Lab Uji Bhn 1. Agh.docx

  • Uploaded by: July Sejatine Putrassongosongo
  • 0
  • 0
  • April 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Lab Uji Bhn 1. Agh.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 3,421
  • Pages: 25
LABORATURIUM / BENGKEL / STUDIO PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI FAKFAK Jl. Air Merah. Kampung Tanama. Distrik Fakfak. Kabupaten Fakfak. Provinsi Papua Barat

Telp. 0956 24886, Fax. 0956-24886

BAB I PERCOBAAN AGREGAT

1.1. PENDAHULUAN Agregat untuk bahan campuran beton ada dua macam yaitu agregat halus ( pasir ) dan agregat kasar ( kerikil ). Keduanya dapat diperoleh secara alamiah maupun secara buatan ( manual ). Secara umum, syarat-syarat yang harus dipenuhi oleh agregat beton antara lain :  Butiran agregat harus anorganik  Butiran agregat dapat diperoleh dari alam atau buatan ( batu pecah ) Kegunaan agregat antara lain :  Memberikan kekuatan pada beton  Memperkecil penyusutan  Member sifat tertentu pada beton Agregat diperoleh dari deposit alam seperti pasir dan kerikil alam ataupun penggalian. Pasir alam lebih banyak dan ekonomis sebagai sumber deposit. Agregat dari sumber alam dan batuan yang digunakan sebagai agregat antara lain : 1. Deposit alluvial a. Deposit fluviatile Terdapat di dasar sungai yang mutunya tergantung dari umur dan kondisi sungai tersebut. Agregat dari sungai ini mempunyai umur sedang dan mempunyai kualitas yang baik untuk beton.

b. Deposite fluviatile Agregat ini terdapat di dalam atau dipadang es yang telah hancur oleh arus dan mempunyai kualitas yang baik karena telah mengalami abrasi. c. Deposite fluviatile Agregat ini terdapat di pinggiran es terdiri dari agregat yang heterogen dan tidak baik digunakan untuk beton karena mengandung banyak lumpur. 1

LABORATURIUM / BENGKEL / STUDIO PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI FAKFAK Jl. Air Merah. Kampung Tanama. Distrik Fakfak. Kabupaten Fakfak. Provinsi Papua Barat

Telp. 0956 24886, Fax. 0956-24886

d. Deposite marine Agregat ini terdapat di pesisir pantai hasil dari kumpulan aliran pasang surut muara sungai. Bentuknya bulat dan pasirnya halus. Secara skematis komposisi bahan dan campuran beton dapat dilihat gambar berikut ini:

BETON

AGREGAT

SEMEN

AIR

Gambar 1.1 komposisi bahan campuran beton

1.2

AGREGAT HALUS

AGREGAT KASAR

(PASIR)

(KERIKIL)

0,016 mm < ∅ < 5

AGREGAT HALUS

5 mm < ∅ < 70 mm

( PASIR ) Agregat halus merupakan pengisi (fiier) berupa pasir. Ukuranya bervariasi antara ukuran saringan no. 4 sampai no. 100 9 (saringan standar amerika). Agregat halus yang baik harus bebas dari bahan organik,kempung,partikel yang lebih kecil dari no saringan 100 atau bahan-bahan lain yang dapat merusak campuaran beton. Kebanyakan agregat masih memerlukan adanya 2

LABORATURIUM / BENGKEL / STUDIO PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI FAKFAK Jl. Air Merah. Kampung Tanama. Distrik Fakfak. Kabupaten Fakfak. Provinsi Papua Barat

Telp. 0956 24886, Fax. 0956-24886

pencucian karena terdapat lumpur dan zat-zat organic di dalamnya. Sebagian besar pasir di Indonesia masih banyak mengandung butir-butir halus, sehingga harus di hilangkan dengan mengadkan pencucian yang juga sekaligus untuk menghilangkan kotoran-kotoran lumpur, zat-zat organic dan penyaringan di atas saringan 4,8 mm. Pasir yang baik harus keras, bers,i tajam,kasar dan tidak mengandung bahan organik.diameter pasir antara 0,063 – 5,00 mm. pasir yang baik bias di peroleh dari sungai, kali, dan pasir buatan. Pasir buatan haruslah memenuhi syarat seperti berikut : 1. Butiran-butirannya tajam, tidak dapat di hancurkan dengan tangan. 2. Tidak mudah di hancurkan oleh cuaca. 3. Kandungan lumpur maksimum 5% terhadap berat kering, jika kandungan lumpurnya lebih besar dari 5% maka pasir harus di cuci. 4. Pasir tidak boleh terlalu banyak mengandung bahan organik, hal ini 5. a. b. c. 6. 7.

dapat di ketahui dengan percobaan Abrame Harder. Pasir halus memenuhi gradasi : Sisa di atas ayakan 4 mm, minimal 2% dari berat kering. Sisa di atas ayakan 1 mm, minimal 10% dari berat kering. Sisa diatas ayakan 0,25 mm, minimal 80 – 95% dari berat kering. Pasir tidak boleh bersifat reaktif terhadap alkali. Apabila di cuci dengan larutan natrium sulfat, bagian yang hancur

harus lebih kecil dari 10%. 8. Pasir laut tidak boleh di pakai, bila terpaksa harus melalui riset di laboratorium. Ada beberapa jenis pasir yang perlu di ketahui, antara lain : 1. Pasir Kali Pasir kali tersusun dari bahan yang sama dengan batu kali. Perbedaanya terletak pada ukuran butiranya, dimana pasir adalah fragmen-fragmen batuan yang berukuran 0,016 – 2 mm. Jika ukuranya kurang dari 0,016 mm, maka dinamakan lanau dan demikian pula dengan pasir halus dan pasir kasar. Pasir kali banyak di gunakan untuk campuran beton maupun untuk pekerjaan urugan. 2. Pasir Kuarsa Putih 3

LABORATURIUM / BENGKEL / STUDIO PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI FAKFAK Jl. Air Merah. Kampung Tanama. Distrik Fakfak. Kabupaten Fakfak. Provinsi Papua Barat

Telp. 0956 24886, Fax. 0956-24886

Pasir ini sehari-hari kita kenal sebagai batu sedimen yang terbentuk dari pelapukan batuan kuarsa dan batuan – batuan lain yang menganndung kristal –kristal kuarsa. Di negara kita lazimnya bahan galian di temukan di tepian sungai, pantai da dasar laut. Kegunaan dari pasir jenis ini antara lain : a. Untuk pembuatan berbagai macam gelas (kaca) sebagai bahan pokok. b. Untuk pembuatan semen Portland, dll. 3. Pasir kuarsa hitam Pasir ini dapat digunakan untuk bahan bangunan, yang sehari-hari dikenal dengan warnanya yang kehitam-hitaman. Pasir ini terdiri dari Kristal-kristal SiO2 . Asal mula terbentuknya sama dengan pasir kuarsa putih, yaitu dari berbagai macam kotoran yang dapat terdiri dari oksidaoksida logam dan bahan-bahan organic. Kegunaan dari pasir kuarsa hitam ini adalah : a. Untuk adukan beton, spesi dan sebagainya b. Untuk pembuatan batu cetak c. Untuk meningkatkan daya tahan gesek rel kereta api d. Untuk pembuatan jalan raya e. Untuk bangunan basah, dan lain-lain Pada laboratorium uji bahan, dilakukan 6 percobaan agregat halus (pasir) yaitu : 1. 2. 3. 4. 5. 6.

Analisa saringan / gradasi agregat halus ( pasir ) Berat jenis dan penyerapan agregat halus ( pasir ) Berat volume agregat halus ( pasir ) Kadar air agregat halus ( pasir ) Kadar lumpur dan lempung agregat halus ( pasir ) Kadar bahan organic agregat halus ( pasir )

4

LABORATURIUM / BENGKEL / STUDIO PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI FAKFAK Jl. Air Merah. Kampung Tanama. Distrik Fakfak. Kabupaten Fakfak. Provinsi Papua Barat

Telp. 0956 24886, Fax. 0956-24886

A. PRAKTIKUM 1. AH ANALISIS SARINGAN/GRADASIAGREGAT HALUS (PASIR) A. TUJUAN PRAKTIKUM Untuk mengetahui susunan butir agregat dari yang besar sampai halus untuk keperluan desain beton. B. ALAT DAN BAHAN 1. Mesin pengguncang saringan (sieve shaker) 2. Saringan untuk agregat halus dengan ukuran ; no 4 , no 8 , no 16 , no 3. 4. 5. 6.

30 , no 50 , no 100 , no 200. Pan dan cover Timbangan Oven Pasir 1000 gram

C. LANGKAH KERJA 1. Mengambil contoh agregat dengan cara perempat sebanyak 1000 gram. 2. Mengoven selama 24 jam 5

LABORATURIUM / BENGKEL / STUDIO PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI FAKFAK Jl. Air Merah. Kampung Tanama. Distrik Fakfak. Kabupaten Fakfak. Provinsi Papua Barat

Telp. 0956 24886, Fax. 0956-24886

3. Menimbang agregat kering oven sebanyak 1000 gram. Kondisi suhu kamar. 4. Menimbang saringan satu per satu, lalu susun menurut ukuran saringan. Mulai dari pan, lubang saringan terkecil dan seterusnya sampai lubang saringan terbesar. 5. Memassukan benda uji pada saringan teratas kemudian tutup. Pasang saringan pada mesin saringan lalu hidupkan motor pengguncang selama 15 menit. 6. Kemudian biarkan selama 5 menit untuk memberi kesempatan debu-debu mengendap. 7. Membuka saringan tersebut, kemudian timbang masing-masing saringan beserta isinya. 8. Menghitung berat agregat yang tertahan pada masing-masing saringan. 9. Menghitung presentase berat bertahan, kumulatifkan untuk mendapatkan factor kehalusan. 10. Menghitung presentasi lolos. 11. Plot kedalam grafik hasil perhitungan lolos. 12. Finess modolus adalah umlah komulatif persen dari sesuatu perhitungan analisa ayakan aregat pada seri lubang #0,15 mm , #0,30 mm , #0.60 mm , sampai dengan # maksimum pada seri ayakan berbanding 1 : 2 dibagi dengan 100. D. ANALISA PERHITUNGAN NOMOR SARINGA N (mm)

4 8 16 30 50 100 Pan Jumlah

F pasir =

BERAT TERTAHAN (gram)

0 0.57 57.81 431.3 256.48 103.62 7.4 847.4

PERSEN TERTAHAN (%)

0 9.44 9.44 11.80 37.77 16.51 0.88 100

∑ PERSEN TERTAHAN (%)

0 16.52 25.96 37.76 75.53 92.04 254.89

PERSEN LOLOS (% )

100 83.48 74.04 62.24 24.47 7.96 0

tinggi kumulatif ≥ saringan0,15 mm 100 6

LABORATURIUM / BENGKEL / STUDIO PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI FAKFAK Jl. Air Merah. Kampung Tanama. Distrik Fakfak. Kabupaten Fakfak. Provinsi Papua Barat

Telp. 0956 24886, Fax. 0956-24886

dimana : F pasir = modulus kehalusan pasir

Fpasir =

254.89 100

= 2.5489 gram

E. KESIMPULAN Dalam pengujian analisa saringan dari sampel tersebut memiliki nilai modulus kehalusan pasir berada di antara 1,15-3,80 yaitu 2,5489. Demikian sampel ini memenuhi syarat kelayakan.

F. DOKUMENTASI

Gambar 1.1 Talang

Gambar 1.2 Timbangan

7

LABORATURIUM / BENGKEL / STUDIO PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI FAKFAK Jl. Air Merah. Kampung Tanama. Distrik Fakfak. Kabupaten Fakfak. Provinsi Papua Barat

Telp. 0956 24886, Fax. 0956-24886

Gambar1.3 pengguncangan dan saringan

Mesin

Gambar 1.5 Talang dan pasir 100 Gram

Gambar 1.7 Memasukan pasir kedalam oven

Gambar 1.4 0ven

Gambar 1.6 Timbang pasir

Gambar 1.8 Di masukan kedalam guncangan

8

LABORATURIUM / BENGKEL / STUDIO PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI FAKFAK Jl. Air Merah. Kampung Tanama. Distrik Fakfak. Kabupaten Fakfak. Provinsi Papua Barat

Telp. 0956 24886, Fax. 0956-24886

Gambar 1.10 mengguncang benda uji

Gambar 1.11 Menimbang agregat pada tiap-tiap saringan

9

LABORATURIUM / BENGKEL / STUDIO PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI FAKFAK Jl. Air Merah. Kampung Tanama. Distrik Fakfak. Kabupaten Fakfak. Provinsi Papua Barat

Telp. 0956 24886, Fax. 0956-24886

B. PERCOBAAN 2. AH BERAT JENIS DAN PENYERAPAN AGREGAT HALUS (PASIR)

A. TUJUAN PERCOBAAN Pemiriksaan ini bertujuan untuk menentukan bulk apparent spesifie gravity dan absorbsi dari agregat halus (pasir) menurut ASTM C-128.

B. ALAT DAN BAHAN 1. Pasir 500 graM 2. Talang (wadah) 3. Aquades 4. Pikometer 5. Timbangan 6. Oven 7. Kerucut kuning 8. Penumbuk

C. PROSEDUR PERCOBAAN 1. Menimbang pasir seberat 500 gram. 2. Merendam selama ± 24 jam. 3. Setelah 24 jam, pasir dikeringkan hingga mencapai keadaan kering permukaan (SSD). Untuk mengetahui kondisi SSD tercapai, ambil kerucut kuningan tempatkan di tempat yang rata kemudian masukan sampel 1/3 bagian,gunakan penumbuk untuk memadadkan tumbuk 8 kali dengan tinggi jatuh ± 5 cm. Untuk lapis ke dua di tumbuk 8 kali dan lapis ke tiga 7 kali. Timbang kondisi SSD sebanyak 500 gram, ambil 1 sampel. 4. Menimbang piknometer (dalam keadaan kosong). 5. Mengisi piknometer dengan aquades, lalu timbang piknometer yang berisi aquades tersebut, tuangkan kembali aquades apabila sudah ditimbang. 6. Memasukan pasir kondosi SSD sebanyak 500 gram tadi ke dalam piknometer lalu tambahkan aquades, kocok ± 5 menit. 10

LABORATURIUM / BENGKEL / STUDIO PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI FAKFAK Jl. Air Merah. Kampung Tanama. Distrik Fakfak. Kabupaten Fakfak. Provinsi Papua Barat

Telp. 0956 24886, Fax. 0956-24886

7. Diamkan selama 24 jam untuk mengeluarkan gelembung udara di dalamnya. 8. Setelah 24 jam, timbang piknometer + pasir + aquades. 9. Timbang talang (wadah) kosong. 10. Menuangkan pasir dari piknometer kedalam talang (wadah) tersebut lalu oven selama 24 jam. 11. Mengeluarkan sampel dari oven, diginkan lalu di timbang untuk mendapatkan berat kering. D. ANALISA PERHITUNGAN KODE

KETERANGAN

BERAT

A

Berat flask

(Gram) 623.33

B C D E

Berat kondisi SSD di udara (Gr) Berat flask + air + contoh SSD (gr) Berat flask + air (standar) Berat contoh kering diudara (gr)

500 1914 1613.10 500

Apparent spesific gravaty

=

E E+ D−C

=

500 500+1613.10−1914 500

= 199.1 = 2.51 gram Bluk spesific gravity on dry basic

= =

E B+ D−C 500 500+1613.10−1914 500

= 199.1 = 2.51 gram

11

LABORATURIUM / BENGKEL / STUDIO PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI FAKFAK Jl. Air Merah. Kampung Tanama. Distrik Fakfak. Kabupaten Fakfak. Provinsi Papua Barat

Telp. 0956 24886, Fax. 0956-24886

Bluk spesific gravity SSD basic

=

B B+ D−C

=

500 500+1330−1650 500

= 180 = 2.78 gram

absorption (penyerapan)

=

B−E E

=

500−480 480

X 100%

x 100%

20

= 480 x 100 % = 0.04 x 100 % =4%

Dimana : A

= berat flask (gram)

B

= berat contoh kondisi SSD di udara (gram)

C

= berat flask + air + contoh SSD (gram)

D

= berat flask + air (standar)

E

= berat contoh kering di udara (gram)

E. KESIMPULAN 12

LABORATURIUM / BENGKEL / STUDIO PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI FAKFAK Jl. Air Merah. Kampung Tanama. Distrik Fakfak. Kabupaten Fakfak. Provinsi Papua Barat

Telp. 0956 24886, Fax. 0956-24886

Dalam pengujian berat jenis sampel tersebut memiliki nilai berat jenis nyata, berat jenis dasar , berat jenis kering permukaan dan absorpsi memiliki interval yang sangat jauh dari standar pengujian, karena berat jenisnya cukup tinggi . dengan demikian sampel ini tidak memenuhi syarat kelayakan.

F. DOKUMENTASI

Talang

Piknometer

Timbangan

Penumbuk 13

LABORATURIUM / BENGKEL / STUDIO PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI FAKFAK Jl. Air Merah. Kampung Tanama. Distrik Fakfak. Kabupaten Fakfak. Provinsi Papua Barat

Telp. 0956 24886, Fax. 0956-24886

Oven

Meninbang piknometer + pasir + air

Mengisi pasir dan air kedalam piknometer

Menuang pasir kedalam talang

14

LABORATURIUM / BENGKEL / STUDIO PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI FAKFAK Jl. Air Merah. Kampung Tanama. Distrik Fakfak. Kabupaten Fakfak. Provinsi Papua Barat

Telp. 0956 24886, Fax. 0956-24886

Mengeringkan pasir dengan kain

Memasukan pasir kedalam oven

C. PERCOBAAN 3. AH BERAT ISI DAN RONGGA UDARA AGREGAT HALUS (PASIR) A. TUJUAN PERCOBAAN Untuk menentukan berat isi agregat halus ( pasir) baik dalam kondisi lepas maupun kondisi padat. B. ALAT DAN BAHAN 1. Agregat halus (pasir) 15

LABORATURIUM / BENGKEL / STUDIO PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI FAKFAK Jl. Air Merah. Kampung Tanama. Distrik Fakfak. Kabupaten Fakfak. Provinsi Papua Barat

Telp. 0956 24886, Fax. 0956-24886

2. Kontainer / Mould / Air penakar 3. Timbangan 4. Tongkat pemadat

C. PROSEDUR PERCOBAAN 

Kondisi Lepas 1. Mengukur Volume Kontainer. 2. Menimbang kontainer dalam keadaan kosong. 3. Mengisi kontainer dengan pasir sampai penuh. 4. Meratakan permukaan kontainer dengan alat perata. 5. Menimbang berat kontainer + kerikil.



KondisiPadat 1. Mengukur volume kontainer. 2. Menimbangberat container. 3. Memasukan agregat halus (pasir) kedalam kontainer ± 1/3 bagian lalu tumbuk dengan tongkat pemadat sebanyak 25 kali. 4. Mengulangi prosedur (3) untuk lapis ke-2. Untuk lapisan terakhir, masukan agregat hingga melebihi permukaan atas kontainer lalu tusuk kembali sebanyak 25 kali.

5. Meratakan permukaannya dengan alat perata. 6. Menimbang berat kontainer + pasir

16

LABORATURIUM / BENGKEL / STUDIO PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI FAKFAK Jl. Air Merah. Kampung Tanama. Distrik Fakfak. Kabupaten Fakfak. Provinsi Papua Barat

Telp. 0956 24886, Fax. 0956-24886

D. ANALISA PERHITUNGAN Berat isi agregat dalam kondisi kering oven =

G−T V

Berat isi agregat dalam kondisi kering oven = M ( 1 +( A%) ) Rongga udara :

( ( s x w )−M ) x 100 (s x w)

Dimana : M

= Berat isi agregat dalam kering oven (kg/cm3)

G

= Berat agregat + mould (kg/cm3)

T

= Berat container (kg)

V

= Volume mould (kg/cm3)

Mssd

= Berat isi agregat dalam kering permukaan (kg/cm3)

A

= Absorbsi (

S

= Berat jenis agregat dalam kering oven

W

= Kerapatan air, 998 kg/cm3)

)

Diketahui : Diameter kontainer Tinggi kontainer Volume kontainer

= 16.5 = 0.165 m = 18.6 = 0.186 m 1 = . π . D2 . T 2 =3,14 . (0.0825)2. 0.186 =0.003975 m =3.9 L

Berat kering ageragat dalam kondide kering oven

G−T V 17

LABORATURIUM / BENGKEL / STUDIO PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI FAKFAK Jl. Air Merah. Kampung Tanama. Distrik Fakfak. Kabupaten Fakfak. Provinsi Papua Barat

Telp. 0956 24886, Fax. 0956-24886

Lepas = =

12.080−5.960 3.9 6.120 3.9

= 1.569 kg

Padat

=

12.650−5.960 3.9

=

6.690 3.9

=1.715 kg

KOD E A B C D E

KETERANGAN Volume kontainer Berat kontainer Berat kontainer + berat uji Berat benda uji Berat volume kering D/A (kg/L)

LEPAS 3.9 L 5.960 kg 12.080 kg 6.12 kg 1.569 kg

PADAT 3.9 L 5.960 kg 12.650 kg 6.600 kg 1.715 kg

E. KESIMPULAN Dalam pengjian beart isi Volume Pasir dari sampel tersebut memiliki nilai berat Volume pasir dalam kondisi lepas yaitu 1.569 kg/liter dan dalam kondisi padat yaitu 1.715 kg/liter. Dengan demikian sampel ini memenuhi syarat kelayakan.

A. DOKUMENTASI

18

LABORATURIUM / BENGKEL / STUDIO PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI FAKFAK Jl. Air Merah. Kampung Tanama. Distrik Fakfak. Kabupaten Fakfak. Provinsi Papua Barat

Telp. 0956 24886, Fax. 0956-24886

Timbangan

Penumbuk

Menimbang pasir dalam kondisi lepas

Meratakan pasir deengan menggunakan perata.

Menumbuk pasir dengan menggunakan penumbuk

Menimbang pasir dalam kondisi padat.

F. PERCOBAAN 4. AH KADAR AIR AGREGAT HALUS ( PASIR ) 19

LABORATURIUM / BENGKEL / STUDIO PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI FAKFAK Jl. Air Merah. Kampung Tanama. Distrik Fakfak. Kabupaten Fakfak. Provinsi Papua Barat

Telp. 0956 24886, Fax. 0956-24886

A. TUJUAN PERCOBAAN Untuk menentukan kadar air agregat halus ( pasir ) dengan cara pengeringan. Kadar air agregat adalah perbandingan antara berat air yang dikandung agregat dalam keadaan kering. Percobaan ini di gunakan untuk menyesuaikan berat kadar air yang terkandung dalam air beton apa bila terjadi perubahan kadar kelembapan beton. B. ALAT DAN BAHAN 1. Pasir 1500 gram 2. Timbangan 3. Talang (wadah) 4. Oven

C. PROSEDUR PERCOBAAN 1. Menimbang talang kosong yang digunakan. 2. Menimbang pasir untuk memperoleh berat basah (kondisi lapangan). 3. Setelah itu mengoven pasir selama 24 jam dengan suhu 100oC. 4. Setelah ± 24 jam ,

didinginkan

lalu

timbang

kembali

untuk

mendapatkan berat kering.

D. ANALISA PERHITUNGAN Kadar air ( )

=

C−D x 100 C

Dimana : C = Berat basah (kondisi lapangan) D = Berat kering (setelah di oven) 20

LABORATURIUM / BENGKEL / STUDIO PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI FAKFAK Jl. Air Merah. Kampung Tanama. Distrik Fakfak. Kabupaten Fakfak. Provinsi Papua Barat

Telp. 0956 24886, Fax. 0956-24886

 Pasir  Berat talang  Berat kering

= 1500 gram = 0.11 kg = 110 gram = 1.4 kg = 1400 gram

KODE A B C D

KETERANGAN Berat talang Berat talang + benda uji Berat benda uji ( B - A ) Berat benda uji kering

BERAT (gram) 110 1610 1500 1400

C−D x 100 % C 1500−1400 = x 100 % 1500 30 = x 100 % 1500

 Kadar air ( % ) =

= 6.67 % E.

KESIMPULAN Dalam pengujian kadar Air Pasir dari sampel tersebut memiliki nilai kadar air pasir yaitu 6,67%. Dengan demikian sampel ini tidak memenuhi syarat kelayakan.

F.

DOKUMENTASI

21

LABORATURIUM / BENGKEL / STUDIO PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI FAKFAK Jl. Air Merah. Kampung Tanama. Distrik Fakfak. Kabupaten Fakfak. Provinsi Papua Barat

Telp. 0956 24886, Fax. 0956-24886

Talang dan pasir 1500 gram.

Timbagan

Oven

Menimbang pasir dalam kondisilapangan.

Dimasukan kedalam oven. selama ± 24 jam

Ditimbang untuk mendapatkan berat kering.

G. PERCOBAAN 5. AH KADAR LUMPUR DAN LEMPUNGAGREGAT HALUS (PASIR) A. TUJUAN PERCOBAAN 22

LABORATURIUM / BENGKEL / STUDIO PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI FAKFAK Jl. Air Merah. Kampung Tanama. Distrik Fakfak. Kabupaten Fakfak. Provinsi Papua Barat

Telp. 0956 24886, Fax. 0956-24886

Untuk mengetahui kadar lumpur ( lempung ) pada pasir dengan cara pencucian. B. ALAT DAN BAHAN 1. Pasir dengan berat kering 500 gram 2. Talang ( wadah ) 3. Oven 4. Timbangan 5. Aquades 6. Saringan no. 200 C. PROSEDUR PERCOBAAN 1. Mengoven pasir sebanyak 500 gram selama 24 jam. 2. Setelah 24 jam, menimbang kembali pasir tersebut untuk mendapatkan berat kering. 3. Setelah menimbang cucilah pasir dengan cara : a. Memasukan kedalam saringan no. 200 dan diberi air secukupnya, sehingg benda uji terendam. b. Menguncang-guncangkan saringan tadi selama ± 5 menit. c. Mengulangi prosedur 3a dan 3b diatas, hingga air pencuci menjadi jernih lumpur hilang. 4. Setelah dicuci dekerigkan lagi dengan oven selama 24 jam dengan suhu 100 ° C. 5. Setelah di oven, timbang kembali pasir tersebut untuk mendapatkan berat kering.

D. ANALISA PERHITUNGAN Diketahui : pasir Berat talang

= 500 gram = 110 gr

= 0.11 kg

Berat kering sebelum dicuci = 0.58 – 0.11 = 0.47 kg = 470 gram Berat kering sesudah dicuci = 0.54 – 0.11= 0.43 kg = 430 gram

23

LABORATURIUM / BENGKEL / STUDIO PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI FAKFAK Jl. Air Merah. Kampung Tanama. Distrik Fakfak. Kabupaten Fakfak. Provinsi Papua Barat

Telp. 0956 24886, Fax. 0956-24886

( A−B) B

kadar lumpur

x 100 %

Dimana : A B 

= berat kering sebelum dicuci ( gram ) = berat kering setelah dicuci ( gram ) kadar lumpur

=

470−430 430

=

40 430

x 100 %

x 100 %

= 9.30 %

E. KESIMPULAN Dalam pengujian kadar lumpur pasir dari sampel tersebut memiliki nilai kadar lumpur yaitu 9.30%. Dengan demikian sampel ini tidak memenuhi syarat kelayakan.

F. DOKUMENTASI

Talang dan pasir 500 gram.

Oven

24

LABORATURIUM / BENGKEL / STUDIO PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI FAKFAK Jl. Air Merah. Kampung Tanama. Distrik Fakfak. Kabupaten Fakfak. Provinsi Papua Barat

Telp. 0956 24886, Fax. 0956-24886

Timbangan.

Mengoven pasir ± 24 jam

Ditimbang untuk mendapatkan

Pasir dicuci hingga air jernih.

berat kering,

25

Related Documents

Bhn
May 2020 4
Bhn
November 2019 13
Audit I-bhn 1
July 2020 20
Uji Lab Amilase.docx
June 2020 5
Bhn Bio
November 2019 6

More Documents from ""