Kumpulan Panduan Yg Terkait Pkrs.docx

  • Uploaded by: Rois Hasyim
  • 0
  • 0
  • December 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Kumpulan Panduan Yg Terkait Pkrs.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 3,813
  • Pages: 20
LAMPIRAN : Rawat jalan Apabila pasien rawat jalan yang datang berobat masuk kedalam kategori 10 penyakit terbanyak, maka di ruang rawat jalan RSI Purwokerto, perawat mengidentifikasi kebutuhan informasi dan edukasi yang dibutuhkan oleh pasien sebagai edukasi kolaboratif yaitu pemberian edukasi kepada pasien yang membutuhkan informasi dari lebih dari satu subunit PKRS yaitu Medical Informasi, farmasi, fisioterapi, keperawatan, dan Gizi. Hal ini dimaksudkan untuk memastikan informasi dan edukasi yang diberikan kepada pasien baik di rawat inap maupun rawat jalan, sesuai dengan kondisi penyakitnya dan diberikan secara holistik. Maka perawat memberikan edukasi sesuai SPO pemberian edukasi kolaboratif. Apabila pasien datang pada saat jam kerja (Senin- Jumat, pkl 08.00-17.00) maka pasien dapat dijelaskan verbal dan diberikan leaflet edukasi sesuai dengan penyakitnya oleh subunit PKRS terkait. Apabila pasien datang diluar jam kerja seperti tertera diatas, maka pasien akan mendapatkan informasi tertulis (leaflet) dan verbal oleh perawat unit terkait. Apabila pasien ini dijelaskan lebih dalam mengenai informasi terkait penyakitnya oleh subunit tertentu, maka pasien diharuskan membuat perjanjian pada hasi kerja berikutnya. Apabila pasien tidak masuk kedalam 10 penyakit terbanyak maka informasi akan diberikan oleh DPJP terkait/ dokter jaga atau dokter medical information (pada jam kerja) Apabila pasien rawat jalan datang untuk menanyakan rencana diagnosis atau konsultasi awal mengenai kondisi penyakitnya tanpa berobat, maka informasi akan diberikan oleh dokter medical information sesuai dengan SPO pemberian edukasi.

PANDUAN PELAYANAN MEDICAL INFORMATION

Medical information for patient care (informasi medis) adalah suatu tim medis yang berperan dalam menyediakan, menyampaikan informasi medis serta mengedukasi pasien rawat inap mengenai kondisi yang berhubungan dengan penyakit pasien (awal dirawat, selama perawatan dan sebelum pasien pulang. Tim tersebut merupakan titik akhir pelayanan tim medis RSI Purwokerto.

Ruang lingkup : Instalasi Rawat inap, Instalasi rawat jalan, UGD, dan penunjang

Tujuan: memberikan edukasi dan informasi kepada pasien rawat jalan dan pasien rawat inap yang perlu penjelasan lebih dalam tentang penyakitnya dan pada saat pasien akan pulang tentang tata cara perawatan dirumah seperti: apa yang harus dilakukan, apa yang harus dihindari, jadwal kontrol kembali, tata cara minum obat, perubahan perilaku dan gaya hidup, dll.

Informasi yang disediakan oleh medical information dan dapat berikan oleh DPJP/dokter jaga kepada pasien adalah sebagai berikut: Daily plan demam thypoid (lihat CL. 01) Daily plan demam berdarah dengue/demam dengue (lihat Cl. 02) Daily plan gastroenteritis (lihat CL. 03) Daily plan stroke iskemik (lihat CL.04) Daily plan haemorroid (lihat CL. 05) Daily plan appendisitis akut (lihat CL. 06) Daily plan hernia ( lihat Cl. 07) Daily plan caesarian section (lihat CL.08) Daily plan labio/palatoschizis ( lihat CL. 09) Daily plan tumor jinak payudara ( lihat CL. 10)

Informasi yang disediakan oleh medical information dan dapat berikan oleh perawat kepada pasien adalah sebagai berikut:

Panduan edukasi pasien pulang post perawatan demam thyphoid (lihat Ep. 01) Panduan edukasi pasien pulang post perawatan demam dengue/demam berdarah dengue (lihat EP.02) Panduan pasien pulang post perawatan diare (lihat EP.03)

Panduan pasien pulang post perawatan stroke iskemik (lihat EP. 04) Panduan edukasi pasien pulang post hemoroidectomy (lihat EP. 05) Panduan edukasi pasien pulang post operasi appendictomy (lihat EP. 06) Panduan pasien pulang post operasi herniotomy (lihat EP. 07) Panduan edukasi pasien pulang post operasi sesar (lihat EP. 08) Panduan pasien pulang post operasi bibir sumbing (lihat EP. 09) Panduan pasien pulang post perawatan hipoglikemia (lihat EP. 10) Panduan pasien pulang post perawatan hipertensi (lihat EP.11) Medical information for patient care berperan sebagai penrencana program promosi kesehatan dan memonitor dan mengevaluasi pelaksanaannya.

PANDUAN PELAYANAN KEROHANIAN Pengertian Pelayanan kerohanian adalah suatu usaha bimbingan yang diberikan oleh pihak rumah sakit Rumah Sakit Islam Purwokerto memberikan Bimbingan rohani islam dan yang bekerja sama dengan pihak luar di bidang kerohanian untuk non muslim dalam rangka mendampingi dan menemui pasien rawat inap, agar mampu memahami arti dan makna hidup sesuai dengan keyakinan dan agama yang dianut masing-masing. Pelayanan ini sangat berarti sebagai upaya meningkatkan rasa percaya diri kepada Tuhan Yang Maha Esa yang menentukan kehidupan manusia, sehingga motivasi ini dapat menjadi pendorong dalam proses penyembuhan. Pelayanan bimbingan rohani dilakukan oleh pihak luar yang berkerja sama Rumah Sakit Islam Purwokerto dengan menggunakan tanda pengenal khusus. Pelayanan bimbingan rohani dapat diselenggarakan atas permintaan pasien / keluarga pasien dengan mengisi form yang diberikan dari REKAM MEDIS.

Ruang lingkup khusus Ruang lingkup kegiatan pelayanan kerohanian hanya untuk pasien rawat inap di Rumah Sakit Islam Purwokerto. Tujuan umum Agar pasien bisa mendapatkan pelayan kerohanian di RSI Purwokertos.

Tujuan khusus Agar pasien bisa mendapatkan ketenangan batin dan mempercepat proses kesembuhannya.

Tata Laksana Perawat memberikan informasi kepada pasien tentang pelayanan kerohanian di rumah sakit Islam Purwokerto, serta membantu mengisikan formulir request permintaan tersebut (lihat CS 01). Pasien meminta

perlayanan kerohanian kepada perawat dan perawat mengisikan form

tersebut. Setelah formulir tersebut diisi oleh perawat, maka segera formulir tersebut diberikan ke customer service untuk di tindaklanjuti. Customer service akan koordinasi dari daftar yang tersedia berdasarkan request time di formulir tersebut. Costumer service akan konfirmasi nama & waktu petugas pelayanan ini kepada pasien dan keluarga pesien penanggung jawab. Setelah itu Formulir akan diserahkan kepada nurse station. Kerohanian akan daftar ke security dan security akan konfirmasi ke nurse station rawat inap tentang permintaan pelayanan kerohanian. Di Nurse station petugas kerohanian akan tanda tangan di formulir untuk di arsip di rekam medis pasien, setelah itu petugas kerohanian akan di antar oleh perawat ke kamar pasien.

PANDUAN MANAGEMEN KONFLIK

Pengertian Dalam memberikan pelayanan kesehatan di rumah sakit, tidak terlepas adanya konflik yang terjadi antara pasien dan rumah sakit. Konflik merupakan akibat situasi dimana keinginan atau

kehendak yang berbeda atau berlawanan antara pasien dengan pihak rumah sakit,

sehingga keduanya saling terganggu. Untuk itu konflik tersebut perlu diselesaikan dengan baik sehingga tidak melebar terlalu jauh dari pokok permasalahannya. Konflik ini terjadi karena ketidakcocokan antar nilai atau tujuan-tujuan yang ingin diharapkan oleh pasien terhadap pihak rumah sakit. Hal ini dapat mengganggu bahkan membuat emosi atau stres yang mempengaruhi efisiensi dan produktivitas kerja. Untuk itu perlu dibuat suatu pedoman manajemen konflik dalam mengatasi konflik tersebut agar semuanya bisa diatasi. Pasien yang merasa tidak puas akan mengambil sikap untuk complain terhadap pihak rumah sakit atas keluhannya, dan sudah menjadi kewajiban pihak rumah sakit untuk menjawab dan menjelaskan complain dari pihak pasien. Dalam setiap complain yang diberikan oleh pasien terhadap rumah sakit islam purwokerto, selalu ditanggapi dengan baik dan diselesaikan dengan cepat. Hal ini memang dilakukan agar tidak sampai terjadi konflik yang serius terhadap pasien. Setiap permasalahan yang terjadi diusahakan diselesaikan dengan standar di pedoman ini. Ruang lingkup khusus Ruang lingkup untuk konflik ini hanya diwilayah rumah sakit islam purwokerto dalam hal pelayanan terhadap pasien.

Tujuan umum Secara umum, tujuannya adalah menangani semua keluhan dari pasien agar bisa diselesaikan secara professional dan kekeluargaan. Tujuan khusus Agar pasien yang tidak puas bisa mendapat jawaban dan penjelasan dari pihak rumah sakit.

Tata Laksana Pasien akan mengisi form complain . Petugas akan menyampaikan kepada pihak yang terkait atas complain tersebut dan meminta jawabannya 2x24 jam. Apabila jawaban sudah diterima, akan disampaikan kepada pasien langsung atau pihak yang bersangkutan akan menyampaikan langsung dengan didampingi oleh unit terkait. Complain yang bersifat medis, akan disampaikan kepada dokter medical information yang dimana akan di rapatkan di komite medik (jika perlu) untuk memberikan jawaban dan penjelasannya berdasarkan standar Rumah Sakit Islam Purwokerto. Komplain yang tidak bersifat medis, akan diatasi oleh Customer service dengan pihak yang terkait berdasarkan standar Rumah Sakit Islam Purwokerto.

Bila complain tidak ada SPO-nya, unit

akan melaporkan ke atasannya langsung

untuk

mengatasi permasalahannya. (Bila perlu diskusikan solusi dengan Direktur Rumah Sakit Islam Purwokerto). Semua complain yang terjadi akan di data oleh Bidang pelayanan untuk direkap menjadi laporan bulanan kepada manajemen.

PANDUAN PELAYANAN PENANGULANGAN ANCAMAN PASIEN KE MEDIA

Pengertian Komitmen seluruh keluarga besar RS Islam Purwokerto adalah melayani dengan penuh cinta kasih dari sisi pelayanan medis dan non medis, dari awal pasien masuk ke pintu rumah sakit sampai pasien pulang. Semua masalah harus diselesaikan dengan penuh cinta kasih. Penting sekali untuk seluruh karyawan di setiap unit yang langsung menghadapi customer dan marketing manager yang langsung berhubungan dan menghadapi media untuk mengerti hak pasien dan rumah sakit sepenuhnya sehingga kami dapat menghadapi masyarakat dengan cara yang sesuai berdasarkan hukum undang-undang rumah sakit di Republik Indonesia.

Tata Laksana Cara mengatasi masalah dengan pasien dengan komunikasi yang jelas dan transparan: Unit (staff atau manager) mendengar dengan baik dan mengerti hal yang di keluhkan oleh pasien Mengulang kembali kepada pasien hal yang di keluhkan dan meminta tanda tangannya pada notulen pertemuan tersebut (lihat CS 02) Manager unit/ supervisor wajib untuk menyelesaikan semua poin complainnya semaksimal mungkin melalui pertemuan dengan yang pasien, tanpa memberikan surat tertulis atau e-mail kepada pasien. Bila perlu, kepala unit/ supervisor akan koordinasi dengan kepala Bidang Pelayanan untuk mengatasi keluhan medis dan bila perlu didampingi DPJP (dokter penanggung jawab pelayanan) pada saat bertemu dengan pasien. Bila dokter DPJP tidak ada di tempat, medical information team akan mewakili untuk sementara dan akan di sarankan oleh manager pelayanan. Bila pasien ingin melibatkan media, supervisor dan kepala bidang pelayanan harus bertemu dengan pasien, mendengarkan keluhan dengan penuh cinta kasih dan menjawab sebagai berikut: -Terima kasih informasinya dan mohon maaf atas ketidaknyamannya Bpk/Ibu. Kami sangat tidak mengharapkan keterlibatan media tapi tentunya kami tetap bertanggung jawab untuk memberikan informasi sepenuhnya kepada Bpk/Ibu. Sekiranya kami dapat mengetahui lebih lanjut hal apa saja yang Bapak & Ibu keluhkan ke media sehingga kami juga bisa memberikan informasi secara jelas dan detail kepada Bapak & Ibu mengenai undang undang rumah sakit tentang keterlibatan media. (Disini, kepala unit/ Supervisor dan kepala bidang pelayanan menyarankan kepada pasien akan keluhan dan penjelasannya) Bila pasien tetap akan ke media, marketing manager harus menginformasikan mengenai Pasal 44 undang-undang Rumah sakit: Ayat 1 : Rumah Sakit menolak mengungkapkan segala informasi kepada public yang berkaitan dengan rahasia kedokteran.

Ayat

2

:

Apabila

pasien

dan/atau

keluarga

yang

menuntut

Rumah

sakit

dan

menginformasikannya melalui media massa, dianggap telah melepaskan hak rahasia kedokterannya kepada umum. Ayat

3

: Penginformasian kepada media massa sebagaimana dimaksud pada ayat (2)

memberikan kewenangan kepada Rumah Sakit untuk mengungkapkan rahasia kedokteran pasien sebagai hak jawab Rumah Sakit. Dimana hal tersebut diatas adalah pilihan terakhir yang akan dipilih oleh Rumah Sakit untuk selalu dapat melayani dengan penuh cinta kasih.

PANDUAN ASESMEN NUTRISI PASIEN

Panduan asssessment nutrisi pasien disebut juga dengan program Nutrition Care Process (NCP) atau Proses Asuhan Gizi (PAG). Definisi Nutrition Care Process Suatu metode pemecahan masalah yang sistematis, dimana dietisien menggunakan cara berpikir kritis dalam membuat suatu keputusan yang tepat terkait masalah gizi sehingga dapat memberikan asuhan gizi yang aman, efektif dan berkualitas tinggi. LANGKAH-LANGKAH NCP  ADIME Nutrition Assessment (Penilaian Gizi) Nutrition Diagnosis (Diagnosa Gizi) Nutrition Intervention (Intervensi Gizi) Nutrition Monitoring and Evaluation ( Monitoring dan Evaluasi Gizi) Format yang dikenal dengan istilah ADIME mulai dicoba ditulis pada dokumen medik pasien.

Assessment Gizi Definisi Proses pengumpulan data, verifikasi dan interprestasi data secara sistematis dalam rangka membuat keputusan mengenai penyebab masalah gizi. Komponen Assessment Gizi Riwayat gizi/makanan Asupan makanan Yaitu komposisi dan kecukupan gizi, pola makan dan snack, kebiasaan makan di rumah, pantangan/alergi makanan, diet yang pernah dilakukan Kesadaran terhadap gizi dan kesehatan Yaitu pengetahuan dan kepercayaan terhadap makanan, konsultasi dan pendidikan gizi yang pernah didapat. Aktifitas fisik dan exercise Yaitu status fungsional, pola aktifitas, jumlah waktu santai, intensitas, frekwensi dan lamanya. Ketersediaan makanan Yaitu perencanaan makan, pembelian, kemampuan dan keterbatasan menyiapkan makanan, keamanan makanan.

Data biokimia, pemeriksaan dan tindakan medik Data laboratorium Yaitu elektrolit, albumin, glukosa darah, Hb dll Pemeriksaan medik Yaitu waktu pengosongan lambung, densitas mineral tulang, adanya foto thorax, obat yang diberikan, tindakan yang dilakukan, serta tujuan tindakan. Ukuran antropometry TB BB IMT

Perubahan Berat Badan Pertumbuhan LILA Massa Otot Lingkar Perut/Pinggang Tebal Lemak/Skinfold Thickness Hasil pemeriksaan fisik Kesehatan mulut : gigi, lidah, gusi Penampilan Fisik Secara Umum Otot dan Lemak Subkutan Mata Kulit Kemampuan mengunyah dan menelan Kebiasaan buang air Riwayat Pasien Riwayat sosial status ekonomi, budaya, kepercayaan, situasi rumah. Riwayat individu umur, pekerjaan, tingkat pendidikan, kedudukan dalam keluarga. Riwayat kesehatan penyakit saat ini dan dulu, riwayat operasi, penyakit keluarga. Riwayat Pemakaian obat dan Suplemen apakah obat sesuai resep dokter/suplemen diet/herbal. Diagnosa Gizi Tujuan Identifikasi masalah gizi yang dapat diatasi atau diperbaiki melalui intervensi gizi oleh seorang dietisien.

Komponen Diagnosa Gizi (P) Problem/Masalah Yaitu

Perubahan meningkat/menurun, kekurangan/kelebihan, tidak seimbang, tidak tepat,

gangguan dan kesulitan. (E) Etiology Yaitu Penyebab atau factor yang berhubungan dengan penyakit. (S) Signs/Tanda dan gejala Yaitu bukti dari adanya masalah dari data objektif (pengukuran) dan dari data subjektif mengenai apa yang dirasakan oleh pasien.

Intervensi Gizi Tujuan

Mengatasi atau memperbaiki masalah gizi dengan merencanakan dan mengimplementasikan intervensi gizi yang sesuai dengan kebutuhan dan keinginan pasien Strategi Intervensi Gizi Food and Nutritient Delivery Menyediakan atau merekomendasikan makanan/gizi sesuai ketentuan, termasuk makanan, snack, makanan cair dan parenteral maupun suplemen. Edukasi Gizi Proses formal atau mengajari dan melatih pasien mengenai mengelola/memodifikasi makanan atau kebiasaan makan sehari-hari. Konsultasi Gizi Proses dukungan pada pasien untuk menetapkan prioritas, membuat tujuan, rencana kegiatan yang disetujui serta hendaknya kegiatan tersebut bisa dilaksanakan. Koordinasi Pelayanan Gizi Merujuk atau mengkonsulkan dengan institusi pemberi layanan kesehatan lainnya yang dapat mengatasi masalah gizi.

Monitoring Dan Evaluasi Gizi (Monev) Tujuan Mengetahui seberapa jauh kemajuan serta perkembangan pada penyakit yang diderita , yaitu dilihat dari : Kebiasaan dan kemampuan dari lingkungan yang berpengaruhi asupan gizi. Asupan makanan dari semua sumber. Tanda dan gejala fisik dari hasil pengukuran antropometri, laboraorium dan fisik. Persepsi pasien mengenai intervensi gizi jelas atau tidaknya serta apakah dapat dijalankan sesuai anjuran.

PANDUAN PELAYANAN INFORMASI GIZI

Pelayanan gizi di RSI Purwokerto merupakan suatu penyelenggaraan makanan kepada pasien rawat inap yang diawali dari perencanaan menu sampai pendistribusian makanan kepada pasien/konsumen dalam rangka pencapaian status gizi yang optimal melalui pemberian diet yang tepat. Dalam keterlibatannya di panitia KRS, instalasi gizi bertujuan untuk menyampaikan informasi

mengenai

diet

yang

sesuai

dengan

kondisi

penyakit

pasien

serta

mengkomunikasikan informasi pemilihan menu maupun terpai gizi yang diindikasikan oleh dokter atau ahli gizi. Instalasi gizi juga bertanggungjawab untuk melakukan assessmen nutrisi pasien dan melaksanakan konsultasi gizi kepada pasien/klien rumah sakit. Pelayanan informasi gizi yang tersedia bagi pasien terdiri dari sebagai berikut: Panduan Assesmen nutrisi pasien (lihat pedoman assessmen nutrisi pasien) Memberikan Informasi Gizi Kepada Pasien Rawat Inap bahwa yang penyajian makanannya adalah makanan nabati. (Lihat SPO No. …) Menawarkan Menu Makanan ke Pasien Rawat Inap bahwa ada menu pengganti apabila pasien tidak menyukai menu harian. (Lihat SPO No….) Memberikan Konsultasi Gizi Kepada Pasien Rawat Inap dan Pasien Rawat Jalan. (Lihat SPO No….) Memberikan Pelayanan Tata Cara Berkonsultasi Gizi Kepada Pasien. (Lihat SPO No….) Formulir pemberian makanan harian (lihat Gz. 00) Materi edukasi diet: Diet cair/ SONDE (lihat Gz. 01) Diet Jantung (lihat Gz. 02) Diet Rendah Kalori (lihat Gz. 03) Diet lambung (Lihat Gz. 04) Diet Rendah Protein (lihat Gz. 05) Perencanaan makan untuk ibu hamil dengan diabetes (lihat Gz. 06) Diet Diabetes Melitus (lihat Gz. 07) Diet Nepfropati Diabetes (lihat Gz. 08) Diet Dislipidemia (lihat Gz. 09) Hidup sehat dengan nabati ( lihat Gz. 10) Perencanaan makanan bagi penyandang diabetes yang berpuasa di bulan ramadhan (lihat Gz.11) Diet rendah garam ( lihat Gz 12) Diet hati (lihat Gz.13) Diet rendah purin ( lihat Gz.14) Pemantauan asuhan gizi (lihat Gz. 15)

PANDUAN PELAYANAN INFORMASI KEBIDANAN

Dalam Panitia PKRS, peranan Kebidanan sangatlah penting untuk meningkatkan standar mutu pelayanan ibu dan anak di Rumah sakit Islam Purwokerto melalui promosi kesehatan yang mencakupi: Masalah pada bayi dan solusinya (lihat Bd. 01) Insisasi Menyusui Dini (IMD) (lihat Bd. 02) Tatacara pemberian ASI yang benar (lihat Bd. 03) Informasi rawat gabung /Rooming in (lihat Bd. 04) Pelayanan kesehatan bagi ibu dan neonatus di rumah sakit (lihat pedoman pelayanan perinatal resiko tinggi) Informasi perawatan ibu dan bayi di rumah Perawatan kanguru Jadwal pemberian informasi kepada pasien dilaksanakan paling lambat 1 x24jam atau amengikuti pedoman pelayanan kebidanan.

PANDUAN PELAYANAN INFORMASI FISIOTERAPI

Unit instalasi fisioterapi adalah unit pelayanan medis yang bertujuan pelayanan rehabilitasi medis yang komprehensif, berkualitas dan terjangkau (dengan cara mencegah, mengurangi impairment atau kelainan, dissability / ketidakmampuan dan handicap / ketunaan) oleh masyarakat luas sesuai dengan standar di Rumah Sakit Islam Purwokerto. Adapun beberapa informasi yang diberikan bagi pasien yang mendapatkan pelayanan fisioterapi : Informasi saat dilakukan assasment/pemeriksaan Adalah informasi yang diberikan kepada pasien saat awal pasien datang konsultasi sebelum dilakukan tindakan atau treatment, dengan tujuan agar pasien mengerti dan memahami kondisi penyakit, diagnosa maupun prognosa dari penyakitnya serta tindakan apa yang diberikan untuk mengatasi keluhan keluhannya. Informasi saat diberikan tindakan fisioterapi. Adalah Informasi yang diberikan oleh fisioterapis mengenai prosedur pelaksanaan tindakan fisioterapi terhadap kondisi masing masing pasien yang meliputi: Tujuan diberikannya treatment,persiapan sebelum treatment, selama intervensi/treatment dilaksanakan, maupun setelah treatment selesai dilaksanakan. Informasi pencegahan terjadinya cidera / keluhan berulang. Yakni beberapa informasi yang diberikan dalam hal upaya dan teknik pencegahan terhadap cedera atau keluhan berulang yang kemungkinan setiap saat dapat muncul seiring dengan aktifitas yang dilakukan. Informasi berupa program di rumah/diluar waktu terapi di rumah sakit/klinik. Informasi ini

berupa teknik teknik latihan ataupun treatment sederhana dan mudah

dilaksanakan oleh pasien guna membantu meningkatkan ataupun mempercepat perbaikan kondisi mereka. Informasi ini diberikan sedemikian rupa sehingga memudahkan mereka melakukannya kapanpun dan dimanapun mereka berada.

INFORMASI SAAT ASSESMENT/PEMERIKSAAN Adalah penyampaian informasi yang diperoleh terkait dengan proses pengumpulan data dari pasien yang bersangkutan dengan tujuan agar pelaksanaan asuhan fisioterapi dapat diberikan secara tepat, efektif dan efisien dengan hasil yang optimal. Adapun informasi yang diperoleh berupa : Anamnesa pasien secara umum, yang meliputi : nama,tempat dan tanggal lahir,pekerjaan dan hobi,alamat, agama dan pendidikan terakhir. Anamnesa khusus Yaitu informasi berupa keluhan utama,lokasi keluhan,sifat keluhan dan berapa lama keluhan tersebut telah berlangsung. Inspeksi

Pemeriksaan dengan cara melihat kondisi pasien secara keseluruhan. Quick Test/Test Cepat Pemeriksaan

terhadap kondisi pasien secara cepat yang mengarah langsung ke keluhan

pasien. Test Gerak Pasif, Aktif dan Isometric Test yang dilakukan untuk mendapatkan informasi mengenai ada tidaknya gangguan gerak pada suatu kondisi. Test Spesifik Adalah test yang dilakukan secara khusus terkait langsung dengan kondisi pasien untuk lebih menegakkan diagnosa penyakit secara tepat. Pemeriksaan Lain Pemeriksaan

yg dapat menunjang suatu diagnosa, yang dapat berupa pemeriksaan

Laboratorium, Radiologi ataupun pemeriksaan terkait lainnya. List of Problem Adalah informasi yang terkumpul yang berupa beberapa rincian permasalahan yang ditemukan sehubungan dengan hasil pemeriksaan tersebut diatas. Diagnosa fisioterapi dan Prognosa Merupakan informasi mengenai problematik pasien yang disimpulkan dari hasil Pemeriksaan. Gambaran kondisi pasien setelah diberikan tindakan terkait dengan patologi dan diagnosa penyakit. Rencana Tindakan/Intervensi Penjelasan tentang rencana tindakan dan hasil yang diharapkan terkait dengan

diagnosa

penyakit. Persetujuan pasien terhadap target, tujuan dan prosedur tindakan/intervensi. Intervensi/Tindakan Penerapan Tindakan fisioterapi yang telah ditentukan sesuai dengan perencanaan. Evaluasi Informasi kepada pasien mengenai hasil

dari tindakan/intervensi fisioterapi baik sebelum,

selama dan setelah tindakan. Menginformasikan rencana tindakan/intervensi secara bertahap dan tindakan lebih lanjut

INFORMASI SAAT PELAKSANAAN TINDAKAN FISIOTERAPI Merupakan informasi yang diberikan kepada pasien/klien terkait dengan SPO pelaksaanaan tindakan fisioterapi, diantaranya : Pelaksanaan ‘Breathing Exercise’ (lihat SPO Rehab Medik-...) Pelaksanaan Latihan Gerak Aktif (lihat SPO Rehab Medik-...) Pelaksanaan Latihan Gerak Pasif (lihat SPO Rehab Medik-..) Pelaksanaan Latihan Jalan (lihat SPO Rehab Medik-...) Pelaksanaan Latihan Lingkup Gerak Sendi (lihat SPO Rehab Medik-...) Pelaksanaan Latihan Mc.Kenzie Exercise (lihat SPO Rehab Medik-006)

Pelaksanaan Latihan Peregangan/Stretching (lihat SPO Rehab Medik-007) Pelaksanaan Latihan dengan Axilla Crutches (lihat SPO Rehab Medik-009) Pelaksanaan latihan dengan Dumble (lihat SPO Rehab Medik-011) Pelaksanaan Latihan dengan Fisioball (lihat SPO Rehab Medik-012) Pelaksanaan latihan dengan sand bag (lihat SPO Rehab Medik-013) Pelaksanaan latihan dengan Tripod/Quadripod (lihat SPO Rehab Medik-014) Pelaksanaan latihan dengan walker (lihat SPO Rehab Medik-015) Pelaksanaan Terapi dengan Cold Therapy. (lihat SPO Rehab Medik-017) Pelaksanaan Terapi dengan Inframerah (lihat SPO Rehab Medik-018) Pelaksaan Terapi dengan Faradisasi (lihat SPO Rehab Medik-019) Pelaksanaan Terapi dengan Stimulasi Interferential (lihat SPO Rehab Medik-020) Pelaksanaan Terapi dengan Micro Wave Diathermy (MWD) (lihat SPO Rehab Medik-021) Pelaksanaan Terapi dengan Inhalasi/ Nebulizer (lihat SPO Rehab Medik-022) Pelaksanaan Terapi dengan Parafin Bath (lihat SPO Rehab Medik-024) Pelaksanaan Terapi dengan Short Wave Diathermy (SWD) (lihat SPO Rehab Medik-025) Pelaksanaan Terapi dengan TENS (lihat SPO Rehab Medik-026) Pelaksanaan Terapi dengan Traksi Cervical (lihat SPO Rehab Medik-027) Pelaksanaan Terapi dengan Traksi Lumbal (lihat SPO Rehab Medik-028) Pelaksanaan Terapi dengan Ultrasound (lihat SPO Rehab Medik-029)

INFORMASI PENCEGAHAN CIDERA / KELUHAN BERULANG Yakni beberapa informasi yang diberikan dalam hal upaya dan teknik pencegahan terhadap cedera atau keluhan berulang yang kemungkinan setiap saat dapat muncul seiring dengan aktifitas yang dilakukan, seperti informasi mengenai : Teknik mengangkat dengan benar. Koreksi posture yang benar Teknik duduk,tidur yang tepat. Teknik penanganan cidera awal dengan metode RICE Teknik penggunaan dan manfaat alat bantu seperti splint, support untuk ektremitas atas dan bawah ,TLSO,alat bantu jalan,dll.

INFORMASI PROGRAM DIRUMAH/DILUAR RUMAH SAKIT/KLINIK Informasi ini

berupa teknik teknik latihan ataupun treatment sederhana dan mudah

dilaksanakan oleh pasien guna membantu meningkatkan ataupun mempercepat perbaikan kondisi mereka. Informasi ini diberikan sedemikian rupa sehingga memudahkan mereka melakukannya kapanpun dan dimanapun mereka berada, seperti diantaranya : Aplikasi terapi panas dan dingin dengan teknik kompres, perendaman. (lihat SPO Rehab Medik-017) Breathing Exercise (lihat SPO Rehab Medik-001) Latihan Peregangan/stretching (lihat SPO Rehab Medik-007) Latihan gerak aktif dengan ataupun tanpa beban (lihat SPO Rehab Medik-002)

Latihan jalan baik dengan alat bantu maupun tanpa alat bantu (lihat SPO Rehab Medik-004) Latihan lingkup gerak sendi,stabilisasi. (lihat SPO Rehab Medik-007) Mc.Kenzie Exercise (lihat SPO Rehab Medik-006)

PANDUAN PELAYANAN INFORMASI FARMASI

Pelayanan farmasi rumah sakit adalah bagian yang tidak terpisahkan dari sistem pelayanan kesehatan rumah sakit yang berorientasi kepada pelayanan pasien, penyediaan obat yang bermutu, termasuk pelayanan farmasi klinik yang terjangkau bagi semua lapisan masyarakat. Subunit tersebut bertujuan untuk menyelenggarakan kegiatan pelayanan profesional berdasarkan prosedur kefarmasian dan etik profesi serta melaksanakan KIE ( Komunikasi Informasi dan Edukasi ) mengenai obat. Pelayanan informasi farmasi terdiri atas: Pelayanan Informasi Obat (PIO) dan konselling tatacara minum obat bagi pasien (lihat SPO farmasi 002/SPO/FARM/III/2011) Informasi pelayanan farmasi pasien rawat inap 012/SPO/FARM/IX/2007 Informasi pelayanan farmasi pasien akan pulang (lihat SPO farmasi 022/SPO/FARM/X/2007) Informasi pelayanan farmasi pasien rawat jalan (lihat SPO farmasi 013/SPO/FARM/IX/2007)

PANDUAN PELAYANAN INFORMASI PENGENDALIAN DAN PENCEGAHAN INFEKSI (PPI)

Pelayanan informasi unit PPI terdiri dari: Informasi pembuangan sampah medis benda tajam (lihat SPO PPI/001) Informasi tata cara pembuangan sampah medis (lihat SPO PPI PPI/002) Informasi tata cara pembuangan sampah non medis(lihat SPO PPI/003) Informasi etika batuk (lihat SPO PPI PPI/004) Informasi etika meludah (lihat SPO PPI PPI/005) Informasi mencuci tangan dengan air (lihat SPO PPI/006) Informasi mencuci tangan dengan hand rub (lihat SPO PPI/007) Informasi mengenai kewaspadaan isoloasi (lihat Pedoman PPI tentang kewaspadaan isolasi PPI)

PANDUAN PELAYANAN MARKETING PKRS

Peranan marketing dalam PKRS adalah untuk melakukan kajian kebutuhan promosi kesehatan untuk pengunjung rumah sakit dan masyarakat sekitar rumah sakit. Unit ini bertugas untuk menyediakan instrument kajian kebutuhan promosi kesehatan serta media komunikasi yangsesuai untuk pengunjung dan masyarakat disekitar rumah sakit serta memiliki rumusan informasi yang dibuthkan untukmenunjang promosi kesehatan tersebut. Peranan lain yang tidak kalah penting adalah untuk membinda suasana yang mendukung kegiatan promosi maupun pemberdayaan dengan memanfaatkan ruangan dan halaman rumah sakit

untuk

memasang/menayangakn

berbagai

media

komunikasi,

memanfaatkan

individu.kelompok diluar rumah sakit untuk bina usasana dan memanfaatkan media masa untuk bina suasana. Hal lainnya yang berhubungan dengan peran marketing adalah untuk menjalin kerjasama dengan mitra terkait untuk mengoptimalisaskikan pelaksanaan kegiatan PKRS seperti mengidentifikasi mitra pontensial dalam dangka menggalang kemitraan berkaitan dengan pelaksanaan promosi kesehatank mempunyai jejaring kemitraan diberbagai sektor, dunia usaha dan swasta lainnya serta melaksanakan program kerjasama kemitraan dengan sektor

lain,

organisasi kemasyarakatan,

SPO/Marketing/ 01-06)

swasta

dan dunia usaha lainnya.

(

lihat

Related Documents

Yg Kurang.docx
April 2020 21
Panduan
June 2020 44
Panduan
October 2019 76

More Documents from "Nana Andriana Atmojoe"

Mekkah2010
November 2019 48
36.docx
June 2020 2
Jobsheet.docx
April 2020 5
Ccristal.pdf
June 2020 3