LAPORAN FIELD LAB
KETERAMPILAN PEMBINAAN UKS : KESEHATAN JIWA, NAPZA (NARKOTIKA, PSIKOTROPIKA, DAN ZAT ADIKTIF) DAN GANGGUAN BELAJARDI PUSKESMAS WURYANTORO, WONOGIRI
KELOMPOK B5
Hafiidh Ilham Kharisma
G0016098
Hammam Hilman
G0016100
Ilyas Radhian
G0016110
Yeremia Suryo Pratama
G0016232
Hilya Syifa Hanina
G0016106
Iffah Fitriyah
G0016108
Ineke Intania
G0016112
Irene Jessica Pinars
G0016114
Isrotul Anisa
G0016116
Jessica Jurica O.
G0016120
Karissa Rahma A.
G0016124
Ken Zuraida M.
G0016126
PROGRAM STUDI S1 KEDOKTERAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2018
LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN KEGIATAN FIELD LAB KETERAMPILAN PEMBINAAN UKS : KESEHATAN JIWA, NAPZA (NARKOTIKA, PSIKOTROPIKA, DAN ZAT ADIKTIF) DAN GANGGUAN BELAJARDI PUSKESMAS WURYANTORO, WONOGIRI DisusunOleh
: KelompokB5
Angkatan
: 2016
Program Studi
: S-1 Kedokteran
Institusi
: FakultasKedokteranUniversitasSebelas Maret
TempatPelaksanaan
: Puskesmas Wuryantoro, Wonogiri
TanggalPelaksanaan
: Lapangan 1, 14 November 2018 Lapangan 2, 31November 2018 Lapangan 3, 05 Desember 2018
Laporan ini telahdisetujui dan disahkan di PuskesmasWuryantoro, Wonogiri Padatanggal 05 Desember 2018 oleh :
Kepala Puskesmas Wuryantoro,
Dosen Pembimbing Lapangan Fakultas Kedokteran UNS
Titik Setyaningsih, dr., MM. NIP. 197012292001122001
Dhoni Akbar, dr., M.Kes NIP.198406292009121002
BAB I PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Penyalahgunaan NAPZA di Indonesia saat ini sangat memprihatinkan, terlihat dengan makin banyaknya pengguna NAPZA dari semua kalangan. Namun yang lebih memprihatinkan penyalahgunaan NAPZA saat ini justru banyak dilakukan oleh kalangan remaja (BNN, 2011). Padahal mereka adalah generasi penerus bangsa di masa depan. Para pecandu NAPZA itu pada umumnya berusia 11 sampai 24 tahun artinya usia tersebut tergolongkan usia produktif atau usia pelajar. Hasil penelitian yang dilakukan Dadang Hawari (Mahi 2008: 46) diperoleh
data
dan
kesimpulan
bahwa
pada
umumnya
kasus
penyalahgunaan NAPZA dilakukan pada usia remaja yakni sebanyak 97% karena pada masa remaja sedang mengalami keadaan emosional yang labil dan mempunyai keinginan besar untuk mencoba serta mudah terpengaruh oleh lingkungan dan teman sebaya. Di kalangan para pelajar terutama bagi mereka yang berada di bangku SMP maupun SMA biasanya diawali dengan perkenalannya dengan rokok dan terlanjur kebiasaan karena kebiasaan merokok ini, menjadi hal yang wajar di kalangan pelajar saat ini kemudian berlanjut mengonsumsi NAPZA. Hal ini terjadi biasanya karena penawaran, bujukan, atau tekanan seseorang atau sekelompok orang kepadanya, misalnya oleh kawan sebayanya atau bisa saja stress yang berkepanjangan, kurangnya perhatian orang tua, keretakan rumah tangga/brokenhome dan sekaligus didorong rasa ingin tahu, ingin mencoba, atau ingin memakai. Keterlibatan remaja dalam penggunaan NAPZA menjadi momok penting di kalangan masyarakat, bangsa dan Negara karena pada dasarnya remaja merupakan ujung tombak bagi perkembangan dan kemajuan bangsa dan Negara. Hal itu dapat terjadi karena belum mampu berfikir positif. Kemampuan untuk berpikir dan berperilaku positif dari kecil akan mempengaruhi pertumbuhan dan performa individu ketika dewasa. Proses konseling dan mentoring selanjutnya perlu memperhatikan preferensi dan
kecenderungan klien atau mentee dalam menaruh ekspektasi pada lingkungannya (Kilingetal., 2015) Dengan melihat kenyataan yang ada, maka mahasiswa Program Studi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta melalui program field lab diwajibkan untuk melakukan penyuluhan kepada para siswa dan siswi di sekolah sebagai bentuk peran aktif mahasiswa dalam menanggulangi penyalahgunaan NAPZA.
B.
Tujuan Pembelajaran Setelah mengikuti pembelajaran ini, diharapkan mahasiswa mampu melakukan Pembinaan UKS: Kesehatan Jiwa , NAPZA (Narkotika, Psikotropika, Alkohol, dan Zat Adiktif lainnya), dan Gangguan Belajar. Berikut adalah tujuan pembelajaran yang diharapkan dari kegiatan field lab kali ini. 1.
Mampu mengetahui dan memahami UKS serta pelaksanaannya di SMP dan SMA wilayah kerja puskesmas.
2.
Mampu memberikan masukan dan motivasi untuk meningkatkan pembinaan dan pengembangan UKS kepada pengeloloa UKS masingmasing SMP dan SMA di wilayah kerja puskesmas.
3.
Mampu merinci manajemen program dan prosedur Pembinaan UKS khususnya tentang pembinaan kesehatan jiwa remaja terutama NAPZA dan gangguan belajar.
4.
Mengkaji dan memberikan pendidikan kesehatan tentang Pembinaan UKS: Kesehatan Jiwa terutama yang berkaitan dengan penggunaan NAPZA (Narkotika, Psikotropika, Alkohol, dan Zat Adiktif lainnya) kepada pengelola atau sasaran UKS masing-masing SMP dan SMA di wilayah kerja puskesmas.
5.
Mampu memberikan edukasi tentang merokok kepada pengelola atau sasaran UKS masing-masing SMP dan SMA di wilayah kerja Puskesmas.
BAB II KEGIATAN YANG DILAKUKAN
A.
Deskripsi Kegiatan 1.
Konsultasi dengan Dosen Pembimbing Lapangan I Hari, tanggal
: Senin, 29 Oktober 2018
Tempat
: Lobby Gedung Pendidikan Dokter FK UNS
Deskripsi kegiatan
:
Kami menemui Dosen Pembimbing Lapangan kami, dr. Dhoni Akbar Ghozali, M.Kespada pukul 11.30 di tempat yang sudah disepakati sebelumnya. Pada kesempatan ini, beliau menyampaikan banyak hal terkait tujuan pembelajaran yang akan dicapai dalam kegiatan field lab kali ini. Beliau menekankan bahwa kegiatan field lab ini tidak hanya bertujuan untuk melakukan penyuluhan terkait NAPZA saja. Namun juga ditekankan pada para siswa yang menggunakan rokok yang sudah dianggap biasa oleh masyarakat. Selain merokok, beliau juga menekankan terkait pembinaan dan pengembangan UKS. Beliau meminta kami untuk benar-benar melakukan observasi terkait kondisi UKS di sekolah yang kami tuju. Dengan demikian, diharapkan kami dapat mendapatkan gambaran yang objektif terkait kondisi UKS sehingga dapat menjadi landasan untuk memberikan evaluasi yang membangun bagi puskesmas maupun sekolah. Kegiatan konsultasi diakhiri pada pukul 11.45. 2.
Koordinasi dengan Puskesmas Wuryantoro, Wonogiri Hari, tanggal
:Rabu, 31 Oktober 2018
Tempat
:KostOrbitta, Kentingan Jl. Ki Hajar Dewantara, Jebres, Surakarta
Deskripsi kegiatan Setelah
terlebih
: dahulu
membuat
janji
dengan
Kepala
Puskesmas Wuryantoro, dr.Titik Setyaningsih, MM., perwakilan dari kelompok kami diminta untuk menemui beliau di KostOrbitta,
Kentinganpada pukul 08.00. Pada pertemuan ini, kami menyerahkan berkas pendukung kegiatan field lab dan sedikit menjelaskan mengenai rangkaian kegiatan field lab ke depan. Setelah dirasa tidak ada lagi hal yang perlu dipertanyakan, kami berpamitan pada pukul 08.30. 3.
Lapangan I Hari, tanggal
: Kamis, 14 November 2018
Tempat
: Puskesmas Wuryantoro dan SMP Negeri 1 Wuryantoro
Deskripsi kegiatan
:
Kegiatan ini diikuti oleh seluruh anggota kelompok kami. Setelah menempuh perjalanan selama kurang lebih 2
jam, kami
sampai di Puskesmas Wuryantoro pada pukul 08.00, sesuai waktu yang sudah disepakati sebelumnya. Setelah lapor diri bahwa kami sudah di puskesmas, kami kemudian dipersilahkan masuk menuju aula. Di dalam aula, kami dijelaskan mengenai kegiatan lapangan I. Pada lapangan I, kami akan melakukan penyuluhan terkait
UKS
dan NAPZA kepada siswa-siswi SMP Negeri 1 Wuryantoro. Kepala Puskesmas meminta kami agar dalam melakukan penyuluhan lebih ditekankan pada masalah merokok, karena merokok merupakan persoalan yang sering dijumpai di usia sekolah. Selain itu, kami juga diminta agar memotivasi para siswa untuk berprestasi. Setelah mendapatkan pengarahan dari kapuskes, kami langsung menuju ke lokasi penyuluhan di SMP Negeri 1 Wuryantoro. Di SMP Negeri 1 Wuryantoro, kami melakukan penyuluhan mengenai UKS dan NAPZA dari mulai pukul 09.00-11.00. Selain penyuluhan, kami juga melakukan pretest dan postest untuk mengukur pemahaman siswa saat sebelum dan sesudah dilakukan penyuluhan. Setelah penyuluhan selesai, kami pun kembali menuju ke FK UNS. Lapangan II Hari, tanggal
: Rabu, 31 November 2018
Tempat
: SMP Negeri 1 Wuryantoro
Deskripsi kegiatan
:
Kami tiba di SMP Negeri 1 Wuryantoro pada pukul 09.00. Setelah menemui kepala sekolah, kami diizinkan untuk melakukan observasi terkait pelaksanaan UKS di SMP Negeri 1 Wuryantoro. Selain melakukan observasi, kami juga melakukan sharing dan diskusi bersama dengan guru penjaskes. Melalui sharing dan diskusi tersebut, kami mendapatkan banyak informasi mengenai pelaksanaan program UKS, pembinaan Kader Kesehatan Remaja (KKR), hingga upaya dalam menciptakan lingkungan sekolah yang sehat. Di sela-sela diskusi, kami juga memberikan saran-saran untuk perbaikan UKS ke depannya. Setelah dirasa cukup, akhirnya kami pamitan kepada pihak sekolah pada pukul 11.00 dan kembali ke FK UNS. 4.
Konsultasi dengan Dosen Pembimbing Lapangan II Hari, tanggal
: Senin, 03 Desember 2018
Tempat
:Laboratorium Anatomi dan Embriologi FK UNS
Deskripsi kegiatan
:
Kami menemui Dosen Pembimbing Lapangan kami, dr. Dhoni Akbar Ghozali, M.Kes pada pukul 11.30 di tempat yang sudah disepakati sebelumnya. Pada kesempatan ini, kami melakukan konsultasi terkait laporan dan pelaksanaan lapangan III. Dokter pembimbing lapangan memberikan masukan dan pengarahan terkait laporan dan lapangan III. Konsultasi pun diakhiri pada pukul 12.00. 5.
Lapangan III Hari,tanggal
: Rabu, 05 Desember 2018
Tempat
: Aula Puskesmas Wuryantoro
Deskripsi kegiatan
:
Pada lapangan III, kami melakukan presentasi hasil field lab kegiatan lapangan I dan II.
BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Kegiatan Pretest dan Posttest NAPZA SMP Negeri 1 Wuryantoro TabelHasil Pretest dan Posttest NAPZA SMP Negeri 1 Wuryantoro No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31
Nama AA HE SK AN SM RR VH UH SS NM JW TM TF SP MR AA DF SS DN AS DA KS A DA NV AN NN CA D YI TF
Pretest
Posttest
100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 60 80 80 80 80 60 100 60 80 80 80 80 60 100 80 60 60
100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 80 80 100 100 100 80 100 80 100 100 80 100 80 80 100 100 80
32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48
JF HN AA DS AS AS PA KH MN RR M AN TN NK SS TT SK
80 80 80 80 80 80 60 60 60 60 60 100 80 60 80 60 60
100 100 100 100 100 100 80 80 80 80 80 100 80 100 100 100 80
Jumlah
3900
4500
Rata-rata
81.25
93.75
Jumlah siswa-siswi yang mengikuti penyuluhan NAPZA sebanyak 48 siswa yang merupakan anggota Palang Merah Remaja (PMR) SMP Negeri 1 Wuryantoro. Sebelum dilakukan penyuluhan, didapatkan ratarata pretestsebesar 81,25. Kemudian setelah dilakukan penyuluhan terdapat peningkatan rata-rata nilai posttest sebesar 12,5 menjadi 93,75. Dari hasil tersebut, diketahui bahwa terdapat peningkatan nilai posttestterhadap pretest, sehingga dapat disimpulkan bahwa pengetahuan siswa-siswi SMP Negeri 1 Wuryantoro mengenai NAPZA mengalami peningkatan. Berikut adalah hasil peningkatan nilai postest terhadap pretestuntuk materi NAPZA.
Grafik Hasil Pretest dan Posttest NAPZA SMP Negeri 1 Wuryantoro 96
93.75
Rata-rata Nilai
94 92 90 88 86 84
81.25
82 80 78 76 74
Pretest
Posttest
B. Hasil Kegiatan Pretest dan Posttest UKS SMP Negeri 1 Wuryantoro TabelHasil Pretest dan Posttest UKS SMP Negeri 1 Wuryantoro No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
Nama AS TF RR SK NV PA KH YI SS R MN CA NN D KS TF HN HE NM UH
Pretest
Posttest
100 100 100 100 100 87.5 87.5 75 100 75 87.5 75 87.5 50 87.5 81.25 68.75 75 87.5 87.5
100 100 100 87.5 87.5 100 100 75 100 100 100 87.5 87.5 75 87.5 87.5 75 75 87.5 87.5
21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50
MR VH N TT SS SK M AN TN AA JF AS DN AN AA AN AA SS DF DA SS SP AS JW DN TM TT AR DA SM
50 87.5 75 75 75 62.5 87.5 100 87.5 87.5 87.5 100 100 87.5 87.5 75 62.5 62.5 62.5 87.5 87.5 87.5 87.5 87.5 100 75 60 75 75 87.5
50 87.5 87.5 87.5 87.5 87.5 87.5 100 100 87.5 87.5 87.5 87.5 87.5 87.5 87.5 75 75 75 100 100 100 100 100 87.5 100 100 100 100 87.5
Jumlah
4135
4487.5
Rata-rata
82.7
89.75
Jumlah siswa-siswi yang mengikuti penyuluhan UKS sebanyak 50 siswa yang merupakan anggota Palang Merah Remaja (PMR) SMP Negeri 1 Wuryantoro. Sebelum dilakukan penyuluhan, didapatkan rata-rata pretestsebesar 82,70. Kemudian setelah dilakukan penyuluhan terdapat peningkatan rata-rata nilai posttest sebesar 7,05 menjadi 89,75. Dari hasil tersebut, diketahui bahwa terdapat peningkatan nilai posttestterhadap pretest, sehingga dapat disimpulkan bahwa pengetahuan siswa-siswi SMP
Negeri 1 Wuryantoro mengenai UKS mengalami peningkatan. Berikut adalah hasil peningkatan nilai postest terhadap pretestuntuk materi UKS.
Grafil Hasil Pretest dan Posttest UKS SMP Negeri 1 Wuryantoro 92
89.75
Rata-rata Nilai
90 88 86 82.7
84 82 80 78
Pretest
C.
Posttest
Observasi Unit Kesehatan Sekolah Tabel Inventaris ruangan UKS SMP Negeri 1 Wuryantoro NO.
NAMA BARANG
JUMLAH
KETERANGAN
1.
Bantal
3
Kondisi baik
2.
Bebat
9
Kondisi baik
3.
Dispenser + Galon
1
Kondisi baik
4.
Kotak obat P3K*
1
Kondisi baik
5.
Kursi
3
Kondisi baik
6.
Lemari
2
Kondisi baik
7.
Loker
1
Kondisi baik
8.
Matras olahraga
3
Kondisi baik
9.
Meja
1
Kondisi baik
10.
Microtoise
1
Kondisi baik
11.
Pel
1
Kondisi baik
12.
Pengki
1
Kondisi baik
13.
Pompa galon
1
Kondisi baik
14.
Sapu
1
Kondisi baik
15.
Sound
1
Kondisi baik
16.
Speaker TOA
1
Kondisi baik
17.
Stop contact
3
Kondisi baik
18.
Tandu
1
Kondisi baik
19.
Tangga
1
Kondisi baik
20.
Tempat sampah
2
Kondisi baik
21.
Tempat tidur
2
Kondisi baik
22.
Timbangan
1
Kondisi baik
23.
Toilet (tanpa kloset)
1
Kondisi baik
*Isi kotak obat P3K: a. b. c. d. e.
Minyak kayu putih Alkohol 70% Betadine Bedak salisil Obat: Antasid, Antalgin, Paracetamol Ruangan UKS SMP Negeri1 Wuryantoromemiliki fasilitas yang cukup memadai, akan tetapi perlu ditambahkan beberapa fasilitas lain seperti timbangan untuk menilai status gizi siswa, sabun cuci tangan, dan obat tambahan seperti obat diare dan flu. Ruangan UKS sudah memiliki ventilasi dan pencahayaan yang cukup baik, akan tetapi kerapian penataan barang perlu ditingkatkan lagi. SMP Negeri 1 Wuryantorosudah melaksanakan program UKS meliputi pendidikan kesehatan, pelayanan kesehatan, dan pembinaan lingkungan hidup sehat. Namun masih ada beberapa indkator yang belum
dilaksanakan.Misalnya,
untuk
pelayanan
kesehatan
perlu
dilakukan perekapan presentasesiswa yang sakit setiap periode waktu tertentu, sehingga bisa dipakai sebagai data acuan dalam evaluasi peningkatan mutu.
Tabel Monitoring Pengelolaan UKS di SMPN 1 Wuryantoro
Pengelolaan UKS di SMPN 1 Wuryantoro sudah sangat baik, namun masih terdapat 1 aspek yang belum dilaksanakan oleh pihak UKS, yaitu pelaksanaan dan monitoring program 7K di setiap kelas. Kami sudah memberikan saran kepada pembina UKS SMPN 1 Wuryantoro untuk mengadakan program ini sehingga dapat menciptakan lingkungan sekolah sehat yang lebih optimal
Tabel Monitoring Pelaksanaan UKS di SMPN 1 Wuryantoro
Pelaksanan program-program kegiatan UKS SMPN 1 Wuryantoro sudah cukup baik, namun masih ada beberapa aspek yang dapat ditingkatkan, yaitu:
Setiap anak setidaknya mendapatkan ruangan 1, 75m2 dalam kelas
Menambahkan penerangan pada WC siswa dan guru
Menambahkan urinoar pada setiap WC laki-laki
Memberi himbauan kepada pemilik kantin untuk menghidangkan makanan yang dijual secara tertutup
Monitoring dan merekap hasil program pengukuran tinggi badan & berat badan siswa yang baru dirintis
Merekap absensi siswa yang sakit pertahun
Tabel Penilaian Faktor Risiko Kesehatan Lingkungan di SMPN 1 Wuryantoro
Kondisi kesehatan lingkungan SMPN 1 Wuryantoro sudah baik, terbukti dengan sudah
terpenuhinya 17 dari 22 aspek yang tidak
berpotensi menimbulkan masalah kesehatan dalam sekolah. Namun, hasil ini masih perlu ditingkatkan lagi, untuk itu kami sudah memberikan beberapa saran, seperti:
Memasangan tanda “Kawasan bebas asap rokok” serta melakukan sosialisasi kepada staff, penjaga, serta guru-guru yang masih merokok di lingkungan sekolah
Menambahkan sarana cuci tangan di lingkungan sekolah serta sabun cuci tangan agar setiap kelas paling tidak memiliki 1 sarana
Keterangan: Status Lingkungan Sehat dengan kategori sebagai berikut:
SangatBaik, bilamencapaiangka 80%-100%
Baik, bilamencapaiangka 60%-79%
Cukup, bilamencapaiangka 40%-59%
Buruk, bilamencapaiangka 20%-39%
SangatBuruk, bilamencapaiangka 0-19%
BAB IV PENUTUP
A.
Simpulan Field lab topikketerampilan pembinaan UKS: kesehatan jiwa, NAPZA (narkotika, psikotropika, dan zat adiktif) dan gangguan belajar dilaksanakan di Puskesmas Wuryantoro, Wonogiri. Field lab dilaksanakan pada tanggal 14 November 2018 untuk Lapangan 1, 31 November 2018 untuk Lapangan 2, dan 5 Desember 2018 untuk Lapangan 3. Selama kegiatan field lab, tidak ditemukan kendala yang berarti. Pada lapangan 1, dilaksanakan penyuluhan kepada siswa – siswi SMPN 1 Wuryantoro. Penyuluhan ini tergolong berhasil, dibuktikan dengan adanya nilai rata – ratapretest sebelum penyuluhan sebesar 82,7 yang meningkat sebesar 7,05 menjadi 89,75 pada posttest setelah penyuluhan. Pada lapangan 2, dilaksanakan observasi pelaksanaan Unit Kesehatan Sekolah di SMPN 1 Wuryantoro. Observasi menunjukan bahwa pelaksanaan UKS di SMPN sudah cukup baik. Namun, terdapat indikator yang masih ternilai sedang, yaitu pada indikator keadaan ruang kelas, keadaan kamar mandi guru, keadaan kamar mandi siswa, dan keadaan kantin. Terdapat pula satu indikator yang masih ternilai kurang, yaitu urinoir/peturasan. Keadaan UKS sudah ternilai baik, namun perlu untuk dilakukan penambahan beberapa fasilitas penunjang UKS.
B.
Saran 1.
Untuk Mahasiswa a.
Penyampaian materi harus dibuat semenarik mungkin agar menarik perhatian peserta, sehingga dapat memahami materi yang disampaikan.
b.
Lebih mempersiapkan segala hal dalam pengambilan data terkait UKS di sekolah-sekolah, baik itu poin-poin yang harus ditanyakan, hal-hal yang menjadi penilaian, permasalahan yang ditemui, dan sebagainya.
2.
Untuk Peserta Penyuluhan/Siswa PMR
a.
Ilmu yang telah diterima harus disampaikan dengan baik kepada teman-teman di sekolahnya melalui kegiatan-kegiatan PMR yang menjadi jembatan bagi Puskesmas kepada seluruh peserta didik di sekolah.
b.
Lebih proaktif dalam menanyakan materi atau sekadar berpendapat agar selama penyampaian materi dapat berlangsung secara dua arah.
3.
Untuk Sekolah a.
Dapat meningkatkan kerja sama dengan Puskesmas dalam rangka meningkatkan pelayanan UKS melalui Trias UKS serta program-program kesehatan yang juga melibatkan organisasi PMR yang diikuti oleh sejumlah siswa di sekolah.
b.
Memberikan intervensi pada pelaku penyalahgunaan NAPZA dengan cara memberi penyuluhan terkait bahayanya penggunaan NAPZA agar mereka bisa memiliki kesadaran dari diri sendiri untuk berhenti menggunakan NAPZA (rokok dan minuman keras).
c.
Menciptakan kawasan sekolah yang dapat dijadikan teladan bagi peserta didik, misalnya dengan membebaskan area sekolah dari asap rokok.
d.
Membuat persentase siswa yang sakit dan datang ke UKS pertahun atau per-semesternya.
e.
Menyediakan lebih banyak macam obat di UKS, serta menambah fasilitas lain seperti timbangan.
4.
Untuk PuskesmasWuryantoro, Wonogiri a.
Dapat terus meng-update data terkait penggunaan NAPZA di wilayah kerja Puskesmas Wuryantoro, yang dari sini bisa menjadi acuan dalam program-program Puskesmas mengenai promosi kesehatan di beragam tingkat, dari sekolah hingga masyarakat.
b.
Bekerjasama dengan
pihak
sekolah untuk
tidak hanya
melakukan penyuluhan kepada siswa yang bermasalah, namun
juga kepada orang tua siswa agar dapat memberikan pengawasan terhadap anak dengan lebih baik dan kepada guru UKS tentang bagaimana UKS yang ideal. c.
Jika dirasa mungkin, dapat bekerja sama dengan pihak pemerintahan untuk melakukan pemusnahan terhadap tanaman kecubung agar tidak disalahgunakan untuk memberi efek memabukkan.
DAFTAR PUSTAKA
Badan Narkotika Nasional Republik Indonesia, Penyalahgunaan Narkoba Bagi Remaja, Jakarta.
(2011).
Pencegahan
Kiling, B. N., Perkembangan, P., Anak, P., Dini, U., Studi, P., Anak, P., … Komunitas, P. (2015). Tinjauan Konsep Diri dan Dimensinya Pada Anak dalam Masa Kank-Kanak Akhir. Jurnal Psikologi Pendidikan & Konseling, 1(2), 116–124 Mahi M, H, (2008). Awas Narkoba Para Remaja Waspadalah. Bandung: Grafitri Budi Utami.