LAPORAN PRAKTIKUM FARMASETIKA DASAR II NAMA /NIM
: Audry Putriani
P17335118072
Dhita Auliya
P17335118026
Mery Aprilia
P17335118010
Mochamad Anwar
P17335118060
Exsa Franciska BM.
P17335118044
Tita Alpira
P17335118036
TINGKAT
: 1B
BENTUK SEDIAAN
: Solutio
SERI, NO. RESEP, MEJA
: 5, 5A, 7 dan 13
MEJA
: 7 DAN 13
TANGGAL PRAKTIKUM
: 14 Februari 2019
POLITEKNIK KESEHATAN BANDUNG JURUSAN FARMASI 2019
I.
TUJUAN Mampu membuat sediaan solution. Terampil dalam membuat sediaan solution.
II.
RESEP
III.
KELENGKAPAN RESEP - Paraf dokter - Umur pasien RESEP STANDAR Chlorpromazin Sirupus / Sirup Chlorpromazin (Fornas Edisi.II hal.72) Setiap 5 ml mengandung : - Chlorpromazini Hydrocloridum 10 mg - Zat tambahan yang cocok secukupnya - Sirupus Simplex ad 5 ml DAFTAR OBAT/PENGGOLONGAN OBAT
IV.
V.
VI.
-
Golongan obat narkotika : -
-
Golongan obat psikotropika : Chlorpromazini Hydrocloridum Golongan obat keras : Golongan obat bebas terbatas : Golongan obat bebas : Gliseril Guaicolat
TEORI 1. Chlorpromazini Hydrocloridum (F.I ed. III halaman 156) Nama lain : Klorpromazini Hidroklorida Pemerian : Serbuk hablur; putih atau putih agak kuning gading; tidak berbau. Oleh pengaruh cahaya warna menjadi tua.
Kelarutan : Sangat mudah larut dalam air, mudah larut dalam etanol P, dan kloroform P; praktis tidak larut dalam eter P dan dalam benzen P. Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat, terlindung dari cahaya. Khasiat dan penggunaan : Antemetikum, trankuiliser Dosis Maksimum : 1× = 250 mg, 1 hari = 1 gram 2. Gliseril Guaiacolat (F.I ed. III halaman 272) Nama lain: Glycerylis Guaiacolas Pemerian : Serbuk hablur; putih hingga agak keabuaan; hampir tidak berbau atau berbau lemah; ras pahit. Kelarutan : Larut dalam air, dalam etanol (95%)P, dalam kloroform P, dalam gliserol P, dan dalam propilenglikol P. Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat. Khasiat : Ekspektoran 3. Sirupus Simplex (F.I ed. III halaman 567 ) Nama lain: Sirup Gula Pemerian : Cairan jernih, tidak berwarna, rasa manis. Kelarutan : Larut dalam air, mudah larut dalam air mendidih, sukar larut dalam eter. Khasiat : Zat tambahan. VII.
USUL
- Volume Gliseril Guaicolat diabakan - Menggunakan pewarna dan perasa anggur 1 tetes VIII. IX.
DISPENSASI PERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM 1. Chlorpromazini Hydrocloridum DM 1×
= 250 mg
DM 1 hari = 1000 mg (F.I ed. III halaman 936) DM umur 1×
=
16 20
× 250
= 200 mg 16
1 hari = 20 × 1000 = 800 mg
Dalam 1 cth mengandung 5
= 60 × 120 = 10 mg % DM 1× 10
= 200 × 100% = 5 % < 100% % DM 1 hari =
10×4 800
× 100%
= 5% < 100% Jadi resep dapat dibuat
X.
PERHITUNGAN BAHAN 1. Chlorproazini Hidrokloridum 2. Gliseril Guaicolat 3. Zat tambahan 4. Sirupus Simplex
XI.
XII.
60
= 5 × 10 = 120 mg / 0,12 g = 0,1 g / 100 mg = 1 gtt = ad 60 mL
PENIMBANGAN 1. Chlorproazini Hidrokloridum = 0,12 g / 120 mg 2. Gliseril Guaicolat = 0,1 g / 100 mg 3. Zat tambahan = 1 gtt 4. Sirupus Simplex = ad 60 mL PROSEDUR 1. Alat dan bahan disiapkan. 2. Timbangan disetarakan. 3. Botol ditara 60 mL. 4. Bahan-bahan ditimbang. 5. Gliselir Guaicolat digerus dengan sebagian sirupus simplex, dimasukan kedalam botol, dibilas dengan sirupus simplex. 6. Chlorpromazin Hidrokloridum digerus dengan sebagian sirupus simplex, dimasukan kedalam botol, dibilas dengan sirupus simplex. 7. Ditambahkan pewarna dan perasa anggur 1 tetes kedalam botol. 8. Sirupus simplex dimasukan kedalam botol ad 60 mL. 9. Botol ditutup, dan dikocok. 10. Dikemas, diberi etiket dan label. 11. Diserahkan.
XIII.
KEMASAN/WADAH Botol 100 mL
XIV.
ETIKET
XV.
LABEL
XVI.
PEMBAHASAN Pada praktikum kali ini dibuat sediaan dalam bentuk solutio. Solutio adalah larutan dari satu macam zat dalam pelarut. Sediaan yang dibuat adalah Sirup Chlorpromazin sebanyak 60 mL yang ditambahkan kedalamnya Gliseril Guaicolat. Sirup Chlorpromazini terdiri dari Chlorpromazini Hydrocloridum, zat tambahan yang cocok, dan Sirupus Simplex. Chlorpromazini Hydrocloridum memiliki nama lain Klorpromazini Hidroklorida. Dengan pemerian serbuk hablur; putih atau putih agak kuning gading; tidak berbau. Oleh pengaruh cahaya warna menjadi tua. Chlorpromazini memiliki kelarutan sangat mudah larut dalam air, mudah larut dalam etanol P, dan kloroform P; praktis tidak larut dalam eter P dan dalam benzen P. Penyimpanan untuk Chlorpromazini di dalam wadah tertutup rapat, terlindung dari cahaya. Memiliki khasiat dan keguanaan antemetikum dan trankuiliser. Dan memiliki dosis maksimum 1× = 250 mg, 1 hari = 1 gram. Gliseril Guaicolat memiliki nama lain Guafenisin. Dengan pemerian serbuk hablur; putih hingga agak keabuaan; hampir tidak berbau atau berbau lemah; ras pahit. Memiliki kelarutan larut dalam air, dalam etanol (95%)P, dalam kloroform P, dalam gliserol P, dan dalam propilenglikol P. Penyimpanan untuk Gliseril Guaicolat dalam wadah tertutup rapat. Memiliki khasiat dan kegunaan
ekspektoran Sirupus Simplex atau sirup gula. Dengan pemerian cairan jernih, tidak berwarna, rasa manis. Memiliki kelarutan larut dalam air, mudah larut dalam air mendidih, sukar larut dalam eter. Memiliki khasiat kegunaan sebagai zat tambahan. Dalam pembuatan solution kali ini menggunakan Chlorpromazin Hydrocloridum sebagai antemetikum dan trankuiliser, Gliseril Guaicolat sebagai ekspektoran, pewarna dan perasa anggur sebagai zat tambahan, serta sebagai sirupus simplex sebagai pelarut. Pada prosedur pembuatan sediaan hal yang pertama dilakukan adalah menyiapkan alat dan bahan. Setelah itu melakukan kalibrasi botol 60 mL. Setelah itu menimbang seluruh bahan. Selanjutnya Chlopromazin HCl digerus didalam mortir dengan sebagian sirupus simplex, hal ini dilakukan agar zat dapat bercampur secara homogen bersama pelarut (sirupus simplex). Chlopromazin HCl yang telah digerus dimasukan kedalam botol dan dibilas dengan sirupus simplex agar tidak ada zat yang tertinggal didalam mortir. Setelah itu Gliseril Guaicolat digerus dengan sebagian sirupus simplex di dalam mortir dan dimasukan kedalam botol, lalu dibilas dengan sirupus simplex. Lalu dimasukan 1 tetes zat tambahan yaitu perasa dan pewarna anggur ke dalam botol. Kemudaian sirupus simplex dimasukan kedalam botol hingga 60mL. Lalu botol ditutup setelah itu dikocok agar homogen. Diberi etiket dan label pada botol setelah itu sediaan diserahkan. Pada pembuatan sediaan kali ini etiket yang digunakan etiket putih karena sediaan kali ini ditunjukan untuk pemakaian dalam (per oral). Sediaan ditunjukan untuk Susan Lie dengan penggunaan setiap 6 jam 1 sendok teh. Label yang digunakan yaitu label NI dan label kocok dahulu. Label NI digunakan karena dalam sediaan terkandung obat psikotropika. Kemasan yang digunakan yaitu botol 100 mL.