LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN PENGURUS TEATER SMP NEGERI 5 KOTA SUKABUMI PERIODE 2013-2014
I. PENDAHULUAN Puji syukur ke hadirat Allah SWT yang telah mencukupkan nikmat dan karuniaNya kepada kami para pengurus sehingga kami dapat menjalankan tugas dan tanggung jawab yang diamanahkan pada masa kepengurusan periode 2013-2014 ini. Shalawat dan salam dihadiahkan kepada Rasul tercinta, Muhammad SAW. sebagai uswatun hasanah,teladan terbaik sepanjang zaman. Perjuangan dan ketekunan beliau sangat perlu kita contoh sebagai sikap hidup dan landasan amaliyah (etos kerja) dalam mewujudkan usaha dan cita-cita. Dalam kesempatan ini kami pengurus teater SMPN 5 Sukabumi Periode 20132014 akan melaporkan beberapa hal sebagai bentuk pertanggungjawaban atas tugas dan tanggung jawab kami selama periode kepengurusan. A. Pandangan Umum OrganisasiTeater SMPN 5 Kota Sukabumi adalah organisasi yang didirikan pada tanggal 27 Februari 1992 sebagai wadah ekstrakurikuler yang bergerak di bidang seni akting, Teater Dor memiliki peran utama, tidak hanya mewujudkan pembentukan kualitas pribadi siswa yang kreatif dan cerdas secara intelektual, tetapi juga sebagai wadah pengeskpresian emosional yang dibawanya menempatkan organisasi ini sebagai barometer dan mediator seluruh kegiatan Ektrakurikuler yang ada di SMPN5 Kota Sukabumi Pernyataan di atas sangat beralasan, karena seluruh organisasi ekskul SMPN 5 baik OSIS,Pramuka, PMR, maupun Paskibra, dalam segala aktivitasnya harus dilandasi oleh nilai-nilai seni, Sejak didirikannya di SMPN 5 Kota Sukabumi, Teater mengalami pergantian pengurus setiap tahun untuk satu periode kepengurusan. Dalam usia yang relatif tua ini, Teater telah berupaya semaksimal mungkin berbuat yang terbaik untuk membantu dalam mengembangkan misinya, di samping menyadari pula betapa banyak kekurangan disana-sini yang perlu dibenahi pada masa mendatang. Untuk melanjutkan pengembangan misi eskul menuju hasil yang lebih baik di masa mendatang, Teater terus berbenah diri dan mendapatkan hasil yang merupakan bekal bagi anggota untuk menjalankan roda organisasi dan melanjutkan regenerasi kepemimpinan. B. Kondisi Ideal Organisasi Suatu organisasi dikatakan ideal apabila program-program kerjanya terlaksana dengan baik sesuai dengan program yang telah direncanakan. Begitu juga dengan Teater DOR yang memiliki susunan program kerja yang harus dilaksanakan dengan sebaik-baiknya. Dalam menjalankan aktivitas organisasi, Teater beracuan kepada program dan schedule kerja yang telah disahkan dalam rapat kerja (raker).
n
C. Kondisi Ril Organisasi Setelah satu tahun masa kepengurusan Periode 2013-2014, Teater telah berupaya melaksanakan program-program kerja secara maksimal sesuai dengan kemampuan dengan kerja sama yang kuat antar sesama pengurus dan dukungan para anggota serta pembina. Namun demikian, masih banyak pula program kerja yang belum dapat terlaksana. Hal itu dikarenakan kesibukan dengan penyelesaian tugas-tugas belajar dan waktu yang terbatas untuk melaksanakan program kerja tersebut. Meskipun Teater DOR dapat berupaya maksimal dalam melaksanakan program kerja, namun di tubuh organisasi ini masih terdapat sejumlah anggota yang kurang aktif dan kurang memiliki kesadaran untuk berjuang bersama-sama untuk meningkatkan kualitas kerja organisasi. Dalam menyikapi hal ini, pengurus telah melakukan teguran dan pendekatan dengan memberi kesadaran dan mengajak kembali aktif bergabung di organisasi. Hasil yang diperoleh dari teguran dan pendekatan ini, ada yang kembali aktif dan ada yang dikeluarkan statusnya sebagai anggota, karena sudah tiga kali berturut-turut mendapat teguran, namun belum ada perubahan. II.
LAPORAN BIDANG-BIDANG Kepengurusan Teater Periode 2013-2013, diuraikan sebagai berikut: 1) Program Kerja Umum 2) Sekertariat (Terlampir) 3) Keuangan (Terlampir)
A. Program kerja yang terlaksana 1. Divisi Mentoring 1. Nama Program
:1). Pelatihan rutin setiap minggu. 2). Latihan gabungan 3). Pelatihan di luar sekoah. 4). Partisipasi Lomba dan Event 5). Recruiting anggota baru
Hasil Pelaksanaan : Terlaksana : Program ini belakangan tidak rutin dilaksanakan. Hal ini disebabkan ketidaksiapan para anggota dalam memegang amanah dan tanggung jawab. B. Program kerja yang belum terlaksana 1). Membuat pagelaran.
C. Hambatan Program Di dalam menjalankan sebuah organisasi tentu tidak selamanya memperoleh keberhasilan, terkadang juga terganjal oleh suatu kegagalan. Kegagalan bukanlah suatu masalah besar atau suatu hal yang memalukan, akan tetapi kegagalan adalah suatupengalaman yang sangat berharga dan awal dari sebuah keberhasilan di masa yang akan datang dan pelajaran bagi generasi selanjutnya.Beberapa hambatan Teater DOR dalam periode 2013-2014 adalah sebagai berikut : 1) Beberapa diantara anggota mengikuti lebih dari 1 (satu) organisani, dan sebagian ada yang mengikuti bimbingan belajar dan lain sebagainya. Sehingga para pengurus dan anggota tidak aktif mengikuti rutinitas kegiatan pelatihan organisasi. 2) Kurangnya disiplin jam pelatiahan dan pemakaian kaus tim. 3) Kurangnya Kerjasama komunikasi antar kepengurusan Teater Dor pada kepengurusan Periode 2013-2014 ini menyadari masih banyak kekurangan yang harus diperbaiki, diantaranya kurangnya kesadaran para anggota untuk mematuhi peraturan yang ada. Dengan kondisi seperti ini, diharapkan kepada pengurus yang akan datang agar lebih mampu menggiring dan menyadarkan para anggota untuk mematuhi peraturan yang telah ditentukan oleh Teater DOR. D. Upaya yang Dilakukan dalam Mengatasi Kegagalan Organisasi Untuk mengatasi masalah yang dihadapi Teater selama satu tahun periode kepengurusan, maka ada beberapa solusi yang dapat diteruskan ke depan agar kepengurusan periode berikutnya tampil lebih baik dan dapat berusaha keluar dari sisi kelemahan yang dialami Teater DOR saat ini. Solusi tersebut dapat berupa upaya sebagai berikut: 1. Teater harus meningkatkan disiplin dalam rutinitas pelatihan dan disiplin dalam pelaksanaan program. Dalam pelatihan, seluruh anggota hadir tepat waktu dan sanksi keterlambatan dan ketidakhadiran tanpa keterangan harus diperketat. Bagi yang terlambat dan tidak hadir ketika latihan diproses dengan hukuman disiplin yang mendidik. Hal ini merupakan salah satu cara mencegah sekaligus mengatasi agar persentase ketidakdisiplinan dan ketidakaktifan anggota Teater semakin mengecil. 2 Selalu evaluasi atau diskusi internal rutin usai pelatihan guna membahas persiapan dan penyelenggaraan program minggu depan/bulan depan, sambil terus mengevaluasi dan mencari solusi dari persoalan internal yang muncul ketika pelatihan berlangsung. Tindakan ini merupakan usaha preventif agar kelemahan di tubuh organisasi tidak membesar dan segera dapat diatasi. 3. Untuk membuka kesadaran yang mendalam dan cinta pada organisasi, pengurus Teater harus mempertajam materi dan pendekatan mentoring yang lebih menarik dan kreatif.
Apabila upaya ini optimal dilakukan, dapat diperkirakan anggota yang kurang aktif dan kurang disiplin mudah-mudahan akan berubah menjadi aktif dan disiplin. Kegiatan mentoring ini akan membuka hati mereka untuk menemukan jati dirinya dan rasa bertanggung jawab (sense of responsibility) terhadap organisasinya.
III. SEKERTARIS
Perlombaan yang pernah diikuti : Festifal kabaret yang diselenggarakan oleh SMAN3 Kota Sukabumi(The Game) Event yang pernah diikuti : Ikut memeriahkan acara ulangtahun Kota Sukabumi Ikut memeriahkan MTV Exit Ikut memeriahkan acara “Ngabuburit bareng Kabaret” Ikut memeriahkan acara “Hari Guru” (Musium) Ikut memeriahkan acara “Gebyar Five Matrix” (Ibu) Mengikuti acara demo dalam rangka “MOPD” (Ayah)
Mengkuti acara perpisahan kelas 9 dan kenaikan kelas(Satria Garuda)
Rekab Absen Teater DOR selama satu tahun “2014” Nama Anggota
Sakit
Izin
alva
Ananda Reni Syifa
√
√
√
Anastasya Tiara Kasih
√
√
√
Aliyadira kholqi
√
√
√
Cantika Nur Esa
√
1
√
Tasya Nabila . F
√
√
√
Ahmad Taha Tolu
√
√
√
Cahaya Hamidah
√
√
√
Derya Selda
√
1
√
Desi Permatasari
√
√
√
Puji
√
√
√
Futri
2
√
√
Rival
√
√
√
Villania
√
√
√
Keterangan :
Anggota awal tahun 2014 jumlah keseluruhan 27 anggota Perempuan : 25 orang Laki-laki : 2 orang Anggota Dor 2014-2015 jumlah keseluruhan 13 anggota Perempuan : 11 orang Laki-laki : 2 orang IV. KONDISI KEUANGAN
Bendahara telah bekerja keras untuk mengumpulkan uang kas dari kalangan pengurus dan anggota, namun sebagian di antara pengurus dan anggota belum memiliki kesadaran bahwa Kas Teater digunakan untuk kepentingan organisasi, bukan untuk keperluan pribadi atau golongan. Kondisi seperti ini harus menjadi perhatian pengurus baru yang akan memegang tonggak estafet kepengurusan Teater DOR di masa mendatang. Bulan JUNI PEMASUKAN : - Uang Kas : Rp965.000 - Rumah Hantu (GFM) : Rp261.000 PENGELUARAN : TOTAL:
- Baju Teater Dor : Rp37.000 - Rp965.000 + Rp261.000 – Rp37.000 = Rp1,189,000,00,-
Bulan APRIL-MEI: PEMASUKAN : - Uang Kas : Rp211.000 PENGELUARAN : - Rp134.000 TOTAL: - Rp211.000 - Rp134.000 : Rp77.000,00,Bulan JUNI : PEMASUKAN : -Uang Kas : Rp94.000 TOTAL : -Rp94.000 Bulan NOVEMBER : PEMASUKAN : -Uang Kas : Rp3,220,000 -Dagang : Rp143.000 PENGELUARAN: - Ngaret (Nabuburit Bareng Kabaret) : Rp3,220,000 TOTAL : -Rp3,220,000 + Rp143,000 – 3,220,000 = Rp143,000,00,-
VII. P E N U T U P Demikianlah laporan pertanggungjawaban ini kami sampaikan. Selaku Pengurus Teater Periode 2013-2014, kami mohon maaf yang sebesar-besarnya atas segala kekurangan dalam menjalankan tugas dan amanah organisasi. Selanjutnya, kami mengucapkan terima kasih yang tulus kepada Bapak Pembina,dan Pelatih teater atas segala bimbingan, kritik dan saran yang selama ini diberikan kepada Teater. Kami yakin semua bimbingan, kritik dan saran adalah untuk menjadikan Teater lebih baik pada masa yang akan datang. Dalam penutup laporan ini, ada beberapa butir kesimpulan yang dapat kami paparkan sebagai telaah terhadap perjalanan kepengurusan Teater Periode 2013-2014, sebagai berikut: A. Kesimpulan Selama Periode 2013-2014. Hal ini terlihat dari dua sisi utama;Teater mampu merekrut anggota-anggota baru yang dari tahun ke tahun semakin meningkat dan hampir 65 % program kerja dapat terlaksana dengan baik. Meski demikian, di tubuh organisasi ini masih terdapat sejumlah anggota yang kurang aktif dan kurang memiliki kesadaran untuk berjuang bersama-sama untuk meningkatkan kualitas kerja organisasi. Untuk mengatasi hal tersebut, Teater harus meningkatkan disiplin dalam rutinitas pelatihan dan pelaksanaan program. B. Saran-saran Kepada pengurus baru yang akan melanjutkan perjuangan Teater ke depan agar dapat meningkatkan kualitas kinerja kepengurusannya dan fokus pada tujuan Teater, sehingga lebih baik dari kepengurusan sebelumnya. Di samping itu, kepada para anggota diharapkan agar tetap konsisten pada jalan latihan. Contoh yang baik-baik, dan tingkatkan lagi kelebihan yang sudah dimiliki pengurus lama dan perbaikilah kekurangan yang kami miliki. Kami serahkan dan kami amanahkan Teater ini kepada kepengurusan yang akan terpilih, dengan harapan Teater menjadi lebih baik di masa mendatang. Akhir kata, kami pengurus lama mengucapkan selamat kepada pengurus baru dalam mengemban amanah organisasi tercinta ini, semoga kalian sukses membawa bahtera Teater sampai kepada tujuan yang diamanatkan. Perbaikilah Teater dalam rangka mengembangkan misi dan visi Teater Dor, mudah-mudahan Allah swt. senantiasa ridha terhadap aktivitas yang kita laksanakan.
PENGURUS TEATER DOR
SMP NEGERI 5 KOTA SUKABUMI PERIODE 2013-2014
Sekertaris
Pengawas
Cantika Nur Esa
Ananda Reni Syifa
Pembina
Drs.Dadan mulyadansyah M.Pd
21,Februari, 2014