Leli.docx

  • Uploaded by: Novita Sari Rmb
  • 0
  • 0
  • April 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Leli.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 18,016
  • Pages: 48
JAN

8

makalah tentang "ayat-ayat kauniyah" BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang

Al Qur’an sebagai mukjizat terbesar Nabi Muhammad SAW yang dijadikan pedoman hidup bagi seluruh umat manusia, sejatinya tidak hanya berisi tentang hukum-hukum menyoal permasalahan agama saja. Kitab suci umat Islam ini juga memuat tentang tanda-tanda kebesaran Tuhan yang bisa kita lihat di sekeliling kita. Tanda-tanda tersebut berupa segala bentuk ciptaan Allah berupa alam semesta dan semua yang ada di dalamnya. Yang kesemuanya itu disebut dengan ayat kauniyah. Jadi ayat kauniyah merupakan ayat atau tanda yang wujud di sekeliling manusia yang diciptakan oleh Allah. Selain mengambil hukum-hukum dari dalam Al Qur’an, sudah selayaknya kita mengkaji pula ayat-ayat kauniyah yang terkandung dalam Al Qur’an. Karena dengan merenungi ayat-ayat kauniyah ini kita akan dapat merasakan keagungan dan ke-Mahabesaran Allah. Dan menyadari betapa lemah dan tak berdayanya diri ini di hadapan Rabb Sang Pencipta. Ayat-ayat kauniyah ini juga dapat menginspirasi manusia dalam mengembangkan ilmu pengetahuan yang dapat digunakan untuk kemaslahatan hidupnya. Kesemua hal tersebut di atas akan dibahas dalam makalah yang berjudul “Ayat-Ayat Kauniyah” ini. B. 1) 2) 3)

Rumusan Masalah Pengertian Ayat- Ayat Kauniyah Manfaat Mempelajari Ayat- Ayat Kauniyah Contoh- Contoh Ayat Kauniyah

C. 1) 2) 3)

Tujuan Mengetahui Pengertian Ayat Kauniyah Mengetahui Manfaat Mempelajari Ayat-ayat Kauniyah Mengetahui Contoh Ayat Kauniyah dan Dapat Mengambil Pelajaran dari Ayat Kauniyah BAB II PEMBAHASAN

1. Pengertian Ayat Kauniyah Ayat kauniyah adalah ayat atau tanda yang wujud di sekeliling manusia yang diciptakan oleh Allah. Ayat-ayat ini adalah ayat-ayat dalam bentuk segala ciptaan Allah berupa alam semesta dan semua yang ada di dalamnya. Ayat-ayat ini meliputi segala macam ciptaan Allah, baik itu yang kecil (mikrokosmos) ataupun yang besar (makrokosmos). Bahkan diri kita baik secara fisik maupun psikis juga merupakan ayat kauniyah. Oleh karena alam ini hanya mampu dilaksanakan oleh Allah dengan segala sistem dan peraturannya yang unik, maka ia menjadi

tanda kehebatan dan keagungan Penciptanya. Allah berfirman dalam Al Qur’an Surat Fushshilat ayat 53.

É- ’ Îû $uZÏF»tƒ #uä óOÎgƒ ÎŽ ã\y™ 3 ‘ ,ptø:$# öNßgs9çm¯Rr& tû¨üt7oKtƒ 4Ó®Lym öNÍkŦàÿRr& þ’ Îûur $sùFy$# ÇÎÌÈ î‰‹ Íky &äóÓx« Èe@ä. 4’ n?tã ¼çm¯Rr& y7În/t•Î/ É#õ3tƒ öNs9urr& Artinya : “Kami akan memperlihatkan kepada mereka tanda-tanda (kekuasaan) Kami di segala wilayah bumi dan pada diri mereka sendiri, hingga jelas bagi mereka bahwa Al Quran itu adalah benar. Tiadakah cukup bahwa Sesungguhnya Tuhanmu menjadi saksi atas segala sesuatu?” Demikian pula keindahannya, kerapian, dan kekokohannya yang membuat kagum orang yang berakal. Semua itu menunjukkan keluasaan ilmu Allah SWT dan keluasan hikmahNya. Ibnu Qayyim Al-Jauziyah berkata, “ apabila anda memperhatikan seruan Allah SWT untuk tafakur, hal itu akan mengantar pada ilmu tentang Allah, tentang keesaan-Nya, sifat-sifat keagungan-Nya, dan kesempurnaan-Nya, seperti qudrat, ilmu, hikmah, rahmat, ihsan, keadilan, ridho, murka, pahala, dan siksaNya “. Begitulah cara Dia memperkenalkan diri kepada hamba-hambaNya dan mengajak mereka untuk merenungi ayat-ayatNya. Oleh karena itu, Al-Qur’an banyak menyebutkan perintah untuk merenungi ayat-ayat kauniyah dan bukti-bukti kekuasaanNya ini. Mengajak mereka untuk berfikir dan memperhatikan, karena manfaatnya sangat banyak bagi hamba. 2. Manfaat Ayat-Ayat Kauniyah Manfaat dan nikmat dari ayat-ayat kauniyah yang menunjukkan keluasaan rahmat Allah, kemahamurahan, dan kebaikan-Nya, diantaranya: a. Merasakan keagungan Allah dan kelemahan diri. Pengagungan akan melahirkan kecintaan, rasa takut untuk mendurhakai-Nya, juga berharap hanya kepada Allah. Sedangkan menyadari kelemahan diri akan membuat manusia inabah, mengembalikan urusan kepada Allah, bertawakkal kepada-Nya dan menjauhkan diri dari sifat congkak dan sombong. b. Setiap makhluk yang berada di muka bumi ini menjadi sumber inspirasi bagi manusia untuk mendapatkan maslahat duniawi dan ukhrawi. Bukankah terciptanya pesawat dan helikopter itu karena inspirasi dari burung dan capung? Manusia juga bisa mendapat pelajaran dari mujahadahnya semut, tawakalnya seekor burung dan masih banyak lagi. Setiap makhluk menjadi sumber inspirasi. c. Mendorong manusia untuk bersyukur. Karena tidak satupun makhluk yang diciptakan oleh Allah melainkan faedah bagi manusia. Satu contoh andai saja manusia harus membayar pajak untuk penerangan matahari, berapa biaya harus dikeluarkan oleh manusia? Kenyataan ini melahirkan rasa syukur dan pengakuan, “Wahai Rabb kami, tiadalah Engkau menciptakan ini sia-sia, Maha Suci Engkau maka jauhkanlah kami dari siksa neraka” (QS. Ali Imran:191).

‫الذين يذكرون هللا قياما وقعودا وعلى‬ ‫جنوبهم ويتفكرون في خلق السماوات‬ ‫واألرض ربنا ما خلقت هذا باطال سبحانك‬ ‫فقنا عذاب النار‬

Artinya: “(yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadaan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): "Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia. Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka.” 3. Contoh Ayat-Ayat Kauniyah a. Surat Yunus ayat 101

ÓÍ_øóè? $tBur 4 ÇÚö‘ F{$#ur ÅVºuq»yJ¡¡9$# ’ Îû #sŒ$tB (#rã•ÝàR$# È@è% ÇÊÉÊÈ tbqãZÏB÷sムž w 7Qöqs% `tã àM»tƒ Fy$#â‘ ä‹ – Y9$#ur Artinya: “Katakanlah: "Perhatikanlah apa yaag ada di langit dan di bumi. tidaklah bermanfaat tanda kekuasaan Allah dan Rasul-Rasul yang memberi peringatan bagi orang-orang yang tidak beriman". Penjelasan ayat Dalam ayat ini, Allah SWT memerintahkan kepada Nabi Muhammad SAW beserta umatnya untuk memerhatikan apa yang ada di langit dan di bumi secara lebih mendetail. Perintah ini mengandung maksud agar manusia menggunakan akalnya untuk mempelajari, meneliti dan mengelola sumber kekayaan alam dan ciptaan Allah yang lain, manusia harus menguasai berbagai pengetahuan dan teknologi.

b. Surah Ar Rahman ayat 33

(#rä‹ àÿZs? br& öNçF÷èsÜtGó™$# ÈbÎ) ħRM}$#ur Çd`Ågø:$# uŽ |³÷èyJ»tƒ š crä‹ àÿZs? Ÿw 4 (#rä‹ àÿR$$sù ÇÚö‘ F{$#ur Í‘ $sÜø%r&ÏNºuq»yJ¡¡9$# ô`ÏB ÇÌÌÈ 9`»sÜù=Ý¡Î0 ž wÎ) Artinya: “Hai jama'ah jin dan manusia, jika kamu sanggup menembus (melintasi) penjuru langit dan bumi, Maka lintasilah, kamu tidak dapat menembusnya kecuali dengan kekuatan.” Penjelasan ayat Bahwa tidaklah mungkin bagi seseorang untuk menembus langit kecuali setelah memperoleh kekuatan cukup. Ayat-ayat terdahulu memberi peringatan yang sama. Akan tetapi setelah dicapai kemajuan dan perkembangan di bidang ilmu pengetahuan dan setelah kita mempersiapkan diri untuk menjelajahi planet-planet menjadi kewajiban kita sekarang untuk mencoba menelaah lebih dalam lagi makna yang dikandung ayat ini. Sesungguhnya Al-Quran itu kitab segala zaman dan selalu sesuai dengan nafas setiap zaman. Tiada keraguan lagi dalam pengetahuan Allahlah bahwa suatu waktu manusia akan memperoleh tingkat ilmu yang tinggi dan membuat kemajuan yang pesat dalam bidang ilmu pengetahuan. Dan di zaman ruang angkasa ini sudah tepat waktunya mengingatkan manusia bahwa kitab suci ini diturunkan oleh Allah SWT. Ungkapan tuhan bahwa manusia tidak dapat menembusnya kecuali dengan kekuasaanpun perlu memperoleh penafsiran kembali. Dulunya mereka menafsirkanya sebagai sesuatu yang tidak mungkin sama sekali dilakukan. Akan tetapi sekarang kata-kata ini harus diartikan sebagai petunjuk dan kemudian sebagai pendorong untuk berusaha. Demikianlah sekalipun kenyataan bahwa wilayah langit dan bumi tidaklah ditentukan dengan mencapai bulan

ataupun planet mars. Lingkunganya lebih banyak lagi. Sebelum kita mengutip ayat-ayat yang sama artinya dan yang menerangkan bagaimana penjelajah angkasa luar akan menghadapi bahaya penghancuran dalam upaya pengembaraanya. c. Surat An-Nazi’at ayat 30

ÇÌÉÈ !$yg8ymyŠ y7Ï9ºsŒ y‰÷èt/ uÚö‘ F{$#ur Artinya: “Dan bumi sesudah itu dihamparkan-Nya.” Penjelasan ayat Ayat ini membuktikan bahwa yang Maha Kuasa telah menciptakan Bumi dalam bentuk bulat telur (tidak bundar sama sekali). Fakta ini dibenarkan oleh ilmu pengetahuan yang membuktikan pula, bahwa bumi benar-benar berbentuk demikian itu. Sesungguhnya gambaran manusia tentang bentuk bumi telah mengalami kemajuan, mula-mula orang meyakini bahwa bentuk bumi terhampar rata tanpa batas, kemudian ia menyadari bahwa bumi itu bulat. Setelah peradaban semakin maju, dan pengetahuan manusia dibidang matematika dan astronomi kian maju, orang telah sanggup mengukur dan menghitung garis tengah bumi yang membawanya pada kesimpulan, bahwa bumi ini tidak bulat sama sekali, akan tetapi berbentuk elips. Ini selanjutnya memberikan bukti lagi, bahwa kitab suci itu benar-benar diturunkan oleh yang Maha Pencipta lagi, Maha Mengetahui, kepalsuan tidak mungkin ada padanya. d. Surat Al Baqarah ayat 164

È@øŠ ©9$# É#»n=ÏG÷z$#ur ÇÚö‘ F{$#ur ÏNºuq»yJ¡¡9$# È,ù=yz ’ Îû ¨bÎ) ßìxÿZtƒ $yJÎ/ Ì•óst7ø9$# ’ Îû “ Ì•øgrB ÓÉL©9$# Í‘ $yg¨Y9$#urÅ7ù=àÿø9$#ur ÏmÎ/ $uŠ ômr'sù &ä!$¨B `ÏB Ïä!$yJ¡¡9$# ª!$#z`ÏB tAt“ Rr& !$tBur }¨$¨Z9$# 7p- `ÏBÈe@à2 $pkŽ Ïù £]t/ur $pkÌEöqtB y‰÷èt/ uÚö‘ F{$# tû÷üt/ Ì•¤‚ |¡ßJø9$# É>$ys¡¡9$#ur Ëx»tƒ Ìh•9$# É#ƒ ÎŽ óÇs?ur /!#yŠ ÇÊÏÍÈ tbqè=É)÷ètƒ 5Qöqs)Ïj9 ;M»tƒ Uy Ïä!$yJ¡¡9$#ÇÚö‘ F{$#ur Artinya: “Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, silih bergantinya malam dan siang, bahtera yang berlayar di laut membawa apa yang berguna bagi manusia, dan apa yang Allah turunkan dari langit berupa air, lalu dengan air itu Dia hidupkan bumi sesudah mati (kering)-nya dan Dia sebarkan di bumi itu segala jenis hewan, dan pengisaran angin dan awan yang dikendalikan antara langit dan bumi; sungguh (terdapat) tanda-tanda (keesaan dan kebesaran Allah) bagi kaum yang memikirkan.” Penjelasan ayat Ayat ini mendorong kita untuk berfikir dan merenung tentang sekian banyak ciptaan Allah. Dengan perkembangan iptek kita dapat memikirkan, merenungkan dan meneliti apa yang ada di alam ini. Hal itu dapat dijadikan sarana meningkatkan kualitas iman dan membuktikan kebenaran ciptaan Allah. Dalam ayat ini ada 6 hal yang dapat dijadikan bahan pemikiran dan perenungan ke-6 hal tersebut adalah sebagai berikut : a. Kejadian langit dan bumi Lafadz khalq pada ayat ini yang diterjemahkan dengan penciptaan, dapat juga berarti pengukuran yang teliti atau pengaturan. Dalam penciptaan langit dan bumi, dapat kita lihat dalam pengaturan sistem kerja yang sangat teliti. Yang dimaksud langit adalah benda-benda angkasa, seperti matahari, bulan dan jutaan gugusan bintang. Semua itu beredar dengan teratur yang sekaligus menunjukkan kesempurnaan kekuasaan Allah di langit. b. Pergantian siang dan malam

Perputaran bumi pada porosnya mengakibatkan terjadinya siang dan malam. Perputaran bumi mengelilingi matahari dapat menjadikan adanya hisab atau hitungan dalam menentukan (tahun, bulan, hari, jam, menit, detik dan pergantian musim). c. Kapal yang berlayar di lautan Kapal yang berlayar di lautan membawa barang yang bermanfaat bagi manusia. Hal ini mengisyaratkan adanya sarana transportasi, baik yang digunakan masa kini dengan alat yang serba canggih maupun masa lalu yang hanya mengandalkan angin dengan segala masalahnya. Semua itu telah diatur oleh Yang Maha Tahu yaitu Allah. d. Turunnya air hujan Air hujan sangat bermanfaat bagi kelangsungan hidup binatang, tumbuh-tumbuhan dan manusia. Dengan hujan tumbuh-tumbuhan dapat hidup dengan subur dengan membawa manfaat bagi kepentingan hidup manusia dengan pengetahuannya manusia dapat mempelajari proses terjadinya hujan dan bahkan sudah bisa membuat hujan buatan. e. Adanya berbagai jenis binatang Adanya berbagai jenis binatang di alam ini dengan fungsi dan manfaat yang berbeda-beda, menimbulkan pemikiran tentang kehebatan sang sutradara dalam menciptakannya. f. Perkisaran angin dan pergeseran awan Anginnya terkadang membawa rahmat, azab atau kabar gembira berupa turunnya hujan. Dengan ilmu pengetahuan yang dipelajari manusia dan usahanya untuk meneliti akhirnya dapat diketahui keadaan angina atau keadaan cuaca di suatu tempat. Hal ini menjadi suatu bukti adanya keteraturan alam dan tentunya ada yang mengatur yaitu Allah. e. Surat An Naba ayat 6-7

‫( والجبال‬٦) ‫ألم نجعل األرض مهادا‬ (٧)‫أوتادا‬ Artinya: “Bukankah Kami telah menjadikan bumi itu sebagai hamparan?” “Dan gunung-gunung sebagai pasak?” Penjelasan ayat Hamparan di sini diartikan sebagai datarnya bumi dan berarti pula ia sebagai tempat tinggal dan tempat berlindung yang dicari umat manusia. Bagian kedua (ayat 7) mengibaratkan gunung sebagai pasak, yang bisa menahan tenda berdiri kokoh apabila diikatkan kepadanya. Ini adalah contoh suatu pernyataan ilmiah yang orisinal. Tak seorangpun dapat memahaminya kecuali mereka yang ahli dalam bidang geologi. Setelah orang mencapai kemajuan sebagai hasil peradaban, dan geologi menjadi bidang kajian yang nyata, barulah orang mengetahui bahwa tanpa adanya gunung, kerak bumi yang padat tidak akan stabil, sebagai akibat dari ketidakseimbangan yang terus menerus antara isi perut bumi yang padat, dan juga faktor- faktor penggundulan yang dialaminya. Adapun ayat- ayat lain yang mengandung makna yang sama antara lain: Surat An Nazi’at ayat 32:

‫والجبال أرساها‬

“Dan gunung-gunung dipancangkan-Nya dengan teguh.” Surat Ar Ra’d ayat 3:

‫وهو الذي مد األرض وجعل فيها رواسي‬ .................. ‫وأنهارا‬ “Dan Dia-lah Tuhan yang membentangkan bumi dan menjadikan gunung-gunung yang kokoh dan sungai-sungai padanya.................. Surat Al Hijr ayat 19:

‫واألرض مددناها وألقينا فيها‬ ...................‫رواسي‬ “Dan Kami telah menghamparkan bumi dan menjadikan padanya gunung-gunung yang kokoh...............

f. Surat Yunus ayat 5:

‫هو الذي جعل الشمس ضياء والقمر‬ ............................ ‫نورا‬ Artinya: “Dia-lah yang menjadikan matahari bersinar dan bulan bercahaya............ Penjelasan ayat Al Qur’an menyajikan pengertian- pengertian ini pada tingkatan ilmiah. Ia membedakan antara “sinar” (radiasi, pancaran) yang berasal dari matahari dan “cahaya” yang datang dari bulan. Yang pertama digambarkan sebagai cahaya yang bersumber dari dirinya sendiri, sedangkan yang kedua memberikan cahaya yang bersumber dari benda lain.

BAB III PENUTUP 1.

2. a) b) c) 3. a)

Kesimpulan: Ayat kauniyah adalah ayat atau tanda yang wujud di sekeliling manusia yang diciptakan oleh Allah. Ayat-ayat ini adalah ayat-ayat dalam bentuk segala ciptaan Allah berupa alam semesta dan semua yang ada di dalamnya. Manfaat Ayat-Ayat Kauniyah Merasakan keagungan Allah dan kelemahan diri. Menjadi sumber inspirasi bagi manusia untuk mendapatkan maslahat duniawi dan ukhrawi. Mendorong manusia untuk bersyukur. Contoh Ayat- Ayat Kauniyah diantaranya Surat Yunus ayat 101, ayat ini berisi perintah untuk memperhatikan apa yang ada di langit dan di bumi secara lebih mendetail. Dengan tujuan agar manusia menggunakan akalnya untuk mempelajari, meneliti dan mengelola sumber kekayaan alam dan ciptaan Allah yang lain.

b) Surah Ar Rahman ayat 33, yang menyatakan bahwa tidaklah mungkin bagi seseorang untuk menembus langit kecuali setelah memperoleh kekuatan cukup. Akan tetapi setelah dicapai kemajuan dan perkembangan di bidang ilmu pengetahuan dan setelah kita mempersiapkan diri untuk menjelajahi planet-planet menjadi kewajiban kita sekarang untuk mencoba menelaah lebih dalam lagi makna yang dikandung ayat ini c) Surat An-Nazi’at ayat 30, tentang bukti bahwa yang Maha Kuasa telah menciptakan Bumi dalam bentuk bulat telur (tidak bundar sama sekali)

Surat Al Baqarah ayat 164, berisi tentang kejadian langit dan bumi; pergantian siang dan malam; kapal yang berlayar di lautan; turunnya air hujan; adanya berbagai jenis binatang; perkisaran angin dan pergeseran awan. e) Surat An Naba ayat 6-7, menjelaskan tentang bumi sebagai tempat tinggal dan tempat berlindung yang dicari umat manusia. Bagian kedua (ayat 7) mengibaratkan gunung sebagai pasak, yang bisa menahan tenda berdiri kokoh apabila diikatkan kepadanya f) Surat Yunus ayat 5: Matahari digambarkan sebagai cahaya yang bersumber dari dirinya sendiri, sedangkan yang bulan memberikan cahaya yang bersumber dari benda lain. d)

DAFTAR PUSTAKA El-Fandy, Muhammad Jamaluddin. 2000. Al-Quran Tentang Alam Semesta. Jakarta : Amzah Fauziyah, Lilis dan Andi Setyawan. 2007. Kebenaran al-Quran dan Hadis. Solo: PT. Tiga Serangkai Pustaka Mandiri Baiquni, N.A, dkk. 1996. Indeks Al-Quran Cara Mencari Ayat Al-Quran. Surabaya: Arkola http: //padepokanspiritualconsulting.Blogspot.com http: //menaraislam.com/content/view/209/1 http: //an-naba.com/ayat-kauniyah-2/ http: //artikelipunk.blogspot.com/2012/01/m... http: //nanonoa.blogspot.com/2011/10/ayat-ayatkauniyah Diposting 8th January 2015 oleh SyifaFaoziyah 0

Tambahkan komentar

syfa 

Klasik



Kartu Lipat



Majalah



Mozaik



Bilah Sisi



Cuplikan



Kronologis

1. JAN

8

Hasil wawancara terhadap guru MI dan SD tentang "Implementasi Model Pembelajaran IPS" Implementasi Model Pembelajaran IPS di SD

1. 2. 3.

1. 2.

Saya telah melakukan wawancara kepada salah satu pendidik SD. Demikian hasil wawancara yang telah diungkapkan oleh seorang pendidik SD tentang pembelajaran IPS : Nama Pendidik : Itmamul Wafa Status : Guru Kelas 4 di SDN 1 Karangreja Petanahan Usia : 25 tahun Riwayat Pendidikan : SDN 2 Beningsari SMPN 1 Petanahan SMAN 1 Klirong IAINU Kebumen Alasan Mengajar : Mengembangkan ilmu, mendidik, dan membimbing anak-anak (peserta didik). Motivasi Mengajar : Untuk memperbaiki pendidikan lokal. Mengembangkan atau menularkan ilmu yang dimiliki kepada peserta didik. Sarana untuk mencapai cita-cita menjadi PNS. Strategi Pembelajaran : Ingin mewujudkan pembelajaran sesuai dengan perencanaan pembelajaran di RPP. Training atau diklat (pendidikan dan latihan) : KKG (Kelompok Kerja Guru) Mengikuti bimbingan atau diklat (pendidikan dan latihan) di Sekda yaitu “Implementasi Kurikulum 2013”.

1. 2. 3. 1. 2. 3. 4. 5. 6.

Metode Mengajar : Ceramah Model Pembelajaran IPS : Pendidikan klasik yaitu model pembelajaran yang terpusat pada pendidik dengan demikian maka pendidik menjadi pusat (center). Alasan menggunakan model pembelajaran ini diharapkan peserta didik memperoleh banyak ilmu dan pembelajaran karena pada usia anak SD banyak membutuhkan bimbingan dan arahan serta supaya peserta didik lebih menguasai materi pembelajaran dan dapat meningkatkan prestasi yang lebih baik dari pembelajaran sebelumnya. Prestasi Peserta Didik : Sedang. Alasan prestasi yang sedang tersebut dimungkinkan karena faktor-faktor : Kondisi wilayah pedesaan sehingga orang tua yang masih kurang peduli terhadap pendidikan. Peserta didik kurang minat terhadap belajar. Kurangnya dukungan media pembelajaran. Cara Untuk Meningkatkan Prestasi : Mengadakan les tambahan. Memberikan penghargaan dan pujian bagi peserta didik yanh berprestasi. Memberikan motivasi kepada peserta didik supaya rajin belajar. Membuat inovasi media pembelajaran supaya pembelajaran lebih menarik. Memberikan media gambar dan menggunakan media LCD yaitu dengan pemutaran video yang berkaitan dengan materi pembelajaran. Menambah metode pembelajaran yang biasanya menggunakan metode ceramah ditambahkan dengan metode tanya jawab dan pembelajaran di luar kelas. Contoh peningkatan prestasi : Misalnya dalam pembelajaran IPS dalam materi tentang kegiatan ekonomi peserta didik kelas 4 diajak keluar kelas untuk melihat-lihat kondisi luar sekolah yang berkaitan dengan kegiatan ekonomi yaitu dengan menunjukkan warung-warung dipinggir jalan sebagai kegiatan ekonomi.

Implementasi Model Pembelajaran IPS di MI Saya telah melakukan wawancara kepada salah satu pendidik MI. Demikian hasil wawancara yang telah diungkapkan oleh seorang pendidik MI tentang pembelajaran IPS : Nama Pendidik : Ana Solikhatun Usia : 26 tahun : Guru Mapel IPS kelas 5 di MI Darussa’adah Bulus Kritig Petanahan Riwayat Pendidikan : SDN 2 Kewayuhan SMPN 1 Pejagoan SMK Batik 1 Kebumen IAINU Kebumen Alasan mengajar : Sebagai bentuk pengabdian terhadap bangsa Indonesia. Motivasi Mengajar : Untuk menyalurkan ilmu yang sebaiknya diajarkan kepada anak (peserta didik).

Strategi Pembelajaran : Menggunakan permainan karena usia anak SD suka dengan permainan diharapkan dengan keadaan hati yang senang maka peserta didik dapat memahami materi pembelajaran dengan baik. Training atau diklat (pendidikan dan latihan) : Mengikuti KKG (Kelompok Kerja Guru). Metode Pembelajaran : Diskusi dan ceramah. Model Pembelajaran : Model pembelajaran aktif yaitu kegiatan aktif antara pendidik dan peserta didik. Pembelajaran ini diharapkan peserta didik lebih mudah untuk menerima materi pembelajaran karena adanya hubungan yang harmonis antara peserta didik dan pendidik.

1. 2. 3. 4. 1. 2.

Prestasi Peserta didik : Sedang. Alasan prestasi yang sedang tersebut dimungkinkan karena faktor-faktor : Mata pelajaran IPS dianggap rumit dan isinya kebanyakan berupa cerita sehingga anak kurang mudan untuk memahami materi pembelajaran. Peserta didik ada yang semangat dan ada yang kurang semangat karena setiap peserta didik berbeda-beda kemampuan. Orang tua peserta didik mayoritas petani sehingga kurang peduli terhadap pendidikan. Pendidik kurang memanfaatkan media pembelajaran. Cara Untuk Meningkatkan Prestasi : Mengadakan kerja kelompok untuk peserta didik. Pembelajaran menggunakan media LCD yaitu dengan pemutaran video yang berkaitan dengan materi pembelajaran. Contoh dalam Meningkatkan Prestasi : Peserta didik membuat 4 pertanyaan dalam sebuah lembaran kertas dengan jumlah peserta didik yang mengikuti pembelajaran akan tetapi setiap lembaran kertas berbeda-beda pertanyaannya. Peserta didik disuruh maju satu persatu untuk memilih lembaran kertas tersebut untuk membacakan pertanyaan yang ada dikertas tersebut dan langsung menjawab di depan kelas. Cara ini digunakan dengan harapan supaya peserta didik mempunyai rasa untuk belajar dan untuk melatih keberanian diri. Diposting 8th January 2015 oleh SyifaFaoziyah 0

Tambahkan komentar

2. JAN

8

Arti kata Bahasa Inggris-Indonesia dari huruf Q-R Bahasa Inggris : 1. Queer a. strange, odd, peculiar : At midnight we heard a queer noise in the library.

b. c. 2. a. b. 3. a. b. 4. 5. a. a. b. c. 6. a. b. 7. a. b. c.

suspicious : Don't trust all the queer characters you meet. sick, not well : i'd better go home, as I feel rather Queer. Quench put out : The flames were quenched with jets of water. put an end to : I would like something to quench my thirst. Query (que-ry) a question : I have a query about the delay in paying these accounts. doubt, question : I would like to query these figures. Quest a search : The quest for oil in the North Sea is making good progress. Question (ques-tion) a word or sentence that requires an answer : I would like to ask a question. something to be discussed, to be decided : The question is, who is go ? - Let us decide that question first. doubt : I will accept your word without question. ask a question or questions : We should like to question you. Queue a line of people or vehicles waiting their turn : Take your place in the queue, please .-The accident caused a queue two miles long to form. form a queue : They were queueing all morning to get into the stadium. Quick fast moving : Quick as lightning, he sprang out of the way. hasty : You have too quick a temper. intelligent : she had a very quick mind.

Quickly in a quick manner : He ran quickly to my side. quicken make or become quicker : As our pursuers came nearer, we quickened our pace. 8. Quiet (qui-et) a. silent, still : It was a quiet evening. b. restful : Let's have a quiet day. c. free from trouble : He likes a quiet life. d. freedom from disturbance : I'd like a few minutes quiet from everyone. Quieten make or become quiet : I will try to quieten the baby. 9. Quilt a. a thick cover for a bed made by stitching two thicknesses of material with soft warm padding between them. b. make a quilt 10. Quintuplet (quin-tu-plet) one of five children born to one mother at the same time. 11. Quit leave, go away : Here is your notice to quit ; you must leave the house within a week. 12. Quite a. entirely : Are you quite cured? a. more or less : H eis quite a good goal-keeper.

b. 13. a. b. 14.

truly : His succes was quite a surprise to us. Quiver (quiv-er) tremble or make tremble : The leaves quivered in the breeze. the case in which an archer carries his arrows. Quiz a test usually given out loud to a number of people. Today we had a poetry quiz. Quizmaster one who asks questions in a quiz, usually on television or radio programmes. 15. Quoit a. a metal ring ring used in the game of quoits, thrown from a distance at a peg in the ground. b. a rubber ring used in the game of deck tennis. 16. Quote a. repeat in speech or in writing the words of another : I quoted from the speech of Sir Winston Churcill . b. name a prich which a person will charges I can quote you a reasonable price for a thousand bricks. c. a punctuation mark placed before and after something quoted. Quotation a. something quoted : Do you know any quotations from Shakespeare? b. a price quoted : I will accept your quotation for building a new greenhouse. 17. Rabbi (rab-bi) a. a teacher of the Jewish law. b. the principal officer of a Jewish synagogue corresponding to the minister of a Christian church. 18. Rabbit (rab-bit) a. a small, long-eared animal, which burrows in the ground. b. the flesh of the rabbit used as food : We had rabbit for dinner. 19. Rabble (rab-ble) a. a disorderly crowd, a mob : Fighting broke out among the rabble in the square. b. a scornful way of referring to a crowd or the lowest class of people : 'The rabble call him lord' ( Shakespeare, Hamlet). 20. Rabies (ra-bies) an infectious disease of the brain which affects animals, especially dogs, and which can be passed on to people through being bitten. 21. Race a. a contest of speed : We went to see the boat race last Saturday. b. a group of persons, a tribe or a nation believed to have the same ancestors : England was colonized by people of three races, the angles, the Saxons and the Jutes. c. one of the main natural divisions of living beings : Men and women belong to the human race. d. the strong stream of water that turns a millwheel, a millrace. e. cornpete in speed with another person : I'll race you to the next bus-stop. f. make something go fast : He raced the engine until it became hot. g. train animals or birds to compete in races : My uncle races his pigeons every week. Racing having to do with races and speed tests : The earl keeps a racing stable and his son runs a racing yacht.

Racer any person, animal or thing that races. 22. Rack a. a framework or a stand specially made to hold things : Hang your hat on the rack. - The plates were draining on the plate rack. b. a medieval instrument of torture designed to strech the limbs of those who were placed on it. 23. Racket (rack-et) a. a loud confused noise, din, uproar : They made such a racket we could not hear ourselves speak. b. a dishonest way of getting money : The offer of thousands of prizes was all part of the racket. c. (sometimes spelt racquet) a light bat having a network of cord stretched on an oval frame, used in playing tennis, badminton and some others games. 24. Radar (ra-dar) a device by which the position of an object can be found by measuring the time in which the echo of a radio wave returns to its sources and the direction from which it comes (short for Ra[dio] d[etecting] a[nd] r[anging]) : The position of the enemy submarine was found by radar. 25. Radiant (ra-diant) a. shining, sending out light : 'Hide me from the radiant sun' (Shakespeare, Gymbeline) b. looking joyful, delighted : When she saw the dress she was to wear, she was radiant. 26. Radiate (ra-di-ate) a. send out rays or lines like rays from a centre : Our new electric fire radiates heat to all parts of the room. b. spread out in rays or as if in rays : Light radiates from an electric lamp above the entrance. - A number of avenues radiate from the city centre. Radiation radiating, something radiated : All those living near the atomic reactor were evacuated owing to the dangers of radiation. Radiator an apparatus for radiating heat : The room is heated by two electric radiators. 27. Radio (ra-di-o) a. communication by wireless telegraphy : We have at last had a radio message from the island. b. broadcasting : We heard the good news on the radio last night. c. a wireless, a device for receiving radio broadcasts. Radiogram a gramophone and radio receiver combined. 28. Radish (rad-ish) a plant grown in gardens for its red root which is eaten with salad : She bought a bunch of radishes at the greengrocer's. 29. Radium (ra-dium) a metal which sends out rays capable of penetrating solid matter : Radium is used in the treatment of diseases. 30. Radius (ra-dius) a. the distance from the centre to the circumference of a circle. b. an area within a fixed distance of a certain point : All drivers of cars within a radius of 15 kilometres were questioned by the police. 31. Raffia (raf-fia)

fibre from the leaf-stalks of a palm-tree growing in Madagascar : Raffia is used for making matting, baskets, hats and other articles, and for tying plants and cut flowers. 32. Raffle (raf-fle) a. a method of raising money by selling tickets and choosing the prize-winning numbers by lot. b. dispose of by raffle : A large doll is being raffled to raise money for the club. 1. a. b. c. 2. a. b. 3. a. b. 4.

5. a. b. c. d. 6. a. b. 7. a. b. c.

Translate into Bahasa Indonesia: Aneh Asing atau aneh, aneh, ganjil: Pada tengah malam kita mendengar suatu suara gaduh aneh di dalam perpustakaan. curiga: Jangan percaya semua karakter aneh yang kamu temukan. sakit, tidak begitu baik: saya menginginkan lebih baik pulang, seperti atau ketika aku merasakan yangsedikit aneh. Memadamkan, Memuaskan yang dikeluarkan: Nyala api telah dipadamkankan dengan pancaran air. mengakhiri: Aku ingin sesuatu untuk memuaskan dahaga ku. Pertanyaan, mengasingkan, vb. bertanya suatu pertanyaan: Aku mempunyai suatu pertanyaan tentang penundaan di dalam membayar rekeningdisini. keraguan, pertanyaan: Aku bermaksud bertanya dengan figur ini. Penyelidikan suatu pencarian: Penyelidikan untuk meminyaki laut yang utara sedang berhasil atau mengalami kemajuan. Pertanyaan suatu kata atau kalimat (baik kalimat yang berhubungan dengan hukuman) yang memerlukan suatu jawaban: Aku bermaksud meminta suatu pertanyaan. sesuatu yang dibahas, untuk diputuskan: Pertanyaan adalah, siapa yang pergi?- Mari kita memutuskan pertanyaan itu dulu. keraguan: Aku tentu saja akan menerima kamu tanpa suatu pertanyaan. meminta suatu pertanyaan atau pertanyaan: Kita sebaiknya mempertanyakan kamu. Antri satu baris orang-orang atau sarana yang menunggu putaran mereka: Ambil tempat mu di dalam antrian, silahkan .- Kecelakaan menyebabkan suatu bentuk antrian sepanjang dua miles. membentuk suatu antrian: Pagi itu mereka sedang antri untuk memasuki stadion itu. Cepat Bergerak dengan cepat: cepat seperti kilat, ia bersemi luar biasa. terburu-buru: kamu mempunyai suatu perangai atau penusuk yang terlalu cepat. cerdas: dia mempunyai suatu pikiran yang sangat cepat. Dengan cepat dengan cepat, di dalam suatu cara yang sangat cepat: Dia berlari dengan cepat menuju samping ku.

Mempercepat, memberi hidup, menghidupkan semangat mempercepat buatan atau menjadi lebih cepat: Ketika atau sebab pemburu kami datang lebih dekat(mendekat), kami mempercepat langkah kami. 8. Ketenangan a. diam, tenang: Itu adalah suatu ketenangan sore atau malam.

b. penuh ketenangan: Marilah kita mempunyai suatu hari ketenangan. c. membebaskan diri dari; bebas dari gangguan: Dia seperti menyukai suatu ketenangan hidup. d. kebebasan dari gangguan: Saya menyukai seperti beberapa menit menenangan dari semua orang. Quieten membuat atau menjadi ketenangan: Saya akan mencoba untuk menenangkan bayi. 9. Selimut tidur a. suatu tutup tebal untuk sebuah tempat tidur atau alas yang dibuat oleh jahitan dengan dua ketebalan material dengan lapisan yang hangat lembut diantaranya. b. membuat suatu selimut tidur 10. Kembar lima salah satu dari lima anak-anak dari seorang ibu yang sudah ditakdirkan lahir pada waktu yang sama. 11. Henti atau meninggalkan cuti, pergi menjauh: Di sini adalah suatu pesan atau peringatan untuk kamu untuk berhenti ataumeninggalkan; kamu harus meninggalkan rumah itu dalam satu minggu. 12. Sungguh, sama sekali a. seluruhnya: Apakah kamu sungguh sudah sembuh? b. kurang lebih: dia adalah benar-benar penjaga gawang yang baik. c. sungguh-sungguh: Kesuksesannya adalah benar-benar sebuah kejutan untuk kami. 13. a. b. 14.

Tempat anak panah getaran atau getaran buatan: Daun-Daun gemetar angin sepoi-sepoi. kasus di mana suatu pemanah membawa panahnya. Ulangan atau ujian suatu test yang pada umumnya memberi suara nyaring bagi sejumlah orang-orang: Hari ini kita mempunyai suatu ulangan atau ujian puisi. Quizmaster orang yang meminta pertanyaan di dalam suatu ulangan atau ujian, yang pada umumnya pada program acaratelevisi atau radio. 15. Bulatan masuk pasak a. suatu logam yang berbentuk bulatan seperti cincin yang digunakan dalam permainan bulatan masuk pasak, melemparkan dari jauh pada suatu pancang di dalam tanah. b. suatu cincin karet menggunakan permainan tenis geladak. 16. Mengutip a. mengulangi pidato atau suara atau di dalam menulis kata-kata yang lain: Saya mengutip dari pidato atausuara dari Tuan Winston Churcill. b. Menyebutkan suatu harga dari seseorang yang akan menuntut: Saya dapat mengutip kamu dalam suatu harga yang layak untuk seribu batu bata. c. suatu pembubuhan tanda baca yang ditempatkan sebelum atau di depan dan setelah sesuatu yang dikutip. Kutipan a. sesuatu yang dikutip: Apakah kamu mengetahui kutipan manapun dari Shakespeare? b. sebuah harga mengutip: Saya akan menerima kutipan kamu untuk membangun sebuah rumah kaca baru. 17. Rabbi a. seorang guru Hukum Yahudi.

b. petugas yang berprinsip dalam Sinagoga Yahudi yang sesuai dengan menteri atau pelayan sebuah Gereja Kristen. 18. Kelinci a. sebuah binatang yang kecil, mempunyai pendengaran tajam yang mana menggali lubang di dalam tanah. b. daging kelinci dapat digunakan sebagai makanan: Kita mempunyai kelinci untuk makan malam. 19. Rakyat jelata a. sebuah kerumunan dalam sebuah kekacauan, suatu rakyat banyak: Perkelahian terjadi tiba-tiba di antara rakyat jelata di dalam lapangan yang berbentuk persegi. b. suatu hinaan yang mengacu pada suatu kerumunan atau kelas orang-orang yang paling rendah: ' Rakyat jelata menyebut dia raja' (Shakespeare, Dusun kecil). 20. Penyakit anjing gila suatu penyakit yang cepat menyebar ke otak yang di pengaruhi oleh binatang terutama anjing, dan kaleng yang melintas ke atas orang-orang yang digigit. 21. Suku bangsa, perlombaan, jenis manusia atau hewan, mengadakan perlombaan a. suatu kontes kecepatan: Kami pergi melihat lomba perahu itu yang berlangsung pada hari Sabtu. b. sebuah kelompok dari orang-orang, suatu suku bangsa atau suatu bangsa yang dipercaya mempunyai nenek moyang yang sama: Inggris telah dijajah oleh tiga kelompok, yaitu Angles, Saxons dan Rami atau Jutes. c. salah satu dari divisi makhluk alami yang terutama hidup atau tinggal: Laki-laki dan perempuan menjadi jenis manusia. d. arus air yang kuat yang memutar suatu millwheel, suatu millrace. e. bersaing dalam bentuk kecepatan dengan orang lain: Saya akan berlomba dengan kamu untukpemberhentian bis yang berikutnya. f. membuat sesuatu pergi dengan cepat: Dia mepacu mesin motor itu sampai mesin motor itu menjadi panas. g. burung-burung untuk bersaing atau berlomba: Pamanku melombakan merpatinya setiap minggu. Adu kecepatan mempunyai kenikmati untuk melakukan perlombaan dan test kecepatan: Gelar bangsawan melakukan tes kecepatan atau suatu adu kecepatan yang stabil dan putranya berlari mengadu kecepatan dengan kapal pesiar. Pembalap, pelari, kuda pacu siapapun pembalap, binatang atau hal yang berlomba. 22. Keruntuhan, rak, awan berarak, para-para, bangku penyiksaan, kerusakan, vb. meletakkan pada sampah, menggiring, nmenghalau, menyiksa, membuat arak a. suatu kerangka atau suatu posisi yang secara khusus berguna untuk menjaga berbagai barang: Gantungan topimu di rak.- Papan pengering adalah dengan meletakkan sesuatu pada papan rak. b. Suatu alat untuk menyiksa siksaan yang diarahkan atau menjangkau ke anggota tubuh mereka yang telah ditempatkan pada bagian anggota tubuh itu. 23. Raket, membuat keributan, rencana jahat a. suatu suara gaduh yang terdengar nyaring, ribut, ramai: Mereka membuat keributan seperti itu yang kita tidak bisa mendengar apa yang dibicarakan. b. Suatu jalan atau cara yang dilakukan secara tidak jujur untuk mendapatkan uang: Penawaran beribu-ribu hadiah adalah semua bagian dari rencana jahat.

c.

(kadang-kadang mengeja raket) sebuah benda pemukul seperti tongkat yang mempunyai atau terdapatsuatu jaringan tali yang meregangkan pada suatu bingkai bujur lingkarannya, yang digunakan bermain tenis, bulu tangkis dan beberapa permainan lainnya. 24. Radar suatu alat dimana posisi dari suatu obyek dapat ditemukan dengan mengukur waktunya terdapat suatu gemagelombang radio kembali ke sumbernya dan arah yang datang itu dapat terjadi (secara singkat atau pendekuntuk menemukan atau mengetaui adanya radio, dan jarak atau daerah): Posisi kapal selam musuh telah ditemukan oleh radar. 25. Berseri atau berbentuk bintang a. kilauan, mengirimkan cahaya: ' Sembunyikan saya dari jangkauan matahari yang sedang bercahaya atau berkilauan (Shakespeare, Gymbeline) b. pemandangan yang penuh dengan kegembiraan, yang digembirakan: Ketika dia melihat pakaian yang dipakai oleh dia, dia terlihat berseri. 26. Menyebar a. mengirim sinar atau berbentuk seperti sinar dari suatu pusat: Lampu baru kita menyala menyebarkan sinarnya ke seluruh bagian yang terdapat di ruangan. b. sinar yang menyebar atau jika disinari: Cahaya menyebar dari suatu lampu listrik di atas pintu masuk.- Sejumlah jalan lebar menyebar dari pusat kota besar. Radiasi, pancaran, pencemaran radio aktif, pemancaran Radiasi yang menyebar, sesuatu yang menyebar: Semua yang tinggal di dekat reaktor atom telah diangsikan karena; berhubungan dengan bahaya radiasi. Radiator adalah suatu piranti untuk memanaskan radiasi: Ruang dipanaskan oleh dua radiator elektris. 27. Radio a. komunikasi dengan ilmu pemberitaan tanpa kawat: Pada akhirnya kita sudah mempunyai suatu pesan radio dari pulau. b. penyiaran: Kita mendengar berita gembira itu lewat radio semalam. c. suatu tanpa kawat, suatu alat untuk menerima siaran radio. Radiogram adalah suatu gramaphone dan mengkombinasikan radio penerima. 28. Lobak suatu tumbuhan yang tumbuh di kebun seperti akar yang merahnya yang dimakan dengan selada: Dia membeli seikat lobak di greengrocer's. 29. Radium Sebuah logam yang mengirim sinar yang mampu menembus perihal padat: Radium yang digunakan untukperawatan penyakit. 30. Radius a. jarak dari pusat dengan keliling lingkaran. b. suatu area di dalam suatu jarak yang ditetapkan; perbaikan suatu titik tertentu: Semua pengendara mobil di dalam suatu radius 15 kilometres telah ditanyakan oleh polisi. 31. Tali rafia serat dari tangkal daun suatu pohon palem yang tumbuh Negeri Madagaskar: Tali rafia digunakan untuk membuat anyaman, keranjang, topi dan benda-benda lain yang sejenisnya, dan untuk mengikat tumbuhan dan memotong bunga. 32. Mengundi

a.

suatu metoda mengumpulkan uang dengan penjualan karcis dan memilih angka-angka sebagai pemenang dengan sistem keberuntungan nasib atau lotere. b. membuang dengan mengundi: Suebuah boneka besar diundi untuk mengumpulkan uang untuk klub itu.

Diposting 8th January 2015 oleh SyifaFaoziyah 0

Tambahkan komentar

3. JAN

8

Arti kata dalam bahasa Inggris kedalam Bahasa Indonesia dari Q-R Queer 1. strange, odd, peculiar : At midnight we heard a queer noise in the library. 2. suspicious : Don't trust all the queer characters you meet. 3. sick, not well : i'd better go home, as I feel rather Queer. Aneh 1. Asing, aneh, ganjil: Pada tengah malam kita mendengar suatu suara gaduh yang aneh di dalam perpustakaan. 2. curiga: Jangan percaya semua karakter aneh yang kamu temukan. 3. sakit, tidakbegitu baik: saya lebih baik pulang, aku seperti merasa sedikit aneh. Quench 1. put out : The flames were quenched with jets of water. 2. put an end to : I would like something to quench my thirst. Memadamkan, Memuaskan 1. yang dikeluarkan: Nyala api telah dipadamkankan dengan pancaran air.2. mengakhiri: Aku ingin sesuatu untuk memuaskan dahaga ku. Query (que-ry) 1. a question : I have a query about the delay in paying these accounts. 2. doubt, question : I would like to query these figures. Pertanyaan, mengasingkan, vb. Bertanya 1. suatu pertanyaan: Aku mempunyai suatu pertanyaantentang penundaan di dalam membayar rekening disini. 2. keraguan, pertanyaan: Aku bermaksudbertanya mengenai figur atau tokoh ini. Quest a search : The quest for oil in the North Sea is making good progres Penyelidikan suatu pencarian: Penyelidikan terhadap minyak yang ada di laut utara yang sedang berhasil atau mengalami kemajuan. Question (ques-tion) 1. a word or sentence that requires an answer : I would like to ask a question. 2.something to be discussed, to be decided : The question is, who is go ? Let us decide that question first. 3. doubt : I will accept your word without question. 4. ask a question or questions : We should like to question you. Pertanyaan 1. suatu kata atau kalimat (baik kalimat yang berhubungan dengan hukuman) yang memerlukan suatu jawaban: Aku bermaksud meminta suatu pertanyaan. 2. sesuatu yang dibahas, untuk diputuskan: Pertanyaannya adalah, siapa yang pergi?- Mari kita memutuskan pertanyaan itu dulu. 3. keraguan: Aku tentu saja akan menerima kamu tanpa suatu pertanyaan. 4. meminta suatu pertanyaan : Kita sebaiknya mempertanyakan kamu.

Queue 1. a line of people or vehicles waiting their turn : Take your place in the queue, please .-The accident caused a queue two miles long to form. 2. form a queue : They were queueing all morning to get into the stadium. Antri 1. satu baris orang atau sarana yang menunggu putaran mereka: Ambil posisi tempatmu di dalam antrian, silahkan.- Kecelakaan menyebabkan suatu bentuk antrian sepanjang dua miles. 2.membentuk suatu antrian: Pagi itu mereka sedang antri untuk memasuki stadion. Quick 1. fast moving : Quick as lightning, he sprang out of the way. 2. hasty : You have too quick a temper. 3. intelligent : she had a very quick mind. Quickly in a quick manner : He ran quickly to my side. quicken make or become quicker : As our pursuers came nearer, we quickened our pace. Cepat 1. Bergerak dengan cepat: cepat seperti kilat, ia bersemi luar biasa. 2. terburuburu: kamu mempunyai suatu perangai yang terlihat cepat. 3. cerdas: dia mempunyai suatu pimikiran yang sangat cepat. Dengan cepat dengan cepat, suatu cara yang sangat cepat: Dia berlari dengan cepatmenuju samping ku. Mempercepat, memberi hidup, menghidupkan semangat mempercepat buatan atau menjadi lebih cepat: Sebab seseorang pemburu kami datang mendekat, kamimempercepat langkah kami. Quiet (qui-et) 1. silent, still : It was a quiet evening. 2. restful : Let's have a quiet day. 3. free from trouble : He likes a quiet life. 4. freedom from disturbance : I'd like a few minutes quiet from everyone.Quieten make or become quiet : I will try to quieten the baby. Ketenangan 1. diam, tenang: Malam itu merupakan suatu ketenangan sore atau malam. 2. penuh ketenangan: Marilah kita menikmati hari ketenangan. 3. membebaskan diri dari; bebas dari gangguan: Dia seperti menyukai suatu ketenangan hidup. 4. kebebasan dari gangguan: Saya meluangkan waktu beberapa menit untuk menenangan diri dari semua orang. Quieten membuat atau menjadi tenang: Saya akan mencoba untuk menenangkan bayi. Quilt 1. a thick cover for a bed made by stitching two thicknesses of material with soft warm padding between them. 2. make a quilt. Selimut tidur 1. suatu tutup tebal pada sebuah tempat tidur atau alas yang dibuat oleh jahitan dengandua ketebalan material dengan lapisan yang hangat lembut. 2. membuat suatu selimut tidur. Quintuplet (quin-tu-plet) one of five children born to one mother at the same time. Kembar lima salah satu dari lima anak yang sudah ditakdirkan lahir dari seorang ibu pada waktu yang sama. Quit leave, go away : Here is your notice to quit ; you must leave the house within a week. Henti atau meninggalkan cuti, pergi menjauh: Ini adalah suatu pesan atau peringatan buat kamu untuk berhenti atau meninggalkan; kamu harus meninggalkan rumah itu dalam satu minggu. Quite 1. entirely : Are you quite cured? 2. more or less : H eis quite a good goalkeeper. 3. truly : His succes was quite a surprise to us. Sungguh, sama sekali 1. seluruhnya: Apakah kamu sungguh - sungguh sudah sembuh? 2. kurang lebih:dia sungguh sungguh penjaga

gawang yang baik. 3. sungguh-sungguh: Kesuksesannya adalahsungguh sungguh sebuah kejutan untuk kami. Quiver (quiv-er) 1. tremble or make tremble : The leaves quivered in the breeze. 2. the case in which an archer carries his arrows. Tempat anak panah 1. getaran atau getaran buatan: Daun-Daun gemetar angin sepoisepoi. 2. kasus di mana suatu pemanah membawa panahnya. Quiz a test usually given out loud to a number of people. Today we had a poetry quiz. Quizmaster one who asks questions in a quiz, usually on television or radio programmes. Ulangan atau ujian suatu test pada umumnya dapat memberi suara nyaring bagi sejumlah orang: Hari ini kita menghadapi ulangan atau ujian puisi. Quizmaster orang yang meminta pertanyaan di dalam suatu ulangan atau ujian, yang ada pada program acara televisi atau radio. Quoit 1. a metal ring ring used in the game of quoits, thrown from a distance at a peg in the ground. 2. a rubber ring used in the game of deck tennis. Bulatan masuk pasak 1. suatu logam yang berbentuk bulatan seperti cincin yang digunakan dalam permainan bulatan masuk pasak, melemparkan dari jauh pada suatu pancang di dalam tanah. 2.suatu cincin karet digunakan untuk permainan tenis geladak. Quote 1. repeat in speech or in writing the words of another : I quoted from the speech of Sir Winston Churcill . 2. name a prich which a person will charges I can quote you a reasonable price for a thousand bricks. 3. a punctuation mark placed before and after something quoted. Quotation 1.something quoted : Do you know any quotations from Shakespeare? 2. a price quoted : I will accept your quotation for building a new greenhouse. Mengutip 1. mengulangi pidato atau menulis dalam kata-kata yang lain: Saya mengutip dari pidato dariTuan Winston Churcill. 2. Menyebutkan harga dari seseorang yang akan menuntut: Saya dapat mengutip suatu harga yang layak untuk kamu dengan seribu batu bata. 3. suatu pembubuhan tandabaca yang ditempatkan sebelum atau di depan dan setelah pada suatu kutipan. Kutipan 1. sesuatu yang dikutip: Apakah kamu mengetahui kutipan manapun dari Shakespeare? 2. sebuah harga mengutip: Saya akan menerima kutipan dari kamu untuk membangun sebuah rumah kaca baru. Rabbi (rab-bi) 1. a teacher of the Jewish law. 2. the principal officer of a Jewish synagogue corresponding to the minister of a Christian church. Rabbi 1. seorang guru Hukum Yahudi. 2. petugas yang berprinsip dalam Sinagoga Yahudi yang sesuai dengan menteri atau pelayan sebuah Gereja Kristen. Rabbit (rab-bit) 1. a small, long-eared animal, which burrows in the ground. 2. the flesh of the rabbit used as food : We had rabbit for dinner. Kelinci 1. sebuah binatang kecil, mempunyai pendengaran yang tajam yang dapat menggali lubang di dalam tanah. 2. daging kelinci dapat digunakan sebagai makanan: Kita mempunyai kelinci untuk makan malam. Rabble (rab-ble) 1. a disorderly crowd, a mob : Fighting broke out among the rabble in the square. 2. a scornful way of referring to a crowd or the lowest class of people : 'The rabble call him lord' ( Shakespeare, Hamlet). Rakyat jelata 1. sebuah kerumunan dalam sebuah kekacauan, rakyat yang banyak: Perkelahian terjadi tiba-tiba di antara rakyat jelata di dalam lapangan yang berbentuk

persegi. 2. suatu hinaan yangterjadi pada suatu kerumunan atau kelas orang-orang yang paling rendah: ' Rakyat jelata menyebutdia raja' (Shakespeare, Dusun kecil). Rabies (ra-bies) an infectious disease of the brain which affects animals, especially dogs, and which can be passed on to people through being bitten. Penyakit anjing gila suatu penyakit yang cepat menyebar ke otak yang di pengaruhi oleh binatangterutama anjing, dan kaleng pada orang-orang yang digigit. Race 1. a contest of speed : We went to see the boat race last Saturday. 2. a group of persons, a tribe or a nation believed to have the same ancestors : England was colonized by people of three races, the angles, the Saxons and the Jutes. 3. one of the main natural divisions of living beings : Men and women belong to the human race. 4. the strong stream of water that turns a millwheel, a millrace. 5.cornpete in speed with another person : I'll race you to the next bus-stop. 6. make something go fast : He raced the engine until it became hot. 7. train animals or birds to compete in races : My uncle races his pigeons every week. Racing having to do with races and speed tests : The earl keeps a racing stable and his son runs a racing yacht. Racer any person, animal or thing that races. Suku bangsa, perlombaan, jenis manusia atau hewan, mengadakan perlombaan 1. suatu kontes kecepatan: Kami pergi melihat lomba perahu itu yang berlangsung pada hari Sabtu. 2. sebuahkelompok dari orang-orang, suatu suku bangsa atau suatu bangsa yang dipercaya mempunyai nenek moyang yang sama: Inggris telah dijajah oleh tiga kelompok, yaitu Angles, Saxons dan Ramiatau Jutes. 3. salah satu dari divisi makhluk alami yang terutama hidup atau tinggal: Laki-laki dan perempuan adalah jenis manusia. 4. arus air yang kuat yang memutar suatu millwheel, suatu millrace. 5. bersaing dalam bentuk kecepatan dengan orang lain: Saya akan berlomba dengan kamuuntuk pemberhentian bis yang berikutnya. 6. membuat sesuatu menjadi pergi dengan cepat: Diamemacu mesin motor itu sampai mesin motor itu menjadi panas. 7. burung-burung bersaing atau berlomba: Pamanku melombakan merpatinya setiap minggu. Adu kecepatan mempunyai kenikmatan untuk melakukan perlombaan dan test kecepatan: Gelar bangsawan melakukan tes kecepatan atau suatu adu kecepatan yang stabil dengan cara putranya berlari mengejar kecepatan kapal pesiar. Pembalap, pelari, kuda pacu siapapun pembalap, binatang atau hal yang berlomba. Rack 1. a framework or a stand specially made to hold things : Hang your hat on the rack. The plates were draining on the plate rack. 2. a medieval instrument of torture designed to strech the limbs of those who were placed on it. Keruntuhan, rak, awan berarak, para-para, bangku penyiksaan, kerusakan, vb. meletakkan pada sampah, menggiring, nmenghalau, menyiksa, membuat arak 1. suatu kerangka atau suatuposisi yang secara khusus berguna untuk menjaga berbagai barang: Gantungkan topimu di rak.- Papan pengering adalah tempat meletakkan sesuatu pada papan rak. 2. Suatu alat untuk menyiksayang diarahkan atau menjangkau ke anggota tubuh mereka yang telah ditempatkan pada bagian anggota tubuh tersebut. Racket (rack-et) 1. a loud confused noise, din, uproar : They made such a racket we could not hear ourselves speak. 2. a dishonest way of getting money : The offer of thousands of prizes was all part of the racket. 3. (sometimes spelt racquet) a light bat having a

network of cord stretched on an oval frame, used in playing tennis, badminton and some others games. Raket, membuat keributan, rencana jahat 1. suatu suara gaduh yang terdengar nyaring, ribut, ramai: Mereka membuat keributan seperti itu sehingga kita tidak bisa mendengar apa yang dibicarakan. 2.Suatu jalan atau cara yang dilakukan secara tidak jujur untuk mendapatkan uang: Penawaran beribu-ribu hadiah adalah bagian dari rencana jahat. 3. (raket) sebuah benda pemukul seperti tongkat yang mempunyai atau terdapat suatu jaringan tali yang meregangkan pada bingkai bujurlingkarannya, yang digunakan untuk bermain tenis, bulu tangkis dan beberapa permainan lainnya. Radar (ra-dar) a device by which the position of an object can be found by measuring the time in which the echo of a radio wave returns to its sources and the direction from which it comes (short for Ra[dio] d[etecting] a[nd] r[anging]) : The position of the enemy submarine was found by radar. Radar suatu alat dimana posisi dari suatu obyek dapat ditemukan dengan mengukur waktunya yang terdapat gema gelombang radio dan kembali ke sumbernya dan arah yang datang itu dapat terjadi (secara singkat atau pendek) untuk menemukan atau mengetahui adanya radio dan jarak atau daerah: Posisi musuh kapal selam telah ditemukan oleh radar. Radiant (ra-diant) 1. shining, sending out light : 'Hide me from the radiant sun' (Shakespeare, Gymbeline)2. looking joyful, delighted : When she saw the dress she was to wear, she was radiant. Berseri atau berbentuk bintang 1. kilauan, mengirimkan cahaya: ' Sembunyikan saya dari jangkauanmatahari yang sedang bercahaya atau berkilauan (Shakespeare, Gymbeline) 2. pemandangan yangpenuh dengan kegembiraan, yang digembirakan: Ketika dia melihat pakaian yang dipakai oleh dia, dia terlihat berseri. Radiate (ra-di-ate) 1. send out rays or lines like rays from a centre : Our new electric fire radiates heat to all parts of the room. 2. spread out in rays or as if in rays : Light radiates from an electric lamp above the entrance. - A number of avenues radiate from the city centre. Radiation radiating, something radiated : All those living near the atomic reactor were evacuated owing to the dangers of radiation.Radiator an apparatus for radiating heat : The room is heated by two electric radiators. Menyebar 1. memberi sinar atau berbentuk seperti sinar dari suatu pusat: Lampu baru kita miliki menyala dengan menyebarkan sinarnya ke seluruh bagian yang terdapat di ruangan. 2. sinar yang menyebaratau jika disinari: Cahaya menyebar dari suatu lampu listrik di atas pintu masuk.- Sejumlah jalan lebar menyebar dari pusat kota besar. Radiasi, pancaran, pencemaran radio aktif, pemancaranRadiasi yang menyebar, sesuatu yang menyebar: Semua yang tinggal di dekat reaktor atom telah diangsikan karena; berhubungan dengan bahaya radiasi. Radiator adalah suatu piranti untukmemanaskan radiasi: Ruang dipanaskan oleh dua radiator elektris. Radio (ra-di-o) 1. communication by wireless telegraphy : We have at last had a radio message from the island. 2. broadcasting : We heard the good news on the radio last night. 3. a wireless, a device for receiving radio broadcasts. Radiogram a gramophone and radio receiver combined.

Radio 1. komunikasi dengan ilmu pemberitaan tanpa kawat: Pada akhirnya kita sudah mempunyai suatu pesan radio dari pulau. 2. penyiaran: Semalam kita mendengar berita gembira itu lewat radio. 3.suatu alat tanpa kawat, suatu alat untuk menerima siaran radio. Radiogram adalah suatu gramaphone dan mengkombinasikan radio penerima. Radish (rad-ish) a plant grown in gardens for its red root which is eaten with salad : She bought a bunch of radishes at the greengrocer's. Lobak suatu tumbuhan yang tumbuh di kebun seperti akar berwarna merah dapat dimakan dengan selada: Dia membeli seikat lobak di toko sayuran Radium (ra-dium) a metal which sends out rays capable of penetrating solid matter : Radium is used in the treatment of diseases. Radium Sebuah logam yang mengirim sinar yang mampu menembus perihal padat: Radium yangdigunakan untuk perawatan penyakit. Radius (ra-dius) 1. the distance from the centre to the circumference of a circle. 2. an area within a fixed distance of a certain point : All drivers of cars within a radius of 15 kilometres were questioned by the police. Radius 1. jarak dari pusat dengan keliling lingkaran. 2. suatu area di dalam suatu jarak yang ditetapkan;perbaikan suatu titik tertentu: Semua pengendara mobil di dalam radius 15 kilometres telah ditanyakan oleh polisi. Raffia (raf-fia) fibre from the leaf-stalks of a palm-tree growing in Madagascar : Raffia is used for making matting, baskets, hats and other articles, and for tying plants and cut flowers. Tali rafia serat dari tangkal daun suatu pohon palem yang tumbuh Negeri Madagaskar: Tali rafia digunakan untuk membuat anyaman, keranjang, topi dan benda-benda lain yang sejenisnya, dan untuk mengikat tumbuhan dan memotong bunga. Raffle (raf-fle) 1. a method of raising money by selling tickets and choosing the prize-winning numbers by lot. 2. dispose of by raffle : A large doll is being raffled to raise money for the club. Mengundi 1. suatu metoda untuk mengumpulkan uang dengan penjualan karcis dan memilih angka-angka sebagai pemenang dengan sistem keberuntungan nasib atau lotere. 2. membuang denganmengundi: Sebuah boneka besar diundi untuk mengumpulkan uang yang digunakan untuk klubitu.

Diposting 8th January 2015 oleh SyifaFaoziyah 0

Tambahkan komentar

4. JAN

8

makalah tentang "ayat-ayat kauniyah" BAB I PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Al Qur’an sebagai mukjizat terbesar Nabi Muhammad SAW yang dijadikan pedoman hidup bagi seluruh umat manusia, sejatinya tidak hanya berisi tentang hukum-hukum menyoal permasalahan agama saja. Kitab suci umat Islam ini juga memuat tentang tanda-tanda kebesaran Tuhan yang bisa kita lihat di sekeliling kita. Tanda-tanda tersebut berupa segala bentuk ciptaan Allah berupa alam semesta dan semua yang ada di dalamnya. Yang kesemuanya itu disebut dengan ayat kauniyah. Jadi ayat kauniyah merupakan ayat atau tanda yang wujud di sekeliling manusia yang diciptakan oleh Allah. Selain mengambil hukum-hukum dari dalam Al Qur’an, sudah selayaknya kita mengkaji pula ayat-ayat kauniyah yang terkandung dalam Al Qur’an. Karena dengan merenungi ayat-ayat kauniyah ini kita akan dapat merasakan keagungan dan ke-Mahabesaran Allah. Dan menyadari betapa lemah dan tak berdayanya diri ini di hadapan Rabb Sang Pencipta. Ayat-ayat kauniyah ini juga dapat menginspirasi manusia dalam mengembangkan ilmu pengetahuan yang dapat digunakan untuk kemaslahatan hidupnya. Kesemua hal tersebut di atas akan dibahas dalam makalah yang berjudul “Ayat-Ayat Kauniyah” ini. B. 1) 2) 3)

Rumusan Masalah Pengertian Ayat- Ayat Kauniyah Manfaat Mempelajari Ayat- Ayat Kauniyah Contoh- Contoh Ayat Kauniyah

C. 1) 2) 3)

Tujuan Mengetahui Pengertian Ayat Kauniyah Mengetahui Manfaat Mempelajari Ayat-ayat Kauniyah Mengetahui Contoh Ayat Kauniyah dan Dapat Mengambil Pelajaran dari Ayat Kauniyah BAB II PEMBAHASAN

1. Pengertian Ayat Kauniyah Ayat kauniyah adalah ayat atau tanda yang wujud di sekeliling manusia yang diciptakan oleh Allah. Ayat-ayat ini adalah ayat-ayat dalam bentuk segala ciptaan Allah berupa alam semesta dan semua yang ada di dalamnya. Ayat-ayat ini meliputi segala macam ciptaan Allah, baik itu yang kecil (mikrokosmos) ataupun yang besar (makrokosmos). Bahkan diri kita baik secara fisik maupun psikis juga merupakan ayat kauniyah. Oleh karena alam ini hanya mampu dilaksanakan oleh Allah dengan segala sistem dan peraturannya yang unik, maka ia menjadi tanda kehebatan dan keagungan Penciptanya. Allah berfirman dalam Al Qur’an Surat Fushshilat ayat 53.

É- ’ Îû $uZÏF»tƒ #uä óOÎgƒ ÎŽ ã\y™ 3 ‘ ,ptø:$# öNßgs9çm¯Rr& tû¨üt7oKtƒ 4Ó®Lym öNÍkŦàÿRr& þ’ Îûur $sùFy$# ÇÎÌÈ î‰‹ Íky &äóÓx« Èe@ä. 4’ n?tã ¼çm¯Rr& y7În/t•Î/ É#õ3tƒ öNs9urr& Artinya : “Kami akan memperlihatkan kepada mereka tanda-tanda (kekuasaan) Kami di segala wilayah bumi dan pada diri mereka sendiri, hingga jelas bagi mereka bahwa Al Quran itu adalah benar. Tiadakah cukup bahwa Sesungguhnya Tuhanmu menjadi saksi atas segala sesuatu?”

Demikian pula keindahannya, kerapian, dan kekokohannya yang membuat kagum orang yang berakal. Semua itu menunjukkan keluasaan ilmu Allah SWT dan keluasan hikmahNya. Ibnu Qayyim Al-Jauziyah berkata, “ apabila anda memperhatikan seruan Allah SWT untuk tafakur, hal itu akan mengantar pada ilmu tentang Allah, tentang keesaan-Nya, sifat-sifat keagungan-Nya, dan kesempurnaan-Nya, seperti qudrat, ilmu, hikmah, rahmat, ihsan, keadilan, ridho, murka, pahala, dan siksaNya “. Begitulah cara Dia memperkenalkan diri kepada hamba-hambaNya dan mengajak mereka untuk merenungi ayat-ayatNya. Oleh karena itu, Al-Qur’an banyak menyebutkan perintah untuk merenungi ayat-ayat kauniyah dan bukti-bukti kekuasaanNya ini. Mengajak mereka untuk berfikir dan memperhatikan, karena manfaatnya sangat banyak bagi hamba. 2. Manfaat Ayat-Ayat Kauniyah Manfaat dan nikmat dari ayat-ayat kauniyah yang menunjukkan keluasaan rahmat Allah, kemahamurahan, dan kebaikan-Nya, diantaranya: a. Merasakan keagungan Allah dan kelemahan diri. Pengagungan akan melahirkan kecintaan, rasa takut untuk mendurhakai-Nya, juga berharap hanya kepada Allah. Sedangkan menyadari kelemahan diri akan membuat manusia inabah, mengembalikan urusan kepada Allah, bertawakkal kepada-Nya dan menjauhkan diri dari sifat congkak dan sombong. b. Setiap makhluk yang berada di muka bumi ini menjadi sumber inspirasi bagi manusia untuk mendapatkan maslahat duniawi dan ukhrawi. Bukankah terciptanya pesawat dan helikopter itu karena inspirasi dari burung dan capung? Manusia juga bisa mendapat pelajaran dari mujahadahnya semut, tawakalnya seekor burung dan masih banyak lagi. Setiap makhluk menjadi sumber inspirasi. c. Mendorong manusia untuk bersyukur. Karena tidak satupun makhluk yang diciptakan oleh Allah melainkan faedah bagi manusia. Satu contoh andai saja manusia harus membayar pajak untuk penerangan matahari, berapa biaya harus dikeluarkan oleh manusia? Kenyataan ini melahirkan rasa syukur dan pengakuan, “Wahai Rabb kami, tiadalah Engkau menciptakan ini sia-sia, Maha Suci Engkau maka jauhkanlah kami dari siksa neraka” (QS. Ali Imran:191).

‫الذين يذكرون هللا قياما وقعودا وعلى‬ ‫جنوبهم ويتفكرون في خلق السماوات‬ ‫واألرض ربنا ما خلقت هذا باطال سبحانك‬ ‫فقنا عذاب النار‬ Artinya: “(yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadaan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): "Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia. Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka.” 3. Contoh Ayat-Ayat Kauniyah a. Surat Yunus ayat 101

ÓÍ_øóè? $tBur 4 ÇÚö‘ F{$#ur ÅVºuq»yJ¡¡9$# ’ Îû #sŒ$tB (#rã•ÝàR$# È@è% ÇÊÉÊÈ tbqãZÏB÷sムž w 7Qöqs% `tã àM»tƒ Fy$#â‘ ä‹ – Y9$#ur Artinya: “Katakanlah: "Perhatikanlah apa yaag ada di langit dan di bumi. tidaklah bermanfaat tanda kekuasaan Allah dan Rasul-Rasul yang memberi peringatan bagi orang-orang yang tidak beriman". Penjelasan ayat Dalam ayat ini, Allah SWT memerintahkan kepada Nabi Muhammad SAW beserta umatnya untuk memerhatikan apa yang ada di langit dan di bumi secara lebih mendetail. Perintah ini mengandung maksud agar manusia menggunakan akalnya untuk mempelajari, meneliti dan mengelola sumber kekayaan alam dan ciptaan Allah yang lain, manusia harus menguasai berbagai pengetahuan dan teknologi.

b. Surah Ar Rahman ayat 33

(#rä‹ àÿZs? br& öNçF÷èsÜtGó™$# ÈbÎ) ħRM}$#ur Çd`Ågø:$# uŽ |³÷èyJ»tƒ š crä‹ àÿZs? Ÿw 4 (#rä‹ àÿR$$sù ÇÚö‘ F{$#ur Í‘ $sÜø%r&ÏNºuq»yJ¡¡9$# ô`ÏB ÇÌÌÈ 9`»sÜù=Ý¡Î0 ž wÎ) Artinya: “Hai jama'ah jin dan manusia, jika kamu sanggup menembus (melintasi) penjuru langit dan bumi, Maka lintasilah, kamu tidak dapat menembusnya kecuali dengan kekuatan.” Penjelasan ayat Bahwa tidaklah mungkin bagi seseorang untuk menembus langit kecuali setelah memperoleh kekuatan cukup. Ayat-ayat terdahulu memberi peringatan yang sama. Akan tetapi setelah dicapai kemajuan dan perkembangan di bidang ilmu pengetahuan dan setelah kita mempersiapkan diri untuk menjelajahi planet-planet menjadi kewajiban kita sekarang untuk mencoba menelaah lebih dalam lagi makna yang dikandung ayat ini. Sesungguhnya Al-Quran itu kitab segala zaman dan selalu sesuai dengan nafas setiap zaman. Tiada keraguan lagi dalam pengetahuan Allahlah bahwa suatu waktu manusia akan memperoleh tingkat ilmu yang tinggi dan membuat kemajuan yang pesat dalam bidang ilmu pengetahuan. Dan di zaman ruang angkasa ini sudah tepat waktunya mengingatkan manusia bahwa kitab suci ini diturunkan oleh Allah SWT. Ungkapan tuhan bahwa manusia tidak dapat menembusnya kecuali dengan kekuasaanpun perlu memperoleh penafsiran kembali. Dulunya mereka menafsirkanya sebagai sesuatu yang tidak mungkin sama sekali dilakukan. Akan tetapi sekarang kata-kata ini harus diartikan sebagai petunjuk dan kemudian sebagai pendorong untuk berusaha. Demikianlah sekalipun kenyataan bahwa wilayah langit dan bumi tidaklah ditentukan dengan mencapai bulan ataupun planet mars. Lingkunganya lebih banyak lagi. Sebelum kita mengutip ayat-ayat yang sama artinya dan yang menerangkan bagaimana penjelajah angkasa luar akan menghadapi bahaya penghancuran dalam upaya pengembaraanya. c. Surat An-Nazi’at ayat 30

ÇÌÉÈ !$yg8ymyŠ y7Ï9ºsŒ y‰÷èt/ uÚö‘ F{$#ur Artinya: “Dan bumi sesudah itu dihamparkan-Nya.” Penjelasan ayat

Ayat ini membuktikan bahwa yang Maha Kuasa telah menciptakan Bumi dalam bentuk bulat telur (tidak bundar sama sekali). Fakta ini dibenarkan oleh ilmu pengetahuan yang membuktikan pula, bahwa bumi benar-benar berbentuk demikian itu. Sesungguhnya gambaran manusia tentang bentuk bumi telah mengalami kemajuan, mula-mula orang meyakini bahwa bentuk bumi terhampar rata tanpa batas, kemudian ia menyadari bahwa bumi itu bulat. Setelah peradaban semakin maju, dan pengetahuan manusia dibidang matematika dan astronomi kian maju, orang telah sanggup mengukur dan menghitung garis tengah bumi yang membawanya pada kesimpulan, bahwa bumi ini tidak bulat sama sekali, akan tetapi berbentuk elips. Ini selanjutnya memberikan bukti lagi, bahwa kitab suci itu benar-benar diturunkan oleh yang Maha Pencipta lagi, Maha Mengetahui, kepalsuan tidak mungkin ada padanya. d. Surat Al Baqarah ayat 164

È@øŠ ©9$# É#»n=ÏG÷z$#ur ÇÚö‘ F{$#ur ÏNºuq»yJ¡¡9$# È,ù=yz ’ Îû ¨bÎ) ßìxÿZtƒ $yJÎ/ Ì•óst7ø9$# ’ Îû “ Ì•øgrB ÓÉL©9$# Í‘ $yg¨Y9$#urÅ7ù=àÿø9$#ur ÏmÎ/ $uŠ ômr'sù &ä!$¨B `ÏB Ïä!$yJ¡¡9$# ª!$#z`ÏB tAt“ Rr& !$tBur }¨$¨Z9$# 7p- `ÏBÈe@à2 $pkŽ Ïù £]t/ur $pkÌEöqtB y‰÷èt/ uÚö‘ F{$# tû÷üt/ Ì•¤‚ |¡ßJø9$# É>$ys¡¡9$#ur Ëx»tƒ Ìh•9$# É#ƒ ÎŽ óÇs?ur /!#yŠ ÇÊÏÍÈ tbqè=É)÷ètƒ 5Qöqs)Ïj9 ;M»tƒ Uy Ïä!$yJ¡¡9$#ÇÚö‘ F{$#ur Artinya: “Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, silih bergantinya malam dan siang, bahtera yang berlayar di laut membawa apa yang berguna bagi manusia, dan apa yang Allah turunkan dari langit berupa air, lalu dengan air itu Dia hidupkan bumi sesudah mati (kering)-nya dan Dia sebarkan di bumi itu segala jenis hewan, dan pengisaran angin dan awan yang dikendalikan antara langit dan bumi; sungguh (terdapat) tanda-tanda (keesaan dan kebesaran Allah) bagi kaum yang memikirkan.” Penjelasan ayat Ayat ini mendorong kita untuk berfikir dan merenung tentang sekian banyak ciptaan Allah. Dengan perkembangan iptek kita dapat memikirkan, merenungkan dan meneliti apa yang ada di alam ini. Hal itu dapat dijadikan sarana meningkatkan kualitas iman dan membuktikan kebenaran ciptaan Allah. Dalam ayat ini ada 6 hal yang dapat dijadikan bahan pemikiran dan perenungan ke-6 hal tersebut adalah sebagai berikut : a. Kejadian langit dan bumi Lafadz khalq pada ayat ini yang diterjemahkan dengan penciptaan, dapat juga berarti pengukuran yang teliti atau pengaturan. Dalam penciptaan langit dan bumi, dapat kita lihat dalam pengaturan sistem kerja yang sangat teliti. Yang dimaksud langit adalah benda-benda angkasa, seperti matahari, bulan dan jutaan gugusan bintang. Semua itu beredar dengan teratur yang sekaligus menunjukkan kesempurnaan kekuasaan Allah di langit. b. Pergantian siang dan malam Perputaran bumi pada porosnya mengakibatkan terjadinya siang dan malam. Perputaran bumi mengelilingi matahari dapat menjadikan adanya hisab atau hitungan dalam menentukan (tahun, bulan, hari, jam, menit, detik dan pergantian musim). c. Kapal yang berlayar di lautan Kapal yang berlayar di lautan membawa barang yang bermanfaat bagi manusia. Hal ini mengisyaratkan adanya sarana transportasi, baik yang digunakan masa kini dengan alat yang

serba canggih maupun masa lalu yang hanya mengandalkan angin dengan segala masalahnya. Semua itu telah diatur oleh Yang Maha Tahu yaitu Allah. d. Turunnya air hujan Air hujan sangat bermanfaat bagi kelangsungan hidup binatang, tumbuh-tumbuhan dan manusia. Dengan hujan tumbuh-tumbuhan dapat hidup dengan subur dengan membawa manfaat bagi kepentingan hidup manusia dengan pengetahuannya manusia dapat mempelajari proses terjadinya hujan dan bahkan sudah bisa membuat hujan buatan. e. Adanya berbagai jenis binatang Adanya berbagai jenis binatang di alam ini dengan fungsi dan manfaat yang berbeda-beda, menimbulkan pemikiran tentang kehebatan sang sutradara dalam menciptakannya. f. Perkisaran angin dan pergeseran awan Anginnya terkadang membawa rahmat, azab atau kabar gembira berupa turunnya hujan. Dengan ilmu pengetahuan yang dipelajari manusia dan usahanya untuk meneliti akhirnya dapat diketahui keadaan angina atau keadaan cuaca di suatu tempat. Hal ini menjadi suatu bukti adanya keteraturan alam dan tentunya ada yang mengatur yaitu Allah. e. Surat An Naba ayat 6-7

‫( والجبال‬٦) ‫ألم نجعل األرض مهادا‬ (٧)‫أوتادا‬ Artinya: “Bukankah Kami telah menjadikan bumi itu sebagai hamparan?” “Dan gunung-gunung sebagai pasak?” Penjelasan ayat Hamparan di sini diartikan sebagai datarnya bumi dan berarti pula ia sebagai tempat tinggal dan tempat berlindung yang dicari umat manusia. Bagian kedua (ayat 7) mengibaratkan gunung sebagai pasak, yang bisa menahan tenda berdiri kokoh apabila diikatkan kepadanya. Ini adalah contoh suatu pernyataan ilmiah yang orisinal. Tak seorangpun dapat memahaminya kecuali mereka yang ahli dalam bidang geologi. Setelah orang mencapai kemajuan sebagai hasil peradaban, dan geologi menjadi bidang kajian yang nyata, barulah orang mengetahui bahwa tanpa adanya gunung, kerak bumi yang padat tidak akan stabil, sebagai akibat dari ketidakseimbangan yang terus menerus antara isi perut bumi yang padat, dan juga faktor- faktor penggundulan yang dialaminya. Adapun ayat- ayat lain yang mengandung makna yang sama antara lain: Surat An Nazi’at ayat 32:

‫والجبال أرساها‬ “Dan gunung-gunung dipancangkan-Nya dengan teguh.” Surat Ar Ra’d ayat 3:

‫وهو الذي مد األرض وجعل فيها رواسي‬ .................. ‫وأنهارا‬

“Dan Dia-lah Tuhan yang membentangkan bumi dan menjadikan gunung-gunung yang kokoh dan sungai-sungai padanya.................. Surat Al Hijr ayat 19:

‫واألرض مددناها وألقينا فيها‬ ...................‫رواسي‬ “Dan Kami telah menghamparkan bumi dan menjadikan padanya gunung-gunung yang kokoh...............

f. Surat Yunus ayat 5:

‫هو الذي جعل الشمس ضياء والقمر‬ ............................ ‫نورا‬ Artinya: “Dia-lah yang menjadikan matahari bersinar dan bulan bercahaya............ Penjelasan ayat Al Qur’an menyajikan pengertian- pengertian ini pada tingkatan ilmiah. Ia membedakan antara “sinar” (radiasi, pancaran) yang berasal dari matahari dan “cahaya” yang datang dari bulan. Yang pertama digambarkan sebagai cahaya yang bersumber dari dirinya sendiri, sedangkan yang kedua memberikan cahaya yang bersumber dari benda lain.

BAB III PENUTUP 1.

2. a) b) c) 3. a)

b)

c)

Kesimpulan: Ayat kauniyah adalah ayat atau tanda yang wujud di sekeliling manusia yang diciptakan oleh Allah. Ayat-ayat ini adalah ayat-ayat dalam bentuk segala ciptaan Allah berupa alam semesta dan semua yang ada di dalamnya. Manfaat Ayat-Ayat Kauniyah Merasakan keagungan Allah dan kelemahan diri. Menjadi sumber inspirasi bagi manusia untuk mendapatkan maslahat duniawi dan ukhrawi. Mendorong manusia untuk bersyukur. Contoh Ayat- Ayat Kauniyah diantaranya Surat Yunus ayat 101, ayat ini berisi perintah untuk memperhatikan apa yang ada di langit dan di bumi secara lebih mendetail. Dengan tujuan agar manusia menggunakan akalnya untuk mempelajari, meneliti dan mengelola sumber kekayaan alam dan ciptaan Allah yang lain. Surah Ar Rahman ayat 33, yang menyatakan bahwa tidaklah mungkin bagi seseorang untuk menembus langit kecuali setelah memperoleh kekuatan cukup. Akan tetapi setelah dicapai kemajuan dan perkembangan di bidang ilmu pengetahuan dan setelah kita mempersiapkan diri untuk menjelajahi planet-planet menjadi kewajiban kita sekarang untuk mencoba menelaah lebih dalam lagi makna yang dikandung ayat ini Surat An-Nazi’at ayat 30, tentang bukti bahwa yang Maha Kuasa telah menciptakan Bumi dalam bentuk bulat telur (tidak bundar sama sekali)

Surat Al Baqarah ayat 164, berisi tentang kejadian langit dan bumi; pergantian siang dan malam; kapal yang berlayar di lautan; turunnya air hujan; adanya berbagai jenis binatang; perkisaran angin dan pergeseran awan. e) Surat An Naba ayat 6-7, menjelaskan tentang bumi sebagai tempat tinggal dan tempat berlindung yang dicari umat manusia. Bagian kedua (ayat 7) mengibaratkan gunung sebagai pasak, yang bisa menahan tenda berdiri kokoh apabila diikatkan kepadanya f) Surat Yunus ayat 5: Matahari digambarkan sebagai cahaya yang bersumber dari dirinya sendiri, sedangkan yang bulan memberikan cahaya yang bersumber dari benda lain. d)

DAFTAR PUSTAKA El-Fandy, Muhammad Jamaluddin. 2000. Al-Quran Tentang Alam Semesta. Jakarta : Amzah Fauziyah, Lilis dan Andi Setyawan. 2007. Kebenaran al-Quran dan Hadis. Solo: PT. Tiga Serangkai Pustaka Mandiri Baiquni, N.A, dkk. 1996. Indeks Al-Quran Cara Mencari Ayat Al-Quran. Surabaya: Arkola http: //padepokanspiritualconsulting.Blogspot.com http: //menaraislam.com/content/view/209/1 http: //an-naba.com/ayat-kauniyah-2/ http: //artikelipunk.blogspot.com/2012/01/m... http: //nanonoa.blogspot.com/2011/10/ayat-ayatkauniyah Diposting 8th January 2015 oleh SyifaFaoziyah 0

Tambahkan komentar

5. JAN

8

Resensi novel anak yang berjudul "Happy Camp" Indetitas Novel Judul Novel Karya Penerbit Kota Tempat Terbit Kontak Penerbit

: Happy Camp : Wanda Amyra Mayshara :DAR! Mizan Anggota Ikapi PT Mizan Pustaka : Jln. Cinambo No. 135, Cisaranten Wetan, Bandung 40294 : Telp : (022)7834310-Faks. (022)7834311 atau e-mail:[email protected]://www.mizan.com twitter:@kakapeka FB : KECIL-KECIL PUNYA KARYA http://www.kecilkecilpunyakarya.com

Tahun Terbit :Syawwal 1433 H / September 2012 Cetakan Ke :III Tebal Buku : 136 Halaman termasuk juga tentang penulis Ilustrasi : 21 cm (Kecil-Kecil Punya Karya Biografi Pengarang : Wanda Amyra Mayshara biasa dipanggil Shara atau Sarah lahir di Bekasi, Jawa Barat, 12 Mei 2000. Shara bersekolah di SDI Al-Azhar Kemang Pratama, Bekasi. Ayahnya bernama Yusril Amri dan ibunya bernama Yuliati Ratna. Shara Merupakan anak pertama dan mempunyai seorang adik laki-laki bernama Muhammad Farrel Aryaputra Armi. Hobinya membaca buku, menulis, dan hange out bersama temantemannya. Cita-cita Shara ingin menjadi seorang penulis, arsitek, atau fashion designer. Happy Camp adalah buku ketujuh Shara yang diterbitkan DAR! Mizan.

A.

Sinopsis Bab 1 Pengumuman Gembira Fasya Elliya Khairunnisa adalah siswi kelas 5-B SDI Mandala Bangsa. Dia biasa dipanggil Fasya adalah seorang anak kelas 5 SD, dia berusia 11 tahun. Fasya merupakan anak periang, pintar bergaul, sosial dan sopan. Fasya mempunyai teman akrab yang bernama Nabila. Dia teman yang baik hati, periang dan suka bercanda. Fasya sering dijuluki oleh Nabila “Ratu Bangun Siang” karena dia sering bangun kesiangan sehingga terlambat berangkat ke sekolah. Pada suatu hari Fasya berangkat lebih awal sehingga diledek oleh Nabila berupa nama samarannya menjadi “Ratu Bangun Pagi”. Lambat laun kelas pun dipenuhi anak-anak lain dan bel berbunyi tanda masuk. Tidak lama kemudian Bu Sari guru matematika datang, mereka bersiap-siap untuk berdo’a dan tadarus karena kegiatan itu selalu dilakukan sebelum memulai pelajaran. Di sekolah fasya juga setiap seminggu sekali sebelum memulai pelajaran, setiap guru akan mendongengkan kisah-kisah nabi. Kali ini, Bu Sari mengisahkan sejarah dakwah Rasulullah. Sayangnya, acara dongeng Bu Sari cepat selesai. Setelah mengakhiri dongengnya, Bu Sari pun memulai pelajaran Matematika. Fasya dan Nabila tidak paham dengan pelajaran yang disampaikan Bu Sari, mereka memilih surat-suratan menggunakan selembar kertas sampai-sampai tidak terasa Bu Sari meninggalkan kelas karena pelajaran sudah selesai. Bu vina guru mata pelajaran Bahasa Indonesia datang dan menyerahkan setumpuk kertas undangan kepada Fasya untuk dibagikan kepada teman-temannya. Surat undangan tersebut ditujukan kepada wali murid kelas 5 berupa permohonan izin acara Happy Camp anak-anaknya. Acara ini berhubungan dengan extrakurikuler Pramuka. Happy Camp tersebut dimulai 3 hari lagi yang dilaksanakan di lapangan sekolah, anak-anak sangat gembira menyambut acara tersebut.Sayangnya, ada beberapa anak yang tidak ikut happy camp karena acara tersebut juga sebenarnya tidak wajib dan mungkin juga mereka ada acara lain sehingga tidak ikut. Nabila juga tahun kemarin tidak ikut Happy Camp karena ada acara liburan ke Kota Bandung. Mereka yang mengikuti Happy Camp setelah sampai rumah tidak lupa untuk menyampaikan surat undangan tersebut. Bab 2 Persiapan

Esok harinya suasana anak didalam kelas terlihat riang. Tidak lama kemudian Bu Vina masuk kelas dan membantu anak-anak peserta Happy Camp untuk membuat kelompok. Kelompok putra menggunakan symbol binatang sedangkan kelompok putri menggunakan lambang bunga. Fasya, Nabila, dan 6 teman lainya menamai kelompok mereka dengan kelompok Aster. Setelah sudah terbentuk kelompok, mereka saling berdiskusi untuk membentuk ketua kelompok dan Fasya yang terpilih sebagai ketua kelompok regu Aster. Kemudian mereka membagi tugas untuk membawa barang-barang persiapan Happy Camp dengan adil dan sesuai kemampuan masing-masing. Siang harinya Fasya dan Nabila menggunaka mobil Nabila pergi ke swalayan untuk membeli perlengkapan yang akan dibawanya besok pagi. Nabila membeli Minyak goreng dan Fasya membeli lauk pauk instan seperti telur, kornet sapi, sossis dan nugget. Mereka disana hanya membeli barang-barang yang diperlukan saja supaya tidak membuang-buang waktu. Setelah selesai, Fasya dan Nabila segera pulang untuk mengemasi barang-barang perlengkapan dengan senang hati. Bab 3 Persiapan Happy Camp Hari pelaksanaan Happy Camp telah tiba waktunya. Fasya sudah mengenakan satu set baju Pramuka dan jilbab warna coklat yang serasi. Setelah yakin rapi, Fasya langsung turun dari kamarnya di lantai dua menuju ruang makan di lantai satu. Mamanya Fasya sudah terlihat menanti kedatangn buah hatinya untuk makan bersama. Fasya menyempatkan untuk bercanda ria bersama mamanya karena mereka akan berpisah selama dua hari. Jam menunjukkan pukul dua siang, Fasya segera pamit sambil mencium tangan dan pipi kanan kirinya mama dan berpelukan. Fasya berangkat sekolah dengan berjalan kaki. Fasya dan temantemannya datang lebih awal untuk menyambut bahagia permulaan Happy Camp. Mereka tertegun melihat tenda yang didirikan dengan rapi dan berjejer-jejer di lapangan sekolah. Ukuran tendanya cukup besar, cukup untuk delapan orang. Tidak lama kemudian, acara pun dimulai. Merekapun berkumpul dengan riang. Mereka merasa senang melihat wajah-wajah kakak Pembina yang baik dan jenaka (lucu). Namanya kak Dodo, kak Hani, kak Shifa, dan kak Adi. Kakak-kakak Pembina melawak bergantian dan mengajarkan beberapa macam tepuk yang unik dan seru. Ada tepuk dokter, tepuk tukang sayur, sampai-sampai ada tepuk kak Adi juga. Setelah itu, mereka melakukan upacara Pramuka kemudian di lanjutkan dengan permainan. Permainan tersebut tidaklah lepas dengan tantangan dan melatih daya ingat. Mereka melakukan permainan melewati jarring-jaring dan menghafal Dasa Darma. Permainan tersebut dimenangkan oleh kelompok Aster. Permainan sore itu pun selesai, mereka segera bergegas untuk solat dan mandi. Bab 4 Fun Cooking Jam menunjukkan pukul enam kurang sepuluh menit. Semua anak harus berkumpul di aula untuk menunaikan shalat Maghrib berjama’ah. Setelah shalat dan berdzikir, Pak Budi mengumumkan pendamping untuk setiap kelompok. Untuk kelompok Aster pembimbingnya Bu Yati. Pengumuman selesai, anak-anak bersama pendamping masing-masing regu segera menuju ke tenda untuk beristirahat. Tidak lama kemudian adzan isya berkumandang, mereka segera mengambil air wudlu dan shalat berjama’ah di aula. Setelah itu, mereka kembali ke tenda masing-masing untuk bersiap-siap memasak dan makan. Fasya merogoh tasnya dan mengeluarkan satu persatu lauk pauk yang dibawanya lalu memasak bersama teman-teman. Mereka bergotong royong memasak nasi dan lauk pauknya. Aromanya yang menggiurkan pun mulai tercium dan segera merebak ke lapangan sehingga anggota kelompok lain turut menciumnya. Mereka menyiapkan makanan bersama-sama dan makan dengan senang. Mereka juga tidak lupa

mencuci piring masing-masing setelah selesai makan. Akan tetapi, Raisya si anak manja tidak berada di tenda. Dia sedang menangis di bawah meja post satpam karena menunggu di tengok ibunya. Teman-temannya pun akhirnya menghampiri Raisya dan menghiburnya. Mereka mengajak Raisya ke tenda akan tetapi dia tidak mau. Bab 5 Kenapa Harus Hujan Dalam perjalanan menuju ke tenda, tiba-tiba Fasya dan teman-teman merasakan rintik hujan tepat diwajahya. Mereka berlarian untuk menyelamatkan barang-barang di tenda mereka agar tidak basah. Setelah sampai di tenda, mereka bertemu dengan Bu Yati yang sudah mengemasi barang-barang mereka dipindahkan ke ruang kelas. Mereka semua menghela napas lega dan berterima kasih kepada Bu Yati yang sangat peduli dan perhatian dengan mereka. Bu Yati menanyakan Raisya karena tidak dijumpai bersama mereka. Kemudian mereka bersama-sama menemui Raisya. Bu Yati menelpon ibunya Raisya supaya datang menengok dia. Bab 6 Api Unggun Di aula, anak-anak duduk membuat lingkaran yang besar dan kakak-kakak Pembina berdiri ditengahtengahnya. Kakak –kakak tersebut mencoba menghibur mereka dengan bercerita kisah-kisah yang lucu. Mendengar cerita dan melihat ekspresinya membuat mereka semua tertawa, sampai-sampai Raisya yang sedang menangis pun ikut tertawa dan menjadi ceria lagi. Meskipun hujan, tapi benar-benar sebuah malam yang ceria. Lambat laun hujan mereda dan berhenti. Tidak lama kemudian Bu Vina mengajak mereka semua untuk mengadakan api unggun. Mereka langsung tambah ceria dan bersorak senang. Fasya dan Nabila berlomba-lomba memakai sepatu dan langsung menuju lapangan. Apinya mulai menyala, dari kecil…sedang…lama-lama besar sekali. Fasya mendekatkan diri kearah api unggun yang besar itu, karena panas banget dia mundur beberapa langkah dan panas itu berubah menjadi hangat. Banyak orang tua mereka yang berdatangan menengok mereka. Orang tua Fasya dan Nabila juga datang menyertai mereka. Mereka melakukan api unggun bersama-sama diikuti oleh orang tuamereka dari kejauhan. Fasya dan Nabila foto-foto di depan api unggun sambil bersama-sama maju perkelompok untuk menyanyikan lagu faforit mereka.Mereka menunjukkan aksinya dengan lucu, unik, ekspresif dan anti malu sampai acara api unggun selasai. Bab 7 Don’t Cry! Acara api unggun sudah selesai. Para orang tua termasuk mama Fasya dan Nabila pun segera pulang karena hari sudah malam. Sebelum pulang, mama terlebih dahulu pamit. Bu Yati sebagai pihak penyelengara Happy Camp minta maaf buat semuanya karena mereka tidak bias tidur di tenda gara-gara hujan. Sebelum tidur, Fasya dan nabila memutuskan untuk jalan-jalan sebentar di koridor sekolah. Meskipun sudah malam, tetapi di lapangan masih banyak sekali anak yang menikmati api unggun sambil bercanda riang. Mereka bertemu Ovie yang sedang merangkul Izzy yang tampak murung. Mereka segera menghampiri mereka berdua. Ternyata, Izzy sedang sedih karena dia tidak bias menghantar ke bandara atas kepergian ayahnya ke Batam.Mereka bertiga menghibur dan member semangat buat Izzy. Karena sudah cape, Fasya dan Nabila memutuskan segera menuju kelas 4-F supaya bersiap-siap untuk tidur. Mereka semua menata bantal dan selimut serta tas dan koper-koper. Semua sudah beres, mereka langsung menuju kamar mandi untuk sikat gigi dan buang air kecil. Setelah selesai mereka menuju kelas 4-F bersiap-siap untuk tidur. Bab 8 Jurit Malam, Tes’t Nyali! Pukul dua dini hari, anak-anak tampak sibuk untuk menyiapkan jurit malam. Fasya segera merogoh tasnya dan mengambil jaket. Begitu pula teman-teman yang lain. Lalu, Fasya membawa bendera kelompok

lain dan turun menuju lapangan. Sampai lapangan, Fasya sebagai ketua mengecek satu per satu anggota kelompoknya. Semua kelompok berkumpul dan berbaris rapi di lapangan. Kak Adi memilih satu persatu kelompok yang paling rapi untuk berjalan duluan. Tiba giliran kelompok Aster, jantung Fasya berdebar kencang karena memimpin teman-teman untuk mengelilingi sekolahnya. Fasya sebagai ketua mulai berjalan dengan tegap, santai dan sok berani. Hal itu yang dilakukan Fasya agar teman-teman juga berani. Setelah beberapa saat, tiba-tiba Fasya tidak sengaja menginjak sebuah tali dan seorang terbungkus kain putih jatuh tepat dihadapan mereka. Mereka berdelapan berpelukan karena kaget dan takut. Fasya pun memberanikan diri untuk meneliti dengan memukul-mukulkan tongkat bendera kearah pocong itu dan ternyata hanya bantal guling yang empuk. Mereka berlari terbirit-birit dengan bergandengan tangan. Mereka sudah berada tepat di tangga gedung sekolah yang kedua. Tiba-tiba, kak Dodo datang menghampiri kelompok Aster yang masih ngos-ngosan. Awalnya mereka hendak naik berbondong-bondong, akan tetapi kak Dodo mencegahnya. Mereka disuruh naik satu per satu. Fasya sebagai ketua yang naik duluan. Sampai di atas kosong dan gelap. Tiba-tiba, kak Adi muncul dari balik rak sepatu. Fasya pun mengendus sebal. Permainan selanjutnya dari kak Adi yaitu disuruh jalan pelan dan sendirian sampai ujung, lalu turun tangga. Fasya berjalan menyusuri tempat yang di perintahkan kak Adi. Tangannya gemetar dan bibirnya tak henti-hentinya mengucap basmalah. Saat melewati kamar mandi, jantungnya berdegup kencang. Gosipnya, di kamar mandi sekolahnya ada hantunya. Akan tetapi, Fasya tidak terlalu percaya gossip itu. Akhirnya Fasya sukses mencapai ujung koridor lantai dua. Dengan buru-buru Fasya segera menuruni tangga dan menghampiri teman-temannya yang berkumpul tidak jauh dari sana. Teman-temannya semua bertanya tentang tantangannya, akan tetapi Fasya tidak menjawab karena biar menjadi kejutan buat mereka. Mereka semua berbincangbincang penasaran. Setelah selesai semua, mereka bercerita bergantian. Diantara mereka banyak yang takut, akan tetapi mereka semua berhasil menyelesaikan tantangan menghadapi kegelapan dan mengatasi ketakutan serta ketegangan selama berjalan di koridor lantai dua yang gelap.Tidak lama kemudian, azan subuh pun berkumandang. Mereka semua pun segera bergegas menuju ruang kelas tempat tidur mereka, lalu bersiap-siap untuk menunaikan shalat Subuh berjama’ah di aula. Bab 9 Senam Pagi Peserta Happy Camp telah selesai shalat subuh dan muhasabah, mereka di aula membentuk lingkaran besar dan kakak-kakak pembimbing duduk di tengahnya. Kakak Pembina menjelaskan bahwa hantu memang benar-benar tidak ada. Hantu itu hanyalah halusinasi dan khayalan manusia. Setelah penjelasan tentang hantu selesai, kak Adi dan kak Dodo mengambil alih acaranya. Kak Adi dan kak Dodo mengingatkan kembali banyak hal sehingga membuat sebagian besar anak perempuan yang ada di aula menangis tersedu-sedu mendengarkan muhasabahnya. Setelah selesai, kelompok Aster pun bersalaman dan berpelukan sambil menangis haru serta saling mengucapkan maaf-maafan. Bu Yati menghampiri mereka untuk member tahu bahwa acara selanjutnya adalah senam pagi. Mereka bersiap-siap untuk melakukan senam pagi memakai baju olahraga. Mereka melakukan senam Pramuka dan senam bebek. Tidak di sangka Fasya malakukan senam bebek lagi seperti waktu mereka di TK. Senam bebek merupakan senam yang paling di sukai Fasya karena syair lagunya yang mengasyikkan. Sebenarnya bukan senam bebek namanya, akan tetapi dijuluki senam bebek karena dalam lagunya ada kata-kata “bebeknya berenang” itu Fasya menyebutnya senam bebek. Fasya dan Nabila bercanda sambil menikmati asyiknya olahraga di pagi yang segar itu. Memang gerah, tapi menyenangkan dan menyegarkan. Bab 10 Let’s Have Adventure!

Fasya mengipas-ngipasi dirinya sendiri dengan tangannya. Tadinya, Fasya dan Nabila kembali ke kelas 4-F dan sudah bersiap-siap untuk mandi. Tetapi, Bu Yati menasehati mereka supaya tidak mandi dahulu karena setelah itu ada acara berpetualang. Petualangnya hari itu lebih seru dan menantang. Mereka semua segera berganti baju pramuka dan menuju aula. Di aula sudah ramai suara anak-anak. Sepertinya mereka langsung membicarakan petualangan tersebut. Banyak yang mengira sesuai dengan pikirannya masing-masing. Tidak lama kemudian, acara pun di mulai. Kak Syifa menenangkan suara gaduh di aula kemudian menjelaskan tempat-tempat postnya untuk dicarinya. Mereka memulai petualangan tersebut. Mereka berlomba-lomba berlari menyerbu post belakang sekolah. Ternyata, disana tantangannya berupa bermain hulahop. Cara bermainnya dengan cara bergandengan untuk mrngoper hulahop secara bergantian menggunakan gerakan. Ternyata permainan itu di menangkan oleh kelompok Sedap Malam dan mendapatkan point seratus. Kemudian mereka semua melanjutkan post yang kedua yaitu menyusun potongan puzzle. Kelompok Aster cepat-cepat menyusun puzzle tersebut. Kelompok Aster selesai dengan cepat, tidak lama kemudian disusul oleh kelompok Bunga pagi Sore yang berhasil menyelesaikan puzzle-nya. Post selanjutnya adalah permainan berupa mengeluarkan bola plastik yang berada di dalam pipa yang bolong-bolong. Setiap kelompok harus memikirkan sendiri bagaimana mengeluarkan bola itu. Kelompok Aster mencoba dengan cara bolongan pipanya ditutup menggunakan jari tangan kemudian pipa tersebut diisi dengan air hingga bola plastiknya keluar. Permainan itu membuat rok, baju, dan jilbab basah. Tidak hanya Fasya, semua anggota kelompok lain juga semuanya basah. Tapi biar basah, mereka semua tertawa-tawa riang. Ternyata waktu habis, kak Syifa pun membunyikan peluitnya, sementara bola itu masih berada dalam pipa. Tidak satu pun dari tiga kelompok itu yang bisa mengeluarkan bola plasti tersebut. Akan tetapi mereka semua terlihat senang. Selanjutnya, mereka semua melanjutkan post berikutnya. Permainannya berupa berlombalomba memasukkan bola ke dalam ember dari jarak jauh. Sayangnya, dalam permainan itu kelompok Aster paling sedikit memasukkan bolanya. Akhirnya, mereka semua melanjutkan post yang terakhir yaitu bermain kuda bisik. Anggota yang berada paling depan membisikkan suatu kata yang tertera di kertas kepada teman yang duduk dibelakangnya dan seterusnya hingga sampai kepada anggota yang berada paling belakang. Kemudian, yang duduk paling belakang menulis kembali kata tersebut di kertas yang sudah diberikan oleh kak Hani. Kak Hani membunyikan peluit tanda permainan selesai. Keputusan tidak dapat diganggu gugat, semua kertas masing-masing kelompok harus dikumpulkan. Selesai sudah acara petualangan hari itu. Mereka semua berjalan gontai menuju ruang kelas. Meskipun tubuh lelah, tapi hati mereka tetap merasa gembira. Mereka bersiap-siap untuk mandi karena badannya sudah lengket-lengket meskipun tadi sempat basah-basahan. Bab 11 Free Time Keesokkan harinya setelah selesai mandi, Fasya dan Nabila sudah cantik, rapi an wangi. Mereka berdua berjalan bergandengan tangan menuju kelas 4-F. Hampir semua anak yang ada di sana sudah mandi. Terlihat dari wajah mereka yang segar dan tentunya sudah harum. Hanya Izzy dan Chesa yang belum mandi. Mereka masih bersiap-siap untuk mandi. Pagi itu, bundanya Ovie datang membawa sarapan berupa bubur ayam. Kelompok Aster sedang makan bubur ayam dengan asyiknya, tiba-tiba Bu Yati masuk. Anak-anak mengajak Bu Yati makan bersama. Bu Yati mengumumkan bahwa habis itu acara bebas. Kelompok Aster bersorak gembira mendengar kabar dari Bu Yati. Mereka menikmati acara “free time” tersebut yaitu waktu kebebasan melakukan apa saja.

Bu Yati, Fasya dan teman-teman kelompoknya memilih bermain flying fox. Mereka semua bercanda dan tertawa riang. Beberapa teman tampak sedang bermain di lapangan, banyak juga yang sedang mengantre untuk naik flying fox. Mereka bergantian naik flying fox. Jam pun sudah menunjuk ke antara angka sebelas dan dua belas. Lalu, kami pun disuruh Bu Yati untuk berkumpul di aula. Katanya, untuk shalat Zuhur bersama dan penutup acara Happy Camp. Bab 12 Happy Ending Mereka semua berkumpul di aula untuk shalat Dzuhur berjama’ah lalu acaranya penutupnya pun dimulai. Mereka semua terlihat sedih karena acara Happy Camp sudah berakhir. Mereka bernyanyi lagu Sayonara dengan nada sedih sambil mengantre untuk bersalaman dengan kakak-kakak Pembina dan temanteman lain. Pagi hari berikutnya hari senin tepatnya, Fasya langsung mengenakan jilbab dan arloji pink barunya yang di belikan oleh mamanya serta menyandang tas ransel kesayangannya. Hari itu piket Fasya, Fasya pamitan dengan mamanya dan membawa bekal mie goreng. Fasya langsung berangkat ke sekolah dengan berlari secepat kuda. Sesampainya di sekolah, dia langsung menuju ke kelas dan menyalakan lampu lalu duduk untuk sarapan sambil menunggu teman-teman yang lain. Tidak lama kemudian disusul Nabila. Fasya dan Nabila bercanda ria sambil menunggu teman yang lain untuk tugas piket. Akhirnya, tugas piket selesai bertepatan dengan bel masuk. Fasya dan Nabila bergandeng tangan menuju lapangan untuk melakukan upacara bendera. Setelah upacara selesai, ternyata ada pengumuman dari Bu Vina dan Pak Budi. Bu Vina dan Pak Budi mengumumkan kelompok putra dan putri yang berprestasi saat Happy Camp. Untuk kelompok putri, juara satu: Melati, juara dua: Aster dan juara tiga: Sedap Malam. Dan juga pengumuman juara untuk putra, juara satu …bla...bla...bla. Mendengar pengumuman itu, jantung Fasya berdegup kencang. Fasya dan seluruh anggota yang lain melonjak. Kepada seluruh ketua kelompok yang menang, diharap segera maju. Fasya maju dengan malu-malu sampai wajahnya memerah. Fasya dan para pemenang lainnya mendapat lencana Pramuka, buku SKU Pramuka Penggalang dan piala. Piala kelompok Fasya nantinya akan dipajang di kelas. Setelah semua kelompok berprestasi diumumkan, mereka semua yang ikut acara Happy Camp berfoto bersama. Seluruh teman-teman di sekolah kami bertepuk tangan.

B.

Unsur Intrinsik

a. Tema : Berlangsungnya acara Happy Camp oleh siswa kelas 5-B SDI Mandala b. Alur : Maju c. Tokoh dan Penokohan: 1. Fasya: seorang anak yang solehah, periang, sopan, penyayang, pemberani, jiwa semangat, dan baik. Pembuktian: “Aduh,masa, sih, ada pocong? Aku pun menelitinya. Kupukulkan tongkat benderaku kea rah pocong itu”. Halaman 87 paragraf 8 2. Mamanya Fasya: Ibu yang periang, baik dan perhatian Pembuktian: “Hahaha…ayo, makan dulu! Mama sudah menyiapkan pepes tahu, rending, dan ayam bakar, lho. Semuanya kesukaan kamu, kan?” halaman 16 paragraf 5 3. Mamanya Ovie: Ibu yang perhatian. Pembuktian:

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10.

11.

12.

13.

14.

“Tadi pagi, ketika kita sedang sibuk lomba di pos-pos, bundaku datang ngebawain bubur ayam untuk sarapan, lho, … masih hangat!....” halaman 118 paragraf 4 Bu Sari: ibu guru yang mengasyikkan. Pembuktian: “Sayangnya, acara mendongeng Bu Sari cepat selesai.” Halaman 12 paragraf 4 Bu Vina: Ibu guru yang bijaksana Pembuktian: “Setelah selesai mengumumkan Happy Camp, Bu Vina pun menerangkan pelajaran Bahasa Indonesia.” Halaman 15 paragraf 3 Bu Yati : Ibu guru yang baik dan solehah. Pembuktian: “Bu Yati pun duduk di depan tenda kami, sambil membaca ayat-ayat Al-Qur’an dengan suara yang merdu.” Halaman 50 paragraf 7 Pak Budi: Seorang guru yang soleh dan bijaksana. Pembuktian: “Setelah shalat dan berdzikir, Pak Budi mengumumkan pendamping untuk setiap kelompok.” Halaman 49 paragraf 2 Nabila: seorang anak periang, baik dan suka menolong. Pembuktian : “Kalau uangnya enggak cukup, biar nanti Nabila yang bayar!” Nabila melipat tangannya sambil tersenyum manis. Halaman 29 paragraf 3 Izzy: anak yang PD, rajin dan peduli dengan orang tua. Pembuktian: “Makanya dia sedih karena tidak bisa ikut mengantar kepergian ayahnya ke bandara…” halaman 77 paragraf 1 Chesa: anak yang rajin. Pembuktian: “…dan Chesa bergotong royong membawa beras dan rice cooker menuju aula, untuk memasak nasi.” Halaman 51 paragraf4 Raissa: anak yang manja. Pembuktian: “Di sana terlihat Raissa sedang menangis sambil bersembunyi di bawah meja pos satpam.” Halaman 57 paragraf 3 Ovie: anak yang baik dan penyayang. Pembuktian: “Ovie masih menghibur Izzy yang sedih.” Halaman 77 paragraf 3 Kak Fira: Pembina yang ramah dan baik hati Pembuktian: “Tapi tak apalah, yang penting kakanya ramah dan baik hati.” Halaman 109 paragraf 1 Kak Syifa: Pembina yang baik dan berjiwa semangat Pembuktian:

“Eh, lesu lagi! Ayo, kita nyanyi lagu semangat, yuk!”halaman 126 paragraf 3 15. Kak Hani: Pembina yang perhatian dan tegas. Pembuktian: “Satu pos hanya diisi tiga kelompok, ya! Jadi, kalau satu pos penuh, kalian cari pos lain,…Semuanya mengerti?...halaman 107 paragraf 4 16. Kak Adi: Pembina yang humoris Pembuktian: “Mendengar cerita dan memperhatikan ekspresi Kak Adi membuat kami semua tertawa lagi.” Halaman 67 paragraf 1 d.

Lattar:

NO Tempat 1 Di kelas 2 Di lapangan sekolah 3 Di aula sekolah 4 5 6

Waktu pagi pagi siang petang sore malam tengah malam

Di kamar mandi Di kantin sekolah Di lapangan

e. Sudut Pandang: orang pertama. f. Amanat: 1. Saling tolong menolong 2. Pantang menyerah dan selalu optimis 3. Taat menjalankan perintah Allah C. Nilai-nilai yang terkandung: Nilai sosial : Bergotong royong jika ada sebuah pekerjaan bersama (paragraf 4 halaman 51) Nilai agama : Rajin melaksanakan shalat berjama’ah dan berdzikir (paragraf 1 halaman 49) Nilai moral : Selalu pamit dan mengucap salam kepada orang tua jika hendak pergi (paragraf 1 halaman 16) Nilai ekonomi : Menolong orang maupun teman yang membutuhkan Pertolongan (paragraf 3 halaman 29)

Diposting 8th January 2015 oleh SyifaFaoziyah 3

Lihat komentar

6. JAN

Suasana sepi / hening tegang senang, haru khusuk ramai ketakutan sedih

8

Sejarah Desa Sidomulyo Kecamatan Petanahan Kabupaten Kebumen Provinsi Jawa Tengah Pada abad ke 14 (tahun 1415) yaitu masa Kerajaan Mataram yang berpusat di Yogyakarta. Pada masa itu terjadi kericuhan yang disebabkan masuknya musuh yang selalu berusaha untuk menghancurkan KerajaanMataram. Karena kesaktian musuh yang menyerang Kerajaan Mataram, menyebabkan banyak pejabat kerajaan tidak mampu untuk melawan mereka. Sehingga banyak pejabat kerajaan Mataram yang berlarimeninggalkan Mataram tanpa arah dan tujuan yang jelas. Salah satunya yaitu R.M. Djagat Winata yang berlari ke arah barat dan berhenti di sebuah wilayah yang masih berupa hutan belantara dengan kondisi tanah rendah dan sering banjir. R.M. Djagat Winata sangat gigih dalam membabat hutan belantara. Dalam kisahnya, diceritakan diaberhasil mengalahkan gajah putih (jelmaan arwah penunggu hutan). Sejak saat itu beliau berganti namamenjadi Djaja Leksana, akan tetapi ada yang menyebutnya dengan nama Djaleksana. Setelah Djaja Leksanaberhasil membabat hutan belantara, beliau menetap di wilayah tersebut. Dengan kegigihannya dalam mengolah tanah maka wilayah itu akhirnya menjadi sebuah perkampungan yang diberi nama Dukuh Binangun dan beliau memimpin dukuh tersebut Seiring berjalannya waktu, wilayah tersebut sering banjir dan banyak terdapat siput (keong) .Maka sejak saat itu, wilayah tersebut diberi nama Dukuh Pekeyongan oleh Djaja Leksana. Sebagai kerabat keraton, Djaja Leksana tetap melestarikan adat keraton yaitu membunyikan gamelan untuk mengisi waktu yang kosong. Setelah beberapa bulan kegiatan tersebut dijalankan, akhirnya membunyikangamelan dijadikan sebagai tradisi setiap memulai pengolahan tanah untuk bercocok tanam. Pada suatu hari, ada seorang pemuda bernama Joko Pengalasan yang awalnya berasal dari KerajaanMataram. Joko Pengalasan datang ke suatu wilayah yang berada dekat dengan dukuh pekeyongan. Wilayah tersebut masih berupa hutan belantara. Kemudian Joko Pengalasan membabat hutan belantara tersebut danmendirikan sebuah pedukuhan. Di desa tersebut Joko Pengalasan membuat Masjid serta menyebarkan ajaran Agama Islam. Kemudian pedukuhan tersebut di beri nama dukuh Keputihan (Mutian). Joko Pengalasan mempunyai sifat yang sabar, jujur, rendah hati dan bijaksana. Walaupun Joko Pengalasan tidak suka pada suara gamelan, beliau tidak pernah melarang atau marah kepada Djaja Leksana dan warga dukuh pekeongan. Joko Pengalasan selalu menghargai jika mereka sedang membunyikan gamelan setiap memulai pengolahan tanah untuk bercocok tanah. Karena beliau menginginkan ketenangan dalam melaksanakan syiar Islam, kemudian Joko Pengalasan menyerahkan kepengurusan Masjid tersebut kepada salah satu santrinya yang bernama Imam Benawi untuk meneruskan Syiar Islam. Joko Pengalasan mengungsi kedaerah yang sunyi

untuk meneruskan syiar Islam. Beliau kemudian melakukan babat hutan di sebuah pedukuhankemudian menyebarkan agama Islam. Selanjutnya mereka mendirikan Masjid yaitu di daerah yang terdapat kedung luas (dalam bahasa jawa kedung amba). Beliau memberi nama dukuh Kedung Amba karena di tepinya terdapat pohon waru yang daunya lebar – lebar, di daerah tersebut juga terkenal dengan sebutan dukuh Waru Amba (Kebonsari). Beliau dalam menyebarkan agama islam bukan hanya satu atau dua wilayah,akan tetapi beliau juga menyebarkan sampai daerah payaman (wilayah Jawa Barat) atau daerah Bandung tepatnya di daerah Pamijahan Tasik. Beliau di daerah bandung bersama pamannya yang bernama Syeh Muhyi. Beliau dan pamannya pergi ziarah haji selama kurang lebih 7 tahundi tanah suci. Sepulang dari ziarah haji beliau di beri nama Allmaghfurlloh Syeh Haji Abdul Awal. Walaupun beliau sudah hidup di Kebonsari, beliau tetap memantau perkembangan syiar Islam di dukuh Keputihan (Mutian). Di dukuh ini perkembangan agama islam berjalan lancar. Kelancaran tersebut atas dorongan dan ketekunan Imam Benawi yang dibantu oleh temanya yaitu Khasan Mufakat yang juga sebagai Lurah di Dukuh Keputihan (Mutian). Khasan Mufakat akhirnya ikut mengelola Masjid di dukuh Keputihan. Walaupun demikian,beliaupun tetap aktif dalam tata pemerintahan dan kerja samanya dengan dukuh lain pun terjalin baik antara dukuh Keputihan dengan dukuh Pekeyongan. Sejak saat itu, Demang Djaja Leksana setiap setor upeti ke kraton (asok Glondong peng arem – arem memerintah Khasan Mufakat. Pada masa Kerajaan Mataram beliau juga dijadikan sebagai Kowamudin (Kaum) yaitu bertugas sebagai penegak agama. Khasan Mufakat mempunyai sifat yang arif dan sosial yang tinggi, sehingga di dukuh Keputihan menjadi pondok (tempat menuntut ilmu agama). Dukuh Keputihan (Mutian) bekerja sama dengan dukuh Pekeyongan dan juga dengan dukuh Pendil yang di kepalai oleh Tirta Djaja. Beliau juga berteman dengan Kolo Marto (pendamping Demang Djaja Leksana). Dalam kerja sama antar dukuh, setiap ada acara resmi tahunan yang diadakan di dukuh Pendil, beliau Khasan Mufakat dan Kolo Marto diundang saat akan mengolah tanah untuk bercocok tanam beliau mengadakan selamatan dengan memotong kambing. Dalam selamatan tersebut, bertujuan untuk memohon pada Tuhan Yang Maha Kuasa. Dengan diadakannya acara tersebut semoga kaum tani dalam bercocok tanam membuahkan hasil yang berkah. Acara tersebut dinamakan (SELAMATAN SEDEKAH BUMI). Bukan hanya acara Selamatan Sedekah Bumi tetapi juga ada acara lain, seperti pada saat tahun baru Tahun Saka pada setiap bulan Sura, dan setiap taunnya juga diadakan “SELAMATAN SURAN” (pada tahun baru Saka atau bulan Sura). Pada acara selamatan suran, tidak hanya di dukuh Pendil saja, tetapi juga diadakan di dukuh Pekeyongan yang akhirnya di padukan dengan Tahun Baru Hijriyah. Pada saat acara selamatan ini,setiap kepala keluarga berkumpul di rumah bapak kepala dukuh. Pada perkumpulan tersebut diadakan do’a bersama untuk memanjatkan rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa. Beliau juga mehimbau pada masing – masing warga supaya acara ini di lestarikan. Disekitar Dukuh Pekeyongan, Keputihan dan Pendil masih ada dukuh lain yaitu dukuh Jalasida dan dukuh Rendeng. Dari masing - masing dukuh tersebut di kepalai oleh Kepala Dukuh yang disebut dengan “Lurah “. Walaupun sudah didaerah jauh dari Kerajaan Mataram, lurah – lurah dukuh tersebut tetap

yakin dan mengakui adanya Pemerintahan Mataram. Oleh karena itu, mereka masih meniru pemerintahan Mataram. Hal tersebut di buktikan pada saat memilih pemimpin masing – masing lurah yaitu karena beliau Djaja Leksana adalah orang yang berwibawa dan disegani penduduk, akhirnya dari kelima lurah tersebut mengangkat beliau Djaja Leksana menjadi “Demang”. Masyarakat jawa menyebut “Demang” dengan “Glondong” artinya orang yang diberi kepercayaan untuk menjadi pemimpin untuk masing -masing lurah Lama kelamaan pada zaman itu, wilayah tersebut masuk wilayah Kabupaten Karanganyar. Pada saat itu, sebagai Bupati adalah beliau Kanjeng Syeh Khadis. Setiap ada rapat agung di Kabupaten beliau,Demang Djaja Leksana diundang untuk mewakili kelima lurah tersebut. Pemerintahan sudah berlangsung lama, kemudian terjadi kemajuan di dukuh Pekeyongan, Pendil, Jalasida,Keputihan. Dari masing-masing pemimpin dukuh sepakat untuk menanggulangi kericuan atau gangguan dari luar atau penjahat yang meresahkan warga masing-masing dukuh tersebut. Mereka sepakat untuk mendirikan Desa. Dengan mendirikan sebuah desa, mereka menginginkan supaya mempunyai kekuatan dalam menjaga ketentraman warganya. Masingmasing wilayah dukuh dijadikan menjadi satu Desa .Mereka akhirnya bermusyawarah (mengadakan rapat) yang sesuai dengan semboyan dari punggawa-punggawa Kraton atau tokohtokoh agung, dengan bersatu kita akan teguh dan bercerai kita runtuh. Mereka berfikir bahwa dengan mendirikan sebbuah desa kita akan “sa yeg sa eko proyo” artinya dengan membangun desa bersama kita akan jaya. Akhirnya para pemimpin dukuh sepakat untuk memberi namadesa tersebut “ Desa Sidomulyo”. Untuk memegang jabatan pemerintahan akhirnnya mengadakan kesepakatan antara pemimpin dukuh yaitu : Demang Djaja leksana wilayahya dukuh Pekeyongan I (Binagun, Karang Kemiri) dan Pekeyongan II(Kali Mundu,Pekeyongan), Iman Benawi pemimpin Keputihan (Dukuh Mutian),pemimpin Pendil, pemimpin Jalasida dan pemimpin Rendeng) sepakat beliau Djaja Leksana menjadi kepala desa Desa Sidomulyo. Dan secara Pemerintah Mataram juga mengangkat resmi beliau juga sebagai Demang (Glondong) yang membawahi beberapa pemimpin dukuh di Desa Sidomuolyo. Pada saat itu, Kepala desa Desa Sidomulyo yang pertama kali adalah beliau Demang Djaja Leksana. Setelah beberapa tahun beliau Demang Djaja Leksana tidak mampu lagi untuk menjadi kepala desa, selanjutnya digantikan oleh beliau Kolo Marto, yang sebelumnya adalah pendamping beliau Djaja Leksana Huda Widjaja. Selain di angkat sebagai kepala desa, beliau juga diangkat sebagai Demang (Glondong). Setelah Pemerintahan Demang Huda Widjaja, untuk pengangkatan kepala desa diadakan pilihan dengan cara (sistem) jongkokan (orang jawa menyebutnya dengan dodokan). Cara pemilihan tersebut yaitu dari beberapa calon kepala desa berdiri lalu warga yang menyukai pada calon tersebut untuk dijadikan kepala desa lalu mereka Jongkok di belakang calon tersebut. Tradisi pemilihan kepala desa sistem Jongkokan sampai dengan pada tahun 1923. Beliau Demang Huda Wijaya menjabat kepala desa Desa Sidomulyo selama 24 tahun dan berakhir pada tahun 1947. Pemilihan Kepala Desa pada tahun ini caranya bukan Jongkokan tetapi dengan sistim atau cara orang jawa menyebutnya dengan sebutan bitingan (memasukan biting atau lidi) dan lidinya disediakan oleh Panitia. Pada saat pemilihan kepala

desa ini, sebagai calon kepala desa adalah : Mulyo Kartomo, Marikin (Hadi Suyitno) dan akhirnya yang memenangkan adalah beliau Mulyo Kartomo beliau menjabat Kepala Desa s/d tahun 1985. Pada sistim bitingan ini yaitu kalau Mantan Kepala Desa jika ada seorang warga yang memasukkkan lidi satu pada mantan kepala desa maka lidi satu tersebut dihitung 10 suara. Sejak tahun 1985 sampai sekarang sistim pemilihan kepala desa memakai cara demokrasi yaitu sistem pemilihan dengan cara menyoblos gambar atau lambang seperti : gambar padi, ketela, jagung,kelapa dan lain – lain. Sedangkan pemilihan kepala desa pada tahun 2007 dengan cara menyoblos foto calon kepala desa. Seperti pada Pemilihan Kepala Desa pada tahun 2007 tepatnya pada bulan Nopember 2007 dengan calon kepala desa ada 2 orang calon kepala desa yaitu : Ibu Suharsih dan Bapak Suwandi dan sebagaikepala desa Desa Sidomulyo. Bapak Suwandi menjadi kepala desa yang ke12 di Desa Sidomulyo. DATA KEPALA DESA DI DESA SIDOMULYO No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

Nama Kepala Desa Djaja Leksana ( Djaleksana ) Kolo Marto Uda Wijaya Khasan Mufakat Braja Sentana Karsa Wikromo Mulyo Kartomo Haryoto Samijan Karminah Suwandi Nasimin

Masa Tahun jabatan abad 16 abad 19 1917 – 1920 1920 – 1925 1925 – 1928 1028 – 1945 1945 – 1985 1985 – 1994 1994 – 2002 2002 – 2007 2007 – 2012 2012 - sekarang

Diposting 8th January 2015 oleh SyifaFaoziyah 0

Tambahkan komentar

7. JAN

7

KUNCI MERAIH KEBERHASILAN

Dunia ini bila suatu hari penuh dengan tawa ria maka pada keesokkan harinya akan penuh dengan tangisan Alangkah buruknya negeri dunia ini. 1. 2. 3. 4.

Kunci kemuliaan adalah taat kepada Allah dan Rasul-Nya. Kunci Rizqi adalah usaha disertai dengan istighfar dan taqwa. Kunci surga adalah tauhid (syahadat tauhid dan syahadat Rasul). Kunci iman adalah membaca ayat-ayat Allah dan tanda-tanda kebesaran yang ada pada semua makhluk-Nya. 5. Kunci kebaikan adalah jujur. 6. Kunci kehidupan kalbu adalah merenungi Al Qur’an, mendekatkan diri kepada Allah di penghujung malam hari dan meninggalkan dosa-dosa. 7. Kunci ilmu adalah tidak malu untuk bertanya dan mendengar dengan baik. 8. Kunci kemenangan dan keberuntungan adalah sabar. 9. Kunci kebahagiaan adalah taqwa. 10. Kunci menambah nikmat adalah bersyukur. 11. Kunci menginginkan pahala akhirat adalah zuhud terhadap duniawi. 12. Kunci keberhasilan adalah do’a. 1 Diposting 7th January 2015 oleh SyifaFaoziyah 0

Tambahkan komentar

8. JAN

7

WANITA TELADAN DALAM ZAMAN KENABIAN Wanita yang harus kita ikuti perjuangannya. Kita ikuti semangatnya dalam mempertahankan akhlak mulia, seperti halnya seorang istri, seorang ibu rumah tangga yang tiada tara kehebatannya. Emansipasi wanita dari dulu sudah ada, seperti Sayyidatina ‘Aisyah, Khadijad, Masyitah dan lain-lain yang menjunjung tinggi agamanya serta ikut mendorong perjuangan suami-suami mereka. Islam mengajarkan perjuangan, juga terhadap wanita, diantaranya diperbolehkannya berperang dan mampu melawan kekejaman raja musyrik. Bisa jadi zaman akan berubah, tapi semangat menjadi wanita teguh pendirian agamanya tetaplah harus diupayakan. Wanita penurut bukanlah diam, melainkan memberi solusi terbaik dalam berdakwah., keluarga dan masyarakat. Wanita menjadi peran penting dalam berdakwah terhadap anak-anak dengan menjadi sosok ibu yang diidolakan. Seperti keteguhan Masyithah, oleh karena anak Mashithah dididik dengan agama, dengan kecintaan iman kepada Allah, maka

ketaatannya mengajak dan mempertebal keyakinan ibunya untuk menjalani sissa sekalipun, demi keimanan yang sudah melekat didadanya.

PERKEMBANGAN ALIRAN SUNNI Setelah wafatnya Baginda Rasulullah shollallahu ‘alaihi wasallam, di mana Daulah Islamiyyah semakin meluas di bawah pimpinan para khalifah, maka banyak umat manusia dari seluruh dunia memasuki agama Islam berbondong-bondong. Masyarakat Islam pada ketika itu mempunyai latar belakang agama dan pegangan yang berbeda-beda. Bahkan, mereka juga mempunyai femahaman terhadap kehidupan yang berbeda dengan kehidupan yang diajarkan oleh Islam. Bahkan, sebagian mereka ada dari kalangan orang-orang A’jam (bukan Arab) yang mengalami kesukaran untuk memahami ajaran yang terkandung dalam Al-Qur’an secara langsung. Berdasarkan banyak faktor-faktor , maka risalah aqidah Islam dan tauhid murni ini semakin menantang untuk dijelaskan kepada masyarakat yang baru memeluk Islam. Sebagian dari mereka sudah terbiasa dengan pegangan dan konsep ketuhanan yang salah sehingga mencoba memahami aqidah murni Islam dengan kerangka yang salah. Oleh sebab itulah, timbul isu aqidah yang beragam seperti isu taqdir yang merupakan isu yang paling awal dibahas dalam masyarakat Islam,tentunya dalam bidang aqidah. Ini adalah suatu tantangan baru dalam masyarakat Islam, di mana dahulu, iman adalah suatu yang dihayati dan terealisasi dalam segenap kehidupan, namun dengan munculnya generasi baru yang mempunyai pelbagai latar belakang pendidikan, keilmuan, pegangan, kepercayaan, bahasa dan sebagainya, membuat “pendekatan” untuk menjelaskan tentang tauhid murni Islam perlu dikembangkan. Pada awal perkembangan ilmu aqidah (suatu nama yang tidak di gunakan dalam zaman awal salaf, lalu berkembang menjadi nama khusus untuk ilmu tauhid), para ulama’ tidak menumpukan sepenuh perhatian terhadap isu-isunya karena mereka lebih menumpukan sudut mengembangkan ilmu-ilmu berkaitan femahaman terhadap hukum-hakam syariat Islam. Namun Apabila timbul isu-isu melibatkan aqidah, maka para ulama’ hanya menghadapi individu-individu yang terlibat dengan perdebatan ilmiah yang ringkas. Ini bisa dilihat sebagai suatu asas bagi perkembangan ilmu Jidal (ilmu perdebatan) yang seterusnya membawa kepada pengkonsepan ilmu Kalam Sunni, yaitu suatu perkembangan ilmu Jidal para ulama’ Sunnah khusus dalam bidang aqidah Islam. di Antara para ulama’ Salaf yang masyhur yang terlibat dalam perdebatan secara Kalamiyyah (ilmu Kalam atau ilmu Jidal) ini adalah Imam Abu Hanifah r.a. (w 150 H), Imam As-Syafi’e r.a. (w: 204 H) [rujuk Manaqib As-Syafi’e oleh Al-Baihaqi: 1/457] dan sebagainya. Pada masa seperti ini, perkembangan ilmu tauhid ajaran Islam mula dibahas secara teori semata-mata tanpa berkaitan dengan penghayatan terhadap tauhid itu sendiri. Muncul individuindividu yang sibuk membahas tentang sifat-sifat ketuhanan, perkara-perkara ghaib dan sebagainya tanpa menghayati tauhid murni dalam hati mereka. Seolah-olah, ilmu tauhid adalah suatu ilmu untuk dibahas tanpa mempunyai penghayatan dan rasa manisnya dalam diri manusia. Ini adalah hasil perkembangan perbahasan ilmu agama tanpa nilai ketaqwaan dalam sebagian ahli ilmu dan masyarakat awam. Tidak dapat dinafikan bahwa, para ulama’ yang terlibat dalam memberi penjelasan terhadap aqidah Islam dalam masyarakat Islam adalah terdiri daripada para ulama’ sufi juga, yang pada ketika itu lebih dikenali sebagai golongan Az-Zuhhad (ahli zuhud). Tokoh-tokoh besar seperti Imam Hasan Al-Bashri (w: 110 H) dan Imam Harith Al-Muhasibi (w: 243 H) adalah antara tokoh-tokoh sufi awal yang terlibat membahaskan ilmu berkenaan dengan aqidah. Namun, pembahasan tauhid mereka berbeda dengan pembahasan tauhid nazhori (secara teori)

karana mereka membahas tentang penyucian jiwa, tarbiah kerohanian dan sebagainya sebagai usaha merealisasikan ilmu tauhid kepada bentuk penghayatan rohani. Ini berbeda dengan perkembangan ilmu Tauhid Nazhori yang melibatkan perdebatanperdebatan secara istilah dan sebagainya. Sedangkan, ilmu aqidah atau ilmu tauhid yang dikembangkan oleh sebagian ulama’ sufi menekankan konsep “keterpaduan” antara tauhid dengan akhlak (tauhid amali syuhudi) yang mana itu suatu warisan tauhid generasi awal Islam yang masih dipelihara. Ilmu Tauhid yang mereka bahas bukan sekadar berbentuk teori, tetapi diterjemahkan dalam bentuk hubungan kehambaan dengan Allah s.w.t. melalui konsep Suhbah dan Tarbiah yang didasari oleh kaedah Qudwah (contoh) sebagaimana yang telah disebutkan. Kaedah Qudwah yang mereka gunakan itu sendiri mempunyai silsilahnya yang bersambung kepada Saidina Rasulullahshollallahu ‘alaihi wasallam karana para ulama’ sufi mengambil qudwah daripada para ulama’ tabi’in yang mengambilnya daripada para sahabat r.a. yang mana mereka mengambilnya daripada Rasulullah shollallahu ‘alaihi wasallam. Ketika perkembangan ilmu tauhid amali sedang marak dalam golongan sufi khususnya, muncul beberapa individu yang terus tenggelam dalam pembahasan tauhid berbentuk teori (Ilmu Tauhid Nazhori/kalam), lalu timbul perdebatan hangat tentang masalah-masalah ketuhanan dan sebagainya, berdasarkan banyak faktor. Antaranya adalah berlebihan dalam menggunakan akal untuk berinteraksi dengan masalah-masalah aqidah dan kelemahan dalam menguasai ilmu bahasa Arab yang sempurna sehingga salah faham dalam memahami nas-nas mutasyabihat yang melibatkan masalah-masalah aqidah. Di Antara mereka yang terlibat dengan kesesatan dalam masalah aqidah adalah seperti Washil bin ‘Atho’ (w: 130 H) yang merupakan murid Imam Hasan Al-Bashri yang akhirnya keluar dari majlis Imam Al-Bashri lalu membuat majlis ilmu sendiri karena mempunyai femahaman yang berbeda daripada Imam Hasan Al-Bashri khususnya dalam beberapa masalah aqidah. Akhirnya, faham Washil bin ‘Atho’ dikenal sebagai Mu’tazilah. Femahaman ini juga dikembangkan oleh ‘Amr bin ‘Ubaid (80-142 H) dan kemudian dikembangkan oleh Abu Hudhail Al-‘Allaf (w: 268 H), Ma’bad bin ‘Ubbad Al-Silmi (w: 220 H) dan seterusnya oleh Abu Ali Al-Jubba’ie (w: 330 H). Di samping itu juga, sebelum munculnya golongan Mu’tazilah, muncul individu yang menimbulkan kekeliruan dalam masalah aqidah seperti Ma’bad Al-Juhani Al-Bashri (w: 80 H) dan Ghailan Ad-Dimasyqi (w: 105 H). Femahaman kedua individu ini dikenal sebagai Qadariyyah., masalah Taqdir atau Qadar adalah di antara masalah baru yang paling awal diperbincangkan oleh golongan sesat pada masa salaf. Begitu juga dengan munculnya individu bernama Jahm bin Safwan (w: 128 H) yang terlibat dengan faham Jabbariyyah. Faham ini berbeda dengan faham Qadariyyah walaupun kedua-duanya masih berkaitan dengan masalah qadar. Namun, kedua-golongan ini terpeleset dari tauhid murni Islam. Golongan Mujassimah juga termasuk di antara golongan yang menyeleweng dalam masalah aqidah. Mereka memahami nas-nas mutasyabihat dengan femahaman bahasa yang maknanya dibatasi dengan penggunaannya kepada makhluk. Lalu, mereka menjisimkan Allah s.w.t. apakah secara jelas atau secara tidak langsung. Di Antara golongan Mujassimah adalah golongan Hisyamiyyah yang dipelopori oleh Hisyam bin Al-Hakam (w: 190 H) dan Al-Mughiriyyah yang dipelopori oleh Al-Mughirah bin Sa’id (w: 119 H) dari kalangan Syiah. Begitu juga golongan Muqotiliyyah yang dipelopori oleh Muqotil bin Sulaiman (w: 150 H) dan dan golongan Al-Karramiyyah yang dipelopori oleh Muhammad bin Al-Karram (atau Al-Kiram, w: 255 H) dari kalangan ahli hadith. Adapun femahaman golongan Mujassimah ini masih mempunyai pengaruh yang kuat hingga hari ini

walaupun kebanyakan mereka berlindung di sebalik nama-nama indah yang mengelabui para penuntut ilmu dan masyarakat awam. Ketika perkembangan ini muncul ,maka ilmu tauhid atau aqidah lebih dibahas secara teori di bandingkan dengan sebelum ini,yang dikembangkan dalam masyarakat secara praktikal dengan tarbiah kerohanian (tauhid amali syuhudi). Namun, ini tidak menafikan peranan penting para ulama’ sufi yang masih menjaga manhaj tarbiah ummah dan penyucian jiwa yang menjadi aspek terpenting dalam mengembangkan tauhid amali yang diwarisi secara murni daripada para sahabat r.a. dan tabi’in yang sudah mencapai tahap ihsan. Diposting 7th January 2015 oleh SyifaFaoziyah 0

Tambahkan komentar

9. JAN

7

ISBATUL HUKMI DALAM ILMU FIQH

A.

B.

1. 2. C.

Al-Qur’an Al-Qur’an merupakan sumber utama dan pertama dalam pengambilan hukum. Karena, Al-Qur’an adalah perkataan Allah yang merupakan petunjuk kepada umat manusia dan diwajibkan untuk berpegang pada Al-Qur’an. Allah berfirman pada surat al-Baqarah ayat 2,Al-Maidah ayat 44,45,47 : As-Sunnah/ Al-Hadits Sumber kedua dalam hokum ialah sunnah Rasulullah SAW yang berhak pada menjelaskan dan menafsirkan Al-Qur’an, maka As-Sunah menduduki tempat kedua setelah Al-Qur’an. Al-Ijma’ Ijma’ ialah kesepakatan para ulama atas suatu hokum setelah wafatnya Nabi Muhammad SAW karena, pada masa hidupnya Nabi Muhammad SAW seluruh persoalan hokum kembali pada beliau. Setelah wafatnya Nabi maka hokum dikembalikan kepada para sahabatnya dan para Mujtahid. Ijma’ ada dua macam yaitu : Ijma’ Bayani ialah apabila semua Mujtahid mengeluarkan pendapatnya baik berbentuk perkataan maupun tulisan yang menunjukan kesepakatan. Ijma’ Sukuti ialah apabila sebagai Mujtahid mengeluarkan pendapat dan sebagaian yang lain diam, sedangkan dalam diamnya menunjukan setuju, bukan karena takut atau malu. Al- Qiyas Menurut bahasa, Qiyas berarti mengukur. Adapun secara istilah, Qiyas ialah menyamakan sesuatu dengan sesuatu yang lain dalam hokum karena adanya sebab yang antara keduanya. Rukun hokum Qiyas ada empat macam yaitu : al-ashlu, al-far’u, al-hukmudan as-sabab. Penganut madzhab Ahlussunah wal Jama’ah lebih mendahulukan dalil Al-Qur’an dan AlHadits darinpada akal. Karena itu, madzhab Ahlusunah wal Jama’ah mempergunakan Ijma’ dan Qiyas kalau tidak medapatkan dalil nash yang shareh(jelas) dari Al-Qur’an dan As-Sunnah.

D. Tentang Ijtihad

1. 2. 3. 4.

1. 2. 3. 4.

1. 2. 3. 4. 5.

1. 2. 3. 4. 5.

Arti ijtihad menurut babasa adalah mengeluarkan tenaga atau kemampuan. Dalam pengertian agama ijtihad adalah mengeluarkan segala tenaga dan kemampuan untuk mendapat kesimpulan hokum dari Al-Qur’an dan Sunnah Rasulullah SAW. Syarat-syarat menjadi seorang Mujtahid, Menguasai bahasa arab, termasuk nahwu, sharaf dan balaghahnya karena Al-Qur’an dan Haditsberbahasa arab. Menguasai dan memahami Al-Qur’an seluruhnya. Menguasai Hadits Rasulullah SAW baik dari segi riwayat hadits untuk dapat membedakan antara hadits untuk dapat membedakan antara hadits yang shahih dan yang dlaif. Mengetahui Ijma’ Shahabat. Supaya tidak bertentangan dengan apa yang telah disepakati oleh para sahabat, maka dalam menentukan hokum kita harus memahami ijma’ sahabat karena mereka yang lebih memahami tetang syariat islam. Langkah-Langkah dalam Memutuskan Suatu Masalah: Di dalam memutuskan suatu masalah, tentu kita tidak dapat memutuskan dengan cepat. Kita tidak menghalalkan sesuatu atau mengharamkan sesuatu, kecuali dengan dalil-dalilyang jelas. Jangan mengharamkan apa yang dihalalkan oleh Allah SWT dan Rasul-Nya, dan jangan pula menghalalkan apa yang diharamkan oleh Allah SWT dan Rasul-Nya. Didalam ilmu fiqih apa bila kita melihat suatu perbuatan ditengah-tengah masyarakat, kita tidak bias secepat mungkin berkata haram atau halal. Adapun langkah-langkah sebagai berikut : Melihat apakah perbuatan tersebut ada perintah dalam Al-Qur’an dan As- Sunnah. Apabila perbuatan tersebut tidak ada perintahnya baik dalam Al-Qur’an maupun As-Sunnah Kalau perbuatan tersebut tidak ada perintah dan juga larangan dalam Al-Qur’an dan As-Sunnah, maka kita harus tinjau kembali, apakah perbuatan itu ada maslahatnya terhadap agama Kalau ternyata perbuatan tersebut tidak ada maslahatnya,maka harus kita tinjau kembali apakah perbuatan tersebut ada madlaratnya(bahayanya) terhadap agamanya Setelah tahapan-tahapan diatas dilampaui, baru dapat menentukan hukum: Apabila ada perintah dalam Al-Qur’an dan As-Sunnah,maka hukumnya tidak terlepas dari wajib atau sunah Apabila ada larangan dalam Al-Qur’an dan As-Sunnah hukumnya tidak terlepas dari haram atau makruh Apabila larangan dan perintah dalam Al-Qur’an dan As-Sunnah tidak ada,tetapi mengandung mashlahat maka hukumnya sunnah(baik) Apabila larangan dan perintah Al-Qur’an dan As-Sunnah tidak ada dan perbuatan terutama membawa madhlarat hukumnya haram Apabila larangan dan perintah dalam Al-Qur’an dan As-Sunnah tidak ada dan perbuatan tersebut mengandung mashlahat dan madhlarat maka hukumnya mubah Al-Iman,mereka berbeda tentang pemahaman keimanan terhadap islam. At-Takfir,mereka berbeda tentang pernyataan kafir(kapan seseprang keluar dari islam) Al-Qadr,mereka berbeda tentang keoutusan (takdir)Allah. Al-Qur’an,mereka berbeda tentang isi keaslian Al-Qur’an. Al-Hadits,mereka berbeda tentang mengambil riwayat dari Rasulullah SAW. Nubuwwah,mereka berbeda tentang isu kenabian.

More Documents from "Novita Sari Rmb"

Leli.docx
April 2020 8
Pedoman Wawancara.docx
April 2020 15
Tugas Kamis L.docx
April 2020 9
Sap Hm.docx
May 2020 12
Soal Kmb Unej.docx
May 2020 19