Laporan Magang Kiki P.docx

  • Uploaded by: Dian Lupita
  • 0
  • 0
  • June 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Laporan Magang Kiki P.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 4,240
  • Pages: 30
BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Magang (PKM Institusi) adalah kegiatan mandiri mahasiswa yang dilaksanakan di luar lingkungan kampus untuk mendapatkan pengalaman kerja praktis yang berhubungan dengan Ilmu Kesehatan Masyarakat, terutama sesuai dengan bidang peminatannya masing-masing melalui metode observasi dan partisipasi. Kegiatan magang dilaksanakan sesuai dengan formasi struktural dan fungsional pada instansi/unit kerja tempat magang, baik milik pemerintah maupun swasta atau lembaga lain yang relevan. Melalui pelaksanaan magang diharapkan para Mahasiswa Fakultas Ilmu Kesehatan Masyarakat Universitas Muhammadiyah Pontianak memiliki modal dan bekal pengalaman serta keterampilan yang bersifat akademik dan profesional sehingga lebih kompetensi atau mampu bersaing dalam dunia kerja nantinya. Berdasarkan hal tersebut, penulis memilih magang di UPTD Puskesmas Kecamatan Pontianak Kota. Program Indonesia Sehat merupakan salah satu program dari agenda ke-5 Nawa Cita, yaitu Meningkatkan Kualitas Hidup Manusia Indonesia. Program ini didukung oleh program sektoral lainnya yaitu Program Indonesia Pintar, Program Indonesia Kerja, dan Program Indonesia Sejahtera. Program Indonesia Sehat selanjutnya menjadi program utama Pembangunan Kesehatan yang kemudian direncanakan pencapaiannya melalui Rencana Strategis (Renstra) Kementerian Kesehatan Tahun 2015-2019, yang ditetapkan melalui Keputusan Menteri Kesehatan R.I. Nomor HK.02.02/Menkes/52/2015. Sasaran dari Program Indonesia Sehat adalah meningkatnya derajat kesehatan dan status gizi masyarakat melalui upaya kesehatan dan pemberdayaan masyarakat yang didukung dengan perlindungan finansial dan pemerataan pelayanan kesehatan.

1

Dalam PIS – PK telah ditetapkan dua belas indikator utama sebagai penanda status kesehatan sebuah keluarga yang meliputi keluarga mengikuti program Keluarga Berencana, Ibu melakukan persalinan di fasilitas kesehatan, bayi mendapat imunisasi dasar lengkap, bayi mendapat air susu ibu (ASI) eksklusif, balita mendapatkan pemantauan pertumbuhan, penderita tuberkulosis paru mendapatkan pengobatan sesuai standar, penderita hipertensi melakukan pengobatan secara teratur, penderita gangguan jiwa mendapatkan pengobatan dan tidak ditelantarkan, anggota keluarga tidak ada yang merokok, keluarga sudah menjadi anggota Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), keluarga mempunyai akses sarana air bersih, keluarga mempunyai akses atau menggunakan jamban. Keadaan masingmasing indikator, mencerminkan kondisi PHBS dari keluarga yang bersangkutan. Pemerintah Daerah dapat menetapkan indikator tambahan selain indikator utama sesuai dengan kondisi dan kebutuhan daerah (Kementerian Kesehatan, 2016). Program Indonesia Sehat mulai di uji coba pada Tahun 2015 dan mulai berjalan di seluruh puskesmas pada tahun 2019. Di Kalimantan Barat Program PIS-PK (Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga) mulai berjalan sejak awal Tahun 2017.

Saat ini seluruh Puskesmas di Kalimantan Barat telah menjalankan Program Indonesia Sehat, termasuk UPTD Puskesmas Kecamatan Pontianak 2

Kota. Tahun 2019 jumlah keselurahan Keluarga yang telah mendapatkan kunjungan pendataan PIS-PK di UPTD Puskesmas Kecamatan Pontianak Kota sebanyak 3.933 KK. Pendataan Program PIS-PK di UPTD Puskesmas Kecamatan Pontianak Kota dilakukan oleh tenaga Surveyor yang berlatar belakang pendidikan kesehatan, yang di rekrut oleh pihak Puskesmas dan diberikan pelatihan mengenai pendataan PIS-PK. Berdasarkan data yang didapat dari hasil analisis Program PIS-PK Tahun 2018, masalah yang masih terjadi di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Kecamatan Pontianak Kota adalah masih rendah nya angka pengobatan TB sesuai standar, masih rendahnya angka pengobatan Hipertensi secara teratur, Anggota keluarga merokok didalam rumah, dan Penderita gangguan jiwa di obati. Masih sangat rendahnya kesadaran masyarakat tentang kesehatan menjadi salah satu faktor utama yang menjadi hambatan dalam Program PIS-PK. Tidak sedikit masyarakat yang enggan untuk dilakukan pendataan, dengan alasan tidak ada keluarga yang sakit, tidak ada waktu, tidak biasa berobat di Puskesmas dan tidak sedikit yang langsung menutup pintu ketika akan didata. Penyakit tidak menular cenderung terus meningkat, penyakit tidak menular yang harus mendapat perhatian khusus di UPTD Puskesmas Kecamatan Pontianak Kota adalah penyakit Hipertensi, mengingat jumlah penderitanya mencapai 2893 kasus pada Tahun 2018 dan yang terdeteksi dari Program PIS-PK rutin mengkonsumsi obat hanya sebanyak 250 orang.

1.2 Tujuan 1.2.1Tujuan Umum Diharapkan selesai mengikuti kegiatan magang, peserta magang telah mampu dan terampil dalam mengaplikasikan ilmu pengetahuan dan praktik yang diperoleh selama menempuh pendidikan di FKM UM Pontianak, serta memperoleh gambaran mengenai tugas, fungsi dan tanggung jawab Sarjana Kesehatan Masyarakat di instansi/unit kerja pemerintah maupun swasta.

3

1.2.2 Tujuan Khusus a. Meningkatkan pengetahuan mahasiswa dalam manajemen kesehatan. b. Meningkatkan keterampilan mahasiswa dalam mengumpulkan data. c. Meningkatkan

keterampilan

mahasiswa

dalam

mengidentifikasikan

masalah kesehatan. d. Meningkatkan Keterampilan mahasiswa dalam menyusun rencana pemecahan masalah.

1.3 Manfaat Magang 1.3.1 Bagi Mahasiswa a.

Mendapatkan pengalaman dan keterampilan di bidang manajemen dan teknis kesehatan masyarakat

b.

Terpapar dengan kondisi yang sesungguhnya dan pengalaman di instansi kesehatan dan atau institusi lain yang relevan.

c.

Mendapatkan pengalaman menggunakan metode analisis masalah yang tepat terhadap pemecahan permasalahan kesehatan masyarakat.

d.

Memperoleh gambaran peluang kerja bagi Sarjana Kesehatan Masyarakat.

e.

Mendapatkan bahan untuk penulisan skripsi/karya ilmiah.

1.3.2 Bagi Institusi Tempat Magang a.

Institusi dapat memanfaatkan tenaga terdidik dalam membantu penyelesaian tugas-tugas yang ada sesuai kebutuhan di unit kerja masing-masing.

b.

Institusi mendapatkan alternatif calon pegawai/karyawan yang telah dikenal kualitas dan kredibilitasnya.

c.

Turut berpartisipasi dalam peningkatan kualitas pendidikan perguruan tinggi dalam menciptakan lulusan yang berkualitas, terampil dan memiliki pengalaman kerja.

4

1.3.3 Bagi Program Studi a.

Laporan magang dapat menjadi salah satu bahan audit internal kualitas pengajaran.

b.

Memperkenalkan program kepada stakeholders terkait.

c.

Mendapatkan masukkan bagi pengembangan program.

d.

Terbinanya jaringan kerja sama dengan tempt magang dalam upaya meningkatkan keterkaitan dan kesepadanan antara substansi akademik dengan pengetahuan dan keterampilan sumber daya manusia yang dibutuhkan dalam pembangunan kesehatan masyarakat.

5

BAB II ANALISIS SITUASI UMUM

II.1 Gambaran Umum Wilayah Kerja

UPTD Puskesmas Kecamatan Pontianak Kota memiliki luas wilayah 16 km2 yang terdiri dari 5 (lima) Kelurahan, 123 RW, dan 502 RT. UPTD Puskesmas Kecamatan Pontianak Kota Berbatasan dengan : Bagian utara : Berbatasan dengan Kecamatan Pontianak Barat. Bagian Selatan : Berbatasan dengan Kecamatan Pontianak Selatan. Bagian Barat : Berbatasan dengan Kecamatan Kakap Kabupaten Kubu Raya. Bagian Timur : Berbatasan dengan sungai Kapuas Kecamatan Pontianak Selatan. Kecamatan Pontianak Kota Terdiri dari 5 Kelurahan, yaitu Kelurahan Darat Sekip, Mariana, Tengah, Sei Bangkong, dan Sei Jawi. Wilayah Kelurahan terluas adalah Kelurahan Sei Jawi (7.32 km 2) sedang terkecil Kelurahan Mariana (0.66 km 2). Untuk penjelasannya lebih lengkap data Kelurahan, Jumlah RT, Jumlah Penduduk, dan Kepadatan Penduduk di Kecamatan Pontianak Kota dapat dilihat pada Tabel berikut ini:

6

Tabel II.1 Tabel Jumlah Kelurahan, Luas Kelurahan, Jumlah RT/RW, Jumlah Penduduk, dan Kepadatan Penduduk di Kecamatan Pontianak Kota

N

Kelurahan

Luas (km 2)

O

Jumlah

Jumlah

Jumlah

Kepadatan

Penduduk

RW

RT

Penduduk

1.

Darat Sekip

1.1

11.45

17

56

15.25

2.

Mariana

0.7

9.746

10

44

162.2

3.

Sei Bangkong

6.0

51.120

43

199

7.28

4.

Sei Jawi

7.3

40.648

41

161

4.950

5.

Tengah

0.9

8.446

9

38

10.41

Jumlah

16.0

121.875

120

49

7.23

Sumber: Profil Kesehatan UPTD Puskesmas Kecamatan Pontianak Kota Tahun 2018

Sedangkan Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Pontianak Kota (Puskesmas Kampung Bali) terdiri dari 3 Kelurahan yaitu Darat Sekip, Tengah dan Mariana, yang terdiri 36 RW, 138 RT. Untuk penjelasan lebih lengkap dapat dilihat pada tabel 2 di bawah ini.

Tabel II.2 Luas Kelurahan, Jumlah RW, jumlah RT, Jumlah Penduduk, dan Kepadatan Penduduk Kecamatan Pontianak Kota Tahun 2018 No

Kelurahan

Luas ( Km

Jumlah

Jumlah

Jumlah

Kepadatan

2)

Penduduk

Rw

Rt

Penduduk/Km 2

1

Darat Sekip

1,07

10485

17

56

15,25

2

Mariana

0,66

9167

10

44

8,7

5

Tengah

0.91

8051

9

38

10,41

7

Jumlah

2.64

27.654

36

138

25.8

Sumber: Profil Kesehatan UPTD Puskesmas Kecamatan Pontianak Kota Tahun 2018

II.2 Sumber Daya Manusia Sumber daya merupakan faktor penentu keberhasilan dalam mencapai Visi dan Misi Puskesmas. Jumlah sumber daya manusia UPTD Puskesmas Kecamatan Pontianak Kota sejumlah 36 (tiga puluh enam) orang, dengan status kepegawaian PNS 33 (tiga puluh tiga) orang, dan 3 orang pegawai harian lepas (PHL), sedangkan menurut kompetensinya, pegawai dengan status PNS terdiri dari dokter umum 2 orang, dokter gigi 1 orang, sarjana kesehatan masyarakat 3 orang, sarjana D4/setara S1 epidemiologi kesehatan lingkungan 1 orang, D4/setara S1 keperawatan 1 orang, sarjana farmasi (apoteker) 1 orang, asisen apoteker 1 orang, sarjana D4/setara S1 kebidanan 1 orang, D3 kebidanan 4 orang, D1 kebidanan 1 orang, D3 keperawatan 3 orang, SPK 3 orang, tenaga D3 gizi 2 orang, D3 perawat gigi 3 orang, SPRG 1 orang, D3 analis kesehatan 1 orang, SMAK 1 orang, pekarya 2 orang, dan SMA 2 orang.

8

Tabel II.3 Data Tenaga UPTD Puskesmas Kecamatan Pontianak Kota Tahun 2018 No

Nama/Nip

Jabatan

Kualifikasi

Golongan

Pendidikan

/ Pangkat

1.

Drg. Popong Solihat

Kepala

S1 Kedokteran Pembina ,

NIP. 19740227

UPTD

gigi

IV/ a

Ludianto, S.ST

Kasubbag

D4/Setara S1

Penata,

NIP. 19700511

TU

200212 2 002 2.

III/c

199103 1 006 3.

4.

Tin Maryatin

Perawat

SPK

Penata

NIP.19690518

Tingkat I,

199203 2 003

III/d

Dr. Erny Susilawaty

Dokter

NIP.19780418

umum

S1 Kedokteran Penata, III/c

200902 2 001 5.

6.

Nurmasyitah

Pranata

NIP.19711210

laboratori

Tingkat I,

199102 2 001

um

III/d

Anna Nurliana, Amd

Perawat

Kep

SMF

Penata

D3

Pengatur

Keperawatan

Tingkat I,

NIP. 19770527

II/d

200604 2 018 7.

Sri Hartati

Perawat

SPK

Penata

NIP.1969090319900

Muda

32003

Tingkati, III/b

8.

Meinar, S.ST

Perawat

9

D4

Penata

NIP.19800530

Keperawatan

200312 2 004 9.

Heni Harnani,

Muda, III/a

Perawat

Amd.Kep

D3

Penata

Keperawatan

TK.I, III/d

D3

Penata

Keperawatan

Muda,

SPK

Penata

NIP.19661009 198603 2 013 10.

Mawarni

Perawat

Fartiningsih, Amd.Kep NIP.19740701 200012 2 002 11.

12.

Dayang Adriyani

Perawat

NIP.19790807

Muda,

200301 2 001

III/a

Pudji Kuwati,

Bidan

D3 Kebidanan

Amd.Keb

Penata, III/c

NIP.19690524 199012 2 001 13.

Noneng Hanifah,

Bidan

D3 Kebidanan

Pengatur

Amd.Kep

Muda

NIP.19751211

TKI, II/b

200701 2 005 14.

15.

16.

Harlina

Bidan

D3 Kebidanan

Pengatur

NIP.19740427

Muda

200701 2 008

TK.I, II/b

Dewi Windya Fitri

Bidan

D3 Kebidanan

Pengatur

NIP.19780515

Muda

200801 2 019

TK.I, II/b

Nani, SKM

Bidan

NIP.1968051219891

D3 Kebidanan

Penata Tingkat I,

10

12001 17.

III/d

Lulianti

Epidemiol

D1 Kesling

Penata

NIP.19700728

og

Muda Tk

199501 2 001

Pelaksana

I, III/b

Lanjutan 18.

19.

Rotua Lumban

Pranata

FKM/Analis

Toruan, SKM

laboratori

Muda

NIP.

um

TK.I, III/b

Eka Agustina,

Pranata

Amd.AK

laboratori

NIP.19790803

um

D3 Analis

Penata

Pengatur Tk.I,II/d

200502 2 004 20.

A.M. Iwan Hafuan,

Perawat

D3

Penata,

Amd.KG

gigi

Keperawatan

III/c

NIP.19690414

gigi

199103 1 011 21.

Handayani, Amd.KG

Perawat

D3

Penata

NIP.19790212

gigi

Keperawatan

Muda,

gigi

III/a

SPRG

Penata

199903 2 002 22.

Pangetuti

Perawatgi

Rahayuningsih

gi

Muda

NIP.19740806

TK.I, III/b

199403 2 003 23

Arsyla Adriyani,

Apoteker

S1 Farmasi

Penata

S.Si. Apt

Muda

NIP.19790401

TK.I, III/b

200802 2 002 24.

Dwi Riana

Asisten

NIP.19710131

apoteker

199303 2 006

SMF

Penata Muda TK.I, III/b

11

25.

Mardiah, Amd.Gz

Nutrisioni

NIP.19741024

s

D3 GIZI

Muda

199603 2 001 26.

Penata

TK.I, III/b

Bachtyningsih,

Nutrisioni

Amd.Gz

s

D3 GIZI

Pengatur, II/c

NIP.19880228 2011101 2 002 27.

Rini Warzukni,

Penyuluh

SKM

Kesehatan

FKM

Penata Muda

NIP.19840827

TK.I, III/b

200902 2 001 28

Dr. Yenny Puspita

Dokter

Fakultas

Penata

Wati

umum

kedokteran

TK.I, III/d

Hilda Arif

Staf

SMA/Pekarya

Penata

NIP.19670716

Umum

kesehatan

Muda

NIP.19760511 200604 2 013 29

198903 2 005

30

TK.I, III/b

Siti Lawiyah

Staf

SMA/Pekarya

Penata

NIP.19630318

Umum

kesehatan

Muda

198603 2 012

31.

TK.I, III/b

Indah Tendri Fada,

Perawat

D3

Pengatur

Amd KG

Gigi

Keperawatan

TK.I, II/d

NIP. 198102062008

gigi

2 014 32.

Eva Simanungkalit,

RADIOG

D3

Pengatur

AMR

RAFER

RADIOLOGI

TK.I, II/d

12

NIP.19830105 200802 2 002 Ria

33.

Cleaning

SMA

Tenaga

service Fitria

34.

Cleaning

PHL SMA

Tenaga

service Maryadi

35.

Penjaga

PHL SMA

Tenaga

Malam

PHL

Sumber: Profil Kesehatan UPTD Puskesmas Kecamatan Pontianak Kota Tahun 2018

SDM di UPTD Puskesmas Kecamatan Pontianak Kota dapat dipaparkan sebagai berikut : Tabel II.4 Jumlah dan Nama Jabatan Tenaga UPTD Puskesmas Kecamatan Pontianak Kota Tahun 2018 NO

Nama Jabatan

Jumlah (orang)

1

Dokter umum

2

2

Dokter gigi

1

4

Sarjana S1/D4 Stara S1

5

5

D3 Keperawatan

3

6

D3 Kebidanan

3

7

D3 Gizi

2

8

D3 AKG

3

9

SPRG

1

10

D3 ATRO

1

11

Sarjana S1 apoteker

1

13

Asisten Apoteker

1

14

D3 Analis Kesehatan

1

13

15

SMAK

1

16

D3 Kesling

0

17

D1 Kebidanan

1

18

SPR

1

19

SPK

3

20

SMA

2

II.3 Visi dan Misi UPTD Puskesmas Kecamatan Pontianak Kota Pelaksanaan program Tahun 2017 UPTD Puskesmas Kecamatan Pontianak Kota merupakan unit pelaksana teknis dari Dinas Kesehatan Kota Pontianak yang mempunyai Visi dan Misi yang selaras. Adapun Visi tersebut

yaitu:

“TERWUJUDNYA

PUSKESMAS

DENGAN

PELAYANAN PRIMA MENUJU KECAMATAN PONTIANAK KOTA SEHAT DAN MANDIRI TAHUN 2020”. Adapun Misi tersebut Yaitu: 1. Memberikan pelayanan kesehatan secara prima kepada seluruh lapisan masyarakat. 2. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia. 3. Mengembangkan sarana dan prasarana pelayanan yang berkualitas. 4. Meningkatkan akses dan keterjangkauan masyarakat terhadap pelayanan kesehatan. 5. Meningkatkan peran serta aktif dan kemandirian masyarakat dibidang kesehatan.

14

BAB III ANALISIS SITUASI KHUSUS

III.1 Gambaran Ruang Promosi Kesehatan Promosi Kesehatan adalah kombinasi berbagai dukungan menyangkut pendidikan, organisasi, kebijakan dan peraturan perundangan untuk perubahan lingkungan dan perilaku yang menguntungkan kesehatan. Upaya Promosi Kesehatan dalam melaksanakan pemberdayaan kepada masyarakat untuk mencegah penyakit dan meningkatkan kesehatan di setiap individu, keluarga serta lingkungan secara mandiri untuk melakukan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat.Gambaran pelaksanaan program promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat

untuk

meningkatkan

derajat

kesehatannya

sehingga

dapat

mengidentifikasi masalah kesehatannya, mencarikan solusi serta menjalankan perilaku hidup bersih dan sehat sehingga derajat kesehatannya semakin meningkat. Dalam upaya promosi kesehatan, pemegang program promosi kesehatan selalu berintegrasi dengan pemegang program lainnya seperti; Program KIA, Program Kesling, Program PKPR, dan Program PTM. III.2 Konsep Pelayanan Promosi Kesehatan di Puskesmas Tujuan Umum dari Program Promosi Kesehatan adalah Terwujudnya masyarakat yang peduli, tanggap,dan mampu mengenali, mencegah serta mengatasi permasalahan kesehatan sehingga derajat kesehatannya meningkat. Sasaran dari Program Promosi Kesehatan adalah seluruh masyarakat yang ada di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Kecamatan Pontianak Kota. Kegiatan promosi kesehatan yang dilakukan selalu berintegrasi dengan pemegang program kesehatan lainnya. Ruang Lingkup dalam Program Promosi Kesehatan, terdiri dari: 1. Menyusun rencana tahunan dan membuat kerangka acuan kegiatan untuk mengetahui rencana kerja selama satu tahun 2. Menganalisa dan mengolah data kegiatan agar dapat membuat pelaporan dan melihat keberhasilan setiap kegiatan.

15

3. Mengumpulkan data dengan cara observasi yang berkelanjutan untuk pengisian program 4. Mengumpulkan data primer dengan wawancara mendalam untuk pendataan agar dapat hasil yang didapatkan 5. Melakukan tabulasi dan pengolahan data dengan komputer untuk mendapatkan hasil yang didapatkan dalam pembuatan laporan 6. Menyusun

rancangan

strategi

penyuluhan

tingkat

kelurahan,

kecamatan untuk program terpadu unuk membantu masyarakat lebih mudah dan tahu mengenai informasi kesehatan yang ada 7. Melakukan analisis hasil tabulasi data secara analitik untuk mendapatkanhasil dari kegiatan yang telah dilakukan 8. Melaksanakan kegiatan penyuluhan kelompok dengan demonstrasi atau praktek untuk memberikan infomasi agar masyarakat tahu 9. Melaksanakan penyuluhan individu dengan demontrasi atau praktek untuk lebih melakukan secara pendekatan 10. Melaksanakan pembinaan lomba PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat) tingkat kecamatan dan kelurahan agar yang mengikuti lomba dapat memahami dan mengetahui tentang pentingnya hidup ber-PHBS 11. Melaksanakan pembinaan PHBS di Rumah Tangga agar RT memahami pentingnya hidup ber-PHBS 12. Melaksanakan pembinaan PHBS di tempat-tempat umum, Tempat Ibadah, Sekolah, Tempat Kerja untuk memahami pentingnya hidup ber-PHBS 13. Melaksanakan kegiatan pendataan, pelaporan PIS-PK Program Indonesia Sehat untuk mengetahui capaian derajat kesehatan di Wilayah Bina 14. Monitoring Kegiatan KTR (Kawasan Tanpa Rokok) di Wilayah Bina 15. Membuat pelaporan bulanan kegiatan penyuluhan 16. Melaksanakan kegiatan Dokcil (Dokter Kecil) dengan mengundang anak-anak di Wilayah Bina 17. Melaksanakan kegiatan posyandu balita

16

18. Penanggung jawab Program Promosi Kesehatan 19. Menghimbun data profil dengan cara pengumpulan data di setiap PJ Program dan pembuatan profil kesehatan.

III.3 Capaian 12 Indikator Program Indonesia Sehat di UPTD Puskesmas Kecamatan Pontianak Kota Tahun 2018 1. KELUARGA MENGIKUTI PROGRAM KELUARGA BERENCANA (KB)

Gambar 1.1 Program KB

KB 44% 56%

YA

TIDAK

Dari gambar diatas, dapat dilihat bahwa dari jumlah penduduk pada tahun 2018 terdapat 747 keluarga (56%) yang mengikuti program KB dengan berbagai metode KB yang digunakan, dari mulai KB suntik, KB pil, Implant, dan Spiral. Selain itu terdapat 587 keluarga (44%) yang tidak mengikuti program KB dengan alasan masih ingin mempunyai anak (Jumlah anak masih kurang dari 2), sudah menopouse, dan Janda. Dari hasil diatas dapat diketahui bahwa jumlah cakupan program KB sebesar 56%.

17

2. IBU

YANG

MELAKUKAN

PERSALINAN

DI

FASILITAS

KESEHATAN Gambar 1.2 Persalinan di fasilitas kesehatan

BERSALIN DI FASKES 11% YA 89%

TIDAK

Dari gambar diatas, dapat dilihat bahwa terdapat 40 ibu (89%) yang melakukan persalinan di fasilitas kesehatan, dan masih ada 5 orang ibu (11%) yang melakukan persalinan tidak di fasilitas kesehatan (dukun). Untuk itu masih sangat perlu dilakukan konseling kepada ibu-ibu hamil tentang bahaya yang mungkin terjadi apabila tidak bersalin di fasilitas kesehatan. Dari hasil diatas dapat diketahui bahwa jumlah cakupan dari ibu yang melakukan persalinan di fasilitas kesehatan sebesar 85,71%. 3. BAYI YANG MENDAPATKAN IMUNISASI DASAR LENGKAP Gambar 1.3 Imunisasi Dasar Lengkap

IMUNISASI DASAR LENGKAP 7%

YA 93%

18

TIDAK

Dari gambar diatas dapat dilihat bahwa dari total 42 bayi di wilayah kerja UPTD Puskesmas Kecamatan Pontianak Kota terdapat sebanyak 39 bayi (93%) yang mendapat imunisasi dasar lengkap, dan terdapat 3 bayi (7%) yang tidak mendapatkan imunisasi dasar lengkap. Dari hasil tersebut dapat diketahui bahwa jumlah cakupan bayi yang mendapat imunisasi dasar lengkap selama tahun 2018 sebesar 90,48%.

4. BAYI YANG MENDAPATKAN AIR SUSU IBU (ASI) EKSKLUSIF Gambar 1.4 ASI Eksklusif

ASI EKSKLUSIF 26% YA 74%

TIDAK

Dari gambar diatas dapat dilihat bahwa terdapat 45 bayi (74%) yang mendapatkan ASI Eksklusif dan 16 bayi (26%) yang tidak mendapatkan ASI secara Eksklusif. Dari hasil tersebut dapat diketahui bahwa jumlah cakupan bayi yang mendapat ASI secara Eksklusif sebesar 88,89%.

19

5. BALITA MENDAPATKAN PEMANTAUAN TUMBUH KEMBANG Gambar 1.5 Pemantauan Tumbuh Kembang

PEMANTAUAN TUMBANG 14% YA TIDAK

86%

Dari gambar diatas dapat dilihat bahwa terdapat 228 balita (86%) yang telah dipantau tumbuh kembangnya, dan masih terdapat 36 balita (14%) yang belum mendapatkan pemantauan tumbuh kembang. Dari hal tersebut dapat diketahui bahwa jumlah cakupan pemantauan tumbuh kembang pada balita di UPTD Puskesmas Kecamatan Pontianak Kota sebesar 97,98%. 6. PENDERITA

TUBERKULOSIS

PARU

MENDAPATKAN

PENGOBATAN Gambar 1.6 Penderita TB Mendapat Pengobatan

TB MENDAPATKAN PENGOBATAN 39% YA

61%

TIDAK

Dari gambar diatas dapat dilihat bahwa terdapat 27 orang (27%) penderita TB yang telah mendapatkan pengobatan sesuai dengan standar, sedangkan masih terdapat 43 orang (61%) penderita TB yang belum mendapatkan pengobatan sesuai dengan standar. Hal ini dikarenakan masih banyaknya

20

anggapan yang salah dari penderita yang menganggap bahwa penyakit TB adalah suatu hal yang memalukan dan pengobatan yang dilakukan membutuhkan proses yang cukup lama serta menimbulkan efek yang tidak nyaman, untuk itu masih sangat perlu dilakukan sosialisasi kepada penderita TB terkait presepsi yang salah tersebut. Jumlah cakupan dari pengobatan penderita TB yang sesuai standar pada tahun 2018 hanya sebesar 32,00%.

7. PENDERITA HIPERTENSI MELAKUKAN PENGOBATAN SECARA TERATUR Gambar 1.7 Penderita Hipertensi yang Berobat Teratur

PENDERITA HIPERTENSI BEROBAT 36% YA 64%

TIDAK

Dari gambar diatas dapat dilihat bahwa terdapat 250 orang (36%) penderita hipertensi yang melakukan pengobatan secara teratur, dan masih terdapat sebanyak 438 orang (64%) penderita hipertensi yang tidak melakukan pengobatan secara teratur. Hal ini disebabkan karena penderita hipertensi yang menganggap bahwa ketika tidak ada keluhan yang dirasakan maka berarti tekanan darah sedang stabil. Untuk itu masih sangat perlu dilakukan penyuluhan kepada penderita hipertensi tentang bahaya penyakit hipertensi apabila tidak dikontrol secara teratur. Jumlah cakupan untuk penderita hipertensi yang melakukan pengobatan secara teratur masih sangat rendah yaitu sebesar 43,55%.

21

8. PENDERITA GANGGUAN JIWA MENDAPATKAN PENGOBATAN DAN TIDAK TERLANTAR Gambar 1.8 Penderita Gangguan Jiwa Mendapat Pengobatan

PENDERITA GANGGUAN JIWA DIOBATI 44% 56%

YA TIDAK

Dari gambar diatas dapat dilihat bahwa terdapat 18 orang (44%) penderita gangguan jiwa yang mendapatkan pengobatan dan tidak terlantas, namun masih ada sebanyak 23 orang (56%) penderita gangguan jiwa yang belum mendapatkan pengobatan. Hal ini disebabkan karena masih kurangnya kesadaran anggota keluarga untuk melaporkan ke fasilitas kesehatan bahwa terdapat anggota keluarganya yang menderita gangguan jiwa karena dianggap sebagai aib. Maka masih sangat perlu untuk dilakukan edukasi kepada seluruh masyarakat tentang keperdulian terhadap penderita gangguan jiwa. Jumlah cakupan untuk penderita gangguan jiwa yang mendapatkan pengobatan hanya sebesar 36,33%.

22

9. ANGGOTA KELUARGA TIDAK ADA YANG MEROKOK Gambar 1.9 Merokok

MEROKOK

47% 53%

YA TIDAK

Dari gambar diatas dapat dilihat bahwa terdapat 1006 orang (53%) yang merokok, dan 907 orang (47%) yang tidak merokok. Masih kurangnya kesadaran bahwa merokok sangat berpengaruh tidak baik bagi kesehatan adalah penyebab utama masih tingginya angka merokok. Jumlah cakupan anggota keluarga yang tidak merokok di wilayah kerja UPTD Puskesmas Kecamatan Pontianak Kota Tahun 2018 sebesar 55,25%. 10. KELUARGA SUDAH MENJADI ANGGOTA JAMINAN KESEHATAN Gambar 1.10 Jaminan Kesehatan Nasional (JKN)

KEPESERTAAN JKN

44% 56%

YA TIDAK

Dari gambar diatas dapat dilihat bahwa terdapat 1071 keluarga (56%) yang telah menjadi anggota jaminan kesehatan nasional (JKN) dan masih

23

terdapat 535 keluarga (44%) yang belum menjadi anggota jaminan kesehatan. Sehingga jumlah cakupan keluarga yang menjadi anggota jaminan kesehatan sebesar 61,51%.

11. KELUARGA MEMPUNYAI AKSES AIR BERSIH Gambar 1.11 Akses Air Bersih 2%

AKSES AIR BERSIH YA

TIDAK 98%

Dari gambar diatas dapat dilihat bahwa terdapat 1875 keluarga (98%) yang telah memiliki akses air bersih dan masih terdapat 31 keluarga yang belum memiliki akses air bersih. Jumlah cakupan keluarga yang memiliki akses air bersih sebesar 98,51%. 12. KELUARGA MEMPUNYAI AKSES JAMBAN SEHAT Grafik 1.12 Akses Jamban Sehat

AKSES JAMBAN SEHAT 3%

YA 97%

TIDAK

Dari gambar diatas dapat dilihat bahwa terdapat 1864 kelurga (97%) yang mempunyai akses jamban sehat, dan terdapat 49 keluarga (3%) yang belum mempunyai akses jamban sehat. Jumlah cakupan keluarga yang mempunyai jamban sehat sebesar 96,67%.

24

BAB IV IDENTIFIKASI DAN PRIORITAS MASALAH

IV.1 Identifikasi Masalah Dan Prioritas Masalah 1. Identifikasi Masalah Berdasarkan hasil kerja magang yang yang sudah dilaksanakan oleh penulis selama berada di UPTD Puskesmas Kecamatan Pontianak Kota dan data yang diperoleh dari Analisis Program PIS-PK Tahun 2018, Analisis Program SMD (Survei Mawas Diri) dan Profil Kesehatan UPTD Puskesmas Kecamatan Pontianak Kota, maka masalah yang teridentifikasi pada Bagian Promosi Kesehatan adalah masih rendah nya angka pengobatan TB sesuai standar, masih rendah nya angka pengobatan Hipertensi secara teratur, Anggota keluarga merokok didalam rumah, dan Penderita gangguan jiwa di obati. Penentuan masalah ini juga telah di konsultasikan dengan Dosen Pembimbing Fakultas dan Pembimbing Lapangan.

2. Prioritas Masalah Masalah adalah kesenjangan antara harapan dengan kenyataan, antara hasil dengan target. Prioritas masalah adalah masalah yang dinilai paling utama oleh organisasi tersebut. Setelah dilakukan identifikasi masalah berdasarkan analisis situasi, cakupan pada Program PIS-PK bahwa yang menjadi prioritas masalah pada program tersebut adalah masih rendahnya angka pengobatan Hipertesi secara teratur di UPTD Puskesmas Kecamatan Pontianak Kota.

25

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

V.I Alternatif Penyelesaian Masalah Alternatif pemecahan masalah mengenai rendahnya pengobatan Hipertensi secara teratur di UPTD Puskesmas Kecamatan Pontianak Kota, ditentukan dengan menggunakan metode analisis SWOT (Strength, Weakness, Opportunity, Threat). Secara sederhana analisis SWOT dapat diartikan sebagai suatu kajian yang dilakukan terhadap suatu organisasi sedemikian rupa sehingga diperoleh keterangan yang akurat tentang berbagai faktor kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman yang dimiliki oleh organisasi (Azwar, 1996). Proses ini melibatkan identifikasi faktor internal dan eksternal yang mendukung dan tidak mendukung dalam pencapaian tujuan. A.

B.

C.

Kekuatan/Strength 1.

Adanya keinginan untuk memberikan penyuluhan tentang PTM.

2.

Jumlah staff dan tenaga kesehatan yang banyak/mencukupi.

3.

Dana yang tersedia untuk kegiatan program penyuluhan PTM.

4.

Struktur dan tupoksi yang jelas

Kelemahan/Weakness 1.

Kurangnya koordinasi dengan petugas pemegang program lain

2.

Kurangnya keikutsertaan masyarakat dalam penyuluhan PTM

3.

Kurangnya pelatihan tenaga penyuluh PTM.

Peluang/Opportunity 1.

Komitmen penanggungjawab PTM di UPTD Puskesmas Kecamatan Pontianak Kota dalam meningkatkan pelayanan PTM di dalam maupun di lapangan.

2.

Dana dari Pemerintah (APBD/DAK).

26

D.

Ancaman/Threat 1.

Berubahnya struktur organisasi sehingga program PTM yang sudah direncanakan berubah.

2. Perputaran/pindah tugas tenaga kesehatan 3. Tenaga yang akan pensiun Dari hasil analisis SWOT tersebut dapat dirumuskan alternatif pemecahan masalah, sebagai berikut: Strategi S-O: -

Meningkatkan komitmen penanggungjawab PTM di UPTD Puskesmas

Kecamatan Pontianak Kota dalam memberikan penyuluhan tentang PTM. Strategi W-O: -

Mengoptimalkan dana kesehatan yang ada untuk memberikan pelatihan

kepada tenaga penyuluh PTM dan kader kesehatan di wilayah bina UPTD Puskesmas Kecamatan Pontianak Kota. Strategi S-T: -

Memanfaatkan tenaga penyuluh PTM, kader kesehatan seoptimal

mungkin. Strategi W – T : -

Mengusulkan adanya pelatihan bagi tenaga penyuluh PTM dan kader

kesehatan yang disesuaikan dengan perkembangan situasi.

27

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

VI.1 Kesimpulan Promosi Kesehatan adalah kombinasi berbagai dukungan menyangkut pendidikan, organisasi, kebijakan dan peraturan perundangan untuk perubahan lingkungan dan perilaku yang menguntungkan kesehatan. Upaya Promosi Kesehatan dalam melaksanakan pemberdayaan kepada masyarakat untuk mencegah penyakit dan meningkatkan kesehatan di setiap individu, keluarga serta lingkungan secara mandiri untuk melakukan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat.Gambaran pelaksanaan program promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat

untuk

meningkatkan

derajat

kesehatannya

sehingga

dapat

mengidentifikasi masalah kesehatannya, mencarikan solusi serta menjalankan perilaku hidup bersih dan sehat sehingga derajat kesehatannya semakin meningkat. Upaya solusi yang diberikan terkait permasalahan yang diidentifikasi pada unit kerja antara lain adalah: 1. Melakukan penyuluhan tentang PHBS di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Kec. Pontianak Kota 2. Melakukan screening PTM melalui Program PIS-PK 3. Melakukan Intervensi Program PIS-PK ke setiap KK yang bermasalah 4. Mengadakan senam jantung sehat setiap hari sabtu dan setelah itu memberikan penyuluhan tentang TOGA 5. Mengadakan kursus Screening PTM untuk kader kesehatan. Kader diharapkan dapat bekerjasama dengan Puskesmas dan bersedia menjadi motivator untuk masyarakat yang menderita PTM.

28

VI.2 Saran Melalui laporan ini penulis memberi saran yang sekiranya dapat bermanfaat bagi UPTD Puskesmas Kecamatan Pontianak Kota dalam menanggulangi masalah Hipertensi yang ada di UPTD Puskesmas Kecamatan Pontianak Kota, yaitu: - Meningkatkan komitmen UPTD Puskesmas Kecamatan Pontianak Kota dalam memberikan pelayanan PTM seoptimal mungkin kepada masyarakat. - Mengoptimalkan dana kesehatan yang ada untuk memberikan pelatihan PTM kepada tenaga kesehatan serta kader kesehatan di UPTD Puskesmas Kecamatan Pontianak Kota dalam penanganan kasus PTM. - Memanfaatkan tenaga kesehatan terutama penyuluh PTM seoptimal mungkin. - Melakukan Screening PTM secara berkala di setiap wilayah kerja.

29

DAFTAR PUSTAKA

Azrul Azwar, 1996. Pengantar Administrasi Kesehatan. Jakarta: Binarupa Aksara Kemenkes RI. Profil Kesehatan Indonesia tahun 2017. Jakarta : Kemenkes RI; 2017. (Diakses tanggal 10 Maret 2018) http://www.pusdatin.kemkes.go.id/resources/download/pusdatin/profilkesehatan-indonesia/Data-dan-Informasi_Profil-Kesehatan-Indonesia2017.pdf Profil Dinkes Kota Pontianak. 2017. Profil Dinas Kesehatan Kota Pontianak 2017. Pontianak: Dinas Kesehatan Kota Pontianak Provinsi Kalimantan Barat. Profil Kesehatan UPTD Puskesmas Kecamatan Pontianak Kota. 2018. Laporan Analisis Data PIS-PK Tahun 2017-2018. Kota Pontianak. Kalimantan Barat

30

Related Documents

Laporan Magang
June 2020 37
Kiki
November 2019 26
Kiki
November 2019 27
Kiki
December 2019 29
~kiki~
November 2019 21

More Documents from ""