Kuratif Dan If

  • Uploaded by: ati
  • 0
  • 0
  • October 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Kuratif Dan If as PDF for free.

More details

  • Words: 1,015
  • Pages: 9
Contohnya : pengawasan terhadap kasus anemia pada ibu hamil, Pre Eklampsia dan kehamilan dengan penyakit yang menyertai seperti jantung TBC dli. d. Meningkatkan keteraturan pengobatan terhadap penderita (case holding) Contohnya pengobatan pada kasus anemia e. Mencari orang-orang yang pernah berhubungan dengan penderita penyakit menular (contact person) Contohnya path kasus Penyakit Menular Seksual / AIDS / HIV. f. Pemberian pengobatan yang tepat pada permulaan khusus Contohnya: penata laksanaan kasus PEB di kelola sesuai protap. 4. Sasaran a. Bayi b. Balita c. Remaja d. Pus/Wus e. Bumil f. Bulin g. Bufas h. Klimakterium / menopause 5. Upaya kesehatan dalam pelayanan kebidanan melalui kuratif a.

Bayi Mandiri:

– Pemberian vit. K – Obat tetes mata.

Kolaborasi: – Pengobatan pada kasus asfiksia berat – Pengobatan mata pada kasus bayi dengan ibu yang menderita gonore – Pengobatan pada kasus perdarahan intrakranial – Pengobatan path kasus hipoglikemia – Pengobatan Dada penyakit-penyakit mfeksi larnnya seperti ISPA. diare dll. Contoh: pada kasus bayi yang menderita gonoblenorhoe (ibu menderita gonore) dilakukan kolaborasi untuk pemberian therapi pengobatan antibiotika. b. Balita Mandiri: – Pengobatan diare tanpa dehidrasi. – Balita dengan kasus BGM. Kolaborasi: – Pengobatan path kasus ISPA – Pengobatan Dada kasus cacmgan – Pengobatan pada kasus gizi buruk – Pengobatan pada penyakit-penyakit mfeksi lainnya. Contoh : pada kasus diare dengan dehidrasi, selain rehidrasi, pemenuhan nutrisi dilakukan kolaborasi untuk pemberian therapi obat antibiotika. c. Remaja Mandiri: – Pengobatan path kasus dismenorhoe – Pengobatan ~ada kasus anemia ringan. – Pada remaja korban perkosaan dengan ruftur pada serviks atau mukosa – vagina dilakukan tindakan hecting. Kolaborasi: – Pengobatan path kasus anemia berat.

– Pengobatan pada kasus plour arbus Contoh : pada kasus dismenorhoe dilakukan kolaborasi untuk pemberian therapi hormonal d. PUS/WUS Mandiri: – Pengobatan pada efek samping alat kontrasepsi Kolaborasi: – Pengobatan pada kasus Penyakit Menular Seksual – Pengobatan pada kasus radang panggul ( PRP) Contoh : Pada kasus radang panggul dilakukan kolaborasi untuk pemberian therapi obat antibiotika dan symptomati e. Ibu hamil Mandiri: – Pengobatan pada kasus hiperemesis tmgkat I dan tmgkat II. – Pengobatan pada kasus anemia ringan. Kolaborasi: – Pengobatan pada kasus hiperemesis tmgkat Ill. – Pengobatan path abortus inleksiousus – Pengobatan pada kasus anemia berat. – Pengobatan pada kasus APB – Pengobatan pada kehamilan dengan penyakit yang menyertai seperti jantung DM dll Contoh : Pada kasus ibu hamil dengan anemia ringan diberikan obat tambah darah (Fe) dan nutrisi yang adekuat.

f.

Ibu Bersalin Mandiri: – Manajemen Aktif Kala Ill – Pengobatan path kasus atonia uteri. – Ibu bersalin dengan ruftur pada servikslmukosa vagina/perineum dilakukan tindakan hecting. Kolaborasi: – Pengobatan pada kasus inersia uteri – Pengobatan path kasus perdarahan ( HPP primer). Contoh : Pada Manajemen Aktif Kala III diberikan injeksi oksitosin 10 U

g. Ibu Nifas Mandiri: – Pengobatan pada sub involusi Kolaborasi: – Pengobatan pada mastitis – Pengobatan pada HPP sekunder – Pengobatan pada kasus vaginitis – Pengobatan path kasus abses payudara Contoh : Pada mastitis selain perawatan yang adekuat, dilakukan kolaborasi untuk

pemberian

Eritromysin) h. KlimakteriumlMenopause Kolaborasi: – Terafi Sulih Hormon ( TSH)

therapi

obat

antibiotika

(Kloksasillin

atau

B REHABILITASI 1. Pengertian Rehabiitasi

adalah

usaha-usaha

untuk

mengembalikan

bekas

penderita kedalam masyarakat sehmgga dapat berfungsi lagi sebagai anggota masyarakat yang berguna sesuai dengan kemampuannya (Entjang 1997). Rehabilitasi dalam pelayanan kebidanan adalah usaha-usaha untuk mengembalikan fungsi fisik dan mental individu (bayi, balita, remaja, bumil, bulin, bufas, PUSIWUS dan klimakteriumlmenopouse) sehingga dapat berfungsi lagi sebagai anggota keluarga atau masyarakat yang berguna sesuai dengan kemampuan individu tersebut. 2. Tujuan -

Memulihkan fungsi fisik individu.

-

Memulihkan fungsi mental individu

-

Mengembalikan mdividu dalam kehidupan sebagai anggota keluarga dan masyarakat.

3. Sasaran Sasaran pokok kesehatan pada tingkat ini adalah penderita atau pasien yang baru sembuh ( recovery) dari suatu penyakit. Tujuan utama dari promosi kesehatan pada tingkat ini adalah agar mereka ini segera pulih kembali kesehatannya, dan atau mengurangi kecacatan seminimal mungkin dengan kata lain promosi kesehatan pada tahap ini adalah pemulihan dan pencegahan kecacatan akibat penyakit (Tertiary Prevention)

4. Macam — Macam Rehabilitasi a. Rehabiitasi fisik Yaitu usaha rehabilitasi agar penderita memperoleh perbaikari fisik semaksimai mungkm. b. Rehabiitasi mental Yaitu usaha rehabilitasi agar bekas penderita dapat menyesuaikan din dalam hubungan perorangan dan sosial secara memuaskan. c. Rehabilitasi Aesthetis Yaitu usaha rehabilitasi untuk mengembalikan rasa keindahan walaupun kadang-kadang

fungsi

dan

alat

tubuhnya

itu

sendiri

tidak

dapat

dikembalikan secara sempurna. 5. Upaya Kesehatan dalam Pelayanan Kebidanan a. Rehabilitasi Fisik •

Bayi

Mandiri: – Pada kasus BBLR dan prematur dilakukan tindakan metode Kanguru dan pemijatan Kolaborasi: – Pada kasus Brachial Palsy dilakukan tmdakan bebat – Pada kasus Ikterus patologi dilakukan phototerafi •

Balita

Mandiri: – Pada kasus BGM dilakukan penyuluhan gizi pada ibu. Kolaborasi: – Pada kasus traumalrudapaksa dengan fraktur dilakukan tindakan bebat/gypsona



Ibu hamil

Mandiri : – Ibu hamil dengan puting susu rata atau masuk dilakukan

tindakan

menggunakan

alat

perawatan sedot

payudara

putting/spuit

atau yang

dimodifikasi •

Ibu nifas

Mandiri: – Senam nifas Kolaborasi: – Ibu nifas dengan syimfisiolisis dilakukan kolaborasi untuk tmdakan bebat dan bedrest total •

Klimakteriumlmenopause

Kolaborasi: – Pada prolaps uteri dilakukan tindakan viserium (pemasangan ring) – b. Rehabiitasi Mental •

Balita

Mandiri dan kolaborasi: – Pada kasus Autisthe/ADFID( gangguan pemusatan perhatian dan hyperaktif dilakukan rehabilitasi mental dengan melibatkan keluarga untuk memberikan kasih sayang dan perhatian yang lebih baik dan menyekolahkannya di sekolah khusus. •

Remaja

Mandiri dan kolaborasi: – Pada remaja paska perkosaan atau kehamilan yang tidak diinginkan (KTD) dilakukan rehabilitasi mental dengan memberikan KIE dan melibatkan keluarga

untuk memberikan kasih sayang dan perhatian



Bumil

Mandiri dan kolaborasi: -

Bumil dengan gangguan psikhis dilakukan KIE dan melibatkan keluarga khususnya suami untuk memberikan kasih sayang dan perhatian. •

Bulin

Mandiri dan kolaborasi: -

Bulin dengan gangguan psikhis/depresi dilakukan ME dan melibatkan keluarga khususnya suami untuk memberikan kasih sayang dan perhatian •

Klimakterium/menoupause

Mandiri dan kolaborasi: -

Wamta klimakteriumlmenopause dengan gangguan psikhis/depresi dilakukan Kffi dan melibatkan keluarga khususnya suami untuk memberikan kasih sayang dan perhatian

c. Rehabiitasi Aesthetika Mandiri: – Pada remaja obesitas dilakukan KW pada remaja untuk melakukan diet dan olah raga ( dilakukan oleh remaja tersebut). Kolaborasi: – Bayi dengan bibir sumbing dilakukan operasi bibir sumbmg – Pada wanita yang pernah melahirkan dan ingin mengembalikan

bentuk

alat

genetalia

luarnya,

dilakukan tindakan rehabilitasi.

Related Documents

Kuratif Dan If
October 2019 29
If Dan Switch.docx
May 2020 9
If
November 2019 36
If
December 2019 44
If
June 2020 12
If
November 2019 35

More Documents from ""

August 2019 0
Kuratif Dan If
October 2019 29
August 2019 39
Cover
October 2019 41
1. Jilid.docx
May 2020 21