Laporan Kegiatan Praktikum.docx

  • Uploaded by: Daru Jagad
  • 0
  • 0
  • December 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Laporan Kegiatan Praktikum.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 896
  • Pages: 4
KELOMPOK 5

LAPORAN KEGIATAN PRAKTIKUM ZAT BERBAHAYA PADA MIE INSTAN SMPN 1 TANJUNG SELOR 16 Agustus 2017

Ketua

: Daru Jagad Nugroho

Anggota

: Queenly Young Tiara Nur Fadillah Devi Wulandari Muhammad Fikri Ramadhan Arivo

LAPORAN KEGIATAN PRAKTIKUM ZAT BERBAHAYA DALAM MIE INSTAN KELOMPOK 5 SMPN 1 Tanjung Selor, Kalimantan Utara

I.

TUJUAN

Untuk mengetahui apa perbedaan antara mie yang aman dan mie yang berbahaya

II.

KAJIAN TEORI

Mie instan adalah mie yang sudah dimasak terlebih dahulu dan dicampur dengan minyak, dan bisa dipersiapkan untuk dikonsumsi hanya dengan menambahkan air panas dan bumbu - bumbu yang sudah ada dalam paketnya. Mie instan diciptakan oleh Momofuku Ando pada 1958, yang kemudian mendirikan perusahaan Nissin dan memproduksi produk mie instan pertama di dunia Chicken Ramen (ramen adalah sejenis mie Jepang) rasa ayam. Peristiwa penting lainnya terjadi pada 1971 ketika Nissin memperkenalkan mie dalam gelas bermerek Cup Noodle. Kemasan mie adalah wadah styrofoam tahan air yang bisa digunakan untuk memasak mie tersebut. Inovasi berikutnya termasuk menambahkan sayuran kering ke gelas, melengkapi hidangan mie tersebut. Menurut sebuah survei di Jepang pada tahun 2000, mie instan adalah ciptaan terbaik Jepang abad ke-20, (Karaoke di urutan kedua dan CD hanya di urutan ketiga). Hingga 2002, setidaknya ada 55 juta porsi mie instan dikonsumsi setiap tahunnya di seluruh dunia. Mie instan di Indonesia pertama kali diperkenalkan oleh PT Lima Satu Sankyu yang berdiri pada bulan April 1968. Pada 1977 perusahaan ini merubah namanya menjadi PT Lima Satu Sankyu Indonesia yang lantas dirubah lagi menjadi PT Supermie Indonesia sesuai dengan merk dagang utamanya Supermie. Mie instan merupakan salah satu makanan terfavorit warga Indonesia. Bisa dipastikan hampir setiap orang telah mencicipi mie instan atau mempunyai persediaan mie instan di rumah. Bahkan tak jarang orang membawa mi instan saat ke luar negeri sebagai persediaan "makanan lokal" jika makanan di luar negeri tidak sesuai selera. Indomie adalah merek mie instan yang paling terkenal di Indonesia - saking terkenalnya, orang Indonesia memanggil mi einstan dengan sebutan "indomie" walaupun yang dikonsumsi tidak bermerek Indomie. Merek mie instan lainnya yang terkenal antara lain adalah Supermi, Sarimi, Salam Mie, Mi ABC, Gaga Mie, dan Mie Sedaap. Produsen yang mendominasi produksi mie instan di Indonesia adalah Indofood Sukses Makmur yang memproduksi Indomie, Supermi dan Sarimi. Saat ini, Indonesia adalah produsen mie instan terbesar di dunia. Dalam hal pemasaran, pada tahun 2005 Tiongkok menduduki tempat teratas, dengan 44,3 milyar bungkus, disusul dengan Indonesia dengan 12,4 milyar bungkus dan Jepang dengan 5,4 milyar bungkus. Namun Korea Selatan mengonsumsi mie instan terbanyak per kapita, dengan rata-rata 69 bungkus per tahun, diikuti oleh Indonesia dengan 55 bungkus, dan Jepang dengan 42 bungkus. Kalau kita mengkonsumsi mie instant, tubuh memerlukan dua hari untuk membersihkan lilin yang melapisi mie. Mengkonsumsi mie yang mengandung lilin apalagi dikemas dalam gabus menyebabkan tubuh beresiko terkena kanker. Llilin bukan saja melapisi gabus mie instant tersebut. Itu sebabnya mengapa mie instant tidak lengket satu sama lain ketika dimasak. Jika kita perhatikan

mie yang berwarna kuning yang sering dijual di Pasar, mie tersebut akan terlihat seperti berminyak. Lapisan minyak ini akan menghindari mie lengket satu sama lain. Selain itu mie instant juga mengandung stirena, menurut lembaga konsumen Taiwan di dalam laporan resminya yang diterbitkan pada September 1996, masalah pencernaan makanan oleh stirena sudah sangat meluas. Dari 39 sampel mie instant yang diteliti, dua sample mengandung stirena melebihi angka seribu ppm, lima sample lainnya mengandung antara 700-1000 ppm, dan 32 sampel lainnya mengandung kadar stirena 400-700 ppm. Menurut laporan tersebut, wabah gabus yang berisi mie instant akan larut dan meresap apabila air mendidih dituangkan kedalamnya. Laporan itu menambahkan, penggunaan stirena akan menyebabkan kerusakan hati, ginjal serta degupan jantung menjadi tidak teratur.Stirena telah diketahui sebagai salah satu 200 bahan kimia berbahaya menurut EPA Amerika yang berpotensi merusak kesehatan manusia. Menurut kajian analisis WHO, wadah gabus akan larut dan meresap kedalam makanan ketika mengembang terkena panas. III.

ALAT DAN BAHAN a. Air panas secukupnya b. Penjepit c. Mangkuk d. Macam – macam mie instan e. Piring f.

Garpu

g. Sarung Tangan Plastik

IV.

PROSEDUR/ CARA KERJA a. Siapkan bahan dan alat. b. Tuangkan air panas yang sudah disediakan ke dalam mangkuk c. Masukan mie kedalam mangkuk yang berisi air panas d. Biarkan beberapa menit, agar mie dapat mengembang e. Ber tanda pada piring dengan huruf A dan B f.

Tirirskan mie ke piring yang sudah disediakan

g. Untuk menguji mie, pakailah sarung tangan plastik h. Cobalah mencium aroma mie yang sudah dimasak

i.

Cobalah meraba mie dan tetukan teksturnya

j.

Jika kedua langkah tersebut sudah dilakukan simpanlah mie selama dua hari di ruangan bersuhu normal

k. Setelah melakukan percobaan tersebut, tuliskanlah hasilnya kedalam tabel dibawah.

V. NO

HASIL PENGAMATAN MEREK MIE

BAU/AROMA MIE

TEKSTUR MIE

Baunya seperti tepung terigu dan bau amis telur

Tidak kenyal Mudah putus

1.

INDOMIE

2.

JJANGJANGMEN Baunya seperti obat-obatan

VI.

Kenyal Mudah putus

HASIL MIE SETELAH DI TINGGAL SELAMA 2 HARI Mie mulai berjamur

Mie tahan untuk 2 hari dan tidak berjamur

PEMBAHASAN Pada kedua mie instan yang telah diberi tanda A dan B dimasak dengan air panas dan mulai mengembang/masak. Mie A terbukti tidak mengandung zat berbahaya, sedangkan Mie B terbukti mengandung zat berbahaya yaitu formalin. Zat formalin pada mie dapat membuat mie lebih tahan lama dan tidak berjamur, tetapi zat tersebut berbahaya jika dikonsumsi manusia. Bila dikonsumsi zat formalin bisa menyebabkan nausea/mual, merusak organ percernaan, diare, susah tidur, dan mengganggu proses pertumbuhan. Jadi, hati – hati saat memilih mie instant.

Related Documents

Laporan Kegiatan
May 2020 28
Laporan Kegiatan
June 2020 29
Laporan Kegiatan
June 2020 40

More Documents from "adesukaryadi"

Biologi.docx
December 2019 20
Tugas Bindo X Mipa.docx
December 2019 19
May 2020 13