ANALISIS IDE BISNIS JEJAMUAN
Dosen Pengampu: Yebi Yuriandala, ST., M. Eng.
Disusun Oleh: Maulida Chusnia Warda
17513057
Miftah Intan Kusuma
17513137
Pramadisa Dwi Amanda
17513144
Dyah Harum Kunthiyasari
17513148
PROGRAM STUDI TEKNIK LINGKUNGAN FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA YOGYAKARTA 2018
BAB I PENDAHULUAN
Jamu merupakan warisan budaya bangsa yang sudah digunakan secara turun menurun. Indonesia memiliki keunggulan dalam hal pengembangan jamu dengan 9.600 jenis tanaman obat yang dapat digunakan sebagai bahan dasar jamu. Selain itu, pemerintah juga sudah menggolongkan tanaman obat yang merupakan bahan baku pembuatan jamu ke dalam sepuluh komoditas potensial untuk dikembangkan. Dari sisi perekonomian, industri jamu telah berkontribusi sangat besar bagi pendapatan nasional, peningkatan kesejahteraan masyarakat dan penyediaan lapangan kerja. Bahan baku yang hampir sekitar 99% yang digunakan merupakan produk dalam negeri dinilai mampu membawa multiplier effect yang cukup signifikan dalam pertumbuhan perekonomian di Indonesia mulai dari sektor hulu (pertanian) hingga sektor hilir yang meliputi perindustrian dan perdagangan. Walaupun belum pernah dikaji mengenai persepsi masyarakat mengenai jamu, namun pada tahun 2008, masyarakat Indonesia tampak sudah jarang mengonsumsi jamu. Berbagai macam obat (farmasi maupun jamu impor) yang beredar tampak lebih berhasil dalam menarik minat masyarakat Indonesia untuk mengonsumsinya. Karena jamu merupakan produk warisan budaya bangsa dan berkontribusi besar bagi penciptaan tenaga kerja domestik, perlu diciptakan tradisi cinta terhadap produk asli Indonesia. Industri jamu merasa tertantang untuk melayani permintaan konsumen yang beraneka ragam. Dari sudut pandang masyarakat, persepsi mengenai jamu dinilai rendah. Pada sisi lain, perusahaan jamu mendapatkan tantangan untuk mengembangkan strategi khusus dalam peningkatan brand awareness masyarakat Indonesia terhadap produk jamu. Semua program yang dilakukan oleh pengusaha domestik, khususnya pengusaha jamu, tidak akan sukses tanpa dukungan dari masyarakat dan Pemerintah.
Model 9 building blocks pertama kali diperkenalkan oleh Alex Osterwalder dalam bukunya Business Model Generation. Business model adalah pendekatan rasional
tentang
bagaimana
sebuah
institusi
usaha
membuat
(create),
menyampaikan (deliver) dan mengambil atau menangkap (capture) sesuatu yang memiliki nilai (value). Business model adalah tentang bagaimana, bukan tentang apa. Benda (apa) yang sama bisa melahirkan peluang yang berbeda bila di create deliver dan capture dengan cara (bagaimana) yang berbeda.
BAB II POKOK BAHASAN
Analisa menggunakan 9 building blocks terdiri dari Customer segments, Value propositions, Channels, Customer relationships, Revenue streams, Key resources, Key activities, Key partnerships dan Cost structure. Analisa ini kami lakukan terhadap ide bisnis “Jejamuan” untuk merencanakan agar ide bisnis ini dapat diterima di pasar dan dapat bersaing. A. Customer Segments Dalam memilih konsumen mana yang ingin dicapai dan dilayani, produk jejamuan dapat dikonsumsi oleh semua kalangan dan semua usia. 1. Kalangan Menengah ke Bawah dan Kalangan Menengah ke Atas: Produk jejamuan merupakan produk dengan harga terjangkau dan merupakan jamu universal (beras kencur dan kunyit asem), sehingga dapat dibeli oleh semua kalangan. 2. Usia Anak-Anak hingga Lanjut Usia: Produk jejamuan memiliki khasiat yang banyak untuk kesehatan dan terbuat dari bahan tradisional serta tidak mengandung bahan pengawet, sehingga dapat dikonsumsi oleh semua usia. B. Value Propositions Value propositions merupakan nilai yang diberikan dan masalah/ kebutuhan yang dapat dipecahkan oleh produk jejamuan. Produk jejamuan memberikan: 1. Kehalalan: Pada produk jejamuan menggunakan bahan-bahan tradisional yang dijamin kehalalannya. Produk jejamuan juga menggunakan kehalalannya.
alat
dan
teknik
pembuatan
yang
dijamin
2. Rasa: Pada produk jejamuan memberikan nilai rasa yang nikmat dan fresh karena produk jejamuan dibuat sesuai pesanan, sehingga pada saat sampai di tangan konsumen masih dalam kondisi fresh. Produk jejamuan dapat mempertahankan rasanya dengan menyimpannya di dalam kulkas. 3. Kebersihan: Pada produk jejamuan dibuat secara home made dan sangat memperhatikan kebersihan dari jamu yang diproduksi. 4. Kesehatan: Produk jejamuan seperti jamu beras kencur dan kunyit asem memiliki khasiat untuk kesehatan. Pada jamu beras kencur dapat memberikan efek rasa segar dan bugar pada tubuh; mengurangi rasa pegal dan lelah; meredakan gejala masuk angin, batuk, sakit kepala, dan penyakit maag; serta memperlancar metabolisme tubuh. Pada jamu kunyit asem dapat meredakan nyeri saat menstruasi serta memperlancar siklus haid; menetralkan racun dalam tubuh; mengatasi infeksi; mencerahkan kulit; memperlambat penuaan; dan menghilangkan bau badan.
.