Laporan 2 Tutor 6.docx

  • Uploaded by: Aldi Seprianata Z
  • 0
  • 0
  • June 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Laporan 2 Tutor 6.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 1,095
  • Pages: 10
1

BAB I PENDAHULUAN

A. Skenario Kasus “Pusing yang tidak biasa” Seorang perempuan umur 35 tahun masuk ke IGD Rs S karna terjatuh di dalam kamar mandi, tampak luka didaerah keplala, ada luka lecet dibahu dan daerah pipi, dibagian mulut terdapat air liur yang banyak dan menyumbat jalan nafas, suara gargling terdengar, pernafasan 26x/mnt, saat dilakukan pengkajian kesadaran apatis dengan GCS E3M4V3, saturasi Oksigen 94%, akral teraba dingin, HR 140x/mnt (lemah), CRT >2detik, TD 200/90 mmhg, MAP 126 mmhg. Keluarga klien mengatakan sebelum kejadian klien sempat mengeluh sakit kepala dan merasa pusing, klien mempunyai riwayat hipertensi sejak 3 tahun yang lalu.

B. Analisa Kasus 1. Daftar istilah atau Kata sulit : a. MAP b. Gargling c. Akral d. Apatis e. CRT f. Saturasi Oksigen g. GCS h. HR

2

2. Jawaban dari kata-kata sulit : a. Mean Arterial Pressure ialah Rata-rata tekanan darah arteri yang menuju ke otak b. Suara nafas tambahan seperti berkumur-kumur yang disebabkan oleh adanya cairan disaluran nafas c. Ujung dari jari tangan dan kaki d. Kondisi sadar namun segan untuk berinteraksi dengan lingkungan sekitar serta bersikap cuek atau acuh tak acuh e. Capillary Refill Time adalah tes untuk mengetahui apakah sklien itu dehidrasi atau tidak f. Kecukupan Oksigen dalam tubuh g. Glosgow Coma Scale adalah skala yang dipakai untuk mengkaji atau mengukur tingkat kesadaran seseorang h. Heart Rate atau bisa juga disebut nadi 3. Daftar pertanyaan dari kata-kata sulit : a. Diagnosa keperawatan yang bisa kita tegakkan? b. Dari keluhan pasien (sakit kepala) apakah terdapat hubungan dengan riwayat HT yang diderita pasien? c. Tanda-tanda vital yang tidak normal? d. Tindakan pertama yang harus kita lakukan dalam penanganan dikasus? e. Pengkajian yang dilakukan dikasus? f. Kenapa akral teraba dingin dan CRT > 2dtk sedangkan saturasi oksigen 94%? g. Diagnosa medis dari kasus?

3

4. Jawaban dari pertanyaan: a. Ketidakefektifan jalan nafas, dikarenakan adanya air liur yang banyak dan menyumbat jalan nafas Ketidakefektifan perfusi jaringan perifer dikarenakan CRT >2dtk b. Terdapat hubungan, karena terdapat kemungkinan jika sebelum kejadian yang dialami pasien, Tekanan darah sipasien sudah tinggi c. RR 26x/mnt, GCS E3M4V3, Ssaturasi Oksigen 94%, CRT > 2dtk, TD 200/90 mmhg, MAP 126 mmhg, HR 140x/mnt d. Bebaskan Airway, Breathing and circulation terlebih dahulu dan dengan melakukan suction air liur agak bisa membebaskan jalan nafas e. Kaji airway, Breathing, Circulation and Disability, kaji riwayat penyakit sekaarang dan dahulu, serta kaji TTV f. Akibat dari saturasi oksigen yang kurang sehingga menyebabkan akral teraba dingin disertai CRT >2dtk g. Cidera kepala sedang dilihat dari kesadaran pasien yang apatis, GCS yang tidak normal dan MAP yang tinggi.

4

5. Skema,pohon masalah,alur pikir sistematika

Crisis Hypertensi

Konsep Crisis Hypertensi

6. Learning Objective a. Konsep Crisis Hypertensi b. Asuhan keperawatan

Asuhan keperawatan

5

BAB II PEMBAHASAN

A. Konsep Crisis Hypertensi 1. Definisi Kegawatan Hipertensi Emergensi adalah keadaan dimana terjadi peningkatan tekanan darah yang tinggi secara mendadak.(Setyohadi Bambang, 2015) Hipertensi emergensi adalah keadaan gawat medis ditandai dengan tekanan darah sistolik > 180 mmHg dan atau diastolik > 120 mmHg, disertai kerusakan organ target akut (Aronow, 2017). Hipertensi Emergency adalah pasien dengan bukti adanya kerusakan target organ yang sedang terjadi atau akut

2. Etiologi Penyebab atau faktor resiko yang dapat terjadinya Criss Hypertensi terjadinya antara lain : -

Obesitas

- Luka Bakar

-

asupan NaCl berlebih

- Kehamilan eklampsia

-

kalsium dan kalium yang rendah

- Merokok dan minum Alcohol

-

Stess

- Kurangnya aktivitas fisik

-

Mengkonsumsi kontrasepsi oral

- Minum obat anti-HT tidak teratur

Adapun penyebab lainnya seperti : -

Kenaikan TD tiba-tiba pada penderita hipertensi kronis esensial Hipertensi renovaskular Glomerulonefritis akut Sindroma withdrawal anti hipertensi

6

3. Tanda dan gejala Tanda dan gejala dari Crisis Hypertensi : -

Sakit Kepala Hebat

- Nyeri dada

-

Peningkatan tekanan vena

- Shock / Pingsan

-

Tachikardia > 100/menit

- Tachipnoe > 20/menit

-

Muka pucat

-

Bernapas terengah-engah Anoreksia, muntah-muntah

- Peningkatan Frekuensi jantung terus-menurus - Penglihatan kabur

4. Komplikasi Komplikasi yang dapat terjadi : -

Infark Serebral yaitu rusak jaringan otak akibat tidak cukup oksigen karena terhambatny aliran darah ke otak. Gagal Jantung Edema paru CSV (Cedera serebrovaskuler) ditandai dengan perubahan tingkat kesadaran, perubahan tanda neurologis fokal, perubahan pupil Haluaran urine <0,5 ml/kg/jam, edema.

B. Asuhan keperawatan 1.

Pengkajian a. Identitas Pasien b. Pengkajian Primer 1) Airway o Bersihan jalan nafas : Terdapat air liur yang banyak sehingga menyumbat jalan nafas o Adanya jalan nafas

: Terdapat sumbatan jalan nafas

o Distres pernafasan

: Tidak ada distress pernafasan

2) Breathing o Frekuensi nafas, usaha dan pergerakan dinding dada o Suara nafas melalui hidung atau mulut o Udara yang dikeluarkan dari jalan nafas

7

3) Circulation o RR

: 26 x/menit

o Suara nafas tambahan

: Gargling

o Saturasi Oksigen

: 94%

o Tanda-tanda perdarahan

: Tampak luka daerah kepala

4) Disability o Tingkat kesadaran

: Apatis

o GCS

: E3M4V3

5) Eksposure o Tanda-tanda trauma

: Tampak luka daerah kepala

(Musliha, 2010)

2. Diagnosa Keperawatan a.

Penurunan curah Jantung Batasan karakteristik :

b.

 CRT > 2 detik  TD 200/90 mmhg  HR 140 x/menit  Akral teraba dingin  Kesadaran apatis  Suara tambahan nafas ( gargling ) Ketidakefektifan Bersihan jalan nafas

c.

Ketidakefektifan perfusi jaringan perifer

d.

Gangguan perfusi jaringan serebral

3. Intervensi Keperawatan Penurunan curah jantung -

Evaluasi adanya nyeri dada ( intensitas, lokasi, durasi )

-

Monitor status kardiovaskuler

-

Monitor adanya perubahan tekanan darah

-

Monitor adanya dispneu, fatigue, tekipneu, dan ortopneu

8

-

Anjurkan untuk menurunkan stress

9

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan Kegawatan Hipertensi Emergensi adalah keadaan dimana terjadi peningkatan tekanan darah yang tinggi secara mendadak yang ditandai dengan tekanan darah sistolik > 180 mmHg dan atau diastolik > 120 mmHg, disertai kerusakan organ target akut. B. Saran Dengan dibuatnya makalah ini, semoga dapat bermanfaat bagi semua pembaca. Apa yang telah dibahas dapat diterapkan untuk kedepannya dalam pembagian triage.

10

DAFTAR PUSTAKA

Nurkhalis. Penanganan Krisis Hipertensi. Vo. VI No.3. Universitas Syiah Kuala

Nixson Manurung. 2016. Aplikasi Asuhan Keperawatan Sistem Kardiovaskuler. Jakarta Timur. CV. Trans Info Media

Susan B. Stillwell (2011) Pedoman Keperawatan Kritis, Edisi 3,Jakarta

Alatas, H. (2018). Hipertensi Emergensi. Perhimpunan Neurologi Indonesia (PERNEFRI). Musliha. (2010). KEPERAWATAN GAWAT DARURAT, Plus Contoh Askep Dengan Pendekatan NANDA, NIC, NOC. Jakarta: Nuha Medika.

Rani, A. Aziz, dkk. 2008. Panduan Pelayanan Medik. Jakarta:PB PAPDI

Majid, Abdul. 2004. Krisis Hipertensi Klinis Dan Pengobatan. Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara: USU Digital

Risa Herlianita ,2010. Jurnal Krisis Hipertensi Volume 1 Nurkhalis, 2010. Jurnal Penanganan Krisis Hipertensi Volume 6

Amin Huda Nurarif, Hardhi Kusuma. 2016. NANDA NIC NOC Jilid 2 Jogjakarta, Mediaction Publising

Stillwell B. Susan. 2011.Pedoman Keperawatan Kritis. Jakarta : EGC.

Setyohadi Bambang, 2015, KegawatDaruratan Penyakit Dalam, Jakarta

Related Documents

97228_vio Tutor 2.docx
November 2019 13
Tutor 2 Pediatri.docx
April 2020 19
Tutor 2 Fsh.docx
May 2020 4
Carpeta Tutor 2.docx
April 2020 6

More Documents from "brunilda"

October 2019 63
Ahp.docx
July 2020 46