga). Barangsiapa yang bertemu denganNya mensekutukanNya dengan sesuatu, maka ia masuk anNaar (neraka).” (H.R Muslim).
Di antara hak-hak Allah yang paling agung yang wajib dijaga oleh seorang hamba adalah memurnikan segala bentuk ibadah hanya kepada-Nya. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam berkata kepada Mu’adz, “Wahai Mu’adz, tahukah engkau apa hak Allah atas hamba-Nya?”Mu’adz menjawab, “Allah dan Rasul-Nya lebih mengetahui.”Kemudian Rasulullah bersabda, ‘Hak Allah atas hamba-Nya adalah beribadah hanya kepada-Nya dan tidak menyekutukan-Nya.” (HR. Bukhari: 2856 dan Muslim: 48)… Jagalah tauhid (keimanan) dari kemusyrikan (selingkuh dengan Allah SWT), niscaya Allah akan menjaga kita agar tidak terjerumus ke neraka.
ُ َّ الل َف َق ْد َح َّر َم الل َع َل ْي ِه ِ َّ َم ْن ُي ْش ِر ْك ِب ْ ال َج َّن َة َو َم أ� َو ُاه َّالن ُار
… Barangsiapa yang mensekutukan Allah, maka Allah haramkan baginya surga, dan tempat tinggalnya adalah
neraka… (Q.S al-Maidah (5) :72) ... Setelah Tauhid, penentu berikutnya adalah jagalah syariat (sholat). Jika baik sholatnya, maka akan baik seluruh amalannya.
Jagalah shalat, niscaya Allah akan menjaga kita
َ َم ْن َح َاف َظ َع َل ْي َها َك َان ْت ل ُه ُنو ًرا َو ُب ْر َه ًانا ْ َ َو َم ْن ل ْم، َو َن َج ًاة ِم َن َّالن ِار َي ْو َم ال ِق َي َام ِة َ َ َو َال، ُي َح ِاف ْظ َع َل ْي َها ل ْم ُيك ْن ل ُه ُنو ٌر ْ َو َال َن َجاة َو َك َان َي ْو َم ال ِق َي َام ِة، ُب ْر َهان َ َو ِف ْر َع، َم َع َق ُارو َن ، َو َه َام َان، ون َو أ� َب ّ ِي ْب ِن َخ َل ٍف
“Barangsiapa yang menjaganya (sholat) maka ia akan memiliki cahaya, penjelas, dan keselamatan dari anNaar pada hari kiamat. Barangsiapa yang tidak menjaganya, ia tidak akan memiliki cahaya, penjelas, dan keselamatan dan pada hari kiamat akan dikumpulkan bersama Qarun, Firaun, Haaman, dan Ubay bin Kholaf.” (H.R Ahmad)
Jagalah Allah, niscaya Allah akan menjaga kita di dunia dan di akhirat Jaga larangan-larangan Allah jangan dilanggar, dan jaga perintah-perintahNya jangan ditinggalkan. Demikian juga termasuk dalam upaya menjaga Allah adalah menjaga lisan dari segala bentuk kedustaan, perkataan kotor, adu domba, menggunjing, dan menjaga kemaluan serta menundukkan pandangan. Rasulullah shallallahu ‘alihi wasallam bersabda; “Jika kalian bisa menjamin enam hal, maka aku akan jamin kalian masuk surga: [1] Jujurlah dalam berucap; [2] tepatilah janjimu; [3] tunaikanlah amanatmu; [4] jaga kemaluanmu; [5] tundukkan pan-
danganmu; [6] dan jaga perbuatanmu.” (HR. Al Hakim:8066 dan Ibnu Hibban: 107) Doa Meminta Penjagaan dari Allah pada Seluruh Sisi Disunnahkan untuk membaca doa pagi petang yang tidak pernah ditinggalkan oleh Rasulullah shollallahu ‘alaihi wasallam guna memohon penjagaan dari Allah pada seluruh penjuru:
“Pemuda yang
ingin sukses adalah pemuda yang pandai memanfaatkan peluang masa mudanya untuk maju dan berubah
ْ ُ َّالل ُه َّم ِإ ِّني أ� ْس أ�ل َك ال َع ِاف َي َة ِفي ُّالد ْن َيا ْ ُ ْآ َوال ِخ َر ِة َّالل ُه َّم ِإ ِّني أ� ْس أ�ل َك ال َع ْف َو َ َو ْال َع ِاف َي َة ِفي ِديني َو ُد ْن َي اي َو أ� ْه ِلي َو َما ِلي ِ ََّّالل ُه َّم ْاس ُت ْر َع ْو َرا ِتي َو آ� ِم ْن َر ْو َعا ِتي َّالل ُهم ْ ْ ْاح َفظ ِني ِم ْن َب ْي ِن َي َد َّي َو ِم ْن َخل ِفي َو َع ْن َي ِم ِيني َو َع ْن ِش َما ِلي َو ِم ْن َف ْو ِقي َو أ� ُع ُوذ ِب َع َظ َم ِت َك أ� ْن أ� ْغ َت َال ِم ْن َت ْح ِتي
“Ya Allah sesungguhnya aku meminta kepadaMu ‘afiat (keselamatan dari segala keburukan) di dunia dan di akhirat.Ya Allah sesungguhnya aku meminta kepadaMu pemaafan dan ‘afiat pada agamaku dan kehidupan duniaku, keluarga, dan hartaku.Ya Allah tutuplah aurat-auratku, berikan
46
rasa aman padaku. Ya Allah jagalah aku dari arah depan, belakang, kanan, kiri, dari atas, dan aku berlindung pada keagunganMu agar aku tidak tersambar dari bagian bawahku.” (H.R Abu Dawud)
Beberapa Contoh Penjagaan Allah dalam Kehidupan Dunia Barangsiapa yang menjaga Allah, menjauhi kemaksiatan-kemaksiatan di masa muda, Allah akan menjaga badannya di masa tua. Abu Thoyyib at Thobary yang berusia melewati 100 tahun masih memiliki kekuatan yang luar biasa. Pernah suatu ketika ia melompat dari perahu ke tepi daratan, sehingga orangorang di sekelilingnya mengkhawatirkan keadaanya yang sudah tua. Tapi beliau mengatakan :Tubuhku ini aku jaga dari kemaksiatan sejak muda, sehingga Allah menjaganya ketika aku sudah tua. (Dalam Jaami’ul Uluum wal Hikaam (1/186)). Para ulama dikenal kuat menjaga hafalan, pemahaman, dan kefaqihannya di usia yang sudah sangat tua, terhindar dari kepikunan, di saat orang-orang lain seusianya sudah banyak yang lupa bahkan tidak mengenal lagi anak-anak dan orang terdekatnya. Suwaid bin Ghoflah – salah seorang tabi’i yang pernah mengambil ilmu dari Abu Bakr, Umar, Utsman, dan Ali- masih kuat hafalannya dan menjadi imam pada sholat tarawih di bulan Romadhan pada saat usianya sudah 120 tahun (Riwayat Abu Nuaim dalam Hilyatul Awliyaa’ (4/175). Harta kedua anak yatim dijaga Allah melalui perbuatan Nabi Khidhr yang menegakkan dinding rumahnya yang miring, sedangkan di bawah dinding tersebut terdapat simpanan harta mereka (Qur’an surat al-Kahfi ayat 82). Nabi Khidhir menyatakan bahwa ayah kedua anak yatim itu adalah orang yang sholeh. Para ulama menjelaskan bahwa inilah bukti bahwa keshalehan dan ketakwaan dari seseorang menjadi sebab Allah akan menjaga dirinya dan keturunannya. Tentang kasus pagar halaman sebuah rumah itu adalah milik dua anak laki-laki
47
yatim di negeri itu. Di bawah pagar rumah itu ada harta simpanan berharga milik kedua anak itu. Dahulu ibu bapaknya adalah orang-orang shalih. Tuhanmu ingin agar kedua anak itu mencapai umur dewasa, dan keduanya dapat mengeluarkan harta simpanan berharga itu sebagai rahmat dari Tuhanmu.Aku melakukan semua itu bukan karena kemauanku sendiri (QS. Al Kahfi (18) : 82). Jika Engkau Meminta, Mintalah Kepada Allah Ini adalah pengajaran tauhid/keimanan dari Nabi.Jika engkau meminta, mintalah kepada Allah.Jika engkau meminta pertolongan, mintalah pertolongan hanya kepada Allah.Serupa dengan bacaan dalam suratalFatihah yang selalu diulang oleh setiap orang yang sholat pada setiap rokaatnya:
َ اك َن ْع ُب ُد َوإ َّي َ إ َّي ُ اك َن ْس َت ِع ين ِ ِ
“Hanya kepadaMu kami menyembah, dan hanya kepadaMu kami meminta pertolongan.” (QS: alFatihah:5). Sebagaimana kita menyembah hanya kepada Allah, maka meminta pertolongan juga hanya kepada Allah. Apakah kita tidak boleh meminta pertolongan kepada selain Allah? Ya, untuk permintaan pertolongan yang hanya Allah saja yang bisa memenuhinya, maka wajib bagi seseorang untuk meminta pertolongan itu hanya kepada Allah, tidak kepada yang lain. Seperti : permohonan ampunan, meminta dikaruniai anak, panjang umur, kesembuhan dari penyakit, jodoh, ketentraman hati, keselamatan dunia dan akhirat, hidayah (taufiq), dan semisalnya. Hal-hal semacam ini hanya Allah saja yang bisa memenuhi.Meminta hal-hal semacam itu kepada selain Allah adalah kesyirikan, sebagaimana dijelaskan oleh para ulama dalam kitab-kitab tentang aqidah. Meski kita meminta pertolongan kepada seseorang yang mampu mengerjakannya, namun kepasrahan dan ketawak-
kalan hati hanya kepada Allah, karena hanya Dialah saja yang Maha Berkuasa di atas segala sesuatu. Jika tidak Allah kehendaki, maka upaya makhluk apapun, sebesar apapun, tak akan bisa membantu kita mendapatkan yang kita harapkan. Bahkan, dalam hal-hal yang remeh sekalipun, meski tali sandal putus, seorang Muslim hendaknya meminta ganti kepada Allah dalam doanya, dengan berupaya (ikhtiar) sesuai kemampuannya. Aisyah radhiyallahu ‘anha berkata: “Mintalah kepada Allah segala sesuatu, sampai-sampai tali sandal, karena sesuatu yang tidak diberi kemudahan oleh Allah tidaklah berjalan dengan mudah.” (riwayat Abu Ya’la) Jika makhluk sering diminta akan marah (karena memiliki banyak kekurangan), sebaliknya Tuhan kita Allah Yang Maha Kaya akan murka jika seseorang hamba tidak meminta kepadaNya.
َ َّ َم ْن َل ْم َي ْس أ�ل الل َي ْغ َض ْب َع َل ْي ِه ِ
“Barangsiapa yang tidak meminta kepada Allah, Allah murka kepadanya.” (H.R atTirmidzi)
َ َ َما ِم ْن ُم ْس ِلم َي ْد ُعو هللا ِب َد ْع َو ٍة ل ْي َس ٍ َّ َ َ أ َ ُ ِف ْي َها َم أ� َث ٌم َو ال ق ِط ْي َعة َر ِح ٍم ِإال � ْعط ُاه َ ِإ َّما أ� ْن َي ْس َت ِج ْي َب ل ُه: ِإ ْح َدى َث َال ٍث ُّ َد ْع َو َت ُه أ� ْو َي ْص ِر َف َع ْن ُه ِم َن الس ْو ِء ِم ْث َل َها ُ َ ْ َيا: أ� ْو َي َّد ِخ َر ل ُه ِم َن الَأ ْج ِر ِم ْث َل َها َقالوا َْ ُ : هللا إ ًذا ُنك ْـ ِث ُر َق َال هللا أ�ك ْـ َث ُر ِ ِ َر ُسول
“Tidaklah seorang muslim berdoa dengan suatu doa yang tidak mengandung dosa dan pemutusan silaturrahmi, kecuali akan diberikan kepadanya salah satu dari 3 hal: bisa jadi Allah akan kabulkan doanya(di dunia), atau Allah palingkan (jauhkan) darinya keburukan yang setara dengan hal yang diminta, atau Allah simpan sebagai perbendaharaan pahala semisalnya di akhirat. Para Sahabat berkata: Wa-
hai Rasulullah, kalau demikian kami akan memperbanyak (doa), Rasul bersabda: Allah lebih banyak lagi (mengabulkan).”(H.R atTirmidzi,Ahmad, alHakim, al-Bukhari dalam Adabul Mufrad) Kenalilah Allah di Masa Lapang Dan Sempit Di dalam riwayat hadits yang lain, Rasulullah shollallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
َ هللا ِفي َّالر َخ ِاء َي ْع ِر ْف َك ِفي ِ َت َع َّر ْف ِإلى ِّ الش َّد ِة
“Kenalilah Allah di masa lapang (senang), niscaya Allah akan mengenalimu di masa engkau menghadapi kesulitan.” (Dalam Shahihul Jaami’) Makna hadits tersebut adalah : ingatlah selalu Allah (banyak berdzikir), banyak bersyukur terhadap nikmat-nikmatnya, banyak beribadah, dan banyak berdoa di masa-masa kita mendapatkan kelapangan hidup/ kesenangan, niscaya di saat kita mengalami kesusahan dan kesempitan Allah akan mengenali kita dan menolong kita.
َ ُ َّ َ َ ْ َ ْ َ ْ َ َّ ُ أ الل ل ُه ِع ْن َد من سره �ن يست ِجيب ْ ْ َّ الش َدا ِئ ِد َوال َك ْر ِب َفل ُيك ْـ ِث ْر ُّالد َع َاء ِفي َّالر َخ ِاء
“Barangsiapa yang senang (ingin) Allah kabulkan doanya di masa kesulitan dan genting, hendaknya memperbanyak doa (ketika) di masa lapang.” (H.R at Tirmidizi)
Seperti Nabi Yunus ‘alaihissalam yang di masa susah ( dalam perut ikan) berdoa kepada Allah, Allah pun kemudian memberi jalan keluar baginya. Hal itu dikarenakan dulunya saat hidup di daratan (di masa lapang) Nabi Yunus sering melakukan sholat, sehingga Allah selamatkan ia ketika kesulitan, sehingga tidak sampai mati di dalam perut ikan.
َ َف َل ْو َل أ� َّن ُه َك َان ِم َن ْال ُم َس ّبح ين ِ َِ ْ َ ) ل َل ِب َث ِفي َبط ِن ِه ِإلى َي ْو ِم143( َ ُ)ي ْب َع ُث 144( ون
“Kalaulah ia tidak termasuk orang yang dulunya banyak bertasbih (sholat), niscaya ia akan tetap tinggal di perutnya (hiu) hingga hari dibangkitkan.” (QS as-Shoffaat:143).
Perhatian Rasulullah Rasulullah Shallallahu ‘alaihi Wassallam mengajarkan kepada kita bahwa pemuda adalah asset utama bangsa, dan pelanjut, penerus estafet kepemimpinan. Menurut ahli kepribadian, usia itulah (15-30) yang menentukan arah dan pertumbuham kehidupan seseorang. Generasi muda adalah istilah yang mengacu kepada tahapan masa kehidupan seseorang yang berada diantara usia remaja dan tua. Antara fase murohaqah dan syaikhukhah. Ia sudah meninggalkan masa remajanya, namun belum memasuki masa tua. Dalam posisinya yang sedemikian itu, generasi muda sering tampil dengan ciri-ciri fisik dan psikis yang khas dan unik.Secara fisik, ia telah tampil dengan format tubuh, panca indera yang sempurna pertumbuhannya. Tinggi badan, raut muka, tangan, kaki dan sebagainya terlihat segar, laksana bunga yang baru tumbuh. Sedangkan secara psikisi tampil dengan jiwa dan semangat yang menggebu-gebu, penuh idealisme, segalanya ingin cepat terwujud dan seterusnya. Dalam keadaan yang demikian itu ia sering menunjukkan dinamika dan kepeloporannya dalam menegakkan dan membela sebuah cita-cita. Dengan demikian gerakan sosial, protes, demontrasi dan sebagainya sering dipelopori generasi muda. Nabi Muhammad misalnya mengingatkan dalam sabdanya sebagai berikut:
ُ ُْ َّ اب َخ ْي ًرا َف ِا َّن ُه ْم َا َر ُّف ِ او ِص ْيك ْم ِبالش َب
َ َا ْف ِئ َد ًة ا َِّن هللا َب َع َث ِن ْي َب ِش ْي ًرا َو َن ِذ ْي ًرا َ َ ُّ َف َخ َال َف ِنى الش ُي ْو ُخ ُث َّم َت َال َق ْول ُه َت َعالى ْ ف َط َال َع َل ْي ِه ُم ا َال َم ُد َف َق َس ْت ُق ُل ْو ُب ُه ْم.َ “Aku wasiat-amanatkan kepadamu terhadap pemuda-pemuda (angkatan muda) supaya bersikap baik terhadap mereka. Sesungguhnya hati dan jiwa mereka sangat halus. Maka sesungguhnya Tuhan mengutus aku membawa berita gembira, dan membawa peringatan. Angkatan mudalah yang menyambut dan menyokongaku, sedangkan angkatan tua menentang dan memusuhi aku. Lalu Nabi membaca ayat Tuhan yang berbunyi: “Maka sudah terlalu lama waktu (hidup) yang mereka lewati, sehingga hati mereka menjadi beku dan kasar”. Ahli hikmah mengatakan, siapa yang tumbuh pada masa mudanya dengan orientasi, akhlak, kepribadian, karakter tertentu, maka rambutnya akan memutih dalam kondisi ia memiliki karakter yang telah diperjuangkannya itu (man syabba syaaba ‘alaihi). Imam Syafii mengatakan : Sungguh pemuda itu distandarisasi dari kualitas ilmu dan ketakwaannya. Jika keduanya tidak melekat pada struktur kepribadiannya.Ia tidak layak disebut pemuda. Pemuda hari ini adalah pemimpin di masa depan (syubbanul yaum rijalul ghod). Allah Subhanahu Wata’ala mengingatkan kepada kita agar tidak meninggalkan generasi yang lemah. Lemah iman, lemah ilmu, lemah akhlak, dan lemah ekonomi.
ْ ْ َ َّ َول َي ْخ َش ال ِذ ْي َن ل ْو َتَر ُك ْوا ِم ْن َخل ِف ِه ْم َ ُذ ّر َّي ًة ِض َع ًافا َخ ُافوا َع َل ْيه ْم َف ْل َي َّت ُقوا هللا ِ ِ ًَو ْل َي ُق ُول ْوا َق ْو ًال َسد ْيدا ِ
Artinya: Dan hendaklah takut (kepada Allah) orang-orang yang sekiranya mereka meninggalkan keturunan yang lemah
48
di belakang mereka yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraan) nya. Oleh sebab itu, hendaklah mereka bertaqwa kepada Allah, dan hendaklah mereka berbicara dengan tutur kata yang benar.” (QS: An-Nisa/4:9). Balasan Sesuai dengan Perbuatan Hadits ini menunjukkan bahwa balasan yang didapat seseorang sesuai dengan perbuatannya. Al Jazau ‘ala jinsil ‘amal. Al Ujratu ‘ala qadril masyaqqah (pahala itu berbanding lurus dengan tingkat kepayahan). Barangsiapa yang menjaga (syariat/batasan) Allah, niscaya Allah akan menjaganya. Hal yang semakna dengan ini sangat banyak dijumpai dalam al-Quran maupun hadits, di antaranya:
َ َّ ِإ ْن َت ْن ُص ُروا الل َي ْن ُصْر ُك ْم َو ُي َث ِّب ْت أ� ْق َد َام ُك ْم
“Jika kalian menolong (agama) Allah, niscaya Allah akan menolong kalian, dan mengokohkan kaki-kaki kalian.” (QS: Muhammad:7)
49
ْ ْ َفاذ ُك ُرو ِني أ�ذ ُكْر ُك ْم
“Maka ingatlah Aku, niscaya Aku akan mengingat kalian.” (Q.S al-Baqarah:152)
أ ُ أ وف ِب َع ْه ِد ُك ْم ِ � َو� ْوفوا ِب َع ْه ِدي
“Dan penuhilah perjanjian denganKu, niscaya Aku penuhi perjanjian dengan kalian.” (QS: al-Baqarah:40). (Dalam faidah yang disarikan dari Jaami’ul Uluum wal Hikaam karya Ibnu Rajab) Point-poin pesan Nabi tersebut bisa disimpulkan 1. Jagalah Allah, niscaya Allah akan menjagamu 2. Jagalah Allah, niscaya engkau akan dapati Allah di hadapanmu 3. Jika engkau meminta, mintalah kepada Allah 4. Jika engkau meminta tolong, mintalah tolong hanya kepada Allah 5. Ketahuilah, sekiranya semua umat berkumpul untuk memberikan kepadamu sesuatu manfaat (keuntungan), maka hal itu tidak akan kamu
peroleh selain dari apa yang sudah Allah tetapkan untuk dirimu 6. Sekiranya mereka pun berkumpul untuk melakukan sesuatu yang membahayakan kamu, niscaya tidak akan membahayakan kamu kecuali apa yang telah Allah tetapkan untuk dirimu 7. Pena-pena telah diangkat dan lembaran-lembaran telah kering. Artinya, pena yang menuliskan taqdir telah diangkat (tidak menulis lagi) dan lembaran-lembaran yang ditulisnya pada Lauhul Mahfudzh sudah kering, tidak akan lagi tambahan dan pengurangan. Taqdir semua makhluk yang telah Allah tuliskan, dan hanya Allah saja yang tahu, tidak akan pernah berubah sama sekali.
Oleh Biro Kepatuhan Syariah LAZNAS Inisiatif Zakat Indonesia
LAZNAS IZI berhasil meluncurkan situs yang bernama Zakatpedia.com. Melalui Zakatpedia.com ini IZI bermaksud agar mempermudah masyarakat untuk menunaikan zakat cukup mengunjungi situs ini dan klik jumlah nominal yang akan ditunaikan. Selain itu, Zakatpedia.com juga sebagai mesin crowdfunding (urun dana) berbasis teknologi informasi untuk melakukan penggalangan dana dengan jumlah besar sebagai upaya memodali suatu program pemberdayaan masyarakat dhuafa melalui 8 asnaf zakat. Melalui Zakatpedia.com selama kurun waktu lima bulan berhasil menghimpun dana ZIS hingga 1 Miliar yang terdiri dari berbagai program yang IZI sediakan seperti Rumah Singgah Pasien, Program Kaki Palsu, Peduli Dunia Islam, Beasiswa Pendidikan Dhuafa dan Pembinaan Mualaf.
Belum Zakat? Zakatpedia.com aja!
Lembaga Amil Zakat Nasional Surat Keputusan Menteri Agama Republik Indonesia No. 423 Tahun 2015
KANTOR PUSAT IZI (Inisiatif Zakat Indonesia) Jl. Raya Condet No 54 D-E Batu Ampar Jakarta Timur 13520 - Indonesia Telp.: (021) 87787325 Fax.: (021) 87787603
50
KEPEMIMPINAN
Melayani dengan Hati Wildhan Dewayana, S.T., M.Si
Direktur Utama LAZNAS Inisiatif Zakat Indonesia
H
idup ini pada hakikatnya melayani orang-orang di sekitar kita. Bagi orang tua, hidup melayani anak. Bagi anak, hidup melayani orang tua. Bagi karyawan dan pebisnis hidup adalah melayani customer, baik customer external maupun internal. Bagi Amil Zakat, senantiasa melayani para Mustahik dan Muzaki dengan sesuai misi yang diamanatkan kepadanya. Melayani bukan sekedar melayani, layanilah sepenuh hati. Mengapa harus sepenuh hati? Karena hati itu ibarat teko atau ceret. Apabila di dalam teko terisi air susu maka saat dituang keluarnya susu. Namun apabila di dalam teko yang tersedia air yang keruh maka yang keluar adalah air yang keruh. Bila hati kita bersih maka yang terucap adalah kata-kata yang baik. Sebaliknya bila hati kita kotor maka yang keluar adalah kata-kata yang tidak bersahabat, cenderung menyakiti dan mendemotivasi orang lain. Dengan demikian melayani yang terbaik dimulai dari hati yang bersih. Nah, agar hati bersih maka set-
51
idaknya bisa dilakukan dengan beberapa cara. Pertama, pastikan yang masuk ke dalam teko adalah air yang bersih. Dengan kata lain, pastikan yang masuk ke dalam pikiran dan hati adalah informasi atau ilmu yang bergizi. Apa yang kita baca, dengar,
bersih. Jauhkan penyakit-penyakit hati seperti dengki, malas, iri, sombong, ingkar, dan sejenisnya. Yakinlah bahwa pasti ada kebaikan dan hikmah di setiap peristiwa Ketiga, pastikan bahwa setiap orang yang kita layani itu mulia. Begitu kita bertemu dengan orang lain tanamkan dalam hati “ini orang penting” oleh karena itu saya harus memuliakannya dan melayaninya dengan sepenuh hati. Siapakah orang yang Anda muliakan? Bayangkan Anda sedang melayani orang tersebut walau bentuk fisik dan penampilannya berbeda. Kita semua adalah pelayan dan yang memenangkan persaingan diantara kita adalah yang melayaninya dengan sepenuh hati. Apalagi jika yang kita layani adalah Allah, Rasul, agama, dan umatnya.
“Melayani bukan sekedar melayani, layanilah sepenuh hati. tonton dan saksikan adalah hal-hal yang positif dan memberi nilai tambah. Selain membuang-buang waktu, membaca, mendengar dan menonton acara yang tak bermutu itu merusak pikiran dan hati kita. Kedua, pastikan juga wadah atau tekonya bersih. Wadah ilmu itu adalah pikiran dan hati. Maka pastikan melatih diri untuk memiliki pikiran dan hati yang
Sudahkah itu kita lakukan?
MELAYANI DENGAN SENYUM
Program Kaki Palsu yang diinisiasi oleh LAZNAS Inisiatif Zakat Indonesia (IZI) hingga kini telah ditunaikan kepada 245 penyandang disabilitas. Dan Kaki Palsu ini tidak dipungut biaya. Karena IZI begitu Memudahkan. Karena IZI begitu Memudahkan.
Rek. an. Inisiatif Zakat Indonesia
BNI 700.121.009
BNI Syariah 121.555.4448
Lembaga Amil Zakat Nasional Surat Keputusan Menteri Agama Republik Indonesia No. 423 Tahun 2015
KANTOR PUSAT IZI (Inisiatif Zakat Indonesia) Jl. Raya Condet No 54 D-E Batu Ampar Jakarta Timur 13520 - Indonesia Telp.: (021) 87787325 Fax.: (021) 87787603
52
Donasi Rumah Nyaman Untuk Adik Ramdan
Namanya Ramdan, seorang warga Kabupaten Bandung berusia 11 tahun yang menderita penyakit kanker kulit. Keluarganya mengungkap, penyakit yang dialami Ramdan tidak bisa disembuhkan dalam ilmu kedokteran. Pasalnya, Ramdan telah menjalani delapan kali operasi. Kondisi tubuhnya sama sekali tidak dapat berinteraksi dengan sinar, baik sinar matahari maupun sinar lampu. Dalam kehidupan sehari-hari, Ramdan hanya ditemani oleh keluarganya. Namun Adik Ramdan tidak berkecil hati, dirinya tetap bersemangat untuk belajar. Disisi lain, kondisi rumah yang ditinggali oleh Ramdan memang memprihatinkan. Rumah bermodelkan panggung ciri khas adat Sunda yang terbuat dari kayu dan bilik tersebut membuat banyaknya cahaya yang masuk ke dalam rumah. Oleh sebab itu, Lembaga Amil Zakat Nasional (LAZNAS) Insiatif Zakat Indonesia (IZI) mengajak kepada Para Pembaca, Muzakki serta Donatur untuk patungan Donasi membangun Rumah Nyaman untuk Adik Ramdan. Adapun jumlah biaya membangun rumah untuk Ramdan sebesar Rp 200.000.000,-. Untuk informasi penyaluran donasi bisa disalurkan melalui dibawah ini:
Rek. an. Inisiatif Zakat Indonesia
BNI 700.121.009
BNI Syariah 121.555.4448
Lembaga Amil Zakat Nasional Surat Keputusan Menteri Agama Republik Indonesia No. 423 Tahun 2015
KANTOR PUSAT IZI (Inisiatif Zakat Indonesia) Jl. Raya Condet No 54 D-E Batu Ampar Jakarta Timur 13520 - Indonesia Telp.: (021) 87787325 Fax.: (021) 87787603
53