Lp Dismenore.docx

  • Uploaded by: Dhona
  • 0
  • 0
  • May 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Lp Dismenore.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 1,365
  • Pages: 9
BAB I PENDAHULUAN

A

Latar Belakang Masalah Menstruasi merupakan suatu peristiwa pengeluaran darah, mukus dan sel-sel epitel dari uterus secara periodik. Menstruasi merupakan bagian dari komponen penting dalam siklus reproduksi wanita (female reproductivecycle, FRC) (Reeder, et al., 2011). Usia normal bagi perempuan pertamakali mengalami menstruasi pada usia 12 atau 13 tahun. Tetapi sebagianperempuan ada yang mengalami menstruasi awal yaitu pada usia 8 tahunatau ada juga yang mengalami menstruasi lambat yaitu pada usia 18 tahun. Menstruasi sendiri akan berhenti dengan sendiri pada saat wanita sudahmemasuki usia 40-50 tahun atau yang sering disebut menopause. Padasebagian perempuan yang sedang menstruasi biasanya mengalami rasa nyeritiba-tiba yang biasa disebut dengan istilah Dismenore (Sukarni & Margarethdalam Purba, et al., 2013). Dismenore adalah nyeri yang terjadi pada saat menstruasi dan inidapat mengganggu produktifitas sehari-hari (Kasdu, 2005). Dismenore atau nyeri haid merupakan keluhan ginekologi yang umum dialami perempuan.Nyeri haid ini merupakan suatu gejala dan bukan suatu penyakit. Biasanya nyeri yang dialami yaitu nyeri kram pada perut bagian bawah dan bisa menjalar ke punggung (Kasdu, 2005). Nyeri haid atau dismenoresendiri dibagi menjadi dua yang pertama yaitu dismenore primeryang belum ditemukan penyebab pastinya dan terjadi sebelum usia 20 tahun, sedangkan yang kedua adalah dismenore sekunderyang jelas sudah ada penyebab pasti seperti kelainan patologis atau kandungan dan biasanya terjadi diatas usia 20 tahun (Bobby & Hotma, 2004). Menurut Wiknjosastro (2007) dalam penelitian Purwani, et al., (2010) ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi kejadian dismenore diantaranya faktor fisik yang lemah atau kurang gerak dan faktor psikologis yaitu adanya stress. Dismenoreini dirasakan sebelum atau selamamenstruasi, saat dismenoresering muncul rasa mual, pusing dan bahkan lemas. Hal ini dapat memaksa penderita untuk istirahat dan tidak dapat melakukan aktivitas sehari-hari, seringkali perempuan terutama remaja putri meninggalkan aktivitasnya, membolos jam pelajaran dan bahkan tidak mengikuti kegiatan sekolah.

B

Tujuan Penelitian a. Tujuan Umum Remaja mengetahui tentang Dismenore b. Tujuan Khusus 1. Remaja mengetahui pengertian Dismenore 2. Remaja mengetahui macam-macam Dismenore 3. Remaja mengetahui faktor penyebab Dismenore 4. Remaja mengetahui derajat Dismenore 5. Remaja mengetahui tanda gejala Dismenore 6. Remaja mengetahui penanganan Dismenore

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. DISMENORE 1. Pengertian Dismenore Secara etimologi, dismenore berasal dari kata yunani yaitu dys yang berarti sulit, nyeri, abnormal, meno yang berarti bulan danrrhea yang artinya aliran atau arus. Sehingga dismenoredidefinisikan sebagai aliran menstruasi yang sulit (difficultmenstrual flow) atau menstruasi yang mengalami nyeri (painfulmenstruation) (Anugroho & Wulandari, 2011). MenurutProverawati (2012) dismenore merupakan nyeri panggul yangdisebabkan oleh menstruasi dan produksi zat prostaglandin.Menurut Simanjutak (2008) dismenore merupakan nyeri sewaktu haid yang sedemikian hebatnya sehingga memaksa penderita untuk istirahat. Nyeri terasa diperut bagian bawah atau di daerah bujur sangkar michaelis. Nyeri terasa sebelum atau selama menstruasi yang dapat bersifat kolik atau terus menerus. Definisi lain mengatakan dismenore adalah suatu keadaan aliran siklusmenstruasi yang sulit dan nyeri (Calis, et al., 2009). 2. Klasifikasi atau macam-macam Dismenore Menurut Simanjutak (2008), secara klinis dismenore terbagijadi dua, yaitu : a. Dismenore Primer Merupakan bentuk nyeri haid yang dijumpai tanpa kelainanpada alatalat genital yang nyata (Holder, et al., 2009).Dismenore primer biasanya terjadi 12 bulan atau lebih setelahmenarche, karena siklus haid

pada

bulan-bulan

pertamamenarche

umumnya

berjenis

anouvulator yang disertai denganrasa nyeri (Simanjutak, 2008).Rasa nyeri timbul tidak lama sebelum haid atau bersama-samadengan haid dan berlangsung dalam beberapa jam,namun ada beberapa kasus dapat berlangsung sampai beberapahari (Simanjutak, 2008). Rasa nyeri yang dirasakan dapat menjalar sampai punggung bawah akibat penerusan nyerimelalui saraf spinal (Hillard, 2006). b. Dismenore Sekunder Nyeri haid yang disebabkan oleh penyakit tertentu yangberhubungan dengan alat reproduksi wanita (Simanjutak,2008). 3. Faktor penyebab Dismenore

a. Dismenore Primer Menurut Proverawati (2012) penyebab pasti dismenoreprimer belum diketahui secara pasti, tetapi ada beberapa faktorsebagai penyebab dismenore primer antara lain : 1) Faktor Kejiwaan atau Psikis Remaja atau ibu-ibu yang memiliki emosi tidak stabilakan lebih mudah mengalami nyeri menstruasi. 2) Faktor Endokrin Timbulnya nyeri menstruasi diduga karena kontraksirahim (uterus) yang berlebihan. Menurut Novak danReynold dalam Wiknjosastro (2005) yang melakukanpenelitian pada uterus kelinci berkesimpulan bahwahormon esterogen merangsang kontraktilitas uterus,sedangkan hormon progesteron menghambat ataumencegahnya. 3) Faktor Prostaglandin Teori ini menyatakan bahwa nyeri menstruasi timbulkarena peningkatan produksi prostaglandin (oleh dindingrahim) pada saat menstruasi. Hal ini sebagai anggapanmendasar pengobatan dengan anti prostaglandin untukmeredakan nyeri menstruasi. 4) Faktor Konstitusi Faktor ini erat hubungannya dengan faktor kejiwaanatau psikis yang dapat menurunkan nyeri. Faktor-faktor iniadalah anemia, penyakit menahun dan sebagainya dapatmenimbulkan dismenore. 5) Faktor Alergi Faktor alergi ditemukan setelah memperhatikan adanyahubungan antara dismenore dengan urtikaria, migrain atauasma bronkhial dan penyebab alergi adalah toksin haid. 6) Status Gizi Kurangnya vitamin B (terutama B6), vitamin E,vitamin C, magnesium,

zat

besi,

mangan

dan

asam

lemaklinoleat

menyebabkan makin beratnya gejala sindromepremenstruasi. b. Dismenore Sekunder Dismenore

sekunder

disebabkan

oleh

kondisi

patologikyang

teridentifikasi atau kondisi iatrogenic di uterus, tuba,ovarium atau pada peritoneum pelvis. Nyeri ini umumnyaterjadi saat proses-proses

patologik tersebut mengubah tekanandidalam atau disekitar pelvis, membatasi

aliran

darah,

ataubahkan menyebabkan iritasi

di

peritoneum pelvis (Smith,2003). 4. Derajat Dismenore Dismenore secara siklik dibagi menjadi beberapa tingkat keparahan (Manuaba, 2007) yaitu : a. Dismenore ringan, yaitu berlangsung beberapa saat danpenderita masih mampu melakasanakan aktifitasnya b. Dismenore sedang, yaitu penderita hanya memerlukan obatpenghilang nyeri dan masih bisa melakukan aktifitasnya c. Dismenore berat, yaitu penderita sudah tidak mampumelakukan aktifitasnya

dan

memerlukan

istirahat

sampaibeberapa

hari.

Dismenore berat ini bisa disertai sakit kepala,sakit pinggang, diare dan rasa tertekan karena nyeri dismenoreyang dirasakan. 5. Tanda gejala Dismenore Menurut Hendrik dalam Purwanti (2014), terdapat tanda-tandadismenore seperti : a. Dismenore Primer Terjadi rasa nyeri pada bagian bawah perut, seperti kramatau mulas. Rasa nyeri ini menyebar ke daerah punggung ataupangkal kaki dan nyeri ini berlangsung sebelum menstruasi dan24 jam selama mulai menstruasi. Nyeri berkurang atau mulaihilang setalah 2 hari menstruasi. Selain nyeri pada perut bagianbawah, nyeri ini disertai sakit kepala, mual dan muntah, susahbuang air besar, diare dan sering buang air kecil. b. Dismenore Sekunder Dismenore sekunder terjadi bila ada kelainan yang menetapseperti infeksi nyeri terasa sebelum haid, pada myomasubmukosa, polyp corpus uteri nyeri bersifat kolik, dan padaendometriosis nyeri disebabkan oleh tumor. Nyeri ini masihterasa atau terjadi setelah haid pada retroflexio uteri fixate. 6. Penanganan Dismenore a. Distraksi Distraksi atau mengalihkan perhatian ke hal lainsehingga dapat menurunkan rasa cemas terhadap nyeri.Salah satu distraksi yang

dilakukan

adalah

menurunkan

denganmenggunakan

nyerifisiologis,

stress

musik

dan

karena

kecemasan

dapat dengan

caramengalihkan perhatian seseorang terhadap nyeri yangdirasa. b. Olahraga Olahraga merupakan salah satu teknik relaksasi.Salah satu olahraga untuk penderita dismenore yangefektif yaitu senam dismenore. Senam dismenore

ataulatihan

gerak

fisik

ini

dapat

menghasilkan

hormonendorphin. Endorphin itu sendiri adalah neuropeptideyang dihasilkan tubuh pada saat relaksasi. Peningkatanendorphin ini sangat berhubungan erat denganpenurunan rasa nyeri. c. Bio feedback Merupakan terapi yang bisa dilakukan denganmemebrikan informasi, misalnya ketegangan. Terapi inidigunakan untuk menghasilkan relaksasi dan efektifuntuk menurunkan ketegangan otot. d. Hipnosis diri Hipnosis

dapat

membantu

mengurangi

persepsinyeri

melalui

pengaruh sugesti positif. Suatupendekatan yang holistik, hipnosis diri inimenggunakan sugesti diri dan tentang perasaan yangrileks. Metode hipnosis diri ini sama dengan melamun,karena konsentrasi yang intensif akan mengurangikonsentrasi stress karena individu hanya berkonsentrasipada satu pikiran saja. e. Stimulasi kutaneus Stimulasi pada kulit yang dilakukan untukmenghilangkan nyeri. Stimulasi kutaneus ini dapatdilakukan dengan massase, mandi air hangat,

kompresair

hangat

atau

kantong

es

dan

stimulasi

elektriktranskutan (TENS) hal ini merupakan cara-carasederhana dalam menurnkan nyeri. Salah satupemikiran bahwa cara ini menyebabkan pelepasanendoprhin sehingga memblok transmisi stimulasi

nyeri.Stimulasi

kutaneus

dengan

menggunakan

kompreshangat karena respon lokal terhadap panas terjadimelalui ujung syaraf yang berada di dalam kulit.Keuntungan dari cara ini adalah dapat dilakukandirumah dan penderita dismenore dapat mengontrolnyeri dan penanganannya. f. Penerangan dan Nasehat

Penderita perlu diberi penjelasan bahwa dismenoremerupakan gangguan saat menstruasi yang tidakberbahaya untuk kesehatan. Perlu adanya penjelasandan diskusi untuk cara hidup, pekerjaan, kegiatan danlinkungan

penderita.

Kemungkinan

adanya

salahinformasi

mengenai haid yang perlu dibicarakan, sertanasehat tentang makanan sehat, istirahat yang cukupdan olahraga yang berguna.

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan Remaja mengetahui mengenai pengertian, macam,faktor,derajat,tanda gejala dan penanganan Dismenore

DAFTAR PUSTAKA

Anugroho, D & Wulandari, A. 2011. Cara Jitu Mengatasi Nyeri Haid.Yogyakarta: ANDI.

Hillard,

P.A.J.

2006.

Dysmenorrhea.

Pediatrics

in

Review.

27:64-

71.http://proquest.umi.com/pqdweb?index=90&did=785908271&SrchMode=1. Diunduh 3 Oktober 2014 pukul 20:15.

Manuaba, I.B.G. 2007. Pengantar Kuliah Obstetri. Jakarta: EGC.

Proverawati,

A.

2012.

Menarche

Menstruasi

Pertama

Penuh

Makna.

Yogyakarta:Mutia Medika.

Purwanti. 2014. Asuhan Kebidanan pada Remaja dengan Dismenore Primer di STIKES ‘Aisiyah Yogyakarta.

Saifuddin A.B, Rachimhadhi T. ed Ilmu Kandungan. Jakarta: PT BinaPustaka Sarwono Prawirohardjo. Simanjutak, P. 2008. ‘Gangguan Haid dan Siklusnya’. In: Winkjosastro H,

Smith,

R.P.

2003.

Dysmenorhea:

Etiology,

Diagnosis

and

Therapy.http://www.womenshealthapta.org/csm2003/4656.pdf. Diunduh 3Oktober 2014 pukul 21:30.

Winkjosastro.

2005.

PustakaPrawirohardjo..

Ilmu

Kebidanan.

Edisi

3.

Jakarta:

Yayasan

Bina

Related Documents

Lp
August 2019 105
Lp
November 2019 101
Lp
May 2020 74
Lp
October 2019 102
Lp
October 2019 96
Lp Pneumoia.docx
December 2019 0

More Documents from "imam masrukin"

Amenorrhea Toroh.docx
May 2020 10
Pengelolaan Sda.pptx
December 2019 17
Lp Dismenore.docx
May 2020 11
Cover Lp.docx
May 2020 9
Modul 12 (pk).pptx
December 2019 21