LAPORAN HASIL TERAPI MODALITAS RELAKSASI OTOT PROGRESIF 1. Waktu dan Tempat Terapi modalitas relaksasi otot progresif telah dilaksanakan pada: Hari/Tanggal
: Sabtu, 21 Oktober 2017
Waktu
: 15.00-16.00 WIB
Tempat
: Di halaman depan ruang bangau
2. Peserta a. Coners yang terdiri dari 6 orang, yaitu: Leader
: Dwi Purnama Sari
Co leader
: Adelia Pradita
Fasilitator
: Bekti istiani Merry Selviana Raytiah Mariani
Observer
: Resi Salsuda
b. Pasien yang terdiri dari 7 orang, yaitu: 1) Tn. H 2) Tn. Z 3) Tn. B 4) Tn. AP 5) Tn. P 6) Tn. AR 7) Tn. S
3. Evaluasi Kegiatan Evaluasi dilakukan pada saat proses terapi dilakukan khususnya tahap kerja untuk menilai kemampuan klien dalam melakukan terapi. Aspek yang dievaluasi adalah kemampuan klien sesuai dengan tujuan dari terapi modalitas. Pada terapi relaksasi otot progresif klien melakukan 15 gerakan secara beurutan. Setiap gerakan memiliki fungsi masing-masing dengan tujuan membangun emosi positif dari emosi negatif dan memperbaiki kemampuan untuk mengatasi stress dan mengurangi kecemasan. Selain itu, pada pasien dengan perilaku kekerasan denyut jantung
meningkat, setelah diberikan terapi relaksasi otot progresif denyut jantung akan menurun dan tubuh pasien akan menjadi lebih rileks. Berikut hasil evaluasi terapi modalitas relaksasi otot progresif sebagai berikut: No
Nama pasien
Melakukan gerakan terapi
Menyusun gambar sesuai
(Inisial)
relaksasi otot progresif
urutan gerakan terapi
Ya
Tidak
Ya
1
Tn. H
√
√
2
Tn. Z
√
√
3
Tn. B
√
√
4
Tn. AP
√
√
5
Tn. P
√
√
6
Tn. AR
√
√
7
Tn. S
√
√
Tidak
Kemampuan mengungkapkan perasaan No
Nama pasien (Inisial)
Sebelum senam
Setelah senam
1
Tn. H
√
√
2
Tn. Z
√
√
3
Tn. B
√
√
4
Tn. AP
√
√
5
Tn. P
√
√
6
Tn. AR
√
√
7
Tn. S
√
√
Keterangan: 1. Tn. H mampu melakukan gerakan terapi relaksasi otot progresif sesuai urutan dan mampu menyusun gambar setiap gerakan terapi sesuai dengan urutan. Tn. H mengatakan menjadi lebih rileks setelah melakukan terapi relaksasi otot progresif 2. Tn. Z mampu melakukan gerakan terapi relaksasi otot progresif sesuai urutan dan mampu menyusun gambar setiap gerakan terapi sesuai dengan urutan. Tn. Z mengatakan menjadi lebih tenang setelah melakukan terapi relaksasi otot progresif
3. Tn. B mampu melakukan gerakan terapi relaksasi otot progresif sesuai urutan namun memerlukan bantuan dari perawat untuk mengingat kembali gerakan tersebut dan mampu menyusun gambar setiap gerakan terapi sesuai dengan urutan. Tn. B mengatakan menjadi cukup rileks setelah melakukan terapi relaksasi otot progresif 4. Tn. AP mampu melakukan gerakan terapi relaksasi otot progresif sesuai urutan dan mampu menyusun gambar setiap gerakan terapi sesuai dengan urutan. Tn. AP mengatakan menjadi lebih rileks setelah melakukan terapi relaksasi otot progresif 5. Tn. P mampu melakukan gerakan terapi relaksasi otot progresif sesuai urutan namun dengan bantuan perawat dan mampu menyusun gambar setiap gerakan terapi sesuai dengan urutan. Tn. P mengatakan menjadi lebih rileks setelah melakukan terapi relaksasi otot progresif 6. Tn. AR mampu melakukan gerakan terapi relaksasi otot progresif sesuai urutan namun memerlukan bantuan dari perawat untuk mengingat kembali gerakan tersebut dan mampu menyusun gambar setiap gerakan terapi sesuai dengan urutan. Tn. AR mengatakan menjadi cukup tenang setelah melakukan terapi relaksasi otot progresif 7. Tn. S mampu melakukan gerakan terapi relaksasi otot progresif sesuai urutan dan mampu menyusun gambar setiap gerakan terapi sesuai dengan urutan. Tn. S mengatakan menjadi lebih rileks setelah melakukan terapi relaksasi otot progresif
4. Evaluasi Perawat Selama kegiatan terapi modalitas berlangsung leader mampu memimpin jalannya kegiatan secara terstruktur dan mengkoordinasi dengan baik, serta terapi modalitas berlangsung sesuai dengan kontrak waktu yang telah ditetapkan sebelumnya. Co-leader mampu membantu leader dalam mengkoordinir jalannya terapi modalitas. Fasilatator telah melaksanakan tugasnya dengan baik, fasilitator mampu memotivasi dan membimbing peserta dalam pelaksanaan terapi modalitas. Observer mendokumentasikan seluruh kegiatan dari awal sampai akhir kegiatan. 5. Evaluasi Lingkungan Terapi modalitas dilakukan di halaman depan ruangan Bangau. Posisi dibentuk persegi panjang, pasien duduk berhadapan menggunakan kursi. Ketika dilakukan kegiatan terapi modalitas, lingkungan cukup kondusif karena semua pasien
berada di dalam kamar masing-masing walaupun terdengar beberapa pasien yang ribut. 6. Dokumentasi 1. Mengepalkan tangan
2. Meluruskan tangan dan menarik telapak tangan ke arah tubuh
3. Menekuk tangan ke arah tubuh
4. Mengangkat bahu
5. Mengerutkan kening
6. Menutup mata dengan keras
7. Mengatupkan rahang
8. Memonyongkan bibir
9. Merileksasikan otot leher
10. Menarik dagu sampai menyentuh dada
11. Melatih otot punggung (membusungkan dada)
12. Melemaskan otot dada
13. Melatih otot perut
14. melatih otot kaki (marik punggung kaki ke arah tubuh)
15. melatih otot kaki
16. Pasien menyusun gambar sesuai dengan gerakan yang sudah dilakukan