Liturgi_remudi.docx

  • Uploaded by: Ester Anggita Sihombing
  • 0
  • 0
  • April 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Liturgi_remudi.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 4,076
  • Pages: 13
liturgi ReMudi Liturgi penciptaan MC 1 ; Penciptaan yang dilakukan Allah adalah sungguh luar biasa. Ia menjadikan yang tidak ada menjadi ada. Itu semua berawal dari firman yang abadi. Bagaimanakah penciptaan yang dilakukan oleh Allah. MC 2 ; matahari telah terbit, tanda sebuh kehidupan akan dimulai. Setiap hari akan membuahkan hikmat. Langit dan cakarawala akan berhias diri, semua menyatakan keindahan kepada bumi. Udara adalah salah satu hal yang sangat berharga bagi manusia. MC 3 ; Lihatlah rantai yang di ciptakan Allah. Polusi dinetralkan oleh tumbuh-tumbuhan dan menghasilkan oksigen. Hewan menghiasi alam raya dengan karyanya. MC 4 ; Ia ada bukan sebagai pelengkap, namun ia ada sebagai kebutuhan bumi. Rantai kehidupan itu menjadi lengkap dan menyambung kembali menciptakan sebuah lingkaran yang tidak dapat dipisahkan. Sungguh indah, damai dan tenteram menyelimuti bumi, sehingga kedinginan kasih tidak pernah tercipta. Semua menjadi hidup didalam kehangatan Allah ( Suara music : Air, Angin, Burung, Ombak dan Hewan lain) Liturgi Penciptaan Manusia MC 1 ; Manusia adalah salah satu makhluk hidup yang paling berharga yang diciptakan oleh Allah. Allah menjadikan manusia menurut gambar dan rupaNya. Ia menjadikan manusia agar dapat menguasai bumi dan segala sesuatunya. Marilah kita ikuti bagaimana penuturan Alkitab tentang penciptaan manusia ( adegan Adam dan Hawa diatas panggung) MC 2 ; Ketika itulah Tuhan Allah membentuk manusia itu dari debu tanah dan menghembuskan nafas kedalam hidungnya; demikianlah manusia itu menjadi makhluk yang hidup (Kej : 2:7) Tuhan Allah mengambil manusia itu dan menempatkannya dalam taman eden untuk mengusahakan dan memelihara taman itu ( Kej 2; 15) MC 3 ; Lalu Tuhan Allah memberikan perintah ini kepada manusia “Semua pohon dalam taman ini boleh kamu makan buahnya dengan bebas, tetapi pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat itu, janganlah kau makan buahnya, sebab pada hari engkau memakannya, pastilah engkau mati ( Kej 2:6-7) Liturgi Kejatuhan manusia dalam dosa

MC 1 ; Manusia tidak puas dengan apa yang ada padanya. Perintah Allah untuk tidak memakan buah ditengah-tengah taman ternyata telah dilanggar. Hal ini membuat manusia jatuh dari hadapan Allah. Bagaimanakah peristiwa itu terjadi? (Dialog: Adam, Hawa, Iblis) Liturgi kejahatan Manusia MC 1 ; Perbuatan dosa yang mengakibatkan manusia jauh serta diusir dari taman Eden, ternyata tidak membuat manusia bertobat. Peristiwa keberlangsungan manusia dalam kehidupannya dibumi ini juga tidak terlepas dari dosa MC 2 ; Setiap hari kita melihat kemajuan yang terjadi. Tekhnologi semakin canggih, hampir semua keinginan terpenuhi. Namun apa dampak yang dihasilkan? Lihatlah setiap manusia mementingkan dirinya sendiri, tidak ada perduli lagi dengan sesama. MC 3 ; kekuasaan yang melanda hati manusia telah menciptakan sifat egoisme, manusia lain yang tidak berkuasa kembali menjadi budak. Yang kuat semakin kuat, yang lemah semakin lemah, kaya semakin kaya, miskin semakin miskin, perbuatan baik diukur dengan uang. MC 4 ; Manusia hidup ditengah-tengah perhambaan akan uang. Adik tidak lagi menghargai abangnya, orang tua tidak lagi dianggap sebagai sumber hikmat Allah dan penghargaan semakin kurang. Marilah kita dengarkan penuturan puisi “ MENGAPA HARUS IMANUEL” Liturgi Janji Keselamatan MC 1 ; Allah tidak mampu melihat manusia terus hidup didalam dosa. Berasal dari hatiNya, Ia tergerak oleh belas kasihan yang dalam kepada manusia. Allah ingin manusia hidup dan beroleh keselamatan. Allah menginginkan kebaikan kembali kedalam kehidupan manusia. Sungguh Allah tidak menginginkan kematian orang fasik, namun Ia mengharapkan pertobatan dari kejahatannya menuju kebaikan. Allah berfirman ”Aku akan bertindak terhadap engkau: Aku akan memurnikan perakmu dengan garam soda dan akan menyingkirkan segala timah dari padanya. MC 2 ; Penuturan Allah itu bukanlah satu hal yang sia-sia. Demi kebaikan manusia, marilah kita kembali dari jalan kegelapan menuju terang Ilahi. Tidak berguna membangkang dihadapan Tuhan, sungguh Allah telah menyediakan tempat yng terbaik bagi manusia yang berkenan kepadaNya. Saat ini, ketika kita mendengar suara Allah, marilah kita meluluhkan hati kita, sehingga keselamatan yang daripada Allah tidak berlalu dari kita. Puisi (LAHIR DIHATIKU) Liturgi Kelahiran Yesus Kristus MC 1 ; Janji keselamataan yang telah Allah berikan kini disempurnakan. Bumi yang masih di diami kegelapan segera melihat terang. Siapakah Raja keselamatan yang dijanjikan Allah itu?

Marilah kita mendengar penuturan Alkitab MC 2 ; Dalam bulan ke enam Allah menyuruh malaikat Gabriel pergi ke sebuah kota di Galilea bernama Nazaret, kepada seorang perawan yang bertunangan dengan seorang bernama Yusuf dari keluarga Daud; nama perawan itu Maria (Adegan Malaikat : Salam Hai engkau yang dikaruniai, Tuhan menyertai engkau. Jangan takut hai Maria, sebab engkau beroleh kasih karunia dihadapan Allah. Sesungguhnya engkau akan mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki dan hendaklah menamai Dia Yesus. MC 3 ; (Adegan prajurit) Pada waktu kaisar Agustus mengeluarkan sebuh perintah, menyuruh mendaftarkan semua orang diseluruh dunia. (adegan Yusuf dan Maria). Demikian juga Yusuf pergi dari kota Nazaret di Galilea ke Yudea, kota Daud. Supaya mereka di daftarkan bersamasama dengan Maria, tunangannya yang sedang mengandung. MC 4 ; Ketika mereka disitu, tibalah waktunya bagi Maria untuk bersalin, dan ia melahirkan seorang anak laki-laki, anaknya yang sulung, lalu dibungkus dengan lampin dan dibaringkan dalam palungan, karena tidak ada tempat bagi mereka di tempat penginapan MC 1 ; Di daerah itu ada gembala-gembala yang tinggal di padang menjaga kawanankawanan ternak mereka waktu malam. Tiba-tiba berdirilah malaikat Tuhan didekat mereka (adegan malaikat) Malaikat 1; Jangan takut sebab, sebab sesungguhnya aku memberitakan kepadamu kesukaan besar untuk seluruh bangsa; Hari ini telah lahir bagimu Juruselamat, yaitu Kristus, Tuhan, di kota Daud dan inilah tandanya bagimu; Kamu akan menjumpai seorang bayi dibungkus dengan kain lampin dan terbaring dalam palungan Malaikat 2; Kemuliaan bagi Allah ditempat yang maha tinggi dan damai sejahtera diantara manusia yang berkenan kepadaNya. Gembala; Marilah kita pergi ke Betlehem untuk melihat apa yang terjadi disana, seperi yang diberitakan Tuhan kepada kita. MC 2 ; Allah telah menggenapi janjiNya. Seorang Raja yang memerintah telah lahir. pemerintahanNya tidak akan berkesudahan. Mari kita lantunkan kembali nyanyian para Malaikat beserta para bala tentara surga yang menyatakan kemuliaan Allah MC 3 ; Pujilah dia dengan sorak-sorai, pujilah Dia dengan gambus dan kecapi, pujilah Dia dengan sangkakala, biarlah segala yang bernafas memuji memuliakan nama Tuhan.

MC 4 ; Lihatlah kesempurnaan kini telah lahir, bumi penuh dengan sukacita. Alam raya berkumandang, dari lembah ke lembah, dari bukit ke bukit, sudut-sudut kota dan alam-alam desa, seluruhnya menyuarakan keagungan sang Raja yang telah lahir. “Lihatlah, Aku menjadikan segala sesuatunya”, itulah firman Tuhan yang saat ini telah nyata. Kemuliaan bagi Engkau ditempat yang maha tinggi. Amin Liturgi Pendahuluan Prolog : Tuhan adalah khalik semesta alam. Karya ciptaanNya yang menjadi saksi tentang kemahakuasaanNya, yang dengannya kita pun harus bersyukur dengan segala kerendahan hati untuk mengagungkan Tuhan Yesus kita harus bersyukur atas segalah berkat yang telah Ia berikan kepada kita. Mari kita mendengarkan liturgi pendahuluan. Liturgi 1: Pada hari ini, penting sekali untuk kita renungkan kembali, perbuatan Tuhan Allah yang penuh rahmat dan penuh kasih itu, sehingga kita mau terbuka untuk menerima yang baru dari Tuhan kita. Liturgi 2: Tuhan telah menciptakan dunia ini dan segalah isinya dengan baik, tetapi manusia sering berbuat diluar kehendak Tuhan dan tidak bertanggung jawab dihadapan Tuhan, sehingga pengertian kita manusia tentang kebenaran Tuhan menjadi semua dan abstrak, bahkan buah hidup manusia sering menghasilkan yang asam dan yang pahit. Liturgi 3: Memang Tuhan Allah telah menciptakan dunia ini dengan segalah isinya dan memberikan tanggung jawab kepada manusia untuk mengusahakan, mengolah dan memeliharanya, tetapi kita manusia sering menjadi congkak dan sombong bahkan lupa diri. Liturgi 4: Ya Tuhan, pada manusia kini kejahatan manusia smakin merajalela, dimana-maa terjadi perampokan, penodongan, pemerkosaan, penindasan bahkan pembunuhan. Terjadi ketidakadilan dan ketidakpastian hokum, semuanya itu akan melahirkan kemisikinan dan kesengsaraan bagi kami umat manusia. Litugi 5: Tuhan kita adalah Allah yang maha baik, biarlah Dia yang semakin kita agungkan setiap waktu. Biarlah kita semakin kecil dihadapanNya seperti Yohanes Pembaptis, sehingga kelak kita menjadi yang terbaik didalam kerajaanNya yang kekal. Amin. 10. Kantata “Alam Raya” Tuhan menciptakan semua isi bumi ini dengan firmanNya yang ajaib, karna itu Tuhan sajalah yang layak untuk dipuji. Mari kita mendengarkan kantata. Alam raya menyanyikan kemulianNya Cakrawala memasyurkan karya tanganNya Lalalalalalalala.. Dengan firmanNya yang ajaib Tercipta karyaNya siang dan malam Langit dan bumi semua yang ada Burung burung berkicauan Menyambut sang surya Bunga bermekaran alam riang-riang Memuji namaNya

Semesta bernyanyi karena kasihNya Tak berubah sampai selamanya Puji agungkan namaNya Hanya Tuhanlah yang layak untuk dipuji 2x

11. Liturgi Penciptaan Prolog : Semua isi bumi telah diciptakan Tuhan melalui firmannya. Langit menceritakan kemuliaan Tuhan, angkasa raya memberitahukan keagungan ciptaanNya. Malam bersahut-sahutan dengan siang, tidak ada yang tersembunyi di hadapan Tuhan, semua diciptakanNya dengan begitu indahnya. untuk itu marilah kita mendengarkan liturgi penciptaan yang telah Allah lakukan. Liturgi 1: Matahari Telah Terbit, Tanda Sebuah Kehidupan Yang Akan Dimulai. Setiap Hari Akan Membuahkan Hikmat. Sampai Malam Tiba, Matahari Akan Berganti Dengan Bulan, Maka hari akan berlalu, hikmat akan tinggal. Liturgi 2: Langit dan cakrawala saling berhias diri, semua menyatakan keindahan kepada bumi. Langit dalam kemegahannya mencoba membantu mempertahankan ke-eksisan bumi dengan menaungi dari panas matahari. Liturgi 3: Hewan juga tidak ketinggalan. Hewan menghiasi alam raya dengan karyanya. Ia ada bukan sebagai pelengkap, namun ia ada sebagai salah satu kebutuhan bumi. Rantai kehidupan itu menjadi lengkap dan menyambung kembali menciptakan sebuah lingkaran yang tidak dapat dipisahkan. Liturgi 4: Sungguh indah, damai dan tentram menyelimuti bumi, sehingga kedinginan kasih tidakpernah tercipta. Semua menjadi hidup di dalam kehangatan Allah. Liturgi 5: Darat tempat berpijak, agar manusia, pohon dan hewan memiliki tempat untuk meletakkan kepalanya. Tidak ada yang kurang, semua menjadi baik. Tanah menjadi saksi setiap peristiwa yang terjadi di bumi. Liturgi 6: Laut yang biru rumah sang ikan bertakhta menjadi hidup yang dipagari oleh darat dan tanah. Ikan akan menari ditengah gemerinciknya air bening. Ribuan pulau-pulau menjembatani antara darat dengan darat. Sungguh Allah yang menciptakan semuanya. Litugi 7: Ya Tuhan Allah, turunkanlah cahaya terang surgawi itu kepada kami, karena kami berjalan didalam kegelapan dunia, tidak ada yang dapat menutun kami kepada Tuhan selain Tuhan sendiri. Dari jurang maut didalam kegelapan dunia ini kami memanggil Engkau dan ingin turut serta memuji nama Tuhan. Litugi 8: Tuhan Allah yang menciptakan kami manusia dan mengasihi kami. Sebab itu ya Tuhan, dengarkanlah seruan kami supaya kami, memberitahkan Engkau didunia ini, sehingga seluruh dunia dan bangsa-bangsa ikut serta memuji NamaMu. 12. Koor Ibu – Ibu/ Maranatha.

13. Lagu Pujian “Tuhan Pimpin Anakmu” Mari kita hanya mengikut Tuhan saja, karna Tuhan akan memimpin kita di arus hidup yang menderas agar kita tidak tersesat.

1. Tuhan, pimpin anakMu, agar tidak tersesat. Akan jauhlah seteru, bila Kau tetap dekat Reff : Tuhan pimpin! Arus hidup menderas, Agar jangan ‘ku sesat, pegang tanganku erat’ 2. Hanya Dikau sajalah Perlindungan yang teguh. Bila hidup menekan, Kau harapanku penuh. 3. Sampai akhir hidupku, Tuhan, pimpin ‘ku terus. K’lak kupuji, kusembah Kau Tuhanku Penebus. 14. Kantata “Jangan Biarkanku sendiri” Kita hidup didunia ini harus mengikuti Kristus Tuhan, karna apabilah kita tidak mengikutinya maka kita tidak berguna, hilang dan tiada arti. Mari kita mendengarkan kantata. Memang tiada berguna Pabilah hidupku diluar Tuhanku Hilang dan tiada arti dan jalanku sesat Slamanya … Satu-satu kurasa beban hidup ini Oh… salahku sendiri Hanya satu ku pinta padaMu oh Tuhan Tolonglah … Pabilah semuanya ini datangnya dariMu oh Tuhan Jangan kau biarkan ku sendiri Tunjukanlah jalan padaku Sinarilah jalan hidupku jangan kau biarkan ku sendiri Karna memang tiada manusia yang luput dari dosa 15. Liturgi Kejatuhan Manusia Dalam Dosa Prolog : Hidup yang baik tidak mampu memuaskan hati manusia. Merasa kurang, itulah isi keinginnan manusia. Keinginan daging lebih ditinggikan, lebih memilih keinginan daging dari pada memuliakan nama Tuhan. Apakah yang terjadi ketika manusia hidup di dalam dosa? Mari kita mendengarkan liturgi Kejatuhan Manusia Dalam Dosa. Liurgi 1: Setiap hari kita melihat kemajuan yang akan terjadi. Tekhnologi semakin canggih, hampir semua keinginan terpenuhi. Namun apa dampak yang dihasilkan? Lihatlah setiap manusia mementingkan dirinya sendiri. Tidak ada yang perduli lagi terhadap Tuhan dan dengan sesamanya. Liurgi 2: Kekuasaan yang melanda hati manusia telah menciptakan sifat egoisme. Manusia lain yang tidak berkuasa kembali menjadi budak. Yang kuat semakin kuat, yang lemah semakin lemah. Liurgi 3: Kaya semakin kaya, miskin semakin miskin. Kebaikan di upayakan oleh pemerintahnya, dianggap sebagai dongeng belaka. Perbuatan baik diukur dengan uang. Manusia hidup ditengahtengah perhambaan akan uang. Liurgi 4: Hukum tidak dihargai, semua menganggap sebuah kebaikan. Menghalalkan segala cara adalah salah satu jalan pintas. Budaya “semau gue” semakin hidup. Teguran dan sapaan tidak lagi terngiang. Semua telah pudar. Liurgi 5: Kapan semua ini akan berakhir? Kerakusan manusia menciptakan bencana alam yang tidak dapat lagi dibendung. Pagar alam menjadi rusak dan bercacat. Hutan tidak lagi mampu bernyanyi. Laut tidak mampu lagi berkilauan. Udara tidak lagi bersih, air telah tercemar. Semua menjadi rusak.

Prolog :

16. Koor 17. Lagu pujian 18. Kantata “Haleluya” Memuji dan memuliakan namaNya, karna dia lahir kedunia ini untuk menedus dosa manusia. Mari kita mendengarkan kantata. Haleluya..haleluya Dia datang didunia puji Dia Heleluya semabah puji Dia Yang Raja yang maha mulia Yesus penebus sembah puji Dia Masyurkan namaNya (bagi umat manusia) Puji Dia sembah Dia Raja damai yang kudus Dia datang Puji Dia haleluya Haleluya… haleluya puji Dia 19. Liturgi Kelahiran Ia lahir kedunia ini dengan penuh kasih sayang, Ia lahir dikandang domba dengan kain palugan. Mari kita denarkan liturgi kelahiran. Litugi 1: Lukas 2: 1-2 Pada waktu itu Kaisar Agustus mengeluarkan suatu perintah untuk mendaftarkan semua orang di seluruh dunia. Inilah pendaftaran yang pertama kali diadakan se-waktu Kirenius menjadi wali negeri Siria. Litugi 2: Lukas 2: 3-5 Maka pergilah semua orang mendaftarkan diri masing-masing dikotanya sendiri. Demikian juga Jusuf pergi dari kota Nasareth di Galilea ke Yudea, ke kota Daud yang bernama Betlehem. Karena ia berhasal dari keluarga dan keturunan Daud. Supaya didaftarkan bersama-sama dengan Maria tunangannya yang sedang mengandung. Liturgi 3: Lukas 2: 6-7 Ketika mereka disitu, tibalah waktunya bagi Maria untuk bersalin, dan ia melahirkan seorang anak laki-laki, anaknya yang sulung, lalu dibungkusnya dengan lampin dan dibaringkannya diatas palungan karena tidak ada tempat bagi mereka dirumah penginapan. Litugi 4: Lukas 2: 8-9 Di daerah itu ada gembala-gembala yang tinggal di padang menjaga ternak mereka pada waktu malam. Tiba-tiba berdirilah seorang malaikat Tuhan didekat mereka dan kemudian Tuhan bersinar meliputi mereka dan mereka sangat ketakutan. Liturgi 5: Lukas 2: 10-12

Lalu kata malaikat itu kepada mereka”Jangan takut” sebab sesungguhnya aku memberitahkan kepadamu kesukaan besar untuk seluruh bangsa. Hari ini telah lahir bagimu Juruslamat, yaitu Kristus Tuhan di kota Daud. Dan inilah tandahnya bagimu: Kamu akan menjumpai seorang bayi dibungkus dengan lampin dan terbaring didalam palungan. Litugi 6: Lukas 2: 13-14 Dan tiba-tiba tampaklah bersama-sama dengan malaikat itu sejumlah besar bala tentara sorga yang memuji Allah katanya: Kemuliaan bagi Allah ditempat yang maha tinggi dan damai sejahtera dibumi diantara manusia yang berkenan kepadaNya. Litugi 7: Lukas 2: 15 Setelah malaikat-malikat itu meninggalkan mereka dan kembalilah kesorga, gembala-gembala itu berkata seorang kepada yang lain: “Marilah kita pergi kebetlehem untuk melihat apa yang terjadi disana seperti yang diberitahukan Tuhan kepada kita. Liturgi 8: Lukas 2: 20 Maka kembalilah malaikat-malikat itu sambil memuji dan memuliakan Allah karena segala sesuatu yang mereka dengar dan mereka lihat, semuanya sesuai dengan apa yang telah dikatakan kepada mereka. 20. Kantata “Kebaikan-Mu Tuhan” Bertrima kasilah kepada Tuhan atas pengasihanNya kepada kita orang-orang berdosa sepatutnya kita sadar atas kebaikanNya kepada kita sepanjang Zaman. Mari kita mendengarkan kantata. Trima kasih Tuhan atas pengasihan Tlah kau berikan, kepada diri ku orang berdosa Kini aku sadar, kebaikan Mu ya Tuhan Dan tak akan pudar, dalam hidupku Sepanjang zaman Selama hidup didunia Aku tak melupakannya, kasihMu tiada duaNya Dan abadi selamanya kini dan nanti disurga Bimbing aku senantiasa, untuk menyatakan kasihMu Tanpa putus asa tandaNya ku hidup dari kasihMu 21. Liturgi Penggenapan Dua ribu tahun yang lalu firman Allah itu telah menjadi manusia. Ia hidup ditengah-tengah kita. Ia berkomunikasi dengan kita. Saat ini ketika peristiwa itu kita kenang, apa yang akan kita perbuat? Mari kita dengarkan litugi Penggenapan. Liturgi 1: Dua ribu tahun yang lalu, Yesus hidup ditengah-tengah kita, Ia lahir melalui Maria bundaNya. Ia memberitahukan bahwa kerajaan Allah sudah dekat. Liturgi 2: Saat ini kita ingin bersama-sama dengan Yesus kembali. Ketika malaikat menyuarakan bahwa Raja damai itu telah datang, kita merasa aman dan tentram, tidak ada yang kurang. Liturgi 3: Saat ini, mari kita membuka hati kita.. biarkan Kristus bertakhta di relung hati kita yang terdalam. Mari kita berikan hidup kita, sehingga semuanya menjadi sebuah kesempurnaan kembali, sama seperti ketika Allah menjadikan dunia ini, baik dan sempurna. Prolog :

Litugi 4:

Litugi 5:

Liturgi 6:

Liturgi 7: Liturgi 8:

Mengapa engkau masih dalam kegelapan? Lihatlah surya abadi telah terbit. Ia hadir dan menerangi alam raya. Kegelapan telah disingkirkan, asalkan engkau membuka hatimu, sinar itu akan meresap. Aku percaya akan janji Tuhan melalui para nabi dijaman dahulu, dan telah lama aku menantikan kasih Allah, supaya aku dapat bersekutu dengan Dia saat ini dan disini. Itulah persekutuan didalam kasih dan anugerah Allah. Aku mendengar nyanyian malikat Tuhan, aku melihat cahaya sorgawi dibawa mereka untuk menyinari dunia ini. Cahaya terang sorgawi itulah yang mempertemukan Allah dengan kita manusia. Mataku memandang kelangit jelaslah kulihat kedamaian Allah, yang turun ke atas bumi ini. Oleh karena itu, aku akan bertobat sebab janji anugerah Allah itu adalah benar adanya. Fiman itu telah menjadi daging dan diam diantara kita, dan kami melihat kemuliaanNya, yaitu kemulian anak Tunggal Bapa, penuh dengan kasih dan kebenaran. Pergilah kerumah saudarasaudaraku, katakanlah kepada mereka bahwa “Tuhan telah menang”. 22. Puisi “Sukacita yang Besar” Sukacita yang besar telah diberikan kepada kita Oleh karena Yesus, Sang Juru Selamat yang telah lahir ke dunia Mari kita bersujud menyembah-Nya Bersorak tak henti memuji-Nya Nyanyikan lagu untuk memuliakan-Nya Yesus, Sang Juru Selamat kita Lahir dalam kesederhanaan Membawa kita dalam kehidupan yang kekal Mari tetap teguh beriman di dalam Yesus Sampai selama-lamanya ... mari kita setia pada-Nya 23. Lagu Pujian “Kau slalu Punya Cara” Jangan pernah kita ragu akan kedahsyatanNya. Segala perbuatanNya ajaib, Dia slalu punya cara untuk menolong kita. Kau selalu punya cara untuk menolongku Kau selalu punya jalan keajaibanMu Kau dahsyat dalam segala perbuatanMu Dan ku tenang didalam caraMu Tak kan ku ragu Tuhan JanjiMu yang menghidupkanku Hanya padaMu Tuhan ku berseru Dan mataku tertuju padaMu Kau selalu punya cara untuk menolongku Punya jalan keajaibanMu Kau dahsyat dalam segala perbuatanMu Dan ku tenang didalam caraMu Dan ku tenang didalam caraMu

24. Liturgi Ragam Profesi

Prolog : Petani:

ge- rengge:

Begitu banyak profesi didunia ini, setiap profesi yang mereka lakukan merkea selalu merasa profesi mereka yang palin benar dan paling hebat. Mari kita mendengarkan liturgi ragam profesi. Saya seorang petani yang baik dan jujur, sya tidak pernah korupsi dimana-mana, tanpa saya! Kalian semua tak akan pernah bias makan nasi, sayur-sayuran dan buah. Jadi akulah yang benar dalam hidup. (perlengkapan: cangkul/sabit, topic aping) Bah…bah…, menak ma hamu disi sude….! Ikan beras, sayur, buah, semuanya sibawa ke-onan dan yang bawakan itu adalah kami angka parengge-renge. Jadi jangan satupun dari kamu semua yang menganggap dirinya yang paling benar dan berjasa. Coba bayangkan… mau jadi apa semua hasil bumi tanpa kami parengge-rengge… ha.. ha.. (perlengkapan: timbangan dan keranjang)

-tiga Minyak: Eh..eh…, dainang, kalu tidak ada minyak…, entah minyak apapun itu… mana mungkin kalian semua bias berpergian kemana-mana. Kamu semua tidak akan dapat menyelesaikan tugasnya tanpa minyak… Jadi akulah yang paling benar… (sambil berseru): minyak…, minyak…, kompor akan menyalah dengan minyak…, motor, kapalpun akan hidup bila ada minyak…, minyak…, minyak…, (perlenkapan: corong jiregen) Pengusaha :

(sambil bertelpon): iya..iya Pak, sudah selesai rancangannya… tendernya nanti sehabis tahun baru.. Ok.. sampai ketemu.. Lihat..!! Aku selalu mengerjakan segala proyek pembangunan,, didesa, dikota, untuk kamu semua… Karena aku, ada sekolah, rumahsakit, jalan, dsb. Jadi semua terlaksana gara-gara ide, gagasanku dan perkerjaanku.. jelaskan!! (perlengkapan: Hp dan tas)

Guru: Kamu bisa mahir menulis, membaca, berhitung, karna siapa? Karena pegusha, karna petani, karna parminyak? Karena siapa, kalau bukan karena aku? Kamu tahu siapa aku? Aku guru, jadi jangan banyak omonganlah…Guru dulu baru yang lain.. dan gurulah yang paling benar. (perlengkapan: pakaian seragam guru dan kaca mata) Polisi: Lihat aku, lihat seragamku, lihat diriku… gagahkan? Itulah aku…! Polisi Republik Indonesia karna kesatuanku, ditugaskan diseluruh Wilayah Kesatuan Negara ini, sekarang aku ada di Kecamatan ini. Tugasku : menjadi pengayom masyarakat, mengangkap dan membereskan segala tindakan criminal, melaksanakan segalah sesuatu berdaskan Undang-undang Hukum Pidana dan Perdata di Republik ini. Pokoknya … idih capek deh!!! Jadi, akulah yang paling bejasa… Paham!! (perlengkapan : Pakian Polisi) Tentara:

Bah…, perasaa, ho polisi! Loreng, garang, berani, tangkas, cepat, itulah aku! Menjaga kedaulatan Negara ini, dari serangan dalam negeri sendiri maupun luar negeri. Siap bertempur digaris yang paling depan demi keutuhan negeri ini. Kemana? Kemana saja kami siap! Tentara Negara Republik Indonesia! Siap! Maju! Jalan! (perlengkapan: pakaian tentara)

Hakim:

(sambil mengetuk palu..tok..tok..tok), cukup, cukup, terlalu banyak omongan kamu semua… Siapa yang menghakimi? Siapa yang memberikan hukuman? Itulah saya, sya seorang hakim! Setiap perkara baik atau ringan maupun berat harus melalui pengadilan, mengerti! Jadi saya yang paling benar! (perlenkapan: pakaian hakim)

Dokter:

Hakim, tentara, guru, polisi, petani, dan semuanya… kalu sudah sakit.. dibawa kemana coba? Ke Dokter? Selain itu, kalau ada penyuluhan kesehatan dikecamatan ini, oleh siapa coba? Jelaslah Dokter? Nah, itu berarti kalau tidak ada dokter, maka sakit penyakit akan terus merambat. Jadi sadarlah coi… dokter yang palinbg betul…( perlengkapan; pakain dokter)

Pak Kades:

Kamu tinggal dimana? Apa nama desamu? Uda ada KTP-mu? Pokoknya segalah urusan warga Negara dan pendduduk setempat harus melalui Pak Kades, termasuk tentang pembangunan di suatu desa hanya saya; Pak Kades yang megetahuinya… jadi akulah yang paling benar.. Karena itulah aku dipilih ditingki Kissing( perlengkapan: Pakaian Kades)

Pak Camat:

Ido tutu, alai molo so adong Rekomendasi-hu, sundat do ulaon mi Bapak Kades name… bah… termasuk do penempatan angka guru, tentara, polisi, dokter, molo naeng magula di Luat on, na ingkon parjolo marboa-boa do tu ahu bah… autsugari ndang adong camat.. ndada mardalan dengan pamerentaan disada luat.. Ido kan? Jadi akulah yang paling berjasa..!! Pak Camat (perlengkapan: Pakaian Camat)

Pendeta:

Saudara/I ku sekalian, memang benar setiap orang dengan segala apa yang dilakukannya adalah sangat berjasa buat kehidupan orang lain, buat kemajuan dan perkembangan masyarakat di suatu lokasi di Indonesia ini, tetapi ingatlah, bahwa semua itu adalah anugerah dari Tuhan. Tidak satupun yang dapat kita banggakan berdasarkan kemampuan kita masing-masing, tidak stupun yang dapat kita lakukan karena kekutan yang kita miliki .. sekali-kali jangan… jangan pernah berpikiran dan berprinsip demikian. Karena Tuhan sangat benci dengan kesombongankesombongan yang demikian, nukankah Yesus berkata: “ Kamu adalah Garam dan Terang dunia, ai hamu do sira dohot panondang portibion”. Jadi lakukanlah itu semua dengan segenap doa dan hatimu, supaya semua berkenan bagi Allah dan senantiasa mencurahkan berkatNya kepada kita… Ok!! (perlengkapan: white Color dressed)

25. Koor PP Remaja GKPI 26. Lagu Pujian “Malam Kudus” Kita akan menyalakan lilin, kita angkat lagu pujian Malam kudus dengan setengah suara hanya singer yang menyanyikannya. Kami panggil untuk menyalakan lilin  Mewakili Pendeta : Pdt. M. H. Purba, S.Th  Mewakili Majelis :  Mewakili Orang Tua :  Ketua Panitia Natal : Leo Hutagalung  Mewakili BPH :  Mewakili Penasehat : 1. Malam kudus sunyi senyap. Dunia terlelap. Hanya dua berjaga terus ayah bunda mesra dan kudus anak tidur tenang, anak tidur tenang. 2. Malam kudus sunyi senyap. Kabar baik menggenggap bala sorga menyanyikannya, kaum gembala menyaksikannya lahir Raja Syalom, lahir Raja Syalom.

3. Malam kudus sunyi senyap. Kurnia dan berkat tercermin bagi kami terus diwajahMu, ya Anak kudus, cinta kasih kekal, cinta kasih kekal. 27. Firaman Tuhan 28. Lagu Pujian “Ikut Dikau Saja Tuhan” Kita telah mendengarkan Firman Tuhan bakilah kita mengikutinya saja supaya jalan kita tidak sesat seperti yang dikatakan Firman Tuhan “Mari Ikutlah Aku”. Mari kita responi firman Tuhan dengan bernyanyi “Ikut Dikau Saja Tuhan” Ikut dikau saja, Tuhan, jalan damai bagiku; Aku s’lamat dan sentosa hanya oleh darahMu Aku ingin ikut Dikau dan mengabdi padaMu: Dalam Dikau, Jurus’lamat, ‘ku bahagia penuh! Ikut Dikau di sengsara, kar’na janjiMu teguh: atas kuasa kegelapan ‘ku menang bersamaMu. Aku ingin ikut Dikau dan mengabdi padaMu: Dalam Dikau, Jurus’lamat, ‘ku bahagia penuh! 29. Persembahan 30. Lagu Pujian “ Ku Bawa Korban Syukur” Saat ku masuk kehadiratmu Kutersungkur dan sembahMu Kupersembahkan korban syukurku Yang terbaik bagiMu Kubawa korban syukur Ke tempat kudusMu Tuhan Hatiku limpah dengan syukur S’bab Tuhan baik selamanya S’bab Tuhan baik. 31. Doa Penutup Dan Berkat 32. Saat Teduh 1. Berita Penciptaan Kejadian 1:1-31; Kejadian 2:4-7; Kejadian 2:1-3; Mazmur 33:4-9; Mazmur 66:3-4; Mazmur 95:4-5; Mazmur 104:24; Mazmur 111:3+7; Yeremia 10:6+12 2. Kejatuhan Manusia ke dalam Dosa Kejadian 3:1-24, Kejadian 6:5-7; Kejadian 6:11-12;

3. Janji Kedatangan Juruselamat (Mesias) Mazmur 24:7-10; Yesaya 7:14; Yesaya 9:5-6; Yesaya 11:1-2; Yesaya 32:1; Yesaya 40:3-4; Yesaya 40:9; Yesaya 42:1; Yesaya 62:10; Zefanya 3:14; Zakharia 9:9; Yeremia 23:5; Mika 5:1 Lukas 1:68-79; 4. Kelahiran Juruselamat Lukas 2:11; Lukas 2:14; Matius 1:18-25; Matius 2:1-12; Lukas 1:26-38; Galatia 4:4; 5. Ucapan Syukur atas Keselamatan Mazmur 103:1-2; Mazmur 104:1-4; Matius 4:15-16; Lukas 1:46-55; Lukas 1:68-75; Lukas 2:14; Lukas 2:30-32; - See more at: http://pargodungan.org/cara-memilih-ayat-liturgi-natal-contoh-kumpulan-ayatnatal/#sthash.HqWdnDEx.dpuf

More Documents from "Ester Anggita Sihombing"