Lapkas.pptx

  • Uploaded by: Victorson Leonardo Zega
  • 0
  • 0
  • June 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Lapkas.pptx as PDF for free.

More details

  • Words: 325
  • Pages: 5
BAB III PEMERIKSAAN FISIK DAN PENUNJANG • Tes Romberg.9-10 • Tes Romberg merupakan salah satu pemeriksaan keseimbangan tubuh saat berdiri diam. Temuan yang penting adalah perbedaan antara keseimbangan saat berdiri dengan mata terbuka dan tertutup. • Pemeriksaan: • Sebelum melakukan pemeriksaan berikan penjelasan mengenai prosedur pemeriksaan pada pasien. • Tegaskan juga pada pasien pemeriksa siap menahannya jika ia terjatuh • Pasien diminta berdiri tegak dengan posisi kedua kaki berdekatan selama 30 detik • (jika pasien terjatuh saat dalam posisi tersebut dengan mata terbuka, pemeriksaan dihentikan) kedua tangan disilangkan di depan dada • Pasien dimimta untuk menutup kedua matanya selama 30 detik • Jika pasien terjatuh pemeriksa segera menahan badan pasien • Ulangi tes sek’’

BAB IV APLIKASI KLINIS N.VIII VESTIBULOCOCHLEARIS • tinitus -> suara yang bernada tinggi, yang terusmenerus terdengar pada malam hari lebih jelas dan mengganggu daripada siang hari. • halusinasi auditif -> Karena perangsangan pada lobus temporalis. Gejala tersebut sering menjadi gejala bagian dari epilepsi lobus temporalis • Hiperakusis -> Pendengaran yang sekaligus menimbulkan perasaan kurang enak, baik karena suara yang terdengar disertai perasaan kurang enak, baik karena suara yang terdengar disertai perasaan nyeri di telinga maupun bulu kulit leher merinding

Gangguan keseimbangan • Vertigo -> suatu perasaan hilang keseimbangan, yang disebabkan karena alat keseimbangan kedua belah sisi tidak dapat memelihara keseimbangan tubuh. • Depresi dan anxiety -> Perasaan tidak enak seolaholah badan melayang, sempoyongan dan pusing bisa juga timbul karena sebab-sebab non-organik, yaitu karena ketegangan mental, diserta gejala nistagmus.

BAB V KESIMPULAN • Saraf otak (nervus cranialis) adalah saraf perifer yang berpangkal pada batang otak dan otak. • Fungsinya sebagai sensorik, motorik dan khusus. Fungsi khusus adalah fungsi yang bersifat panca indera, seperti penghidu, penglihatan, pengecapan, pendengaran dan keseimbangan. Alat indera ini mempunyai kerja yang dapat mengatur keseimbangan tubuh manusia untuk beraktivitas, selain itu dia juga sangat erat berhubungan dengan pendengaran yang akan menutun manusia dalam aktivitas kesehariannya. Akan tetapi lebih baik jika seluruh saraf otak (nervus cranialis) dapat bekerja seperti semestinya.

More Documents from "Victorson Leonardo Zega"