LAPORAN PROTISTA MIRIP TUMBUHAN MAKROALGA Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Protista yang dibina oleh Ibu Sitoresmi Prabaningtyas
Disusun Oleh : Kelompok 3 1. 2. 3. 4. 5.
Ahmad Chairil Affan Lutfita Fitriana Ratri Arum Apsari Rika Nur Azizah Tasafima Tesari
(160342606258) (160342606284) (160342606243) (160342606265) (160342606280)
JURUSAN BIOLOGI FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MALANG MARET 2017
1. Spesies : Dictyota sp. -
-
Klasifikasi Kingdom
: Protista
Filum/Divisi
: Heterokontophyta
Kelas
: Phaeophyceae
Ordo
: Dictyotales
Family
: Dictyotaceae
Genus
: Dictyota
Gambar Dictyota sp.
Gambar Literatur
Gambar Skematis
1 1 2 3 Keterangan: 1. Holdfast 2. Thallus 3. Percabangan (Dikotom dan Trikotom)
2
3
-
Ciri-ciri Umum: Thallus berbentuk pipih seperti pita mencapai panjang 5 cm dan lebar 23 mm, pinggir rata. Percabangan dichotomus dengan ujung meruncing membentuk rumpun yang rimbun sehingga sering merupakan gumpalan. Warna thallus coklat tua. Melekat pada suatu substrat (biasanya pada pasir) dengan perantaraan alat pelekat yang berbentuk seperti cakram.
-
Peranan: Dimanfaatkan sebagai industri makanan atau farmasi, algin atau asam alginate dari Dictyota digunakan dalam pembentukan es krim, pembentukan pil, salep, pembersih gigi, dan lotion. Dictyota
diketahui
mempunyai
aktivitas
antibakteri.
Memiliki
kandungan kimia berupa phenols, vitamins, and folic acids. Berfungsi untuk menurunkan tekanan darah tinggi dan gangguan kelenjar gondok.
2. Spesies : Halimeda sp. -
-
Klasifikasi: Kingdom
: Plantae
Divisi
: Chlorophyta
Kelas
: Bryopsidophyceae
Ordo
: Bryopsidales
Family
: Halimedaceae
Genus
: Halimeda
Gambar: Halimeda sp.
Gambar Literatur
1
2
3
Gambar Skematis
1
2
3
Keterangan: 1. Holdfast 2. Filamen Medula 3. Thallus -
Ciri-ciri Umum: Halimeda sp. merupakan jenis alga hijau dan tubuhnya berthallus yang menyerupai daun dan alat perekatnya berupa rizhoid, berwarna hijau karena mengandung klorofil, sehingga digolongkan pada chlorophyta. Bentuknya mirip dengan duri. Dinding selnya tersusun atas selulosa, pektin serta peptidoglikan ke Chlropohyta.
-
Peranan: Dapat diolah menjadi obat-obatan dan memberi bahan makanan bagi hewan laut. 3. Spesies: Ulva sp. - Klasifikasi: Kingdom
: Plantae
Infrakingdom
: Chlorophyta
Filum
: Chlorophyta
Subfilum
: Chlorophytina
Kelas
: Ulvophyceae
Ordo
: Ulvales
Order
: Ulvaceae
Genus
: Ulva
-
Gambar: Ulva sp.
Gambar Literatur
1
2
Gambar Skematis
1
2
Keterangan: 1. Holdfast 2. Blade
-
Ciri-ciri Umum : Ulva sp termasuk ganggang hijau yang tubuh berupa sel tunggal, bersel banyak. Sel – selnya selalu mempunyai satu inti, satu kloroplas. Talus menyerupai selada, terdiri dari 2 lapis sel yang strukturnya seperti parenkim. Kloroplas yang dominan adalah hijau karena itu di sebut sebagai gangang hijau. Habitat ada di air laut.
-
Peranan
:
Penghasil O2 yg diperlukan oleh hewan laut. Bisa digunakan sebagai salad dan sup. Banyak dikonsumsi sebagai bahan makanan di china, Filipina, chili, dan hindia barat ( Sharma, 1992 ; chapman & chapman, 1980). Ulva merupakan sumber vitamin c, protein, asam folat dan beberapa jenis mineral seperti : Ca, K, Mg, Na, Cu, Fe, Zn. ( Trono, 1998). Dalam dunia obat-obatan digunakan untuk obat penyakit paru-paru (TBC) dan penyakit rematik. Ulva lactuca yang kaya asam akrinat berfungsi sebagai antibiotic yang aktif.
4. Spesies: Sargassum sp. -
-
Klasifikasi: Kingdom
: Plantae
Divisi
: Thallophyta
Kelas
: Phaeophyceae
Ordo
: Fucales
Famili
: Sargassaceae
Genus
: Sargassum
Gambar:
Sargassum sp.
Gambar Literatur
Gambar Skematis
1 1 2 3 4 5 Keterangan: 1. Blade (helai daun) 2. Gelembung udara (bladder) 3. Axis 4. Reseptac 5. Thallus 6. Holdfast
-
2
3
4
5
6
6
Ciri-ciri umum: Sargassum sp. bentuk thallus umumnya
berbentuk silindris,
percabangan rimbun menyerupai pepohonan di darat, bagian daun melebar, lonjong atau menyerupai pedang, mempunyai gelembung udara (bladder) yang umumnya soliter, panjangnya thallus dapat mencapai tujuh meter. Serta berwarna coklat dan dimasukkan ke dalam kelas Phaeophyta. -
Peranan: Manfaat Alga coklat Sargassum sp dalam bidang Kesehatan antara lain: 1. Antioksidan 2. Antianalgesik dan Antiinflamasi 3. Mengontrol diabetes 4. Mengobati penyakit gondok Pemanfaatan Alga coklat Sargassum sp sebagai sumber Biopigmen Pemanfaatan Alga Coklat Sargassum sp sebagai bahan Biodiesel Pemanfaatan
alga
sebagai
biodiesel
sebetulnya
menjawab
pertentangan dua kutub dalam memanfaatkan biodisel yang berasal dari tanaman daratan, yaitu kutub yang berorientasi pada penggunaan lahan
untuk pangan dan kutub yang cenderung mengkonversi lahan untuk bahan baku biodiesel dari tanaman sebagai energi terbarukan. Pemanfaatan Alga Coklat Sargassum sp sebagai bahan Alginat Alginat telah banyak dimanfaatkan oleh berbagai industri sebagai bahan pengental, pengatur keseimbangan, pengemulsi dan pembentuk lapisan tipis tahan minyak. Selain itu, alginat juga diketahui memiliki afinitas yang tinggi terhadap logam berat dan unsur radioaktif, sehingga senyawa tersebut dapat membantu dalam membersihkan polusi logam berat dan radioaktif dalam makanan yang dikonsumsi. Asam alginat juga digunakan sebagai pengikat (binder) yang bias diaplikasikan sebagai bahan pembuatan pasta gigi. Sodium alginat dipakai dalam obat –obatan cair karena bisa
meningkatkan
viskositas dan pensuspensi
bahan
padat
sehingga digunakan sebagai koloid pelindung. Alginat bisa didapatkan dengan cara ekstraksi, yaitu memanaskan rumput laut coklat pada suasana basa dengan konsentrasi dan suhu tertentu.
Pemanfaatan Sargassum sp dalam bidang Industri Agar merupakan produk utama yang dihasilkan dari rumput laut terutama dari
kelas Rhodopycea, seperti Gracilaria, Sargassum dan
Gellidium. Agar memiliki kemampuan membentuk lapisan gel atau film, sehingga banyak dimanfaatkan sebagai bahan pengemulsi (emulsifier), penstabil (stabilizer), pembentuk gel, pensuspensi, pelapis, dan inhibitor. Pemanfaatan agar dalam bidang industri antara lain: industri makanan dan minuman, farmasi, kosmetik, pakan ternak, keramik, cat, tekstil, kertas, fotografi. Dalam industri makanan, agar banyak dimanfaatkan pada industri es krim, keju, permen, jelly, dan susu coklat, serta pengalengan ikan dan daging.
5. Spesies : Turbinaria sp. - Klasifikasi: Kingdom
: Plantae
Divisi
: Phaeophyta
Kelas
: Phaeophyceae
Bangsa
: Fucales
Suku
: Sargassaceae
Marga
:Turbinaria
Jenis
:Turbinaria sp
- Gambar: Turbinaria sp.
Gambar Literatur
Gambar Skematis
1 1 2 Keterangan: 1. Konseptakel 2. Filoid 3. Cauloid 4. Thallus 5. Holdfast
3
4
5
2
3
4
5
-
Ciri-ciri Umum: Ciri-ciri jenis ini yaitu “batang” silindris, kasar, terdapat bekas-bekas percabangan. Holdfast berbentuk cakram kecil dengan terdapat perakaran yangberekspansi radial. Percabangan berputar sekeliling batang utama. Bentuk “daun” menyerupai kerucut segitiga, pinggirnya bergerigi. Ciri khususnya sebagai berikut bentuknya kerucut, keras, tebal, dengan 2 baris duri kaku disekitar dan tidak teratur berbentuk segitiga. Tersebar di daerah tropis dan subtropis. Tinggi sekitar 2-20 cm. Tubuh berupa talus,mengandung pigmen coklat atau pirang. Dinding sebelah dalam terdiri dari selulosa, sebelah luar terdiri dari pectin dan dibawah pectin terdapat align. Bahan makanan hasil fotosintesis dapat disimpan dalam bentuk laminarin dan manitol. Perkembangbiakan vegetatif dengan zoospore, perkembangbiakan generatif dengan isogami, mengalami pergiliran keturunan.
-
Peranan: Turbinaria sp. telah banyak dipergunakan sebagai pupuk, pestisida, dan pembasmi serangga. Dalam industri kosmetik, digunakan untuk pembuatan sabun dan deterjen, salep, krim, jeli, emulsi, cairan, lotion, pasta gigi, bedak padat, sabun dan kosmetik rambut. Sifat alginat yang tidak beracun, digunakan pada industri makanan seperti pada pembuatan es krim sebagai stabilisator dan mencegah terjadinya kristal es, salad dan saus sebagai emulsifer. Sifat gel dari alginat untuk menyiapkan campuran puding, pengisi kue, dan makanan yang dihasilkan pabrik. Alginat digunakan sebagai lapisan kertas, industri katun tekstil dan cat, keramik, bahan pembuat tablet, alat pengkilap, juga digunakan dalam plastik, vulkanite fiber, industri kulit imitasi, produk gelas dan industri gambar. Kalsium alginat sudah diketahui sebagai media koagulasi darah yang paling efektif. Kalsium alginat juga diketahui membentuk wool atau kain kasa hemostatik yang apabila kontak dengan darah dan eksudat, alginat akan membentuk serabut gel, yang menyebabkan penghentian pendarahan. Pada teknologi farmasi, alginat digunakan juga sebagai zat pengental,
pengikat (penstabil, emulasi, sespensi). Disintegrator (formulasi tablet) juga digunakan dalam formulasi yang tahan terhadap keasaman lambung (kapsul dengan salut enterik).
6.
Spesies: Titanophora Pulchra sp - Klasifikasi: Kingdom
: Plantae
Filum
: Rhodophyta
Kelas
: Florideophyceae
Ordo
: Nemastomatales
Family
: Schizymeniaceae
Genus
: Titanophora
- Gambar: Titanophora Pulchra sp.
Gambar Literatur
Gambar Skematis
1 1
2
2
3
3
Keterangan: 1. Holdfast 2. Thallus 3. Hilly
-
Ciri-ciri umum: Thallus membentuk lembaran seperti daun menebal. Alat tempel
(holdfast) kecil berupa cakram. Permukaan thallus tidak rata tetapi berbukit- bukit (hilly). membentuk rumpun yaiig sedikit percabangan. Ujung thallus berliku- liku. Warna pirane atau kehijauan. -
Peranan : Tidak diketahui peran apa saja yang terdapat pada alga jenis ini sebab
persebarannya jarang di daerah tertentu atau hampir tidak ada.
7.
Spesies : Caulerpa racemosa sp. -
Klasifikasi: Kingdom
: Plantae
Phylum
: Chlorophyta
Subphylum
: Chlorophytina
Division
: Chlorophyta
Class
: Ulvophyceae
Order
: Bryopsidales
Family
: Caulerpaceae
Genus
: Caulerpa
-
Gambar : Turbinaria sp.
Gambar Literatur
-
Gambar Skematis
Ciri- ciri Umum : Ciri-ciri umum Caulerpa racemosa. Assimilator tumbuh tegak atau kadang rebah,warna hijau,tinggi antar 5-8 cm. sumbu tegak dekat pangkal silindris, kearah atas semakin memipih, seringkali menjadi terpuntir atau mirip spiral,atau kadang tetap tegak. Habitat banyak ditemukan di zona pasang surut yang selalu terendam air hingga dizona
subtidal. Tumbuh baik disubstrat pasir maupuun menempel disela-sela batu karang. Hasil penelitian menunjukkan alga ini mengandung berbagai substansi bioaktiif yang bermanfaat bagi manusia (Agardh.2010). -
Peranan: Caulerpa racemosa bersifat edible atau dapat dikonsumsi oleh manusia. Di Indonesia Caulerpa racemosa telah dimanfaatkan sebagai sayuran segar atau lalap, namun konsumennya masih terbatas pada keluarga nelayan atau masyarakat pesisir (Nontji, 1993). Caulerpa racemosa memiliki kemampuan menghasilkan sumber antioksidan (Fithrani. D, 2009). Sifat Caulerpa racemosa yang aman dikonsumsi dan telah dimanfaatkan sebagian masyarakat pesisir sebagai sayuran segar, memungkinkan rumput laut ini dapat dieksplorasi sebagai sumber antioksidan alami.
DAFTAR RUJUKAN Anonim. 2014. Laporan Praktikum Alga, (Online). (https://ajengdianantari.wordpress.com/2013/06/09/laporan-praktikum-alga/) diakses pada 1 Maret 2017 Anonymous. 2012. Makroalga, (Online). (http://agengsimuk.wordpress.com/) dakses pada 1 Maret 2017 Atmadja, W.S. Kadi, Sulistijo, R. Satari. 1996. Pengenalan Jenis-Jenis Rumput Laut Indonesia. Jakarta : Puslitbang Oseanografi LIPI. Hamid, Huzaifah. 2009. Phaeophyta (Algae Coklat), (Online). (http://zaifbio.wordpress.com/) diakses pada 1 Maret 2017 Hasnunida, Neni S.Pd., M.Si.2007. Buku Ajar Botani Tumbuhan Rendah. Bandarlampung: UNILA Hunafaa, Hana. 2015. Budidaya Caulerpa sp. sebagai upaya pelestarian, (Online). (http://hanahunafaajah.blogspot.co.id/2015/10/budidaya-caulerpa-sp-sebagai-upaya.html). Diakses pada 1 Maret 2017
Muthia, Tya. 2014. Laporan Taksonomi Tumbuhan Rendah (Kelas Phaeophyceae), (Online). (http://tyanagbio.blogspot.co.id/2011/01/laporan-taksonomi-tumbuhan-rendahkelas_41.html) diakses pada 1 Maret 2017 Kasijan Romimohtarto, Sri Juwana. 2001. Biologi Laut : Ilmu Pengantar Tentang Biologi Laut. Jakarta : Djambatan. Pandey, S. N., dan P.S. Trivedi. 1995. A Textbook Of Algae. New Delhi : Vikas Publishing House. Smith, G. M. 1995. Cryptogamic Botany, Algae And Fungi. New York, Toronto : Mc Graw Hill Book Company, Inc. Sulisetjono.2009. Bahan Serahan Alga. Malang: Jurusan Biologi UIN Taylor, W. R. 1960. Marine Algae of the Eastern Tropical and Subtropical Coast of the Americas. New York : Ann Akbor the University of Michigan Press. Winarno, F.G. 1990. Teknologi Pengelolaan Alga Laut. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan Wikipedia. 2012. Ulva Lactuca, (Online). (https://en.wikipedia.org/wiki/Ulva_lactuca/) diakses pada 27 Februari 2017