Letkol Akhmad Isnanto Sip

  • November 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Letkol Akhmad Isnanto Sip as PDF for free.

More details

  • Words: 697
  • Pages: 3
KEAMANAN SELAT MALAKA Persoalan selat Malaka / selat singapura menjadi masalah berkepanjangan negara pantai yaitu indonesia, malaysia dan singapura, karena persoalan selat malaka di tinjau dari semua aspek sangat strategis, masalah perdagangan, perekonomian, pelayaran dan keamanan. sementara sampai saat ini belum ada kesepakatan bersama untuk dijadikan wilayah laut yang dijaga keselamatan pelayarannya, sementara negara singapura membuat lampu hijau untuk dijadikan internasionlisasi selat.sedangkan selat malaka bisa di sejajarkan dengan Terusen Suez atau Terusan Panama. Selat Malaka menjadi urat nadi strategis bagi lalu lintas pelayaran dan perdagangan dunia sehingga memicu desakan beberapa Negara yang berkepentingan untuk memaksa Indonesia membuka alur laut kepulauan Indonesia (ALKI) dari barat ke timur Selain itu, adanya sejumlah kerawanan dan bahkan ancaman yang saat ini sedang dan masih akan dihadapi Indonesia terutama dalam pengamanan Selat Malaka antara lain masalah keamanan, terorisme, sengketa batas laut dan penyelundupan senjata. .

Tingginya tindak kejahatan dilaut seperti perompakan dan pembajakan walaupun

intesitasnya menurun dari tahun ketahun ( tahun 2006 mencapai 61 kasus, sedangkan tahun 2007 mencapai 41 kasus) namun menunjukan bahwa masih ada celah bagi penjahat untuk melaksanakan aksinya dan masih ada kelemahan dalam postur Kerjasama Malsindo, sehingga hal ini harus terus dikaji dan disempurnakan guna menjamin keselamatan kapal yang melintasi selat Malaka. Kerjasama pengamanan Selat Malaka pada Negara-negara pantai yakni Thailand, Singapura, Malaysia dan Indonesia, yang digunakan untuk pelayaran internasional sudah dirumuskan dengan munculnya Protap MIST, namun karena padatnya lalu lintas komersial melewati selat ini menyebabkan banyaknya Negara lain merasa turut berkepentingan mengamankan selat ini demi kepentingan politik dan ekonomi nya. Selat Malaka menjadi selat yang amat strategis, sebagai urat nadi perekonomian yang menghubungkan samudera Hindia dan samudera Pasifik, tercatat tidak kurang dari 50.000 kapal bisnis termasuk tanker dengan muatan lebih dari 11 juta barel minyak perhari melintasi selat ini, sehingga sekaligus merupakan idola bagi kegiatan perompakan dilaut, peluang kegiatan illegal lainnya seperti penyelundupan senjata dan terorisme.

Meningkatnya kekuatan ekonomi, politik dan pertahanan-keamanan sejumlah negara di berbagai kawasan, seperti China, Jepang dan India menyebabkan kepadatan lalu-lintas laut di sepanjang selat Malaka menjadi bertambah, dengan demikian perlu ditingkatkan pengamanan maupun penambahan frekuensi patroli guna meminimalisir kegiatan kriminal dilaut. Komitmen Negara-negara pantai dalam mengamankan selat ini masih dirasa belum optimal mengingat keterbatasan kekuatan dan armada pengawal sepanjang 1500 mil laut selat Malaka. Sehingga Negara Negara besar seperti Amerika , China dan India terus berusaha terlibat dalam pengamanan Selat Malaka ini. Dalam konteks ini, Singapore memang berkeinginan menghadirkan sekutunya AS dengan pola PSI (Proliferation Security Initiative) dalam upaya peningkatan pengamanan di Selat Malaka. Sebagai Negara berdaulat yang tidak mau dicampuri urusan teritorinya oleh kehadiran militer asing maka Negara-negara pantai sepakat tidak akan menghadirkan militer asing namun hanya mau menerima bantuan dalam bentuk “Capacity building” berupa alat peralatan, training dan sarana penunjang lainnya. Upaya membentuk hubungan bilateral yang saling menguntungkan dan kesepakatan bersama “Trilateral State” Malaysia , Indonesia dan Singapura melalui kegiatan Malsindo dan “Eye in the Sky” perlu dikedepankan, sbb. 1.Untuk mencegah terjadinya perampokan dan pembajakan di selat malaka sebagai pengamanan bersama. 2. Selat malaka merupakan urat nadi perdagangan dunia yg menghubungkan samudra hindia dan pasifik, asia barat hingga asia timur. 3. Dari segi ekonomi selat malaka merupakan jalur tersibuk di dunia, sehingga perlunya untuk dimanfaatkan demi kepentingan negara. 4. Perlunya kesepakatan bersama terhadap aturan pelintasan pelayaran yang digunakan negara pengguna untuk dibuat aturan yang jelas. Melihat situasi Keamanan di Selat Malaka diatas maka Pemerintah Indonesia harus konsisten dalam menjalankan politik luar negerinya sesuai dengan amanat Pembukaan UUD 1945 untuk ikut aktif menjaga perdamaian dunia yang berdasarkan perdamaian abadi dan keadilan sosial. Dengan demikian apapun alasannya kita tetap

berusaha menolak kehadiran pasukan asing dalam pengamanan Selat Malaka, walaupun Singapore berkeinginan menghadirkan sekutunya AS.

Kehadiran Amerika akan

membahayakan integritas bangsa dan sekali Amerika hadir maka akan sulit untuk mengusirnya. Sedangkan Negara-negara yang berkepentingan dengan Selat Malaka seperti Jepang, China, AS, India maupun Australia dapat membantu upaya peningkatan kemampuan pengamanan selat dengan memberikan “Capacity building” berupa sarana dan prasarana maupun pelatihan bagi satuan pengamanan Negara-negara pantai tersebut tanpa harus menghadirkan pasukannya di sepanjang selat. Pelaksanaan Keamanan Selat Malaka harus dilakukan oleh negara wilayah pantai dengan menggunakan kekuatan militer masing masing dengan konsep bersama , patroli terkoordinasi. tanpa minta bantuan kekuatan militer negara lain. dr. Letkol Akhmad Isnanto, S Ip siswa suspimjemen han III

Related Documents

Letkol Akhmad Isnanto Sip
November 2019 8
Ahmad Isnanto
October 2019 9
Sip
May 2020 24
Sip
November 2019 42
Akhmad Jayadi
August 2019 19
Sip
November 2019 41