IFI 2019 01. LAPANGAN BANTENG
KONSEP: Taman Lapangan Banteng dibangun ulang menggunakan konsep tiga zona, yakni zona Monumen Pembebasan Irian Barat, zona olahraga, dan taman. Pada zona pertama, disekeliling monumen dibuat amphiteater lengkap bersama kolam pantul. revitalisasinya tidak boleh bersaing dengan monumen yang telah ada. Desainnya dibuat melingkar bergaya amphitheater yang dilingkupi kolam air agar terkesan segar di siang hari dengan bangunan bendera pada sisi kiri dan kanannya sehingga menghadirkan kesan seimbang. 02. RPTRA KALIJODO Kawasan Kalijodo yang dulunya terkenal dengan hiburan malam kini bertransformasi. Pasca-penertiban yang dilakukan pada Februari 2016, lahan Kalijodo dikembangkan menjadi ruang terbuka hijau (RTH) dan ruang publik terpadu ramah anak (RPTRA). Dengan didanai oleh CSR pengembang Sinar Mas Land melalui Bumi Serpong Damai Tbk, proyek RTH dan RPTRA merupakan sebuah crash program dari Pemprov DKI Jakarta. Dalam waktu yang sangat ketat, kawasan Kalijodo seluas 3,4 hektare di wilayah Jakarta Utara dan 5.489 meter persegi di wilayah Jakarta Barat diubah menjadi sebuah ruang publik untuk interaksi warga Ibu Kota. Oleh karena itu, dalam pengerjaan proyek ini, koordinasi dan kerja sama yang maksimal antara perencana dan kontraktor menjadi krusial demi mencapai tujuan dari desain yang dikehendaki.
DESAIN GEOMETRI TIGA DIMENSI Kalijodo terbagi menjadi dua kawasan, yaitu area yang terletak di Jakarta Barat dan bagian yang berada di Jakarta Utara. Dalam penataannya, kawasan Jakarta Barat diperuntukkan menjadi RPTRA, sedangkan ruang terbuka hijau yang dibagi menjadi dua, yaitu area aktivitas dan hutan kota. Area aktivitas dilengkapi fasilitas yang dapat menjadi activity generator, seperti skate park, amphitheatre, dan function area sebagai fasilitas pendukung kegiatan yang berlangsung. Sementara itu, area hutan kota dijadikan sebagai penghijauan kota, area joging dan bersepeda, serta beberapa titik peristirahatan yang juga dilengkapi kios sebagai tempat pengunjung beristirahat.
Permukaan ruang hijau yang tidak flat dan lebih banyak dihadirkan dengan desain area penghijauan yang menggunakan permainan geometri tiga dimensi. Konsep tanaman menggunakan vegetasi yang tidak membutuhkan banyak perawatan. Oleh karena itu, alih-alih menggunakan tanaman hias dan perdu, ruang hijau diisi rumput dan pohon peneduh. Bangunan di area penataan Kalijodo didesain untuk menjadi sebuah pahatan pada wilayah itu, seperti bangunan penunjang pada area function. Ornamen bangunan yang memadukan budaya Tionghoa dan Betawi pun memperindah bangunan di area Kalijodo. Pada kawasan di Jalan Teluk Gong Raya juga dibuat Monumen Kalijodo yang dirancang seniman Hanafi dengan mengambil konsep sumur kehidupan.
Di lain hal, RPTRA didesain sebagai ruang berinteraksi bagi anak-anak dan orang tua. Kawasan RPTRA dilengkapi taman bermain anak, sarana pendidikan berupa perpustakaan dan kolam gizi, lapangan futsal, jalur refleksi, ruang PKK, dan sebuah ruang serbaguna. Mengingat kawasan ini merupakan sebuah ruang publik yang dikunjungi banyak orang, bangunan dalam kawasan ini menggunakan material sederhana yang memiliki daya tahan tinggi dengan perawatan yang minim. Beton, bata, dan konstruksi baja dipilih sebagai material untuk seluruh fasilitas publik di kawasan ini. DATA PROYEK Nama proyek: RTH & RPTRA Kalijodo Lokasi: Jakarta Barat dan Jakarta Utara Selesai: Desember 2016 Area pembangunan: 5.489 meter persegi (Jakarta Barat) dan 3,4 hektare (Jakarta Utara) Luas area bangunan: 145 meter persegi (RPTRA) dan 1.179 meter persegi (function area RTH) Jumlah fasilitas: 9 Tinggi bangunan: 4-8 meter Klien/pemilik: Gubernur DKI Jakarta – Dinas Pertamanan dan Perumahan DKI Firma arsitek: Han Awal & Partners Arsitek utama: Ir Yori Antar Awal, IAI Kontraktor utama: PT Anugerah Mandiri Mekanik & pengerjaan elektrik: PT Anugerah Mandiri Insinyur sipil & struktur: PT Arkonin Foto/gambar: Sinar Mas Land Arsitek: Gregorius Antar Awal (Yori Antar) PROFIL: Yori Antar adalah ditektur utama dari Han Awal and Partners. Lahir tanggal 14 Mei 1962yang merupakan anak dari salah satu arsitek ternaman di Indonesia, Han Awal. Yori Antar memiliki julukan pendekar arsitektur nusantara karena fokusnya dalam melestarikan warisan arsitektur lokal. Pria lulusan Arsitektur Universitas Indonesia ini pada tahun 1989 membentuk kelompok Arsitek Muda Indonesia bersama kawan-kawannya. Arsitektur Muda Indonesia dikenal sebagai kelompok yang memberi warna baru langgam arsitektur di Indonesia khususnya di Jakarta pada masa itu.
03. PEDESTRIAN JALAN WAHID HASYIM
KONSEP: -
-
-
membangun dengan satu arah: Untuk mendukung pembangunan trotoar, ruas Jalan Wahid Hasyim kini diberlakukan sistem satu arah. Ada dua tahap pemberlakuan sistem satu arah Jalan KH Wahid Hasyim. Tahap I dimulai dari simpang Jalan Jaksa sampai simpang Jalan Agus Salim dari arah timur ke barat atau menuju Sarinah. Kemudian, sistem satu arah ini juga berlaku di Jalan Agus Salim dari simpang Jalan KH Wahid Hasyim sampai simpang Jalan Kebon Sirih atau Jalan Sabang. Memberi space untuk PKL: Kepala Seksi Perencanaan Prasarana Jalan dan Utilitas Dinas Bina Marga DKI Jakarta Riri Asnita mengatakan, trotoar Jalan KH Wahid Hasyim akan memfasilitasi pedagang kaki lima (PKL). "Sudah kami sosialisasikan ke masyarakat. Untuk PKL kan tidak kami jadikan musuh, kalau space-nya ada ya kami tampung," ujar Riri, 3 Oktober lalu. Ramah untuk penyandang disabilitas.
ARSITEK: SIBARANI SOFIAN (URBAN+)
PROFIL: Sibarani Sofian lulus dari Institut Teknologi Bandung pada tahun 1997, dengan tugas akhir berjudul “Fasilitas Komersial yang Terpadu dengan Stasiun Kereta Api Bogor”. Setelah lulus, ia sempat bekerja di Pusat Studi Urban Design (PSUD). Kemudian melanjutkan pendidikan S2 di University of New South Wales (UNSW). Setelah bekerja di SOM Asia dan AECOM. Saat ini ia aktif di studio Urban+ yang ia dirikan pada tahun 2017.
KARYA LAINNYA: KYAI TAPA PEDESTRIAN JAKARTA 2018
KOTA WISATA JAKARTA 2017
MELAWAI STREEET PEDESTRIAN IMPROVEMENT JAKARTA
04. IAI AWARD PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS INDONESIA 2015
Bangunannya seluas 28.900 m2 mampu menampung 10.000 pengunjung/ hari secara bersamaan, dan nyaman. Perpustakaan ini merupakan pengembangan perpustakaan lama yang berdiri sejak tahun 1987 di tempat berbeda. Perpustakaan Pusat UI didesain biro arsitek PT Duta Cermat Mandiri (Jakarta), pemenang sayembara desain yang diadakan UI. Hanya praktisi arsitek Budiman Hendropurnomo (bos PT DCM) mengajukan banyak syarat sebelum bersedia menjelaskan karyanya kepada HousingEstate. Sebelumnya Budiman tersohor dengan sejumlah karya serupa seperti Plaza eX di Jl MH Thamrin, UOB Plaza di Jalan Jenderal Sudirman, dan Gedung Kementerian Perdagangan di Gambir. Ketiga karya yang berlokasi di jalan utama Jakarta itu banyak mendapat apresiasi. Desain gedung Kemendag bahkan menerima IAI Awards 2011. Lokasi perpustakaan yang berdiri di atas tanah 2,5 ha itu tidak jauh dari stasiun kereta UI dan Pondok Cina, Depok. Di areal UI perpustakaan bisa diakses dengan bus kampus, bersepeda, atau berjalan kaki. Untuk itu disediakan jalur sepeda dan pejalan kaki. Di sekeliling kompleks perpustakaan berdiri gedung Rektorat, Masjid, dan Balairung UI. Perpustakaan yang dibangun sejak tahun 2009 ini memang dirancang sebagai jantung universitas, dengan rencana koleksi literatur hingga empat juta buku. “Filosofinya The Crystal of Knowledge, mengajak setiap orang agar selalu membaca dan menyerap ilmu pengetahuan seumur hidup. Orang hanya berhenti belajar ketika mati,” kata Etty Setyawati, Koordinator Pengembangan SDM Perpustakaan UI. Semangat dalam mencari dan menyebarkan ilmu seluas-luasnya disimbolkan melalui banyak elemen. “Danau misalnya, selain sebagai penyejuk lingkungan, juga merupakan simbol tinta yang seolah-olah diserap oleh akar pohon besar. Sedangkan atap pada gedung tinggi yang runcing miring ibarat pena untuk menuliskan karya,” jelasnya. Gedung dengan dinding luar berlapis batu alam andesit ini dibuat miring, mengingatkan pada bentuk prasasti pada zaman dulu yang lazim menjadi media untuk menuliskan peristiwa dan pengetahuan agar dapat diketahui umum. Memasuki gedung, pentingnya ilmu masih diingatkan lewat instalasi patungpatung dari kayu lapis jati, soar, dan nangka karya pematung Iriantine Karnaya yang terpajang di sudutsudut gedung. Interior perpustakaan terasa sangat luas dan terbuka karena mengadopsi sistem void. Untuk menghubungkan antar lantai dibuat jalan trem selain lift. Lantai satu terdiri dari ruang santai dengan banyak sofa dan stool di mana semua pengunjung bisa menggelar laptop atau berdiskusi. Di lantai ini juga ada ruang pelayanan, ruang penyimpanan tas, ruang komputer yang menjadi favorit mahasiswa, dan ruang pameran.
Layanan peminjaman buku ada di lantai 2–4. Bagi mahasiswa calon peraih gelar doktor disediakan penyewaan ruang cubical berukuran 1,5 x 1,5 m2 agar mereka bisa belajar intensif. Lantai lima khusus untuk ruang rapat dan berakses dengan atap bukit. Lantai enam digunakan untuk auditorium, lantai tujuh dan delapan untuk kelas atau ruang sidang. PEMENANG: Budiman Hendropurnomo
PROFIL: Budiman Hendropurnomo adalah direktur Denton Corckel Marshall Jakarta. Pada 1987, sepulang dari Australia, Budiman mendirikan PT Duta Cermat Mandiri (DCM), yang merupakan bagian dari grup internasional yang berkantor pusat di Melbourne. Budiman memulai karir sebagai arsitek di Australia. Saat belajar rancang bangun di Universitas Melbourne,ia mendapat kesempatan untuk magang di sebuah biro arsitek. Usai menyelesaikan kuliah, ia pun bergabung dengan Denton Corker Marshall, sebuah biro arsitek terkenal di Melbourne. Dicky Hendrasto
Dicky Hendrasto menyelesaikan pendidikan S1 di Universitas Indonesia pada 1988. Ia mengerjakan tugas akhir dibawah bimbingan Ir. Karnaya, yang juga berpengalaman di dunia praktik. Pada waktu itu lokasi proyek sudah ditentukan di daerah pluit dan sekitarnya, karena adanya isu reklamasi & pengembangan daerah tersebut. Ia memulainya dengan sketsa-sketsa konseptual yang sangat banyak. Desainnya memiliki tingkat eksplorasi form dan detail yang tinggi. Karena kecintaannya dalam menggambar ia juga banyak mengeksplorasi grafis penyajiannya. Akhirnya tugas akhir ini berhasil meraih
nilai A. Setelah lulus ia sempat bekerja pada Hoemar Tjokrodiatmo, dan juga aktif di Forum Arsitek Muda Indonesia (AMI). Pada tahun 1989, bergabung dengan Denton Corker Marshall (DCM). Saat ini, merupakan Associate Director di DCM. 05. GELORA BUNG KARNO A. STADIUN AQUATIK
KONSEP: Stadion Akuatik GBK dirancang memiliki bentuk atap yang ikonik dengan mengambil bentuk transformasi gelombang air, sesuai dengan fungsi bangunan sebagai sebuah sarana olahraga renang. ARSITEK: ANDRA MARTIN Isandra Matin Ahmad, adalah salah satu pendiri Arsitek Muda Indonesia (arsitek muda Indonesia, AMI), yang telah mempengaruhi perkembangan arsitektur di Indonesia. Sering ditugaskan sebagai dosen tamu di Indonesia dan luar negeri, ia telah memenangkan berbagai penghargaan, termasuk Association of Indonesia Architects (Ikatan Arsitektur Indonesia, IAI) pada 1999 dan 2002, tahun 2006 dan 2011. Terinspirasi oleh cinta yang besar dari perjalanan, kontemporer jazz dan film-film rumah seni, andramatin terus mencari pengalaman untuk mempengaruhi dan mengembangkan ide-ide mereka lebih lanjut. B. STADIUN TENNIS
KONSEP: konsep perancangan Lapangan Tennis Outdoor adalah penambahan atap baru dengan struktur truss yang ditopang dengan struktur tambahan. Konsep ini menjadikan Lapangan Tennis Outdoor sebagai satu kesatuan dengan venue GBK lainnya yang juga memiliki atap berstruktur truss
ARSITEK: Adi Purnomo
PROFIL: Adi Purnomo merupakan seorang arsitek penuh prestasi yang telah meraih berbagai penghargaan yang lahir di Yogyakarta, Indonesia pada tahun 1968. Pada tahun 1986 beliau menimba ilmu di Universitas Gadjah Mada di Yogyakarta. Pada tahun 2005 pun, Adi Purnomo melanjutkan untuk menuntut ilmu di Universitas Pelita Harapan dari tahun 2006 -2011 Pada tahun 1994, Adi Purnomo sudah bekerja di PAI, Jakarta. Tahun 1998 Adi Purnomo berkerja di DP Arsitek, Singapura Penghargaan yang di raih:
-
penghargaan IAI (Ikatan Arsitek Indonesia) untuk rumah urban pada tahun 2002 Penghargaan IAI arsitek muda pada tahun 2004 oleh majalah Tempo
-
penghargaan IAI Jakarta pada tahun 2006, dan penghargaan AR (Architectural Review) Commendation di London pada tahun 2010.
-
C. STADIUN BISBOL, BASKET BALL, SOFTBALL DAN MADYA
ARSITEK: Maria Rosantina dan Bambang Wicaksono Maria Rosantina lahir tanggal 19 September 1974 adalah arsitek lulusan Arsitektur Universitas Parahyangan Bandung tahun1998. Tahun 1998-1999 berkerja sebagai aarsitek proyek di Hepta, Bandung. Tahun 2000-2002 berkerja sebagai arsitek di Batara Krida Mega Kencana. Tahun 2003 ia bergabung sebagai mitra D-Associates, jabatannya sebagai Principal Architect. Maria juga terdaftar sebagai anggota IAI. Gregorius Supie Yolodi lahir di Jakarta 14 Oktober 1974 lulusan Architectural Engineering Universitas Katolik Parahyangan tahun 1998. Ia magang di Grahacipta Hadiprana tahun 1996-1997. Tahun 1998-1999 berkerja sebagai arsitek proyek di Triaco Bali. Tahun 1999-2000 menjadi mitra dalam Tjipta Nuansa Kreasitama. Tahun 2001 mendirikan D-Accosiates. Yolodi terdaftar sebagai Ikatan Arsitek Indonesia (IAI) dan telah menjabat sebagai pengurus IAI Jakarta dari tahun 2006-2009 D. ISTORA SENAYAN
KONSEP: Fokus desain pada tiga poin yaitu venue, heritage dan taman kota. Istora memiliki masalah pada kebocoran udara, air, serta masalah pencahayaan.Boy Birawa menghadapi tantangan tersebut dengan mengatur kembali jalur utilitas pada bangunan, terutama peletakan lighting dan air conditioner. Pengaturan letak komponen air conditioner turut berdampak baik pada fasad bangunan, sehingga konsep strukturalisme berhasil ditonjolkan.Strukturalisme menampilkan kejelasan struktur pada bangunan yang memperlihatkan dengan jelas pertemuan atap dengan balok. Untuk memperkuat kesan Istora sebagai bangunan ‘masa lalu’, Boy Bhirawa memilih lalang berwarna kemerahan pada desain lanskap Istora. Menciptakan hubungan antara Istora dengan taman di sebelahnya merupakan tantangan tersendiri. Boy Bhirawa merancang ruang publik di sekeliling bangunan. Boy Bhirawa merancang ruang publik dengan cara membuat ruangan-ruangan multifungsi di sekeliling Istora dengan atap dak beton
ARSITEK: BOY BHIRAWA
Boy Bhirawa adalah seorang arsitek Indonesia lulusan Universitas Indonesia yang mendirikan Bhirawa Architects
E. KORIDOR UTAMA STADIUN GBK
KONSEP: Koridor ini dirancang sebagai ruang terbuka hijau dengan inspirasi kekayaan seni & budaya dari pelosok Nusantara bersinergi dengan komplek Gelora Bung Karno peninggalan arsitektur modern classic yang kini direvitalisasi oleh para arsitek Indonesia. Ada empat koridor yang mengantar warga memasuki kawasan SUGBK. Kini empat koridor tersebut punya wajah baru. Desain sebelumnya yang kaku dan menjemukan, kini lebih menarik berkat detail berjiwa Nusantara. "Setiap koridor itu ada pattern-pattern yang menggambarkan kenusantaraan. Ada motif batik, tenun, ada kepulauan, banyak lagi," jelas Yori Antar, desainer yang ditunjuk untuk mendesain ulang koridor SUGBK.
PROFIL ARSITEK: Nama lengkap arsitek ini adalah Gregorius Antar Awal, yang lebih akrab disapa dengan Yori Antar. Beliau lahir tanggal 14 Mei 1962. Lulus dari Teknik Arsitektur UI pada tahun 1988. Sekarang menjabat sebagai Director, Desain Manager di PT Han Awal & Partners, Architects. Penghargaan terkini beliau peroleh dari IAI Award 2008 untuk Rumah Tenun Sintang di Kalimantan. Penghargaan yang lain adalah: Short list nomination Aga Khan Award for Architecture 2013 untuk Waerebo Award of Excellence 2012 UNESCO Asia-Pacific Awards kategori Cultural Heritage Conservation Mbaru Niang, Nusa Tenggara Timur IAI Award untuk penghargaan Arsitek dari IAI DKI, Desember 2012 Penghargaan Arsitektur untuk rumah asuh dari majalah Tempo 2012 IAI Award 2011, Konservasi Rumah Tradisional Wae Rebo - NTT IAI Award 2008, untuk Rumah Tenun Sintang, Tirta Dharma Arcasia Award 1996, Untuk kategori rumah tinggal, untuk proyek Rumah Murah Swadaya, Plan International Kupang. Beliau memiliki perhatian amat besar terhadap pelestarian bangunan bersejarah mempelajari arsitektur di Universitas Indonesia. Pada tahun 1989, ia bersama kawan-kawannya membentuk kelompok Arsitek Muda Indonesia. Sejak tahun 1991, ia ditunjuk sebagai fotografer freelance untuk The Aga Khan Award for Architecture. Karya arsitektur dan foto-foto hasil bidikannya telah banyak dipamerkan dan dibukukan. Selain Tibet, banyak negara di dunai yang sudah dikunjunginya. Beliau juga mengikuti berbagai Organisasi di bidang Arsitektur, diantaranya Rumah Asuh, Liga Merah Putih, AKA, IAI, Arsitek Muda Indonesia. Beliau juga mengikuti berbagai sayembara, antara lain: Juara 1 sayembara Interchange Dukuh Atas Jakarta, yang diadakan oleh Dinas Tata Kota DKI Jakarta dan IAI Jakarta, 27 November 2008 Juara 1, Sayembara Pusat Informasi Museum Terbuka Trowulan Juara 1, Sayembara Arsitektur, gedung Quantum, Fakultas Teknik UI, Mei 2008 Juara 1, Sayembara terbatas sekolah SD&SMP Strada-Bekasi, Desember 2007 Juara 1, Sayembara Menara Maluku, Ambon, 19 Agustus 2005
06. SAYEMBARA MONAS Pemenang Desain Tapak Kawasan Medan Merdeka 1. Juara 1: Tim Nelly Lolita (LABO. architecture + design) Konsepdesain: Profil: Nelly Lolita Daniel Nelly Daniel menyelesaikan kuliahnya pada tahun 1998 di Institut Teknologi Bandung. Setelah kelulusannya Nelly bekerja di konsultan arsitektur di Bandung dibidang resor selama 2
tahun. Nelly mendapatkan gelar master dan doktor di Chiba University pada tahun 2006. Kini Nelly bersama Deddy Wahjudi mendirikan bersama firma arsitektur bernama Labo Architects + Design di Bandung. Di samping itu Nelly juga mejadi staff pengajar di almamaternya di ITB. DeddyWahjudi Deddy Wahyudi merupakan seorang lulusan S1 dari ITB tahun 1998. Ia mengambil gelar master di Nihon University pada tahun 1998 hingga 2000 dan meraihgelardoktoralnya di Chiba University pada tahun 2005. Kini bersama dengan Nelly Daniel, ia menjadi pasangan arsitek yang mendirikan firma arsitektur yang bernamaLabo Architects + Design sejaktahun 2006. Bersaman dengan itu ia juga menjadi staff pengajar di almamaternya ITB. Projects done by LABO architects + design: Archery field, GBK (2016-2017)
Traffic Edutainment Park, Bandung
Center Of Quranic Studies (Mosque – Dormitory)
2. Juara 2: Tim AchmadTardiyana (Urbane Indonesia) Tim Desain : Dini Fauziah, Sirin Hazrina, RoidThomi, Alva Sondakh, PuspaDwigina Tim Drafting :EndyNopika, ShandyArdiyanto, M. Derry Mardiansyah Tim Grafis : Adin NugrohoPratama, EstiHapsari
Profil: Achmad D. Tardiyana Achmad Deni Tardiayana yang akrabdengansapaanApep, merupakanseorangarsitek dan pengajar yang menyelesaikankuliahdariarsitektur ITB angkatan 1987. Sejakmahasiswa, beliaumemilikiminat yang tinggiterhadaparkeologi dan sejarahdalamarsitektur. Beliaukinimenjabatsebagai principal Architect URBANE dan salah satudosen Stupa (Studio Perancangan) arsitektur di ITB. Di sela-selakesibukanantaraberpraktik dan mengajar,
Apepmenuliskritikarsitekturataumembuatsketsabersamakomunitasnya. Salah satubukuberisikumpulankritiknyaberjudul {so.lil.o.quy}, dicetakterbatas pada tahun 2011.
3. Juara 3: Tim Gregorius SupieYolodi(d-associates – www.d-associates.com ) Profil: Gregorius SupieYolodi
Born in Jakarta, October 14, 1974, graduated from the Architectural Engineering Parahyangan Catholic University in 1998. Interned in 1996-1997 at GrahaciptaHadiprana, Jakarta. Later in the year 1998 – 1999 worked as a project architect at Triaco Bali, in year 1999 – 2000 became a partner in Tjipta NuansaKreasitama. Then in 2001 founded the dassociates. Yolodi is a registered member of the Indonesian Institute of Architects (IAI) and has served as pengurus IAI Jakarta 2006-2009 Maria Rosantina Born in Jakarta, 19 September 1974, graduated from the Architectural Engineering Parahyangan Catholic University in 1998. Interned in 1998, at Rekamatra, Bandung. After graduation, in year 1998 – 1999 worked as a project architect at Hepta, Bandung in year 2000 – 2002 worked as an architect at BataraKrida Mega Kencana, then in 2003 joined as a partner in the d-associates. Maria is a registered member of the Indonesian Institute of Architects (IAI). Both Supie and Maria were active members of the Green Architecture club during their study and are well-travelled throughout the Indonesian archipelago. This experience equips them with a strong awareness of the diverse facets of architectural history, traditions, and socio-urban and environmental characteristics of the rapidly developing nation. PemenangDesain Interior TuguNasional 1. Juara 1: Tim Mei Mumpuni Tim: Regulus NugrohoPutro, Christiana Farida Sinurat, Faris De Indonesia, dan IntanAstari Amanda Putri. Konsep: Konsep yang diusung mengedepan kan perjuangan bangsa Indonesia dari sebelum kemerdekaan hingga berdaulat. Mereka merancang ulang interior bangunan tanpa mengubah total bentuk monumen. "Kami lebih berbicara di konten, jadi sudah langsung menunjukkan sangat Indonesia, sangat menunjuk kan lambang negara, sangat menunjukkan perjuangan negara itucukup," imbuh Mei. Dalam rancangannya, iamenambahkanlorong yang mengarah kekoridor bawah tanah. Nantinya seluruh pengunjung melewati koridor ini sebelum memasuki bangunan utama. Selain itu, akan ada tambahan ramp atau jalur landai untuk para penyandang disabilitas.
Desain interior Tugu Nasional akan dibuat lebih bercerita dengan mengambil judul Kibar Kelana Indonesia. Interaktif Dalam merancang desain interiornya, Mei mengatakan ada lima poin yang ditekankan, antara lain sirkulasi pengunjung baik vertical maupun horisontal, akses bagi disabilitas, serta petunjuk arah. Selain itu ada pula konten yang berfokus pada perjuangan dan ruangan yang dimaknai lebih dalam. Salah satuhal yang menarik dari rancangan Mei adalah penyajian cerita dalam bentuk diorama. "Kemarin ditanyain, 'dioramanya tetap?' iyatetap, tapi cara penyajiannya saja yang kami modifikasi," ungkap dia. Diorama yang dimaksud terbagi menjadi beberapa level. Setiap level menceritakan perjalanan bangsa Indonesia sebelum dan sesudah kemerdekaan. Setiap perjalanan akan diceritakan dengan menggunakan teknologi interaktif. Hal ini, menurut Mei, merupakan salah satu upaya untuk menarik minat masyaraka tkhususnya anakmuda untuk kembali ke museum. Bahkan dalam rancangannya, Mei dan tim menyisipkan permainan interaktif. "Maunya sekalian mengedukasi orang lain bahwa kita sedang di level yang lebih baik, lebih maju jadi jangan memperlakukan museum seperti ini. Kan sekarang makan di dalam, piknik, enggak begitu menarik. Cuma buat istirahat aja karena di luarpanas," tutur Mei. Sumber:
https://properti.kompas.com/read/2019/01/31/200000021/kibar-kelana-indonesiamenghadirkan-sejarah-dalam-perspektifoptimis
2. Juara 2: Maria Rosantina( dassociates – www.d-associates.com ) 3. Juara 3: YudhistiraHarahap (YAPH Studio – www.yaph-studio.com) Tim :Punjungtj, Rezka T Putri, RistiNurianti, Aliani P Dewi. Konsep:
Profil:
YudhistiraHarahap Yudhistira AP Harahap have been years experienced in Hadiprana Design Consultant. He got Bachelor degree in Interior Design and Master degree in Lighting Design from InstitutTeknologi Bandung, also Diploma degree in International BusinessStudy fromUniversitasPadjadjaran.He always create the design not only from the aesthetic aspect but also the market perspective. Projects: - Hotel &Resort : Nusa Dua Golf Garden, Btdc, Bali ; Meritus Hotel & Resort Seminyak, Bali ; Hotel Sultan, Jakarta, Etc.
-
-
Office Space :Bukalapak, Jakarta ;Mahardika Group, Alamanda Tower Tb Simatupang, Jakarta ; The Speaker Of Indonesia Representatives Council's Office, Nusantara IIISenayan, Jakarta ; Etc. Residences :Kemang Penthouse Building, Jakarta ;Pondok Indah Residence, Jakarta ;Sisingamangaraja Residence, Jakarta ; Hang Tuah Residence, Jakarta ; Etc. Retail :QboxEpicentrum Walk, Jakarta ;Vio's Kitchen, Jakarta
07. REVITALISASI KALI BESAR KOTA TUA Arsitek: Budi Lim Konsep: Pada intinya Budi mengubah kali besar dari sekadar jalan dan kali menjadi sebuah tama nserta ruang luar yang baik untuk aktivitas sosial-budaya bagi warga Jakarta.Pertimbangannya apabila ditata jadi taman, kawasan itu akan memiliki area baru seluas 5 hektar untuk menampung animo masyarakat di Kota Tua." Taman Fatahillah luasnya hanya 1 hektar dan kalau akhir pecans udah penuh sesak," ucap Budi. Budi mengaku merancang desaintaman Kali Besartidakdenganromantiske mbalikeber'abadabadlampau.Tapi Budi tetapmenghargailapisansejar ah di Kali BesarbahwaitupeninggalanB elanda dan lainnya.Namundialebihingin Kali Besar punya peranbaru yang sesuaidengankebutuhanmas yarakat Jakarta kini.Bagi Budi, mengembalikan kali besarsesuaiaslinyahanyaakan membuatpengunjungjenuh.A khirnyasuatusaatkawasanitu akanmembosankan dan orang malas datang. "Kalaukamutua, terus dunia sudahberubah, tapikamumaungotot. Meninggalkamu," kata Budi.
Begitulahfilosofi Budi merancangkotatua. Makanyakotatuamesti punya peranbarusebagaitamansebagaipenampungaktivitaswarga.Dari situlah Budi merancangsegalamacamnya yang menurutnyaamatpresisi. Diamendesain 5 hektar area Kali Besarmenjadi 2 bagian.3 hektardijadikantaman di sisibarat dan timur. 2 hektarsisanyajadiwisata air pontoon dengantaman di atas air.3 jembatantambahanmestidibangunsebagaipenyambungseluruh area taman Kali Besar.Maksudnya agar pengunjung punya aksesmudahberkelilinglokasitanpabersentuhandengankendaraan.Selainitu salah satujembatanmemberiaksespengunjungmenujujalancengkeh yang jadilokasi PKL era Ahok. Selainitukursimemiliki 4 desaindengankebutuhannyamasing-masing. Tapiseluruhnyadirancang Budi menghadapkebangunan dan jalan, bukanke Kali Besar.Budi punya alasanmenghadapkankursikebangunan dan jalanketimbangke kali. Padahalnamanya Taman Kali Besar.Maksudnya agar orang datangkesanauntukmenikmatibangunan dan atraksisosialbudaya di sepanjangtrotoar. Bahkandarilokasi Taman Kali Besar juga di desain agar bisamelihatmusemFatahillah," kata Budi. Menurut Budi, caraitu agar para pemilikbangunantuadisanasadarbahwabangunanbangunanitucantik.Setiaphari orang silihbergantidatang, lalu duduk dan melihatbangunanitu.Denganpendekatanitu, Budi yakinpemilik dan investor akandatang. Memfungsikanlagibangunantuaitu. Mempercantiknyasendirientahdengancaramengubahnyajadirumahmakan, tempat kopi, dan lainnya.Area-area untukatraksimusikataupertunjukkanlainnya pun disiapkantempatnya. Air kali besar juga mestidijernihkantanpaharusmengurangifungsinyasebagaipengendalibanjir."Pak Ahoksudahmengingatkansayabahwafungsiutama kali besaradalahpengendalibanjir," ucap Budi.Makanyapintu air dibuatuntukmenjagaketinggian air di kali besar agar bisadipakaisetiapsaatuntukwisata air.Tapibisadibukauntukmengalirkan air ketika debit air di kali krukutmeningkat. Air perlujernih agar bisajaditempathiduptanaman dan ikan, sertamasyarakatmenikmatinya. Harapannyaanakanakkeciljadibisabelajarfungsi dan keindahan air. Sehingga punya kesadaranmenjagakebersihan. Budi juga inginpengendaramobilbisamelintas di Kota Tuaseputar kali besarsambilmelihattaman dan bangunan di sekitarnya.Makanyadiamendesainjalanberkelok di sisibarattaman agar pengendaramelambatkanlajukendaraannya."Kalauhanyalurussepertisekarang, maka orang cumamelihatkedepan. Kalauberkelok-kelokmakapengemudiakanmelambat dan melihatsatu per satubangunan yang ada di depannyaketikaberbelok," ujar Budi.3 jenistanamanyang disiapkanterdiridari 1 jenispohonpeneduhdengan ranting melebar. 1 jenistanamanjeniskelapa, dan tanamansemak.
Sumber: http://wartakota.tribunnews.com/2018/01/18/filosofi-desain-taman-kali-besar-dari-budilim-arsitek-yang-ditunjuk-ahok?page=4
Profil:
B Budi Lim started his firm Budi Lim Architects in early 1980s after years of study and work in the UK. The bureau serves a wide range of architectural service; from residential to high-rise commercial buildings and from new buildings to numerous heritage conservations. He has interest in historical architecture of Jakarta, as he believes that one should know the city well to be able to understand the city’s contexts and aims for design. He is driven to make life better by connecting people to nature and help them stay rooted to history through space. He has won the Indonesian Eisenhower Exchange Fellowship and the UNESCO Asia-Pacific Heritage Awards for National Archive Building Conservation. He has designed the award-winning Indonesian Pavilion at 2010 World Expo, Shanghai. With his great reputation, he has been a jury for numerous events, including UNESCO AsiaPacific Awards for Cultural Heritage Conservation. 08. GANG SESAMA Inti dari desain adalah bisa menjawab permasalahan dengan pernyataan. Pada Sayembara Urban desain ini peserta di tuntut untuk mencari permasalahannya sendiri kemudian menyelesaikannya. Pemenang utamanya adalah Sarah Ginting dengan judul “Gang Sesama”, ide dasarnya adalah menyediakan fasilitas untuk anak-anak di gang untuk bermain. Konsep arsitektur yang diusung Sarjana Arsitek jebolan Universitas Parahyangan, Bandunginimengolah ruang sempit di perkampunganpadat menjadi arena bermain yang nyaman.Gagasan Sarah tersebut didapuk sebagai pemenang sayembara Sustainable Urban Developmentyang diselenggarakan Kementerian Pekerjaan Umum pada 2009. Nah sebagian hadiah lomba tersebut sebesar Rp 30 juta dikucurkan untuk membuatarena bermain di perkampungan padat penduduk di Cisatu.
Pada Agustus 2010,arena bermain anak-anak di perkampungan padat mulai dibangun. Butuh waktu sekitar 3 bulan, kata Sarah sebelum pilihan jatuh di lokasi itu. Sebab tak mudah meyakinkan warga untuk mewujudkan idenya "Ketika ada program (warga setempat) itu mikirnya apakah ini kampanye tertentu atau proyek (partai) tertentu. Ada warga yang sinis. Bahkan ada satu lokasi di Bandung --yang tak perlu saya sebutkan tempatnya di mana--akhirnya proyek kita bubar. Dari pada dibikinkan mainan, lebih baik dibuat dangdutan lah. Cukup melelahkan," kenang Sarah. Sarah tentu tak bekerja sendiri.Perempuan 39 tahun itu dibantu mahasiswa arsitek dari UniversitasParahyangan dan ITB. Arenabermain ini lantasdiberi nama Gang Sesama. Terinspirasi dari serial film anak-anak di televisi. "Maksudnya supaya lebih familiar, karena kan ada "Sesame Street" terus ada seri anak-anaknya kan (di televisi) Jalan Sesama. Nah kalau saya sebut Gang Sesama. Itu kan artinya milik kita bersama-sama, tapi di gang. Asal ada gang yang lebarnya 120 cm itu bisa dibikin tempat main..ha ha ha." Setelah proyek Gang Sesama di Cisatu, Kelurahan Cieumbeuluit selesai, tidak membuatSarah Ginting berpuas diri. Bersama mahasiswa Arsitektur Institut Teknologi Bandung, ITB mereka tengah menyiapkan proyekserupa di perkampungan padat pendudukdi bilangan Tamansari, Bandung.
Sarahbermimpigagasanruang bermain anak di perkampungan padat penduduk bisa dibangun di kota lain di Indonesia."Kalau boleh rencana ini bisa diimplementasikan di mana saja. Sejak 2007-2010 ada40 prototype(mainan anak) yang siap dibuat. Dan kami dengan sukarela asal ada pihak yang tertarik, ituuntuk memberi gambar kerjanya. Asal ada pihak yang tertarik monggo." Dia berharap lewat arena bermain di perkampungan miskin danpadat penduduk,ruang kota di Indonesia lebihnyaman dihuni anak-anak.
09. REVITALISASI JPO JL. Sudirman, Jakarta Pembangunan Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) di Jakarta Pusat yakni JPO Bundaran Senayan dan Gelora Bung Karno (GBK). Revitalisasi JPO ini merupakan program dari Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan agar menjadikan tempat penyebrangan yang ramah disabilitas.
Selain itu, keberadaannya mewujudkan DKI Jakarta sebagai kota yang modern di samping pembangunan Pelican Crossing yang sudah lebih dulu ada. Diketahui, total anggaran yang dibutuhkan untuk membangun tiga JPO Kekinian ini mencapai Rp 56 miliar. Rincian anggarannya: anggaran JPO Bundaran Senayan Rp 17,4 miliar, JPO GBK Rp 18,5 miliar, JPO PMJ Rp 19,3 miliar dan jasa konsultan sekitar Rp 1 miliar. Nominal tersebut sudah termasuk pemasangan lift, instalasi listrik, dan fasilitas penerangan dengan sistem panel surya. Namun, belum termasuk biaya akses ramp ke halte busway untuk mempermudah para disabilitas menuju halte Transjakarta dengan menggunakan kursi roda. Pada JPO kekinian ini nantinya akan dilengkapi pencahayaan warna-warni dan dipasangi kamera closed circuit television (CCTV) untuk keamanan.
Memasuki area JPO, pejalan kaki disambut dengan landasan datar berbahan kayu komposit dan memiliki pegangan berbahan serupa. Pada sisi kiri dan kanan jembatan berbatas besi warna hitam dan beratap transparan. Landasan datar ini merupakan fasilitas ramah disabilitas. Saat naik ke arah main bridge atau jembatan utama sepanjang 68 meter, pejalan kaki akan disuguhi desain jajaran pagar putih dan lampu temaram yang menyala di malam hari. Jembatan dihiasi cahaya dengan warna kekuningan, pantulan cahaya kalau malam sangat bagus. Kalau di sisi lainnya cahaya lampu warna putih," kata pengawas JPO. Pejalan kaki pun bisa menikmati
keindahan langit Jakarta dan suasana gedung perkantoran di sekitarnya karena atap dibuat transparan. Selain itu, pejalan kaki juga dimanjakan dengan kemudahan jalur penghubung antara JPO dengan halte bus transjakarta dan ke area mass rapid transit. Selain tampilan yang memanjakan mata dan menjadi penghubung ke jalur transportasi umum, JPO Bundaran Senayan juga akan difasilitasi dengan dua lift. Namun, saat ini pemasangan lift belum dilakukan dan hanya jalur JPO yang siap digunakan.
Arsitek : Firman Herwanto Konsultan : PT ARKONIN Didirikan pada tahun 1961 sebagai PT Pembangunan Departemen Desain Jaya, PT Arkonin didirikan sebagai desain dan konsultasi rekayasa perusahaan independen pada tahun 1975. Setelah ribuan proyek selesai, meliputi jutaan meter persegi, Arkonin telah menjadi salah satu desain dan rekayasa perusahaan yang paling dihormati dan berpengaruh di Indonesia. pengalaman yang luas Arkonin meliputi kantor, pusat perbelanjaan, hotel, apartemen, pusat kebudayaan, lapangan golf, olahraga dan rekreasi, bangunan industri, perencanaan kota baru, desain perkotaan, serta jalan dan jembatan, air bersih, pembuangan limbah dan sistem drainase, dan rekayasa lalu lintas. Sebagai perusahaan desain dan rekayasa, Arkonin menyediakan berbagai layanan, mulai dari perencanaan, desain dan rekayasa untuk layanan manajemen konstruksi yang berkontribusi terhadap semua aspek program pembangunan bangunan. Ir. H. Achmad Noerzaman, MM. IAI (Principal of PT Arkonim)
Bapak Noerzaman adalah lulusan dari fakultas Arsitektur Universitas Indonesia, Jakarta untuk gelar sarjana. Ia juga merupakan lulusan Magister Manajemen, Institut Ekonomi, Jakarta. Ia merupakan anggota dari: -
Anggota Dewan Kehormatan IAI (Institut Arsitek Indonesia) DKI Jakarta Anggota TABG (Tim Ahli Bangunan Gedung) / Tim Pakar Penasihat Bangunan, DKI Jakarta Anggota IAI (Ikatan Arsitek Indonesia) / Ikatan Arsitek Indonesia
10. Masjid 99 Cahaya dan Balai Adat Tubaba Pada tahun 2014, Pak Umar Ahmad, selaku Bupati Kabupaten Tulang Bawang mengundang tim andramatin untuk membangun Tubaba. Andra Matin yang lalu mengajak Hanafi, seorang seniman yang sudah berkolaborasi dengan Andra Matin di salah satu projek sebelumnya. Hanafi yang akhirnya mengajak Auguste Soesatro, yang mendesain baju berdasarkan karya arsitektur kontemporer tim andramatin. Proses pembangunan Tubaba sendiri terdiri dari 9 proyek utama, dengan 2 proyek yang sudah selesai, dan 7 proyek yang masih dalam tahap pembangunan.
Tujuan utama ke-9 proyek utama dari Tubaba tidaklah sebatas program – program ruang yang memfasilitasi kegiatan masyarakat Tubaba, namun ialah sebuah makna yang lebih mendalam, memberikan sebuah identitas kepada sebuah kota melalui arsitektur dan desain. “Daerah Lampung merupakan daerah yang memiliki populasi transmigran terbanyak di Indonesia, sekitar 75% imigran di Indonesia berdiam di Lampung, dan hal yang seringkali terjadi adalah transmigran – transmigran yang dialokasikan ke desa – desa.
Baitul Sobur berbeda dengan tipologi Masjid pada umumnya yang berkubah. Andra Matin ingin membuktikan bahwa bahwa orang-orang Islam itu adalah orang-orang kreatif, orang-orang yang punya kemerdekaan berimajinasi, tanpa harus melanggar asas agama Islam. “Masjid Nabawi juga tidak berkubah. Masjidil Harram juga tidak punya kubah. Tapi arsitektur di Soviet malah memiliki kubah. Dalam Alquran tidak ada ketentuan tentang fisik sebuah masjid.” Lanjut Mas Aang. Beliau sendiri menjelaskan bahwa desain Baitul Sobur ini merupakan sebuah terobosan, sebuah konsep yang menurut Pak Bupati dapat dipandang sebagai sesuatu yang revolusioner baik kepada perangkat pemerintahan, maupun kita sebagai masyarakat.
Sessat Agung merupakan proyek kedua yang diselesaikan oleh tim andramatin. Sessat Agung dalam Bahasa Lampung dapat diartikan sebagai balai adat. Sempat dijelaskan bahwa ada arti desain tersendiri di balik bangunan Sessat Agung, yang tentunya berbeda dengan desain Baitul Sobur. Andra Matin mengatakan bahwa Masjid merupakan suatu simbol yang menunjukkan adanya relasi antara manusia dan Tuhan. Oleh karena itu, desain dari bangunannya dibuat meninggi ketimbang melebar. Berbeda dengan Sessat Agung yang desainnya mewakili relasi antar sesama manusia dalam beradat istiadat. Oleh sebabnya, desain dibuat dalam bentuk horizontal yang menggambarkan kesetaraan antar manusia, tidak ada yang derajatnya lebih tinggi, ataupun lebih rendah. Pada bagian atap, Sessat Agung ini memiliki
repetisi planar yang disusun menjadi 9 segitiga. Desain kanopi sudah diatur sedemikian rupa agar menyerupai siger, sebuah mahkota pengantin wanita Lampung yang berbentuk segitiga, berwarna emas dan bentuknya memiliki cabang – cabang berjumlah sembilan. Kononnya, bila warga hendak mengadakan acara adat Lampung seperti pernikahan. Rakyat akan menggunakan Siger Emas dari alam gaib melalui salah satu kebun warga. Kebun warga yang dipercaya keberadaannya gaib itu, merupakan perkampungan masyarakat Lampung dari masa lalu. Karena suatu hal yang tidak dijelaskan, perkampungan ini hilang beserta seluruh penghuninya. Masyarakat bisa berhubungan dengan warga kampung yang hilang itu dengan cara meminjam Siger, yang dipergunakan dalam kegiatan adat tersebut. Siger gaib itu keberadaannya sekarang sudah tidak ada, kisahnya sekarang hanya tinggal cerita dongeng belaka. Peranan tim andramatin dalam mengangkat cerita ini dan mengadopsinya dalam sebuah desain. Kebanyakan arsitektur dibuat hanya mementingkan sisi fungsionalnya, beberapa hanya ada yang mementingkan segi estetika. Ketika tim andramatin membangun Sessat Agung ini, dengan cerita di baliknya, bangunan ini tidak hanya menjadi bangunan yang fungsional, tidak lagi sebuah bangunan yang memiliki estetika apik. Bangunan ini menjadi sebuah identitas dari warga Lampung. Kisah cerita mereka tidak lagi sebatas dongeng, melainkan cerita yang diabadikan dalam sebuah objek arsitektur, yang implikasinya erat dengan warga sekitar. ARSITEK: ANDRA MARTIN Isandra Matin Ahmad, adalah salah satu pendiri Arsitek Muda Indonesia (arsitek muda Indonesia, AMI), yang telah mempengaruhi perkembangan arsitektur di Indonesia. Sering ditugaskan sebagai dosen tamu di Indonesia dan luar negeri, ia telah memenangkan berbagai penghargaan, termasuk Association of Indonesia Architects (Ikatan Arsitektur Indonesia, IAI) pada 1999 dan 2002, tahun 2006 dan 2011. Terinspirasi oleh cinta yang besar dari perjalanan, kontemporer jazz dan film-film rumah seni, andramatin terus mencari pengalaman untuk mempengaruhi dan mengembangkan ide-ide mereka lebih lanjut. 11. SUSTAINABLE BUILDING, BPK PENABUR Arsitek Ary Indrajanto tampil sebagai salah satu pemenang IAI Award 2018. . Dia menjadi yang terbaik setelah karyanya, sekolah BPK Penabur Summarecon Bekasi memenangi Kategori Pendidikan.
Tampilan luar sekolah ini berbentuk seperti persegi panjang bergaris-garis di sana-sini. Dinding bagian luarnya terdapat banyak lubang dan jendela. Hal itu dibuat supaya banyak angin dan sinar matahari yang masuk sehingga sirkulasi udara di dalam ruangan lebih bagus. Sebab, kondisi cuaca di daerah itu dikenal cukup panas. “Konsepnya bangunan sekolah yang informal dan secara pasif menerapkan Sustainable Building, dengan pemanfaatan cahaya matahari yang melimpah dan penghawaan alami yang optimal di keenam lantai koridornya,” ujar Ary Indrajanto saat dihubungi. Desain itu diusung untuk menyiasati cuaca panas. Karena itu, dibuatlah banyak lubang dan jendela dengan desain miring supaya angin dan cahaya masuk sehingga suhu di dalam ruangan tidak terlalu panas. Dia menuturkan, gedung ini merupakan sekolah untuk tingkat TK, SD, SMP, hingga SMA. Ini menjadi salah satu tantangan bagi Ary dan timnya untuk merancang bangunan yang bisa mengakomodasi semua level pendidikan itu.
Sebab, menurut aturan sekolah, anak TK dan SD tidak diperkenankan bertemu dengan anak SMP dan SMA. Aturan itu dibuat dengan maksud menghindari Bullying. “Kami pecahkan masalah itu jadi program yang menarik,” ucap Ary. Secara keseluruhan, ada 62 kelas untuk semua tingkat pendidikan di sekolah ini. Area untuk mengantar anak TK dan SD ada di lobi utama basement , sedangkan untuk anak SMP dan SMA di lobi utama lantai 1 dengan menggunakan lift. Akses dari halaman sekolah menuju ke dalam lobi melalui tangga yang dibuat beberapa tingkat. Ada bidang miring di bagian tengah untuk kursi roda dan besi untuk pegangan tangan. Di atas tangga itu terdapat atap dengan kaca transparan sehingga cahaya matahari bisa lebih maksimal, tetapi tetap b
isa melindungi orang yang mau masuk ke sekolah jika terjadi hujan. Sekolah ini dibangun di atas lahan seluas 10.000 meter persegi dan luas total bangunannya yaitu 40.130 meter persegi. Arsitek : Ary Indra, Aboday Design Studio Ary lahir di Madiun 25 Mei 1971. Menerima gelar arsitektur dari Universitas Brawijaya malang, Indonesia (1995). Ia telah memperoleh catatan sebagai 15 tahun kualifikasi pengalaman sejak saat itu. sebelum mendirikan Abody pada tahun 2005, ia bekerja untuk AXIS Architecture Planners di Singapura dari 1998-2006 dimana jabatan terakhir adalah kepala sekolah desain. Dia memiliki minat yang luas dalam bidang arsitektur mulai dari perumahan, perhotelan, institusi dan arsitektur industri yang belakangan ini menjadi subjeknya. Selain menjadi praktisi ersitektur dikesehariannya, ia juga merupakan seorang penulis lepas untuk beberapa rubrik arsitektur dan majalah gaya hidup di Indonesia. Saat ini ia sudah menulis buku Abody and its 7 years of journey.
Pengalaman Kerja:
- !995, Junior Architect, Building Investment Dev, AUTO 2000, Astra Intl, Jakarta. - 1996 - 1998, Junior Architect, Ciputra Development, Jakarta. - 1998 - 2002, Architect, AXIS Architect Planners, Singapore. - 2002 - 2006, Principal Designer, AXIS Architect Planners, Singapore. - 2006 - now, Partner, ABODY, Jakarta.
12. GOLKAR OFFICE JAKARTA Arsitek
: Delution Architect
Lokasi Proyek
: Menteng, Jakarta Pusat
Luas Tanah
: 2.600 m2
Tahun Terbangun
: 2017
Apa yang Anda pikirkan saat pertama kali mendengar kantor partai politik? Bagi Delution, kantor politik khususnya di Indonesia memiliki kesan yang kaku, tertutup, tidak bersahabat, dan membentengi diri dari lingkungan masyarakat. Mungkin konflik yang sering terjadi baik di internal ataupun eksternal partai serta demo masyarakat menjadi alasan utama kantor partai terkesan sepertibenteng dan tertutup. Padahal, secara filosofis hal tersebut sangat bertentangan dengan nyawa sebuah partai politik dan konstituennya yang merupakan masyarakat itu sendiri. Partai Golkar DPD DKI Jakarta, selaku pemilik proyek dan salah satu partai tertua di Indonesia berniat untuk melakukan suatu revolusi untuk menjadi partai yang lebih modern, transparan, kolaboratif, dan terbuka sehingga dapat menarik perhatian generasi muda yang tertarik dengan dunia politik untuk bisa berpraktik secara langsung. Tentunya semua visi itu harus sejalan dengan bangunan kantornya yang merupakan wadah utama aktivitas serta “wajah peradaban” dari partai politik ini.
Kondisi existing terdiri dari 2 bangunan yang salah satu bangunannya berfungsi sebagai kantor dan bangunan lainnya menyisakan tulang dan beton seperti bangunan yang setengah jadi. Arsitek harus melakukan suatu perubahan dengan budget seminimal mungkin. Hal ini dikarenakan dana partai berasal dari kolektivitas para anggotanya. Penyelesaian renovasi ini pun dilakukan secepat mungkin untuk mengejar momen pemilihan Gubernur Jakarta agar masyarakat bisa menyaksikan perhitungan suara bersama dengan Gubernur yang diusung oleh partai Golkar di bangunan ini. Arsitek mengusung tema utama “Revolusi” pada restorasi agar bangunan baru tidak hanya sebagai benda mati, namun juga dapat merevolusi perilaku serta mental dari anggota partai serta masyarakat selaku pengguna dari bangunan ini. Konsep Revolusi terdiri dari 4 nilai utama sebagai dasar dari revolusi perilaku yang diterapkan dalam implementasi arsitektur bangunannya. Keempat nilai tersebut adalahOpen and Transparency, Green Reviving, Collaborative & Community Hub, serta Raising the Nationalism.
Nilai pertama, Open and Transparency, bukan bentuk arsitektur yang hanya terbuka, namun juga akan mengubah perilaku pengguna bangunannya. Salah satu bentuknya adalah konsep tanpa pagar yang menunjukkan keterbukaan diri partai ke masyarakat. Konsep ini bertujuan untuk mengubah pandangan masyarakat bahwa partai tidak menutup diri dan terkesan eksklusif. Seluruh lantai 1 dari bangunan 3 lantai dijadikan fasilitas umum yang dapat dimasuki oleh masyarakat umum. Ini juga tentunya dapat membantu menjawab masalah di Jakarta yang kurang dengan area terbuka hijau untuk bermain dan bersosialisasi. Fasilitas tersebut dilengkapi oleh lapangan umum, masjid, amfiteater, kebun urban farming, perpustakaan, serta fasilitas komersial seperti toko bunga, toko kreatif, bakery, minimart, serta café sebagai fasilitas penunjang ekonomi.
Lantai 2 dan 3 terisi oleh ruang-ruang kantor yang dikelilingi dengan kaca transparan sehingga tidak ada lagi ruang untuk melakukan diskusi tertutup dan tersembunyi seperti anggota partai pada umumnya. Konsep transparency ini melatih sekaligus merevolusi perilaku anggota partai politik yang umumnya bersifat tertutup menjadi lebih terbuka dan tidak ada yang perlu disembunyikan satu sama lain.
Nilai Kedua adalah Green Reviving yang berupa solusi membungkus tulang bangunan lama dengan tanaman. Solusi ini dirasa paling efisien baik dari biaya, waktu, serta menghasilkan satu wajah serta iklim arsitektur yang lebih baik dan modern. Cara ini bisa dilakukan tanpa mengubah tulang bangunan lama sehingga pekerjaan bisa lebih cepat dari waktu yang seharusnya. Kesan “Hidup kembali” dari bangunan sebelumnya yang terlihat mati tanpa jiwa memberikan filosofi semangat baru untuk membangun kembali seperti sifat tanaman yang terus tumbuh tanpa batas.
Konsep hijau tentunya tidak hanya dari tanaman, namun juga memperhatikan aspek hemat energi. Setiap ruang di bangunan ini ditata agar kaya akan sinar matahari dan udara sehingga penggunaan AC berkurang. Bangunan existing yang sebelumnya masif juga dibuat dengan layout koridor terbuka sehingga 75% dari luas bangunan menjadi area terbuka mulai dari area kantor hingga area publiknya.
Konsep Green Reviving membuat suasana mikro di lahan ini menjadi terasa lebih sejuk dan dingin dan tentunya secara tidak langsung merevolusi perilaku masyarakat serta anggota partai di Indonesia yang umumnya sering tidak menghargai tanaman dan taman. Bangunan yang menjadi indah karena tanaman tentunya membuat orang-orang yang menggunakan bangunan ini juga lebih menjaga tanaman itu sendiri.
Nilai ketiga adalah Collaborative & Community Hub dengan tujuan agar Golkar DKI Jakarta bisa menunjukkan kepada masyarakat bahwa kolaborasi adalah satu solusi terkuat atas masalah-masalah yang sedang dihadapi bangsa ini. Sudah bukan waktunya lagi bergerak sendiri-sendiri. Bersatu padu, gotong royong dan bekerja sama adalah wajib di era keterbukaan informasi dan media. Menjawab hal ini, maka bangunan didesain tanpa ruangan yang bersifat milik pribadi dan individual seperti “Ruang Ketua” atau “Ruang Sekretaris”.
Semua ruangan adalah milik bersama, dapat digunakan bersama, dan selalu terbuka untuk siapa pun yang menjadi kader Golkar. Hal ini tentunya sangat mengubah perilaku petinggi partai/organisasi yang umumnya memberi kesan eksklusif pada dirinya karena jabatan yang ia emban dan sering kali memberi jarak antara pimpinan dan anggota.
Community Hub diterapkan dengan membuka fasilitas di lantai 1 menjadi wadah aktivitas kebersamaan antara warga dan komunitas-komunitas di Jakarta yang berjumlah ribuan. Aktivitas itu ditampung dengan menghadirkan amfiteater yang sewaktu-waktu bisa menjadi area untuk seminar kecil, dan acara komunitas serupa lainnya seperti talkshow, music performance, art performance,exhibition, dan lainnya. Selain amfiteater, taman tengah juga dapat digunakan untuk berbagai acara masyarakat, mulai dari acara pertemuan, diskusi warga, taman bermain anak, hingga menjadi venuepernikahan dengan konsep outdoor party.
Nilai yang terakhir sekaligus nilai ke-4 adalah Raising the Nationalism untuk menumbuhkan kembali semangat nasionalisme setiap anggota, simpatisan, serta masyarakat yang datang ke kantor Golkar ini. Semangat nasionalisme itu diterapkan dalam bentuk nama setiap ruangan yang menggunakan simbolsimbol kebangsaan seperti Bhinneka Tunggal Ika, Pancasila, Sumpah Pemuda, Proklamasi, Indonesia Raya, serta nama-nama presiden yang pernah menjabat di Indonesia mulai dari Soekarno hingga Joko Widodo. Hal ini diterapkan agar dalam hari-hari mereka menjalankan aktivitas, mereka bisa memanggil ruang-ruang tersebut dengan sebutan simbol kebangsaan. Penamaan ruang menjadi sebuah kampanye untuk kembali menyadarkan nilai-nilai kebangsaan yang secara perlahan mulai hilang di tengah-tengah masyarakat Indonesia.
Selain 4 nilai utama sebagai implementasi dari konsep revolusi di atas, arsitek juga menerapkan penggunaan material yang sifatnya unfinished, namun dibentuk dan dikemas secara estetis. Selain dapat menghemat biaya, juga dapat mempersingkat waktu pekerjaannya sehingga menjadi win-win solution antara tampilan, biaya dan waktu.
Arsitek juga banyak menerapkan wayfinding melalui signage pada setiap lantai, ruang dan area-areanya agar bangunan ini lebih ramah informasi kepada para pengguna.
Arsitek : Delution Architect
Delution Design Revolution merupakan perusahaan yang bergerak di bidang perencanaan arsitektur dan perencanaan desain interior. Dengan lingkup perencanaan yang beridi di jakarta selatan. Didirikan oleh 3 Arsitek muda bernama Muhammad Egha, Sunjaya Askaria, dan Hezby Ryandi yang mempunyai visi yang sama pada tahun 2013 di Jakarta. Pada tahun 2014 kita mendapat Partner baru yang bernama Fahmy Desrizal yang ikut membantu membangun Delution. Kami selalu berusaha menciptakan gagasan yang inovatif dan kreatif dalam menjawab kebutuhan arsitektur dan interior masa kini, dan kami memiliki visi dapat ikut berpartisipasi dalam membangun wajah ruang dan kota menjadi lebih baik, secara nasional maupun internasional. Fokus pada tujuan memaksimalkan dan memberikan yang terbaik dalam segi desain, fungsi serta harmonisasi diantara keduanya dan ikut menciptakan karya yang revolusioner bagi dunia kreatif khususnya arsitektur dan interior. Selain menjalankan berbagai macam proyek di daerah Lokal (Jakarta), Nasional (Sukabumi dan Bengkulu) hingga International (India). Delution juga telah memperoleh beberapa penghargaan baik secara Nasional maupun Internasional, seperti Special Mention German Design Award 2016 yang diadakan German Design Council di Frankfrut, Bes Design of The Year for Corporate Small Space Category yang diadakan Asosiasi Desain Interior Internasional di Hong-Kong dan Finalis 2A Asia Architecture Awards yang diadakan 2A Magazine di Istanbul. Untuk Nasional Delution berhasil meraih Juara 2 (2nd Award) pada Sayembara Monumen Patung Yesus di Jayapura yang diadakan oleh Ikatan Arsitek Indonesia. Selain penghargaan, Project Delution juga telah terpublikasi oleh beberapa media dan jurnal internasional seperti Korea, China, Germany, French, Arab, Spain, dan Rusia.
13. KINEFORUM
Csutoras & Liando is an architecture and design office led by Melissa Liando and Laszlo Csutoras. Our experience ranges from creating one-off joinery to designing large scale public buildings and includes refurbishments and interiors as well. We work in close collaboration with clients and users to provide clear and appropriate formal and spatial proposals to meet their requirements. From the concept and design stage through to construction and completion we pay thorough attention to detail in order to achieve a coherent and well-built end result, be it a piece of furniture or a building. We are accustomed to working internationally and have the expertise to deliver consistent quality in different regulatory and cultural environments.
KINEFORUM Architects : Csutoras & Liando Location: Jakarta, Indonesia Category: Cinema Design Team: Laszlo Csutoras, Melissa Liando Area: 530.0 sqm Project Year: 2013
kineforum adalah program dari Komite Film Dewan Kesenian Jakarta (DKJ) yang dimulai di tahun 2006. KINEFORUM adalah ruang bioskop mini, tercipta atas kerjasama antara DKJ dengan UP PKJ dan jaringan bioskop XXI. di dalam Komplek Taman Ismail Marzuki. Ruang yang dikelola oleh tim bentukan Komite Film DKJ ini menawarkan ragam program film sekaligus diskusi tentang film . Film-film yang diputar adalah film-film yang bisa menjadi alternatif tontonan bagi Anda sebagai anggota publik. Mulai dari film klasik maupun kontemporer, film panjang maupun pendek, film luar maupun dalam negeri, film non arus utama maupun arus utama. Pemutaran dilakukan dalam ruangan yang memenuhi standar teknis bioskop profesional dengan tata suara yang memadai. Kami berusaha maksimal untuk memutar film dengan kualitas teknis terbaik dengan segala keterbatasan kami, seperti luas ruang dan kapasitas penonton (45 orang). Sebagai bioskop alternatif terprogram pertama di Jakarta, KINEFORUM (dan kineforum) diadakan sebagai tanggapan terhadap ketiadaan bioskop non komersial di Jakarta dan kebutuhan pengadaan suatu ruang bagi pertukaran antar budaya dan gagasan melalui karya audio-visual. Sesuai dengan nama kami, kine berasal dari cinema yang identik dengan “gambar bergerak”, dan forum yang berarti ruang pertemuan gagasan, kami percaya penuh pada medium sinema sebagai penyampai pesan, pemantik diskusi, penyebaran pengetahuan dan peluas wawasan. kineforum berusaha sekuat mungkin menjalankan prinsip "pembelajaran sinema" dan "pembelajaran lewat sinema".
Untuk mencapai hasil optimal dalam pertukaran gagasan, salah satu prinsip dasar kineforum dalam hal teknis dan pengelolaan adalah dengan memastikan perijinan dan kesepakatan antar pembuat film dan kami selaku pemutar, agar semua pihak sama-sama mendapat manfaat. Dari kesepakatan saling manfaat ini, kami menyajikan film-film kepada Anda dengan sejumlah donasi wajib. Separuh dari donasi wajib ini kami gunakan untuk biaya operasional, dan separuhnya lagi untuk pihak pemilik film. Artinya, dengan menikmati tontonan yang ditawarkan dalam program kineforum Anda telah berkontribusi langsung terhadap kelangsungan kehidupan perfilman, khususnya perfilman Indonesia. 14. WRAPPING JAVA 1. Joko Avianto.
Joko Dwi Avianto lahir pada tahun 1976 di Cimahi, Jawa Barat. Selama 1996-2001, Joko menempuh pendidikan seni di Institut Teknologi Bandung. Selanjutnya pada 2003-2005, Joko melanjutkan studinya di program pasca-sarjana Fakultas Seni Rupa dan Desain, Institut Teknologi Bandung. Karya Joko pertama kali dipamerkan dalam pameran bersama di tahun 1999 dalam “Fetishism” di Scuplture Studio ITB, Bandung, dan “Creative Experiment” di Soemardja Gallery, Bandung. Setelah itu karya Joko mulai sering mengikuti pameran bersama di Indonesia. Di tahun 2011, Joko dua kali menggelar pameran tunggal, yaitu “Astakona” di Benda Gallery, Yogyakarta, serta “S.A.M.O” (Social Activator Mobile Object), di Bandung. Pada tahun 2015, karya instalasi Joko yang terdiri dari 1500 batang bambu ikut dipamerkan dalam “Frankfurt Book Fair 2015” di Jerman.
Joko seringkali menggunakan media dari bambu, ataupun yang berhubungan dengan bambu, pada berbagai karyanya. Pada pameran bersama “Reborn” (Semarang, 2009), Joko menggunakan media bambu pada instalasinya yang diletakan pada sekitar pintu. Menurutnya, media bambu tersebut sesuai dengan gagasanya dalam mengkritisi eksploitasi alam. Pada pameran bersama lainnya, “Contemporary Landscape” (Bandung, 2011), Joko menampilkan karya berjudul “wrapping java”. Karya tersebut terbuat dari resin dengan bentuk anyaman bambu yang seperti membungkus pulau Jawa. Menurut Asmudjo Jono Irianto sebagai kurator, karya tersebut mengangkat tema mengenai hubungan alam dan budaya. Pulau Jawa yang terbungkus oleh anyaman bambu dapat dilihat sebagai metafor keinginan utopis untuk mempertahankan keaslian alam dan budaya jawa. Seni Instalasi dari Bambu di Jantung Jakarta
Kini, material bambu kembali menjadi bahan pembicaraan. Namun bukan dalam bentuk tiang bendera melainkan instalasi yang memiliki nilai seni. Lokasi pemasangan karya seni instalasi bambu di Bundaran Hotel Indonesia. Tempat yang kata Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan paling mahal di Jakarta. "Kami ingin tunjukkan di tanah yang paling mahal di Indonesia, Bundaran HI, di situ dipasang instalasi dengan material paling murah di Indonesia," kata Anies di Jakarta International Velodrome, Jakarta Timur, Rabu (15/8/2018). Baca juga: Cerita Seniman yang Diberi Waktu Sepekan Menyelesaikan Karya Seni Bambu di Bundaran HI Dalam Peraturan Gubernur Nomor 24 Tahun 2018 tentang Penetapan Nilai Jual Objek Pajak (NJOP) Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan Tahun 2018, NJOP Jalan Sudirman mencapai Rp 93 juta per meter persegi. Seni instalasi bambu di Bundaran HI itu bernama Getah Getih, karya Joko Avianto. Anies memajang foto karya seni itu lewat akun Instagram-nya. Dia mengatakan telah mengetahui karya seni bambu milik Joko saat Frankfurt Book Fair. Dia menilai, lewat tangan Joko bambu yang harganya disebut murah itu bisa menjadi karya seni yang mahal. "Biasanya kita menyaksikan bambu posisinya lurus, ini sekarang ditekuk-tekuk sampai bentuknya seperti bunga matahari. Harapannya, ini jadi inspirasi ke
seluruh Indonesia bahwa bambu itu bisa dipakai untuk begitu banyak ekspresi seni," kata dia. Tiang bambu Beberapa waktu lalu, pembicaraan mengenai bambu juga sempat ramai. Kejadiannya bermula dari Penjaringan, Jakarta Utara. Di sana, bendera-bendera negara peserta Asian Games dipasang berjajar. Yang menarik perhatian adalah tiangnya menggunakan bambu. Bambu-bambu itu, beberpa dalam kondisi telah dibelah, dinilai tidak layak digunakan sebagai tiang bendera negara-negara peserta Asian Games. Ada juga yang mengatakan, penggunaan bambu sebagai tiang bendera mencoreng nama baik Jakarta yang menjadi tuan rumah Asian Games 2018. Bendera bertiang bambu itu pun dicopot. Namun, Anies menginstruksikan bendera-bendera bertiang bambu itu dipasang kembali. Anies mengatakan masyarakat telah menyepelekan bendera bertiang bambu tersebut. Baca juga: Karya Seni dari Bambu Dipasang di Bundaran HI untuk Sambut Asian Games Dia mengklaim bahwa itu merupakan inisiatif warga sekitar. "Semalam ada sebuah kejadian di mana warga memasang bambubambu untuk bendera negara negara Asia di wilayah penjaringan, Jakarta Utara. Lalu kerja keras, kerja tulus, dan kerja nyata warga di Penjaringan itu disepelekan oleh kerja jempol di media sosial," kata Anies ketika itu. "Mereka yang hanya memencet tombol-tombol meremehkan bambu bambu yamg ditegakkan oleh warga," tambah Anies. Anies kemudian mengeluarkan memo tentang tiang bambu itu. Dalam memo itu, dia berharap tiang bambu tersebut menjadi inspirasi warga lain untuk mempercantik lingkungan mereka.
15. TERMINAL BLOK M
PT Langgeng Ayom Lestari Terminal Blok M Didirikan pada 1992 di era Gubernur Wiyogo Atmodarminto, Terminal Blok M adalah kerja sama build operate transfer (BOT) Pemprov DKI Jakarta dengan PT Langgeng Ayom Lestari. Di atas tanah seluas 3,5 hektar, PT Langgeng Ayom Lestari membangun mal bawah tanah pertama yang dikenal sebagai Mal Blok M. Di atasnya, dibangun terminal dengan enam lajur untuk bus kota ke berbagai penjuru Jakarta.
"Sebagai tuan rumah Asian Games 2018, maka fasilitas, sarana, dan prasarana umum, termasuk Terminal Blok M ini dapat dibenahi lebih baik lagi demi mewujudkan Terminal Blok M menjadi terminal kebanggaan warga Jakarta, khususnya Jakarta Selatan," kata Wakil Wali Kota Jakarta Selatan Arifin. Salah satu yang sudah dilakukan, tembok Terminal Blok M yang menjadi akses transit sudah dicat ulang dan dihiasi mural. Wajah muram dan kumuh kini menjadi lebih cerah dengan goresan seniSelain itu, Arifin juga meminta PT Langgeng Ayom Lestari agar memfungsikan kembali pengeras suara di sekitar terminal. PT Langgeng juga diminta berkoordinasi dengan Dinas Perindustrian dan Energi terkait penerangan kawasan terminal. "Kami minta PT Langgeng Ayom Lestari berperan aktif dalam menciptakan lingkungan terminal yang terawat, asri, dan nyaman dalam rangka menyukseskan Adipura tahun 2018 serta untuk menyambut Asian Games 2018," ujar Arifin. https://megapolitan.kompas.com/read/2018/06/30/21484311/terminal-blok-m-halte-transjakartaandalan-dengan-segala 16. BINTARO DESIGN DISTRICT : SOSJ, Bitte dan Antikode “ruang merenung” ATAU “A space to escape”
Ketiganya, yang diinisiasi anak-anak muda berusia 20-an akhir sampai 30-an awal, menggagas “ruang merenung” di tengah-tengah kawasan Bintaro yang padat dan bising. Mereka meriset di beberapa titik situs yang dikatakan paling kritis dari prototipe awal yang sedang dibangun itu di kompleks studio mereka di Sektor 7 Bintaro. Salah satu elemen penting dari seluruh kota metropolis di dunia adalah tingkat tekanan kompetitif di ruang kerja, kemacetan lalu-lintas, harga-harga produk konsumsi yang melambung tinggi, kesenjangan sosial, dan kepadatan populasi yang rentan terhadap kesehatan mental. Depresi mengakibatkan rendahnya angka produktivitas, dan ketiga studio kreatif itu menemukan solusi jenial: membuat jeda sejenak warga dari rutinitas keseharian. Warga bisa rehat di shelter tersebut, dekat dengan pepohonan yang di-install di dalamnya, sekaligus mendengarkan suara-suara natural dari
headphone yang tersedia melantunkan suara gemericik air, ombak bergulung, angin yang seolah menembus pori-pori kulit dan atmosfer malam hari di pedesaan yang kuping terasa tergetar suara bambu bergesekan yang ditingkahi cengkerik di kejauhan. Sudah pasti, terik matahari, beban kerja, padatnya lalu lintas segera terkurang drastis usai kita keluar dari shelter tersebut. 1. BITTE
Bitte Design Studio is a Jakarta-based architecture and interior design company endeavor with a simple mission to create a sustainable space for people. Their casual approach leads them to work and collaborate with people from any fields and backgrounds."To design is to understand not only about the aesthetic, but more about the context, the experience and materiality." Chrisye Octaviani and Agatha Carolina try to bring this notion into reality. This means injecting characters and uniqueness into spaces that make people feel at home; to understand one’s desire for bold and habitable living space. Assisting people to realize their dreams for a gratifying environment; connecting a soul to its surrounding, to its home.
17. BINTARO DESIGN DISTRICT : NUMO STUDIO
NUS SALOMO – NUMO STUDIO Nus Salomo adalah perupa yang dilahirkan di Medan, Sumatera Utara, 9 Mei 1967. Ia menyelesaikan pendidikan arsitektur di Institut Teknologi Bandung dan Art Center College of Design, Pasadena, Amerika Serikat (AS).
Selama lima tahun di AS ia banyak terlibat dengan industri hiburan Hollywood sebagai concept artist, character/action figure designer dan pematung. Selain itu, ia juga mengerjakan lukisan, lukisan digital, video, dan instalasi. Karya-karyanya mendesakkan ilmu pengetahuan dan teknologi mutakhir bukan hanya sebagai alat bantu dalam seni rupa, tetapi juga sebagai tema yang penting. Manusia di situ bukan lagi yang berada di luar teknologi, tetapi menjadi bagian darinya, semacam metamorfosis yang belum selesai. Maka yang muncul adalah sosok separuh manusia separuh motor, cyborg, dan dunia masa depan yang dikuasai mesin.
di Jalan Boulevard Raya Bintaro, kita menemu instalasi kolaborasi Numo Studio dan J+A Design berupa jaring-jaring dan karya seni. Mereka beritikad mengaktifkan taman kota sebagai area yang fleksibel bagi warga bisa mencurahkan kebebasan kreatifnya. Numo Studio diinisiasi oleh Nus Salomo, seorang perupa yang beberapa tahun terakhir berkarya dengan mesin-mesin cetak tiga dimensi. Menurut Nus, kondisi ini merupakan tantangan terberat seniman meneghadapi hadirnya teknologi cetak hari ini. Menghilangkan peluang kerja manual para artisan pembuat citra tiga dimesional dengan mengefisienkan energi, waktu dan biaya.
18. ARCADIA ARMAND TONRIE DAN JACOB GATOT SURA Arcadia or “PT Arga Calista Disain” was founded in 1990 by some young designers who are highly commited to ‘design’, not as separate subject, but as a multidiciplinary approach. Arcadia moves forward with a spirit to explore the fascinating, challenging world of design. From designing the unique details of “Lifestyle mall in BSD” and the distinctive “Antam Office Tower in TB Simatupang”, or some Leisure Parks in sattelite cities around Jakarta and some other cities in Indonesia. All with the high enthusiasm not only to create visually attractive and appropriate designs, but also to integrate designs to life with both local and international education backgrounds and working experiences, arcadia’s young designers strive to provide the clients with only the best. “ART AND SOUND EXPERIENCE”
“Plasticology” yang dibuat oleh Arcadia Architects, terbuat dari bambu dan bekas minuman plastik. Dan yang kedua adalah instalasi di ruang terbuka “Art and Sound Experience”. Pengunjung dapat menikmati lagu dengan headset yang disediakan. Dan disini ada beberapa koleksi buku tersebar untuk dibaca sambil santai sejenak di kursi dan meja kecil.
PASAR SENI ANCOL
KOTA TUA CREATIVE FESTIVAL “Festival ini tidak hanya memberdayakan ruang publik, tapi juga akan berdampak strategis pada pengembangan ekonomi kreatif,” sahut Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Mari pangestu ketika bersepeda sembari membuka KTCF 2014. “Kegiatan festival ini diharapkan dapat mem-branding Kota Jakarta dan revitaliasasi Kota Tua Jakarta sebagai pusat ekonomi kreatif, pariwisata, budaya dan sejarah, yang menarik untuk di kunjungi” Antusiasme warga ini terlihat menyenangkan, disamping publikasi yang di bantu oleh perusahaan Kereta Api indonesia yang juga turut menyemarakkan pameran tentang kereta api di Stasiun Jakarta Kota, Kereta komuter jakarta juga turut memudahkan masyarakat jakarta berpindah dari satu titik ke titik lain dengan mudah. Antusiasme warga ini menurut saya membuktikan bahwa masyarakat Jakarta membutuhkan ruang publik lain dan tempat rekreasi lain yang kini semakin berkurang seolah olah tergantikan oleh mall. Selain sebagai ruang publik, daya tarik bangunan dan area tua ini adalah sejarah yang bisa menjadi kekuatan baru, menarik warga untuk menikmati kotanya sendiri, sekaligus menjadi tempat belajar yang hidup di kota milik kita sendiri. Dalam KTCF 2014 ini, ruang publik seperti plaza di gunakan sebagai area berkumpul komunitas dengan tenda tenda komunitas yang tersebar di Jakarta, dan sebuah panggung musik dan hiburan. Untuk menyemarakkan plaza Fatahillah, SHAU dan Diana Ang, menggagas sebuah instalasi layang layang mimpi yang berupa 10.000 buah lembaran fiber berwarna warni yang digantung beserta beserta tulisan harapan masyarakat Jakarta yang telah di kumpulkan datanya melalui media sosial.
Pameran hasil workshop Archipunctural (Architecture accupunture) terdapat 6 bangunan dan 1 kawasan kota tua yang di desain oleh 3 arsitek Indonesia, 3 Arsitek Belanda dan 1 arsitek landsekap Belanda secara titik titik akupuntur yang dipilih dari bangunan yang bersejarah dan dalam kondisi yang sudah rusak tak terpakai. Dengan Motor dari Rumah Asuh dan Erasmus Huis, Kedutaan Belanda, workshop dan pameran ini bisa mengisi bangunan tua di gedung tua Tjipta Niaga. Pameran hasil workshop Arsitektur berisi desain dari Rumah asuh tentang Rumah Akar milik Ella Ubaidi yang di desain menjadi galeri dan kafe berlayar dinding dinding yang tertutup akar, dan penambahan fungsi hostel agar terdapat aktifitas yang hidup sepanjang hari. Andramatin melanjutkan renovasi bangunan Kantor Pos bersama Lin Che wei dari JEFORAH menjadikannya galeri kontemporer bertaraf internasional. Dengan tema yang sama Djuhara+Djuhara merevitalisasi bangunan Milik Edi Sadeli dan OMA Hongkong juga merevitalisasi bangunan Tjipta Niaga menjadi bangunan multifungsi sehingga bisa mendorong fungsi dan kegiatan baru di bangunan tak terpakai tersebut. Kees Christianse dari KCAP membuat sebuah instalasi bambu mengisi reruntuhan bangunan Samudera yang terinspirasi dengan bentuk yang ada sebelumnya. MVRDV dari Belanda membuat sebuah taman vertikal di bangunan Kerta Niaga, penutup atap yang sudah rusak di hiangkan dan dibiarkan bolong sehingga cahaya dan udara bisa menembus kedalam bangunan. Instalasi yang terakhir adalah hasil workshop Niek Roozen bersama Universitas Wageningen merevitalisasi landsekap kawasan Kota Tua Jakarta. Tak hanya pameran instalasi seni, gambar dan maket arsitektur di gedung Tjipta Niaga, 2 Bangunan yang menjadi titik akupuntur arsitektur juga di buat seperti harapan arsiteknya. Bangunan Kerta Niaga yang di desain oleh MVRDV di isi instalasi tanaman dan tumbuhan dengan beberapa karya seni didalam bangunannya. Instalasi bambu dari KCAP juga turut berdiri mengisi bangunan Samudera yang sudah rubuh.
19. SHIA TRAIN STATION (HEBSA INDONESIA) Founder of Hebsa Indonesia
Satya Yesaya D memulai karir profesionalnya sebagai Arsitek di Atelier Enam Arsitek di Jakarta pada tahun 2003. Kemudian ia bekerja di Prada Tata Internasional (Arsitek PTI) di Jakarta dari 2004 hingga 2010 sebagai Arsitek. Kemudian pada 2011, ia bekerja di Grup Agung Sedayu sebagai Arsitek Senior. Dia juga terlibat dalam banyak proyek desain (arsitektur, proyek desain interior). Dia memiliki banyak pengalaman dalam menangani proyek termasuk Komersial, Perkantoran, Perumahan, Campuran Digunakan dan Proyek Desain Perkotaan.
Boi Dapot L. memulai karir profesionalnya sebagai Arsitek di Atelier Enam Arsitek di Jakarta pada tahun 2003 hingga 2011 sebagai Arsitek Senior. Dia terlibat bekerja di beberapa proyek arsitektur, desain interior, dan proyek desain lansekap. Dia memiliki banyak pengalaman dalam menangani proyek termasuk Bandara, Bangunan Transportasi, Komersial, Perkantoran, Proyek Perumahan, Campuran, dan Perencanaan Induk.
Train Station is now will open in Soekarno Hatta International Airport. With it’s urban context the scheme will responds to the surrounding which functioned as transportation, the building is separated by a thin surface as a dividing wall and also as a roof. The Concept façade is simple geometry, with curve composition, the accent is about a shopfront for item to be shown for the public. The façade line is steel coloumn which erupted from the reflecting glass ground up to the façade.
20. . HIDDEN PARK PROGRAM (SIGIT KUSUMA FROM SIGIT KUSUMA WIJAYA) SIGIT KUSUMA (PRICIPAL OF SIGIT KUSUMA WIJAYA) Sigit Kusuma lahir di Jakarta, Indonesia pada tanggal 14 November 1981, Sigit telah menyelesaikan beberapa proyek desain, penulisan dan penelitian terutama dalam arsitektur, perencanaan kota, lingkungan, desain grafis, sinematografi dan proyek musik serta gerakan komunitas sosial. Sigit merupakan lulusan dari Universitas Teknologi Delft (TU Delft), Belanda, mengambil jurusan Urbanisme dengan gelar Master of Science dan mendapatkan gelar Sarjana Arsitektur dari Arsitektur jurusan Universitas Indonesia. Sigit mendirikan Belajar Desain atau Komunitas Belajar Desain, sebuah komunitas desainer terbuka untuk desainer muda, seniman dan arsitek, juga ikut memprakarsai Indonesia Berkebun, sebuah komunitas pertanian perkotaan yang menebarkan semangat positif kepada penduduk kota untuk lebih peduli terhadap lingkungan yang memperoleh Goggle Awards 2011 “WebHeroes” oleh Google Asia Pacific.
Hidden park program merupakan proyek public space activitation yang terletak di Taman Tebet, Jakarta
21. PERPUSTAKAAN NASIONAL INDONESIA "Dirancang dengan indeks konsumsi energi 150 KW/mm persegi per tahun yang hampir sama dengan gedung di Malaysia dan Singapura," kata Kepala Perpustakaan Nasional Muh Syarif Bando di Jakarta, Jumat (15/09/2017).
Presiden Joko Widodo didampingi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy dan Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat meresmikan hasil revitalisasi pembangunan Perpustakaan Nasional itu pada Kamis (14/09/2017). Syarif Bando menyebutkan pembangunan gedung fasilitas pelayanan Perpustakaan Nasional itu menggunakan anggaran tahun jamak tahun 2013-2016 sebesar Rp465,2 miliar. Perpustakaan Nasional berlokasi di Jalan Medan Merdeka Selatan yang berdekatan dengan kompleks Tugu Silang Monumen Nasional (Monas) Jakarta Pusat. Dibangun di atas lahan seluas 11.975 meter persegi dengan tinggi 126,3 meter terdiri dari 24 lantai dan tiga basement. "Diklaim sebagai gedung perpustakaan tertinggi di dunia," ujar Syarif. Syarif mengungkapkan bangunan Perpustakaan Nasional dirancang berbentuk persegi panjang seperti jendela yang memiliki arti filosofi sebagai jendela dunia untuk pusat kegiatan edukatif, rekreatif dan kultural, serta dilengkapi teknologi kabel jaringan data kategori 7. "Juga berteknologi perangkat jaringan aktif yang mampu mentransfer data sampai dengan 100 Gbps," ujar Syarif. Syarif menambahkan Perpustakaan Nasional juga ramah terhadap penyandang disabilitas yang menyediakan sarana prasarana, koleksi, maupun ruangan khusus bagi disabilitas tuna netra dan ruang khusus laktasi (ibu menyusui). (ant)
Arsitek : R.B.B. DIIWANGKORO
22. CICENDO PARK BANDUNG Daliana Suryawinata (Founder of SHAU) Daliana Suryawinata adalah perempuan kelahiran Jakarta yang berprofesi sebagai arsitek dan urban planner. Daliana merupakan lulusan S1 dari Universitas Tarumanegara, ia berkerja selama satu tahun di Indonesia. Ia melanjutkan S2 di Berlage Institute, Belanda. Setelah lulus dari Berlage Institute, Daliana berkerja di perusahaan konsultan arsitek dan rancang kota ternama di Belanda yaitu Office for Metropolitan Authorities (OMA), MVRDV dan USH. Daliana memilih berkerja di kantor ternama untuk mempelajari hal-hal penting yang tidak bias ditemukan di kantor biasa.
Taman Cicendo terletak di Jalan Aruna di daerah yang terkenal dengan bengkel pandai besi kecil. Taman dirancang di sekitar baja sebagai bahan dan tema. Alih-alih mengatur berbagai fungsi seperti paviliun pameran, taman skate, parkir, bengkel pandai besi, kios seniman, area zen, tribune, dll. Ke zona kaku, desain berusaha untuk mendorong eksplorasi dan karenanya secara bertahap menggabungkan fungsi satu sama lain melalui tanah yang berbeda bahan dan topografi pita baja berkarat. Selain itu, puncak topografi akan digunakan untuk memamerkan patung baja dari seniman loca
23. DAGO PARK BANDUNG MASTERPLAN (Founder of ZEAL)
Franciska Windy adalah perencana utama dan arsitek. Fokusnya terletak pada konsep desain perkotaan yang dikombinasikan dengan pendekatan interdisipliner kreatif untuk menemukan solusi yang lebih baik pada tantangan perkotaan kontemporer. Dia telah memenangkan beberapa penghargaan di bidang arsitektur dan perencanaan kota. salah satunya adalah Jakarta Visioning 2045 competition- kompetisi nasional untuk membayangkan masa depan jakarta. Dia juga aktif dalam organisasi arsitektur seperti sekretaris IAI di Singapura
Sandy Putranto telah mengerjakan berbagai proyek mulai dari desain arsitektur detail hingga proyek perencanaan utama kota seluas 6000 Ha. Eksposurnya ke proyek-proyek internasional dengan bekerja pada proyek-proyek Asia timur tengah, Amerika dan Eropa.
Taman Dago adalah taman destinasi baru di Bandung yang menawarkan pengalaman ritel baru, taman tematik, pengalaman menginap yang unik dan tempat di mana semua pengunjung dapat menikmati
24. PASAR ANYAR BEKASI Bekasi–Vida Bekasi, kawasan mixed use seluas 130 hektar yang dikembangkan oleh Gunas Land di Narogong, Bekasi, meneguhkan komitmen dalam menghadirkan kawasan terpadu yang berkualitas dengan visi berkelanjutan. Kini Vida akan segera mewujudkan rencana pembangunan Pasar Anyar, sebuah sentra niaga baru seluas 10.000 m2 di pusat distrik Bumipala, Vida Bekasi. Menurut Edward Kusma, Direktur Vida Bekasi, kehadiran Pasar Anyar ini menjawab kebutuhan masyarakat akan fasilitas perbelanjaan yang bersih dan nyaman, serta menjual aneka barang dengan harga terjangkau. “Kami mencatat lalu-lintas orang dan barang di kawasan Vida makin meningkat. Penduduk Vida saja lebih dari 9.000 orang, ditambah pemukiman sekitarnya yang padat,” tukasnya hari ini. Beroperasinya Arena Sport Club, Bank Mandiri dan Binus School, lanjutnya, terbukti semakin meramaikan kawasan ini. Juga acara Car Free Day (CFD) kami tiap hari Minggu selalu dipadati lebih dari 5.000 orang, mulai dari berolah raga, rekreasi hingga berdagang di sepanjang area CFD. “Semuanya itu adalah potensi traffic yang mendasari kami membangun Pasar Anyar,” imbuh Edward. Dalam mengembangkan Pasar Anyar, Vida ingin mewujudkan konsep farmers market, yakni menyediakan aneka produk segar hasil pertanian kota di Bekasi, produk organik lokal, hingga aneka barang dan jasa lainnya. Pasar Anyar merupakan hasil rancangan arsitek Danny Wicaksono (Studio Dasar) memiliki bentuk atap miring yang unik, serta berdaya tampung hingga lebih dari 6.000 orang. “Pasar Anyar terdiri dari 2 kompleks bangunan yaitu ruko dan area pasar. Atap miring terinspirasi dari bentuk atap rumah adat di Indonesia. Selain menciptakan identitas arsitektur kawasan, atap Pasar Anyar yang besar juga akan memberikan naungan yang teduh dengan sirkulasi udara yang baik, sehingga berbelanja di Pasar Anyar terasa nyaman dan tidak pengap,” ujar Danny menjelaskan.
Pembangunan Pasar Anyar dilaksanakan secara bertahap. Tahap 1, ruko Pasar Anyar telah diluncurkan pada 2016 dan langsung disambut baik oleh masyarakat. Seluruh unit terjual dan pembangunan ruko tahap 1 pun hampir rampung pada kuartal 1 tahun ini. “Animo masyarakat sangat besar. Mereka dapat melihat potensi pasar yang luas, mulai dari kawasan Narogong hingga Setu. Pembangunan tahap 1 rampung, langsung kita mulai tahap 2,” jelas Edward. Tahap 2 Pasar Anyar ditandai dengan peluncuran unit ruko tahap 2 yang merupakan deretan ruko yang menjadi fasad (bagian depan) Pasar Anyar. Ruko tahap 2 memiliki keunggulan 2 fasad (akses), artinya ruko ini memiliki 2 sisi yang bisa diakses, yaitu sisi yang menghadap jalan dan sisi belakang yang terhubung dengan area pasar. “Ruko ini ideal untuk toko, butik atau resto yang ingin memanfaatkan traffic. Usaha Anda jelas terlihat dari jalan raya, juga dapat menjaring konsumen dari dalam pasar,” tutup Edward. Konsep Farmers’ Market Dalam mengembangkan Pasar Anyar, Vida menggunakan konsep farmers’ market, yakni menyediakan produk segar hasil pertanian Bekasi, mulai produk organik hingga barang dan jasa lain. Dirancang arsitek Danny Wicaksono (Studio Dasar), pasar ini memiliki atap miring dengan daya tampung lebih dari 6.000 orang. “Pasar Anyar terdiri dari dua kompleks bangunan, yaitu ruko dan area pasar. Atap miring terinspirasi dari bentuk atap rumah adat di Indonesia. Selain menciptakan identitas arsitektur kawasan, atap Pasar Anyar yang besar juga akan memberikan naungan yang teduh dengan sirkulasi udara yang baik, sehingga berbelanja terasa nyaman dan tidak pengap,” jelas Danny. Edward menuturkan, pembangunan Pasar Anyar dilakukan bertahap. Tahap pertama, Ruko Pasar Anyar yang diluncurkan pada 2016 lalu telah terjual habis, sementara pembangunannya diperkirakan rampung pada kuartal pertama tahun ini. Tahap kedua, Pasar Anyar yang dimulai dengan peluncuran ruko tahap 2. Ruko tahap 2 memiliki dua fasad dengan dua akses, yaitu menghadap jalan dan terhubung dengan area pasar.
“Ruko ini ideal untuk toko, butik atau resto yang ingin memanfaatkan traffic,” jelas Edward. Tropical Urbanism Vida Bekasi dibangun di atas lahan seluas 130 hektar dengan mengusung konsep tropical urbanism yang dirancang arsitek Andra Matin. Tropical urbanism adalah konsep kehidupan yang sadar dan responsif terhadap iklim tropis. Vida Bekasi diluncurkan pada Oktober 2013 dan kini tengah mengembangkan 5 cluster hunian: Premier Savanna, Taman Apel, Taman Durian, Taman Frambosa, dan Botanica; serta dua kawasan ruko: Saraswati Sembilan dan Ruko Pasar Anyar. ARSITEK : DENNY WICAKSONO Nama Danny masuk sebagai satu-satunya arsitek Indonesia di Comité International des Critiques d’Architecture. Berangkatnya dari keinginan mandiri. “Saat itu saya berpikir, dengan menjadi arsitek, setidaknya saya memiliki keahlian untuk membangun, dan bangunan adalah satu dari tiga kebutuhan pokok. Jadi kebutuhan akan jasa arsitektur pasti akan selalu ada.” Bukanlah ketertarikan pada arsitektur maupun desain yang mendorong Danny Wicaksono memilih jurusan arsitektur Universitas Trisakti. Keluarga Danny adalah satu dari banyak yang jadi korban PHK saat ekonomi Indonesia bergejolak pada tahun 1998. “Dari sinilah saya berpikir, saya tidak ingin bekerja untuk orang lain, karena saya tidak mau kena PHK. Saya ingin bekerja untuk diri saya sendiri,” tutur Danny dalam perbincangan dengan Sarasvati beberapa waktu lalu di Jakarta. Setelah bekerja di bawah beberapa studio arsitek terkemuka, yang salah satunya adalah arsitek ternama Andra Matin, keinginan Danny untuk berdiri sendiri pun akhirnya tercipta saat ia mendirikan Studiodasar pada 2013.Nama Danny masuk sebagai satu-satunya arsitek Indonesia di Comité International des Critiques d’Architecture. Berangkatnya dari keinginan mandiri. “Saat itu saya berpikir, dengan menjadi arsitek, setidaknya saya memiliki keahlian untuk membangun, dan bangunan adalah satu dari tiga kebutuhan pokok. Jadi kebutuhan akan jasa arsitektur pasti akan selalu ada.” Bukanlah ketertarikan pada arsitektur maupun desain yang mendorong Danny Wicaksono memilih jurusan arsitektur Universitas Trisakti. Keluarga Danny adalah satu dari banyak yang jadi korban PHK saat ekonomi Indonesia bergejolak pada tahun 1998. “Dari sinilah saya berpikir, saya tidak ingin bekerja
untuk orang lain, karena saya tidak mau kena PHK. Saya ingin bekerja untuk diri saya sendiri,” tutur Danny dalam perbincangan dengan Sarasvati beberapa waktu lalu di Jakarta. Setelah bekerja di bawah beberapa studio arsitek terkemuka, yang salah satunya adalah arsitek ternama Andra Matin, keinginan Danny untuk berdiri sendiri pun akhirnya tercipta saat ia mendirikan Studiodasar pada 2013. Studiodasar mengerjakan tiga jenis proyek berbeda. Pertama, proyek-proyek komisi yang menjadi sumber dana untuk menjalankan studionya, antara lain Anjung Salihara yang ia kerjakan bersama Goenawan Mohamad. “Saya harus mendesain untuk 13 orang yang bekerja di Salihara, enam kurator Salihara yang menurut saya saat itu adalah satu kelompok standar intelektual Indonesia. Buat saya itu adalah proyek awal karier yang paling menantang. Standar arsitektur yang ingin saya capai untuk hari ini dapat direpresentasikan di sana.” Kedua, adalah proyek-proyek kurasi pameran, penulisan buku dan majalah, penerjemahan teks-teks bahasa Inggris dan buku bahasa Inggris ke bahasa Indonesia. Idealnya, proyek penerjemahan itu untuk memberi akses bagi mahasiswa dan masyarakat untuk mengenal arsitektur tapi kurang fasih berbahasa Inggris.