M A K A L A H Upaya Pencegahan Dan Penanggulangan Ptm Kelompok 5.docx

  • Uploaded by: Icha Pulungan
  • 0
  • 0
  • June 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View M A K A L A H Upaya Pencegahan Dan Penanggulangan Ptm Kelompok 5.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 1,775
  • Pages: 12
MAKALAH

PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN PENYAKIT TIDAK MENULAR

Kelompok 6 : 1. Khoirunnisa Mardiah Sari

17030014

2. Andi Yahya Siregar

17030015

PROGRAM STUDI ILMU KESEHATAN MASYARAKAT STIKES AUFA ROYHAN PADANGSIDIMPUAN 2019

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat nikmat-Nya makalah yang berjudul ”PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN PENYAKIT TIDAK MENULAR” ini dapat selesai dalam jangka waktu yang telah ditetapkan. Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Epidemiologi Penyakit Tidak Menular, dimana sumber materi diambil dari beberapa media pendidikan, dan media internet guna menunjang keakuratan materi yang nantinya akan disampaikan.

Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun sangat kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini.

Semoga makalah ini dapat menambah wawasan dan berguna bagi pembaca khususnya mahasiswa STIKES Aufa Royhan Padangsidimpuan dan bermanfaat untuk pembangunan wawasan dan peningkatan ilmu pengetahuan bagi kita semua.

Padangsidimpuan, 26 Maret 2019

Penulis

ii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..............................................................................................................ii DAFTAR ISI........................................................................................................................... iii BAB I

PENDAHULUAN ...................................................................................................... 1

1.1

Latar Belakang ............................................................................................................ 1

1.2

Rumusan Masalah ......................................................................................................... 2

1.3

Tujuan ........................................................................................................................... 2

BAB II

PEMBAHASAN ....................................................................................................... 3

2.1

Pengertian Penyakit Tidak Menular.............................................................................. 3

2.2

Upaya Pencegahan Penyakit Tidak Menular .............................................................. 3

2.3

Contoh Penyakit Tidak Menular dan Upaya Penanggulangan ................................... 5

BAB III 3.1

PENUTUP ............................................................................................................... 8 Kesimpulan.................................................................................................................. 8

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................... 9

iii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Perhatian terhadap penyakit tidak menular makin hari makin meningkat karena semakin meningkatnya frekuensi kejadiannya pada masyarakat. Dari 10 penyebab kematian, 2 diantaranya- Penyakit jantung dan stroke – adalah penyakit tidak menular. Keadaan ini terjadi di dunia, baik di negara maju maupun negara ekonomi-rendah dan menengah. Bahkan kanker (paru), sebagai penyakit kronis, menduduki peringkat ketiga penyebab kematian di negara maju. Selama ini epidemiologi kebanyakan berkecimpungan menangani masalah penyakit menular, bahkan epidemiologi terasahanya menangani masalah penyakit menular. Karena itu, epidemiologi hampir selalu dikaitkan dan dianggap hanya sebagai epidemiologi penyakit menular. Hal ini tidak dapat disangkal jika dikaitkan dengan sejarah perkembangannya yang berlatar belakang penyakit menular. Sejarah epidemiologi memang bermula dengan penanganan masalah penyakit menular yang merajalela dan banyak menelan korban pada waktu itu. Namun kemudian, perkembangan sosio-ekonomi dan cultural bangsa dan dunia menuntut epidemiologi untuk memberikan perhatian kepada penyakit tidak menular karena sudah mulai meningkat dan cenderung sesuai dengan perkembangan masyarakat. Pentingnya pengetahuan tentang penyakit tidak menular (selanjutnya disingkat PTM) melatarbelakangi dengan kecenderungan semakin meningkatnya prevalensi PTM dalam masyarakat, termasuk kalangan masyarakat Indonesia. Bangsa Indonesia yang sementara membangun dirinya dari suatu negara agraris yang sedang berkembang menuju masyarakat industri membawa kecenderungan baru dalam pola penyakit dalam masyarakat. Perubahan pola struktur masyarakat agraris ke masyarakat industri banyak memberi andil terhadap perubahan pola fertilitas, gaya hidup dan sosial ekonomi, yang pada gilirannya dapat memicu peningkatan PTM. Perubahan pola dari penyakit menular ke penyakit tidak menular ini lebih dikenal dalam sebutan transisi epidemiologi. Pembahasan epidemiologi PTM tidak dapat melepaskan diri dari konsep epidemiologi sendiri dalam menangani masalah penyakit. Selanjutnya, akan dibicarakan konsep PTM sebagai penyakit dari segi epidemiologi, frekuensi dan beban PTM sebagai masalah kesehatan, pengetahuan tentang faktor penyebab/faktor resiko, dan strategi upaya pencegahan serta perencanaan terkait.

1

1.2 Rumusan Masalah a. Apa pengerian penyakit tidak menular ? b. Bagaimana upaya pencegahan penyakit tidak menular ?

1.3 Tujuan a. Untuk mengetahui pengertian penyakit tidak menular b. Untuk mengetahui bagaimana upaya pencegahan penyakit tidak menular

2

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Penyakit Tidak Menular Istilah penyakit tidak menular dipakai dengan maksud untuk membedakan kelompok penyakit-penyakit lainnya yang tidak termasuk dalam penyakit menular. Pengelompokan penyakit menular dalam sejarahnya, lebih dulu menemukan istilah untuk dirinya ketika penyakit-penyakit tersebut sedang menyerang dunia dan masyarakat dengan cara menular. Penyakit-penyakit lainnya yang sifatnya tidak menular, dikelompokkan sebagai penyakit tidak menular. Istilah PTM kurang lebih mempunyai kesamaan dengan beberapa sebutan lainnya, seperti : a. Penyakit kronis b. Penyakit non-infeksi c. New communicable diseases d. Penyakit degenerative e. Penyakit perilaku Kesamaan penyebutan ini tidaklah sepenuhnya memberikan kesamaan penuh antara satu dengan yang lainnya. Penyakit kronis dapat dipakai untuk PTM karena kelangsungan PTM biasanya bersifat kronis (menahun) atau lama. Namun demikian ditemukan juga penyakit tidak menular yang keselangsungan mendadak atau akut, misalnya keracunan. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sendiri mempergunakan istilah penyakit kronis (chronic diseases) untuk penyakit-penyakit tidak menular. Yang dimaksud dengan penyakit kronis ini memang jenis-jenis penyakit yang bersifat kronis dan tidak memperhatikannya dari segi apakah menular atau tidak..

2.2

Upaya Pencegahan Penyakit Tidak Menular

A. Tingkat Pencegahan Prinsip upaya pencegahan lebih baik dari sebatas pengobatan tetap juga berlaku dalam PTM. Dikenal juga keempat tingkat pencegahan seperti berikut ini: 1. Pencegahan Primordial Upaya ini dimaksudkan memberi kondisi pada masyarakat yang memungkinkan penyakit itu tidak mendapat dukungan dari kebiasaan, gaya hidup dan faktor resiko lainnya. Upaya pencegahan ini sangat rancu dan tidak hanya merupakan upaya dari pihak kesehatan

3

saja. Prakondisi harus diciptakan dengan multimitra. Misalnya menciptakan prakondisi sehingga masyarakat merasa yakin bahwa rokok itu suatu kebiasaan yang kurang baik dan masyarakat mampu bersikap positif terhadap bukan perokok. Pada prinsipnya upaya pencegahan primodial adalah : a. Mempertahankan gaya hidup yang sudah ada dan benar dalam masyarakat b. Melakukan modifikasi, penyesuaian terhadap risiko yang ada atau berlangsung dalam masyarakat Misalnya dengan diet asam lemak jenuh untuk pencegahan penyakit jantung. Masyarakat suatu daerah biasanya sudah punya pola makanan tersendiri yang mendukung pola diet asam lemak jenuh. Upaya pencegahan premodial diarahkan untuk mempertahankan kebiasaan pola makan yang sudah ada atau membuat modifikasi cara makan yang sudah ada dengan tetap mendkung tujuan makanan yang mengandung asam lemak jenuh. 2. Pencegahan Tingkat Pertama, yang meliputi : a. Promosi kesehatan masyarakat, misalnya : 

Kampanye kesadaran masyarakat



Promosi kesehatan



Pendidikan kesehatan masyarakat

b. Pencegahan khusus, misalnya : 

Pencegahan keterpaparan



Pemberian kemopreventif

3. Pencegahan Tingkat Kedua : a. Diagnosis dini, misalnya dengan melakukan screening b. Pengobatan, misalnya kemotrapi atau tindakan bedah

B. Contoh Upaya Pencegahan Upaya pencegahan PTM ditujukan kepada faktor risiko yang telah diidentifikasi. Misalnya pada stroke, hipertensi dianggap sebagai faktor risiko utama di samping faktor risiko lainnya. Upaya pencegahan stroke diarahkan kepada upaya pencegahan dan penurunan hipertensi. Selain itu ada pendekatan yang menggabungkan ketiga bentuk upaya pencegahan dengan 4 faktor utama yang mempengaruhi terjadinya penyakit (gaya hidup, lingkungan, biologis dan pelayanan kesehatan). Misalnya, untuk pencegahan primer stroke dilakukan intervensi terhadap : 4

1) Gaya hidup, dengan melakukan reduksi stres, makan rendah garam, lemak dan kalori, exercise, no smoking, dan vitamin 2) Lingkungan dengan menyadari stres kerja 3) Biologi, dengan memberikan perhatian terhadap faktor risiko biologis (jenis kelamin, riwayat keluarga) 4) Pelayanan kesehatan, dengan memberikan health educations dan pemeriksaan tensi

Strategi Pencegahan Hipertensi/Stroke pada Dewasa 30-44 Tahun Upaya

Gaya Hidup

Lingkungan

Biologi

Pelayanan

Pencegahan Pencegahan Primer

 Reduksi stres  Diet



rendah

garam



 No smoking

Pencegahan Sekunder

 Manajemen



stres

Faktor resiko 

Edukasi

kerja positif

keluarga dan

pasien

Perubahan

tingginya

turunkan

kerja

lemak

tensi

Lingkungan

Konseling





Aspirin



Obat-

keluarga



obatan,

 Berhenti

untuk

Edukasi relaksasi

efek

sampingan

rokok  Vitamin Pencegahan Tersier

 Reduksi stres



 Diet  Berhenti rokok

Keamanan



diri 

Kepatuhan



Edukasi

berobat

terhadap

Dukungan



Edukasi

efek

keluarga



Terapi

samping

Bicara

2.3 Contoh Penyakit Tidak Menular dan Upaya Penanggulangan A. Penyakit Jantung Koroner dan Pencegahannya Penyakit jantung koroner merupakan salah satu bentuk utama penyakit kardiovaskuler (penyakit jantung dan pembuluh darah) menjadi penyebab kematian nomor wahid di dunia. Penyakit Jantung Koroner ini bukanlah penyakit meular tetapi dapat ditularkan. Kemungkinan penularan tersebut adalah melalui suatu bentuk penularan sosial yang berkaitan 5

dengan gaya hidup masyarakat. Karena itu, penyakit ini berarti berkaitan dengan keadaan sosial ekonomi masyarakat. PJK bukan disebabkan oleh kuman, virus ataupun mikroorganisme lainnya tetapi banyak menyerang banyak orang. Sebagai organisme hidup kuman-kuman umumnya menyerang setiap orang. PJK dapat menyerang banyak orang, hanya saja masih bersifat selektif. Ada beberapa kelompok atau karakteristik tersendiri dari orang-orang yang senang diserang PJK. Arus modernisasi yang disusul dengan perubahan gaya hidup dapat dianggap sebagai kuman pembawa penyakit ini. Upaya Pencegahan Penyakit Jantung Koroner a. Pencegahan Primordial, yaitu upaya pencegahan munculnya faktor predisposisi terhadap PJK dalam suatu wilayah dimana belum tampak adanya faktor yang menjadi resiko PJK b. Pencegahan Primer, yaitu upaya awal pencegahan PJK sebelum seseorang menderita. Dilakukan dengan pendekatan communiti berupa penyuluhan faktorfaktor resiko PJK terutama pada kelompok resiko tinggi. c. Pencegahan Sekunder, yaitu upaya mencegah keadaan PJK yang sudah pernah terjadi untuk berulang atau menjadi lebih berat. Disini diperlukan perubahan pola hidup (terhadap faktor-faktor yang dapat dikendalikan) dan kepatuhan berobat bagi mereka yang sudah menderita PJK. d. Pencegahan Tersier, yaitu upaya mencegah terjadi komplikasi yang lebih berat atau kematian. B. Penyakit Stroke dan Pencegahan Stroke adalah suatu penyakit defisit neurologis akut yang disebabkan oleh gangguan pembuluh darah otak yang terjadi secara mendadak dan menimbulkan gejala dan tanda yang sesuai dengan daerah otak yang terganggu. Sebagian besar penyakit ini biasa dijumpai pada usia diatas 55 tahun. Stroke banyak ditemukan pada pria dibandingkan pada wanita Upaya Pencegahan Stroke a. Pencegahan Primer 

Gaya hidup : Reduksi stres, makan rendah garam, lemak dan kalori, tidak merokok



Lingkungan : Kesadaran atas stres kerja



Biologi : Perhatian terhadap faktor resiko biologis (jenis kelamin, riwayat keluarga)



Pelayanan Kesehatan : Pemeriksaan Tensi

6

b. Pencegahan Sekunder 

Gaya Hidup : Manajemen stres, makanan rendah garam, stop merokok, penyesuaian gaya hidup



Lingkungan : Penggantian kerja jika diperlukan



Biologi : Pengobatan yang patuh dan cegah efek samping



Pelayanan Kesehatan : Pendidikan pasien dan evaluasi penyebab sekunder

c. Pencegahan Tersier 

Gaya Hidup : Reduksi stres, stop merokok



Lingkungan : Jaga keamanan dan keselamatan (rumah lantai pertama pakai wheel-chair), dan family support



Biologi : Kepatuhan berobat terapi fisik dan speach therapy



Pelayanan Kesehatan : Emergency medical technic, asuransi

7

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan Istilah PTM kurang lebih mempunyai kesamaan dengan beberapa sebutan lainnya, seperti : f. Penyakit kronis g. Penyakit non-infeksi h. New communicable diseases i. Penyakit degenerative j. Penyakit perilaku

Pencegahan Primordial adalah Upaya ini dimaksudkan memberi kondisi pada masyarakat yang memungkinkan penyakit itu tidak mendapat dukungan dari kebiasaan, gaya hidup dan faktor resiko lainnya. Pencegahan Tingkat Pertama, yang meliputi : a. Promosi kesehatan masyarakat, misalnya : 

Kampanye kesadaran masyarakat



Promosi kesehatan



Pendidikan kesehatan masyarakat

b. Pencegahan khusus, misalnya : 

Pencegahan keterpaparan



Pemberian kemopreventif

Pencegahan Tingkat Kedua : a. Diagnosis dini, misalnya dengan melakukan screening b. Pengobatan, misalnya kemotrapi atau tindakan bedah

8

DAFTAR PUSTAKA

Ahlbom dan S. Norel: Editor: Suhardi, Januar Ahmad. 1992. Pengantar Epidemiologi Modern. Yayasan Essentia Medica. Beaglehole, R., R.Bonita, T. Kjellstrom. 1993. Basic Epidemiology Geneva: WHO Gordis, Leon. 1983. Epidemiology and Health Risk Assesment. New York: Oxford University Press Green L.W, et al. 1980. Health Education Planning: A Diagnostic Approach. Mayfield Publishing Company. Indan Entjang. 1979. Ilmu Kesehatan Masyarakat. Bandung: Alumni. Rothman KJ. 1986. Modern Epidemiology. Boston/Toronto: Little, Brown and Company

9

Related Documents


More Documents from "tarek"