Fermentasi Alkohol Laporan ini ditujukan untuk memenuhi tugas praktikum Biologi oleh Bapak M. M. Munir, M. Biomed
Disusun Oleh : Afina Salsabila (3) Ditta Pratiwi () Nurul Sakinah () Refita Khumayroh (28)
XII MIA 5
SMA NEGERI 48 JAKARTA Jalan Pinang Ranti II, Makasar, Jakarta Timur, 13560 2015-2016 Jakarta, Indonesia
Tujuan : 1. Untuk mengetahui proses fermentasi alkohol 2. Untuk mengetahui hasil fermentasi alkohol
Dasar Teori : Fermentasi adalah proses produksi energi dalam sel, dalam keadaan anaerobik (tanpa oksigen). Secara umum, fermentasi adalah salah satu bentuk respirasi anaerob. Akan tetapi, terdapat definisi yang lebih jelas yang mendefinisikan fermentasi sebagai respirasi dalam lingkungan anaerobik dengan tanpa akseptor elektron eksternal. Gula adalah bahan yang umum dalam fermentasi. Beberapa contoh hasil fermentasi adalah etanol, asam laktat, dan hidrogen. Ragi dikenal sebagai bahan yang umum digunakan dalam fermentasi untuk menghasilkan etanol dalam bir, anggur, dan minuman beralkohol lainnya. Pada beberapa mikroba peristiwa pembebasan energy terlaksana karena asam piruvat diubah menjadi asam asetat + CO2 selanjutnya, asam asetat diubah menjadi alcohol. Fermipan merupakan ragi instant yang biasa dipergunakan dalam pembuatan roti dan kue. Fermipan atau ragi digunakan agar bahan kue atau roti menjadi mengmbang setelah dipanggang. Reaksi fermipan : C6H12O6
2 C2H5OCOOH
+
Energi
Ragi mengandung mikroorganisme yang melakukan fermentasi dan media biakan ini dapat berbentuk butiran butiran kecil atau cairan nutrient. Mikroorganisme yang digunakan di dalam ragi pada umumnya terdiri dari berbagai bakteri dan fungi yaitu Rhizopus aspergillus, Lactobacillus, dsb.
Alat dan Bahan : Alat
: 2 buah tabung Erlenmeyer
Bahan
: Air Gula 50 mL
Selang
Air Kapur 50 mL
Pipet Tetes
Indikator PP
Termometer
Plastisin Fermipan
Langkah Kerja : 1. Menyiapkan alat dan bahan 2. Menimbang gula sebanyak 10 gram 3. Menimbang fermipan sebanyak 5 gram 4. Memasukkan gula, fermipan ke dalam tabung Erlenmeyer (Tabung A) dan larutkan dalam air 5. Mengamati warna dan aroma tabung A sebelum bereaksi 6. Memasukkan air kapur ke dalam tabung Erlenmeyer B dan meneteskan indikator PP 7. Mengamati warna dan aroma tabung B sebelum beraksi 8. Menghubungkan tabung Erlenmeyer A dengan tabung Erlenmeyer B menggunakan selang 9. Menyumbat ujung tabung Erlenmeyer A dan B dengan plastisin
Tabel Pengamatan : Tabung Pengamatan Suhu A
Awal 30˚C
Akhir 31 ˚C
31.5˚C
Warna
Coklat baju pramuka
Lebih pekat
Aroma
Agak berbau seperti kue (asam)
Asam seperti tape
Warna B Endapan
Pembahasan
Kesimpulan
Magenta
Lebih muda dari sebelumnya
Lebih muda dari sebelumnya
32˚C
Agak memudar
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
Saat kedua tabung baru ditutup dengan plastisin dan disambungkan dengan selang
Keadaan tabung erlenmeyer pada waktu ke 5 menit. Tabung yang berisi air gula dan fermipan sudah mulai mengembang, tabung yang berisi air kapur dan indikator PP warnanya semakin muda dan suhunya mulai naik mejadi 31˚C .
Keadaan tabung erlenmeyer pada waktu ke 10 menit. Tabung yang berisi air gula dan fermipan semakin mengembang, tabung yang berisi air kapur dan indikator PP warnanya semakin muda dan suhunya mulai naik mejadi 31,5˚C .
Keadaan tabung erlenmeyer pada waktu ke 15 menit. Tabung yang berisi air gula dan fermipan semakin mengembang dan warnanya lebih pekat, tabung yang berisi air kapur dan indikator PP warnanya semakin pudar dan suhunya mulai naik mejadi 32˚C
Keadaan terakhir pada tabung erlenmayer yang diisikan air kapur dan indikator PP warnanya menjadi pudar.
Keadaan terakhir kedua tabung yang berisi air gula + fermipan dan air kapur yang ditambahkan PP
Keadaan terakhir pada tabung yang ditambahkan fermipan mengalami pengembangan