Departemen Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin
2018
LAPORAN KASUS DISUSUN OLEH : Rizal Talalu Adeirma Suriyani Y. Pasau Azwar Indraputra
C014181031 C014172112 C11112302 1
IDENTITAS PASIEN Nama : Tn. S Tgl. Lahir : 11 November 1963 Alamat : Jl. Mon Emmy Saelan, Makassar Jenis Kelamin : Laki-laki No. RM : 157042 Agama : Islam Status : Menikah Tanggal/Jam masuk : 13 Februari 2019/20.00 WITA 2
ANAMNESIS • Keluhan Utama : Demam • Riwayat Penyakit Sekarang : Seorang pasien laki-laki usia 56 tahun datang dengan keluhan demam sejak 7 hari lalu. Demam dirasakan hilang timbul, memberat terutama saat malam hari. Demam tidak disertai kejang. Menurut pasien hari-hari pertama demam, suhu tidak terlalu tinggi namun semakin lama suhu semakin panas. Keluhan ini disertai sakit kepala yang terasa seperti diikat. Sakit kepala tidak berputar dan tidak dipengaruhi perubahan posisi. Tidak ada riwayat konsumsi obat anti nyeri sebelumnya. 3
ANAMNESIS Pasien alami nyeri perut terutama di daerah uluhati dan belum buang air besar (BAB) selama 2 hari terakhir. Sebelumnya siklus BAB lancar. BAB terakhir berwarna kuning, konsistensi padat keras, tidak berdarah, tidak berwarna hitam dan tidak berlendir serta tidak nyeri saat BAB. Pasien tidak mual dan tidak muntah. Pasien juga tidak batuk dan tidak sesak. Buang air kecil (BAK) kesan lancar, warna kuning, tidak ada nyeri saat berkemih. Pasien ada riwayat sering makan dipinggir jalan, namun tidak sampai menimbulkan keluhan. Ada konsumsi obat penurun demam, namun belum ada perbaikan. 4
ANAMNESIS • Riwayat Penyakit Dahulu : Riwayat hipertensi tidak ada, diabetes melitus tidak ada, riwayat konsumsi OAT tidak ada dan riwayat penyait lainnya tidak ada.
• Riwayat Penyakit Keluarga : - Tidak ada riwayat keluhan yang sama dalam keluarga. - Tidak ada riwayat penyakit lain dalam keluarga
• Riwayat Sosial :
- Pasien merokok - Pasien tidak konsumsi alkohol - Pekerjaan seorang wiraswasta - Kondisi lingkungan bersih
5
PEMERIKSAAN FISIS Deskripsi Umum Kesan awal : Sakit Sedang Gizi : Baik Kesadaran : Compos Mentis (E4M6V5)
Vital Sign BP : 110/80 mmHg HR : 89 x/Menit RR : 22 x/Menit S : 38 ⁰C Skala Nyeri : 3 NRS
6
PEMERIKSAAN FISIS Wajah
• Ekspresi normal, deformitas (-), simetris antara kiri dan kanan
Mata
THT
Leher
•Mata cekung (+) •Konjungtiva Anemis (-/-) • Sklera Ikterik (-/-) • Exoftalmus (-/-) • Palpebra edema (-) • Ptosis (-/-) • Pupil Isokor
•Deformitas (-/-) •Tophus (-/-) •Septum deviasi (-/-) •Faring tidak hiperemis •Lidah kotor dengan tepi hiperemis (+)
•Pembesaran KGB(-) •Pembesaran kel. Tiroid (-) •JVP R+2 cmH2O •Trakea di midline
7
PEMERIKSAAN FISIS THORAX Inspeksi •Normochest •Simetris kiri kanan saat statis maupun dinamis
Palpasi •Massa (-) •Nyeri tekan (-) •Vocal Fremitus simetris
Perkusi •Sonor pada kedua hemithorax •Batas paru hepar sesuai
Auskultasi
•Vesicular •Ronki (-/-) •Wheezing (-/-)
8
PEMERIKSAAN FISIS JANTUNG Inspeksi
Palpasi
Perkusi
Ictus cordis tidak Batas jantung dalam Thrill tidak teraba tampak batas normal
Auskultasi
Bunyi Jantung I/II regular,murmur (-)
9
PEMERIKSAAN FISIS ABDOMEN Inspeksi
•Datar, mengikuti gerak napas •Tidak ada scar dan tanda inflamasi
Palpasi
Perkusi
•Nyeri tekan (+) •Timpani •Defans muscular(-) •Shifting dullness (-) •Hepar dan lien •Undulasi (-) tidak teraba
Auskultasi
Peristaltik ada, kesan normal
10
PEMERIKSAAN FISIS EKSTREMITAS Inspeksi
•Tidak ada scar dan tanda inflamasi •Tidak edem •Tidak ada petekie
Palpasi
•Akral dingin (-) •CRT < 2 detik •Tidak Edem
11
PEMERIKSAAN PENUNJANG JENIS PEMERIKSAAN
HASIL
NILAI RUJUKAN
WBC
7,53
4 - 10 x 103/uL
DARAH RUTIN
RBC
3,81
4 - 6 x 106/uL
(13/02/2019)
HGB
12,2
12 - 16 g/dl
HCT
33,9
37 - 48 %
MCV
88,9
80 – 97 fl
MCH
32
26,5 – 33,5 pg
MCHC
36
31,5 - 35 g/dl
PLT
319
150-400x103/Ul
12
PEMERIKSAAN PENUNJANG
JENIS PEMERIKSAAN
WIDAL
(13/02/2019)
HASIL
NILAI RUJUKAN
S.Typhi O
1/320
Negatif
S.Typhi H
1/160
Negatif
S.Paratyphi HA
1/40
Negatif
S.Paratyphi HB
1/160
Negatif 13
DIAGNOSIS DEMAM TIFOID
Planning • Tes Widal 1 minnggu berikutnya
14
TATALAKSANA Non-Farmakologi : Tirah baring Jaga kesbersihan alat makan, pakaian dan tempat tidur. Diet makanan lunak atau makanan padat rendah serat
Farmakologi : IVFD NaCl 0,9% 20 tetes/menit Paracetamol 500 mg/8jam/Intravena Ranitidin 1 ampul/12 jam/intravena Ceftriaxone 3 gr/24 jam/intravena 15
Demam tifoid Demam tifoid (typhoid fever) merupakan penyakit sistemik yang mempunyai karakteristik demam, sakit perut dan dengan atau tanpa gangguan kesadaran, disebabkan oleh bakteri Salmonella typhi atau Salmonella paratyphi, berpotensial menyebabkan kematian. 17
Etiologi demam tifoid • • • •
S. typhi S. paratyphi A S.paratyphi B (S. Schotmuelleri) S. paratyphi C (S. Hirschfeldii) dari Genus Salmonella. 18
PATOFISIOLOGI
19
“
GEJALA KLINIS
GEJALA – Demam – Gangguan saluran pencernaa – Gangguan kesadaran
• • • • • • • •
TANDA Demam yang tinggi Typhoid tounge Rose spot Perut distensi disertai nyeri tekan Bradikardia relatif. Hepatosplenomegali Bila terjadi perforasi, tekanan darah sistolik menurun Anemia 20
“
PEMERIKASAAN PENUNJANG • Apusan darah tepi • Pemeriksaan bakteriologis dengan isolasi dan biakan kuman • Uji Serologis – Uji Widal – Uji TUBEX – Uji Typhidot • Pemeriksaan kuman secara molekuler
21
“
DIAGNOSIS BANDING • Demam tifoid pada anak, awal manisfestasi klinis bisa menyerupai penyakit gastroenteritis akut, bronkitis atau bronkopneumonia. • Demam tifoid perlu dibedakan dari diagnosis lainnya, antara lain, • Malaria • Sepsis • Tuberkulosis • Tularemia • Leptospirosis • Demam dengue • Ricketsiosis dan akut hepatitis. 22
TERAPI •
Non Farmakologis
•
Farmakologis
Demam > paracetamol
23
“
KOMPLIKASI DEMAM TIFOID
24
PENCEGAHAN
25
PROGNOSIS
.
26