Laporan Proposal Tentang Perumnas Simalingkar.docx

  • Uploaded by: gopindo sembiring
  • 0
  • 0
  • April 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Laporan Proposal Tentang Perumnas Simalingkar.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 1,320
  • Pages: 9
LAPORAN TENTANG ANALISIS PERMUKIMAN DI PERUMNAS SIMALINGKAR

Penyusun : GOPINDO SEMBIRING(160320010)

Dosen Pembimbing : IR.RAYMUNDUS PAKPAHAN,M.T.

Mata Kuliah : PERMUKIMAN 02

PROGRAM STUDI ARSITEKTUR FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS KATOLIK SANTO THOMAS SUMATERA UTARA 2018/2019

ANALISIS KONDISI FISIK PERMUKIMAN KUMUH DIKAWASAN PERUMNAS SIMALINGKAR BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Perumahan dan permukiman merupakan salah satu kebutuhan pokok manusia. Pembangunan perumahan dan permukiman selalu menghadapi permasalahan, terlebih di daerah perkotaan terkait ketersediaan lahan yang terbatas. Kecenderungan pengembangan pertumbuhan penduduk mengarah pada wilayah pinggiran kota sebagai akibat perluasan aktivitas kota. Pusat kota sudah tidak mampu lagi menampung desakan jumlah penduduk. Pertambahan penduduk yang terus meningkat mengindikasikan bahwa perkembangan penduduk menyebar ke arah pinggiran kota sehingga sebagai konsekuensinya adalah terjadi perubahan penggunaan lahan di perkotaan. Keterbatasan lahan kosong di perkotaan menjadikan daerah pinggiran kota menjadi alternatif pemecahan masalah. Kepadatan permukiman dan bangunan di Kota Medan memunculkan area terbangun di sekitar Kota Medan, salah satunya adalah perumas simalingkar. Perumnas simalingkar tumbuh dan berkembang bekembang dengan memiliki kawasan yang kumuh yang berada di kelurahan mangga. Dengan kondisi inilah yang melatarbelakangi penulis untuk meneliti kondisi fisik permukiman kumuh di perumnas simalingkar kelurahan mangga.

1.2.Perioritas Permasalahan 1. Bagaimana keadaan permukiman kumuh dikawasan perumnas simalingkar kelurahan mangga. 2. Bagaimana solusi mengenai keadaan permukiman kumuh dikawasan perumnas simalingkar kelurahan mangga.

1.3.Tujuan Analisis Tujuan yang ingin dicapai dari adanya analisis ini yaitu: 1. Mengetahui bagaimana keadaan permukiman kumuh dikawasan perumnas simalingkar kelurahan mangga. 2. Mencari solusi mengenai keadaan permukiman kumuh dikawasan perumnas simalingkar kelurahan mangga.

1.4.Kegunaan Analisis Adapun manfaat dari adanya analisis ini, yaitu : 1. Sebagai sumber informasi tentang bagaimana keadaan permukiman kumuh dikawasan perumnas simalingkar kelurahan mangga. 2. Sebagai upaya memperkaya wawasan bagaimana keadaan permukiman kumuh. 3. Berguna dalam pengembangan wilayah di Kawasan Permukiman Perumnas Simalingkar, khususnya untuk penataan permukiman kumuh di perumnas simalingkar kelurahan mangga. 4. Dapat dipergunakan sebagai salah satu dokumen atau data tentang permukiman kumuh yang terdapat di Kawasan Perumnas Simalingkar kelurahan mangga. 5. Memberikan informasi mengenai persebaran permukiman kumuh pada daerah anaisis serta serta dapat memberikan informasi bagi berbagaipihak yang memerlukan sebagai bahan untuk pemantauan permukiman kumuh.

1.5.Pemilihan Daerah Penelitian Pemilihan daerah analisis sangat penting untuk memperoleh data yang sesuai dengan tujuan analisis yang telah ditentukan. Daerah yang menjadi lokasi penelitian adalah Kawasan Perumnas Simalingkar kelurahan mangga Kota Medan.

Gambar 1.1. Peta Kawasan Permukiman Perumnas Simalingkar Pemilihan Kawasan sebagai daerah analisis adalah dengan melalui dua pertimbangan, yaitu: •

Belum ada penelitian tentang perumahan kumuh di Kawasan Perumnas Simalingkar kelurahan mangga.



Tersedianya data yang diperlukan mengenai permukiman kumuh.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Defenisi Permukiman Kumuh Kumuh adalah kesan atau gambaran secara umum tentang sikap dan tingkah laku yang rendah dilihat dari standar hidup dan penghasilan kelas menengah. Dengan kata lain, kumuh dapat diartikan sebagai tanda atau cap yang diberikan golongan atas yang sudah mapan kepada golongan bawah yang belum mapan. Pemukiman kumuh adalah pemukiman yang tidak layak huni karena tidak memenuhi persyaratan untuk hunian baik secara teknis maupun non teknis. Suatu pemukiman kumuh dapat dikatan sebagai pengejawantahan dari kemiskinan, karena pada umumnya di pemukiman kumuhlah masyarakat miskin tinggal dan banyak kita jumpai di kawasan perkotaan.

2.2. Kharateristik Permukiman Kumuh Beberapa kharateristik permukiman kumuh, yaitu: Dihuni oleh padat penduduk baik karena pertumbuhan pendudukk akibat kelahiran maupun karena urbanisasi. Dihuni oleh warga yang berpenghasilan rendah dan tidak tetap, atau berproduksi subsisten yang hidup dibawah garis kemiskinan. Rumah-rumah yang berada di daerah tersebut merupakan rumah darurat yangterbuat dari bahan-bahan bekas dan tidak layak huni. Kondisi kesehatan dan sanitasi yang rendah, biasanya ditandai oleh lingkungan fisik yang jorok dan mudah tersebar penyakit menular. Langkanya pelayanan kota seperti air bersih, fasilitas MCK, listrik,dsb. Pertumbuhannya tidak terencana sehingga penampilan fisiknya pun tidak teratur dan tidak terurus , jalan sempit, halaman tidak ada,dsb. Kuatnya gaya hidup “pedesaan” yang masih tradisional. Secara sosial terisolasi dari permukiman lapisan masyarakat lainnya. Ditempati secara ilegal atau status hukum tanah yang tidak jelas (bermasalah). Biasanya ditandai oleh banyaknya perilaku menyimpang dan tindak kriminal.

2.3. Kawasan Perumnas Simalingkar Kelurahan Mangga Dalam study ataupun survey yang saya lakukan didaerah simalingkar medan dan lokasinya kebetulan sepanjang aliran sungai, dimana permukimannya masih kategori kumuh dan masyarakatnya juga masih sangat sederhana.

Sumber : Dokumentasi

2.3.1.

Terdapat rumah yang tidak layak huni

Penghuni pemukiman kumuh secara sosial dan ekonomi tidak homogen, warganya mempunyai mata pencaharian dan tingkat kepadatan yang beranekaragam, begitu juga asal muasalnya. Dalam masyarakat pemukiman kumuh juga dikenal adanya pelapisan sosial berdasarkan atas kemampuan ekonomi mereka yang berbeda-beda tersebut. Sama halnya dengan lokasi yang saya pilih yaitu mata pencaharian yang berbeda-beda.

Sumber : Dokumentasi

Perumahan tidak layak huni adalah kondisi dimana rumah beserta lingkungannya tidak memenuhi persyaratan yang layak untuk tempat tinggal baik secara fisik. Beberapa rumah di kawasan tersebut masih tidak layak huni karena ada juga yg tidak punya penerangan dan sanitasi yang lengkap

Sumber : Dokumentasi

Seperti gambar yang kita lihat sebelumnya mungkin kita tidak yakin kalau rumah atau lebih cocok kita sebut namanya gubuk itu masih ditempati, namaun tempat tersebut masih dipakai dan dekat dengan gubuk tersebut terdapat warung penjualan.

Sumber : Dokumentasi

Seperti gambar diataslah aktifitas warga sekitar yang lagi duduk-duduk di warung tersebut. Saya sempat juga melakukan wawancara sedikit dengan warga masyarakat di daerah tersebut dan mreka juga menanggapinya dengan ramah, sama halnya dengan pemuda-pemuda setempat.

Sumber : Dokumentasi

Sebab kemiskinan

Faktor Ekonomi, seperti kemiskinan dan krisis ekonomi merupakan salah satu penyebab timbulnya pemukiman kumuh di kawasan perkotaan. Faktor ekonomi atau kemiskinan mendorong (push factor) bagi pendatang untuk mendapatkan kehidupan yang lebih baik di kota-kota (pull factor). Dengan keterbatasan pengetahuan, ketrampilan, dan modal, maupun adanya persaingan yang sangat ketat diantara sesama pendatang maka pendatang-pendatang tersebut hanya dapat tinggal dan membangun rumah dengan kondisi yang sangat minim di kota-kota. Di sisi lain pertambahan jumlah pendatang yang sangat banyak mengakibatkan pemerintah tidak mampu menyediakan hunian yang layak.

Sumber : Dokumentasi

Dapat kita lihat pada gambar diatas, dimana kemiskinan masih banayak kita temui di daerah tersebut. Maka dari itu mungkin perlu perhatian pemerintah terkait untuk membantu saudara kita didaerah tersebut bagi yang membutuhkannya.

Pembahasan mengaenai sepanjang aliran sungai Fasilitas pembuangan air kotor/tinja sangat minim sekali. Bahkan ada diantaranya yang langsung membuang tinjanya ke saluran yang dekat dengan rumah, ataupun ada juga yang membuangnya ke sungai yang terdekat. Sebagian dari penghuni membuat WC cubluk tetapi karena lahan sempit, terpaksa harus berdekatan dengan sumur dangkal yang dimanfaatkan sebagai sumber air minum, sehingga kemungkinan terjadi pencemaran air sumur dangkal ini sangat besar sekali.

Sumber : Dokumentasi

Dapat kita lihat aliran pembuangan air kotor yang langsung menuju sungai dan banyak sampah yang berserakan yang juga langsung dibuang kealiran sungai. Aliran sungainya memang baru dibersihkan warga, namun masih banyak juga kita lihat sampah yang masih terbuang ke aliran sungai dan pembuangan air kotor dari rumah warga yang langsung menuju sungai dan rumah warga juga sangat dekat dengan aliran sungai. Dipingir aliran sungai itu juga saya melihat adanya tempat pembuangan air kecil dan air besar warga yang terpisah dengan rumah warga tersebut, maka daerah tesebut sangat tidak mengenakkan dari segi penciuman dan penlihatan juga.

Sumber : Dokumentasi

Gambar diatas adalah aliran sungai yang saya survey dan dapat kita lihat tumpukan sampah dipinggiran sungai tersebut. Fasilitas drainase sangat tidak memadai, dan malahan biasa terdapat jalan-jalan tanpa fasilitas drainase, sehingga apabila hujan turun kawasan ini dengan mudah akan tergenang oleh air. Meskipun dekat dengan sungai, namun apabila hujan deras maka aliran sungai tersebut dapt meluap hingga naik keatas permukaan.

Fasilitas jalan juga sangat tidak memadai, karena sangat sempit dan rusak. Mungkin masyarakat yang tinggal disitu juga sudah mengeluhkan fasilitas yang kurang memadai tersebut. Namun saya tidak tau apakah tanah tempat mreka tinggal tersebut sudah menjadi hak milik mereka apa belum.

Sumber : Dokumentasi

Meskipun masih terdapat banyak tanaman, tapi susunannya yang tidak tertata membuatnya terlihat semakin kumuh. Demikianlah yang dapat sya berikan pada makalah yang saya buat mengenaipermukiman kumuh yang berada didaerah simalingkar medan ini. Kesimpulannya pemerintah mungkin perlu memperhatikan lokasi tersebut dan tentunya masyarakat yang tinggal didaerah itu juga harus sadar akan hal kebersihan dan tau aturan mereka boleh tinggal di daerah itu atau tidak. Terimakasih.

Related Documents


More Documents from "RickyDwiKristian"