LAPORAN PRAKTIKUM SISTEM KEMUDI, REM DAN SUSPENSI “ REM TROMOL ”
Hari/Tanggal
: Senin, 02 April 2018
Dosen Pembimbing : Dr. Tawardjono Usman, M.Pd. Yosep Efendi, M.Pd.
Disusun oleh: 1. 2. 3. 4. 5.
Ahmat Prabowo Yoni Adi Candra Nyana Pintaka Patrick Fajarai Adendha Fatah Rais
(16504241040) (16504241036) (16504241032) (16504241024) (16504241021)
PENDIDIKAMN TEKNIK OTOMOTIF FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2018
I.
Kompetensi 1. Membongkar dan memasang rem tromol dengan prosedur yang benar. 2. Menganalisa kondisi benda kerja yang dugunakan untuk praktikum.
II.
Sub Kompetensi Setelah selesai praktikum mahasiwa dapat : 1. Mengidentifikasi komponen-komponen rem tromol dan fungsinya. 2. Menyebutkan tipe rem tromol yang dipraktikan dan menjelasakan cara kerjanya. 3. Membongkar dan memasang kembali unit rem tromol pada kendaraan dengan prosedur yang benar. 4. Memeriksa, mengukur dan menganalisa kerusakan yang terjadi dan memberikan solusi berbaikan.
III.
Alat dan Bahan 1. Unit rem tromol pada kendaraan. 2. Alat-alat tangan/kunci yang diperlukan. 3. Jangka sorong
IV.
Keselamatan Kerja 1. Menggunakan alat sesuai denga fungsinya. 2. Bekrja dengan hati-hati dan teliti. 3. Jangan menekan pedal rem jika rem tromol dilepas. 4. Rem tangan jangan diaktifkan jika tromol roda belakang akan dilepas.
V.
Dasar Teori Rem berfungsi untuk mengurangi kecepatan/memperlambat laju kendaraan dan memungkinkan kendaraan dapat berhenti dengan aman. Sistem rem sangatlah penting bagi keselamatan suatu kendaraan dan bagi para pengemudi serta penumpangnya terutama ketika kendaraan sedang melaju. Di samping itu sistem rem sangat penting untuk menjaga keamanan mengemudi. Pada mobil biasanya terdapat dua sistem rem yakni rem hidraulis dan rem kabel. Pada sistem rem hidraulis ini mempunyai syarat agar rem dapat bekerja dengan baik, salah satunya adalah di dalam
sistem rem hidraulis tidak boleh terdapat udara, ataupun tidak boleh ada kebocoran minyak rem di dalam sistem rem tersebut. Prinsip Kerja Rem Mesin mengubah energi panas menjadi energi kinetik (eneri gerak) untuk menggerakkan kendaraan. Sebaliknya, rem mengubah energi kinetik kembali menjadi energi panas untuk menghentikan kendaraan. Umumnya, rem bekerja disebabkan oleh adanya sistem gabungan penekanan melawan sistem gerak putar. Efek pengereman (braking effect) diperoleh dari adanya gesekan yang ditimbulkan antara dua objek.
Macam –Macam Rem 1. Rem Cakram Rem cakram (disc brake) pada dasarnya terdiri dari cakram yang terbuat dari besi tuang (disc rotor) yang berputar dengan roda dan bahan gesek (dalam hal ini disc pad) yang mendorong da menjepit cakram. Daya pengereman dihasilkan oleh adanya gesekan antara disc pad dan cakram.
2. Rem Tromol Rem tromol adalah salah satu konstruksi rem yang cara pengereman kendaraan dengan menggunakan tromol rem (brake drum), sepatu rem (brake shoe), dan silider roda (wheel cylinder). Pada rem tipe tromol, kekuatan tenaga pengereman diperoleh dari sepatu rem yang diam menekan permukaan tromol bagian dalam yang berputar bersama-sama dengan roda. Karena “self energizing action” ditimbulkan oleh teanga putar tromol dan tenaga pengereman yang besar diakibatkan usaha pedal yang kecil.
Macam-macam rem tromol : a. Tipe leading dan tipe trailing Pada tipe ini terdapat satu wheel silinder dengan dua piston yang akan mendorong bagian tas dari tromol rem..Sepatu bagian kiri disebut leading shoe dan sepatu kanan disebut trailing shoe. Leading shoe lebih cepat aus dari pada trailing shoe.
Tipe ini digunakan pada rem belakang kendaraan penumpang dan kendaraan jenis komersil.
b. Tipe Two Leading Tipe two leading shoe dibagi menjadi 2 : Tipe single action dan double action. Tipe single action two leading shoe mempunyai dua silinder roda yang masingmasing mempunyai satu piston pada tiap sisinya.
Tipe ini digunakan pada rem depan kendaraan penumpang dan niaga. Tipe double action two leading mempunyai dua silinder roda, dan pada setiap sisinya terdapat dua torak. c. Tipe Uni-Servo Tipe uniservo mempunyai silinder roda tunggal dengan satu piston saja, dan penyetelannya berhubungan dengan sepatunya.
d. Tipe Duo Servo Tipe ini merupakan versi penyempurnaan uni-servo yang mempunyai dua piston pada setiap silinder rodanya. Selama silinder roda menekan sepatu rem selama bekerja, maka tipe ini mempunyai gaya pengereman yang tinggi terhadap tromol tanpa terpengaruh oleh gerak putaran roda.
VI.
Langkah Kerja 1. Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan. 2. Mengendorkan baut roda (hanya dikendorkan sedikit saja, tidak sampai lepas). Dongkrak mobil dan pasang jack stand pada bagian yang aman di dekat roda yang akan dilepas. 3. Melepaskan roda dan tromolnya. Gunakan alat bantuan dengan baut untuk melepas tromol, jika perlu! 4. Membersihkan debu dan tromolnya yang ada dengan udara tekan dan majun. 5. Melepaskan sepatu rem dengan melepas penguncinya terlebih dahulu. Jangan membongkar silinder roda, jika tidak bocor, macet atau korosi. 6. Melakukan pemeriksaan terhadap sepatu rem, tromol, kondisi karet penutup debu wheel silinder, kebocoran wheel silinder dan keausan/kerusakan gigi penyetel dan alurnya. 7. Mendiskusikan mengenai komponen, kemungkinan penyebab kerusakan, kemungkinan perbaikan serta kemungkinan akibat jika kerusakan dibiarkan. 8. Melakukan pemasangan kembali komponen-komponen yang dibongkar secra efektif dan efisien. 9. Mengembalikan alat dan bahan serta membersihkan tempat praktikum.
VII.
Data Praktikum 1. Pemeriksaan No
Uraian
Pemeriksaan/Hasil Pengukuran
1
Kondisi kampas
Tidak rata, terdapat banyak goresan
2
Kondisi tromol
Terdapat korosi, permukaan agak bergelombang
3
Kondisi pegas
Agak renggang (masih dapat digunakan)
4
Kondisi mekanisme penyetel
Masih bagus, dipasang pada bagian kampas
manual
agak kocak
5
Kondisi mekanisme penyetel otomatis
6
Kampas rem sisi kiri/depan
4,84 mm
bagian ban kiri-belakang 7
Kampas rem sisi kanan/belakang
5,16 mm
bagian ban kiri-belakang 8
Keovalan tromol
228,65 – 228,55 = 0,10 mm
VIII. Pembahasan 1. Membongkar dan Memasang Rem Tromol Cara membongkar rem tromol : a. Mengangkat mobil menggunakan car lift atau dongkrak. b. Melepaskan roda (Kiri-belakang).
c. Membuka tromol rem. Tromol dapat dilepas dengan cara memasangkan baut pada lubang – lubang ulir yang tersedia (pada tromol) untuk pelepasan, kemudian memutar baut secara bergantian setiap satu putaran kedalam sampai tromol terlepas.
d. Melepas kanvas rem dengan cara :
Melepas pengunci kanvas rem
Melepas pegas pembalik
Melepas pegas penyetel rem
Melepas kabel handrem dan tuas handrem.
Melepas penahan sepatu, sehingga sepatu rem/kanvas dapat terlepas.
Cara merakit rem tromol : a. Memberi vet/grease pada permukaan backing plate yang bersinggungan dengan sepatu rem. b. Memasangkan spatu rem dan kanvas rem pada backing plate. c. Memasang pegas penahan sepatu rem, pen dan dua buah mangkuk untuk mengikat sepatu rem dengan backing plate supaya posisi pemasangan sepatu rem tidak berubah. d. Memasang tuas hand rem dan kabel handrem pada sepatu rem. e. Memasang pegas penyetel rem sekaligus penyetelnya. f. Memasang pegas pengembali sepatu rem. g. Memasang tromol rem.
h. Menyetel jarak kanvas rem dngan tromol, dengan cara :Penyetelan dilakukan dengan cara memutar mur penyetel melalui lubang kecil yang terdapat pada backing plate. Kemudian mengembangkan sepatu rem dengan memutar mur penyetel sampai kira – kira kanvas rem bersinggungan dengan tromol rem. Untuk mengetahui kanvas rem telah bersinggungan dengan tromol yaitu dengan cara memutar tromol rem, bila putaran tromol agak serat maka penyetelan sudah cukup.
2. Pemeriksaan dan Pengukuran Komponen Rem Tromol Setelah rem tromol dibongkar, kemudian komponen rem tromol dilakukan pemeriksaan dan pengukuran untuk menentukan kondisi rem tromol tersebut. Dari hasil pemeriksaan dapat diketahui bahwa kondisi kampas rem sudah tidak rata dan terdapat banyak goresan. Kondisi tromol juga tidak rata/bergelombang dan sudah terdapat korosi. Kondisi kampas rem dan tromol yang tidak rata diakibatkan karena kampas rem bergesekan dengan tromol. Untuk kondisi pegasnya sudah renggang dan sebaiknya harus diganti, supaya kerja rem menjadi maksimal. Untuk hasil pengukurannya didapatkan hasil : a. Pengukuran ketebalan kampas rem Untuk ketebalan rata-rata kampas rem sisi kiri-belakang : 5,0 mm. Untuk standar minimum ketebalannya yaitu : 4,0 mm. Jadi kondisi kampas rem masih bagus/dalam batas spesifikasi dan tidak perlu adanya penggantian. b. Pengukuran diameter tromol Hasil pengukuran diameter tromol didapatkan hasil 228,55 mm. Untuk diameter maksimal/spesifikasi diameter tromol yaitu 230,6 mm. Jadi kondisi tromol masih baik, karena diameter tromol masih dalam batas spesifikasi dan tidak perlu adanya penggantian. Untuk keovalan tromol didapatkna hasil : 228,65 – 228,55 mm = 0,10 mm.
3. Komponen-Kompenen Rem Tromol
Komponen-komponen rem tromol terdiri dari : 1. Tromol (brake drum) Tromol rem berputar bersamaan dengan putaran roda, dan akan bergesekan dengan kanvas pada sepatu rem untuk menghasilkan gaya pengereman.
2. Backing plate Backing plate adalah landasan untuk penempatan wheel cylinder dankampas rem.
3. Wheel cylinder Wheel sylinder adalah komponen rem tromol yang berguna sebagai ruang gerak piston rem dalam melakukan penekan terhadap kampas rem. Wheel cylinder ini berisi minyak rem yang berguna untuk melakukan penekanan terhadap piston rem.
4. Piston rem Piston rem adalah komponen dalam wheel cylinder yang menerima tekanan dari minyak rem untuk diteruskan menekan kampas rem guna melakukan pengereman.
5. Sepatu Rem dan Kanvas Rem (Brake shoe and lining) Brake shoes berfungsi sebagai tempat kanvas yang nantinya bersama sama dengan tromol rem menghasilkan gaya pengereman melelaui geskean yang
dibuat oleh keduanya.Kampas rem adalah komponen rem yang melakukan gesekan terhadap tromol rem guna mengurangi kecepatan putaran dari tromol rem.
6. Penyetel rem Penyetel rem adalah komponen rem yang berguna mengatur jarak antara tromol dengan kampas rem. 7. Tension spring Tension spring adalah pegas yang berguna untuk merapatkan kampas rem depan dan belakang agar tidak bergesekan dengan tromol terus menerus setelah pengereman dihentikan. 8. Spring retainer Spring retainer adalah komponen rem yang berguna mengkaitkan kampas rem ke backing plate.
4. Cara Kerja Rem Tromol Rem tromol yang kami praktikan adalah jenis leading and trilling. Untuk cara kerjanya yaitu : a. Sebelum rem bekerja. Pada saat tuas rem belum di tarik / di injak maka rem belum bekerja. Di antara tromol dan kanvas rem masih ada celah dan tidak bersinggungan. Per pengembali kanvas masih belum meregang.
b. Rem Bekerja Ketika pedal dinjak maka gaya hydraulic dari master silinder akan disalurkan melaui pipa, selang dan melewati proportioning valve dan tekanan akan sampai ke masing-masing rem di roda belakang. Tekanan hydraulic tadi akan membuat piston di dalam wheel cylinder bergerak ke arah luar, gerakan piston tersebut selanjutnya
akan menekan kampas untuk terbuka melebar sehingga bergesekkan dengan mangkuk/rumah teromol yang ikut berputar bersama roda. penekanan pada kanvas rem dengan tromol kuat sehingga dengan adanya gaya gesekan yang kuat akan mampu menghentikan putaran tromol. Per pengembali juga meregang maksimal. Gesekkan tersebut itulah yang akhirnya membuat mobil dapat berhenti.
c. Pelepasan Rem Saat pelepasan rem adalah dimana tuas dilepas dan kembali pada posisi semula. Per pengembali kanvas bekerja untuk mengembalikan kedudukan kanvas seperti pada saat belum bekerja. Gesekan antara kanvas dan tromol tidak ada.
5. Cara Kerja Rem Tangan/Parkir Mekanisme kerja pada rem parkir pada dasarnya untuk tipe rem parkir belakang dan tipe center brake. Tuas rem parkir ditempatkan berdekatan dengan tempat duduk pengemudi. Dengan menarik tuas rem parkir, maka rem akan bekerja melalui kabel yang dihubungkan dengan tuas. Tuas rem parkir dilengkapi dengan ratchet untuk mengatur tuas rem pad posisi pengetesan. Pada beberapa tuas rem parkir mur penyetelnya dekat denga tuas rem, dengan demikian penyetelan jarak tuas dapat dengan mudah disetel. Kabel rem parkir memindahkan gerakan tuas ke tromol rem sub-assembly. Pada rem parkir roda belakang, dibagian tengah kabel diberi equalizer untuk menyamakan daya kerjanya tuas pada kedua roda-roda
Cara kerja rem parkir yaitu : Tongkat rem tangan ditarik dan gaya tarik diteruskan ke tuas penghubung penyeimbang > kawat rem > sepatu rem > Roda blokir macet ( terjadi pengereman )
IX.
Kesimpulan Dari hasil praktikum dapat disimpulkan bahwa : 1. Mahasiswa dapat membongkar dan merakit rem tromol dengan benar. Dalam melakukan pembongkaran harus dilakukan secara urut supaya dalam perakitannya bisa dilakukan dengan mudah dan tidak merusak komponen rem tromol. 2. Dari hasil pemeriksaan dan pengukuran komponen rem tromol, dapat diketahui bahwa kondisi kampas rem masih bisa digunakan karena ketebalan kampas rem masih dalam batas spesifikasi, akan tetapi kondisi komponen lain, seperti pegas perlu adanya penggantian. 3. Rem tromol yang kami praktikan adalah tipe leading and trilling. Rem tromol bekerja pada saat
piston menekan kampas untuk terbuka melebar sehingga
bergesekkan dengan mangkuk/rumah teromol yang ikut berputar bersama roda. penekanan pada kanvas rem dengan tromol kuat sehingga dengan adanya gaya gesekan yang kuat akan mampu menghentikan putaran tromol. Gesekkan tersebut itulah yang akhirnya membuat mobil dapat berhenti. 4. Dari hasil pembongkaran yang kami lakukan, perlu dilakukan pembersihan pada komponen rem. Dikarenakan komponen-komponen rem tersebut sudah sangat kotor, bahkan sampai menghitam.
Daftar Pustaka : 1. https://id.pdfcoke.com/document/342694828/Laporan-KRS-Rem-Tromol 2. http://www.otospeedcar.com/2018/02/fungsi-komponen-rem-tromol-mobil.html 3. http://putrarrama84.blogspot.co.id/2016/02/pengukuran.html 4. https://www.teknik-otomotif.com/2017/05/cara-kerja-rem-tromol-dan-tipe-tiperem.html 5. https://www.autoexpose.org/2017/12/komponen-rem-tromol-mobil.html 6. http://www.karimunestilo.com/2016/komponen-cara-kerja-rem-tromol-mobil/ 7. https://www.teknik-otomotif.com/2017/09/fungsi-sistem-rem-brake-systempada.html