LAPORAN PENDAHULUAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN GANGGUAN PEMENUHAN KEBUTUHAN AKTIVITAS
Oleh Nama
: Eka Aristi Sirawati
Nim
: 17144010061
Kelompok
: V ( Lima )
Semester / Kelas
: III / B
PROGRAM STUDI D III KEPERAWATAN POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES TERNATE 2018
LAPORAN PENDAHULUAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN GANGGUAN PEMENUHAN KEBUTUHAN AKTIVITAS
A. Pengertian Aktivitas adalah suatu energi atau keadaan bergerak dimana manusia memerlukan untuk dapat memenuhi kebutuhan hidup. Salah satu tanda kesehatan adalah adanya kemampuan seseorang melakukan aktivitas seperti berdiri, berjalan, dan bekerja. Dengan beraktivitas tubuh menjadi sehat, sistem pernafasan dan sirkulasi tubuh akan berfungsi dengan baik, dan metabolism tubuh dapat optimal. Kemampuan aktivitas seseorang tidak terlepas dari keadekuatan sistem persyarafan dan muskuloskeletal. Aktivitas yang kurang memedai dapat menyebabkan berbagai gangguan pada sistem musculoskeletal seperti otrofi otot, sendi menjadi kaku dan juga menyebabkan ketidakefektifan fungsi organ internal lainnya ( Alimul, 2006 ).
B. Fisiologi aktivitas Untuk mampu memenuhi kebutuhan akan aktivitas dan latihan, maka dioerlukan serangkaian proses fisiologi yang komplek yang melibatkan metabolisme dari sel-sel tubuh dan terutama sistem lokomotik yaitu sistem otot dan sistem rangka ( Gunawan, 2006 ). Aktivitas memerlukan energy, energy untuk sel-sel tubuh manusia adalah dalam bentuk adenosine trifosfat ( ATP ) yang diperoleh dari katabolisme glukosa dalam sel-sel tubuh.
C. Factor yang mempengaruhi aktivitas 1. Gaya perubahan, gaya hidup dapat mempengaruhi mobilitas seseorang karena berdampak pada kebiasaan atau perilaku sehari-hari. 2. Tingkat energi untuk melakukan mobilitas diperlukan energi yang cukup. 3. Proses penyakit / cidera, hal ii dapat mempengaruhi mobilitas karena dapat berpengaruh pada fungsi sistem tubuh.
D. Macam gangguan pemenuhan kebutuhan aktivitas 1. Gangguan mobilitas fisik Berarti bahwa pasien tidak dapat bergerak dengan bebas, dan tidak dapat beradaptasi terhadap peningkatan kebutuhan energi karena pergerakannya. Gangguan mobilitas fisik, pasien dapat bergerak bebas apabila tiak ada gangguan/batas pada pergerakannya.
2. Deficit perwatan diri Pasien bergantung pada orang lain dan tidak mampu bergerak banyak karena tubuhya tidak mampu memproduksi energy yang cukup. Pasien tidak dapat beradaptasi dalam perawatan atau perannya karena mereka merasa kurang motivasi untuk melakukan sesuatu pekerjaan. 3. Koping individu tidak efektif Pasien tidak mau dan tidak dapat beradaptasi dalam perawatan, tapi tidak mampu bergerak banyak karena tubuhnya tidak mampu memproduksi energi yang cukup. Pasien tidak dapat beradaptasi dalam perawatan atau perannya karena mereka merasa kurang motivasi untuk melakukan suatu pekerjaan.
E. Manifestasi klinis 1. Tidak mampu bergerak secara bebas 2. Aktivitas di bantu orang lain/ bantuan alat 3. Memiliki hambatan dalam berdiri dan berjalan
F. Konsep asuhan keperawatan 1. Pengkajian 2. Diagnosis keperawatan a. Hambatan mobilitas fisik b. Deficit perawatan diri c. Intoleransi aktivitas
3. Rencana tindakan keperawatan a. Hambatan mobilitas fisik - Kaji kemampuan pasien dalam mobilitas - Damping dan bantu pasien dalam mobilitas dan bantu pemenuhan kebutuhannya - Ajarkan pasien bagaimana merubah posisi dan berikan bantuan jika diperlukan b. Deficit perawatan diri - Pantu tingkat dan penurunan kemampuan untuk berpakaian dan melakukan perawatan rambut - Menyediakan privasi saat eliminasi - Pantau tingkat kekuatan dan toleransi aktivitas
c. Intoleransi aktivitas - Anjurkan pasien untuk meningkatkan batasan aktivitas yang dicapainya - Fokuskan pada aktivitas yang biasa dilakukan pasien
4. Implementasi keperawatan a. Mengatur posisi pasien miri kiri dan miring kanan b. Memberikan peralatan program pengobatan c. Memberikan informasi tentang nyeri d. Mengajarkan pasien relaksasi nafas dalam
5. Evaluasi keperawatan