Like Father Like Daughter.docx

  • Uploaded by: Andreas Fallent
  • 0
  • 0
  • December 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Like Father Like Daughter.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 556
  • Pages: 3
Like Father Like Daughter

Tzuyu sengaja berjinjit sehingga ia tidak kesulitan memperbaiki dasi Taehyung. Taehyung menatapnya, rambutnya sudah tersisir rapi. “Kenapa kau tersenyum?” Tzuyu menggeleng kan kepalanya, jarinya menarik simpul dasi hingga ikatannya terpasang dengan rapi. Dia menepuk dada suami dihadapannya. “Tampan.” Taehyung tahu, bagi Tzuyu mengatakan itu adalah sesuatu yang sedikit memalukan, tapi ia menyukainya. “Jika seperti ini, lebih tampan mana?” Tzuyu membeku saat Taehyung mencium bibirnya. Jemarinya meremas pundak Taehyung, saat bibirnya bergerak dengan lembut. Seolah terbuai, dia membiarkan Taehyung memeluk pinggangnya. “Papa.” Keduanya segera melepaskan ciuman mereka saat Sera tiba-tiba masuk. Tzuyu lupa kalau pintu kamar terbuka sehingga mereka tidak menyadari entah sejak kapan putrinya sudah berada di kamar ini. Taehyung yang masih terbata-bata, membalikan tubuhnya untuk melihat ke arah Sera yang sudah siap pergi ke sekolah. Sementara Tzuyu langsung berlari ke kamar mandi. Itu sangat memalukan baginya. “Kenapa, Sayang?” “Dimana pensil warnaku?” Taehyung pikir putri kecilnya tidak melihat apa yang dia lakukan dengan Tzuyu barusan. Semoga saja. “Yang mana?” “Coklat.” Taehyung terlihat berpikir sejenak. “Di meja mama, mungkin.” “Okay.” Sera mengeluarkan amunisinya, senyum termanis yang pernah Taehyung lihat. “Papa smile.” Ucapnya. “Tzuyu-ah kenapa putrimu kegemasannya pada putrinya.

sangat

menggemaskan.”

Gumam

Taehyung menahan

Duapuluh menit kemudian setelah Sera pergi ke sekolah dengan bus sekolah, Tzuyu terlihat sibuk mencari sesuatu yang tidak terlihat dari penglihatannya. “Sayang!” “Hem?” “Apa kamu melihat dimana pensil alisku?” “Sejak kapan aku memakai pensil alis?” Tzuyu berkacak pinggang, menatap pria yang telah tinggal satu atap dengannya selama lebih dari 6 tahun, dengan tatapan mematikan. “Terima kasih atas jawaban supernya, Papa Sera...!” “O..o” Taehyung segera menghampiri istrinya, memeluknya erat. Supaya kemarah Tzuyu tidak keluar. Karena jika Tzuyu marah. Dia akan berada dalam masalah.

*** “Apa kau yakin ini pensil warna?” “Aha..” “Tapi ini terlihat aneh.” Min Gi melihat dengan seksama, matanya menyipit dalam upaya melebarkannya. “Ini tidak seperti pensil warnaku.” “Tapi papa bilang ini pensil warna.” Sera mengambil pensil dengan ujung warna coklat dari tangan teman kecilnya. “Miss Jess, pensil warnaku terlihat aneh. Kenapa seperti ini saat kugunakan untuk mewarnai.” Ucap Sera saat ia mulai menggoreskannya di atas kertas putih. Miss Jess memeriksa dengan cermat. “Darimana Sera mendapatkan pensil ini?” “Di meja rias Mama.” Jawab sera dengan wajah super imutnya. “Kata Papa, pensil warnaku di meja Mama.” Lagi, sebuah jawaban polos keluar dari mulut Sera. Miss Jess menahan tawanya. “Ini pensil yang dipakai di wajah Miss.” Sera berkedip bingung, tidak jauh berbeda dengan teman sekelas lainnya. “Kita bisa mewarnai di wajah?” “Benarkah Miss?” Leo mengangkat pensil merah mudanya.

“Sini, aku akan mewarnai wajahmu.” Sera segera mengahmpiri Leo. “Jangan, Sera. Jangan lakukan itu!” Miss Jess segera melarang muridnya. Dia menjelaskan bahwa banyak jenis pensil. Dan yang dibawa Sera adalah pensil alis, dan digunakan untuk di wajah. “Apakah ada pensil alis warna hijau, Miss?” Tanya sera sekali lagi, membuat seluruh isi kelas ramai. Miss Jess tampak berpikir. “Sepertinya tidak.” “Berhenti anak-anak, jangan mewarnai di wajah lagi.” Miss Jess memperingati satu persatu muridnya yang mulai mengangkat pensil warna. Wajah polos mereka dipenuhi dengan pikiran usil. “Apa aku terlihat tampan?” Miss Jess menepuk dahinya ketika tanpa diketahui, Sera berhasil memoleskan crayon merah di pipi tembem Min Gi. “Lucunya.” Sera bertepuk tangan. Seolah ibunya yang sering dilihatnya berdandan, Sera berlaku sama. “Yang ini kurang bulat Min gi-ah.” “Ya Tuhan. Kim Sera!” Sekali lagi Miss Jess harus berurusan dengan tingkah usil putri semata wayang Taehyung dan Tzuyu.

Related Documents

Like Father Like Son
April 2020 16
Like Father Like Son
November 2019 32
Like Mother, Like Daughter
December 2019 25
As Like
May 2020 15
Like & Dislike
November 2019 31

More Documents from "Th Tr"

Pneumonia.docx
November 2019 51
Benar
May 2020 56
Regenerasi
May 2020 37